Dosen Pengampu:
Kustin Hartini, MM
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam. Rahmat
dankeselamatan semoga senantiasa dilimpahkan Allah Kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga dan para sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Dan tak
lupa penulis bersyukur atas tersusunnya makalah ini. Sebelumnya kami ucapkan banyak
terima kasih kepada Kustin Hartini, MM selaku dosen pengampu yang telah memberikan
kami kesempatan untuk membahas makalah yang berjudul “Sistem Pengolahan Transaksi”
Tujuan kami menyusun makalah ini adalah tiada lain untuk memperkaya
ilmupengetahuan kita semua dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Lembaga Keuangan
danLembaga Keuangan Syariah. Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca dan pihak-pihakyang membutuhkan untuk dijadikan literatur. Apabila
dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Penyusun
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................... i
Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................4
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Sistem Pengolahan Transaksi.....................................................5
B. Tujuan Sistem Pengeolahan Transaksi.........................................................6
C. Karakteristik dan Tugas Sistem Pengeolahan Transaksi .............................6
D. Konsep Dasar dan Komponen Sistem Pengeolahan Transaksi....................7
E. Peran Sistem Pengeolahan Transaksi Terhadap Online Banking................9
F. Contoh Sistem Pemprosesan Transaksi Dalam Perusahaan.......................12
Bab III Penutup
Kesimpulan............................................................................................................14
Daftar Pustaka......................................................................................................15
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pemrosesan transaksi hampir selalu dimiliki oleh suatu perusahaan, organisasi,
instansi pemerintah karena di dalam suatu perusahaan atau organisasi, transaksi selalu terjadi
dan setiap transaksi yang terjadi harus dicatat. Jika organisasi telah memiliki Sistem
Pengolahan Transaksi atau TPS (Transaction Processing Systems) yang baik, maka
organisasi ini juga telah memiliki basis data yang berisi dengan transaksi-transaksi bisnis
yang telah direkam oleh TPS tersebut.
TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi
waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komputer secara manual.
Sistem pemrosesan transaksi sangat penting karena merupakan dasar sistem bisnis yang
melayani level operasional dalam organisasi. Output dari sistem ini akan menjadi input bagi
sistem-sistem yang berada pada level manajemen dan level strategis. Setiap proses bisnis
dimulai dari saksi, sehingga sistem pemrosesan transaksi yang ditempatkan oleh suatu
perusahaan akan mempengaruhi proses bisnis yang dijalankan.
Sistem pemrosesan transaksi akan memproses data yang menguraikan operasi
perusahaan sehari-hari. Pemrosesan ini akan menghasilkan suatu basis data yang digunakan
oleh sistem-sistem lain di dalam perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi sebuah perusahaan
yang bergerak di bidang distribusi memproses pesanan pelanggan, memesan penggantian
persediaan, dan memelihara buku besar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Sistem Pengolahan Transaksi?
2. Apa Tujuan Sistem Pengeolahan Transaksi?
3. Apa Saja Karakteristik dan Tugas Sistem Pengeolahan Transaksi?
4. Bagaimana Konsep Dasar dan Komponen Sistem Pengeolahan Transaksi?
5. Bagaimana Peran Sistem Pengeolahan Transaksi Terhadap Online Banking?
6. Bagaimana contoh pelaksanaan sistem pengelolaan transaksi pada sebuah perusahaan ?
7. Apa Contoh Sistem Pemprosesan Transaksi Dalam Perusahaan?
BAB II
4
PEMBAHASAN
5
B. Tujuan Sistem Pengolahan Transaksi:
1. Mencatat setiap transaksi yang terjadi.
2. Mempercepat proses yang terjadi di dalam suatu perusahaan.
3. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu.
4. Meningkatkan kinerja dan layanan perusahaan.
3
Dyah Nurul Afiyah, dkk, Sistem Pemrosesan Transaksi, Tugas Paper, Fakultas Peternakan, Institut
Pertanian Bogor, 30 Oktober 2011, hlm. 3.
6
Beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhi keperluan unit-unit
kerja dalam organisasi.
7
2. Memantau arus fisik
Misalnya surat pesanan penjualan digunakan untuk memperlihatkan pergerakan barang
pesanan dari gudang ke tempat pengiriman.
3. Mencerminkan akuntabilitas atas tindakan yang diambil
Misalnya tagihan dari pemasok diparaf untuk memperlihatkan bahwa tagihan ini sudah
diperiksa kebenarannya.
4. Menjaga kemutakhiran dan kelengkapan basis data
Sebagai contoh copi faktur penjualan digunakan untuk memutakhirkan saldo dalam
catatan sediaan. Catatan pelanggan dan kemudian diarsipkan untuk kepentingan riwayat
penjualan.
5. Menyediakan data yang dibutuhkan untuk keluaran
Misalnya data dalam surat pesanan penjualan digunakan untuk menyiapkan faktur
penjualan dan ikhtiar penjualan.
8
disiapkan oleh sistem pemrosesan transaksi perusahaan menjadi masukan dokumen
sumber untuk pemrosesan lebih lanjut.
e. Bagian Perkiraan dan Kode Lainnya
Transaksi akunting harus diklasifikasikan dan dikodekan sebelum diposkan ke dalam
buku besar. Bagan perkiraan merupakan daftar berkode dari perkiraan-perkiraan yang
termuat dalam buku besar umum perusahaan. Pada dasarnya, ini merupakan struktur
data keuangan perusahaan. Bagan perkiraan ini bukan saja memungkinkan
pengklasifikasian dan pengkodean data transaksi melainkan juga menyediakan
elemen-elemen data rinci untuk menyusun dan menyajikan informasi dalam laporan
keuangan.
f. Rangkaian Audit
Rangkaian audit adalah seperangkat mata rantai yang dibentuk oleh elemen-elemen
pemrosesan transaksi pokok. Rangkaian audit merupakan alat untuk melakukan
penelusuran dari dokumen-dokumen sumber melalui jurnal dan buku besar sampai ke
total ikhtisar dalam laporan keuangan atau keluaran keuangan lainnya, dan sebaliknya.
g. Tindakan Pengendalian dan Pengamanan
Pemrosesan transaksi yang baik menuntut adanya berbagai tindakan pengendalian dan
pengamanan. Contoh pengendalian yang telah dijelaskan meliputi bagan perkiraan,
perkiraan pengendali, rangkaian audit, dan metode pemrosesan sekali tulis.
Pengendalian seperti itu harus didukung dengan dokumentasi yang memadai, meliputi
: (1) manual prosedur, dan (2) uraian tanggung jawab yang dibebankan kepada
mereka yang terlibat dalam pemrosesan transaksi.6
9
adalah SMS-Banking yang tidak lain merupakan bentuk perwujudan pertama kali dari
Mobile Banking (m-banking) dengan didasari prinsip Internet Banking, yakni
merupakan salah satu bentuk electronic channel yang memungkinkan nasabah
mengakses bank serta melakukan transaksi perbankan dalam hitungan menit kapanpun
waktunya dan dimanapun tempatnya dengan mengunakan perangkat telepon seluler
yang dimiliki seperti halnya melakukan transaksi di anjungan tunai mandiri (ATM),
namun tanpa layanan tansaksi penarikan uang tunai. Terdapat beberapa pilihan untuk dapat
melakukan transaksi melalui SMS-Banking yang disesuaikan dengan kemampuan
perangkat telepon seluler maupun SIM-Card yang digunakan nasabah, diantaranya adalah:
1. Lewat SMS biasa, transaksi dilakukan melalui pesan SMS dengan kode tertentu ke
nomor khusus yang telah disediakan oleh bank.
2. Lewat menu SIM Toolkit, yakni menu sudah terimplementasi pada suatu SIM-Card,
misalnya: Satelindo@cces, M3Acces, Life in hand (Pro-XL), Navigator64
(Telkomsel),
3. Lewat aplikasi Java, perangkat telepon seluler nasabah harus berteknologi Java dan
terlebih dahulu harus menginstal aplikasinya yang disediakan oleh bank bertalian.
Pengiriman transaksi dilakukan melalui SMS namun tidak lagi diharuskan mengirim
kode-kode tertentu.7
7
Dewi Nur Ajani,Implementasi Sistem Pengolah Transaksi Keuangan Pada P.T Panen Lestari
Indonesia, Tugas Akhir Fakulas Ekonomi, Universitas Mercu Buana, 2020, hlm. 10-11.
10
Risiko Sistem Pengolahan Transaksi Online Banking
Selain manfaat yang diterima pengguna layanan SMS-Banking terdapat beberapa risiko
yang dapat dialami oleh seorang nasabah, yaitu:
1. Kecepatan data saat melakukan transaksi yang terbilang cukup lambat terutama pada
jam-jam sibuk maupun jam-jam dimana traffic-nya cukup tinggi, misalnya pada saat
server bank sedang melakukan proses tutup buku.
2. Dapat menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup suatu kegiatan usaha, misalnya
usaha penjualan pulsa elektronik prabayar.
3. Bahaya keamanan yang bersumber dari aspek non teknis ketika ada pihak ketiga yang
mengetahui nomor pin pengguna SMS-Banking. Pihak ketiga tersebut dapat muncul
dari operator telepon seluler maupun orang terdekat nasabah sendiri.
4. Pemprosesan transaksi dijalankan dalam dua jenjang, yakni proses transaksi di server
milik operator dan proses transaksi di server milik bank. Apabila salah satu server
mengalami masalah/ down maka akan terjadi kesulitan dalam pembuktian mengenai
adanya transaksi lewat telepon seluler.
5. Tidak menutup kemungkinan keberadaan SMS-Banking Mandiri is not user friendly
bagi para nasabah berusia lanjut
11
d. Menerapkan digital signature untuk SMS yang ditujukan ke nomor tertentu, yakni
menggunakan kunci publik (dimiliki oleh bank) dan kunci privat (dimiliki oleh nasabah)
yang digunakan oleh perbankan untuk melakukan verifikasi di awal transaksi.8
8
Dewi Nur Ajani,Implementasi Sistem Pengolah Transaksi Keuangan Pada P.T Panen Lestari
Indonesia, Tugas Akhir Fakulas Ekonomi, Universitas Mercu Buana, 2020, hlm. 12-13.
9
Gordon B Davis, Manajemen Informasi System, PT. Pustaka Binaman Pressindo, hlm. 26.
12
akan ditambahkan pada tagihan bulan berikutnya dan bila pembayaran lebih akan
dipotongkan pada bulan berikutnya.
Bila karena suatu hal pelanggan tidak membayar tagihan pada satu bulan, PLD tidak akan
langsung mematikan aliran listriknya tetapi akan memeriksa dulu data pelanggan
bersangkutan, bila pelanggan tersebut adalah pelanggan lama maka PLD akan menelfon
untuk mengetahui apakah pelanggan tersebut memiliki masalah dan akan membantunya,
begitupula bila ia pelanggan baru. Jadi dengan basis data yang baik, pelanggan akan
mendapatkan pelayanan yang baik.10
BAB III
PENUTUP
10
http://aangkuro.blogspot.com/2013/12/sistem-pemrosesan-transaksi_6603.html?m=1
13
DAFTAR PUSTAKA
Afiyah, Dyah Nurul, dkk., 2011, "Sistem Pemerosesan Transaksi", Tugas Paper, Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor
Anjani, nur dewi, 2020,”Implementasi Sistem Pengolah Transaksi Keuangan Pada P.T
Panen Lestari Indonesia” Tugas Akhir Fakulas Ekonomi, Universitas Mercu Buana
Davis, Gordon B., 1984, ”Manajemen Information System”, terjemahan oleh Drs. Bob
Widyahartono, PT. Pustaka Binaman Pressindo.
http://aangkuro.blogspot.com/2013/12/sistem-pemrosesan-transaksi_6603.html?m=1
14