UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS HUKUM
Jawab :
Ada 3 macam kreditor, diantaranya :
1) Kreditor preferen
Merupakan kreditor yang memiliki hak istimewa atau hak prioritas.
Jenis kreditor ini berdasarkan pasal 1134 KUHPerdata. Mengenai
ketentuan awal dalam KUHPerdata tentang hak istimewa diatur
dalam pasal 1137 paragraf 1, pasal 1139 KUHPerdata, dan pasal
1149 KUHPerdata.
2) Kreditor separatis
Merupakan kreditor yang memegang hak jaminan kebendaan seperti
gadai, hak tanggungan, fidusia, resi gudang, dan hipotik. Hal ini
ditaur dalam pasal 138 UUK.
3) Kreditor konkuren
Merupakan kreditor yang tidak memegang hak jaminan kebendaan,
tetapi kreditor ini memiliki hak untuk menagih debitor berdasarkan
perjanjian. Namun dalam pelunasan utang kreditor konkuren
mendapatkan pelunasan yang paling terakhir setelah kreditor
preferen dan kreditor separatis terlunasi piutangnya.
Jadi, kreditor yang didahulukan haknya adalah kreditor preferen.
b. Mengapa khusus untuk kreditor separatis dianggap tidak terjadi
kepailitan? Jawab :
Kreditor separatis adalah kreditor pemegang hak jaminan kebendaan yang
dapat bertindak sendiri, merupakan golongan kreditor yang tidak terkena
akibat putusan pernyataan pailit debitor, artiya hak-hak eksekusi mereka
tetap dapat dijalankan seperti tidak ada kepailitan debitor. Kreditor
separatis dapat menjual sendiri barang-barang yang menjadi jaminan
seolah-olah tidak ada kepailitan. Tetapi, hak ini ditangguhkan selama 90
hari (masa stay) jika debitor dinyatakan pailit oleh pengadilan niaga.
Dalam pasal 44 UUKPKPU, kreditor separatis yaitu kreditor pemegang
Gadai, Jaminan Fiducia, Hak Tanggungan, Hipotik atau Hak agunan atas
kebendaan lainnya. Adapun keduddukan yang dimiliki oleh kreditor
separatis diantaranya Kedudukan yang diutamakan dan Kedudukan yang
dipisahkan (Hak didahulukan dan Hak separatis)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS HUKUM
3. Bagaimana halnya apabila pada saat putusan PKPU ditetapkan terdapat ketentuan
berikut, sertakan dasar hukumnya :
a. Perjanjian timbal balik
Jawab :
Apabila pada saat putusan PKPU ditetapkan terdapat perjanjian timbal balik
yang belum atau baru sebagian dipenuhi, maka pihak dengan siapa debitor
mengadakan perjanjian dapat meminta pada pengurus untuk memeberikan
kepastian mengenai kelanjutan pelaksanaan perjanjian yang bersangktan
dalam jangka waktu yang disepakatai oleh pengurus dan pihak tersebut (pasal
234 UUK).
Apabila tidak ada kesepatakn antara pengurus dan pihak tersebut mengenai
jangka waktu untuk melanjutkan pelaksaan perjanjian, maka hakim pengawas
yang akan menetapkan. Apabila pengurus tidak memberikan jawaban atau
tidak bersedia untuk melanjutkan pelaksanaan perjanjian dalam jangka waktu
yang telah ditentukan, maka perjanjian berakhir dan pihak dengan siapa
debitor mengadakan perjanjian dapat menuntut ganti rugi sebagai kreditor
konkuren. Sebaliknya apabila pengurus menyatakan kesanggupanya, maka
pengurus memberikan jaminan atas kesanggupannya untuk melaksanakan
perjanjian tersebut.
b. Perjanjian menyerahkan barang
Jawab :
Bila pada saat putusan PKPU ditetapkan, telah diadakan perjanjian untuk
menyerahkan barang-barang dagangan yang diperdagangkan di bursa dengan
penyebutan tenggang waktunya, dan penyeraan itu akan dilakukan menjelang
suatu saat atau dalam tenggang waktu yang ditentukan, sedangkan saat itu tiba
atau tenggang waktu itu berakhr sesudah mulai berlakunya PKPU, maka
hapuslah perjanjian itu dengan pemberian PKPU yang bersifat sementara.
Pihak lawan boleh mengajukan tuntutan ganti rugi menurut ketentuan pasal
231 UUK. Tuntutan ganti rugi itu dilakukan berdasar perimbangan utangnya
dari semeua kreditor, kecuali terhadap barang-barang yang atasnya dapat
dilakukan hak retensi oleh para kreditor, wajib dikembalikan pada debitor,
dengan membayar piutang-piutang yang bersangkutan, bila hal ini akan
menguntungkan harta debitor.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS HUKUM