Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS HUKUM

NAMA : SAFIRA SALSABILLA RAMADHANI


NIM 190710101462
MATA KULIAH : HUKUM KEPAILITAN
KELAS :B
KELAS’DOSEN PENGAMPU : ISWI HARIYANI, S.H., M.H.

UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TA. 2021/2022

1. Sebut dan jelaskan prinsip hukum kepailitan di Indonesia, sertakan dasar


hukumnya! Jawab :
Prinsip-prinsip hukum kepailitan :
a. Hakikat prinsip hukum
Prinsip hukum merupakan “ratio legis” dari norma hukum. Asas hukum yang
dituangkan dalam peraturan yang konkret misalnya asas “nullum delictum
nulla poena sine pravia lege poenali” seperti tercantum dalam pasal 1 KUHP
yaitu “suatu perbuatan tidak dapat dipidana, kecuali berdasarkan kekuatan
perundang-undangan pidana yang telah ada”.
b. Prinsip paritas creditorium
Prinsip ini menentukan bahwa para kreditor mempunyai hak yang sama
terhadap semua harta benda debitor. Prinsip ini juga dianut dalam sistem
hukum perdata di Indonesia. Hal ini termuat dalam pasal 1311 KUHPerdata.
c. Prinsip pari passu prorate parte
Prinsip ini berarti bahwa harta kekayaan tersebut merupakan jaminan bersama
untuk para kreditor dan hasilnya harus dibagikan secara proposional antara
mereka, kecuali jika anatara para kreditor itu ada yang menrut undang-undang
harus didahulukan dalam menerima pembayaran tagihan. Prinsip ini
berdasarkan pasal 1132 KUHPerdata.
d. Prinsip structured creditors
Pengguna prinsip ini dilengkapi dengan prinsip pari passu prorate parte dalam
konteks kepailitan juga masih memiliki kelemahan jika diantara kreditor tidak
sama kedudukannya bukan persoalan besar kecilnya piutang saja tetapi tidak
sama kedudukannya karena ada sebagian kreditor yang memiliki hak
preferensi yang telah diberikan oleh undang-undang. Dalam kepailitan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS HUKUM

diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu kreditor separatis, kreditor preferen,


kreditor konkuren.
e. Prinsip utang
Dalam proses acara kepailitan konsep utang tersebut sangat menentukan, oleh
karena tanpa adanya utang tidaklah mungkin perkara kepailitan bisa diperiksa
f. Prinsip debt collection
Prinsip ini mempunyai makna sebagai konsep pembalasan dari kreditor
terhadap debitor pailit dengan menagih klaimmya terhadap debitor atau harta
debitor.
g. Prinsip debt pooling
Prinsip ini merupakan yang mengatur bagaimana harta kekayaan pailit harus
dibagi diantara para kreditornya.
h. Prinsip debt forgiveness
Prinsip ini mengandung arti bahwa kepailitan adalah tidak identik hanya
sebagai pranata penistaan terhadap debitor saja atau hanya sebagai sarana
tekanan, akan tetapi juga bisa bermakna sebaliknya yakni merupakan pranata
hukum yang dapat digunakan untuk memperingan beban debitor karena
kesulitan ekonomi.
i. Prinsip universal dan prinsip teritorial
Prinsip universal dalam kepailitan mengandung makna bahwa putusan pailit
dari suatu negara. Maka putusan pailit tersebut berlaku terhadap semua harta
debitor baik yang berada di dalam negeri di tempat putusan dijatuhkan
maupun terhadap harta debitor yang berada di luar negeri.
j. Prinsip commercial exit from financial distress dalam kepailitan perseroan
terbatas.
Prinsip ini dalam kepailitan merupakan suatu jalan keluar yang bersifat
komersial untuk keluar dari persoalan utang piutang yang menghimpit seorang
debitor, salah satu caranya adalah mengajukan permohonan penetapan status
pailit.

2. Berikan jawaban saudara dengan menyertakan dasar hukum tentang :


a. Ada berapa macam kreditor dalam hukum kepailitan dan kreditor mana yang
diutamakan?
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS HUKUM

Jawab :
Ada 3 macam kreditor, diantaranya :
1) Kreditor preferen
Merupakan kreditor yang memiliki hak istimewa atau hak prioritas.
Jenis kreditor ini berdasarkan pasal 1134 KUHPerdata. Mengenai
ketentuan awal dalam KUHPerdata tentang hak istimewa diatur
dalam pasal 1137 paragraf 1, pasal 1139 KUHPerdata, dan pasal
1149 KUHPerdata.
2) Kreditor separatis
Merupakan kreditor yang memegang hak jaminan kebendaan seperti
gadai, hak tanggungan, fidusia, resi gudang, dan hipotik. Hal ini
ditaur dalam pasal 138 UUK.
3) Kreditor konkuren
Merupakan kreditor yang tidak memegang hak jaminan kebendaan,
tetapi kreditor ini memiliki hak untuk menagih debitor berdasarkan
perjanjian. Namun dalam pelunasan utang kreditor konkuren
mendapatkan pelunasan yang paling terakhir setelah kreditor
preferen dan kreditor separatis terlunasi piutangnya.
Jadi, kreditor yang didahulukan haknya adalah kreditor preferen.
b. Mengapa khusus untuk kreditor separatis dianggap tidak terjadi
kepailitan? Jawab :
Kreditor separatis adalah kreditor pemegang hak jaminan kebendaan yang
dapat bertindak sendiri, merupakan golongan kreditor yang tidak terkena
akibat putusan pernyataan pailit debitor, artiya hak-hak eksekusi mereka
tetap dapat dijalankan seperti tidak ada kepailitan debitor. Kreditor
separatis dapat menjual sendiri barang-barang yang menjadi jaminan
seolah-olah tidak ada kepailitan. Tetapi, hak ini ditangguhkan selama 90
hari (masa stay) jika debitor dinyatakan pailit oleh pengadilan niaga.
Dalam pasal 44 UUKPKPU, kreditor separatis yaitu kreditor pemegang
Gadai, Jaminan Fiducia, Hak Tanggungan, Hipotik atau Hak agunan atas
kebendaan lainnya. Adapun keduddukan yang dimiliki oleh kreditor
separatis diantaranya Kedudukan yang diutamakan dan Kedudukan yang
dipisahkan (Hak didahulukan dan Hak separatis)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS HUKUM

3. Bagaimana halnya apabila pada saat putusan PKPU ditetapkan terdapat ketentuan
berikut, sertakan dasar hukumnya :
a. Perjanjian timbal balik
Jawab :
Apabila pada saat putusan PKPU ditetapkan terdapat perjanjian timbal balik
yang belum atau baru sebagian dipenuhi, maka pihak dengan siapa debitor
mengadakan perjanjian dapat meminta pada pengurus untuk memeberikan
kepastian mengenai kelanjutan pelaksanaan perjanjian yang bersangktan
dalam jangka waktu yang disepakatai oleh pengurus dan pihak tersebut (pasal
234 UUK).
Apabila tidak ada kesepatakn antara pengurus dan pihak tersebut mengenai
jangka waktu untuk melanjutkan pelaksaan perjanjian, maka hakim pengawas
yang akan menetapkan. Apabila pengurus tidak memberikan jawaban atau
tidak bersedia untuk melanjutkan pelaksanaan perjanjian dalam jangka waktu
yang telah ditentukan, maka perjanjian berakhir dan pihak dengan siapa
debitor mengadakan perjanjian dapat menuntut ganti rugi sebagai kreditor
konkuren. Sebaliknya apabila pengurus menyatakan kesanggupanya, maka
pengurus memberikan jaminan atas kesanggupannya untuk melaksanakan
perjanjian tersebut.
b. Perjanjian menyerahkan barang
Jawab :
Bila pada saat putusan PKPU ditetapkan, telah diadakan perjanjian untuk
menyerahkan barang-barang dagangan yang diperdagangkan di bursa dengan
penyebutan tenggang waktunya, dan penyeraan itu akan dilakukan menjelang
suatu saat atau dalam tenggang waktu yang ditentukan, sedangkan saat itu tiba
atau tenggang waktu itu berakhr sesudah mulai berlakunya PKPU, maka
hapuslah perjanjian itu dengan pemberian PKPU yang bersifat sementara.
Pihak lawan boleh mengajukan tuntutan ganti rugi menurut ketentuan pasal
231 UUK. Tuntutan ganti rugi itu dilakukan berdasar perimbangan utangnya
dari semeua kreditor, kecuali terhadap barang-barang yang atasnya dapat
dilakukan hak retensi oleh para kreditor, wajib dikembalikan pada debitor,
dengan membayar piutang-piutang yang bersangkutan, bila hal ini akan
menguntungkan harta debitor.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS HUKUM

c. Perjanjian sewa menyewa


Jawab :
Apabila dalam perjanjian sewa menyewa, debitor bertindak sebagai penyewa
suatu barang maka segera setelah PKPU dimulai, dengan kewenangan dari
pengurus dapat mengakhiri sewa tersebut untuk sementara, asalkan
pemberitahuan untuk mengehentikan sewa itu dilakukan menjelang suatu
waktu perjanjian itu akan berakhir menurut kebiasaan setempat. Bila uang
sewa telah dibayar sebelumnya, maka sewa tersebut tidak boleh dihentikan
sampai menjelang hari akhir waktu untuk mana pembayaran uang muka telah
dilakukan.

4. Maksud debitor mengajukan permohonan PKPU adalah untuk mengajukan rencana


perdamaian :
a. Sebutkan pengertian PKPU dan dasar hukumnya!
Jawab :
PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang) adalah suatu masa yang
diberikan oleh UU melalui putusan hakim pengadilan niaga, dimana dalam
masa tersebut pihak kreditor dan debitor diberi kesempatan untuk
memusyawarahkan cara-cara pembayaran hutangnya dengan memberikan
rencana seluruh atau sebagiian pembayaran hutangnya, termasuk apabila perlu
untuk merestrukturisasi hutangnya (mengajukan rencana perdamaian).
Dasar hukum PKPU :
- Pasal 222-264 UU No.37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU (PKPU
dan akibatnya)
- Pasal 265-294 UU No.37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU
(Perdamaian)
b. Apakah rencana perdamaian dalam PKPU harus diajukan, dan apa makna
rencana perdamaian tersebut?
Jawab :
Iya, rencana perdamaian dalam PKPU harus diajukan terlebih dahulu untuk
mendapatkan persetujuan atau tidak. Rencana perdamaian pada PKPU dapat
diajukan pada saat bersamaan dengan saat diajukannya permohonan PKPU
(pasal 265 UU 37/2004), diajukan setelah permohonan PKPU (tetapi rencana
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS HUKUM

perdamaina harus diajukan sebelum tanggal hari sidang) (pasal 226 UU


37/2004), atau diajukan setelah tanggal hari sidang (tetapi tetap
memperhatikan jangka waktu 270 hari sejak PKPU sementara ditetapkan
termasuk jangka perpanjangannya) (pasal 226 dan pasal 228 ayat (4) UU
37/2004)
Rencana perdamaian merupakan suatu cara yang dapat ditempuh debitor untuk
mengakhiri keadaan pailit atau PKPU dengan menyepakati tata cara
pembayaran utang yang akan ditempuh dengan kreditor dengan tujuan agar
debitor dapat meneruskan usahanya.
c. Dapatkah PKPU diajukan kedua kalinya setelah homologasi (pengesahan)?
Jawab :
Dengan mengacu pada pasal 286 UU No. 37 tahun 2004 tentang Kepailitan
dan PKPU, debitor dan kreditor telah menundukkan diri terhadap perjanjian
perdamaian yang telah dihomologasi pengadilan niaga. Oleh karena itu, secara
hukum karena sudah diadakannya homologasi atau pengesahan perjanjian
peradamaian oleh pengadilan niaga, maka PKPU tidak boleh diajukan kedua
kalinya setelah homologasi dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai