Anda di halaman 1dari 5

BERITA ACARA DIVERSI

Nomor PDM.05/SBY/div/01/2022

Pengadilan Negeri Surabya, yang melaksanakan musyawarah Diversi perkara anak dengan
Anak:

Nama : Desta Arifin

Tempat lahir : Badung

Umur/tanggal lahir : 16 Tahun/ 22 Desember 2006

Jenis kelamin : Laki-Laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal : Jalan Pandan Nomor 25 Surabaya

Agama : Islam

Pekerjaan : Pelajar

Proses Diversi dihadiri oleh:

1. Luqman Hakim, S.H, M.H sebagai PIHAK Fasilitator Diversi;


2. Abdul Rouf, S.H, M.H sebagai PIHAK Panitera Pengganti;
3. Luqman Hakim, S.H, M.H sebagai PIHAK Penuntut Umum Anak;
4. Fiqri Ghazi, S.H, M.H sebagai PIHAK Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Bapas;
5. Laura Catline, S.H, M.H sebagai PIHAK Pekerja Sosial Profesional;
6. Ahmad Ali Muhdi, S.H, M.H sebagai PIHAK Penasehat Hukum Anak;
7. Desta Arifin sebagai PIHAK Anak;
8. Muhammad Arifin sebagai PIHAK Orang Tua;
9. Galih sebagai PIHAK Korban dan/atau Abraham Teguh sebagai PIHAK Orangtua;
10. Susyanto sebagai PIHAK Perwakilan Masyarakat (Tokoh Masyarakat).

Musyawarah dibuka dan dinyatakan tertutup untuk umum oleh Luqman Hakim, S.H,
M.H sebagai PIHAK fasilitator Diversi, lalu fasilitator Diversi menanyakan kepada Desta
Arifin sebagai PIHAK anak/ atau Muhammad Arifin sebagai PIHAK orang tua/ atau Candra,
S.H, S.H, M.H sebagai PIHAK penasehat hukum atas kesediaannya untuk melakukan
musyawarah;

Atas pertanyaan fasilitator Diversi, anak/orang tua/wali/pendamping/penasehat


hukum menyetujui dilakukan musyawarah;

Kemudian fasilitator Diversi menanyakan kepada Anak Korban/orang


tua/wali/pendamping/penasehat hukum kesediaannya untuk melakukan musyawarah;

Atas pertanyaan fasilitator Diversi, anak korban/orang


tua/wali/pendamping/penasehat hukum menyetujui dilakukan musyawarah;

Selanjutnya Fasilitator Diversi memberikan kesempatan pembimbing kemasyarakatan


untuk membacakan laporan penelitian kemasyarakatan;

Kemudian Fasilitator Diversi memberikan kesempatan pembimbing kemasyarakatan


untuk membacakan laporan penelitian kemasyarakatan;

Selanjutnya fasilitator Diversi memerintahkan kepada Anak/orang


tua/wali/pendamping/penasehat hukum untuk menjelaskan tentang perbuatan yang telah
dilakukan anak dan alasannya sebagai berikut:

(1) Bahwa Desta Arifin sebagai PIHAK Anak telah melakukan perbuatan
kepada Korban yakni Galih dengan rincian memukul kepala Galih sebanyak
3 kali dibagian tengkuk atau kepala belakang dengan helmnya. Desta Arifin
melakukan perbuatan tersebut dengan alasan membantu temannya yang
kalah dalam balap motor liar dan kecewa karena merasa dicurangi oleh
Galih.

Atas penjelasan tersebut, fasilitator Diversi memberikan kesempatan kepada


Korban/orang tua/wali/pendamping/penasehat hukum untuk memberikan tanggapan sebagai
berikut:

(1) Bahwa Desta Arifin menyesali perbuatan tersebut tanpa berpikir akibat yang
akan dirasakan tentunya terhadap Galih sebagai Korban;
(2) Bahwa Desta Arifin menyesali perbuatan tersebut dan berjanji tidak akan
melakukan perbuatan tersebut karena berdampak buruk bagi lingkungan
masyarakat;
(3) Bahwa Muhammad Arifin sebagai orang tua menyesali akan kurangnya
pengawasan kepada anaknya yakni Desta Arifin.

Kemudian fasilitator Diversi memberikan kesempatan kepada


PEKSOS/TKS/Pendamping untuk memberikan informasi tentang perilaku dan keadaan sosial
anak, serta memberikan saran untuk penyelesaian konflik sebagai berikut:

(1) Bahwa Laura Catline, S.H, M.H sebagai PIHAK PEKSOS menjelaskan
terkait perilaku anak yakni Desta Arifin pada dasarnya ialah anak yang baik,
mudah dalam diberikan nasehat, hanya saja karena keadaan sosial anak yang
sekarang membawa dampak buruk baginya. Kurang cermatnya dalam
memilah hal yang baik dan buruk masih perlu pengawasan. Selain itu juga
dikarenakan orang tua yang semakin sibuk bekerja dan pengawasan yang
semakin longgar yang tentu memiliki pengarh terhadap kondisi sosial anak.
Mengingat Desta Arifin sebagai anak juga sebelumnya tidak memiliki
riwayat adanya pelanggaran tindak pidana dan kelakuan buruk di mata orang
tua dan masyarakat. Adapun saran dalam menyelesaikan permasalahan ini
ialah dengan jalan diversi yakni menemukan kesepakatan diantara kedua
belah pihak, tanpa melibatkan anak diberi sansi pidana.

Selanjutnya fasilitator Diversi memberikan kesempatan kepada perwakilan


masyarakat untuk menyampaikan pendapatnya tentang perilaku anak serta memberikan saran
untuk penyelesaian konflik sebagai berikut:

(1) Bahwa Susyanto sebagai PIHAK perwakilan masyarakat memberikan


pendapat mengenai perilaku anak pada kehidupan sehari-hari pada dasarnya
ialah baik, menghormati kepada yang lebih tua, mudah ketika diberikan
nasehat. Hanya saja karena seiring kurangnya pengawasan kedua orang tua
terkait aktivitas apa saja yang dilakukan membuat anak tersebut bergaul
dnegan lingkungan yang kurang baik. Anak juga meskipun pada dasarnya
memiliki latar belakang baik, namun masih perlu penuntunan terkait mana
yang baik yang harus dilakukan dan mana yang buruk yang harus
ditinggalkan. Apalagi anak tersebut melakukan perbuatan tersebut adalah
karena membantu temannya. Namun konteks membantu disinilah yang
kurang tepat diterapkan. Saran dari Susyant sebagai PIHAK Perwakilan
Masyarakat agar diselesaikan secara kekeluargaan mengingat kepribadian
Desta Arifin sebagai PIHAK anak yang masih mempunyai I’tikad
bertanggung jawab. Penyelesaian secara kekeluargaan bisa dengan
bertanggung jawab atas biaya pengbatan, tidak mengulangi perbauatn
tersebut, membantu Korban dalam pemulihan jika diminta oleh pihak
Keluarga Korban.

Atas tanggapan tersebut, fasilitator Diversi memberikan kesempatan kepada


Anak/orang tua/wali/penasehat hukum untuk memberikan tanggapan sebagai berikut:

(1) Bahwa Desta Arifin sebagai PIHAK Anak membenarkan akan hal tersebut,
Dsta Arifin mengakui bahw ai melakukan perbuatan atas dasar membantu
temannya, namun jatuhnya ia melakukan hal yang tidak benar.
(2) Bahwa Desta juga masih membutuhkan bimbingan agar dapat bergaul
dengan benar, mengingat Desta sebelumnya bukanlah anak yang berperilaku
tidak baik.
(3) Bahwa Kedua orang tua membenarkan atas pendapat sebagaimana yang
diuraikan diatas, mengingat kurangnya perhatian karena terlalu fokus
terhadap pekerjaannya
(4) Bahwa Penasehat Hukum juga sependapat, sehingga sebaiknya konflik ini
dapat diselesaikan dengan mendikusikan bersama tanpa melibatkan pidana.
Mengingat juga, anak pada dasarnya memiliki tanggung jawab dalam segala
perbuatannya.

Berdasarkan diskusi dalam musyawarah tersebut, telah disepakati hal-hal sebagai


berikut:

Pasal 1

Anak tidak diproses secara pidana namun secara kekeluargaan melalui musyawarah.

Pasal 2

Anak bertanggung jawab atas perbuatannya dengan tidak mengulangi perbuatan dan bersedia
penuh untuk membantu pemulihan Korban jika Keluarga Korban memintanya.

Pasal 3
Orang tua bertanggung jawab atas perbuatan anaknya berupa pembiayaan rumah sakit secara
keseluruhan

Pasal 4

Orang tua melakukan pengawasan secara penuh setiap kegiatan anaknya.

Demikian berita acara ini dibuat yang ditandatangani oleh fasilitator Diversi dan
panitera pengganti.

Panitera Pengganti Fasilitator Diversi

(Abdul Rouf, S.H, M.H ) (Luqman Hakim, S.H,


M.H)

Anda mungkin juga menyukai