Nomor PDM.05/SBY/div/01/2022
Pengadilan Negeri Surabya, yang melaksanakan musyawarah Diversi perkara anak dengan
Anak:
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Musyawarah dibuka dan dinyatakan tertutup untuk umum oleh Luqman Hakim, S.H,
M.H sebagai PIHAK fasilitator Diversi, lalu fasilitator Diversi menanyakan kepada Desta
Arifin sebagai PIHAK anak/ atau Muhammad Arifin sebagai PIHAK orang tua/ atau Candra,
S.H, S.H, M.H sebagai PIHAK penasehat hukum atas kesediaannya untuk melakukan
musyawarah;
(1) Bahwa Desta Arifin sebagai PIHAK Anak telah melakukan perbuatan
kepada Korban yakni Galih dengan rincian memukul kepala Galih sebanyak
3 kali dibagian tengkuk atau kepala belakang dengan helmnya. Desta Arifin
melakukan perbuatan tersebut dengan alasan membantu temannya yang
kalah dalam balap motor liar dan kecewa karena merasa dicurangi oleh
Galih.
(1) Bahwa Desta Arifin menyesali perbuatan tersebut tanpa berpikir akibat yang
akan dirasakan tentunya terhadap Galih sebagai Korban;
(2) Bahwa Desta Arifin menyesali perbuatan tersebut dan berjanji tidak akan
melakukan perbuatan tersebut karena berdampak buruk bagi lingkungan
masyarakat;
(3) Bahwa Muhammad Arifin sebagai orang tua menyesali akan kurangnya
pengawasan kepada anaknya yakni Desta Arifin.
(1) Bahwa Laura Catline, S.H, M.H sebagai PIHAK PEKSOS menjelaskan
terkait perilaku anak yakni Desta Arifin pada dasarnya ialah anak yang baik,
mudah dalam diberikan nasehat, hanya saja karena keadaan sosial anak yang
sekarang membawa dampak buruk baginya. Kurang cermatnya dalam
memilah hal yang baik dan buruk masih perlu pengawasan. Selain itu juga
dikarenakan orang tua yang semakin sibuk bekerja dan pengawasan yang
semakin longgar yang tentu memiliki pengarh terhadap kondisi sosial anak.
Mengingat Desta Arifin sebagai anak juga sebelumnya tidak memiliki
riwayat adanya pelanggaran tindak pidana dan kelakuan buruk di mata orang
tua dan masyarakat. Adapun saran dalam menyelesaikan permasalahan ini
ialah dengan jalan diversi yakni menemukan kesepakatan diantara kedua
belah pihak, tanpa melibatkan anak diberi sansi pidana.
(1) Bahwa Desta Arifin sebagai PIHAK Anak membenarkan akan hal tersebut,
Dsta Arifin mengakui bahw ai melakukan perbuatan atas dasar membantu
temannya, namun jatuhnya ia melakukan hal yang tidak benar.
(2) Bahwa Desta juga masih membutuhkan bimbingan agar dapat bergaul
dengan benar, mengingat Desta sebelumnya bukanlah anak yang berperilaku
tidak baik.
(3) Bahwa Kedua orang tua membenarkan atas pendapat sebagaimana yang
diuraikan diatas, mengingat kurangnya perhatian karena terlalu fokus
terhadap pekerjaannya
(4) Bahwa Penasehat Hukum juga sependapat, sehingga sebaiknya konflik ini
dapat diselesaikan dengan mendikusikan bersama tanpa melibatkan pidana.
Mengingat juga, anak pada dasarnya memiliki tanggung jawab dalam segala
perbuatannya.
Pasal 1
Anak tidak diproses secara pidana namun secara kekeluargaan melalui musyawarah.
Pasal 2
Anak bertanggung jawab atas perbuatannya dengan tidak mengulangi perbuatan dan bersedia
penuh untuk membantu pemulihan Korban jika Keluarga Korban memintanya.
Pasal 3
Orang tua bertanggung jawab atas perbuatan anaknya berupa pembiayaan rumah sakit secara
keseluruhan
Pasal 4
Demikian berita acara ini dibuat yang ditandatangani oleh fasilitator Diversi dan
panitera pengganti.