Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 1

MANAJEMEN PEMASARAN

Nama Kelompok :

1. Ratna Anggieta Ariyana (18.61201.002627)


2. Moch Iqbal Fauzi (18.61201.002632)
3. M Dimas Mahendra (18.61201.002633)
4. M Mustain (18.61201.002642)
5. Nella Pramitha Agustina (18.61201.002646)
6. Nur Akhmad Efendhi (18.61201.002650)
7. Maria Firdaus (18.61201.002656)
8. Rizqi Amalia (18.61201.002661)
9. Saifudin (18.61201.002664)
10. Siska Samaria Maharita (18.61201.002667)
11. Tata Indah Yulia N (18.61201.002672)
12. Tiwi Hadica Maulidya (18.61201.002673)
13. Toby Maulana Syrad (18.61201.002674)
14. Tri Agung Hari Laksono (18.61201.002675)

UNIVERSITAS MERDEKA PASURUAN

2018/2019
MAKALAH SALURAN DISTRIBUSI ( MARKETING MIX )
A. Mengenal Strategi Positioning Produk untuk Persaingan Bisnis
Saat memulai bisnis, banyak pelaku bisnis yang seringkali melupakan poin positioning
bisnisnya. Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran
pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga, konsumen
memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para
pesaingnya.

Menurut Al Ries dan Jack Trout, positioning bukanlah apa yang Anda lakukan terhadap produk,
tapi apa yang Anda lakukan terhadap benak konsumen, yaitu memposisikan produk dalam benak
konsumen. Positioning produk yang baik adalah jika produk tersebut lebih unggul daripada
produk lain yang sejenis. Sebuah bisnis dapat menentukan posisinya melalui persepsi pelanggan
atas produk yang ditawarkan dan produk pesaing yang akan menghasilkan peta persepsi. Melalui
informasi dari peta persepsi ini, maka berbagai strategi penentuan positioning produk dapat
dilakukan berdasarkan :

1. Berdasarkan Atribut
Contohnya: Minuman Teh Kotak saat ini telah banyak ditemukan produk minuman teh
dalam kemasan, namun diposisikan sebagai minuman ringan seperti minuman soda.
Sehingga minuman teh dalam kemasan (gelas, botol) bukanlah minuman yang diminum
pada sore hari, namun pada saat melakukan perjalanan.

2. Berdasarkan Manfaat
Produk dikaitkan dengan kegunaan tertentu, meskipun pada dasarnya memiliki fungsi
yang sama.
Contohnya: Obat Promaag dapat menyembuhkan maag lebih cepat. Sedangkan obat
Antasit juga bisa menyembuhkan sakit maag namun dengan penambahan manfaat
tertentu.

3. Berdasarkan Pesaing
Strategi ini menggunakan pesaing bisnisnya untuk memposisikan diri sebagai yang lebih
baik daripada pesaing utamanya.
Contohnya: Iklan Orang Pintar Minum Tolak Angin sedangkan Iklan Orang Bejo minum
Bintang Toejoh.

4. Berdasarkan Pengguna
Strategi ini biasanya membutuhkan pencitraan dari brand ambassador atau model yang
ditunjuk untuk mewakili iklan perusahaan.
Contohnya: Iklan Pocari Sweat yang di Perankan oleh Jonathan Christsie Atlet Bulu
Tangkis
B. Menentukan Target Market
1. Single segment Concentration.
Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih satu
segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen, dengan
pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh
keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang
cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih lebih
dari satu segmen.
Contoh:

 Perusahaan DUCATI mereka memproduksi motor yang eksklusif dan limited


karena dari segi harga yang mahal dan diperuntukan untuk kalangan atas.
 Perusahaan mobil FERRARI pun sama halnya dengan DUCATI yang
memproduksikan mobilnya dengan ruang lingkup yang kecil tidak banyak orang
yang menggunakannya karena harganya yang mahal dan produksi yang terbatas.

2. Selective Specialization.
Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa segmen.
Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi,
tetapi masing – masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh
perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak
produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.
Contoh:

 Perusahaan baju ZARA, Produk baju tersebut dikhususkan hanya untuk


perempuan namun untuk meningkatkan segmentasi, perusahaan tersebut membuat
produksi baru dengan nama ZARA for men. Jadi mereka memproduksi kan baju
untuk para pria juga.
 Seperti Produk susu HILO. Produk tersebut mempunyai target market untuk orang
usia remaja dan lansia. Untuk remaja dikhususkan untuk meninggikan badan dan
lansia di khususkan untuk pencegahan osteoporosis.

3. Product Specialization.
.Product Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat produk
khusus atau tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di
produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan
bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan
teknologi.
Contoh:

 Seperti produk PEPSODENT ada pepsodent ”expert protection” butiran-butiran


halus yg mampu membersihkan hingga ke sela-sela gigi, bakteri dan plak hingga
24 jam. “Complete + Gum Care” diperuntukan untuk mencegah gigi berlubang.
“Sensitive Expert” mampu mengurangi rasa ngilu dalam 30 detik. Jadi itulah
jenis-jenis produk pepsodent yang memiliki banyak jenis dan kreatif dengan
memberikan keunggulan-keunggulan pada produknya.
 Contoh lainnya ada PANTENE yang mempunyai keunggulan produk seperti
pantene anti ketombe, rambut rontok, menghitamkan rambut, memperbaiki
rambut bercabang dll.

4. Market Specialization.
Market Specialization maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani
berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang
kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan
dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila
kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya.
Contoh:

 Seperti perusahaan NIKE mereka memproduksi bukan hanya sepatu namun juga
dari segi pakaian, celana, topi, sandal, kaus kaki, dan produksi barang lainnya
yang dapat dipakai oleh semua lapisan masyarakat.
 Perusahaan P&G (Procter & Gamble) selain terkenal dengan barang-barang
konsumsinya seperti sampo Pantene, Head and Shoulders, dan Rejoice, P&G juga
memproduksi parfum Hugo Boss dan Gucci. Mereka memproduksi pula produk
perawatan kulit SK-II dan Olay serta produk busana Dolce&Gabbana. Sama
seperti NIKE produk P&G bisa dipakai disemua lapisan masyarakat.

5. FullMarket Coverage.
Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani semua
kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang
bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat
melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak
melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan.
Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan
strategy profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar tidak
terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah Product modification cost,
manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan promotion cost.
Contoh:

 Produk Teh Botol yang sering kita jumpai disetiap supermarket. Semua kalangan
dapat membelinya karena memang produk teh yang satu ini sudah melekat pada
masyarakat. Bisa dibeli oleh kalangan apa saja.
 Lalu ada produk hp Mito, memang mempunyai target dengan melayani seluruh
segmen. Memberikan kesempatan bagi masyarakat ekonomi rendah agar bisa
mempunyai hape android juga. Karena hp Mito ini mempunyai harga yang bisa
dijangkau oleh semua lapisan masyarakat
KELOMPOK 1
MANAJEMEN PEMASARAN
BAURAN PEMASARAN (PLACE)

Nama Kelompok :

15. Ratna Anggieta Ariyana (18.61201.002627)


16. Moch Iqbal Fauzi (18.61201.002632)
17. M Dimas Mahendra (18.61201.002633)
18. M Mustain (18.61201.002642)
19. Nella Pramitha Agustina (18.61201.002646)
20. Nur Akhmad Efendhi (18.61201.002650)
21. Maria Firdaus (18.61201.002656)
22. Rizqi Amalia (18.61201.002661)
23. Saifudin (18.61201.002664)
24. Siska Samaria Maharita (18.61201.002667)
25. Tata Indah Yulia N (18.61201.002672)
26. Tiwi Hadica Maulidya (18.61201.002673)
27. Toby Maulana Syrad (18.61201.002674)
28. Tri Agung Hari Laksono (18.61201.002675)

UNIVERSITAS MERDEKA PASURUAN

2018/2019
MAKALAH SALURAN DISTRIBUSI ( MARKETING MIX )
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam membuka usaha Lokasi merupakan salah satu faktor penting yang berhubungan
dengan pemilihan tempat usaha, karena lokasi yang strategis menentukan volume penjualan
sebuah tempat usaha dan sasaran pelanggan. Metode menentukan sebuah lokasi yang strategis
yang memiliki akses luas dan fasilitas unggul, menjadi jurus yang tidak bisa ditawar. Lokasi
adalah unsur pemuasan konsumen (fullfilment) yang paling kritis. Kalau lokasinya tepat, maka
pada hari pertama pembukaan, bisnis anda langsung dijamin ramai dan pengunjungnya akan
banyak.

Place merupakan unsur marketing mix yang ketiga. Setelah produk dibuat dengan
memperhatikan segala macam atributnya seperti bentuk, desain, pembungkus, model, harga
secara tepat, maka sekarang tugas yang harus dilakukan adalah mencari tempat pelemparan
(pasar). Untuk mencapai pasar sasaran dan konsumen yang dituju, produsen tidak mampu
mengerjakannya sendiri. Produsen harus bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang bergerak
di bidang penyaluran barang

Dalam pemilihan tempat biasa ditentukan oleh beberapa factor.misalnya , pertama dekat
ke tempat bahan baku. Kenapa ini jadi penting? Soalnya kalo bikin usaha dekat dengan bahan
baku berarti kan biaya angkutan kecil, terus kalau biaya pengangkutannya kecil berarti
sumbangan ke biaya produksi kecil, kalo biaya produksi kecil, jadi harga bisa murah, kalo harga
murah kita bisa berkompetisi dengan yang lain bahkan bisa menang. Contoh usaha kayak gini
biasanya kayak pasar sayuran di daerah dataran tinggi tapi pola pilih tempat usaha karena dekat
ke tempat bahan baku kurang popular soalnya biasa usaha kayak gitu banyak pesaingnya.

Cara yang umum dalam pemilihan tempat biasanya dipilih karena kedekatan dengan
konsumen atau tempat eksklusif. Lokasi yang deket ke konsumen itu berarti mudah dijangkau
dan tidak perlu waktu lama untuk pergi ke lokasi. Contohnya seperti lokasi tukang bubur kacang
ijo di terminal.

Kalau buat tempat yang eksklusif biasanya dicari buat tempat nongkrong. Apalagi buat
anak muda. Disini konsumen tidak hanya beli makanan tapi beli lokasi juga. Itulah kenapa harga
makanan nya biasanya mahal.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PEMASARAN DAN BAURAN PEMASARAN.


(MARKETING MIX )

2.1.1 Pengertian pemasaran


Pemasaran adalah suatu system total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat
memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.

Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh


menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi
kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun
manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya
yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini
memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan
keinginannya yang juga mudah dibawa.

Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep
pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang
(place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran
disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip
pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang
diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :

1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan
dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan
pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan
mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi
kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara
cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok
dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan
bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat


2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan
sosial/budaya.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang
penjual :

1. Tempat yang strategis (place),


2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar (promotion).

Dari sudut pandang konsumen :

1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),


2. Biaya konsumen (cost to the customer),
3. Kenyamanan (convenience), dan
4. Komunikasi (comunication).

Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa
pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan
operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus
adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran
saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.

2.1.2 Pengertian Bauran pemasaran (marketing mix )


Bauran pemasaran. (marketing mix ) adalah serangkaian dari variable pemasaran yang
dapatdikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran.

Dari definisi diatas menerangkan bahwa marketing mix/bauran pemasaran merupakan


kombinasi variable-variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan dan dapat
dikendalikan oleh perusahaan seefektif mungkin.Variabel - variabel tersebut dapat
dikelompokkan menajdi empat kelompok utama yang dikenal dengan 4 P yaitu :

a. Product (Produk)
b. Price (Harga)
c. Promotion (Promosi)
d. Place(Tempat)
2.2 Place ( Tempat )
Di antara 4P dalam Marketing Mix, komponen Place mungkin kurang banyak diperhatikan oleh
para pemasar atau manajemen. Secara historis, sebenarnya pemasaran dimulai dari distribusi,
namun fungsi Place ini sering ditempatkan pada posisi yang kurang berarti dalam pemasaran.
Padahal, sebaliknya justru komponen Place ini memegang peranan yang sangat penting dalam
pemasaran. Place atau kalau diterjemahkan bisa berarti penempatan produk, distribusi atau
penyebaran produk sangat menentukan keberhasilan pemasaran.
Mengapa ? Suatu produk meskipun memiliki harga yang kompetitif, berkualitas tinggi, dan
dipromosikan dengan baik, namun karena konsumen sulit mencari produk tersebut, maka
kegiatan pemasaran tidak akan berhasil dengan baik.

Bisa saja suatu produk terdistribusi sendirinya melalui dorongan periklanan yang dilakukan oleh
perusahaan. Dalam hal ini, konsumen atau pedagang akan mencari produk yang telah diiklankan
tersebut. Hal ini banyak terjadi dalam kasus produk-produk fast moving . Namun distribusi
produk ini tidak akan berjalan dengan cepat. Di samping itu produk Anda akan mudah digeser
oleh produk lain yang didistribusikan oleh distributor dengan agresif. Sistem distribusi ini
dikenal dengan sistem full distribution.

Dalam kasus yang lain, suatu produk didistribusikan oleh distributor atau principal secara
terencana. Perusahaan berusaha agar produk dapat tersebar melalui channel-channel pemasaran.
Biasanya strategi ini dilakukan melalui penggunaan sales force yang cukup banyak. Setelah
produk tersebar barulah didorong dengan periklanan. Sistem distribusi ini dikenal dengan
sistem push distribution.

Apa manfaatnya apabila komponen Place ini bila dikelola dengan baik?

Pertama : Konsumen mudah memperoleh produk Anda. Dengan banyaknya produk yang ada
dipasar, apalagi dengan banyaknya produk-produk substitusi, maka distribusi yang direncanakan
dengan baik dapat membantu produk tersebut tersebar dengan cepat. Dengan demikian, maka
konsumen akan mudah memperoleh produk tersebut di pasar.

Coba Anda renungkan, seandainya Anda mencari teh botol merek tertentu di suatu toko, namun
teh botol tersebut tidak ada, apakah Anda tidak jadi minum teh botol tersebut ? Kemungkinan
besar Anda akhirnya akan mengkonsumsi teh botol merek lain.

Konsumen mungkin cenderung mencari produk yang mudah diperoleh atau tidak mau repot-
repot mencari suatu produk tertentu ke tempat lain yang jaraknya agak jauh atau memerlukan
waktu lebih lama.

Kedua : Availaibility atau ketersediaan produk. Ketersediaan produk juga mengandung makna
ketersebaran produk. Jika produk tersedia di suatu outlet, itu berarti produk tersebut terdistribusi
lebih baik. Produk ada ‘di mana-mana’ sehingga mudah dicari konsumen. Teh botol sosro
tersedia tidak saja di outlet modern, tetapi juga ada di warung-warung bahkan sampai
‘menembus’ gang / perkampungan.

Ketiga : Impulse buying. Konsumen mungkin pada mulanya tidak berencana membeli suatu
produk, namun karena konsumen melihat produk tersbeut di toko, timbul niat untuk membelinya.
Misalnya, Anda makan di suatu rumah makan. Karena melihat teh botol merek tertentu maka
Anda menjadi ingin mengkonsumsi produk tersebut.

2.3 Penentuan Lokasi Industri (Pabrik) dan Faktor Manajemen Operasional

Faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik (industri) serta manajemen operasional yang
terkait dengan produksi tentu akan menjadi keputusan yang sangat penting bagi sebuah
perusahaan atau oraganisasi.

Keputusan yang salah ketika memilih lokasi usaha beserta beragam fasilitas produksinya jelas
akan berpengaruh besar terhadap investasi yang di tanamkan.
Pemilihan lokasi perusahaan industri dipengaruhi oleh beberapa faktor yang pada prakteknya
akan cenderung berbeda antara pabrik yang satu dengan yang lain menyesuaikan dengan produk
yang akan dihasilkan.

 Faktor primer – Adalah faktor yang wajib dipenuhi karena jika tidak, maka operasional
tidak akan dapat berjalan seperti yang diharapkan.
 Faktor sekunder – Merupakan faktor yang sebaiknya disediakan dan apabila tidakpun
maka operasional masih bisa berjalan meskipun dengan biaya ekstra.
Sebelum memutuskan suatu lokasi yang akan dipilih, perlu untuk mempertimbangkan dan
memprediksi apa saja yang akan terjadi di masa depan yang berhubungan dengan perusahaan
seperti perencanaan ekspansi, diversifikasi produk, perubahaan market/pasar, perubahaan sumber
pasokan, peraturan pemerintah dan lain sebagainya.

2.3.1 Faktor faktor penentuan lokasi pabrik


Berikut ini adalah hal hal yang wajib dipertimbangkan ketika akan memilih lokasi usaha yang
strategis khususnya pabrik industri dan manufacturing.

1. Letak Market (Konsumen)

Menyangkut dengan biaya distribusi serta cost lainnya yang terkait dengan jangkauan pemasaran
tentu akan membesar seiring dengan jarak antara lokasi produksi dengan konsumen.
Selain menekan biaya pendistribusian, hal ini juga bertujuan mengurangi resiko kerusakan
produk ketika dalam pengangkutan.

Alasan paling rasional yang mendasari pemilihan lokasi pabrik harus dekat dengan konsumen
adalah adanya informasi yang lebih cepat diperoleh tentang perilaku konsumen.

2. Pasokan bahan baku

Lokasi yang dekat dengan pemasok bahan baku dan pendukung lainnya jelas akan menjamin
stabilitas pasokan serta mengurangi biaya pengiriman bahan untuk produksi.

Kemudian dengan mempertimbangkan pula resiko apabila bahan baku yang dipakai dapat
mengalami penyusutan berat dan volume maupun kualitas yang berubah akibat jalur pemasok
yang terlalu jauh.

3. Fasilitas transportasi dan infrastruktur

Tersedia fasilitas transportasi yang mudah dijangkau juga merupakan salah satu pertimbangan
penting dalam menentukan lokasi produksi.

Transportasi ini berupa angkutan udara, laut, sungai, kereta api, dan angkutan jalan raya.

Kecepatan transportasi ini akan menjamin pasokan bahan baku serta kebutuhan produksi hingga
pendistribusian kepada konsumen bisa berlangsung sesuai target.

Infrastruktur sebaiknya juga tidak luput dari bagian penting yang harus diperhatikan dalam
menentukan lokasi industri seperti persediaan air, listrik dan penanganan pengolahan limbah
yang aman.

4. Sumber tenaga kerja dan upah

Mengambil tenaga kerja yang jauh dari area pabrik tentunya akan lebih banyak menimbulkan
kendala seperti administrasi ketenagakerjaan serta biaya lainnya.

Sumber tenaga kerja yang tanpa keahlian dan yang memiliki keahlian jelas tidak sepenuhnya
bisa di ambil dari satu daerah yang sama.

Untuk itu perlunya mempertimbangkan kapasitas tenaga kerja yang akan digunakan pada
aktifitas produksi, apakah sudah cukup bisa terpenuhi dari masyarakat sekitar lokasi pabrik saja
atau perlu mendatangkan dari daerah lain khusus untuk tenaga ahlinya.
Hal-hal yang berkaitan dengan upah pekerja harus di analisa dari faktor biaya hidup dan
hubungan industri dengan tenaga kerja setempat.

5. Peraturan pemerintah

Kebijakan dari pemerintah yang menguntungkan tentu saja akan menciptakan suasana yang
kondusif bagi aktifitas industri yang bersangkutan.

Adapun beberapa peraturan pemerintah yang berkaitan dengan kegiatan insustri diantaranya
seperti perpajakan, standarisasi, ketenagakerjaan dan kebijakan lainnya yang berkaitan dengan
keuangan, lingkungan hingga undang undang perdagangan.

6. Letak geografis (iklim dan alam)

Lokasi alam atau letak geografis yang dalam hal ini erat dengan iklim derah tersebut, tentunya
berpengaruh pula pada suhu, kelembaban dan cuaca yang akan sangat menentukan aktifitas
produksi dan perilaku masyarakatnya.

Bahkan untuk jenis produk tertentu kualitasnya bisa saja akan sangat dipengaruhi oleh iklim
setempat dan menjadi tidak berkualitas lagi jika berada di iklim yang lain.

7. Layanan pendukung

Beberapa layanan pendukung yang juga berpengaruh kuat terhadap kelancaran aktifitas pabrik
diantarnya seperti telekomunikasi, perbankan serta layanan konsultasi sipil lainnya.
Pentingnya mempertimbangkan faktor penentuan atau pemilihan lokasi pabrik adalah untuk
mendukung keberhasilan perusahaan dalam mencapai target yang di inginkan.

Alternatif pemilihan pabrik baru dapat di ambil dengan alasan apabila industri ini memang
pendatang baru yang semuanya memang harus fresh.

Sementara untuk keputusan relokasi pabrik memang bisa di ambil ketika pabrik lama sudah tidak
layak untuk memenuhi standard yang diharapkan.

Atau dengan tujuan ekspansi yang didasarkan alasan bahwa fasilitas produksi dirasa sudah
ketinggalan, permintaan pasar tumbuh dan berkembang lebih besar daripada kapasitas produksi
yang dimiliki, serta apabila fasilitas pendukung (faktor-faktor produksi) tak lagi mencukupi.
2.3.2 Manajemen operasional dan produksi
Pengertian manajemen adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan
menggunakan atau mengkordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain yang terdapat 3 unsur yaitu:

 Adanya orang lebih dari satu


 Tujuan yang ingin dicapai
 Pihak yang bertanggung jawab
Sementara itu untuk manajemen produksi dan operasi adalah kegiatan untuk mengatur dan
mengkordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber
daya alat dan sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan
menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa.

Dengan demikian kesimpulan yang dapat di ambil dari manajemen operasional dan produksi
ialah proses pencapaian dalam menciptakan sesuatu dari sumber daya yang ada hingga menjadi
atau menghasilkan produk barang maupun jasa.

2.4 SALURAN DISTRIBUSI ( PLACE MIX )


Saluran Pemasaran atau Saluran Distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang
melakukan semua kegiatan ( Fungsi ) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan setatus
kepemilikannya dari produsen ke konsumen.

Pengertian diatas mengandung 3 unsur yaitu :

a. Adanya kelompok lembaga pemasaran.

b. Adanya kegiatan atau fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh lembaga tersebut.

c. Adanya arah pergerakan produk serta kepemilikannya dari lingkungan produksi ke


lingkungan konsumsi.

Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : Berbagai kegiatan yang
dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen
sasaran. Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi mempunyai peranan yang
sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari
distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen
pada waktu dan tempat yang tepat.

Saluran distribusi adalah saluran yang dipakai produsen untuk menyalurkan barang hasil
produksinya kepada konsumen, baik sampai berpindahnya hak (penguasaan) sampai dengan
pemindahan barang maupun hanya pemindahan hak kepemilikannya saja
Pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a. Sifat pembeli, seperti kebiasaan membeli, frekuensi pembelian, letak geografis dsb.

b. Sifat produk.

c. Sifat perantara.

d. Sifat pesaing

e. Sifat perusahaan, dan sebagainya

Sifat pembeli sangat mempengaruhi keputusan produsen dalam memilih saluran


distribusi yang dipakai. sebagai contohnya, kalau jumlah pembeli hanya, frekuensi pembelian
dalam jumlah yang kecil-kecil maka akan membuat produsen cenderung memilih saluran
distribusi yang panjang.

Demikian juga sifat produk juga merupakan pertimbangan produsen yang tidak kalah
pentingnya. Misalnya, apakah barang tersebut mudah rusak atau tidak, bagaimana ukurannya,
bagaimana kualitas barang kalau dilihat dari segi konsumen, harganya dan sebagainya.
Kesemuanya itu perlu dijadikan bahan pertimbangan yang penting juga.

Demikian juga masalah sifat perantara, perusahaan, pesaing, pasar yang dituju dan
sebagainya menjadi faktor yang penting dalam memilih saluran distribusi yang akan digunakan
perusahaan. Saluran distribusi yang digunakan itu dengan tujuan agar barang yang ditawarkan
sampai pada konsumen industry maupun konsumen akhir.

2.4.1 Fungsi saluran Distribusi


a. Penelitian ( research ), yaitu pengumpulan informasi penting untuk perencanaan dan
melancarkan pertukaran.
b. Promosi, yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi yang persuasive mengenai
penawaran.
c. Kontak, yaitu mencari dan menjalin hubungan dengan calon pembeli.
d. Penyesuaian, yaitu mempertemukan penawaran sesuai permintaan pembeli, termasuk
kegiatan seperti pengolahan, penilaian, perakitan dan pengemasan.
2.4.2 Alternatif Pemilihan Saluran Distribusi
Untuk memakai saluran distribusi tertentu di samping mempertimbangkan faktor-faktor
di atas perusahaan juga perlu mengetahui unsure apa saja yang sebenarnya juga mempengaruhi
pemilihan saluran distribusi, diantaranya:

A. Tipe perantara

Perantara dalam kenyataannya juga melakukan beberapa macam fungsi pemasaran


seperti penyimpanan, pengangkutan, penjualan, pembelian dan sebagainya. Kalau fungsi
pemasaran yang dilakukan perantara ternyata lebih efisien disbanding dengan kalau fungsi
pemasaran dilakukan oleh produsen maka produsen yang bersangkutan biasanya memasukan
perantara kedalam saluran distribusi yang dipilihnya. Pada dasarnya ada 3 jenis perantara yaitu :

1. Pedagang (Wholesaler) adalah perantara yang secara nyata mempunyai barang dagangan
dan melakukan fungsi pemasaran di mana barang yang di dagangkan dalam jumlah volume
penjualan yang besar sehingga pedagang besar ini biasanya hanya melayani pembelian dalam
jumlah yang banyak atau dengan kata lain tidak melayani kosumen akhir yang membeli untuk
memenuhi kebutuhan pribadinnya (atau besifat non-bisnis).

2. Pengecer (retailer) adalah perantara yang berhubungan langsung dengan konsumen akhir
baik konsumen untuk keperluan pribadi maupun konsumen industri.

3. Agen, Agen merupakan perantara yang ketiga, agen mempunyai perbedaan baik dengan
pedagang besar mupun pengecer. Hal ini diperlihatkan pada masalah hak kepemilikan barang
yang dijualnya. Kalau pedagang besar dan pengecer memiliki hak milik pada barang yang dijual
maka kalau pada agen sebaliknya. Biarpun sebagai agen mereka bisa menjual dalam partai besar
tetapi tetap hak miliknya ada pada produsennya.

B. Jumlah Saluran

Kalau ditinjau dari jumlah perantara, ini menyangkut untuk tingkat penyebaran pasar
yang diinginkan oleh produsen. Dengan mempertimbangkan jumlah perantara/penyalur maka
produsen mempunyai 3 jenis kebijaksanaan alternative pemakaian saluran distribusi, yaitu:

1. Distribusi Insentif

Kebijaksanaan yang dipakai perusahaan dengan jalan memakai sebanyak mungkin


penyalur atau pengecer untuk mencapai dengan cepat kebutuhan konsumen dapat terpenuhi
dengan segera. Biasanya kebijaksanaan ini dilakukan kalau produsen menjual barang-barang
konsumsi sejenis, konvinen atau kebutuhan pokok sehari-hari.
2. Distribusi selektif.

Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memakai beberapa perantara saja, untuk
memudahkan pengawasan terhadap penyalur. Distribusi ini dipakai untuk memasarkan barang-
barang baru, barang spesial maupun barang industri jenis peralatan ekstra. Sehingga dalam
pemakaian saluran distribusi ini produsen berusaha memilih berapa penyalur yang benar-benar
baik dan mampu melaksanakan fungsi pemasaran.

3. Distribusi eksklusif.

Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memilih satu perantara saja dalam
wilayah geografis tertentu. Hal ini digunakan untuk pengawasan yang lebih intensif dan
mendorong semangat penyalur agar agresif dalam melaksanakan fungsi pemasarannya.
Distribusi ini dipakai produsen penghasil barang-barang yang relatif mahal/berat. Karena
pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan (finance), teori Marketing mix juga terus
berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya
adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth
Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.

a) Saluran Distribusi untuk barang konsumsi. Perantara yang melakukan fungsi penyaluran
barang dari tangan konsumen ke tangan konsumen akhir ada tiga macam, yaitu agen, pedagang
besar dan pengeer. Ada lima macam kombinasi saluran distribusi barang konsumsi.

Saluran distribusi langsung. Saluran distribusi ini disebut sebagai saluran distribusi langsung
karena sebagai produsen langsung mendatangi konsumen.

Saluran distribusi menggunakan satu perantara. Bentuk saluran distribusi ini menggunakan
satu perantara yaitu pengecer besar. Yang dimaksud dengan pengecer besar ini adalah pengecer
yang melakukan pembellian pada produsen untuk kemudian menjualnya pada konsumen akhir.

Saluran distribusi tradisional. Dalam saluran distribusi semacam ini, produsen hanya
melayani penjualan dalam jumlah besar kepada penjual besar saja dan tidak menjual kepada
pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen
dilayani oleh pengecer saja.

Dalam saluran ini, produsen menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan
barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada pengecer. Agen yang
terlibat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan.

Dalam saluran distribusi ini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan
kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama
kepada pengecer besar.
b) Saluran Distribusi untuk barang produksi. Ada empat macam kombinasi saluran
pemasaran untuk kelompok barang industri.

Saluran distribusi langsung

Saluran distribusi menggunakan satu perantara distributor industri

Saluran distribusi ini dapat dipakai oleh perusahaan dengan pertimbangan bahwa unit
penjualannya terlalu kecil untuk dijual secara langsung. Selain itu faktor penyimpanan pada
penyalur perlu dipertimbangkan pula, sehingga agen memegang peran penting dalam
penyimpanan barang.

Pada umumnya saluran distribusi semacam ini dipakai oleh produsen yang memiliki
department pemasaran. Juga perusahaan yang ingin memperkenalkan barang baru atau ingin
memasuki daerah pemasaran baru.

c) Manajemen Saluran Distribusi. Saluran distribusi pada dasarnya merupakan system


perilau yang kompleks karena didalamnya terjadi interaksi antara manusia dan perusahaan untuk
mencapai tujuan pribadi dan tujuan perusahaan. Oleh karenanya saluran distribusi inipun tidak
tetap, tetapi dapat berubah sesuai dengan perubahan system.

d) Lokasi yang Strategis. Penentuan lokasi untuk pemasaran juga mempengaruhi jumlah
volume penjualan produk yang dihasilkan sebuah perusahaan. Oleh karenanya, sebuah
perusahaan akan mencari lokasi yang strategis untuk digunakan sebagai lokasi produksi maupun
lokasi distribusinya. Jika berdasarkan penelitian pasar, telah diketahui daerah-daerah potensial
sebagai tempat produk yang dihasilkan perusahaan, maka yang terpenting adalah menentukan
daerah-daerah strategis tempat para perantara membantu menyalurkan barang hingga sampai ke
tangan konsumen.

Perencanaan saluran distribusi dilakukan dengan maksud untuk memperlancar


penyaluran produk agar sampai kepada konsumen. Dengan kegiatan distribusi ini diharapkan
dapat mempermudah konsumen untuk memperoleh produk setiap saat. Kecepatan dan ketepatan
dari saluran distribusi yang dilakukan oleh perusahaan akan sangat membantu konsumen dalam
mendapatkan produk perusahaan, hal ini agar dapat menaikkan citra keberadaan produk dan
perusahaan itu sendiri.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dalam membuka usaha Lokasi merupakan salah satu faktor penting yang berhubungan
dengan pemilihan tempat usaha, karena lokasi yang strategis menentukan volume penjualan
sebuah tempat usaha dan sasaran pelanggan. Metode menentukan sebuah lokasi yang strategis
yang memiliki akses luas dan fasilitas unggul, menjadi jurus yang tidak bisa ditawar. Lokasi
adalah unsur pemuasan konsumen (fullfilment) yang paling kritis. Kalau lokasinya tepat, maka
pada hari pertama pembukaan, bisnis anda langsung dijamin ramai dan pengunjungnya akan
banyak.

Dalam pemilihan tempat biasa ditentukan oleh beberapa factor.misalnya , pertama dekat
ke tempat bahan baku. Kenapa ini jadi penting? Soalnya kalo bikin usaha dekat dengan bahan
baku berarti kan biaya angkutan kecil, terus kalau biaya pengangkutannya kecil berarti
sumbangan ke biaya produksi kecil, kalo biaya produksi kecil, jadi harga bisa murah, kalo harga
murah kita bisa berkompetisi dengan yang lain bahkan bisa menang. Contoh usaha kayak gini
biasanya kayak pasar sayuran di daerah dataran tinggi tapi pola pilih tempat usaha karena dekat
ke tempat bahan baku kurang popular soalnya biasa usaha kayak gitu banyak pesaingnya.

Anda mungkin juga menyukai