Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN HUTANG DAN ASSET

OLEH:
HENRI P. SIMAMORA
17.032.111.093

DOSEN PENGASUH : HOTMA SIMANUNGKALIT, SE, M.Si

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DARMA AGUNG

MEDAN

2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2

1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3

2.1 Definisi Hutang .......................................................................................... 3

2.2 Tujuan Dari Manajemen Hutang ................................................................. 4

2.3 Macam-macam Hutang ............................................................................... 5

2.3.1 Menurut tujuannya .................................................................................... 5

2.3.2 Menurut jangka waktunya ......................................................................... 6

2.4 Perencanaan Hutang ................................................................................... 8

2.5 Resiko Dari Hutang Yang Berlebihan ....................................................... 11

2.6 Standar Untuk Kapasitas Hutang ............................................................... 12

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan............................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Utang merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari sebuah usaha, baik

perusahaan berskala besar seperti perusahaan multinasional maupun berskala kecil

seperti Usaha Kecil dan Menengah (UKM), hampir semua bentuk-bentuk usaha

memiliki akun utang dalam laporan keuangan mereka. Utang memiliki kemampuan

untuk meningkatkan kapasitas pendanaan sebuah perusahaan sehingga mampu untuk

memenuhi kebutuhan perusahaan tersebut.

Profitabilitas perusahaan mampu menjadi salah satu faktor yang memengaruhi

perusahaan dalam menggunakan utang mereka. Perusahaan yang memiliki prospek

usaha yang baik cenderung menggunakan utang daripada ekuitas dalam melakukan

pembiayaannya, hal ini dikarenakan perusahaan dan juga investor tidak ingin berbagi

keuntungan dari usaha tersebut kepada orang lain dengan menambah ekuitas.

Sebaliknya, apabila prospek usaha dirasakan akan memburuk, maka untuk mencari

pendanaan, perusahaan akan menerbitkan ekuitas, karena perusahaan ingin membagi

risiko tersebut dengan investor yang lain.

Risiko bisnis juga menentukan keputusan tentang kebijakan utang yang akan

diambil perusahaan. Risiko bisnis ini berkaitan dengan ketidakpastian dalam

pendapatan yang akan diperoleh perusahaan. Perusahaan yang menghadapi risiko

1
bisnis tinggi sebagai akibat dari kegiatan operasinya, akan menghindari untuk

menggunakan utang yang tinggi dalam mendanai aktivanya. Adanya faktor risiko

dalam utang membuat perusahaan, investor dan juga kreditur perlu berhati-hati dalam

menganalisis dan juga menggunakan utang.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu :

1. Apa pengertian hutang dan manajemen hutang?

2. Apa tujuan manajemen hutang?

3. Macam-macam hutang

4. Perencanaan hutang

5. Resiko hutang yang berlebihan

6. Bagaimana standar kapasitas hutang?

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan

dan wawasan yang berkaitan dengan manajemen hutang bagi penulis dan juga bagi

pembaca.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Hutang

Hutang adalah kewajiban-kewajiban ekonomis dari perusahaan yang diakui dan

diukur sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim diterima. Hutang juga

meliputi berbagai deffered credits yang bukan merupakan kewajiban-kewajiban tetapi

yang diakui dan diukur sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim diterima.

Hutang adalah sejumlah uang atau sesuatu yang dapat dinilai dengan uang yang

diterima dari pihak lain berdasarkan persetujuan dengan kewajiban mengembalikan

atau melunasi.

Hutang adalah transfer pendapatan masa mendatang untuk meningkatkan

konsumsi masa sekarang

Dapat ditambahkan bahwa hutang diukur menurut jumlah yang ditetapkan

dalam transaksi pertukaran yang bersangkutan, biasanya sebesar jumlah yang akan

dibayarkan, namun kadang-kadang memuat nilai yang telah didiskontokan.

Manajemen hutang adalah pengelolaan pinjaman atau utang yang dilakukan

oleh perusahaan atau organisasi yang diterima meliputi penggunaan terhadap utang,

jenis utang yang dilakukan, jangka waktu utang, bunga dan cara pelunasan utang.

3
2.2 Tujuan Dari Manajemen Hutang

Dalam pengertian dasar, tujuan dari manajemen hutang ialah untuk menjamin

bahwa perusahhaan memiliki “kecukupan kas” yaitu kesanggupan untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan kas bagi setiap tujuan yang penting bagi kesatuan keuangan

jangka pendek dan jangka panjang dari perusahaan. Jadi tidak hanya untuk

menghindari ketidakmampuan untuk membayar hutang atau kebangkrutan, semua

sasaran dari manajemen hutang ini adalah saling berhubungan.

Ditinjau dari sudut controller, tujuan yang lebih spesifik dari manajemen

hutang dapat mencakup hal-hal sebagai berikut :

1. Pencatatan dan pengungkapan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang

lazim diterima mengenai kewajiban keuangan perusahaan.

2. Pelaporan hutang perusahaan dalam bentuk selayaknya, sebagaimana

diharuskan oleh perjanjian atau persetujuan kredit.

3. Melalui perencanaan dan pengendalian yang efektif, memelihara suatu

struktur keuangan yang sehat, termasuk memlihara hubungan yang wajar

antara hutang dengan modal sendiri.

4. Kelanjutan dari kemampuan untuk mendapatkan dana-dana pinjaman yang

diperlukan tepat pada waktunya dan dengan beban biaya yang bersaing.

5. Untuk melaksanakan dan memelihara pengendalian-pengendalian yang

membatasi komitmen dalam batas-batas yang ditetapkan dengan baik

sehingga mereka pada akhirnya tidak menjadikan hutang berlebihan dan

sangat memberatkan.

4
2.3 Macam-macam Hutang

Hutang dibedakan menjadi dua bagian yaitu hutang berdasarkan tujuannya

dan hutang berdasarkan jangka waktunya.

2.3.1 Menurut tujuannya

Berdasarkan tujunnya, hutang dibagi menjadi dua macam yaitu :

a) Hutang Produktif

yaitu hutang untuk meningkatkan produktivitas atau membeli barang yang

nilainya meningkat. Contoh: Hutang KPR, hutang untuk membeli laptop

untuk bekerja, dll.

b) Hutang Konsumtif

yaitu hutang untuk membeli barang yang nilainya cenderung turun dan

mempunyai bunga yang tinggi, biasanya hanya untuk kesenangan semata.

Jenis hutang ini memiliki cirri-ciri sebagai berikut:

1) Tanpa adanya jaminan (kolateral)

2) Nilai Aset yang di beli dengan cara berhutang akan turun (depresiasi)

sejalan dengan waktu

3) Tidak dapat memberikan/menghasilkan income yang sama atau lebih

besar dari biaya cicilan hutang (pokok dan bunga)

4) Suku Bunga sangat tinggi, diatas rata-rata inflasi.

Contoh: hutang kartu kredit, dll.

5
2.3.2 Menurut jangka waktunya

Berdasarkaan jangka waktunya, hutang dibedakan menjadi dua yaitu :

a) Hutang jangka pendek (hutang lancar)

Adalah hutang yang masa jatuh temponya atau masa bayarnya kurang dari

setahun dengan jaminan berupa barang yang bergerak. Perusahaan kadangkala

menerbitkan sebuah promes atau janji tertulis untuk membayar uang pada

tanggal tertentu. Hutang jangka pendek meliputi :

1) Hutang wesel/hutang bayar merupakan hutang wesel yang

penerbitannya disamping harus membayar nominal wesel juga harus

membayar bunga.

2) Hutang usaha/dagang

3) Biaya yang masih harus dibayar

4) Hutang pajak

5) Pendapatan diterima dimuka

6) Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo (yaitu hutang jangka

panjang yang waktunya kurang dari setahun)

b) Hutang jangka panjang

Hutang jangka panjang merupakan hutang yang jatuh tempo melebihi satu

tahun sejak tanggal neraca. Hutang ini dapat didukung dengan penerbitan

promes dan hutang seperti ini disebut hutang wesel jangka panjang. Pada

umumnya hutang jangka panjang mempunyai waktu sekitar lebih dari 5 tahun,

bahkan ada yang beranggapan bahwa hutang ini mempunyai jangka waktu 10

tahun. Hutang jangka panjang mempunyai kaitan dengan struktur modal.

6
Apabila perusahaan meminjam dana dan mengembalikannya dalam jangka

waktu yang relatif lama maka pinjaman/hutang tersebut akan menjadi bagian

dari struktur modal perusahaan.

Jenis-jenis hutang jangka panjang antara lain:

1) Obligasi

Hutang yang timbul berkaitan dengan dana yang diperoleh melalui

pengeluaran surat-surat obligasi. Pembeli obligasi disebut pemegang

obligasi. Dalam surat obligasi dicantumkan nilai nominal obligasi,

bunga pertahun, tanggal pelunasan obligasi dan ketentuan lain sesuai

jenis obligasi tersebut. Akuntansi untuk obligasi antara lain terdiri dari

saat penerbitan obligasi, saat pembayaran bunga dan amortisasi

premium atau diskon serta pelunasannya

2) Hipotik

Hutang yang timbul berkaitan dengan perolehan dana dari pinjaman

yang dijaminkan dengan harta tetap. Dalam penjanjian disebutkan

harta peminjam yang dijadikan jaminan berupa tanah atau gedung.

Jika peminjam tidak melunasi pada waktunya, pemberi pinjaman dapat

menjual jaminan tersebut yang kemudian diperhitungkan dengan

hutang.

3) Kredit Investasi

Kredit Investasi adalah kredit jangka menengah atau jangka panjang

untuk pembelian barang-barang modal beserta jasa yang diperlukan

untuk pendirian proyek baru, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi ,

7
relokasi proyek yang sudah ada atau refinancing atas obyek yang telah

dibiayai terlebih dahulu

2.4 Perencanaan Hutang

Meskipun hutang bermula dari keadaan yang ada sekarang, namun yang lebih

penting manajemen hutang mencakup merencanakan tingkatan dari semua jenis

kewajiban untuk masa mendatang yang dapat diterima secara berhati-hati oleh

perusahaan. Dalam perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang, besarnya

hutang dagang, biaya-biaya yang ditangguhkan dan semua jenis hutang yang penting

harus diketahui.

Tingkatan hutang harus dipastikan berada dalam norma yang dapat diterima

dan bahwa perusahaan dapat bertahan pada masa-masa yang buruk dalam dirinya

sendiri, dalam sektor industrinya dan tentu saja dalam perekonomian secara umum,

dengan adanya beban hutang tersebut. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan jangka

panjang dari perusahaan mengharuskan adanya perencanaan struktur hutang (modal

yang berhubungan) sehingga dana tersedia pada saat diperlukan dan dengan biaya

yang diperbandingkan dapat diterima.

Dalam perencanaan hutang tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

yaitu:

1. Bedakan kebutuhan dan keinginan

Dalam hal apapun, baik berbelanja maupun berhutang, kita harus tetap ingat,

sebelum mengeluarkan uang maupun memutuskan untuk berhutang, kita harus

membedakan antara kebutuhan dengan keinginan.

8
2. Untuk apa Hutang digunakan

Inti pertanyaaan ini sebenarnya adalah memeriksa kesesuaian antara keputusan

hutang yang akan kita buat dan berbagai tujuan masa depan yang telah kita

tetapkan. Disamping itu kita juga harus mempertimbangkan motif kita dalam

berhutang apakah tepat atau tidak. Motif-motif tersebut diantaranya:

a) Kegiatan operasional seperti pembelian kredit dari supplier, kemudahan

transaksi non tunai dengan kartu kredit atau pihak bank.

b) Investasi pada asset yang tidak dapat terpenuhi dari sumber dana sendiri

dengan peruntukan; Investasi sarana dan prasarana kerja seperti pembelian

computer (bukan asset produktif) dan Investasi produktif untuk menghasilkan

barang jasa seperti pembelian mesin produksi, komputer untuk grafis pada

perusahaan advertising .

c) Peluang pasar, investasi dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar

d) Untuk membayar pinjaman

Untuk dapat mengukur besarnya cicilan hutang tiap bulannya serta

pertimbangan kegunaan dari aset yang akan dibeli, perlu dibedakan jenis

hutang jangka pendek dan jangka panjang. Dari sudut perencanaan

pengeluaran hutang jangka pendek adalah hutang yang harus dilunasi dalam

tempo kurang lebih tiga bulan saja. Seseorang atau keluarga akan berhutang

jangka pendek karena keperluaan pembelian seperti pangan tetapi harus

dilunasi pada akhir bulan dan alasan berikutnya karena kebutuhan darurat.

3. Berapa besar hutang yang ingin dan mampu kita ambil.

9
Bertujuan untuk memeriksa kondisi keuangan melalui besaran rasio pembayaran

hutang. Rasio ini menghitung porsi dari pendapatan bulanan yang akan digunakan

sebagai pembayaran cicilan hutang setiap bulan. Angka dianjurkan sebagai batas

atas dari rasio ini beragam. Berhutang dalam batas wajar menunjukkan bahwa kita

telah menganggarkan dana untuk kebutuhan dasar dengan baik, kebutuhan dasar

seperti, belanja bulanan, darurat, pendidikan dan dana pensiun.

4. Bagaimana hutang itu bisa dilunasi dalam keadaan darurat

5. Dalam perencanaan manajemen hutang perlu juga diperhitungkan alternatif

pembayaran hutang bila terjadi keadaan darurat, misalnya musibah sakit atau

kecelakaan. Petaka ini memaksa kita untuk menangguhkan pembayaran cicilan

bulanan hutang kita. Untuk bersiap menghadapi musibah ini ada beberapa langkah

strategis untuk tetap dapat memenuhi kewajiban membayar cicilan bulanan hutang

jangka panjang kita yaitu :

a) Mohon keringan dari kreditur dengan menangguh waktu cicilan anda atau

perpanjang pembayaran.

b) Kalau masih ada dana simpanan yang cukup gunakan untuk bayar cicilan.

c) Bila anda memiliki polis asuransi yang memiliki nilai tunai, anda dapat

meminjam terlebih dahulu dari asuransi

Mengenai pelunasan hutang ini sendiri ada 2 teknik yang dapat diterapkan yaitu :

1. Melunasi hutang yang mempunyai bunga paling tinggi terlebih dahulu.

Dengan melunasi hutang yang mempunyai bunga paling tinggi terlebih

10
dahulu, kita akan terhindar dari biaya tambahan yang diakibatkan oleh bunga

tersebut

2. Melunasi hutang yang mempunyai pembayaran paling kecil terlebih dahulu.

Teknik ini dikenal juga dengan nama snowball. Kita dapat membayar hutang

yang mempunyai pembayaran paling kecil sampai lunas, kemudian hutang

yang kedua terkecil, begitu seterusnya hingga semua hutangmu terlunaskan.

2.5 Resiko Dari Hutang Yang Berlebihan

Dalam mempertimbangkan “pembiayaan jangka panjang”, yang dimaksud

adalah struktur dari hutang jangka panjang dan modal sendiri, mungkin tujuan dari

eksekutif keuangan adalah mengatur bagian-bagian keuangan sedemikian rupa

sehingga para pemegang saham, para pemilik, akan menerima manfaat ekonomis

yang maksimum selama jangka yang lebih panjang.

Dapat dipertunjukkan melalui suatu jangka waktu tertentu, dengan

mengasumsikan profitabilitas normal dan dapat dikuranginya ongkos bunga untuk

tujuan perpajakan, bahwa pinjaman yang berhati-hati akan menaikkan hasil

pengembalian bagi pemegang saham. Walaupun diketahui adanya keuntungan yang

potensial ini, tetapi terdapat suatu faktor yang negative yang akan menekan keinginan

untuk menggunakan hutang jangka panjang semaksimal yang tersedia.

11
2.6 Standar Untuk Kapasitas Hutang

Secara konvensional terdapat dua jenis norma dengan mana dapat

dipertimbangkan kapasitas hutang jangka panjang yaitu :

a. Suatu norma kapitalisasi

b. Suatu norma peliputan penghasilan

Dalam mencapai suatu kebijaksanaan hutang bagi suatu perusahaan tertentu, masing-

masing ratio itu harus dipertimbangkan dan saling dikaitkan. Dalam pengerjaan

dengan data yang dihasilkan dari intern perusahaan, controller dapat membuat

perbaikan yang biasanya tidak dimungkinkan dengan data umum dari perusahaan lain

lalu dapat menuntun manajemen mengenai hubungan yang dapat diterima.

Suatu norma yang telah dipergunakan secara luas, yang sering telah

dipergunakan sebagai suatu kendala dalam perjanjian kredit, adalah ratio hutang

jangka panjang terhadap modal sendiri. Dengan demikian, hutang jangka panjang

tidak boleh melebihi 25% dari modal sendiri. Ratio itu dapat juga dinyatakan sebagai

suatu persentase dari total kapitalisasi.

Norma peliputan pendapatan mengukur jumlah tahunan yang diperlukan untuk

beban hutang terhadap penghasilan bersih yang tersedia untuk memenuhi beban

hutang. Dengan menghubungkan arus kas ke luar per tahun untuk beban hutang.

Dengan pendapatan bersih yang tersedian untuk tujuan ini, cara itu mencoba untuk

memastikan bahwa dalam waktu yang buruk sekalipun terdapat cukup dana untuk

memenuhi kewajiban.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manajemen hutang adalah praktik rutin untuk lebih mengurangi pengeluaran

uang daripada menghasilkan. Manajemen hutang adalah rencana pembayaran yang

lebih terstruktur yang dirancang oleh pihak ketiga, yang merupakan hasil dari

perintah pengadilan atau hasil inisiasi pribadi. Manajemen hutang juga dapat

membantu menyelesaikan masalah perusahaan yang sedang dalam kekurangan dana

dengan meminjam dana kepada pihak eksternal perusahaan berupa pihak bank

maupun perusahaan lain dengan perjanjian, namun akan sangat beresiko jika

perusahaan meminjam dana terlalu besar dengan tidak memperdulikan bagaimana

perencanaan mereka agar bisa membayar dalam jangka waktunya.

Oleh sebab itu sebelum meminjam dana perusahaan sebaiknya melakukan

perencanaan yang baik terlebih dahulu agar tidak saling merugikan dan utang yang

dilakukan masih standar dan masih dapat dipenuhi oleh perusahaan di kemudian hari.

13

Anda mungkin juga menyukai