Disusun Oleh:
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini
dibuat guna memenuhi tugas pada mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro dengan
materi “Teori Perilaku Konsumen”.
Tidak lupa pula ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak
yang telah berperan dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu bagi kita semua.
Penyusun
Pendahuluan ................................................................................................................ 4
Pembahasan................................................................................................................. 5
Penutup ..................................................................................................................... 44
Ilmu ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari
perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan
kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjual belikan. Ekonomi mikro
meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi
penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga,
dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan
barang dan jasa selanjutnya.
Teori tingkah laku konsumen (costumer behavior) adalah teori yang mempelajari
tingkah laku konsumen dalam memilih barang-barang yang akan dibeli dan
dikonsumsinya. Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang
diperolehnya, dapat membeli barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu.
Teori ini dikembangkan dalam dua bentuk, yaitu: teori nilai guna (Utility) dan analisis
kepuasan sama.
Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan,
yaitu: pendekatan nilai guna kardinal dan ordinal. Tingkah laku konsumen untuk
memilih barang-barang yang akan memaksimumkan kepuasannya ditunjukkan
dengan bantuan kurva kepuasan sama yaitu kurva yang menggambarkan gabungan
barang yang akan memberikan nilai guna (kepuasan) yang sama.
Telah dijelaskan bahwa semakin tinggi harga suatu barang, maka semakin
sedikit permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, semakin rendah harga
barang, maka semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Dalam
makalah ini akan mendalami lebih lanjut pembicaraan tentang sifat permintaan
masyarakat. Analisis dalam bab ini akan menerangkan 2 hal berikut ini:
Analisis seperti itu dinamakan teori tingkah laku konsumen. Teori tangkah
laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan: nilai guna
Kardinal dan nilai guna Ordinal.
Dalam pendekatan nilai guna cardinal dianggap manfaat atau kenikmatan yang
diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. Berdasarkan
kepada pemisalan ini, dan dengan anggapan bahwa konsumen akan
memaksimumkan kepuasan yang dapat dicapainya.
Contoh angka
Kurva nilai guna total (TU) bermula dan titik 0, yang berarti
pada waktu tidak terdapat konsumsi, maka nilai guna total adalah nol.
Pada mulanya kurva nilai guna total adalah menaik, yang berarti kalau
jumlah konsumsi mangga bertambah, maka nilai guna total bertambah
tinggi. Kurva nilai guna total mulai menurun pada waktu konsumsi
mangga melebihi delapan buah. Kurva nilai guna marjinal (MU) turun
dari kiri ke atas kanan bawah. Gambaran ini mencerminkan hukum
nilai guna marjinal yang semakin menurun. Kurva nilai guna marjinal
memotong sumbu datar sesudah jumlah mangga yang kedelapan.
Berarti sesudah perpotongan tersebut nilai guna marjinal adalah
negatif.
(i) Nilai guna total
TU
90
83
78
TU
Q
0 5 8 11
1
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
0
MU (ii) Nilai guna marjinal
30
Q
0 1 8 9
MU
1
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
1
Cara Memaksimumkan Nilai Guna
Contoh: (i) Harga barang A adalah tiga kali dari harga barang
B, dan (ii) nilai guna marjinal kedua barang tersebut adalah sama
besarnya. Berdasarkan kepada pemisalan ini, barang manakah yang
akan memberi tambahan kepuasan (tambahan nilai guna) yang lebih
besar? Ia akan diperoleh apabila yang dibeli dan dikonsumsikan adalah
barang B dan bukan barang A, tetapi untuk memperolehnya ia cukup
mengeluarkan sebanyak sepertiga dari harga barang A. dan sekiranya
konsumen tersebut membeli tiga barang B, nilai guna tambahan yang
akan diperoleh adalah tiga kali daripada nilai guna tambahan yang
1
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
2
diperoleh dari mengkonsumsikan barang A, sedangkan jumlah uang
yang dibayar adalah sama besarnya.
1
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
3
1. Seseorang akan memaksimumkan nilai guna dari barang-
barang yang dikonsumsinya apabila perbandingan nilai guna
marjinal berbagai barang tersebut adalah sama dengan
perbandingan harga barang-barang tersebut. Keadaan seperti
itu wujud dalam contoh di atas. Perbandingan harga makanan
dan pakaian adalah 5000:50000 atau 1:10, dan ini adalah sama
dengan perbandingan nilai guna marjinal makanan dan
pakaian, yaitu 5:50 atau 1:10.
Atau
2. Seseorang akan memaksimumkan nilai guna dari barang-
barang yang dikonsumsinya apabila nilai guna marjinal untuk
setiap rupiah yang dikeluarkan adalah sama untuk setiap barang
yang dikonsumsikan. Dalam contoh diatas nilai guna marjinal
per rupiah dari tambahan makanan adalah: nilai guna
marjinal/harga = 5/5000 = 1/1000. Dan nilai guna marjinal
per rupiah dari tambahan pakaian adalah: nilai guna
marjinal/harga = 50/50000 = 1/1000.
1
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
4
C. Teori Nilai Guna dan Teori Permintaan
Dengan menggunakan teori nilai guna dapat diterangkan sebabnya
kurva permintaan bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah, yang
menggambarkan bahwa semakin rendah harga suatu barang, semakin
banyak permintaan ke atasnya. Ada 2 faktor yang menyebabkan
permintaan ke atas suatu barang berubah apabila harga barang itu
mengalami perubahan; efek penggantian dan efek pendapatan.
Efek Penggantian
Perubahan harga suatu barang mengubah nilai guna marjinal per rupiah
dari barang yang mengalami perubahan harga tersebut. Kalau harga
mengalami kenaikan, nilai guna marjinal per rupiah yang diwujudkan oleh
barang tersebut menjadi semakin rendah. Misalnya harga barang A
bertambah tinggi, maka sebagai akibatnya sekarang MU barang A/P(A)
menjadi lebih kecil dari semula. Kalau harga barang lainnya tidak
mengalami perubahan lagi maka perbandingan di antara nilai guna
marjinal barang-barang itu dengan harganya (atau nilai guna marjinal per
rupiah dan barang-barang itu) tidak mengalami perubahan. Dengan
demikian, untuk barang B misalnya, MU barang B/P(B) yang sekarang
adalah sama dengan sebelumnya. Berarti sesudah harga barang A naik,
keadaan yang berlaku adalah:
𝑀𝑈 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝐴 𝑀𝑈 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝐵
𝑃(𝐴) < 𝑃(𝐵) =
,
1
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
5
Dengan cara yang sama sekarang tidak susah untuk menunjukkan
bahwa penurunan harga menyebabkan permintaan ke atas barang yang
mengalami penurunan harga itu akan menjadi bertambah banyak.
Penurunan harga menyebabkan barang itu mewujudkan nilai guna
marjinal per rupiah yang lebih tinggi daripada nilai guna marjinal per
rupiah dari barang-barang lainnya yang tak berubah harganya. Maka,
karena membeli barang tersebut akan memaksimumkan nilai guna,
permintaan ke atas barang tersebut menjadi bertambah menjadi banyak
apabila harganya bertambah rendah.
Efek Pendapatan
1
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
6
𝑀𝑈 (𝑚) 𝑀𝑈 (𝑘)
=
𝑃(𝑚) 𝑃(𝑘)
𝑀𝑈 (𝑚) 𝑀𝑈 (𝑚)
15000 > 10000
𝑀𝑈 (𝑚) 𝑀𝑈 (𝑘)
𝑃1(𝑚) > 𝑃(𝑘)
1
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
7
Daripada contoh di atas dapat disimpulkan bahwa ciri permintaan
konsumen it uke atas makanan adalah:
A
15
B
10
C
5
Q
0 5 10 15
Gambar 1.2
1
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
8
D. Paradoks Nilai
Sebelum teori nilai guna dikembangkan, ahli-ahli ekonomi
menghadapi kesulitan di dalam menerangkan perbedaan yang meloyok di
antara harga air dan harga berlian. Air merupakan barang yang sangat
berharga kepada manusia tetapi harganya sangat murah. Sedangkan
berlian bukanlah benda yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
tetapi harganya jauh lebih mahal dari harga air.
1
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
9
sangat berbeda. Oleh karena air sangat mudah diperoleh maka orang akan
mengkonsumsi air sehingga pada tingkat dimana nilai guna marjinal air
sangat murah. Nilai guna marjinal air adalah begitu rendahnya sehingga
orang baru mau menggunakan lebih banyak air apabila harganya sangat
rendah sekali. Nilai guna marjinallah yang menentukan apakah suatu
barang itu mempunyai harga yang tinggi atau rendah.
E. Surplus Konsumen
Teori nilai guna dapat pula menerangkan tentang wujudnya kelebihan
kepuasan yang dinikmati oleh para konsumen. Kelebihan kepuasan ini,
dalam analisis ekonomi, dikenal sebagai surplus konsumen. Surplus
konsumen pada hakikatnya berarti perbedaan di antara kepuasan yang
diperoleh seseorang di dalam mengkonsumsikan sejumlah barang dengan
permbayaran yang harus dibuat untuk memperoleh barang tersebut.
Kepuasan yang diperoleh selealu lebih besar daripada pembayaran yang
dibuat. Perhatikan contoh yang sederhana berikut:
Contoh Angka
Surplus konsumen wujud sebagai akibat dari nilai guna marjinal yang
semakin sedikit. Uraian sebelum ini telah menunjukkan bahwa harga
suatu barang berkaitan rapat dengan nilai guna marjinalnya. Misalkan
pada barang ke-n yang dibeli, nilai guna marjinalnya sama dengan harga.
Dengan demikian, oleh karena nilai guna marjinal dari barang ke-n adalah
lebih rendah dari barang sebelumnya, amak nilai guna marjinal barang
2
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
0
yang sebelumnya adalah lebih tinggi dari harga barang itu dan
perbedaannya merupakan surplus konsumen. Contoh dalam tabel 1.2
menggambarkan bagaimana surplus konsumen akan terwujud.
2
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
1
memperoleh surplus konsumen sebesar Rp 600. Karena untuk mangga
pertama hingga yang kelima, harga yang bersedia dibayarnya adalah lebih
tinggi daripada harga pasar, maka konsumen mangga itu akan
memperoleh surplus konsumen yang lebih besar apabila konsumsi
mangganya dinaikkan sehingga mencapai lima buah seminggu. Dia akan
menghentikan membeli mangga apabila konsumsi mangganya adalah
enam mangga seminggu karena untuk mangga yang keenam ini pembeli
mangga tersebut tidak memperoleh surplus konsumen lagi. Jumlah
seluruh surplus konsumen yang dinikmati dari membeli enam mangga
tersebut ditunjukkan dalam kolom (4), yaitu sebanyak Rp 3.000.
D
A
P B
Q
0 Q
2
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
2
P
D
1700
Surplus
1500
M Konsumen
1300
1000
700
500
D
Q
0 2 4 6 8
2
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
3
surplus konsumen diperoleh dengan menjumlahkan nilai garis-garis tegak
yang seperti itu dari unit pertama hingga keenam.
Secara historis, teori nilai guna (utility) merupakan teori yang terlebih dahulu
dikembangkan untuk menerangkan kelakuan individu dalam memilih barang-
barang yang akan dibeli dan dikonsumsinya. Dapat dilihat bahwa analisis tersebut
telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip pemaksimuman
kepuasan yang dilakukan oleh orang-orang yang berpikir secara rasional dalam
memilih berbagai barang keperluannya. Akan tetapi, telah lama orang melihat
suatu kelemahan penting dari teori tersebut, yaitu: menyatakan kepuasan dalam
angka-angka adalah kurang tepat oleh karena kepuasan adalah sesuatu yang tidak
mudah untuk diukur. Untuk menghindari kelemahan ini, Sir John R. Hicks telah
mengembangkan satu pendekatan baru untuk mewujudkan prinsip
pemaksimuman kepuasan oleh seorang konsumen yang mempunyai pendapatan
terbatas. Analisis ini dikenal sebagai analisis kurva kepuasan sama, yang meliputi
penggambaran dua macam kurva, yaitu kurva kepuasan sama dan garis anggaran
pengeluaran.
2
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
4
Kombinasi Barang yang Mewujudkan Kepuasan Sama
Dalam tabel 2.1 ditunjukkan enam gabungan makanan dan pakaian yang akan
memberikan kepuasan yang sama besarnya kepada seseorang konsumen. Apakah
gabungan A/ B/ C/ D/ E/ F yang akan dikonsumsi, untuk konsumen tersebut
kepuasan yang diperolehnya tidak berbeda. Gabungan manapun akan memberikan
kepuasan yang sama besarnya. Artinya, kalau konsumen itu mengkonsumsi
sebanyak 10 makanan dan 2 pakaian (gabungan A) maka kepuasan yang diperoleh
dari melakukan konsumsi tersebut tidak berbeda dengan apabila ia mengkonsumsi
7 makanan dan 3 pakaian (gabungan B), atau 5 makanan dan 4 pakaian (gabungan
C), atau gabungan makanan dan pakaian lainnya yang terdapat dalam tabel 2.1
2
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
5
Tabel 2.1 – Gabungan Makanan & Pakaian Memberikan Kepuasan Sama
10 A
8
B
E
2 F
0 2 4 6 8 10PERILAKU KONSUMEN 2
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI
6
Tingkat Penggantian Marjinal
2
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
7
1. Pada waktu konsumen mempunyai sesuatu barang Y yang relative banyak
jumlahnya dan barang X yang relative sedikit jumlahnya, diperlukan
pengurangan konsumsi yang besar ke atas barang Y untuk memperoleh
satu tambahan barang X; akan tetapi
2. Semakin banyak barang X yang telah diperoleh, semakin sedikit
pengurangan konsumsi barang Y yang harus dilakukan untuk memperoleh
satu barang X.
Akibat dari tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil tersebut maka
kurva kepuasan sama semakin lama semakin kurang kecondongannya atau
bentuk kurva kepuasan sama adalah cekung ke titik 0.
2
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
8
Gambar 2.2 – Peta Kurva Kepuasan Sama
10
8
Makanan
U4
4
U3
2
U2
U1
0 2 4 6 8 10
Pakaian
2
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
9
Cobalah anda tentukan suatu titik pada suatu kurva kepuasan sama.
Perhatikanlah gabungan jumlah barang yang digambarkan oleh titik tersebut.
Bandingkanlah gabungan tersebut dengan gabungan jumlah barang yang dapat
dikonsumsikan yang ditunjukkan oleh kurva yang di bawah atau di atas kurva
yang pertama tadi. Anda akan mendapatkan kesimpulan berikut:
3
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
0
Contoh Angka
Tabel 2.2 – Gabungan Makanan dan Pakaian yang Dapat Dibeli Konsumen.
3
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
1
Berdasarkan data dalam Tabel 2.2 dalam Gambar 2.3 ditunjukkan Garis
Anggaran Pengeluaran. Seperti telah didefinisikan sebelum ini, setiap titik pada
garis tersebut merupakan gabungan makanan dan pakaian yang dapat dibeli oleh
dana yang akan dibelanjakan konsumen (Rp 90.000). Titik A hingga F
menggambarkan gabungan barang seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 2.2,
yaitu yang dapat dibeli dengan uang sebanyak Rp 90.000.
A
15
B
Makanan
C Y
9
X D
6
Pakaian
Titik yang berada di atas garis anggaran pengeluaran, misalnya titik Y yang
menunjukkan gabungan 10 unit pakaian dan 9 unit makanan, menggambarkan
gabungan yang tidak dapat dibeli oleh uang yang dimiliki konsumen. Jumlah
yang harus dibayar adalah lebih tinggi dari uang yang tersedia.
3
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
2
Efek Perubahan Harga atau Pendapatan
A
15
Makanan
a b
C B D
0 6 10 15
Pakaian
T
18
15
Makanan
S Q U
0 6 10 12
Pakaian
3
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
3
Akibat Perubahan Harga
60
30
U4
U3
U2
U1
0 25 50
3
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
5
Dalam menggambarkan garis anggaran pengeluaran dimisalkan konsumen
tersebut akan berbelanja sebanyak Rp 150.000. Barang yang dikonsumsinya
adalah makanan dan pakaian di mana harga masing-masing adalah Rp 2.500 dan
Rp 3.000. Garis anggaran pengeluaran yang dibuat berdasarkan kepada pemisalan
ini memotong kurva kepuasan sama U1 di A dan D; memotong kurva kepuasan
sama U2 di B dan C; dan menyinggung kurva kepuasan sama U3 di E. kurva
kepuasan sama U4 tidak dipotong dan disinggung sama sekali.
3
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
6
D. Efek Perubahan Pendapatan dan Harga
Apakah yang terjadi kepada keseimbangan pemaksimuman kepuasan
konsumen apabila pendapatan atau harga mengalami perubahan? Tentunya
keseimbangan tersebut akan mengalami perubahan. Kalau titik-titik
keseimbangan yang diwujudkan oleh perubahan pendapatan dihubungkan maka
akan terdapat suatu kurva yang dinamakan garis pendapatan konsumsi. Suatu
kurva juga akan diperoleh apabila dihubungkan titik keseimbangan yang
diwujudkan oleh perubahan harga dan kurva itu dinamakan garis harga
konsumsi. Uraian berikut menerangkan cara membentuk garis pendapatan
konsumsi dan garis harga konsumsi.
3
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
7
Gambar 2.6 – Garis Pendapatan Konsumsi
Garis Pendapatan
Konsumsi
c
Makanan
a
E2
E1 U3
E
U2
U1
0
Pakaian
E2
E1 E
Garis Harga
Konsumsi
U3
U2
U1
0 D C B
3
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
8
Garis Pendapatan Konsumsi
3
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
9
Dengan menggunakan analisis kurva kepuasan sama, kedua faktor ini dapat
dipisahkan, yaitu dapat ditunjukkan bagian dari pertambahan permintaan yang
disebabkan oleh efek penggantian dan bagian dari pertambahan permintaan yang
disebabkan oleh efek pendapatan.
A1
M
Makanan
E E1
M1
D
M2
U2
U1
0 Q B Q1 B1 C
Pakaian
4
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
0
Untuk memisahkan efek penggantian dan efek pendapatan tersebut perlulah
dilihat keadaan keseimbangan yang tidak dipengaruhi oleh efek pendapatan.
Keadaan seperti itu dapat dibuat dengan menentukan keadaan keseimbangan
dimana pendapatan riil konsumen dianggap tetap. Pendapatan riil dianggap tidak
mengalami perubahan apabila jumlah barang yang dibelinya memberi kepuasan
yang sama seperti sebelum ada perubahan harga, yaitu kepuasan seperti yang
ditunjukkan kurva U1. Garis anggaran pengeluaran A1 B1 adalah sejajar dengan
AC dan menyinggung kurva kepuasan sama U1 (pada titik D). maka garis A1 B1
menggambarkan gabungan yang dapat dibeli dengan pendapatan riil yang sama
besarnya dengan yang berlaku sebelum penurunan harga pakaian.
Dapat dilihat dari Gambar 2.8 bahwa walaupun pendapatan riil dianggap tetap,
namun keseimbangan untuk mencapai kepuasan maksimum telah pindah dari titik
E ke titik D. Ini menggambarkan bahwa konsumsi pakaian bertambah sebesar Q
Q2 sedangkan konsumsi makanan berkurang dari M menjadi M2 unit. Kenaikan
konsumsi pakaian ini disebabkan oleh efek penggantian. Kenaikan konsumsi
pakaian yang selebihnya yaitu sebesar Q2 Q1 adalah disebabkan oleh efek
pendapatan.
4
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
1
F. Membentuk Kurva Permintaan
Telah ditunjukkan bahwa sifat permintaan konsumen, yaitu kalau harga turun
maka permintaan akan bertambah, dan sebaliknya. Dapat diterangkan dengan
menggunakan teori nilai guna. Selain dengan cara itu sifat permintaan konsumen
dapat pula diterangkan dengan menggunakan analisis kurva kepuasan sama. Cara
menerangkan sifat permintaan konsumen dengan menggunakan analisis kurva
kepuasan sama adalah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2.9.
𝑌
𝑃(𝑚)
Makanan
E1 E2
U3
a c
U2
b
0
U1
0 Q Q1 Q2 𝑌
0 𝑌
0
𝑌 𝑃(𝑐)
𝑃(𝑏)
𝑃(𝑎)
Pakaian
i. Keseimbangan Konsumen
4
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
2
D
A
Harga Pa
B
Pb
C
Pc D
0 Q Q1 Q2
Kuantitas
Dalam Gambar 2.9 (i) dimisalkan pendapatan konsumen adalah tetap sebesar
Y dan pada permulaannya harga makanan adalah Pm dan harga pakaian adalah
P2. Dengan demikian pada permulaannya garis a menggambarkan garis anggaran
pengeluaran konsumen tersbeut. Garis menyinggung kurva kepuasan sama U1 di
titik E. oleh karena itu jumlah pakaian yang dikonsumsi adalah Q unit.
Seterusnya, misalkan pendapatan harga makanan tidak mengalami perubahan,
tetapi harga pakaian menurun dan sekarang menjadi Pb. Dengan mengalami
perubahan ini maka garis anggaran pengeluaran sekarang ditunjukkan oleh garis
b. Ia disinggung kurva kepuasan sama U2 di titik E1. Keseimbangan ini
menggambarkan bahwa pakaian yang dikonsumsi telah meningkat menjadi Q1
unit. Misalkan penurunan lebih lanjut berlaku ke atas harga pakaian, yaitu
sekarang harganya adalah Pc. Penurunan harga ini memindahkan lagi garis
anggaran pengeluaran. Begitu seterusnya.
4
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
3
Penutup
Kesimpulan
Dari penjelasan dalam makalah ini, dapat disimpulkan menjadi beberapa point
penting, yaitu:
1. Teori tingkah laku konsumen menerangkan tentang perilaku
konsumen di pasaran, yaitu menerangkan sikap konsumen dalam
membeli dan memilih barang yang akan dibelinya. Teori ini
dikembangkan dalam dua bentuk: teori utility dan analisis kepuasan
sama.
2. Dalam teori utility perlu dibedakan menjadi dua konsep: utility total
dan utility marjinal.
3. teori nilai guna dapat pula digunakan untuk menerangkan tentang
paradoks nilai, yaitu keadaan dimana beberapa jenis barang yang
sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari harganya sangat rendah,
sedangkan barang yang kurang berguna bisa sangat mahal harganya.
4. Kepuasan seorang konsumen dari mengkonsumsi suatu barang
biasanya lebih tinggi dari pengorbanan (pembayaran) yang dibuat
untuk memperoleh barang tersebut. Perbedaan dikeduanya dinamakan
surplus konsumen.
5. Pendekatan kedua untuk menerangkan tingkah laku konsumen dalam
mengkonsumsikan barang dinamakan analisis kurva kepuasan sama.
Dalam analisis digunakan dua jenis kurva yaitu: kurva kepuasan sama
dan garis anggaran pengeluaran.
6. Kurva kepuasan sama menggambarkan kombinasi dua barang yang
memberikan suatu tingkat kepuasan tertentu. Sedangkan garis
anggaran pengeluaran menggambarkan kombinasi dua barang yangb
dapat dibeli oleh sejumlah uang tertentu.
4
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
4
Daftar Pustaka
Sukirno, Sadono. 2015. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. PT Raja
Grafindo Persada : Jakarta.
4
Pengantar Ekonomi Mikro TEORI PERILAKU KONSUMEN
5