Sifat perjanjian penanggungan Luasnya penanggungan Akibat hukum dalam perjanjian penanggungan Hapusnya perjanjian penanggungan
3/4/2024 Edytiawarman dkk. 1
Pendahuluan ⚫ Dalam hukum perdata dikenal lembaga jaminan yang bersifat hak kebendaan dan hak perorangan. Jaminan yang bersifat kebendaan adalah jaminan yang berupa hak mutlak atas suatu benda, contohnya adalah Hak Tanggungan, Hak gadai dan fidusia dan lain-lain. Sedang yang bersifat perorangan adalah jaminan yang menimbulkan hubungan langsung pada perorangan tertentu terhadap harta kekayaan debitur secara umum, contohnya adalah borgtocht. Jaminan perorangan yang lazim terjadi dalam praktik perbankan adalah perjanjian penanggungan. 3/4/2024 Edytiawarman dkk. 2 Pengertian ⚫ Perjanjian penanggungan menurut Pasal 1820 Kitab Undang Undang Hukum Perdata adalah suatu perjanjian dimana pihak ke tiga, guna kepentingan si debitur/berutang, mengikatkan diri untuk memenuhi perutangan si berutang manakala si berutang wanprestasi (Lalai melaksanakan kewajibannya). ⚫ Perjanjian penanggungan ini banyak digunakan dalam praktik, khususnya pada lembaga pembiayaan, baik lembaga pembiayaan bank ataupun lembaga pembiayaan non bank. 3/4/2024 Edytiawarman dkk. 3 Alasan perjanjian penanggungan sebagai jaminan digunakan di dalam praktik perbankan sebagai berikut:
1. Ada hubungan kepentingan antara penjamin dengan
peminjam/debitur, misalnya perusahaan induk ikut menjamin hutang-hutang yang dibuat perusahaan cabangnya. 2. Mempunyai peranan penting terhadap kredit –kredit kecil yang dibutuhkan pengusaha kecil yang tidak perlu dengan jaminan atas tanah. 3. Bentuk penanggungan yang banyak terjadi dalam praktik adalah bank garansi, dimana yang menjadi penanggung adalah bank, sehingga dapat dihindari adanya konservatoir beslag dari kreditur. 4. Pihak pemerintah sendiri ada kalanya menetapkan untuk menjamin terlaksananya suatu pekerjaan tertentu menunjuk bank pemerintah untuk bertindak sebagai penanggung, misalnya bentuk jaminan Bank Garansi.
3/4/2024 Edytiawarman dkk. 4
Jenis Perjanjian Penanggungan 1. Jaminan kredit atau kredit garansi atau dalam praktik perbankan juga sering disebut sebagai jaminan perseorangan/ personal guaranty terjadi karena diperjanjikan lebih dahulu. 2. Jaminan bank (Bank Garansi) adalah suatu jenis penanggungan dimana yang bertindak sebagai penanggung adalah bank. Jaminan bank mempynyai bentuk khusus bila dikaitkan dengan Perjanjian Pemborongan bangunan misal: Tender Garansi, Jaminan Uang Muka, Jaminan Pelaksanaan dan jaminan Pemeliharaan. 3. Jaminan Pembangunan (bouw garansi) adalah suatu bentuk perjanjian jaminan yang diberikan oleh pemborong serta untuk menyelesaikan pekerjaan yang dilaksanakan oleh pemborong peserta untuk menyelesaikan pekerjaan yang dilaksanakan oleh pemborong utama manakala pihak pemborong utama tidak menyelesaikan pekerjaan. Adanya pemborong peserta biasanya diminta oleh pihak yang memberikan pekerjaan. 4. Jaminan saldo adalah suatu bentuk perjanjian jaminan dimana pihak bankmenjamin saldo yang akan ditagih pihak kreditur dari pihak debitur pada waktu penutupan rekeningnya. Jadi bank hanya menjamin pemenuhan piutang kreditur yang akan dibayar dari saldo rekening debitur pada waktu penutupan rekeningnya.
3/4/2024 Edytiawarman dkk. 5
Jaminan Menurut Keppres No. 80 Tahun 2003 Jaminan adalah ketentuan mengenai jaminan yang harus disediakan oleh penyedia barang/jasa yaitu: ⚫ Jaminan uang muka diberikan kepada pengguna barang/jasa dalam rangka pengambilan uang muka dengan nilai minimal 100% (seratus persen) dari besarnya uang muka; ⚫ Jaminan pelaksanaan diberikan kepada pengguna barang/jasa sebelum dilakukan penanda-tanganan kontrak dengan besar jaminan ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak; Besarnya jaminan pelaksanaan bagi penawaran yang dinilai terlalu rendah (lebih kecil dari 80% (delapan puluh persen) HPS), dinaikan menjadi sekurang-kurangnya persentase jaminan pelaksanaan yang telah ditetapkan dalam dokumen pengadaan dikalikan dengan 80 % (delapan puluh persen) HPS; ⚫ Jaminan pemeliharaan diberikan kepada pengguna barang/jasa setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus persen); Besarnya jaminan, bentuk, dan masa berlakunya jaminan-jaminan tersebut di atas disesuaikan dengan ketentuan dalam dokumen pengadaan
3/4/2024 Edytiawarman dkk. 6
5. Surety Bond, Semenjak keluar surat keputusan menteri keuangan No 271/KMK 011/1980 dikenal lembaga jaminan yang disebut surety bond, yaitu semacam jaminan bank/bank garansi, tetapi dalam surety bond yang menjamin bukan bank melainkan lembaga keuangan non bank yang dalam hal ini ditunjuk oleh menteri keuangan adalah perusahaan umum asuransi kecelakaan jasa raharja. 3/4/2024 Edytiawarman dkk. 7 Jenis-jenis surety bond ➢ Bid bond adalah suatu jaminan yang diberikan oleh surety coy jasa raharja untuk menjamin bahwa kontraktor memenangkan tender akan menutup kontrak dan menyediakan jaminan pelaksanaan (performance bond). ➢ Performance bond adalah surety bond yang memberikan jaminan untuk menyelesaikan pekerjaan yang ditinggalkan oleh pemborong sampai batas yang diperjanjikan sebagai jaminan. ➢ Prepayment bond/Advance payment bond yaitu suatu jaminan untuk membayar uang muka yang dibutuhkan oleh pihak pemborong dari pemberi tugas pembangunan (bouwheer). Jaminan ini hanya dikeluarkan dalam hubungannya dengan adanya performance bond. ➢ Maintenance bond yaitu suatu penanggungan yang memberikan jaminan untuk memperbaiki kerusakan atas bangunan yang terjadi dalam masa pemeliharaan bilamana pihak pemborong tidak melaksanakan perbaikan. ➢ Payment bond yaitu suatu bentuk penanggungan yang memberikan jaminan terhadap kemampuan pemborong untuk membayar upah buruh dan harga bahan bangunan sampai jumlah maksimum yang diperjanjikan. 3/4/2024 Edytiawarman dkk. 8 Sifat perjanjian penanggungan Accesoir/Perjanjian Pelengkap, Konsekuensinya adalah: 1. Adanya perjanjian penanggungan tergantung dari adanya perjanjian pokok, yang biasanya berisi perjanjian kredit atau perjanjian hutang piutang uang. Jika perjanjian pokoknya tidak ada maka perjanjian accesoirnya juga tidak ada. Sebab perjanjian accesoir sifatnya hanyalah melengkapi atau menambah perjanjian pokok. 2. Bilamana perjanjian pokoknya batal maka perjanjian pelengkapnya juga ikut batal. 3. Bilamana perjanjian pokoknya berpindah tangan, maka perjanjian accesirnya juga ikut berpindah. 4. Dengan hapusnya piutang pokok maka perjanjian penanggungnya juga menjadi hapus. 3/4/2024 Edytiawarman dkk. 9 LUASNYA PENANGGUNGAN ❖ Menurut ketentuan dalam pasal 1822 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata perutangan tersebut batal dan hanya sah sampai sebatas perutangan pokoknya. Penanggung tidak dapat mengikatkan diri untuk menanggung yang melebihi dari perutangan pokok apabila debitur tidak dapat melaksanakan kewajibannya. ❖ Pengecualian dari ketentuan tersebut, disebutkan dalam Pasal 1825 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang menentukan bahwa penanggung diperbolehkan membayar lebih dari perutangan pokoknya dalam hal terhitung pula akibat-akibat yang timbul dari adanya perutangan, termasuk pula biaya-biaya untuk melakukan gugatan terhadap debitur utama oleh kreditur serta biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh kreditur setelah pihak debitur mendapat peringatan tentang hal itu. ❖ Dalam perjanjian penanggungan, penanggung bisa lebih dari satu, yaitu: adanya penanggungan dimana penanggung lebih dari seorang yang secara bersama-sama menanggung pihak debitur, yang disebut dengan penanggung pertama dan penanggung kedua.
3/4/2024 Edytiawarman dkk. 10
❖ Adapula dalam perjanjian penanggungan ini ada penanggung solider, yaitu suatu perjanjian penanggungan dimana pihak penanggung mengikatkan diri untuk suatu hutang bersama-sama dengan debitur secara tanggung menanggung. ❖ Dalam penanggungan adapula bentuk penanggungan dimana beberapa penanggung mengikatkan diri secara bersama-sama untuk menjadi penanggung dari debitur serta dalam suatu hutang yang sama (Pasal 1836-1837).
3/4/2024 Edytiawarman dkk. 11
AKIBAT HUKUM DARI PERJANJIAN PENANGGUNGAN
1. Hak dan kewajiban antara penanggung
dengan kreditur, yaitu: a. Hak untuk menuntut lebih dahulu; b. Hak untuk membagi hutang; c. Hak untuk mengajukan tangkisan; d. Hak untuk diberhentikan dari penanggungan. 2. Hak dan kewajiban antar penanggung dan debitur, yaitu: a. Adanya hak regres atau hak menuntut kembali; b. Adanya hak penanggung karena subrogasi.
3/4/2024 Edytiawarman dkk. 12
Hapusnya Perjanjian Pertanggungan
Tentang hapusnya perjanjian penanggungan, pasal 1845 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata menetukan bahwa hapusnya penanggungan sama dengan cara perikatan pada umumnya. Sedangkan pasal yang mengatur mengenai hapusnya perikatan antara lain diatur dalam pasal 1381 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang nmengatur tentang cara-cara hapusnya perikatan/perutangan. Menurut pasal tersebut di atas ada 10 cara hapusnya perikatan/perutangan, diantaranya adalah :
1. Karena dilaksanakan pembayaran;
2. Penawaran pembayaran tunai diikuti penitipan barang; 3. Pembaharuan hutang; 4. Perjumpaan hutang; 5. Percampuran hutang; 6. Pembebasan hutang; 7. Musnahnya barang yang terhutang; 8. Karena ada kebatalan atau pembatalan; 9. Berlakunya syarat batal; 10. Karena daluarsa atau lampau waktu.