Anda di halaman 1dari 14

CATATAN HPP

Pembiayaan dengan Utang

Definisi: Pembiayaan dengan utang adalah cara mendapatkan uang atau modal dalam


menjalankan atau melakukan sesuatu dengan berutang. Pembiayaan dengan utang banyak
dijumpai dalam sebuah bisnis.

1. Biasanya, untuk mendapatkan tambahan dana atau modal, pengusaha berutang


kepada lembaga penyedia pinjaman atau kepada perorangan.
2. Pengusaha yang mendapatkan pembiayaan dengan utang berstatus debitur. Dia
memiliki kewajiban untuk membayarkan pokok utang beserta dengan bunganya. 
3. Apabila perusahaan obligasi, berarti perusahaan tersebut wajib membayar pokok
utang dan bunganya kepada para investor sesuai tanggal yang disepakati.

Bentuk-Bentuk Pembiayaan Melalui Utang:

1. Pinjaman Lembaga Keuangan


a. Perusahaan mendapatkan pendanaan dari lemba keuangan seperti bank
komersial atau Lembaga keuangan lainnya
b. Ketika mengajukan pinjaman, biasanya peminjam harus memberikan secara
terperinci rencana keuangan yang menyebutkan
proyeksi pendapatan dan beban di masa depan.
i. Hal tersebut akan digunakan oleh pihak pemberi dana pinjaman
sebagai penilaian kelayakan, yang biasanya dilihat dari beberapa
faktor, seperti rencana penggunaan dana, kondisi keuangan
perusahaan, dan jaminan yang bisa digunakan untuk mendukung
pinjaman. 
2. Menerbitkan Obligasi
a. Perusahaan besar bias memperoleh sumber dana dari menerbitkan obligasi
(bonds) yang dimiliki yaitu sekuritas utang jangka panjang yang dibeli oleh
para investor.
b. Beberapa perusahaan lebih memilih mencari pinjaman dengan cara ini
karena suku bunganya yang bisa menjadi lebih rendah.
3. Menerbitkan Surat Berharga
a. perusahaan juga dapat memilih menerbitkan surat berharga (commercial
paper) yaitu sekuritas utang jangka pendek yang biasanya diterbitkan saat
kondisi keuangan perusahaan dalam keadaan baik.
b. Waktu jatuh tempo normal antara tiga dan enam bulan.

Yang harus diperhatikan dalam Pembiayaan:

1. Perusahaan Harus Lolos Kualifikasi


a. Tidak sembarang perusahaan bisa mendapatkan pembiayaan dengan utang
Perusahaan harus memiliki kualifikasi yang sesuai seperti kredibilitas yang
bagus dan catatan kredit yang baik.
2. Perusahaan Harus Disiplin dalam Membayar
a. Karena utang wajib dibayar, perusahaan haruslah disiplin dalam membayar
cicilan utangnya. Jangan sampai terjadi kredit macet yang akan merugikan
kedua belah pihak.
3. Perusahaan Harus Memberikan Jaminan
a. Jaminan untuk mendapatkan pembiayaan dengan utang dari lembaga
penyedia pinjaman bisa berupa aset perusahaan itu sendiri. Oleh sebab itu,
risiko paling tinggi dari pembiayaan dengan utang adalah kehilangan aset
perusahaan.

Keuntungan Pembiayaan dengan Utang:

1. Saham Tetap Menjadi Pemilik Perusahaan


a. Dalam pembiayaan dengan utang, pemilik perusahaan tidak kehilangan
persentase kepemilikan saham. Pemilik perusahaan hanya berkewajiban
melunasi utang beserta bunganya.
2. Kebijakan Perusahaan Tidak Terintervensi
a. Karena persentase kepemilikan saham tidak berubah, otomatis kebijakan
perusahaan tidak terintervensi pihak eksternal. Kebijakan perusahaan tetap
murni hasil kesepakatan internal perusahaan.
3. Lebih Mudah Menentukan Perencanaan
a. Pembiayaan dengan utang memiliki jangka waktunya sendiri. Oleh sebab itu,
pihak perusahaan akan lebih mudah mengatur strategi keuangan mengingat
perusahaan harus mengeluarkan cicilan per bulannya.
4. Mengurangi kewajiban bersih dalam pajak
a. Pengeluaran bunga dapat merededuksi pajak. Jika suatu bisnis dibiayai
dengan menggunakan utang, bunga yang dibayar atas pinjaman dapat
dikurangkan dari pajak. Hal ini berarti, pembiayaan utang melindungi
sebagian pendapatan bisnis dari pajak dan menurunkan kewajiban pajak
setiap tahun. Bunga biasanya didasarkan pada suku bunga utama.
5. Kreditor tidak berbagi keuntungan dengan perusahaan. Hal yang harus dilakukan
adalah melakukan pembayaran pinjaman tepat waktu.

Kekurangan Pembiayaan Melalui Utang

1. Yang pertama, Utang dapat meningkatkan resiko karena kemungkinan perusahaan


tidak mampumemenuhi pembayaran tetapnya bahkan dapat juga berujung ada
resikokebangkrutan. Kondisi tersebut mungkin terjadi ketika perusahaan mengalami
kegagalan pada saat aliran kas dari operasi tidak mencukupi untuk membayar bunga.
Apabila perusahaan menggunakan hutang yang makin banyak, makin besar pula
beban tetap (yang berupa bunga dan angsuran pokok pinjaman) yang harus dibayar.
Dengan demikian maka semakin besar beban finansial yang tetap ini, semakin
mudah perusahaan menjadi tidak likuid (tidak mampu membayar kewajiban finansial
tepat pada waktunya), apabila kegiatan perusahaan menjadi makin berkurang (yang
ditunjukkan dari menurunnya kegiatan penjualan).

2. Yang kedua, Utang akan meningkatkan potensi konflik antara kreditor dan debitor.

3. Yang ketiga, Utang menyebabkan perusahaan kehilangan beberapa fleksibilitas


berkaitan denganpembiayaan dimasa mendatang, karena adanya rambu-rambu
perjanjian yangditetapkan pada awal pinjaman dilakukan pinjaman ini berisi rambu-
rambu yangmembatasi manajemn untuk membuat keputusan investasi dan
pembayaran dividendalam jumlah tertentu.

4. Diperlukan angka kredit yang baik untuk memperoleh pembiayaan melalui utang.
Hal ini tentu saja menghambat perusahaan yang membutuhkan pembiayaan dalam
waktu singkat.

5. Bisnis yang terlalu bergantung pada utang dapat dilihat sebagai 'berisiko tinggi' oleh
calon investor, dan itu dapat membatasi akses ke pembiayaan ekuitas di beberapa
titik.

Paparan Pembiayaan Modal

Definisi:

1. Pembiayaan Perusahaan melalui Modal adalah upaya untuk menaikan modal sebuah
Perusahaan melalui penjualan saham.
2. Aksi Korporasi untuk menaikan modal, didasari oleh kebutuhan perusahaan atas
kebutuhan jangka pendek, seperti membayar tagihan, atau kebutuhan jangka
Panjang dan membutuhkan dana untuk pertumbuhan perusahaannya.

Sumber Pembiayaan Perusahaan Melalui Modal:

1. Keluarga dan teman


2. Business Angel/Angel Investor
3. Venture Capital/Perusahaan Modal Ventura
4. Equity Crowdfunding
5. Public Offering

Keuntungan:

1. Mengurangi beban perusahaan


2. Pengalaman bisnis dan Networking
3. Pendanaan berkelanjutan

Kerugian:

1. Pembagian kepemilikan
2. Konflik
3. Waktu dan uang

Kapan harus menggunakan Pembiayaan Modal?

1. Perusahaan rintisan
2. Permasalahan kredit
3. Membangun koneksi

Konsep Perjanjian Kredit

Definisi:

1. ”Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga.” (kredit) (Pasal 1 ayat 11 UU No. 10 Tahun 1998
– UU Perbankan)
2. “Pinjam-meminjam adalah perjanjian dengan mana pihak yang satu memberikan
kepada pihak yang lain suatu jumlah tertentu barang-barang yang menghabis karena
pemakaian, dengan syarat bahwa pihak yang belakangan ini akan mengembalikan
sejumlah yang sama dari macam dan keadaan yang sama pula” (Pasal 1754 KUH
Perdata)

Isi Perjanjian Kredit:

1. Jumlah hutang
2. Besarnya bunga
3. Waktu pelunasan
4. Cara-cara pembayaran
5. Klausula opeisbaarheid
6. Barang jaminan

Klausula opeisbaarheid: Yaitu klausula yang memuat hal-hal mengenai hilangnya


kewenangan bertindak atau kehilangan hak bagi debitor untuk mengurus harta
kekayaannya, barang jaminan serta kelalaian debitor untuk memenuhi ketentuan-ketentuan
dalam perjanjian kredit atau pengakuan hutang sehingga debitor harus membayar secara
seketika dansekaligus lunas. Klausula tersebut antara lain:
1. debitor tidak membayar kewajiban secara sebagaimana mestinya; atau
2. debitor pemilik jaminan pailit;
3. debitor/pemilik jaminan meninggal dunia;
4. harta kekayaan debitor/pemilik jaminan dilakukan penyitaan;
5. debitor/pemilik jaminan ditaruh dibawah pengampunan.

Hubungan KUHPer dengan Perjanjian Kredit:

1. Perjanjian kredit belum diatur secara khusus dalam suatu Undang-undang


2. Aturan Perjanjian Kredit termasuk seperti bentuk perjanjian pinjam meminjam
KUHPer
3. Perjanjian Kredit diatur sama dengan Pasal 1754-1769Kuhper
4. Pasal 1754 KUHPer: “Pinjam meminjam adalah suatu persetujuan dengan mana
pihak yang satukepada pihak yang lain suatu jumlah tertentu barang-barang yang
menghabisi karena pemakaian, dengan syarat bahwa pihak yang belakangan ini akan
mengembalikan sejumlah yang sama dari macam dankeadaan yang sama pula”
5. Syarat sah dari perjanjian kredit sama seperti dengan syarat sah perjanjian sesuai
dengan pasal 1320 KUHPer
a. Kata Sepakat
b. Kecakapan
c. Hal Tertentu
d. Sebab yang halal
6. Pada pelaksanaanya diserahkan kepada pihak yang mengikatkan diri
7. Setiap Perjanjian kredit yang disepakati wajib dituangkan dalam perjanjian
kredit(akad kredit) secara tertulis
8. Perjanjian kredit merupakan perjanjian pendahuluan (pactum de contrahendo).

Fungsi Perjanjian Kredit:

1. Perjanjian kredit mendahului perjanjian hutang piutang.


2. Perjanjian hutang piutang merupakan pelaksanaan dari perjanjian pendahuluan
(perjanjian kredit).

Fungsi Perjanjian Kredit menurut Gator Wardoyo:

1. Perjanjian kredit berfungsi sebagai perjanjian pokok, artinya perjanjian kredit


merupakan sesuatu yang menentukan batal atau tidak batalnya perjanjian lain yang
mengikutinya, misalnya perjanjian pengikatan jaminan.
2. Perjanjian kredit berfungsi sebagai alat bukti, mengenai batasan-batasan hak dan
kewajiban diantara kreditur dan debitur.
3. Perjanjian kredit berfungsi sebagai alat untuk melakukan monitoring kredit.

Penggolongan Kredit:

1. Jaminan karena undang-undang dan karena perjanjian


2. Jaminan umum dan jaminan khusus
3. Jaminan yang bersifat kebendaan dan jaminan perseorangan
4. Jaminan pokok, jaminan utama, dan jaminan tambahan
5. Jaminan atas benda bergerak dan tidak bergerak
6. Jaminan regulative dan jaminan non regulative
7. Jaminan konvensional dan jaminan non konvensional
8. Saham sebagai agunan tambahan

Jenis Kredit dan Persyaratannya

Jenis Kredit:

1. Kredit Tanpa Agunan (KTA)


a. Dimana jenis pinjaman bank ini akan memberikan kredit tanpa
membebankan agunan atau jaminan, seperti tanah, rumah, kendaraan, surat
berharga dan sebagainya.
b. Jumlah maksimal pinjaman yang diberikan sebesar 200 juta-300 juta dengan
tenor waktu 5 tahun atau 60 bulan.
c. Bunga yang rendah
2. Kredit Modal Kerja (KMK)
a. Salah satu pinjaman bank yaitu Kredit Modal Kerja (KMK).
b. Kredit Modal Kerja merupakan jenis pinjaman jangka pendek karena hanya
satu tahun. Beberapa syarat yang harus dipenuhi jika mengajukan jenis
pinjaman ini adalah usaha yang dijalankan sudah memiliki izin dan sudah
berjalan kurang lebih selama satu tahun.
c. Salah satu contoh perusahaan yang biasa menggunakan fasilitas KMK adalah
perusahaan yang bisnisnya memiliki siklus tertentu
3. Kredit Usaha Rakyat (KUR)
a. Kredit Usaha Rakyat (KUR) sudah sangat populer di kalangan pengusaha. Hal
ini dikarenakan KUR dicanangkan pemerintah untuk membantu UMKM milik
rakyat supaya semakin berkembang.
b. KUR akan memberikan pinjaman modal usaha untuk jenis usaha di sektor
perikanan dan kelautan, pertanian, kehutanan, perindustrian, dan juga jasa
keuangan simpan pinjam.
4. Kredit Investasi
a. Jenis pinjaman satu ini difokuskan untuk keperluan usaha. Biasanya kredit
investasi digunakan untuk perluasan ataupun penambahan usaha,
b. contohnya seperti membangun proyek baru, membeli dan juga membuka
pabrik baru, membeli tanah dan bangunan untuk usaha baru, pengadaan
mesin, membeli bahan baku dan sebagainya.
c. Pelunasan kredit investasi menggunakan uang hasil usaha yang sudah
dibiayai dengan modal yang dipinjam.
5. Modal Usaha Ventura
a. Modal usaha ventura merupakan pinjaman dalam bentuk investasi, nantinya
kreditur akan memberikan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal
dengan adanya perjanjian kerja sama dalam jangka waktu atau periode
tertentu.
b. Jenis usaha modal ventura:
i. Penyertaan saham (equity participation)
ii. Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi
iii. Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha (profit/revenue
sharing)
6. Kredit Multiguna
a. Jika ingin mengajukan dana pada kredit multiguna, peminjam diharuskan
untuk mempersiapkan jaminan. Semakin besar nilai barang yang dijadikan
jaminan maka modal usaha yang akan diperoleh juga semakin besar.
b. Bank berani memberikan pinjaman modal hingga Rp 5 miliar dengan tenor
pengembalian dana lebih dari 10 tahun. Akan tetapi, jenis pinjaman bank ini
suku bunganya cukup tinggi. Suku bunga yang diberikan disesuaikan kondisi
pasar. Apabila kondisi pasarnya baik, suku bunganya bisa dibawah 10%.

Tahapan Pengajuan Kredit:

1. Mengajukan permintaan kredit, termasuk wawancara antara petugas bank dengan


calon nasabah.
2. Melakukan peninjauan kelayakan pemberian kredit dengan cara pengumpulan data,
penilaian data dan pemeriksaan on the spot.
3. Keputusan kredit merupakan tahapan untuk menentukan apakah kredit layak untuk
diberikan atau ditolak.
4. Penandatanganan perjanjian atau akad kredit yang merupakan kelanjutan dari
keputusan kredit. Sebelum kredit dicairkan, calon nasabah wajib menandatangani
akad kredit terlebih dahulu.
5. Realisasi kredit yang diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan
dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan.

Syarat Pengajuan Kredit:

1. Feasibility study, dalam penyusunannya melibatkan konsultan terkait;


2. Dokumen administrasi dan izin usaha;
3. Jangka waktu kredit maksimum 15 tahun dengan masa tenggang (grace period)
maksimum 4
tahun;
4. Agunan utama adalah usaha yang dibiayai;
5. Maksimum pembiayaan bank adalah 65% dan self-financing adalah sebesar 35%;
6. Pencairan kredit biasanya didasarkan atas dasar prestasi proyek;
7. Pencairan biasanya dipindahbukukan ke rekening giro;
8. Rencana angsuran ditetapkan atas dasar cash flow yang disusun berdasarkan
feasibility study;
9. Pelunasan sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan.

Syarat Pengajuan Kredit:

1. Untuk memberi persetujuan terhadap suatu permohonan kredit, bank melakukan


penilaian dengan pedoman Formula 4P dan Formula 5C
2. Formula 4P
a. Personality
i. Data lengkap kepribadian pemohon kredit yaitu: riwayat hidup,
pengalaman dalam berusaha, pergaulan dalam masyarakat.
b. Purpose
i. Data tujuan penggunaan kredit sesuai line of business kredit ybs.
c. Prospect
i. Analisis bentuk usaha yang akan dilakukan pemohon kredit.
d. Payment
i. Mengetahui kemampuan pemohon kredit melunasiutang kredit
dalam jumlah dan waktu yang ditentukan

3. Formula 5C
a. Character
i. Watak, sifat, kebiasaan debitur (pihak yang berutang) sangat
berpengaruh pada pemberian kredit. Kreditur (pihak pemberi utang)
dapat meneliti apakah calon debitur masuk ke dalam Daftar Orang
Tercela (DOT) atau tidak. Untuk itu kreditur juga dapat meneliti
biodatanya dan informasi dari lingkungan usahanya. Informasi dari
lingkungan usahanya dapat diperoleh dari supplier dan customer dari
debitur. Selain itu dapat pula diperoleh dari Informasi Bank Sentral,
namun tidak dapat diperoleh dengan mudah oleh masyarakat umum,
karena informasi tersebut hanya dapat diakses oleh pegawai Bank
bidang perkreditan dengan menggunakan password dan komputer
yang terhubung secara online dengan bank sentral.
b. Capacity
i. Kapasitas adalah berhubungan dengan kemampuan seorang debitur
untuk mengembalikan pinjaman. Untuk mengukurnya, kreditur dapat
meneliti kemampuan debitur dalam bidang manajemen, keuangan,
pemasaran, dan lain-lain.
c. Capital
i. Dengan melihat banyaknya modal yang dimiliki debitur atau melihat
berapa banyak modal yang ditanamkan debitur dalam usahanya,
kreditur dapat menilai modal debitur. Semakin banyak modal yang
ditanamkan, debitur akan dipandang semakin serius dalam
menjalankan usahanya.
d. Collateral
i. Jaminan dibutuhkan seandainya debitur tidak dapat mengembalikan
pinjamannya. Biasanya nilai jaminan lebih tinggi dari jumlah pinjaman.
e. Condition of Economy
i. Keadaan perekonomian di sekitar tempat tinggal calon debitur juga
harus diperhatikan untuk memperhitungkan kondisi ekonomi yang
akan terjadi pada masa datang. Kondisi ekonomi yang perlu
diperhatikan antara lain masalah daya beli masyarakat, luas pasar,
persaingan, perkembangan teknologi, bahan baku, pasar modal, dan
lain sebagainya.

Jaminan Umum

Hukum Jaminan adalah keseluruhan dari kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan
hukum antara pemberi dan penerima jaminan dalam kaitannya dengan pembebanan
jaminan untuk mendapatkan fasilitas kredit. (Salim HS)

Jaminan:

- Istilah zekerheid atau cautie, yaitu kemampuan debitur untuk memenuhi atau
melunasi perutangannya kepada kreditur.

- Dalam Bahasa Indonesia, berasal dari kata “jamin” yang berarti “tanggung”, sehingga
jaminan dapat diartikan sebagai tanggungan.
Manfaat Jaminan:

1. Terwujudnya keamanan terhadap transaksi dagang yang ditutup.

2. Memberikan kepastian hukum bagi kreditur.

Jaminan Umum adalah jaminan yang diberikan bagi kepentingan semua kreditur yang
menyangkut semua harta kekayaan debitur.

Dasar Hukum Jaminan Umum:

1. Pasal 1131 KUHPerdata: “Segala kebendaan si berutang, baik yang bergerak maupun
yang tak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang baru akan ada dikemudian
hari, menjadi tanggungan untuk segala perikatannya perseorangan.”
2. Pasal 1132 KUHPerdata: “Barang-barang itu menjadi jaminan bersama bagi semua
kreditur terhadapnya hasil penjualan barang-barang itu dibagi menurut
perbandingan piutang masing-masing kecuali bila di antara para kreditur itu ada
alasan-alasan sah untuk didahulukan.”

Jaminan Umum memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Para kreditur mempunyai kedudukan yang sama atau seimbang artinya tidak ada
yang didahulukan dalam pemenuhan piutangnya dan disebut sebagai kreditur yang
konkuren.

2. Di tinjau dari sudut haknya, para kreditur konkuren mempunyai hak yang bersifat
perorangan, yaitu hak yang hanya dapat dipertahankan terhadap orang-orang
tertentu.

Resiko Dalam Jaminan Umum:

1. Jaminan Umum tidak akan menjadi masalah jika benda yang dijaminkan bisa
memenuhi seluruh hutang yang dimiliki oleh debitur kepada kreditur.
2. Apabila jaminan si debitur tidak bisa memenuhi seluruh hutang para kreditur, maka
hasil dari penjualan benda debitur akan dibagi berdasarkan presentase piutang yang
dimiliki oleh kreditur kepada debitur.
3. Hal tersebut tetap akan menjadi masalah karena hutang debitur tidak dapat dibayar
secara lunas, sehingga akan menimbulkan kerugian terhadap kreditur.

Jaminan Khusus

Latar Belakang Jaminan Khusus:

1. Untuk mengatasi kelemahan yang ada pada jaminan umum, Undang-Undang


memungkinkan diadakannya Jaminan Khusus.
2. Disebutkan secara tersirat dalam Pasal 1132 KUH Perdata yang mana terdapat
kalimat :
“......kecuali di antara para kreditur ada alasan-alasan yang sah untuk didahulukan”
3. Artinya terdapat kreditur yang diberikan kedudukan lebih didahulukan dalam
pelunasan hutang dibanding kreditur lainnya.

Berdasarkan Undang2:

HAK PRIVILEGE

1. Termasuk jenis piutang yang diberikan keistimewaan atau piutang yang lebih
didahulukan dalam hal pelelangan dari harta kekayaan debitur dan dalam hal
terjadi kepailitan.
2. Pasal 1134 KUH Perdata
(1) Suatu hak yang oleh Undang-Undang diberikan kepada seseorang berpiutang
sehingga tingkatnya lebih tinggi daripada orang berpiutang lainnya, semata-mata
berdasarkan sifat piutangnya.
(2) Gadai dan Hipotik adalah lebih tinggi daripada hak istimewa
3. Privilege merupakan hak yang diberikan oleh undang-undang terhadap seseorang,
bukan diperjanjikan (seperti gadai dan hipotik).

Klasifikasi Hak Privilege

1. Privilege Umum (Pasal 1139 KUH Perdata)


2. Privilege Khusus (Pasal 1149 KUH Perdata)

Ciri / Sifat Hak Privilege

1. Privilege baru ada, jika penyitaan barang dan hasil penjualannya tidak cukup untuk
membayar seluruh hutang kepada kreditur
2. Tidak memberikan kekuasaan langsung terhadap suatu benda
3. Hak terhadap benda debitur
4. Hak untuk didahulukan dalam pelunasannya

Privilege bukan jaminan kebendaan karena hak kebendaan memiliki ciri-ciri

1. Hak itu sudah ada tanpa menunggu penyitaan barang debitur


2. Hak kebendaan memberikan kekuasaan langsung terhadap suatu benda
3. Hak kebendaan merupakan hak terhadap suatu benda

HAK RETENTIE
1. Hak dari penerima kuasa untuk menahan sesuatu yang menjadi milik pemberi kuasa
karena pemberi kuasa belum membayar kepada penerima kuasa hak penerima
kuasa yang timbul dari pemberian kuasa (Pasal 1812 KUH Perdata)
2. Hak retentie termaktub pada pasal-pasal di KUH Perdata yang diatur secara sporadis
didalam pasal 575 ayat (2), pasal 1364 ayat (2), Pasal 1576, Pasal 1616, Pasal 1729,
pasal 1812 dan sebagainya. Selain dari KUH Perdata para ahli juga menjelaskan hak
tersebut bisa saja ada diluar hal-hal yang ditetapkan oleh Undangundang
berdasarkan azas kebebasan berkontrak (partij-autonomi) sesuai Pasal 1338 KUH
Perdata.
3. Hak retentie ini hanya untuk menahan barang yang bersangkutan sampai debitur
membayar hutangnya, tidaklah untuk didahulukan dalam penentuan suatu barang
seperti halnya previlage.

Ciri - Ciri / Sifat- Sifat Hak Retentie

1. Sifat droit de suite/zaaksgevolg


2. Sifat accessoir yaitu perjanjian jaminan merupakan perjanjian tambahan yang
tergantung pada perjanjian pokoknya.
3. Dalam hal tertentu dipertahankan terhadap pihak ketiga karena diperjanjikan.
4. Memmberikan jaminan kepada kreditur bahwa tagihannya akan dipenuhi.
5. Perjanjian pokok (hutang-piutang) harus ada kaitannya dengan benda yang ditahan.
6. Tidak dapat dibagi-bagi (ondeelbaar). Jadi sebagian hutang yang dibayar tidak berarti
harus mengembalikan sebagian dari barang yang ditahan. hutang harus dibayar
seluruhnya dulu, dulu, baru barang secara keseluruhan akan dikembalikan.
7. Kreditur tidak berhak memakai atau menikmati barang yang dikuasai melainkan
hanya sebatas menahan saja.
8. Mempunyai sifat perorangan yang beraspek hak kebendaan, karenanya hanya dapat
dipertahankan atau dilaksanakan terhadap debitur tertentu.

Kewenangan pada Hak Retentie:

1. Pemegang Hak Retentie (Retentor) berhak menahan bendanya sampai piutangnya


dibayar lunas.
2. Hak Retentie hanya mengandung hak untuk menolak terhadap tuntutan penyerahan
barang.
3. Hak Retentie tidak mempunyai hak untuk didahulukan pemenuhannya.
4. Hak Retentie tidak mempunya hak pemenuhan terhadap hasil eksekusi dari barang
yang ditahan.
5. Hak Retentie hanya tertuju pada barang tidak pada hak.
6. Pemegang Hak Retentie adalah sebagai houder dari barang ber-gerak yang
memperoleh perlindungan sebagaimana pemegang hak atas benda bergerak lainnya.
7. Hak Retentie dapat dilakukan kreditur atas benda milik debitur sendiri atau atas
benda bukan milik debitur sendiri.
Contoh-contoh Hak Retentie

1. Atas benda milik debitur sendiri: A membatalkan sepedanya yang rusak di bengkel
milik B. Sebelum ongkos reparasi dibayar, maka B berhak menahan sepeda tersebut
sampai A membayar lunas ongkosnya.
2. Atas benda bukan milik debitur sendiri
a. Karena Pinjaman: R meminjam sebuah komputer dari S. Setelah dipakai,
komputer tersebut kemudian rusak. R kemudian membanyanya ke T seorang
tukang reparasi. T dalam hal ini berhak menahan computer yang
bersangkutan sampai R melunasi ongkos reparasi.
b. Bukan milik debitur karenasudah dijual: K pemilik sebuah mobil
membetulkan mobilnya yang sedang rusak di bengkel M. Sebelum ongkos
reparasi dibayar lunas, K menjual mobilnya itu kepada L dengan perjanjian,
penyerahan mobil akan dilakukan melalui M setelah mobil tersebut selasai
direparasi (levering met de lange hand atau penyerahan melalui pihak
ketiga). Selama ongkos reparasi belum dibayar lunas, maka M berhak
menahan mobil tersebut sampai K atau L membayar lunas.

Hapusnya Hak Retentie:

1. Hapusnya piutang yang berkaitan dengan Hak Retentie tersebut.


2. Jika bendanya dilepaskan dari tangan orang yang menahannya
3. Jika benda yang bersangkutan menjadi binasa.
4. Dalam hal debitur memberikan jaminan.

Berdasarkan Perjanjian

JAMINAN PERORANGAN atau PERSONAL GUARANTEE

Definisi Jaminan Perorangan: Bantuan pihak ketiga untuk menggantikan kedudukan debitur
dan membayar utang debitur kepada kreditur. Konsep hubungan hukumnya adalah pihak
yang menjadi jaminan perseorangan mengikatkan diri dalam Perjanjian antara kreditur
dengan pihak ketiga menjamin dipenuhinya kewajiban-kewajiban debitur.

Ciri-Ciri Jaminan Perseorangan:

1. Mempunyai hubungan langsung dengan orang tertentu


2. Hanya dipertahankan terhadap debitur tertentu
3. Seluruh harta kekayaan debitur menjadi jaminan pelunasan utang
4. Menimbulkan hak perseorangan yang mengandung asas konkuren/keseimbangan
5. Apabila terjadi kepailitan, maka hasil penjualan benda jaminan dibagi seimbang
kepada kreditur sesuai piutang masing-masing

Anda mungkin juga menyukai