(FINANCIAL MANAGEMENT 1)
Kelompok 1
Nama Anggota :
1. Ireza Eka (1810631030178)
2. Marsha Caesarani (1810631030045)
3. Nanda Dewi N (1810631030151)
4. Rina Faujiah (1810631030016)
5. Ziyadu Ramadhan (1810631030173)
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2018
MANAJEMEN HUTANG
Definisi Hutang
Hutang adalah kewajiban-kewajiban ekonomis dari perusahaan yang diakui dan
diukur sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim diterima. Hutang juga meliputi
berbagai deffered credits yang bukan merupakan kewajiban-kewajiban tetapi yang diakui dan
diukur sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim diterima.
Dapat ditambahkan bahwa hutang diukur menurut jumlah yang ditetapkan dalam transaksi
pertukaran yang bersangkutan, biasanya sebesar jumlah yang akan dibayarkan, namun
kadang – kadang memuat nilai yang telah didiskontokan.
KARAKTERISTIK HUTANG
1. Merupakan kewajiban yang berasal dari transaksi masa lalu.
2. Dapat diukur dan dinyatakan dalam satuan mata uang yang diterima umum.
3. Memiliki nominal yang pasti dan dapat ditaksir jumlahnya.
4. Menyertakan aktiva atau aset yang dapat diterima di masa mendatang.
5. Diketahui dengan jelas pihak yang meminjam dan memberi pinjaman.
6. Diketahui dengan jelas tanggal jatuh tempo.
7. Tidak dapat membatalkan atau melepaskan diri dari kewajiban.
Secara umum, hutang – hutang yang diklasifikasikan sebagai lancar adalah hutang – hutang
yang harus dibayar dalam masa siklus operasi, yaitu biasanya dalam masa satu tahun.
Pentingnya pemisahan hutang lancar dari hutang lain terletak dalam peranan yang dimainkan
oleh berbagai resiko keuangan, antara lain current ratio, sewaktu dana dipinjam.
Menurut definisi lain yang berhubungan, hutang lancar meliputi kewajiban – kewajiban yang
pencairannya dari hutang lancar yang baru. Yang termasuk hutang lancar adalah :
1. Wesel bayar
2. Hutang dagang
3. Biaya-biaya yang ditangguhkan
4. Pajak penghasilan yang masih harus dibayar
5. Hutang Jangka Panjang
Menurut definisi, hutang jangka panjang merupakan kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo
dalam masa lebih dari satu tahun atau yang akan dibayarkan dari harta tak lancar.
• Semakin lama jangka waktu peminjaman dana dan pelunasannya maka resiko juga
akan semakin tinggi
• Hanya dapat memperoleh sumber dana yang terbatas dari hasil pinjaman
• Hutang merupakan beban tetap yang harus ditanggung oleh perusahaan
• Memiliki tenggat waktu jatuh tempo pembayaran hutang yang sudah pasti / tetap
• Kemungkinan nilai saham perusahaan akan turun akibat tingkat tinggi atau rendah
jumlah pinjaman
a. Bunga atas sebagian besar hutang jumlahnya tetap, dan jika bunga lebih kecil dari
pada pengambilan tersebut akan menjadi keuntungan bagi investor ekuitas.
b. Bunga merupakan beban yang dapat mengurangi pajak, sedangkan dividen tidak.
Dalam perusahaan bad debt biasanya digunakan untuk menutupi utang sebelumnya
yang jatuh tempo
Dalam mencapai suatu kebijaksanaan hutang bagi suatu perusahaan tertentu, masing –
masing ratio itu harus dipertimbangkan dan saling dikaitkan. Dalam pengerjaan dengan data
yang dihasilkan dari intern perusahaan, controller dapat membuat perbaikan yang biasanya
tidak dimungkinkan dengan data umum dari perusahaan lain. Ia lalu dapat menuntun
manajemen mengenai hubungan yang dapat diterima. Suatu norma yang telah dipergunakan
secara luas, yang sering telah dipergunakan sebagai suatu kendala dalam perjanjian kredit,
adalah ratio hutang jangka panjang terhadap modal sendiri. Dengan demikian, hutang jangka
panjang tidak boleh melebihi , katakanlah 25% dari modal sendiri. Ratio itu dapat juga
dinyatakan sebagai suatu persentase dari total kapitalisasi.
Norma peliputan pendapatan mengukur jumlah tahunan yang diperlukan untuk beban hutang
terhadap penghasilan bersih yang tersedia untuk memenuhi beban hutang. Dengan
menghubungkan arus kas ke luar per tahun untuk beban hutang (dan mungkin untuk unsur-
unsur) dengan pendapatan bersih yang tersedian untuk tujuan ini, cara itu mencoba untuk
memastikan bahwa dalam waktu yang buruk sekalipun terdapat cukup dana untuk memenuhi
kewajiban.
STUDY KASUS
Misalkan perusahaan memerlukan tambahan dana sebesar Rp. 200.000.000 yang akan
dipergunakan untuk penambahan aktiva tetap Rp. 120.000.000 dan modal kerja
Rp.80.000.000. aktiva tetap tersebut diperkirakan akan berusia 4 tahun, dan karenanya beban
penyusutan per tahun Rp. 30.000.000. perusahaan ditawari hutang dari suatu bank dengan
bunga 18% pertahun, jangka waktu 2 tahun, dan untuk tahun pertama harus membayar 50%
dari pokok pinjaman. Dengan demikian apabila kredit tersebut diambil, akan menimbulkan
beban finansial sebagai berikut.
tahun angsuran pokok pinjaman bunga
1 50% x 200jt = 100jt 18% x 200jt =36jt
2 50% x 200jt = 100jt 18% x 100jt = 18jt
Pada tahun ke 2, bunga yang dibayar tinggal Rp. 18.000.000, karna sebagian pokok pinjaman
telah di angsur.
Jawab :
Misalkan rentabilitas ekonomi dari penggunaan hutang tersebut setiap tahun di harapkan
sebesar 25%, dan perusahaan membayar pajak penghasilan sebesar 25%. Apakah penggunaan
hutang tersebut akan menimbulkan beban finansial yang lebih besar dari pemasukan
keuangannya?
Kalau kita hitung DSR (Debt Service Ratio)nya, maka kita akan memperoleh,
50 jt+ 30 jt
DSC = 36+0 100 = 0,472 . Bila DSR < 1,00 berarti dana dari laba operasi dan
(1−0,25)
penyusutan tidak cukup untuk memenuhi kewajiban finansial