Anda di halaman 1dari 11

USAHA ‘NASI GORENG SELIMUT’

Gianida Utari Gunawan


Gianidautari@gmail.com
Riana Wulan Safitri
Rianawulan55@gmail.com
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

ABSTRAK

Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif, jeli melihat peluang dan
selalu terbuka untuk setiap masukan dan perubahan yang positif yang mampu membawa
bisnis terus bertumbuh. Bisnis sebaiknya memiliki nilai dan bermanfaat dimana hal ini bisa
dilakukan melalui penerapan konsep kewirausahaan sosial. Berbagai kalangan mulai
memperbincangkan konsep kewirausahaan sosial sebagai solusi inovatif dalam
menyelesaikan permasalahan sosial..Tujuan kewirausahaan sosial adalah terwujudnya
perubahan sosial ke arah yang lebih baik atau positif dan memecahkan masalah sosial untuk
kepentingan masyarakat.

Usaha Nasi Goreng selimut memiliki potensi ekonomi, tetapi juga memiliki kerugian
seperti Faktor kenaikan dari harga sembako juga dapat mengurangi permintaan dari
konsumen . Teknik analisis data ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan
basis data primer termasuk pendapatan, biaya, internal, faktor (kekuatan-kelemahan) dan
faktor eksternal (peluang-ancaman).

Kata kunci: Kewirausahaan, kewirausahaan sosial, kreatif, inovatif, nasi goreng selimut.

ABSTRACT

Entrepreneurship is a creative and innovative ability, keen to see opportunities and


always open to any positive fasting that can bring business to grow. Businesses say they have
value and are useful where this can be done through applying the concept of social
entrepreneurship. Various circles began to discuss the concept of social entrepreneurship as
an innovative solution in the settlement of social problems. The goal of social
entrepreneurship is the realization of a better or positive Direction and solving social
problems for the benefit of society.

Nasi Goreng business also has economic potential, but also can increase the demand
from consumers. This data analysis technique uses qualitative approach and uses primary data
base including income, cost, internal, factor (strength-weakness) and external factor
(opportunity-threat).

Keywords: Entrepreneurship, social entrepreneurship, creative, innovative, fried rice blanket.

1
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Usaha

Berbicara mengenai nasi goreng pasti semua orang sudah tidak asing lagi dengan makanan
satu ini. Nasi digoreng sering dijumpai dimana-mana baik di pedagang pinggir jalan hingga
direstoran. Nasi goreng sangat nikmat jika dinikmati dalam keadaan yang masih hangat. Cita rasa
nasi goreng yang dibumbui dengan bumbu rempah pilihan yang pas juga bisa menghasilkan rasa
nasi goreng yang lebih nikmat. Penggemar olahan nasi goreng memang sangat banyak mulai dari
kalangan anak-anak hingga orang dewasa. Keberadaan nasi goreng sebenarnya sudah ada sejak
lama meski demikian namun tetap membuat peminat nasi goreng tidak menurun bahkan selalu
meningkat. Nasi goreng kini juga bisa dikreasikan dengan aneka bahan yang lain. Dikalangan
masyarakat salah satu sajian nasi goreng yang begitu populer yaitu nasi goreng selimut. Nasi
goreng selimut memang memiliki nama yang unik . Penyajiannya nasi goreng selimut memang
sedikit berbeda dengan nasi goreng pada umumnya. Jika dilihat dari segi bentuknya saja nasi
goreng selimut ini menyerupai telur dadar. Rasa nasi goreng selimut memang tidak kalah dengan
nasi goreng lainnya.

Di masyarakat masih jarang yang menjual nasi goreng selimut sehingga usaha nasi
goreng selimut belum begitu banyak pesaing. Peluang bisnis nasi goreng selimut memang patut
untuk dimanfaatkan. Dimana tawaran laba juga tidak sedikit sehingga cukup menjanjikan. Usaha
nasi goreng selimut memang sangat mudah sekali dikembangkan. Sebelum Anda menjalankan
usaha nasi goreng selimut, alangkah baiknya jika mengetahui hal penting yang berkaitan dengan
lancarnya untuk memulai sebuah usaha.

1.2 Jenis Usaha yang Dikelola

Usaha kami bergerak dalam bidang kuliner yang menyajikan makanan kas Indonesia yang
sangat familiar dikalangan masyarakat dengan cara penyajian yang berbeda. Kami memilih usaha
dibidang makanan karena usaha ini disesuaikan dengan kebutuhan dan dengan skill yang kami
miliki serta faktor pendukung yang memadai untuk mengembangkan usaha ini.

1.3 Tujuan

1. Usaha ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah Kreativitas Inovasi dan Pengembangan
Menambah pengalaman dan pengetahuan tentang berinovasi.
2. Menjadikan mahasiswa menjadi kreatif tentang berwirausaha
3. Memajukan dan memperbaiki ekonomi
4. Memperoleh keutungan

1.4 Manfaat

1. Membantu wirausaha untuk mengembang kan usaha dan menguji strategi dan hasil yang di
harap kan dari sudut pandang pihak lain (investor)

2
2. Membantu wirausaha untuk berfikir kritis dan obyektif atas bidang usaha yang akan di
jalankan

3. Sebagai alat komunikasi dalam memaparkan dan menyakinkan gagasan kepada pihak lain

4. Membantu meningkat kan keberhasilan para wirausaha

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah suatu sikap atau kemampuan untuk membuat atau menciptakan
sesuatu yang baru yang bernilai dan bermanfaat bagi dirinya serta orang lain. Sedangkan orang
yang memiliki semangat, sikap perilaku dan kemampuan kewirausahaan disebut dengan
wirausaha.

. Menurut Kasmir (2006:16), wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa


berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani
mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut
atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.

Menurut Alma (2011:5), wirausahawan adalah seorang innovator, sebagai individu


yang mempunyai naluri untuk melihat peluang-peluang mempunyai semangat, kemampuan
dan pikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan malas.

Menurut Schumpeter dalam Alma (2011:24), wirausaha adalah orang yang mendobrak
sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan
menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Sukses dalam
berwirausaha tidak diperoleh secara tiba-tiba atau instan dan secara kebetulan, tetapi dengan
penuh perencanaan, memiliki visi, misi, kerja keras, dan memiliki keberanian secara
bertanggung jawab. Berikut adalah gambar menuju kewirausahaan sukses menurut Steinhoff
dalam Suryana (2014:108).

Jadi wirausaha mengarah pada orang yang melakukan usaha atau kegiatan dengan
kemampuan yang dimiliki sedangkan kewirausahaan menunjuk pada sikap mental yang
dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha atau kegiatan

2.2 Faktor – Faktor Pendorong Keberhasilan Wirausaha

Menurut Suryana (2014:108), keberhasilan dalam kewirausahaan ditentukan oleh


tiga faktor, yaitu yang mencakup hal-hal berikut:

a. Kemampuan dan kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan, t etapi banyak
kemauan dan orang yang memiliki kemauan, tetapi tidak memiliki kemampuan, keduanya
tidak akan menjadi wirausahawan yang sukses. Sebaliknya, orang yang memiliki kemauan
dilengkapi dengan kemampuan akan menjadi orang yang sukses. Kemauan saja tidak cukup
bila tidak dilengkapi dengan kemampuan.

3
b. Tekad yang kuat dan kerja keras. Orang yang tidak meiliki tekad yang kuat, tetapi memiliki
keamauan untuk bekerja keras dan orang yang suka bekerja keras, tetapi tidak memiliki
tekad yang kuat, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses.
c. Kesempatan dan peluang. Ada solusi ada peluang, sebaliknya tidak ada solusi tidak akan
ada peluang. Peluang ada jika kita menciptakan peluang itu sendiri, bukan mencari-cari atau
menunggu peluang yang datang kepada kita.
Jadi, kemampuan berwirausaha merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan dalam
mengombinasikan kreativitas, inovasi, kerja keras dan keberanian menghadapi resiko untuk
memperoleh peluang.

Lambing dan Kuehl dalam Suryana (2014:109), mengemukakan tentang beberapa


faktor kunci untuk mengembangkan produk, yaitu mencakup hal-hal sebagai berikut.

1. Lakukanlah riset pasar secara memadai.

2. Memuaskan suatu kebutuhan.

3. Memiliki suatu keunggulan produk yang tinggi.

4. Gunakanlah harga dan kualitas yang tepat sejak pertama kali.

5. Gunakanlah saluran distribusi yang tepat.

Clelland dalam Handayani (2013:42) menggolongkan dua faktor yang menenetukan


keberhasilan wirausaha, antara lain:

1. Faktor Internal, meliputi:


a. Motivasi
Keberhasilan kerja membutuhkan motif-motif untuk mendorong atau memeri semangat
dalam pekerjaan. Motif itu meliputi motif untuk kreatif dan inovatif yang merupkan
motivasi yang mendorong individu mengeluarkan pemikiran spontan dalam menghadapi
suatu perubahan dengan memberi alternatif yang berbeda dari ynag lain. Motif lain yaitu
motif untuk bekerja yang ada pada individu agar mempunyai semangat atau minat dalam
memenuhi kebutuhan serta menjalankan tugas dalam pekerjaan.

b. Pengalaman atau pengetahuan

Ketika seseorang bekerja pastinya membuthkan pengetahuan lebih mengenai pekerjaan


yang akan dilakukannya. Sedangkan pengalaman muncul setelah individu tersebut
mencari tahu mengenai pekerjaan yang dia kerjakan sebanyak mungkin. Wirausaha yang
berpengalaman jeli melihat banyak jalan untuk mengembangkan potensi usahanya.

c. Kepribadian
Kepribadian yang rapuh akan berdampak negatif terhadap pekerjaan. Pribadi yang

4
berhasil yaitu apabila seseorang dapat berhubungan baik dan dapat menyesuaikan diri
dengna lingkungannya secara wajar dan efektif.

2. Faktor Eksternal, meliputi:


a. Lingkungan keluarga
Keadaan keluarga dapat mempengaruhi keberhasilan usaha seseorang. Ketegangan dalam
kehidupan keluarga akan menurunkan produktivitas kerja seseorang. Lingkungan
keluarga yang harmonis dalam interaksinya akan membantu memotivasi kesuksesan dan
meningkatkan produktivitas kerja.

b. Lingkungan tempat bekerja

Lingkungan tempat dimana seseorang menjalani usahanya mempunyai pengaruh yang


cukup penting dalam menjalankan usaha. Lingkungan ini dapat digolongkan menjadi dua
bagian, yaitu:

a) Situasi kerja secara fisik

Seorang wirausaha dapat menciptakan pekerjaannya dalam situasi apapun melalui


bakat dan keterampilan yang dimiliki terutama dalam mencari peluang atau
mengambil inisiatif agar usahanya bisa maju.

b) Hubungan dengan mitra kerja

Menjaga hubungan baik dengan teman kerja yang merupakan mitra akan
mempermudah dalam mendukung atau memotivasi untuk dapat menyelesaikan
konflik dengan baik merupakan sesuatu yang mendasar dalam pekerjaan.

III. METODELOGI PENELITIAN


3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah dengan metode kualitatif. Penulis
melakukan penelitian kualitatif dimulai dari lapangan yang berdasarkan pada lingkungan
sekitar masyarakat , bukan pada teori. Data dan informasi yang diperoleh dari lapangan
kemudian disusun dan dijelaskan secara deskriptif dan tanpa menggunakan angka, karena
lebih mengutamakan prosesnya. Penulis melakukan observasi secara langsung terhadap minat
masyarakat baik pada anak- anak, remaja, dan orang tua pada makanan yang paling sering di
beli.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Penulis melakukan observasi secara langsung terhadap makanan yang paling digemari
oleh masyarakat, baik anak – anak, remaja dan orang tua. Setelah dilakukan penelitian di

5
dapati bahwa makanan yang paling di gemari oleh masyarakat yaitu Nasi goreng, sehingga
penulis melakukan inovasi pada nasi goreng tersebut dengan mengubah tampilannya dan
beraneka macam menu dengan tingkat kepedasan.
3.3 Analisa SWOT
1. Pengertian Analisa SWOT

Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di
dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu
rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan
jangka panjang.

Seperti yang kita tau, analisis SWOT (Strength Weaknesses Opportunities Threats)
terbagi menjadi 4 bagian yakni:

a. Strenght (S) atau disebut sebagai analisis kekuatan


Yaitu karakteristik organisasi atau pun proyek yang memberikan kelebihan / keuntungan
dibandingkan dengan yang lainnya.
b. Weaknesses (W) atau disebut sebagai analisi kelemahan
Yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kelemahan pada organisasi ataupun proyek
dibandingkan dengan yang lainnya.
c. Opportunity (O) atau disebut sebagai analisis peluang
Yaitu Peluang yang dapat dimanfaatkan bagi organisasi ataupun proyek untuk dapat
berkembang di kemudian hari.
d. Threats (T) atau disebut sebagai analisis ancaman
Yaitu Ancaman yang akan dihadapi oleh organisasi ataupun proyek yang dapat
menghambat perkembangannya.

2. Manfaat Analisi SWOT

Metode analisis SWOT merupakan metode analisis yang paling dasar dalam
melakukan analisis strategi, yang bermanfaat untuk mengetahui suatu permasalahan ataupun
suatu topik dari 4 empat sisi yang berbeda. Hasil dari analisis ini biasanya berupa arahan
ataupun rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan
suatu perusahaan tau organisasi dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan
yang dimiliki dan juga menghindari berbagai ancaman yang terjadi..

IV. ANALISIS PEMBAHASAN


4.1 Informasi Tentang Bisnis

Produk yang kami tawarkan dalam usaha ini kepada konsumen memiliki berbagai macam
varian yang dimiliki, seperti : petai, seafood, kambing, ikan asin, bakso, sosis, kikil, mawut,
dan spesial. Dengan tingkatan kepedasan dari level 1 sampai level 5 dari yang biasa sampai
paling pedas.

Dengan memiliki berbagai macam rasa tersebut maka masyarakat dapat memilih rasa
yang mereka inginkan sesuai dengan keinginan mereka masing-masing. Produk yang kami
6
berikan tidak menggunakan campuran bahan kimia yang berbahaya seperti pormalin, wantek,
dll, sehingga baik untuk dikonsumsi oleh konsumen dan tidak merusak kesehatan.

Kami telah mensurvei pesaing-pesaing yang ada di lingkungan sekitar tempat beroperasi,
dan semuanya masih memberikan peluang yang cukup menjanjikan bagi kami untuk
meneruskan usaha ini. Yang perlu dilakukan adalah membuat product kami kelihatan berbeda
dengan yang lainnya dengan membuat inovasi-inovasi dan dengan harga (price) yang bisa
dijangkau oleh kalangan mahasiswa dan umum sehingga dapat menarik minat calon pembeli.

4.2 Riwayat Perusahaan

Usaha ini merupakan jenis usaha home industry yang bergerak dibidang kuliner.
Perusahaan ini didirikan oleh sekelompok mahasiswa sebagai implementasi dari mata kuliah
Kewirausahaan. Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.

4.3 Visi dan Misi Perusahaan

4.3.1 Visi Perusahaan

Menciptakan sebuah usaha yang unggul dengan kualitas yang terbaik.

4.3.2 Misi Perusahaan


 Mengolah produk dengan standar kesehatan yang telah ditetapkan
 Menghasilkan produk dari bahan yang bermutu tinggi
 Mengembangkan inovasi-inovasi baik dalam produk maupun pelayanan dengan
professional
 Mengutamakan kulitas dalam hal apapun yang dilakukan (pelayanan) dan disajikan
(makanan)

4.4 Identitas Usaha


Nama Usaha : Nasi Goreng Selimut
Jenis Kegiatan Usaha : Kuliner
Alamat Usaha : Pademangan, Jakarta Utara
Jumlah Tenaga Kerja : 2 Orang

4.5 Rencana Usaha


Adapun rencana usaha yang akan dijalankan dalam usaha ini ialah sebagai berikut:
Usaha yang kami rintis ini bertujuan untuk menambah pengalaman kerja didalam usaha
bisnis bagi kalangan sesama mahasiswa maupun bagi umum, selain dapat meningkatkan
kreativitas, juga dapat dijadikan suatu usaha yang menjanjikan untuk kehidupan masa depan
dan biaya kebutuhan sehari hari kita. Strategi pasar dan pemasaran menjadi kunci awal untuk
keberlanjutan usaha kami kedepannya. Tidak lupa pula kami melakukan promosi usaha
kami, baik dari mulut ke mulut, media sosial, seperti whatsap, instagram, dan twitter. Setelah
berhasil mendapatkan pelanggan, kami akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas dari usaha
kami ini.

7
4.6 Analisis Pasar
Analisis pasar dan pemasaran usaha Nasi Goreng Selimut kami yaitu:
1. Target Penjualan
Usaha ini berlokasi dirumah kami sendiri. Yang menjadi target pasar kami yaitu
masyarakat sekitar usaha kami berdiri. Kami memasarkan product ini dengan
mempromosikannya lewat media sosial yang kami punya agar lebih dapat dikenal oleh
masyarakat luar. Dan masyarakat luar dapat menikmati usaha kami karena kami menerima
jasa kirim via Go-Jek/Grab.
2. Sasaran Konsumen
Dalam menjalankan usaha ini sasaran pembeli kami yaitu mencakup semua kalangan
masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas. Dari semua
kalangan tersebut sebagian besar mampu untuk membeli produk yang kami tawarkan,
karna harga yang terjangkau dan dapat dinikmati oleh anak kecil sampai ke orang tua.

4.5 Analisis SWOT


a. Strengths (Kekuatan)
 Penyajian yang berbeda dari nasi goreng biasanya.
 Harga nasi bakar ini cukup murah, sehingga dapat terjangkau oleh semua kalangan
masyarakat/konsumen.
 Nasi goreng yang kami sajikan ini memiliki tampilan yang berbeda lebih menarik.
 Nasi goreng selimut ini mempunyai banyak varian, sehingga konsumen dapat memilih
varian yang sesuai dengan selera mereka masing-masing.
 Bahan- bahan yang di gunakan fresh.
b. Weakness (Kelemahan)
 Faktor tempat juga sangat mempengaruhi kelancaran usaha ini, karna apabila tempatnya
kurang ramai maka permintaan akan sedikit.
 Permintaan dari konsumen biasanya akan menurun, jika keaadaan cuaca sedang buruk.
 Faktor kenaikann dari harga sembako juga dapat mengurangi permintaan dari konsumen.
c. Opportunities (Peluang / kesempatan)
 Melihat banyaknya masyarakat yang membutuhkan makanan terutama pada malam hari,
sehingga Nasi goreng selimut ini dapat menjadi salah satu pilihan yang di cari konsumen.
 Sebagian besar penjual Nasi goreng yang ada hanya menyajikan tampilan yang biasa.
 Nasi goreng ini bisa dinikmati oleh semua usia dari yang muda sampai yang tua, maka
pasar sasarannya mencakup semua kalangan masyarakat.
d. Threats (Ancaman)
Melihat dari banyaknya permintaan masyarakat dalam mengkonsumsi makanan
makanan terutama nasi goreng ini, maka persaingan dalam menjalankan usaha ini pun
cukup banyak. Dan apabila pelayanan dan kualitas yang kita berikan kepada konsumen
kurang memuaskan, maka konsumen pun akan merasa kecewa, sehingga usaha ini akan

8
terancam bangkrut. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka kami dalam menjalankan
usaha ini akan selalu memberikan pelayanan dan kualitas produk yang terbaik kepada
semua konsumen kami. Kualitas produk yang baik dan pelayanan yang terbaik menjadi
prioritas utama kami dalam menjalankan usaha ini.
4.6 Strategi Produk

Untuk membuat inovasi pada produk kami, maka kami memiliki 8 (delapan) macam
varian rasa, seperti:
1. Nasi goreng kambing.
2. Nasi goreng ikan asin.
3. Nasi goreng petai.
4. Nasi goreng seafood.
5. Nasi goreng sosis.
6. Nasi goreng bakso.
7. Nasi goreng mawut.
8. Nasi goreng special.
9. Nasi goreng kikil.

Dengan Level Pedas : Pedas banget, sedang, dikit, tidak pedas.

4.7 Strategi Pemasaran

1. Dengan Media Internet


Selain menggunakan banner, maka promosi juga dapat dilakukan dengan
menggunakan media internet, seperti dapat melalui facebook, twitter, instagram, blog,dll.
Karna sebagian besar masyarakat telah menggunakan media internet, sehingga masyarakat
dapat mengetahui usaha kita.
2. Dengan Pemesanan Online
Selain dengan banner dan media internet, maka promosi juga dapat dilakukan dengan
menggunakan pesanana online, seperti dapat memesan melalui grab food maupun go food.
Karena sebagian besar masyarakat telat menggunakan media onlie, sehingga masyarakat
dapat dengan mudah memesan usaha kita.

4.8 Strategi Keuangan

a. Harga
Adapun produk yang kami tawarkan memiliki harga yang sama dari rasa yang diinginkan
oleh konsumen. Adapun daftar harga yang kami tetapkan adalah sebagai berikut:

No. Menu Harga


1. Nasi goreng kambing. Rp. 13,000.00
2. Nasi goreng ikan asin. Rp. 10,000.00
3. Nasi goreng petai. Rp. 12,000.00
4. Nasi goreng seafood. Rp. 13,000.00
5. Nasi goreng sosis. Rp. 10,000.00
6. Nasi goreng bakso. Rp. 10,000.00
7. Nasi goreng mawut. 9 Rp. 13,000.00
8. Nasi goreng special. Rp. 15,000.00
9. Nasi goreng kikil. Rp. 10.000.00
Untuk level pedas kami tidak menambahkan harga.

b. Modal Awal
Aktiva lancar
Kas Rp. 1,000,000
Perlengkapan Rp. 500,000
Total aktiva lacar Rp. 1,500,000

Aktiva tetap
Peralatan Rp. 1,500,000
Total Aktiva Rp. 3,000,000

Pasiva
Hutang lancar -

Modal
Modal, Gianida Rp. 1,500,000
Modal, Riana Rp. 1,500,000
Total Pasiva Rp. 3,000,000

c. Perhitungan Keuntungan
Laporan keuangan per hari
Pendapatan Rp. 1,500,000
Biaya-biaya :
Biaya bahan baku Rp. 400,000
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 200,000
Biaya lain-lain Rp. 50,000
Total biaya Rp 650,000
Laba usaha per hari Rp 850,000

Laba usaha per bulan = Rp. 850,000 x 30 hari = Rp. 25,500,000

ROI = Laba operasi : Asset


= Rp. 850,000 : Rp. 3,000,000 = 28,3%

V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan

10
Berdasarkan kajian diatas tersebut maka dapat disimpulkan, sebagai berikut :
1. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan metode kualitatif,
2. Target penjualan dalam usaha ini lebih kemasyarakat sekitar dan menikmat kuliner,
3. Strategi pemasarannya dilakukan dengan mengunakan media sosial, seperti

5.2 Saran
Berdasarkan kajian diatas ada beberapa saran yang akan disampaikan oleh penulis, sebagai
berikut :
1. Mempertahankan kualitas produk agar dapat bertahan di pasar serta mampu menghadapi
pesaing,
2. Agar dapat memberikan promo-promo disaat tertentu,
3. Lebih berinovasi dalam memberikan varian menu yang akan dipasarkan.

Daftar Pustaka

Karnadi, Yadi. “Pengertian (Definisi) Analisis SWOT dan Manfaatnya”. 7 September 2017.
http://sekolah-daring.blogspot.com/2017/09/pengertian-definisi-analisis-swot-dan.html
Kho, Budi. “ Pengertian ROI dan Rumus ROI”. 26 Maret 2018.
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-roi-return-on-investment-rumus-roi
Munadie, Friska. “Kreatif dan Inovatif dalam Berwirausaha”. 12 April 2018.
http://bbs.binus.ac.id/business-creation/2018/04/kreatif-dan-inovatif-dalam-
berwirausaha/
Ramli, Karmiati. “ Entrepreneurship” 8 Oktober 2011.
https://kamriantiramli.wordpress.com/tag/wirausaha/
Setio, Ongky. “ BAB II :Tinjauan Pustaka Kewirausahaan”. 26 February 2013.
http://www.spocjournal.com/disertasi/274-bab-ii-tinjauan-pustaka-kewirausahaan.htmL
Welas, Rio. “ Pengusaha Sukses” 4 April 2018.
https://www.pengusahasukses.com/peluang-bisnis-nasi-goreng-selimut-dan-analisa-
usahanya/

11

Anda mungkin juga menyukai