Anda di halaman 1dari 6

PERILAKU ORGANISASI

CASE INCIDENT 2
“INTRAGROUP TRUST AND SURVIVAL”

KELOMPOK 21 KLUSTER B
VANYA JOSSI ANDARAN 041911233227
SARAH INDRARTANIA AMALIA 041911233228

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
A. Analisis Kasus
Intragroup trust and survival
(Kepercayaan dan kelangsungan hidup intra-grup)
Ketika 10 tentara Angkatan Darat Inggris dalam latihan 10 hari turun ke Low’s Gully, jurang sempit
yang membelah Mt. Kinabalu di Kalimantan, masing-masing tahu "aturan emas untuk ekspedisi
semacam itu — jangan pernah berpisah." Namun tiga yang terkuat berjuang keluar dari hutan
dengan gegar otak, malaria, dan luka terinfeksi 19 hari kemudian, dua tentara yang sakit parah
menemukan sebuah desa keesokan harinya, dan lima pria kurus dan terluka lainnya diselamatkan
dari gua dengan helikopter. Apa yang terjadi?

Pada tingkat permukaan, perpecahan kelompok yang hampir tragis dimulai dengan pembagian kerja
yang logis, menurut pemrakarsa pelatihan, Letnan Kolonel Neill dan Mayor Foster:

Karena kelompok tersebut akan menjadi salah satu dari kemampuan campuran, dan [perwira non-
komisioning] Inggris dan muda muda cenderung lebih bugar dan lebih berpengalaman daripada
tentara Hong Kong, tim akan bekerja dalam dua bagian pada tahap yang lebih sulit untuk turun.
Inggris, mengambil keuntungan dari keahlian Mayfield (dalam panjat tebing), akan memasang tali
di bagian yang sulit, sementara dia [Neill] dan Foster akan berkonsentrasi untuk menjatuhkan
tentara Hong Kong. Sesekali regu pengintai (pengintaian) akan melapor kembali, dan ekspedisi akan
turun dalam satu unit sampai regu pengintai lain diperlukan.

Para pria tersebut melaporkan bahwa sejak saat itu, kondisi pendakian yang berbahaya, penyakit
yang melemahkan, dan hujan monsun secara permanen membagi kelompok tersebut. Sebuah dewan
peninjau menemukan pendapat yang berbeda, menyalahkan kepemimpinan Neill dan Foster serta
keputusan mereka untuk membawa beberapa tentara yang kurang berpengalaman ke dalam latihan.

Tidak ada keputusan yang dibuat tentang keputusan yang mendekati bencana untuk membagi grup,
tetapi penyelidikan lebih dekat menunjukkan bahwa kelompok kerja sementara yang terdiri dari
beragam anggota yang sebelumnya tidak dikenal ini memulai dengan tingkat kepercayaan
intragroup yang tinggi yang menghilang seiring waktu. Kesalahan yang diakibatkan, berdasarkan
persamaan dan perbedaan anggota dan pembentukan pemimpin ad hoc, mungkin tidak bisa
dihindari.

Awalnya, semua anggota kelompok berbagi kesamaan dasar pelatihan tentara, peran yang jelas, dan
komitmen sukarela untuk misi. Ketika para pemimpin mengabaikan keprihatinan tentara tentang
parahnya kondisi, kurang persiapan, dan tingkat komunikasi yang rendah, bagaimanapun, masalah
kepercayaan membagi kelompok menjadi subkelompok. Kelompok pengintai awal membangun
kesamaan dan kepercayaan yang memungkinkan mereka menyelesaikan misi dan mencapai
keselamatan, meskipun mereka berpisah lagi. Sementara itu, kelompok utama yang tinggal bersama
para pemimpin di dalam gua dalam kondisi ketidakpercayaan aktif semakin retak.

Kami tidak akan pernah tahu apakah lebih baik menjaga grup tetap bersama. Namun, kami tahu
bahwa sekelompok kecil tentara yang dilatih untuk tetap bersama untuk bertahan hidup terpecah
menjadi setidaknya empat subkelompok karena mereka tidak mempercayai pemimpin atau
kelompok mereka, sehingga membahayakan seluruh hidup mereka.

B. Identifikasi Masalah :
Berdasarkan kasus yang telah dipaparkan dapat disimpulkan beberapa pokok permasalahan, yaitu:
 Latihan angkatan darat Inggris dalam latihan 10 hari turun ke Low’s Gully menyebabkan tiga
yang terkuat berjuang keluar dari hutan dengan gegar otak, malaria, dan luka terinfeksi 19 hari
kemudian, dua tentara yang sakit parah menemukan sebuah desa keesokan harinya, dan lima
pria kurus dan terluka lainnya diselamatkan dari gua dengan helikopter.
 Kesalahan yang diakibatkan oleh persamaan dan perbedaan anggota dan pembentukan
pemimpin ad hoc yang mungkin tidak bisa dihindari.
 Kepemimpinan yang buruk dapat membahayakan nyawa keseluruhan grup terlebih dalam
situasi bertahan hidup
 Pemimpin yang mengabaikan kondisi, komunikasi, dan kepercayaan dapat menyebabkan
terjadinya perubahan kelompok menjadi subkelompok
C. Identifikasi pernyataan kelompok penyaji dan penyanggah
1. Bagaimana kesamaan yang dibentuk oleh subgrup pengintai berbeda dengan kesamaan yang
dibentuk oleh subgrup gua?
Kelompok kami setuju terhadap pemaparan kelompok penyaji yang menyatakan bahwa “Kesamaan
yang dibentuk oleh subgrup pengintai lebih kuat daripada kesamaan yang dibentuk oleh subgrup
gua”. Kelompok kami setuju terhadap pemaparan kelompok penyaji dikarenakan oleh seorang
pemimpin merupakan inti utama dalam kesuksesan suatu projek. Pemimpin yang dapat membangun
kepercayaan, menghasilkan komunikasi yang baik, dapat memahami anggotanya, dan kompetensi
lainnya, dapat menghasilkan kesuksesan maupun tercapainya suatu target/tujuan dari suatu projek.
Oleh karena itu kelompok kami setuju terhadap pemaparan yang diberikan oleh kelompok panyaji
yang mengatakan bahwa subgrup pengintai lebih kuat daripada kesamaan yang dibentuk oleh
subgrup gua. Subgrup pengintai memiliki fondasi kesamaan yang lebih kuat karena mereka
berisikan anggota dari grup yang kecewa dengan pemimpin mereka, anggota-anggota yang kecewa
ini kemudian menyatukan tekad membentuk subgrup untuk menjalankan misi mereka terpisah dari
subgrup gua yang merupakan grup dengan pemimpin yang mengecewakan mereka.

Hal lainnya yang menyebabkan kelompok kami setuju terhadap pemaparan kelompok penyaji
mengenai “subgrup pengintai lebih kuat daripada kesamaan yang dibentuk oleh subgrup gua” ialah
komponen atau komposisi anggota yang beradap pada kelompok pengintai memiliki performa serta
pengalaman yang lebih unggul daripada subgrup gua. Anggota yang memiliki pengalaman serta
skill yang lebih unggul akan tidak segan-segan untuk memisahkan diri dari kelompok inti atau
kelompok utamanya apabila mereka menilai sang pemimpin mengalami kekeliruan dalam
menghasilkan suatu keputusan. Pemimpin harus mampu mengatasi penyimpangan ini.
Penyimpangan atau pemisahan diri ini dapat menghasilkan dampak positif maupun negatif terhadap
kelompok intu maupun subkelompok. Dampak positif yang dihasilkan dapat berupa output yang
lebih baik daripada keputusan yang dihasilkan pemimpin. Dan dampak negatifnya ialah kesesatan
dan kerugian yang dialami oleh kelompok inti maupun subkelompok. Namun, dalam situasi yang
terdesak, keputusan oleh anggota kelompok untuk memisahkan diri apabila pemimpin tidak
memberikan respon merupakan keputusan yang dapat diambil oleh anggota, terutama dalam hal
menyelamatkan diri.
2. Apakah menurut anda grup harus terpecah seperti yang terjadi? Mengapa dan mengapa tidak?
Kelompok kami setuju dengan pendapat kelompok penyanggah bahwa tidak seharusnya grup
terpecah seperti yang terjadi pada case tersebut, karena sudah dijelaskan dalam aturan latihan
ekspedisi tersebut, yaitu “Jangan sampai terpisah”, peraturan ini di buat pasti ada banyak
pertimbangan di baliknya. Misalnya saja jika grup tersebut terpecah dan berpisah maka kesempatan
untuk bertahan hidup bagi para prajurit juga semakin sedikit karena anggota yang semakin sedikit
selaras dengan kemampuan anggota untuk bertahan hidup. Apalagi Di awal mereka juga telah
memiliki common ground yang sama berdasarkan pelatihan tentara, ugas yang jelas, dan komitmen
sukarelawan pada misi.
Kemudian kelompok penyanggah juga berpendapat bahwa grup tersebut bisa dengan wajar
melakukan perpecahan jika pemimpinnya mengabaikan keluhan para anggota nya. Kami disini
setuju dengan pendapat tersebut karena menurut case diatas pemimpin dari grup tersebut tidak
mampu melakukan pekerjaannya secara maksimal, dan membahayakan anggota kelompoknya.
Karena sang pemimpin mengabaikan ke khawatiran anggota tentang kondisi yang parah, kurang
adanya persiapan, dan tingkat komunikasi antar anggota yang rendah. sehingga mengakibatkan
kurangnya rasa percaya antara anggota dan pemimpin, kemudian muncul lah beberapa subgrup yang
saling percaya dan mungkin dengan pemikiran atau tujuan yang sama. Menurut kami hal ini dapat
dibenarkan jika hasil atau output yang dihasilkan lebih baik daripada mereka masih berada dalam
satu grup namun hasilnya tidak maksimal dan malah dapat menimbulkan pertengkaran sehingga
kesempatan untuk bertahan hidup bagi prajurit tersebut semakin sedikit.

3. Ketika latihan di desain, neill menciptakan sistem “buddies” berdasarkan kesamaan latar
belakang dari para prajurit ( pangkat, unit, usia, kebugaran dan Tingkat kemampuan). grup
pertama yang keluar memiliki buddies ditambah 1 prajurit, 2 Kopral 2 dan 1 Kopral 1 dari unit
yang sama ( pasukan biasa), Usia 24-26 dengan tingkat kebugaran bagus, dan semuanya adalah
instruktur tali menali dan abseiling (TR&A) yang bagus. Grup kedua adalah buddies, sersan dan
kopral 2 dari unit yang sama (pasukan biasa elit), usia 25 dan 37, tingkat kebugaran bagus,
keduanya punya kemampuan komando. Grup yang tertinggal di gua terbagi menjadi, letnan
kolonel dan mayor (buddies), satu dari pasukan biasa, satu dari pasukan kewilayahan paruh
waktu, usia 46 dan 54, tingkat kebugaran cukup, satu TR&A dan satunya lagi instruktur ski.
Faksi kedua ada 3 orang dari pasukan Hong Kong, satu kopral 2 dan 2 private, usia 24-32,
tingkat kebugaran cukup sampai bagus, satu dengan pengalaman latihan di hutan dan 2 yang
lain pemula. Akankah anda juga menggunakan sistem buddies seperti Neill? Kenapa dan
kenapa tidak, jika tidak, apakah yang akan anda rubah?

Kami setuju dengan pendapat kelompok penyaji bahwa kami tidak mengatur sistem seperti yang
dilakukan oleh Neill yang berdasarkan sistem buddies, tetapi akan mencampur setiap anggota tim.
Disini sistem nya grup akan disusun acak teratur sesuai dengan pangkat, umur, unit, tingkat
kebugaran, dan keterampilan yang berbeda-beda. Jadi setiap grup akan mendapat anggota, pangkat,
dan keterampilan yang berbeda. Dalam materi bab ini dikatakan bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi produktivitas kelompok adalah cohesiveness (kekompakan), yang biasanya terdapat
di antara buddies. Namun disini kami kurang setuju, karena menurut kami kekompakan dalam kasus
ini bisa dibangun jika masing-masing anggota saling percaya dan salin membutuhkan. Dan juga
karena ini adalah sebuah pelatihan, prajurit disini dilatih agar mereka harus bisa beradaptasi dan
membangun atau menemukan common ground, serta membangun rasa percaya, walaupun mereka
bukanlah teman yang dekat atau bahkan tidak saling mengenal.
Juga disini kami kurang setuju dengan pendapat kelompok penyaji yang menyebutkan bahwa
Kesamaan dari anggota-anggota kelompok sangatlah penting supaya mempercepat para anggota
membangun rasa percaya dengan cepat dan membangun kerjasama dengan baik, menurut kami
justru karena grup dibentuk berdasarkan kemampuan anggota yang berbeda-beda maka kerjasama
yang terjalin akan lebih baik, karena mereka mengerjakan dengan berbagai cara. Juga pelatihan ini
bisa menjadi sarana berbagi antar anggota, bukan malah menimbulkan perpecahan.

Jumlah kata : 1.511 kata

Anda mungkin juga menyukai