Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TRANSACTION PROCESSING SYSTEM


( SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI )

Disusun Oleh: Kelompok 2


1. Amelia Dwi Saputri 1811130172
2. Eca Nupita Sari 1811130024
3. Hendri Samudra 1811130017
4. Istiqomatis Syururiyah 1811130187
5. Nola Tri Febilia 1811130010
6. Selvi Afrilyani 1811130183
7. Suci Lia Agata 1811130018

Dosen Pengampu:
Kustin Hartini, MM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAMNEGERI BENGKULU
TAHUN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam. Rahmat
dankeselamatan semoga senantiasa dilimpahkan Allah Kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga dan para sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Dan tak
lupa penulis bersyukur atas tersusunnya makalah ini. Sebelumnya kami ucapkan banyak
terima kasih kepada Kustin Hartini, MM selaku dosen pengampu yang telah memberikan
kami kesempatan untuk membahas makalah yang berjudul “Sistem Pengolahan Transaksi”

Tujuan kami menyusun makalah ini adalah tiada lain untuk memperkaya
ilmupengetahuan kita semua dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Lembaga Keuangan
danLembaga Keuangan Syariah. Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca dan pihak-pihakyang membutuhkan untuk dijadikan literatur. Apabila
dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Penyusun

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................................... i
Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................4
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Sistem Pengolahan Transaksi.....................................................5
B. Tujuan Sistem Pengeolahan Transaksi.........................................................6
C. Karakteristik dan Tugas Sistem Pengeolahan Transaksi .............................6
D. Konsep Dasar dan Komponen Sistem Pengeolahan Transaksi....................7
E. Peran Sistem Pengeolahan Transaksi Terhadap Online Banking................9
F. Contoh Sistem Pemprosesan Transaksi Dalam Perusahaan.......................12
Bab III Penutup
Kesimpulan............................................................................................................14
Daftar Pustaka......................................................................................................15

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem pemrosesan transaksi hampir selalu dimiliki oleh suatu perusahaan, organisasi,
instansi pemerintah karena di dalam suatu perusahaan atau organisasi, transaksi selalu terjadi
dan setiap transaksi yang terjadi harus dicatat. Jika organisasi telah memiliki Sistem
Pengolahan Transaksi atau TPS (Transaction Processing Systems) yang baik, maka
organisasi ini juga telah memiliki basis data yang berisi dengan transaksi-transaksi bisnis
yang telah direkam oleh TPS tersebut.
TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi
waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komputer secara manual.
Sistem pemrosesan transaksi sangat penting karena merupakan dasar sistem bisnis yang
melayani level operasional dalam organisasi. Output dari sistem ini akan menjadi input bagi
sistem-sistem yang berada pada level manajemen dan level strategis. Setiap proses bisnis
dimulai dari saksi, sehingga sistem pemrosesan transaksi yang ditempatkan oleh suatu
perusahaan akan mempengaruhi proses bisnis yang dijalankan.
Sistem pemrosesan transaksi akan memproses data yang menguraikan operasi
perusahaan sehari-hari. Pemrosesan ini akan menghasilkan suatu basis data yang digunakan
oleh sistem-sistem lain di dalam perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi sebuah perusahaan
yang bergerak di bidang distribusi memproses pesanan pelanggan, memesan penggantian
persediaan, dan memelihara buku besar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Sistem Pengolahan Transaksi?
2. Apa Tujuan Sistem Pengeolahan Transaksi?
3. Apa Saja Karakteristik dan Tugas Sistem Pengeolahan Transaksi?
4. Bagaimana Konsep Dasar dan Komponen Sistem Pengeolahan Transaksi?
5. Bagaimana Peran Sistem Pengeolahan Transaksi Terhadap Online Banking?
6. Bagaimana contoh pelaksanaan sistem pengelolaan transaksi pada sebuah perusahaan ?
7. Apa Contoh Sistem Pemprosesan Transaksi Dalam Perusahaan?

BAB II

4
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pengolahan Transaksi


Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) adalah
sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu
organisasi. Tugas utama TPS adalah mengumpulkandan mempersiapkan data untuk
keperluan sistem informasi yang lain dalamorganisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem
informasi manajemen, ataukebutuhan sistem informasi eksekutif. 1
Sebuah Transaksi kadangkala juga disebut LUW (Logical Unit of Work), yang
merupakan sederetan operasi yang berkedudukan sebagai satu kesatuanproses. Seluruh
transaksi dianggap sukses, jika semua operasi berhasil dengansukses dan perubahan disimpan
ke dalam database. Seluruh transaksi dianggapgagal, jika ada satu operasi yang gagal dan
perubahan tidak akan disimpan kedalam database dan jika transaksi gagal, perubahan akan
dihapus dari tabel dandiganti dengan nilai-nilai aslinya.
Pengolah transaksi (program) dalam mengolah data transaksi dapat melakukannya
secara Batch, secara Online atau gabungan kedua cara tersebut (Hybrid). Dalam sistem
pengolahan data transaksi secara online, pengolahan data transaksi dilakukan saat transaksi
terjadi. Sebagai contoh data transaksi penjualan diolah secara online agar diketahui total
penjualan pada saat itu. Pengolahan data seketika (Real time) adalah jenis lain dari
pengolahan secara online, dalam pengolahan data ini bukan hanya data transaksi yang masuk
diolah ketika transaksi terjadi, akan tetapi juga data lainnya seperti persediaan dan piutang
dilakukan updating sehingga bisa diketahui status persediaan dan piutang setiap saat. Dalam
pengolahan data secara Batch datater lebih dahulu dikumpulkan sampai pada saat tertentu
data tersebut kemudian diolah untuk menghasilkan informasi.
Sistem pengolahan transaksi memproses data yang berasal dari kejadian atau peristiwa
ekonomi sebagai akibat dari operasi atau aktivitas internal perusahaan dan sebagai akibat dari
aktivitas perusahaan dengan pihak luar menjadi informasi yang berguna bagi manajemen
ditingkat opeasional. Mengolah data transaksi bisa secara batch atau secara online. Dalam
praktek, perusahaan biasanya menggunakan dua macam sistem pengolahan data tersebut
(hybrid). Perusahaan tidak dapat hanya menggunakan satu sistem pengolahan saja dalam
mengolah datanya. 2
1
Dyah Nurul Afiyah, dkk, Sistem Pemrosesan Transaksi, Tugas Paper, Fakultas Peternakan, Institut
Pertanian Bogor, 30 Oktober 2011, hlm. 2.
2
Dewi Nur Ajani,Implementasi Sistem Pengolah Transaksi Keuangan Pada P.T Panen Lestari Indonesia,
Tugas Akhir Fakulas Ekonomi, Universitas Mercu Buana, 2020, hlm. 4.

5
B. Tujuan Sistem Pengolahan Transaksi:
1. Mencatat setiap transaksi yang terjadi.
2. Mempercepat proses yang terjadi di dalam suatu perusahaan.
3. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu.
4. Meningkatkan kinerja dan layanan perusahaan.

C. Karakteristik dan Tugas Pokok Sistem Pengolahan Transaksi


1. Karakteristik Sistem Pengolahan Transaksi
Sistem pengolahan transaksi memiliki beberapa karakteristik, antara lain sebagai berikut:
a. Volume data yang diproses relatif sangat besar
b. Kapasitas penyimpanan data (database) tentu sangat besar
c. Kecepatan pengolahan yang diperlukan sangat tinggi agar data yang banyak bisa
diproses dalam waktu singkat
d. Sumber data umumnya internal dan keluaran (output) umumnya juga untuk
keperluan internal
e. Pengolahan data bisa dilakukan periodik, harian, mingguan, bulanan, dsb
f. Orientasi data yang dikumpulkan umumnya mengacu pada data masa lalu
g. Masukan dan keluaran terstruktur, data diformat menurut suatu standart
h. Komputasi tidak terlalu rumit3

2. Tugas Pokok Sistem Pengolahan Transaksi


1. Pengumpulan Data
Setiap organisasi yang berinteraksi langsung dengan lingkungannya dalam
penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yang mengumpulkan data
transaksi yang bersumber dari lingkungan.
2. Manipulasi Data
Data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah terlebih dahulu sebelum disajikan
sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasi atau menjadi
bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi.
3. Penyiapan dokumen

3
Dyah Nurul Afiyah, dkk, Sistem Pemrosesan Transaksi, Tugas Paper, Fakultas Peternakan, Institut
Pertanian Bogor, 30 Oktober 2011, hlm. 3.

6
Beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhi keperluan unit-unit
kerja dalam organisasi.

D. Konsep Dasar dan Sistem Pengolahan Transaksi


1. Konsep Dasar Sistem Pengolahan Transaksi
Sistem pemprosesan transaksi merupakan subsistem input yang mempunyai
peranan penting dalam aktivitas organisasi dengan cara mengumpulkan data dari
sumber– sumber baik dari dalam maupun dari luar lingkungan perusahaan, dan
mentransformasikannya kedalam database.
Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang
terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar
untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa
bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun
orang masih harus memasukkan data ke sistem komkputer secara manual. Sistem
pemrosesan transaksi sangat penting karena merupakan dasar sistem bisnis yang melayani
level operasional dalam organisasi. Output dari sistem ini akan menjadi input bagi
sistem-sistem yang berada pada level manajemen dan level strategis. Setiap proses
bisnis dimulai dari saksi, sehingga sistem pemrosesan transaksi yang ditempatkan oleh
suatu perusahaan akan mempengaruhi proses bisnis yang dijalankan.4

2. Komponen Sitem Pengolahan Transaksi  


Pemprosesan transaksi terjadi dalam suatu proses. Proses ini yang dikenal sebagai
siklus akunting. Siklus akunting membutuhkan beragam komponen pembangun. Komponen-
komponen ini meliputi dokumen sumber, jurnal dan register, lejer dan arsip (file) laporan dan
keluaran-keluaran lain, bagan rekening dan kode-kode lain, rangkaian audit, metode dan alat-
alat pemrosesan, serta pengendalian.
a. Dokumen Sumber
Kebanyakan transaksi dicatat pada dokumen sumber, selain menyediakan catatan-
catatan tertulis dokumen sumber berfungsi :5
1. Memicu meng-otorisasi operasi fisik
Sebagai contoh surat pesanan penjualan meng-otorisasi pengiriman barang dan gangguan
kepada pelanggan.
4
Dewi Nur Ajani,Implementasi Sistem Pengolah Transaksi Keuangan Pada P.T Panen Lestari
Indonesia, Tugas Akhir Fakulas Ekonomi, Universitas Mercu Buana, 2020, hlm. 6.
5
Ibid

7
2. Memantau arus fisik
Misalnya surat pesanan penjualan digunakan untuk memperlihatkan pergerakan barang
pesanan dari gudang ke tempat pengiriman.
3. Mencerminkan akuntabilitas atas tindakan yang diambil
Misalnya tagihan dari pemasok diparaf untuk memperlihatkan bahwa tagihan ini sudah
diperiksa kebenarannya.
4. Menjaga kemutakhiran dan kelengkapan basis data
Sebagai contoh copi faktur penjualan digunakan untuk memutakhirkan saldo dalam
catatan sediaan. Catatan pelanggan dan kemudian diarsipkan untuk kepentingan riwayat
penjualan.
5. Menyediakan data yang dibutuhkan untuk keluaran
Misalnya data dalam surat pesanan penjualan digunakan untuk menyiapkan faktur
penjualan dan ikhtiar penjualan.

b. Jurnal dan Register


Jurnal dan register merupakan catatan akunting yang memuat data dalam urutan
kronologis. Jurnal merupakan catatan akunting formal awal dalam sistem manual.
Mengikhtiarkan data transaksi dalam satu keuangan. Register berfungsi sebagai
pengganti jurnal atau catatan kronologis atau buku harian untuk data atau peristiwa
yang tidak bersifat keuangan.
c. Buku Besar dan Arsip
Buku besar (ledger) mengikhtiarkan status perkiraan dalam satuan keuangan. Nilai
transaksi yang muncul dalam jurnal dipindahkan atau diposkan ke pos perkiraan yang
sesuai. Melalui proses posting ini status setiap perkiraan yang terpengaruh
dimutakhirkan dengan menaikkan atau menurunkan saldo perkiraan sebesar nilai
transaksi. Jadi, jika jurnal menekankan pada kegiatan transaksi, buku besar
menekankan pada status perkiraan.
d. Laporan dan Dokumen
Berbagai laporan umumnya dihasilkan dari pemrosesan transaksi. Salah satu jenis
keluaran laporan dikenal sebagai laporan keuangan. Sejumlah besar dokumen
operasional juga dihasilkan oleh sistem pemrosesan transaksi. Beberapa dari dokumen
ini dihasilkan untuk memicu tindakan. Dokumen lain dihasilkan untuk mencatat
tindakan-tindakan yang telah diselesaikan. Dokumen operasional tertentu yang

8
disiapkan oleh sistem pemrosesan transaksi perusahaan menjadi masukan dokumen
sumber untuk pemrosesan lebih lanjut.
e. Bagian Perkiraan dan Kode Lainnya
Transaksi akunting harus diklasifikasikan dan dikodekan sebelum diposkan ke dalam
buku besar. Bagan perkiraan merupakan daftar berkode dari perkiraan-perkiraan yang
termuat dalam buku besar umum perusahaan. Pada dasarnya, ini merupakan struktur
data keuangan perusahaan. Bagan perkiraan ini bukan saja memungkinkan
pengklasifikasian dan pengkodean data transaksi melainkan juga menyediakan
elemen-elemen data rinci untuk menyusun dan menyajikan informasi dalam laporan
keuangan.
f. Rangkaian Audit
Rangkaian audit adalah seperangkat mata rantai yang dibentuk oleh elemen-elemen
pemrosesan transaksi pokok. Rangkaian audit merupakan alat untuk melakukan
penelusuran dari dokumen-dokumen sumber melalui jurnal dan buku besar sampai ke
total ikhtisar dalam laporan keuangan atau keluaran keuangan lainnya, dan sebaliknya.
g. Tindakan Pengendalian dan Pengamanan
Pemrosesan transaksi yang baik menuntut adanya berbagai tindakan pengendalian dan
pengamanan. Contoh pengendalian yang telah dijelaskan meliputi bagan perkiraan,
perkiraan pengendali, rangkaian audit, dan metode pemrosesan sekali tulis.
Pengendalian seperti itu harus didukung dengan dokumentasi yang memadai, meliputi
: (1) manual prosedur, dan (2) uraian tanggung jawab yang dibebankan kepada
mereka yang terlibat dalam pemrosesan transaksi.6

E. Peran Sistem Pengolahan Transaksi Terhadap Online Banking


Proses transaksi online, atau OLTP , merujuk pada sistem yang memfasilitasi dan
mengatur aplikasi berorientasi pada transaksi, biasanya untuk entri data dan media
proses transaksi. Istilah ini terkadang dwimakna; beberapa memahami sebuah “transaksi”
dalam konteks komputer atau database transaksi, sementara yang lain dalam menentukan
persyaratan bisnis atau transaksi komersial. OLTP juga telah digunakan untuk merujuk
kepada proses di mana sistem untuk segera merespon permintaan pengguna.
ATM untuk sebuah bank adalah contoh dari sebuah proses transaksi aplikasi
komersial. Termasuk aplikasi perbankan elektronik, pemrosesan order, karyawan, sistem
e-commerce, dan eTrading. Salah satu pemrosesan transaksi dengan sistem online
6
Ibid, hlm.,8.

9
adalah SMS-Banking yang tidak lain merupakan bentuk perwujudan pertama kali dari
Mobile Banking (m-banking) dengan didasari prinsip Internet Banking, yakni
merupakan salah satu bentuk electronic channel yang memungkinkan nasabah
mengakses bank serta melakukan transaksi perbankan dalam hitungan menit kapanpun
waktunya dan dimanapun tempatnya dengan mengunakan perangkat telepon seluler
yang dimiliki seperti halnya melakukan transaksi di anjungan tunai mandiri (ATM),
namun tanpa layanan tansaksi penarikan uang tunai. Terdapat beberapa pilihan untuk dapat
melakukan transaksi melalui SMS-Banking yang disesuaikan dengan kemampuan
perangkat telepon seluler maupun SIM-Card yang digunakan nasabah, diantaranya adalah:
1. Lewat SMS biasa, transaksi dilakukan melalui pesan SMS dengan kode tertentu ke
nomor khusus yang telah disediakan oleh bank.
2. Lewat menu SIM Toolkit, yakni menu sudah terimplementasi pada suatu SIM-Card,
misalnya: Satelindo@cces, M3Acces, Life in hand (Pro-XL), Navigator64
(Telkomsel),
3. Lewat aplikasi Java, perangkat telepon seluler nasabah harus berteknologi Java dan
terlebih dahulu harus menginstal aplikasinya yang disediakan oleh bank bertalian.
Pengiriman transaksi dilakukan melalui SMS namun tidak lagi diharuskan mengirim
kode-kode tertentu.7

Manfaat Sistem Pengolahan Transaksi Online Banking


Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh para nasabah pengguna layanan
SMS-Banking Mandiri, yaitu:
1. Transaksi dapat dilakukan setiap waktu di setiap tempat selama perangkat telepon
seluler nasabah terkoneksi dengan jaringan operator telepon seluler bertalian.
2. Tidak perlu antri di kantor Bank ataupun di ATM untuk melakukan transaksi
perbankan non-tunai, sehingga sangat menghemat waktu, biaya dan tenaga.
3. Praktis (tidak perlu membawa uang tunai) dan terhindari dari risiko kehilangan harta
benda maupun nyawa karena membawa uang tunai untuk keperluan transaksi
pembayaran dalam jumlah besar
4. Tarif yang relatif terjangkau dan relatif mudah penggunaannya.
5. Mendapatkan SMS konfirmasi apabila saldo transaksi lebih dari satu juta rupiah.

7
Dewi Nur Ajani,Implementasi Sistem Pengolah Transaksi Keuangan Pada P.T Panen Lestari
Indonesia, Tugas Akhir Fakulas Ekonomi, Universitas Mercu Buana, 2020, hlm. 10-11.

10
Risiko Sistem Pengolahan Transaksi Online Banking
Selain manfaat yang diterima pengguna layanan SMS-Banking terdapat beberapa risiko
yang dapat dialami oleh seorang nasabah, yaitu:
1. Kecepatan data saat melakukan transaksi yang terbilang cukup lambat terutama pada
jam-jam sibuk maupun jam-jam dimana traffic-nya cukup tinggi, misalnya pada saat
server bank sedang melakukan proses tutup buku.
2. Dapat menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup suatu kegiatan usaha, misalnya
usaha penjualan pulsa elektronik prabayar.
3. Bahaya keamanan yang bersumber dari aspek non teknis ketika ada pihak ketiga yang
mengetahui nomor pin pengguna SMS-Banking. Pihak ketiga tersebut dapat muncul
dari operator telepon seluler maupun orang terdekat nasabah sendiri.
4. Pemprosesan transaksi dijalankan dalam dua jenjang, yakni proses transaksi di server
milik operator dan proses transaksi di server milik bank. Apabila salah satu server
mengalami masalah/ down maka akan terjadi kesulitan dalam pembuktian mengenai
adanya transaksi lewat telepon seluler.
5. Tidak menutup kemungkinan keberadaan SMS-Banking Mandiri is not user friendly
bagi para nasabah berusia lanjut

Upaya Mengurangi Risiko layanan SMS-Banking


Beberapa risiko layanan SMS-Banking tersebut dapat dieliminir, antara lain dengan
jalan:
a. Menggunakan layanan SMS-Banking secara hati-hati, tidak disembarang tempat serta
mengamankan dengan baik data-data pribadi yang penting sehingga tidak diketahui oleh
orang yang tidak berhak. Pentingnya menjaga data-data pribadi dan bagaimana
menjaganya.
b. Diupayakan tidak menggunakan layanan SMS-Banking di saat peak hours bank maupun
pada waktu dimana traffic cukup tinggi, misal di saat-saat jam tutup kantor karena
kemungkinan server bank sedang melakukan proses tutup buku harian, pada jam-jam
menjelang pergantian bulan karena kemungkinan server bank sedang melakukan proses
tutup buku bulanan maupun tahunan
c. Melakukan pengecekan saldo sebelum maupun setelah melakukan transaksi, selanjutnya
bandingkan besar nilai transaksi dengan selisih saldo pada pengecekan awal dengan
saldo pada pengecekan akhir

11
d. Menerapkan digital signature untuk SMS yang ditujukan ke nomor tertentu, yakni
menggunakan kunci publik (dimiliki oleh bank) dan kunci privat (dimiliki oleh nasabah)
yang digunakan oleh perbankan untuk melakukan verifikasi di awal transaksi.8

F. Contoh Sistem Pemprosesan Transaksi Dalam Perusahaan


Bagi manajemen, sistem informasi harus dapat memberi nilai lebih kepada pelanggan dan
pemasok, sehingga dapat menciptakan hal-hal berikut ini :
 Membatasi perusahaan lain untuk masuk ke dalam industri tempat perusahaan berada.
1. Menciptakan switching cost kepada pelanggan.
2.  Menciptakan switching cost kepada pemasok.
3. Meningkatkan efisiensi di dalam perusahaan.
Sebagai contoh adalah dunia perbankan. Bagi nasabah bank yang sudah lama menjadi
nasabah bank tertentu, akan kesulitan bila harus pindah ke bank lain. Nasabah tersebut harus
berurusan dengan masalah-masalah administrasi, yaitu pendaftaran. Masalah lain adalah
perbedaan layanan yang disediakan oleh bank yang baru. Apabila bank yang lama sudah
dapat member layanan yang memuaskan, maka tidak ada alasan bagi nasabah tersebut untuk
pindah ke bank lain. Berbagai pengorbanan yang dikeluarkan atau dilakukan oleh nasabah
untuk berpindah ke bank lain disebut dengan switching cost.
Switching cost juga dapat terjadi pada pemasok. Apabila pemasok memutuskan untuk
menghentikan layanan kepada pelanggan dan mencari pelanggan lain, akan menyebabkan
pemasok tersebut mengeluarkan biaya tambahan atau perlakuan khusus.Sistem informasi juga
harus dapat mempercepat proses di dalam perusahaan, meningkatkan akurasi informasi, dan
memudahkan karyawan mengerjakan pekerjaan.9
Sebagai contoh lain dalam Sebuah perusahaan jasa listrik daerah ( PLD ). Setiap bulan
para pelanggan dikirimi tagihan pemakaian listrik masing – masing. Seorang pelanggan dapat
membayarnya melalui berbagai cara yaitu melalui kantor – kantor PLD ( tidak harus kantor
cabang tempat ia mendaftar ), melalui ATM, internet banking, sms banking yang sudah
banyak disediakan para operator seluler.
Pelanggan juga tidak harus membayar persis jumlah tagihan yang diterimanya. Misalnya
seorang pelanggan ditagih Rp 82.500 dia dapat saja membayar Rp 80.000 dulu atau
Rp100.000 sekaligus, agar pihak PDL tidak bingung, karena bila pembayaran kurang sisanya

8
Dewi Nur Ajani,Implementasi Sistem Pengolah Transaksi Keuangan Pada P.T Panen Lestari
Indonesia, Tugas Akhir Fakulas Ekonomi, Universitas Mercu Buana, 2020, hlm. 12-13.
9
Gordon B Davis, Manajemen Informasi System, PT. Pustaka Binaman Pressindo, hlm. 26.

12
akan ditambahkan pada tagihan bulan berikutnya dan bila pembayaran lebih akan
dipotongkan pada bulan berikutnya.
Bila karena suatu hal pelanggan tidak membayar tagihan pada satu bulan, PLD tidak akan
langsung mematikan aliran listriknya tetapi akan memeriksa dulu data pelanggan
bersangkutan, bila pelanggan tersebut adalah pelanggan lama maka PLD akan menelfon
untuk mengetahui apakah pelanggan tersebut memiliki masalah dan akan membantunya,
begitupula bila ia pelanggan baru. Jadi dengan basis data yang baik, pelanggan akan
mendapatkan pelayanan yang baik.10

BAB III
PENUTUP

Sistem pemprosesan transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS)


merupakan sistem yang memproses data yang dihasilkan dari transaksi bisnis, memperbarui
database operasional, dan menghasilkan dokumen bisnis. Contoh: pemrosesan penjualan dan
persediaan serta sistem akuntansi. Sistem pemrosesan transaksi ini adalah contoh penting dari
sistem pendukung operasi yang mencatat serta memproses data yang dihasilkan dari transaksi
bisnis. Tujuan sistem pemprosesan transaksi: Mencatat setiap transaksi yang terjadi.
Mempercepat proses yang terjadi di dalam suatu perusahaan. Menyediakan informasi yang
akurat dan tepat waktu. Meningkatkan kinerja dan layanan perusahaan.
Sebelum transaksi diproses, kita terlebih dahulu harus mengidentifikasikan data-data
transaksi yang dibutuhkan dalam suatu laporan keuangan. Kita tidak perlu mengumpulkan
transaksi yang tidak dibutuhkan oleh suatu laporan keuangan. Jadi kesimpulannya kita
memulai pemrosesan suatu transaksi akuntansi harus diawali mulai dari atas bukan dari
bawah (laporan keuangan). Dimulai dari desain laporan keuangan, kemudian pembuatan
bagan rekening, setelah itu diidentifikasikan berdasarkan siklus transaksi, dan yang terakhir
baru dibuat ayat jurnalnya. 

10
http://aangkuro.blogspot.com/2013/12/sistem-pemrosesan-transaksi_6603.html?m=1

13
DAFTAR PUSTAKA

Afiyah, Dyah Nurul, dkk., 2011, "Sistem Pemerosesan Transaksi", Tugas Paper, Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor

Anjani, nur dewi, 2020,”Implementasi Sistem Pengolah Transaksi Keuangan Pada P.T
Panen Lestari Indonesia” Tugas Akhir Fakulas Ekonomi, Universitas Mercu Buana

Davis, Gordon B., 1984, ”Manajemen Information System”, terjemahan oleh Drs. Bob
Widyahartono, PT. Pustaka Binaman Pressindo.

http://aangkuro.blogspot.com/2013/12/sistem-pemrosesan-transaksi_6603.html?m=1

14

Anda mungkin juga menyukai