Ditinjau dari sudut ekonomi, perkembangan ekonomi dunia yang berlaku semenjak lebih dua abad
yang lalu menimbulkan dua efek penting yang sangat menggalakkan, yaitu: (i) kemakmuran atau
taraf hidup masyarakat makin meningkat, dan (ii) ia dapat menciptakan kesempatan kerja yang baru
kepada penduduk yang terus bertambah jumlahnya. Walau bagaimanapun, sungguh menyedihkan
untuk menyadari kenyataan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut bukanlah suatu peristiwa yang
berlaku di semua negara. Negara-negara di Asia dan Afrika tidak menikmati.sepenuhnya
peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut. Sehingga ke pertengahan abad ke-20, kebanyakan
negara berkembang belum mengalami pertumbuhan yang berarti. Sebelum Perang Dunia Kedua,
kehidupan di negara-negara ini tidak banyak berbeda dengan keadaannya ketika Revolusi Industri
bermula.
Analisis mengenai pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu aspek penting dalam teori
makroekonomi. Analisis itu pada dasarnya memperhatikan tentang kegiatan ekonomi negara dalam
jangka panjang. Dalam membicarakan mengenai pertumbuhan ekonomi dua hal penting perlu
diperhatikan, yaitu:
i. Faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi sesuatu negara.
ii. Teori-teori yang menerangkan faktor penting yang menentukan pertumbuhan.
Di samping itu, untuk memahami masalah-masalah pertumbuhan ekonomi yang dihadapi di
TABEL 13.1
Pendapatan Per Kapita Berbagai Golongan Negara, 2001
Jumlah
Golongan negara Pendapatan Persentasi
penduduk
per kapita
(Dolar US) (Juta) dunia
1. Low income430 2.510,6 40,9
2. Lower
economies middle-1.240 2.164,5 35,3
3. Upper
income middle-
4.460 503,7 8,2
income
4. High-income26.710 955,0 15,6
Jumlah 6.132,8 100
TABEL 13.2
Pendapatan Per Kapita Berbagai Golongan Negara, 2001
Negara Pendapata Negara Pendaptan
n per per kapita
A. Pendapatankapita C. Pendapatan(dolar US)
rendah menengah
yang tinggi
1. Tanzania 270 1. Afrika Selatan 2.900
2. Bangladesh 370 2. Brazil 3.060
3. India 460 3. Malaysia 3.640
4. Nigeria 290 4. Poland 4.240
5. Cambodia 270 5. Mexico 5.540
6. Pakistan 420 6. Argentina 6.960
7. Ghana 290 7. Slovak 3.700
8. Saudi Arabia 7.230
9. Portugal 10.000
B. Pendapatan
menengah D. Negara kaya
Rendah
1. Indonesia 680 1. Spanyol 14.860
2. Bolivia 940 2. Hongkong 25.920
3. Fiiipina 1.050 3. Singapura 24.740
4. Sri Langka 830 4. Australia 19.770
5. Jordan 1.750 5. Inggris 24230
6. Romania 1.710 6. Jerman 23.700
7. Colombia 1.920 7. Amerika Serikat 34.870
8. Thailand . 1.970 8. Swedia 25.400
9. Turki 2.540 9. Jepang 35.990
10. Iran 1.750 10. Switzerland 36.970
11. China 890
ditunjukkan beberapa negara yang disertai dengan data pendapatan per kapitanya pada tahun
2001.
Data dalam tabel tersebut menunjukkan pendapatan per kapita di negara berpendapatan rendah
adalah sekitar US$270 - US$460. Berdasarkan data tahun 2001, yang tergolong sebagai negara kaya
adalah negara yang pendapatannya melebihi 12.000 dolar US, Di antara negara kaya, negara yang
pendapatannya paling rendah adalah Spanyol (berpendapatan 14.860 dolar US) dan yang paling
tinggi adalah Switzerland dengan pendapatan per kapita 36.970 dolar US.
- Pendapatan per kapita negara berpendapatan menengah golongan rendah berkisar di antara
US$600 hingga ke sekitar US$2,600. Sedangkan golongan menengah yang berpendapatan. tinggi,
pendapatan per kapitanya berada di sekitar 3.000 dolar US hingga 10.000 dolar US.
TABEL 13.3
Perbandingan Per Kapita GDP dan Per Kapita PPP (Dalam Dolar US)
Negara Pendapatan Per Kapita PPP
GDP
Negara-negara Berkembang
1. China 890 4.260
2. India 460 2.530
3. Indonesia 680 2.940
4. Filipina 1.050 4.360
5. Thailand 1.960 6.550
6. Malaysia 3.640 8.340
7. Pakistan 420 1.920
8. Saudi Arabia 7.230 11.390
9. Mexico 5.540 8.770
10. Brazil 3.060 7.450
11. Colombia 1.910 5.980
Negara-negara Maju
1. Amerika Serikat 34.870 34.870
2. Perancis 22.690 25.280
3. Australia 19.770 25.780
4. Jerman 23.700 25.530
5. United Kingdom 24230 24.260
Pendapatan per kapita yang sudah disesuaikan tersebut dinamakan pendapatan per kapita
berdasarkan persamaan daya beli, (pendapatan per kapita-PPP) atau per kapita PPP-Purchasing
Power Parity. Pendapatan per kapita yang dihitung menurut cara yang biasa dinamakan pendapatan
per kapita nominal (per capita GDP nominal). Tabel 13.3 membandingkan per kapita GDP nominal
dan per kapita GDP-PPP di beberapa negara. Daripada data yang terdapat dalam tabel tersebut,
beberapa kesimpulan dapat dibuat:
(i) Data tersebut didasarkan kepada harga-harga yang berlaku di Amerika
Serikat. Oleh sebab itu di Amerika Serikat per kapita GDP = per kapita PPP.
(ii) Di negara-negara maju pendapatan per kapita PPP hampir sama nilainya
dengan pendapatan per kapita GDP.
(iii) Di negara berkembang per kapita PPP jauh lebih tinggi dari per kapita GDP.
sebagai akibatnya, dengan menggunakan per kapita PPP jurang kemakmuran di
antara negara berkembang dan negara maju tidaklah sebesar seperti ditunjukkan oleh
perbedaan per kapita GDP.
PERTANIAN TRADISIONAL
Di negara-negara maju, sumbangan relatif sektor pertanian kepada pendapatan nasional
adalah kecil, tetapi pada waktu yang sama jumlah penduduk yang bekerja di sektor ini juga relatif
kecil. Walaupun demikian mereka mampu mengeluarkan hasil-hasil pertanian yang melebihi
kebutuhan keseluruhan penduduknya. Juga sektor tersebut dapat mewujudkan pendapatan yang
tinggi kepada para petani. Salah satu faktor penting yang menimbulkan keadaan ini adalah peng-
gunaan teknologi modern di sektor pertanian—yang meliputi penggunaan alat-alat pertanian
modern dan input-input pertanian lain seperti pupuk, insektisida, fungisida dan penggunaan bibit
yang baik yang sudah secara meluas dilakukan. Di samping itu keluasan tanah yang dimiliki
seorang petani adalah sangat besar.
KEKURANGAN DANA MODAL DAN MODAL FISIKAL
Kekurangan modal adalah satu ciri penting dari setiap negara yang memulai
pembangunannya dan kekurangan ini bukan saja mengurangi kepesatan pembangunan
perekonomian yang dapat dilaksanakan, tetapi juga menyebabkan kesukaran kepada negara tersebut
untuk ke luar dari keadaan kemiskinan. Perkembangan dan modernisasi suatu perekonomian
memerlukan modal yang sangat banyak. Infrastruktur harus dibangun, sistem pendidikan harus
dikembangkan dan kegiatan pemerintahan harus diperluas. Dan yang lebih penting lagi berbagai
jenis kegiatan perusahaan dan industri modern harus dikembangkan. Ini berarti pihak pemerintah
dan swasta memerlukan modal yang banyak untuk mewujudkan modernisasi di berbagai kegiatan
ekonomi.