Anda di halaman 1dari 4

Tugas

Hukum Perikatan / Perjanjian, Jaminan dan Pembuatan


Akta Jaminan

Dosen: Dr. Muhammad Taufiq, SH, MH.

Nama : Fatur Hernanto


NIM : 21302300050
Kelas : Kelas B Semester 1

Program Magister Kenotariatan


Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung Semarang
18 Desember 2023
SOAL
PT X merupakan lembaga simpan pinjam yang memiliki beberapa debitor,
perjanjian simpan pinjam yang biasa dipraktekan oleh PT X adalah menahan atau
menguasai BPKB atas kendaraan milik Debitor. Pada suatu hari, terdapat puluhan
debitor melakukan wanprestasi dengan telat membayar cicilan simpan pinjam
hingga ratusan juta rupiah.

A) Jelaskan konsep hubungan antara PT X dengan debitor tersebut, apakah termasuk


ke dalam konsep jaminan kebendaan khusus, jaminan umum, atau yang lain?
Sebutkan pula dasar hukumnya!

B) Apakah PT X berhak mengeksekusi kendaraan bermotor milik debitor yang


melakukan wanprestasi tersebut?

C) Jika PT X menggunakan bantuan dari penegak hukum seperti Polisi, apakah hal
tersebut dibenarkan?Apa dasar hukumnya?

D) Apa upaya hukum yang dapat dijalankan oleh Kreditor yang kendaraan
bermotornya disita oleh pihak PT X selaku kreditor? Sebutkan dasar hukumnya

1
JAWABAN

A. Jaminan Khusus Adalah jaminan kebendaan yang diberikan secara khusus


sebagai tanggungan atas pelunasan kewajiban debitur kepada kreditur tertentu.
Jaminan khusus dapat berupa jaminan kebendaan, yang meliputi benda-benda
tertentu yang ditunjuk secara khusus sebagai jaminan piutang dan hanya
berlaku bagi kreditur tertentu, serta jaminan perorangan, yang merupakan
jaminan dalam bentuk penunjukkan atau penyerahan sebagai jaminan atas
pelunasan kewajiban/utang debitur kepada kreditur tertentu, baik secara
kebendaan maupun perorangan.

Dasar Hukum Lembaga jaminan khusus dapat ditemukan dalam Pasal 1131
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata). Pasal ini mengatur
mengenai jaminan kebendaan, yang merupakan salah satu bentuk jaminan
khusus, di mana benda-benda tertentu ditunjuk secara khusus sebagai jaminan
piutang dan hanya berlaku bagi kreditur tertentu. Selain itu, Pasal 1820 s.d.
Pasal 1850 KUHPerdata juga mengatur mengenai jaminan perorangan, yang
merupakan bentuk lain dari jaminan khusus, di mana jaminan diberikan atas
pelunasan kewajiban debitur kepada kreditur tertentu baik secara kebendaan
maupun perorangan.

B. mengeksekusi kendaraan bermotor milik debitor yang melakukan wanprestasi


jika debitur wanprestasi yang diberikan. Namun, perlu dicatat bahwa “PT. X”
tidak dapat serta merta melakukan penyitaan terhadap objek jaminan (sepeda
motor), jika ingin menempuh jalur hukum, seseorang dapat menggunakan jasa

2
atau kuasa untuk menagih utang melalui advokat atau pengacara penagih utang,
termasuk mengirimkan somasi dan melayangkan gugatan

C. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2003 Pasal 5 huruf H


“anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dilarang menjadi penagih
piutang atau menjadi pelindung orang yang punya utang”

D. Beberapa upaya hukum yang dapat dijalankan oleh kreditor dalam konteks ini
antara lain:

1. Gugatan perdata: Kreditor dapat mengajukan gugatan perdata ke


pengadilan untuk menuntut pemulihan haknya terhadap kendaraan
bermotor yang disita oleh pihak leasing atau koperasi.

2. Gugatan kepailitan: Jika terdapat indikasi ketidakmampuan debitur untuk


melunasi utang, kreditor dapat mengajukan gugatan kepailitan untuk
memperoleh haknya atas kendaraan bermotor tersebut.

3. Mengajukan permohonan PKPU: Kreditor juga dapat mengajukan


permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) ke
pengadilan untuk memperoleh perlindungan hukum terhadap debitur
yang wanprestasi.

4. Upaya hukum kasasi: Jika putusan pengadilan tidak memihak kepada


kreditor, kreditor dapat mengajukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah
Agung untuk memperoleh perlindungan hukum terhadap haknya.

5. Gugatan peninjauan kembali: Jika kreditor merasa bahwa putusan


pengadilan tidak adil, kreditor dapat mengajukan gugatan peninjauan
kembali ke pengadilan yang berwenang.

Upaya hukum yang dapat dijalankan oleh kreditor tergantung pada situasi
dan kondisi yang spesifik. Oleh karena itu, sebaiknya kreditor berkonsultasi
dengan ahli hukum untuk memperoleh saran dan panduan yang tepat terkait
dengan upaya hukum yang dapat diambil.

Anda mungkin juga menyukai