Nim : 20304021
Tugas : BLKL
Pengertian Gadai
Gadai adalah salah satu alternatif untuk mendapat dana cepat dengan menjadikan barang bergerak
sebagai jaminan atas suatu pinjaman agar dapat dicairkan kepada perusahaan pembiayaan atau
lembaga keuangan.
Merujuk pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pengertian gadai adalah meminjam uang dalam
batas waktu tertentu dengan menyerahkan barang sebagai tanggungan. Apabila telah sampai pada
waktunya barang tersebut tidak ditebus, maka akan menjadi hak pemberi pinjaman.
Sedangkan apabila menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan), gadai adalah hak tanggungan atas barang
bergerak; barang jaminan harus lepas dari kekuasaan debitur. Maksud dari barang bergerak adalah
suatu benda atau barang yang dapat dipindahkan, bukan barang tetap misalnya tanah atau
bangunan . Singkatnya, sistem pengajuan gadai ini Anda memberikan jaminan kepada lembaga
terkait untuk mendapatkan sejumlah pinjaman dana dan harus dikembalikan sesuai tenggat waktu
yang disepakati. Jika berhasil melunasinya tepat waktu, maka barang jaminan Anda akan kembali.
Lebih jelasnya, contoh benda-benda yang termasuk barang bergerak dan bisa digadaikan adalah:
Kendaraan
Contoh pertama dari barang gadai adalah kendaraan pribadi berupa motor atau mobil, debitur dapat
menggadaikannya dengan menyerahkan surat-surat terkait, seperti BPKB (Buku Pemilik Kendaraan
Bermotor), STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan), dan faktur pembelian.
Logam mulia
Kedua ada logam mulia sebagai contoh barang bergerak yang bisa digadaikan, misalnya emas, intan,
perhiasan, permata, hingga berlian.
Sertifikat
Contoh selanjutnya dari barang gadai adalah sertifikat, seperti sertifikat tanah atau rumah. Nanti,
nilainya akan ditentukan berdasarkan nilai PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) sekaligus posisi
bangunan atau tanahnya, apakah strategis atau tidak.
Karena gadai adalah salah satu kegiatan ekonomi yang sudah ada sejak lama, di Indonesia pun gadai
sudah diatur dalam pasal 1150 KUHP dengan beberapa unsur, di antaranya:
Setelah mengetahui apa itu gadai dan dasar hukumnya, bisa disimpulkan bahwa unsur pokok gadai
adalah sebagai berikut:
1. Benda atau barang yang dijadikan jaminan pinjaman gadai hanya barang bergerak, baik
berwujud atau tidak.
2. Terjadi gadai karena terdapat perjanjian penyerahan kekuasaan atas barang jaminan dari
debitur kepada kreditur.
3. Penyerahan jaminan tersebut bisa dilakukan sendiri oleh debitur atau perwakilan atas nama
debitur.
Sifat Gadai
1. Menurut Badrul Zaman (1991), terdapat setidaknya enam sifat umum gadai, yaitu:
2. Seperti penjelasan tadi, objek gadai merupakan barang bergerak baik berwujud maupun
tidak, seperti hak tagihan.
3. Memiliki sifat kebendaan, dimanah debitur dapat memberikan jaminan kepada kreditur atau
pemegang gadai bahwa utang tersebut pasti dibayar dari nilai barang jaminan.
4. Kekuasaan atas barang digadai dipegang oleh kreditur atau pemegang gadai.
5. Kreditur berhak menjual barang gadai.
6. Gadai adalah hak yang didahulukan.
7. Hak-hak gadai tergantung pada perjanjian pokok gadai.
Jenis-Jenis Gadai
Selain memahami apa itu gadai, Anda juga perlu mengetahui jenis-jenis gadai terutama yang ada di
Indonesia, yaitu:
Gadai Konvensional
Jenis pertama dari gadai adalah konvensional, yaitu debitur atau peminjam menyerahkan jaminan
kepada kreditur yang nilainya telah ditaksir atau diperkirakan terlebih dulu sebelum nantinya
mendapat persetujuan.
Selanjutnya, akan dibuat kesepakatan mengenai tenggat waktu pinjaman dimana debitur harus
sudah melunasi pinjaman beserta bunganya.
Gadai Syariah
Jenis kedua dari gadai adalah syariah atau rahn, dimanah sistem gadainya disesuaikan dengan
syariat Islam yang memuat beberapa ketentuan atau rukun gadai, yaitu:
1. Al Murhun, barang yang digadai merupakan barang halal dan dapat diperjual belikan.
2. Al Marhunbih, besaran utang yang wajib dilunasi sesuai perjanjian.
3. Sighat, ijab qabul pada saat akad gadai.
4. Orang yang berakad, yaitu kedua belah pihak baik peminjam (Rahin) dan pemberi pinjaman
(Murtahin) wajib telah baligh dan berakal sehat.
5. Di dalam hukum gadai syariah ini tidak ada biaya tambahan lain seperti bunga, sehingga
jumlah dana yang harus dilunasi sesuai dengan pinjaman di awal.
Kelebihan dan Kekurangan Gadai
Kelebihan gadai adalah sudah ada peraturan yang menaungi dan mengatur prosesnya seperti
penjelasan di atas. Selain itu, kini gadai sudah semakin aman karena ada banyak perusahaan gadai
telah terdaftar di OJK.
Namun, kekurangan dari gadai adalah umumnya lembaga atau perusahaan gadai menetapkan bunga
lebih tinggi jika dibandingkan dengan bank. Maka dari itu, risiko gagal bayarnya pun lebih besar.
1. Setidaknya, terdapat tiga persyaratan umum untuk melakukan gadai secara resmi. Lebih
jelasnya, syarat dilakukannya gadai adalah sebagai berikut:
2. Pihak debitur harus menyerahkan jaminan untuk mendapatkan pinjaman dari pemegang
gadai atau kreditur dimanah mereka harus menjaga barang tersebut dan tidak boleh
digunakan hanya untuk keuntungan pribadi.
3. Meskipun kreditur punya hak untuk menggunakan, melelang, atau menjual barang jaminan
tersebut, namun tetap atas sepengetahuan dan izin dari debitur.
4. Barang bergerak yang dijadikan jaminan bukanlah barang terlarang atau haram, dan kedua
belah pihak wajib mengetahui besaran nilainya agar tidak saling merugikan.
Meskipun sudah ada sejak lama dan banyak menjadi pilihan banyak orang, kini semakin banyak
perusahaan gadai bermunculan seiring meningkatnya permintaan dan kebutuhan masyarakat.
Maka dari itu, OJK pun memberi himbauan untuk tetap waspada dan memilih lembaga atau
perusahaan gadai resmi sekaligus sudah mendapat izin dari OJK dengan karakteristik sebagai berikut:
Setelah mengetahui apa itu gadai hingga persyaratannya, jika Anda berkeinginan untuk
melakukannya, berikut beberapa tips gadai yang aman, di antaranya:
Seperti instrumen pinjaman lainnya, gadai juga memiliki risiko tersendiri yaitu kehilangan barang
berharga yang dijadikan jaminan. Maka dari itu, pastikan Anda telah menghitung dan
memperkirakan secara cermat kemampuan untuk melunasi pinjaman secara tepat waktu atau tidak.
Ada beberapa syarat tertentu yang biasanya harus Anda penuhi terlebih dulu untuk menggadai
barang, seperti KTP, rekening, dan lain-lain.
Ada juga perusahaan yang hanya memperbolehkan meminjam dana sebesar 10 juta dalam tempo 5
tahun. Di perusahaan lain, mungkin Anda akan diminta memberi jaminan barang dengan harga
setara agar memperoleh uang pinjaman yang sama.
Setiap lembaga atau perusahaan gadai mempunyai prosedur masing-masing. Maka dari itu, Anda
sebaiknya benar-benar mengetahui dan memahami prosedur yang diterapkan terlebih dulu.
Misalnya, seperti apa proses pembayarannya apakah secara langsung atau cicilan, adakah tambahan
biaya lain yang dibutuhkan, hingga berkas-berkas penunjang lainnya.
Seperti penjelasan awal, kedua belah pihak baik kreditur maupun debitur harus mengetahui nilai
dari barang jaminan yang diserahkan. Hal ini penting dilakukan karena barang tersebut nantinya
akan dilelang atau dijual kalau debitur tidak mampu melunasi pinjaman. Maka dari itu, barang yang
dijadikan pinjaman harus memiliki nilai jual dan Anda harus mengetahui besaran nilainya agar tidak
merugi.
Penanaman dana Perum Pegadaian dilakukan dalam bentuk kredit, deposito, surat-surat berharga
dan penyertaan di perusahaan lain. Kredit kepada masyarakat merupakan Porsi terbesar penanaman
dana yang mencapai Rp 756,75 miliar (91,0 %) pada September 1998 (Lampiran 4). Sesuai dengan
hukum gadai, kredit yang diberikan dijamin dengan barang jaminan nasabah. Biasanya batas
maksimum kredit yang dapat diberikan oleh masing-masing cabang mencapai Rp 20 juta per SBK
(Surat Bukti Kredit), tetapi sejak 30 Juli 1998 batas maksimum kredit diturunkan menjadi Rp 5 juta
per SBK. Bila terdapat nasabah Yang ingin memperoleh kredit melebihi batas maksimum maka
cabang tersebut harus meminta Persetujuan dari Kanda. Perum Pegadaian membagi pemberian
kredit kepada nasabah Menjadi empat golongan yaitu Golongan A (kredit Rp 5.000-Rp 40.000),
Golongan B (kredit Rp 40.500-Rp150.000), Golongan C (kredit Rp 151.000-Rp 500.000) dan Golongan
D (kredit Rp 510.000-Rp 5.000.000). Jangka waktu kredit maksimum adalah 120 hari dengan bunga
dihitung setiap 15 hari. Selain itu, nasabah juga dikenakan biaya penitipan dan asuransi (PA) yang
besarnya disesuaikan dengan jenis barang dan golongannya. Tabel selengkapnya dapat dilihat dalam
lampiran 5.
Modal sendiri
2. Penggunaan Dana
Dana yang telah berhasil dihimpun kemudian digunakan untuk mendanai kegiatan Usaha Perum
Pegadaian, di antaranya adalah :
Di mana barang sewa guna itu ntuk digunakan oleh penyewa guna usaha (lessee) selama jangka
waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala. Penyewa guna usaha (lessee) dari
leasing adalah perusahaan atau perorangan yang menggunakan barang modal dengan
pembiayaan dari perusahaan pembiayaan (lessor). Pengadaan barang modal melalui leasing juga
dapat dilakukan dengan cara pembelian barang penyewa guna usaha (lessee) oleh perusahaan
pembiayaan (lessor) yang kemudian disewagunausahakan kembali oleh penyewa guna usaha.
Pengadaan dengan cara ini disebut sales and lease back.
Contoh leasing adalah pada pengadaan armada pesawat oleh maskapai penerbangan. Contoh
lain dari leasing seperti pengadaan alat-alat berat untuk perusahaan-perusahaan tambang,
pengadaan mesin produksi oleh pelaku industri, hingga leasing kendaraan untuk operasional
perusahaan. Sepanjang perjanjian sewa guna usaha masih berlaku, hak milik atas barang modal
objek transaksi berada pada perusahaan pembiayaan. Namun di Indonesia, pengertian leasing
seringkali diartikan sebagai kredit, terutama kredit kendaraan bermotor. Meskipun memiliki
konsep yang hampir serupa, namun pengertian leasing dalam arti sebenarnya tidak tepat kalau
disebut kredit. Leasing adalah perusahaan pembiayaan menyewakan barang sewa guna kepada
penyewa dengan jangka waktu yang sudah ditentukan, ketika penyewa tak mampu membayar,
maka lessor dapat mengambil kembali barang sewa guna yang disewakan dari penyewa atau
lessee.