Anda di halaman 1dari 47

BAB I

KEWIRAUSAHAN

I.1 Pengertian

Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa Inggris,


unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda. Sedangkan di
Indonesia diberi nama kewirausahaan.1 Kata entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal
dari bahasa Prancis yaitu „entreprende‟ yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola
usaha. Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantillon (1755). Istilah ini makin
populer setelah digunakan oleh pakar ekonomi J.B Say (1803) untuk menggambarkan para
pengusaha yang mampu memindahkan sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas
rendah ke tingkat yang lebih tinggi serta menghasilkan lebih banyak lagi.2
Sebenarnya telah banyak pakar yang mengemukakan pengertian mengenai
kewirausahaan berdasarkan sudut pandangnya masing-masing. Namun demikian, esensi
pengertian yang krusial senantiasa ada di setiap pengertian yang dikemukakan oleh para ahli
tersebut dan menjadi hal mendasar.
Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan dalam
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.3 Definisi tersebut secara lebih luas
dikemukakan oleh Hisrich dalam Suryana, yang mengatakan bahwa kewirausahaan adalah
proses penciptaan sesuatu yang berbeda untuk menghasilkan nilai dengan mencurahkan
waktu dan usaha, diikuti penggunaan uang, fisik, risiko, dan kemudian menghasilkan balas
jasa berupa uang serta kepuasan dan kebebasan pribadi.4 Sementara itu, Zimmerer
mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).5
Dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 1995 tanggal 30 Juni 1995 tentang
Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan, bahwasanya ;
“Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha dan kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan,
menerapkan cara kerja, teknologi dan produksi baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar.6
Masykur Wiratmo dalam buku Pengantar Kewiraswastaan Kerangka Dasar Memasuki
Dunia Bisnis mengungkapkan definisi kewirausahaan sebagai proses penciptaan sesuatu
yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul
risiko finansial, psikologi, dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa finansial
dan kepuasan pribadi.
Menurut Josep Schumpeter wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem
ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan
menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Secara sederhana arti
wirausaha (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk
membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya
bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun
dalam kondisi tidak pasti.13
Secara konseptual, seorang wirausahawan dapat didefinisikan dari beberapa sudut
pandang dan konteks sebagai berikut :
1. Bagi ahli ekonomi seorang entrepreneur adalah orang yang mengkombinasikan
resources, tenaga kerja, material dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang
lebih tinggi dari sebelumnya, dan juga orang yang memperkenalkan perubahan-
perubahan, inovasi, dan perbaikan produksi lainnya.
2. Bagi seorang psychologist seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki dorongan
kekuatan dari dalam untuk memperoleh sesuatu tujuan, suka mengadakan eksperimen
atau untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.
3. Bagi seorang businessman atau wirausaha adalah merupakan ancaman, pesaing baru
atau juga bisa seorang partner, pemasok, konsumen atau seorang yang bisa diajak
kerjasama.
4. Bagi seorang pemodal melihat wirausaha adalah seorang yang menciptakan
kesejahteraan buat orang lain, yang menemukan cara-cara baru untuk menggunakan
resources, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi oleh
masyarakat.

I.2 TIPE WIRAUSAHA


Ada tiga tipe utama dari wirausaha yaitu :
1. Wirausaha Ahli (Craftman)
Wirausaha ahli atau seorang penemu memiliki suatu ide yang ingin mengembangkan proses
produksi sistem produksi, dan sebagainya. Wirausaha ahli ini biasanya seseorang yang
bekerja pada sebuah perusahaan besar kemudian memutuskan untuk keluar sebagai
pegawai dan memulai bisnisnya sendiri.
2. The Promoter
The promoter adalah seorang individu yang tadinya mempunyai latar belakang pekerjaan
sebagai sales atau bidang marketing yang kemudian mengembangkan perusahaan sendiri.
3. General Manager
General manajer adalah seorang individu yang ideal yang secara sukses bekerja pada
sebuah perusahaan, dia banyak menguasai keahlian bidang produksi, pemasaran,
permodalan dan pengawasan.16

I.3 Karakteristik Kewirausahaan


Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer terdapat delapan karakteristik
kewirausahaan yang meliputi hal-hal sebagai berikut19 :
a. Rasa tanggung jawab (desire for responbility), yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas
usaha-usaha yang dilakukannya, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang
dilakukannya.
b. Memiliki risiko yang moderat (preference for moderate risk), yaitu lebih memilih risiko
yang moderat, artinya selalu menghindari risiko, baik yang terlalu rendah maupun terlalu
tinggi.
3. Percaya diri terhadap kemampuan sendiri (confidence in their ability to success), yaitu
memiliki kepercayaan diri atas kemampuan yang dimilikinya untuk memperoleh kesuksesan.
4. Menghendaki umpan balik segera (desire for immediate feedback), yaitu selalu
menghendaki adanya unsur timbal balik dengan segera, ingin cepat berhasil.
5. Semangat dan kerja keras (high level of energy), yaitu memiliki semangat dan kerja
keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
6. Berorientasi ke depan (future orientation), yaitu berorientasi masa depan dan memiliki
perspektif dan wawasan jauh ke depan.
7. Memiliki kemampuan berorganisasi (skill at organization), yaitu memiliki keterampilan
dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
8. Menghargai prestasi (value of achievement over money), yaitu lebih menghargai
prestasi daripada uang.
Sedangkan, menurut By Grave, karakteristik wirausahawan meliputi 10 D, sebagai berikut :
1. Dream, yaitu seorang wirausaha mempunyai visi keinginan terhadap masa depan
pribadi dan bisnisnya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
2. Decisiveness, yaitu seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat.
Mereka membuat keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan.
3. Doers, yaitu seorang wirausaha dalam membuat keputusan akan langsung
menindaklanjuti. Mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin dan tidak menunda-
nunda kesempatan yang baik dalam bisnisnnya.
4. Determination, yaitu seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh
perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dihadapkan
pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi.
5. Dedication, yaitu seorang wirausaha dedikasi terhadap bisnisnya sangat tinggi.
6. Devotion, yaitu mencintai pekerjaan bisnisnya dan produk yang dihasilkan.
7. Details, yaitu seorang wirausaha sangat memerhatikan faktor-faktor kritis secara rinci.
8. Destiny, yaitu bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya,
bebas dan tidak mau tergantung kepada orang lain.
9. Dollars, seorang wirausaha tidak mengutamakan mencapai kekayaan, motivasinya bukan
karena uang.

10. Distribute, yaitu bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang


kepercayaannya yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam
bidang bisnis.

I. 4 5W 1H (What, Who, Where, When, Why and How)


A. Pengertian
5W 1H adalah singkatan bahasa Inggris yang merangkum 5 pertanyaan berikut: What (Apa)?
Who (Siapa)? Where (Di mana)? When (Kapan)? Why (Mengapa)? dan 1 Pertanyaan How
(Bagaimana)?
Metode ini adalah seperangkat langkah sistematis untuk mengumpulkan semua data
yang diperlukan buat keperluan investigasi atau penyusunan laporan tentang situasi masalah
yang ada. Dengan target akhir mengidentifikasi bagian-bagian dari masalah dan secara akurat
menggambarkan konteks masalah tersebut.
Dalam proses analisis kritis dan konstruktif dari suatu permasalahan, penting untuk
mengumpulkan data-data berkualitas yang komprehensif. 
Oleh karena itu dibutuhkan penggunaan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang
memerlukan dukungan jawaban di mana kemudian jawaban-jawabannya bisa dipakai untuk
mengidentifikasi, mengklarifikasi dan membuat sketsa masalah.
Semakin detail dan akurat jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan 5W 1H, maka
semakin mudah nantinya untuk membuat solusi penyelesaian masalah.
Dalam bisnis, rumus 5W 1H ini kadang dimodifikasi menjadi 5W2H. Di mana “H”
tambahannya adalah kependekan dari “How Much” atau seberapa banyak ?.Wajarkan ? secara
di bisnis hasil akhir yang ingin dicapai adalah hitung-hitungan berapa besar keuntungan yang
bisa dicapai atau berapa besar kerugian yang bisa dihindari. 
       
B. Aplikasi 5W 1H 
Metode 5W 1H bisa diaplikasikan di banyak hal, meskipun berbeda-beda bidang. Hal ini
sangat cocok, karena kesederhanaan dan fleksibilitasnya sehingga dapat digunakan di semua
masalah dan bidang apapun.
Misal contoh penerapan 5W 1H dalam berbagai bidang:
 Di suatu perusahaan, misalnya, untuk menginvestigasi masalah kerusakan mesin
produksi
 Sebagai alat investigasi kepolisian untuk memecahkan sejumlah kasus
 Sebagai kerangka pertanyaan dalam pengambilan berita oleh para wartawan
 Dasar kerangka tulisan bagi para content writer

Kelebihan Penyelesain Masalah Dengan Rumusan 5W 1H


Kekuatan formula 5W 1H terletak pada empat karakteristik utama:
1. Sederhana: Tidak perlu pelatihan atau orang yang terakreditasi dalam menggunakan
metode pengajuan pertanyaan 5W1H ini.
2.  Sistematis: Kunci keberhasilan dari metode ini sistematis. Polanya jelas dan runut.
3. Serbaguna: Formula ini serbaguna untuk bidang apapun dan masalah apapun.
4. Komprehensif atau menyeluruh: Metode ini dapat digunakan untuk mendapatkan
sudut pandang 360 drajat dari suatu masalah. Bisa melihat masalah dari semua sisi.
Sehingga solusi yang nanti akan dibuat adalah solusi yang menyeluruh.

CONTOH 5 W 1 h Dalam usaha :


What
Jenis usaha yang akan saya jalani yaitu usaha dalam bidang kuliner (ice cream dessert)
dengan nama FamoIC dessert, dimana saya akan menjual berbagai macam ice cream dessert
untuk dinikmati para pelanggan, tentunya dengan design toko yang menarik sehingga banyak
orang orang yang akan tertarik.
Why
Alasan saya memilih bisnis ini karena saya fikir, mayoritas orang-orang dari anak kecil hingga
dewasa pasti menyukai ice cream. Apalagi ditambah dengan design toko yang menarik,lucu
dan ke-kinian. Pasti akan banyak orang yang tertarik untuk datang ke toko saya
Who
Yang akan menjalankan bisnis ini tentu saja saya, dan adik saya yang akan ikut bergabung
dalam usaha ini
Where
Pertama kali saya akan membuka bisnis ini, saya akan membuka toko ini di daerah Kemang
Pratama Bekasi. Karena tempatnya cukup strategis dan banyak orang yang datang kesana
untuk wisata kuliner
When
Bisnis ini akan saya jalankan sekitar 3 tahun lagi setelah saya sudah cukup mendapatkan uang
dari hasil kerja saya dan tabungan saya.
How
Cara saya menjalankan usaha ini yaitu pertama dengan memakai uang tabungan saya untuk
modal pertama, lalu selanjutnya saya akan patungan dengan adik saya untuk saling membantu
dalam hal mendesign toko. Lalu saya akan membeli berbagai macam ice cream dessert dari
dalam negeri ataupun luar negeri dengan kualitas yang sangat baik. Saya akan menawarkan
beberapa macam rasa ice cream dessert diantaranya (vanilla, coklat, oreo, chcoco cookies,
strawberry, greentea, blue mint, chcoco chips, grape, durian, mocca icecream, kopyor, read
bean, tutti fruity). Sasaran utama dari bisnis saya adalah anak remaja sampai dewasa awal
karena dengan design tempat yang menarik  tentu akan menjual dan mebuat kebanyakan
orang tertarik terutama usia remaja sampai dewasa awal.

BAB II
PERENCANAAN USAHA

II.1 Pengertian Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha terdiri dari 2 kata yaitu “perencanaan” dan “usaha”.


Perencanaan diartikan sebagai fungsi manajemen yang berhubungan dengan penentuan
visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran.
Sedangkan pengertian usaha atau bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok secara legal dengan menggunakan dan mengkombinasikan
faktor-faktor produksi untuk menghasilkan produk sesuai kebutuhan masyarakat dengan
tujuan untuk memperoleh manfaat finansial, yaitu laba bisnis atau laba usaha (business
profit). Namun demikian ,
dalam pelaksanaannya, bisnis dapat mengalami keuntungandapat mengalami juga
kerugian. Itulah sebabnya sering dikatakan bahwa bisnis penuh dengan resiko. Untuk
mengurangi kemungkinan resiko kegagalan, maka perlu dibuat perencanaan usaha.
Perencanaan usaha atau business plan adalah langkah-langkah yang harus dikerjakan
oleh pelaku bisnis untuk mencapai tujuan atau target bisnis dalam jangka waktu tertentu.
Perencanaan usaha menggambarkan visi,misi, tujuan dan strategi usaha yang
akandilaksanakan dan dicapai beberapa tahun ke depan.
Visi adalah suatu pandangan jauh ke depan mengenai cita-cita , harapan dan citra
yang ingin diwujudkan oleh suatu organisasi di masa yang akan datang. Sedangkan misi
mempunyai pengertian sesuatu yang harus lakukan oleh organisasi agar agar visinya
tercapai. Tujuan memiliki arti hasil spesifik ke depan yang ingin dicapai suatu
institusi/organisasi terkait dengan misi utamanya. Strategi adalah cara-cara dilakukan untuk
mewujudkan tujuan jangka panjang, sedangkan kebijakan adalah suatu keputusan
manajemen yang dijadikan alat untuk mencapai tujuan-tujuan jangka pendek.

Suatu perencanaan usaha harus memiliki sifat-sifat berikut:


a. Fokus, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan visi, misi dan tujuan tertentu.
b. Rasional dan faktual, artinya perencanaan usaha harus dibuat secara reaalistik,
berdasarkan fakta-fakta yang ada (berdasarkan hasil penelitian pasar.
c. Berkesinambungan dan estimasi, artinya perencanaan usaha dibuat untuk terus menerus
atau berkelanjutan disertai dengan perkiraan tentang kondisi dimasa mendatang.
d. Preparasi dan fleksibel, artinya perencanaan usaha merupakan suatu langkah persiapan,
selanjutnya digunakan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan usaha/bisnis. Namun
demikian, perencanaan dapat mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan kondisi
yangdijumpai.
e. Operasional, artinya perencanaan usaha harus dibuat sesederhana mungkin, rinci , dan
harus dapat dilaksanakan.

Tujuan perencanaan bisnis/usaha antara lain untuk :


a. Menghitung jumlah dana atau modal yang diperlukan untuk mengelola suatu usaha

b. Membantu pebisnis untuk selalu focus pada tujuan yang telah direncanakan
c. Membantu pebisnis dalam menghadapi persaingan pasar
d. Acuan dalam pelaksanaan kegiatan bisnis
e. Standar yang digunakan saat melakukan evaluasi bisnis.

Langkah-langkah perencanaan usaha antara lain meliputi:


Analisis Peluang Usaha
1) Menentukan jenis usaha yang akan dilakukan, meliputi perencanaan tenaga kerja
termasuk struktur organisasinya, modal, material (bahan makanan), mesin
(teknologi/peralatan) yang digunakan, metode, dan pasar dan distribusinya.
2) Membuat studi Kelayakan usaha
3) Menyusun proposal usaha yang merupakan dokumen tertulis dari perencanaan usaha.
II.2 Ide Peluang Usaha
Pengertian peluang Usaha
Peluang usaha terdiri dari 2 suku kata yaitu peluang dan usaha. Peluang diartikan sebagai
sebuah kesempatan yang datang di waktu tertentu, sedangkan usaha diartikan sebagai upaya
yang dilakukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Jadi pengertian dari peluang usaha
adalah sebuah kesempatan yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan data yang
diinginkan guna menentukan tindakan di masa mendatang. Peluang bisa digunakan untuk
memulai suatu usaha atau perbaikan usaha. Untuk mengetahui peluang usaha maka dilakukan
kegiatan penelitian pasar.
a) Penelitian Pasar (market research)
Penelitian pasar / resert pasar (market reaserch) adalah langkah pertama yang harus
dilakukan sebelum memulai usaha. Penelitian pasar termasuk jenis penelitian
deskriptif, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran kondisi pasar terkait dengan
jenis produk barang atau layanan tertentu yang akan dijadikan usaha; atau dapat juga
melihat kesukaan konsumen terhadap produk pesaing, strategi pemasaran dan
distribusi yang digunakan pesaiang atau kelebihan produk pesaing. Untuk memulai
usaha bidang makanan, maka data yang akan dikumpulkan saat penelitian pasar
antara lain meliputi:
1. Data selera masyarakat atas produk yang akan dipasarkan.
Selera masyarakat berpengaruh terhadap permintaan suatu produk ataupun jasa.
Jika selera masyarakat terhadap suatu produk/jasa tinggi, maka jumlah permintaan
atas produk dan jasa tersebut akan meningkat; demikian sebaliknya. Sehingga
memiliki peluang untuk membuka usaha sejenis dengan yang sudah di pasaran.
2. Ekonomi masyarakat yaitu jumlah masyarakat yang mampu membeli produk yang
akan diluncurkan. Ekonomi masayarakat akan mempengaruhi daya beli
masyarakat. Karakteristik produk dan harga produk yang akan dijual sangat
dipengaruhi oleh daya beli masayarakat.
3. Pesaing
Pesaing akan mempengaruhi strategi pemasaran yang akan digunakan. Usahakan
produk (barang atau jasa) yang akan dijual memiliki kelebihan dibandingkan produk
pesaing; dan perbanyak jumlah konsumen yang loyal terhadap produk yang kita
jual.
4. Lokasi
Lokasi akan menentukan pengembangan usaha, termasuk diantaranya tempat
parkir, saat pembeli akan membeli produk. Namun jika produk yang dijual
menggunakan pemasaran online, maka lokasi tidak menjadi suatu kendala.

Hasil pengumpulan data selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan strategi


pemasaran yang akan digunakan dan kriteria produk yang akan dijual. Untuk memahami
lebih detail tentang lokasi usaha, mari simak video berikut. https :
//www.youtube.com/watch?v=1GuyW3RvLxk&t=189s

II.3 Menentukan Jenis Usaha


Dari berbagai peluang usaha yang dapat dilakukan, perlu ditentukan salah satu jenis usaha
yang memungkinkan untuk dipilih karena dipandang paling menguntungkan; melalui analisis
Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang) dan Threat (ancaman)
yang disingkat dengan SWOT. Analisis SWOT adalah salah satu analisis yang dilakukan
dengan mengidentifikasi factor internal (SW) dan factor eksternal (OT). Yang merupakan
factor internal dari usaha yang akan dijalankan antara lain meliputi kelebihan produk yang
dimiliki, kompetensi tenaga kerja yang sudah direkrut, lokasi yang sudah dipilih dan lain-
lain; sedangkan factor eksternal antara lain seperti peraturan pemerintah, tuntutan pasar
dan lain-lain. Pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan untuk menentukan jenis
usaha factor internal dan eksternal antara lain meliputi:
a) Jumlah modal dan sumber modal yang diperlukan
b) Ketersediaan bahan baku baik secara kualitas, kuantitas serta kontinuitasnya.
c) Ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan.
d) Prospek pemasaran produk yang dihasilkan.
e) Cara-cara pendistribusian.
f) Daya beli masyarakat terhadap produk yang dihasilkan.
g)Selera konsumen

II.4 Bentuk-bentuk Badan Usaha


Setelah memilih jenis usaha yang cocok dengan hasil penelitian pasar, seorang wirausaha
harus mengetahui dan memilih bentuk badan usaha. Beberapa bentuk badan usaha yang
dapat digunakan antara lain:
1. Perusahaan Perorangan
Perusahaan perorangan merupakan bentuk usaha yang sangat sederhana dan paling
mudah mengorganisasikannya. Pengelolaannya dipegang oleh pemilik sendiri sehingga
keuntungan serta kerugian ditanggung sendiri oleh pemilik. Namun demikian orang lain
boleh ikut serta dalam hal permodalan dengan mendapatkan imbalan atau laba t sesuai
dengan perjanjian, tetapi pengelolaan tetap berada ditangan pemilik. Pada perusahaan
perorangan pemilik bebas untuk mendirikan atau menutup usahanya. Bentuk usaha ini
biasanya akan berhenti ketika pemiliknya meninggal dunia. Perusahaan perorangan dapat
meminta izin usaha secara resmi dengan membayar biaya perizinan ke Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Propinsi/Daerah. Perusahaan perorangan
akan mendapat hak-hak keringanan pajak yang berbeda dengan pajak pendapatan atau
pajak kekayaan pribadi

2. Firma
Firma adalah bentuk usaha persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama
bersama, tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas. Laba dan kerugian
dibagi bersama diantara anggota firma. Untuk mendirikan firma, para pendiri membuat akta
autentik, yaitu surat yang dibuat di muka pejabat yang berwenang, misalnya notaris.
Selanjutnya, akta didaftarkan di kantor Panitera Pengadilan Negeri dan dimuat dalam berita
negara. Dalam akta pendirian yangmerupakan Anggaran Dasar (AD) perusahaan, biasanya
dicantumkan cara pembagian laba. Jika tidak dicantumkan, maka pembagian laba dapat
dilakukan menurut perbandingan besarnya modal.
3. Perusahaan Comanditer (CV)
Commanditaire Vennootschap (CV) merupakan suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk
berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan,
dan memiliki tanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya, dengan orang orang
yang memberikan pinjaman, dan tidak bersedia memimpin perusahaan, serta memiliki
bertanggung tanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam
perusahaan. Dengan perkataan lain Commanditaire Vennootschap (CV) adalah sebuah
perusahaan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih. Pada CV, ada dua macam anggota,
yaitu :
(1) Anggota aktif, yaitu anggota yang mengurus perusahaan dan melibatkan seluruh
harta pribadinya.
(2) Anggota pasif, yaitu anggota yang hanya menyerahkan modal tetapi tidak
melibatkan harta pribadinya, sehingga tidak memiliki hak untuk ikut campur
pengelolaan perusahaan.

4. Perseroan Terbatas (PT)


merupakan bentuk usaha yang merupakan kumpulan orang- orang yang diberi hak dan
diakui oleh hukum untuk mencapai tujuan tertentu. Kekayaan PT terpisah dengan kekayaan
para pemiliknya (pemegang saham). PT biasanya bentuk usaha yang membutuhkan modal
besar. Pada negara-negara berkembang bentuk usaha industrinya banyak yang
menggunakan bentuk PT.
PT adalah bentuk usaha yang anggotanya terdiri dari dua orang atau lebih yang secara
formal diatur oleh undang-undang. Ruang lingkup dan kegiatannya ditentukan dalam
piagam yang diresmikan oleh Lembaran Negara. Untuk mendirikan PT, dibutuhkan akta
notaris dan izin dari Menteri Kehakiman. Setelah diterima, kemudian diumumkan dalam
berita negara.
Kekuasaan tertinggi dalam PT dipegang oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan
setiap pemegang saham memiliki hak suara dalam rapat umum. Besarnya hak suara
tergantung pada banyaknya saham yang di investasikan pada PT. Jika seorang pemegang
saham tidak dapat hadir dalam rapat umum, maka hak suaranya dapat diserahkan kepada
orang lain. Hasil keputusan rapat umum pemegang saham biasanya dilimpahkan kepada
komisaris yang membawahi dewan direksi untuk menjalankan kebijaksanaan manajemen.
Saham-saham yang dikeluarkan pada umumnya ada dua, yaitu saham biasa (commond
stock) dan saham istimewa (preperence stock). Saham biasa adalah saham yang dipegang
oleh pemilik sesungguhnya dari perusahaan. Pemegang saham preferen melepaskan
berbagai hak kepemilikan guna mendapatkan beberapa perlindungan yang biasanya
dinikmati oleh kreditur, yaitu:
a. Hak suara untuk memilih direksi, hak suara dapat diberikan untuk situasi tertentu.
b. Pembagian keuntungan (deviden) Deviden yang diterima oleh pemegag saham preferen
biasanya tetap jumlahnya.
c. Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham preferen didahulukan pengembalian
investasinya.
II.4 Ijin Usaha

Izin pendirian usaha adalah alat untuk melakukan pembinaan, pengarahan, pengawasan,
dan penertiban oleh pemerintah pada perusahaan. Izin usaha juga diartikan sebagai suatu
bentuk persetujuan atau pemberian izin dari pihak berwenang (pemerintah) atas
penyelenggaraan kegiatan usaha yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Izin usaha meliputi:
1. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
2. SITU (Surat IzinTempat Usaha)
3. NRP (Nomor Register Pokok) Perusahaan
4. NRB (Nomor Rekening Bank)
5. Amdal (Analisis mengenai dampak lingkungan)
6. Izin Prinsip
7. Izin Penggunaan Tanah
8. IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
9. Akta Pendirian perusahaan dari Notaris

BAB III
PENGAWETAN PANGAN

III.1 PENDAHULUAN

Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia, karena didalamnya


terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk memulihkan dan memperbaiki
jaringan tubuh yang rusak, mengatur proses di dalam tubuh, perkembangbiakan dan
menghasilkan energi untuk kepentingan berbagai kegiatan dalam kehidupannya. Kebutuhan
manusia akan makanan diperoleh dari berbagai sumber nabati maupun hewani .

Pada dasarnya makanan merupakan campuran berbagai macam senyawa makanan,


yang dapat dikelompokkan ke dalam karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air.
Bahan makanan terdiri 99,9% dari bahan-bahan lain sepperti pigmen, zat cita rasa dan zat-zat
aditif.

Pengolahan (pengawetan) dilakukan untuk memperpanjang umur simpan produk


pangan. Proses pengolahan apa yang akan dilakukan,tergantung pada berapa lama umur
simpan produk yang diinginkan, dan berapa banyak perubahan mutu produk yang dapat
diterima.Berdasarkan target waktu pengawetan, maka pengawetan dapat bersifat
jangka.Pendek atau bersifat jangka panjang. Pengawetan jangka pendek dapat dilakukan
dengan beberapa cara misalnya penanganan aseptis, penggunaan suhu rendah (<20 0C),
pengeluaran sebagaian air bahan, perlakuan panas, mengurangi keberadaan udara,
penggunaan pengawet dalam konsentrasi rendah, fermentasi, radiasi dan kombinasinya. Pada
prinsipnya pengawetan pangan ditujukan untuk terjadinya perubahan-perubahan yang tidak
diinginkan pada produk pangan, yaitu menurunnya nilai gizi dan mutu sensori pangan, dengan
cara mengontrol pertumbuhan mikroorganisme, mengurangi terjadinya perubahan-perubahan
kimia, fisik dan fisiologis alami yang tidak diinginkan, serta mencegah terjadinya kontaminasi.

III.2 MACAM-MACAM PENGAWETAN PANGAN

Secara garis besar pengolahan dan pengawetan makanan dibagi mejadi 3, yaitu:

1. Pengawetan secara fisika


2. Pengawetan secara kimia
3. Pengawetan secara mikrobiologi

Pengwetan secara fisik antara lain termasuk cara pengeringan, suhu rendah, suhutinggi, dan
cara modern yaitu iridiasi. Pengawetan secara kimia dengan menggunakan bahan tambahan
makanan yang dikenal dsengan food additive, dan pengawetan secara mikrobiologi yaitu
menggunakan mikroorganisme untuk menguraikan medium menjadi suatu produk yang
diinginkan, yang dikenal dengan cara fermentasi.

1. Pengawetan Secara Fisika

a. Pengeringan

adalah salah satu cara pengawetan yang paling tua, yang bertujuan untuk
mengeluarkan untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari bahan
pangan dengan menggunakan energi panas. Pengeringan dapat mencegah
pembusukan pangan karena untuk dapat tumbuh dan berkembangbiak mikrorganisme
membutuhkan air dalam jumlah yang cukup. Penurunan kadar air harus dilakukan
sehingga mencapai aktivitas air tertentu, karena pertumbuhan mikroorganisme
ditentukan terutama oleh aktivitas air dan bukan oleh kadar air bahan. Hal ini banyak
dapat tercapai dengan pengeringan, pengasapan, penambahan garam dan gula atau
pengentalan.

b. Suhu Rendah

Penyimpanan pada umumnya di bawah 1oC, tetapi dengan suhu rendah bukan bersifat
mengawetkan karena mikroba hanya dihambat pertumbuhan atau
perkembangbiakannya dengan kata lain menghambat mikroorganisme tapi tidak
membunuhnya. Selain itu suhu rendaj juga memperlambat laju reaksi enzimatis dan
reaksi-reaksi kimia yang menimbulkan kerusakan pangan. Penyimpanan suhu rendah
dibedakan atas:
(i) Refrigerasi dan modifikasi-modifikasi refrigerasi seperti penyimpanan“Controlled
Atmosphere” (CA) dan penyimpanan berkisar -2oC dan 16 oC, tergantung dari
kepekaan komoditas suhu rendah.
(ii) Pembekuan makanan umumnya dilakukan pada minus (-) 18 oC dengan cara
inimakanan dapat tahan beberapa bulan hingga setahun. Karena pada pembekuan
sebagian air dalam bahan pangan menjadi es, maka penghambatan pertumbuhan
mikroorganisme juga timbul akibat penurunan aktivitas air.

c. Suhu Tinggi

Proses thermal atau dengan suhu tinggi, umumnya di atas 65 oC cara ini banyak
dilakukan untuk pengawetan bahan-bahan berbentuk tepung atau sejenisnya.tujuan dari
proses ini adalah mengurangi populasi mikroorganisme atau membunuh mikrorganisme
yang ada dalam bahan pangan.Proses thermal dibedakan atas:

(i) Pasteurisasi, yaitu perlakuan pemanasan yang ringan yaitu 630C selama 30 menit
atau 72oC selama 15 menit. Tujuannya adalah mematikan organism pathogen dan
mengurangi populasi mikroorganisme hingga batas-batas yang memungkinkan
sedikit memperpanjang umur simpan pangan tersebut.Pasteurisasi adalah
membunuh mikroorganisme yang merugikan seperti virus, kapang dan khamir.
Produk yang bisa dilakukan pasteurisasi antara lain susu, anggur, bir, jus buah, cider
dan lain-lain. Pasteurisasi akan menginaktifkan enzim, membunuh mikroorganisme
pathogen dan sebagian mikroorganisme pembusuk.

(ii) Sterilisasi didalam pengawetan produk pangan adalah perlakuan panas yang
menyebabkan mikroorganisme dan sporanya tidak mampu tumbuh pada kondisi
penyimpanan normal. Artinya, hanya menghasilkan produk yang steril komersil, tidak
seratus persen steril, kemungkinan masih ada spora mikroba dorman berada
didalam produk, dan akan segera tumbuh bila berada pada lingkungan yang cocok
untuk pertumbuhannya.

(iii) Blansing yaitu perlakuan panas ringan, sebagai salah satu tahap dalam pengolahan
dengan cara penggalengan, pembekuan, pengeringan atau fermentasi. Tujuan
utama adalah menonaktifkan enzim disamping mengurangi populasi mikroorganisme
pada bahan pangan tersebut.

2. Pengawetan Secara Kimia


Penggunaan Bahan Tambahan Makanan menggunakan bahan kimia untuk mengawetkan
pangan harus dipilih yang tidak berbahaya bagi tumbuh manusia serta mampu mencegah
berbagai tipe pembusukan pada umumnya. Sistem pengawetan yang paling banyak
dilakukan, karena dianggap yang paling murah dan mudah, yaitu:
a. Dengan nilai pH rendah yaitu di bawah 5,5 dengan penamahan asam organik,
ataupun asam-asam lainnya misalnya terhadap serealia (jagung, beras, dan
sebagainya)
b. Dengan larutan garam, misalnya pembuatan ikan asin
c. Dengan larutan gula, misalnya dengan pembuatan kue-kue, dodol, manisan dan
lainnya.
d. Dengan fungsi fumigasi, misalnya gas etilen oksida, propilin oksida dan sebagainya.
Aktivitas bahan pengawet ternyata berbeda-beda, misalnya asam cuka, asam sitrat,
asam fosfat dapat menurunkan PH dari bahan makanan dan akibatnya pertumbuhan
mikroorganisme pembusuk akan terhambat. Bahan-bahan pengawet seperti garam-
garam benzoate, sorbet, sulfit dan propionate menghambat metabolisme
mikroorganisme atau bersifat racun untukknya.

Bahan pengawet terdiri dari senyawa-senyawa kimia baik organik maupun anorganik dapat
berbentuk asam atau garamnya. Aktivitas pengawet tidak sama, ada yang efektif untuk
jamur, bakteri, khamir, kapang, atau bekerja secara kimia sebagai anti oksidan.
3. Pengawetan Secara Mikobiologi

Fermentasi digunakan untuk dua tujuan yaitu mengawetkan bahan pangan dengan cara
menekan pertumbuhan mikroorganisme pembusuk dengan senyawa-senyawa seperti
alcohol, asam cuka, asam laktat, dan lainnya. Zat-zat kimia yang dihasilkan oleh
mikroorganisme yang dibiakkan dalam proses fermentasi.Jadi pengawetan kita
menumbuhkan mikroorganisme yang berguna secara selektif. Ha ini dapat tercapai
dengan menambahkan garam, gula, starter, mengatur, kondisi lingkungan seperti suhu,
oksigen dan lain-lain
Pengawetan dengan fermentasi pada dasarnya hanya memupuk kegiatan mikroba yang
berperan dan diharapkan adanya fermentasi, sedangkan mikroba lain yang dianggap
menghambat atau merusak produk dan proses fermentasi akan dihambat.
BAB IV
METODE MEMASAK

IV.1 PENGERTIAN
Pengolahan makanan adalah suatu proses mengolah bahan makanan dari mentah
menjadi bahan makanan siap saji yang dalam prosesnya dapat menggunakan penerapan
panas atau tidak.
Memasak (cooking) adalah suatu proses penerapan panas pada bahan makanan dengan
tujuan tertentu. Dengan demikian proses memasak hanya berlangsung selama panas
mengenai atau dierapkan pada suatu bahan makanan. Adapuntujuan memasak adalah :
1. Membuat makanan lebih mudah dicerna di dalam perut. Selama proses memasak, maka
panas yang diterima oleh makanan itu akan menghancurkan dan / melembutkan jaringan-
jaringan yang terdapat pada makanan tadi. Dengan penghancuran jaringan -jaringan ini
maka makanan akan lebih mudah dicerna atau dihancurkan di dalam perut.
2. Membuat makanan aman untuk dimakan, artinya tidak mengandung zat-zat racun dan
bebas dari bibit penyakit yang mungkin menyebabkan keracunan. Misalnya daging babi yang
mengandung cacing pita atau ikan yang menyebabkan alergi pada proses memasak, pada
derajat panas tertentu akan membunuh cacing atau menetralisirzat-zat racun yang
terkandung di dalamnya.
3. Meningkatkan rasa makanan yang dimasak dan member aroma yang lebih sedap,
misalnya pada ikan atau daging yang dibakar (grilling) atau ditumis.
4. Meningkatkan penampilan warna makanan yang dimasak, misalnya daging ayam yang
putih akan berubah menjadi coklat keemasan (golden brown) dan menarik apabila digoreng
(frying).
5. Melengkapi/menyeimbangkan kandungan gizi (jika dicampur dengan bahan lain).

Sebelum memulai proses pengolahan makanan diperlukan langkah-langkah menyiapkan


bahan-bahan makanan yang dibutuhkan (Mise en Place). Tahapan ini bisa terlewati semua
ataupun berhenti pada tahap tertentu. Tahapan-tahapan ini meliputi:
1. Penimbangan (Weighting)
2. Pencucian (Washing)
3. Pengupasan / Penyiangan (Trimming)
4. Pemotongan (Cutting)
5. Memeras (Squeeze)
6. Menyaring (Siff)
7. Mengocok (Whisk)
8. Mencampur (Toss/Mixing)
9. Merendam dengan bumbu (Marinade)
10. Adonan penggorengan (Frying Butter)
11. Menggiling (Grind)
12. Pembumbuan (Seasoning)

IV.2 MACAM-MACAM TEKNIK DASAR PENGOLAHAN MAKANAN


Makanan dapat dimasak melalui beberapa cara atau metode. Dalam pengolahan
makanan Eropa, perbedaan pokok pengolahan atau memasak ini disebabkan antara lain oleh
keadaan bahan makanan yang akan dimasak dan hasil atau makanan yang dibuat.
Secara garis besar, teknik dasar pengolahan makanan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Teknik Pengolahan Panas Basah (Moist Heat Cooking)


2. Teknik Pengolahan Panas Kering (Dry Heat Cooking)
3. Teknik Pengolahan Panas Minyak (Oil Heat Cooking)

1. Teknik Pengolahan Panas Basah (Moist Heat Cooking)

a. Boiling (merebus)
Boiling adalah mengolah bahan makanan dengan cairan yang sedang mendidih (suhu 100
ºC). Ciri air yang sedang mendidih ialah cairan akan menggelembung besar dan memecah
diatas permukaan (quick bubbling) dan jumlah cairan lebih banyak dari pada jumlah bahan
makanan yang dimasak. Cairan yang bisa dipakai: air, susu, kaldu, santan. Contoh
masakan: Boiled Potatoes, Sayur Asam.

Gambar: Alat untuk Boiling dan proses Boiling

Boiled Potatoes Boiled Corns

b. Simmering (merebus dibawah titik didih dengan api kecil)


Simmering adalah merebus bahan makanan dalam cairan pada suhu 90ºC- 95 ºC
dengan perbandingan cairan dan bahan makanan 10 : 1.

Gambar: Proses Simmering

c. Poaching (merebus dibawah titik didih (80ºC-90ºC)


Poaching adalah proses merebus bahan makanan secara perlahan (slow bubbling)
dalam cairan dengan api yang sedikit lebih kecil dari proses simmering, dan cairan
yang dipergunakan merupakan campuran cuka dan air. Istilah poaching hanya berlaku
untuk egg, fish and fruits. Contoh : Poached egg, Poached Fish Fillet. Merebus
dengan teknik ini memerlukan waktu yang agak lama.

Gambar: Proses poaching:

d. Stewing (menggulai)
Stewing adalah mengolah bahan makanan dengan cairan berbumbu, api sedang
dan sering diaduk. Cairan yang bisa digunakan seperti: susu, santan, kaldu.

Gambar: Proses Stewing

e. Braising (merebus dalam cairan sedikit)


Braising adalah merebus bahan makanan di atas api atau di dalam oven
dengan menggunakan cairan dalam jumlah sedikit atau setengah dari
bahannya dengan menggunakan api kecil secara perlahan-lahan.Bahan
disaute terlebih dahulu kemudian ditambah stock, kecuali pada sayuran
tidak perlu disaute. Teknik braising cocok untuk bahan makanan yang
mempunyai tekstur keras.

Gambar: Proses Braising


f. Steaming (mengukus)
Steaming atau mengukus adalah memasak makanan dengan menggunakan
uap air panas (steam). Bahan makanan diletakkan di suatu tempat (steamer),
lalu uap air disalurkan disekeliling bahan makanan yang dikukus.

Proses Steaming

g. Blanching (blansir)

Blanching adalah memasak dengan cara memasukikan bahan makanan


kedalam cairan mendidih yang diberi garam dan dalam waktu yang singkat.
Makanan setelah diangkat langsung direndam dalam air dingin/air es yang
bertujuan untuk menghentikan proses pemasakan dan untuk
mempertahankan warna bahan makanan agar tidak berubah.

2. Teknik Pengolahan Panas Kering (Dry Heat Cooking)


a. Baking (Mengepan)
Baking adalah memasak makanan di dalam oven dengan panas dari segala
arah. Dalam teknik ini ada yang menggunakan loyang berisi air di dalam oven
(au bain marie), dimana bahan makanan diletakkan didalam loyang. Contoh:
Pudding Karamel. Teknik Baking ini digunakan untuk: Baked potatoes, Bake
Apple, Cookies, Cakes.

b. Grilling
Griling ialah memasak makanan dengan api terbuka dari bawah makanan yang
dimasak. Apabila sumber panas dari atas makanan yang dimasak maka proses ini
disebut GRATINATING.

c. ROASTING
Roasting ialah memasak makanan dengan panas tinggi dari segala arah, biasanya
dilakukan di dalam oven dan sewaktu-waktu makanan tersebut disiram dengan
minyak panas ( basting process ) untuk mengembalikan kelembaban makanan.
Untuk menambah kelembaban makanan pada saat di-roast dapat dilakukan
dengan cara : Barding ( membungkus meat / Poultry / game dengan lemak tipis )
atau Larding ( menusukkan strip lemak ke dalam daging ).

3. Teknik Pengolahan Panas Minyak (Oil Heat Cooking)


a. DeepP FryingG
Deep Frying adalah memasak atau menggoreng makanan dengan
mempergunakan minyak yang banyak sehingga bahan makanan tersebut dapat
tenggelam dalam minyak.

b. Shallow Frying
Shallow Frying / Pan Frying / Sautéing adalah menggoreng makanan dengan
mempergunakan minyak sedikit sehingga makanan tidak seluruhnya tertutup oleh
minyak.

c. Blanching
Blanching selain dilakukan pada media air juga dapat dilakukan dengan minyak
panas. Contoh : blanching yang dilakukan ppada proses awal pembuatan French
fried potatoes sebelum digoreng untuk yang kedua kalinya. Proses ini bertujuan
untuk mendapatkan tekstur yang empuk dibagian dalam dan renyah dibagian luar
setelah penggorengan yang kedua.
BAB V
MAKANAN KHAS DAERAH

Pengertian Makanan Khas Daerah


Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa di mana memiliki
keanekaragaman olahan masakan yang menjadi ciri khas daerah tersebut atau sering disebut
makanan khas daerah. Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa di konsumsi di suatu
daerah. Karakter masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Di
daerah pegunungan karena iklim pegunungan yang dingin dan menghasilkan bahan pangan
berupa sayur-mayur, umumnya olahan masakannya berbahan dasar sayur yang disajikan dalam
suhu panas dengan rasa pedas, dengan tujuan untuk menghangatkan badan. Di daerah pantai
maka olahan makanannya banyak menggunakan hasil laut. Namun seiring dengan perkembangan
zaman, kontak dengan orang dari luar daerah semakin tinggi sehingga melahirkan banyak
masakan campuran yang ikut memperkaya produk makanan khas daerah
Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa dikonsumsi di suatu daerah. Karakter
masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Daerah pegunungan
menghasilkan masakan dari sayur-mayur karena iklim pegunungan yang sangat dingin, umumnya
masakannya serba panas atau pedas, untuk menghangatkan badan. Penduduk di daerah pesisir
sering kontak dengan orang asing atau daerah lain sehingga melahirkan banyak masakan
campuran yang ikut memperkaya produk makanan khas daerah. Kali ini kami akan membagi
sedikit informasi tentang makanan khas Indonesia tiap provinsi.

1.ACEH – MIE ACEH


Mie Aceh adalah masakan mie pedas khas Aceh di
Indonesia. Mie kuning tebal dengan irisan daging sapi,
daging kambing atau makanan laut (udang dan cumi)
disajikan dalam sup sejenis kari yang gurih dan pedas. Mie
Aceh tersedia dalam dua jenis, Mie Aceh Goreng (digoreng
dan kering) dan Mie Aceh Kuah (sup). Biasanya ditaburi
bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan
bawang merah, mentimun, dan jeruk nipis. saya sudah
pernah makan nih, rasanya enak, banyak bumbunya. Mie
kuning tebal dengan irisan daging disajikan dalam sup sejenis kari yang gurih dan pedas.
Makanan ini kaya bumbu dan nikmat abis!

2. SUMATERA UTARA (MEDAN) – BIKA AMBON


Bika ambon adalah sejenis penganan asal Indonesia. Terbuat
dari bahan-bahan seperti telur, gula, dan santan, bika ambon
umumnya dijual dengan rasa pandan, meskipun kini juga
tersedia rasa-rasa lainnya seperti durian, keju, dan cokelat.

Asal-muasal bika ambon tidak diketahui dengan jelas.


Walaupun namanya mengandung kata "ambon", bika ambon
justru dikenal sebagai oleh-oleh khas Kota Medan, Sumatera
Utara. Di Medan, Jalan Mojopahit di daerah Medan Petisah
merupakan kawasan penjualan bika ambon yang paling
terkenal. Di sana terdapat sedikitnya 40 toko yang menjual kue ini. bika ambon ga usah di tanya
lagiii rasanya manisss, enaakk…
3. SUMATERA BARAT (PADANG) - RENDANG
Rendang (bahasa Minang: Randang) adalah salah satu
masakan tradisional Minangkabau yang menggunakan
daging dan santan kelapa sebagai bahan utama dengan
kandungan bumbu rempah-rempah yang kaya. Masakan
dengan citarasa yang pedas ini digemari oleh seluruh
kalangan masyarakat, dan dapat ditemukan di seluruh
Rumah Makan Padang di Indonesia, Malaysia, ataupun di
negara lainnya. Masakan ini kadang lebih dikenal dengan
nama Rendang Padang, padahal rendang merupakan
masakan khas Minang secara umum.
Pada tahun 2011, rendang dinobatkan sebagai hidangan
peringkat pertama dalam daftar World’s 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia)
yang digelar oleh CNN International.

4. JAMBI – GULAI IKAN


Gulai Ikan Patin adalah masakan yang populer di masyarakat Jambi.Gulai ini dimasak dengan
menggunakan tempoyak yaitu daging buah durian yang telah
difermentasi. Tetapi ada sebagian orang yang memilih untuk
mengganti tempoyak dengan santan kelapa untuk
menghindari bau dan rasa tempoyak yang cukup menyengat.
Selain tempoyak bumbu lain yang digunakan dalam
pembuatan Gulai Ikan Patin ini adalah cabe merah, lengkuas,
serai, kunyit, bawang merah dan bawang putih

5. BENGKULU - PENDAP
Pendap adalah makanan khas Bengkulu. Makanan ini
sering diburu wisatawan sebagai oleh-oleh untuk dibawa ke
daerah asal mereka, apalagi pada musim liburan Lebaran
seperti saat ini.pendap terbuat dari bumbu-bumbu yang
beraneka ragam, seperti bawang putih, kencur, dan cabai
giling. Kemudian, bahan-bahan itu dicampur merata dengan
parutan kelapa muda.

6. RIAU – GULAI BELACAN


Gulai Belacan salah satu masakan khas dari Riau, gulai ini
dibuat dengan kuah campuran belacan atau terasi.
Bahannya biasanya memakai udang atau ikan.

7. RIAU KEPULAUAN – OTAK OTAK


Otak-otak adalah salah satu makanan khas di Kepulauan Riau,
baik di Batam, Tanjung Pinang, maupun di Pulau Penyengat.
Pokoknya dimanapun kita makan, penganan ini tidak pernah ketinggalan. Di sini terdapat dua jenis
otak-otak yaitu otak-otak yang terbuat dari ikan dan dari cumi yang lebih pedas. Otak-otak ini
dibungkus dengan daun kelapa yang berwarna hijau sekalian dengan lidinya, yang kemudian
dibakar dengan bara api.

8. SUMATERA SELATAN (PALEMBANG) - PEMPEK


Pempek atau Empek-empek adalah makanan khas Palembang
yang terbuat dari ikan dan sagu. Sebenarnya sulit untuk
mengatakan bahwa pempek pusatnya adalah Palembang
karena hampir di semua daerah di Sumatera Selatan
memproduksinya.
Penyajian pempek ditemani oleh saus berwarna hitam kecoklat-
coklatan yang disebut cuka atau cuko (bahasa Palembang).
Cuko dibuat dari air yang dididihkan, kemudian ditambah gula
merah, udang ebi dan cabe rawit tumbuk, bawang putih, dan
garam. Bagi masyarakat asli Palembang, cuko dari dulu dibuat
pedas untuk menambah nafsu makan. Namun seiring masuknya pendatang dari luar pulau
Sumatera maka saat ini banyak ditemukan cuko dengan rasa manis bagi yang tidak menyukai
pedas. Cuko dapat melindungi gigi dari karies (kerusakan lapisan email dan dentin). Karena dalam
satu liter larutan kuah pempek biasanya terdapat 9-13 ppm fluor. satu pelengkap dalam
menyantap makanan berasa khas ini adalah irisan dadu timun segar dan mie kuning.

9. BANGKA BELITUNG – MIE BANGKA


Mie atau mi Bangka adalah salah satu dari
sekian banyak ciri khas masyarakat pulau
bangka, terbuat dari mie basah (kuning) biasa
yang disiram dengan kuah berbumbu yang
biasanya terbuah dari ikan, udang, cumi, atau
kepiting. dan seringkali ditambahi dengan
toge atau kecambah, mentimun atau timun,
dan kerupuk, lezat bila dihidangkan waktu
masih panas, dan ditambahi rasa pedas dari
cabe.
10.

LAMPUNG - SERUIT
Seruit adalah makanan khas provinsi Lampung, Indonesia,
yaitu masakan ikan yang digoreng atau dibakar dicampur
sambel terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga. Jenis
ikan adalah besarnya ikan sungai seperti belide, baung, layis
dll, ditambah lalapan. Sedangkan minumannya adalah serbat,
terbuat dari jus buah mangga kwini. Di toko-toko makanan dan
oleh-oleh, juga terdapat makanan khas yaitu sambel
Lampung, lempok (dodol), keripik pisang, kerupuk kemplang,
manisan dll.

11. BANTEN – SATE BANDENG


Sate bandeng merupakan makanan khas Banten.
Berbeda dengan ikan bandeng biasa, daging sate
bandeng empuk dan tidak bertulang. Karena
kekhasannya, sate bandeng menjadi oleh-oleh dari
Banten. Banten adalah propinsi yang paling muda di
Pulau Jawa. Sebelumnya, Banten merupakan bagian
dari propinsi Jawa Barat.

12. JAKARTA – KERAK TELOR


Kerak telor adalah makanan asli daerah Jakarta (Betawi), dengan bahan-bahan beras ketan putih,
telur ayam, ebi (udang kering yang diasinkan) yang
disangrai kering ditambah bawang merah goreng, lalu
diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai,
cabai merah, kencur, jahe, merica butiran, garam dan
gula pasir.

13. JAWA BARAT (BANDUNG) – SERABI


Serabi kadang disebut Srabi atau Surabi merupakan salah satu makanan ringan atau jajanan
pasar yang berasal dari Indonesia. Serabi serupa dengan Pancake (Pannekoek atau Pannenkoek)
namun terbuat dari tepung beras (bukan tepung terigu) dan diberi kuah cair yang manis (biasanya
dari gula kelapa). Kuah ini bervariasi menurut daerah di
Indonesia. Daerah yang terkenal dengan kue serabinya
adalah Jakarta, Bandung, Solo, Pekalongan dan
Purwokerto yang masing-masing memiliki keunikan
tersendiri. Ada juga surabi Arab yang terkenal karena
keunikannya yang terdapat di kota bogor.

14. JAWA TENGAH (SEMARANG) - LUMPIA


Lumpia semarang adalah makanan semacam rollade
yang berisi rebung, telur, dan daging ayam atau
udang. Cita rasa lumpia semarang adalah perpaduan rasa antara Tionghoa dan Indonesia karena
pertama kali dibuat oleh seorang keturunan Tionghoa yang menikah dengan orang Indonesia dan
menetap di Semarang, Jawa Tengah. Makanan ini mulai dijajakan dan dikenal di Semarang ketika
pesta olahraga GANEFO diselenggarakan pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.

15. DI YOGYAKARTA - GUDEG


Gudeg (bahasa Jawa gudheg) adalah makanan
khas Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terbuat
dari nangka muda yang dimasak dengan santan.
Perlu waktu berjam-jam untuk membuat masakan
ini. Warna coklat biasanya dihasilkan oleh daun
jati yang dimasak bersamaan. Gudeg dimakan
dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan
kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan
sambal goreng krecek.

16. JAWA TIMUR (SURABAYA) – RUJAK CINGUR


Rujak Cingur adalah salah satu makanan tradisional
yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama
daerah asalnya Surabaya. Dalam bahasa Jawa kata
"cingur" berarti "mulut", hal ini merujuk pada bahan
irisan mulut atau moncong sapi yang direbus dan
dicampurkan ke dalam hidangan. Rujak cingur biasanya
terdiri dari irisan beberapa jenis buah-buahan seperti
ketimun, krai (sejenis ketimun khas Jawa
Timur),bengkoang, mangga muda, nanas, kedondong
dan ditambah lontong, tahu, tempe, bendoyo dan cingur
serta sayuran-sayuran seperti kecambah/tauge, kangkung dan kacang panjang. Semua bahan tadi
dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, air matang untuk sedikit
mengencerkan, gula/gula merah, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam dan
irisan tipis-tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Semua saus/bumbu dicampur
dengan cara diuleg, itu sebabnya rujak cingur juga sering disebut rujak uleg.

17. BALI – AYAM BETUTU


Ayam Betutu adalah lauk yang terbuat dari ayam yang utuh
yang berisi bumbu, kemudian dipanggang dalam api sekam.
Betutu ini telah dikenal di seluruh kabupaten di Bali. Salah
satu produsen betutu adalah desa Melinggih, kecamatam
payangan kabupaten Gianyar. Ayam betutu juga merupakan
makanan khas Gilimanuk. Betutu digunakan sebagai sajian
pada upacara keagamaan dan upacara adat serta sebagai
hidangan dan di jual. Konsumennya tidak hanya masyarakat
Bali tapi juga tamu manca negara yang datang ke Bali,
khususnya pada tempat-tempat tertentu seperti di hotel dan rumah makan/restoran. Betutu tidak
tahan disimpan lama.

18. NUSA TENGGARA BARAT – AYAM TALIWANG


Ayam Taliwang adalah makanan khas Lombok, Nusa
Tenggara Barat yang berbahan dasar ayam yang
disajikan bersama bumbu-bumbunya berupa cabai merah
kering, bawang merah, bawang putih, tomat merah, terasi
goreng, kencur, gula Jawa, dan garam. Biasanya disajikan
bersama makanan khas Lombok lainnya seperti Plecing
kangkung.

19. NUSA TENGGARA TIMUR - CATEMAK


Catemak jagung adalah makanan khas Nusa Tenggara Timur.
Catemak jagung adalah makanan penutup yang terbuat dari
jagung, labu lilin, dan kacang hijau yang dimasak dengan bumbu
masak penyedap rasa. Tidak seperti warnanya yang manis seperti
kolak, catemak rasanya asin

20.KALIMANTAN BARAT – BUBUR PEDAS SAMBAS


Bubur Pedas Sambas adalah makan khas dari wilayah
sambas di Kalimantan Barat. Meski nama makanan khas
tersebut berbanderol kata “pedas” yang akan membuat
pencinta kuliner yang tidak suka rasa pedas bergidik ngeri,
saat disuguhkan pasti akan minta tambah lagi. Karena, bubur
pedas adalah bubur yang terbuat dari campuran sayur mayur
dan saat diolah tidak ada dicampurkan bahan cabai
sedikitpun.

21. KALIMANTAN SELATAN – SOTO BANJAR


Soto Banjar adalah soto khas suku Banjar, Kalimantan
Selatan dengan bahan utama ayam dan beraroma
harum rempah-rempah seperti kayu manis, biji pala, dan
cengkeh. Soto berisi daging ayam yang sudah disuwir-
suwir, dengan tambahan perkedel atau kentang rebus,
rebusan telur, dan ketupat.
Seperti halnya soto ayam, bumbu Soto Banjar berupa
bawang merah, bawang putih dan merica, tapi tidak
memakai kunyit. Bumbu ditumis lebih dulu dengan sedikit minyak goreng atau minyak samin
hingga harum sebelum dimasukkan ke dalam kuah rebusan ayam. Rempah-rempah nantinya
diangkat agar tidak ikut masuk ke dalam mangkuk sewaktu dihidangkan.

22. KALIMANTAN TENGAH – JUHU SINGKAH


Juhu Singkah adalah makanan khas masyarakat Dayak, Kalimantan Tengah, yang sangat lezat.
Makanan ini bisa dijumpai di Kota Palangkaraya, Kalteng. Makanan yang terbuat dari umbut rotan
ini lebih lezat bila dipadukan dengan ikan betok. Umbut rotan diperoleh warga dengan mencarinya
di sekitar hutan tempat mereka tinggal.

23. KALIMANTAN TIMUR - AYAM CINCANE


Ayam Cincane adalah salah satu kuliner andalan di kota
Samarinda. Biasanya, kuliner ini dijadikan hidangan utama
ketika masyarakat Samarinda menyelanggarakan pesta
pernikahan atau acara menyambut tamu kehormatan.
Ketika sedang berwisata kuliner ke kota Samarinda, menu
Ayam Cincane dapat dijumpai di beberapa kedai ataupun
rumah makan. Daging ayam kampung yang disajikan
bersama bumbu berwarna kemerahan menjadi ciri khas
tersendiri dari Ayam Cincane.

24. SULAWESI SELATAN – SUP KONRO


Sup Konro adalah masakan sup iga sapi khas Indonesia yang
berasal dari tradisi Bugis dan Makassar. Sup ini biasanya dibuat
dengan bahan iga sapi atau daging sapi. Masakan berkuah warna
coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan ketupat kecil yang
dipotong-potong terlebih dahulu. Warna gelap ini berasal dari buah
kluwek yang memang berwarna hitam. Bumbunya relatif "kuat"
akibat digunakannya ketumbar.

25. SULAWESI TENGAH (PALU) – SUP IKAN JANTUNG PISANG


Sup Ikan Jantung Pisang adalah makanan khas sulawesi tengah,
Tepatnya di kota Palu. Makanan dengan cita rasa yang asam pedas
yang segar ini, menggunakan ikan kakap sebagai bahan utama.

26. SULAWESI TENGGARA – LAPA LAPA


Lapa-lapa adalah makanan khas sulawesi tenggara, lapa-lapa mempunyai rasa yang guri dan
enak, apalagi dikonsumsi dengan ikan kaholeonarore (ikan
asin) semakin menambah selerah makan.
kuliner ini jika di jawa mungkin lebih di kenal dengan lepet /
lepat,tetapai cara memasak lapa-lapa berbeda dengan lepet/
lepat karena jika lapa-lapa berasnya dimasak bersama-sama santan, sampai setengah matang
lalu diangkat. Kemudian didinginkan, dan selanjutnya dibungkus dengan bale (janur). Setelah itu
direbus kembali sampai matang. Supaya rasanya lebih guri, lapa-lapanya dikukus agak lama.

27. GORONTALO – BINTE BILUHUTA


Binte Biluhuta adalah makanan khas Gorontalo.
Makanan ini biasa juga disebut dengan milu siram,
karena terbuat dari milu (bahasa setempat berarti
jajung).
Makanan ini terbuat dari jagung manis pipilan ini bisa
kita dapatkan di mana-mana di Gorontalo. Berdasarkan
tradisi makanan khas inilah sehingga Gubernur
pertama Gorontalo, Fadel Muhammad
mengembangkan budidaya jagung di daerah ini.
Makanan ini terbuat dari jagung, udang, kelapa
setengah tua, belimbing sayur, daun bawang, daun
kemangi, bawang merah, jeruk nipis.

28. SULAWESI UTARA – TINUTUAN / BUBUR MANADO


Tinutuan atau Bubur Manado adalah makanan khas Indonesia
dari Manado,Sulawesi Utara. Ada juga yang mengatakan
tinutuan adalah makanan khas Minahasa,Sulawesi Utara.
Tinutuan merupakan campuran berbagai macam sayuran, tidak
mengandung daging, sehingga makanan ini bisa menjadi
makanan pergaulan antar kelompok masyarakat di Manado.
Tinutuan biasanya disajikan untuk sarapan pagi beserta
berbagai pelengkap hidangannya.

29. MALUKU – IKAN ASAR


Ikan Asar adalah ikan cakalang atau tongkol yang dipanggang dengan asap. Biasanya panganan
ini dijajakan di pinggir jalan ataupun di pasar-
pasar Kota Ambon dan banyak pada sore
hari. Di kota Ambon, tidak sulit untuk
mencari makanan ini, Anda cukup berjalan
menuju kawasan Galala dan pasar PLTD akan
ditemukan banyak berjejer kios pedagang
yang memajang daganganya dengan
berbagai jenis ikan asap dengan berbagai
ukuran dan jenisnya dengan harga yang
murah,hanya dengan 25.000 kita sudah
dapat membawa pulang ikan asar nan lezat.

30. MALUKU UTARA (TERNATE) – GOHU IKAN


Gohu Ikan adalah Salah satu masakan khas Ternate.
Penyebutannya harus lengkap: gohu ikan. Soalnya, kalau hanya
disebut gohu, maka artinya adalah rujak pepaya muda yang juga
populer di Sulawesi Utara. Gohu ikan khas Ternate dibuat dari ikan
tuna mentah. Tidak heran bila banyak orang menyebutnya sebagai
sashimi Ternate.

31. PAPUA BARAT – IKAN BAKAN MANOKWARI


Sesuai dengan namanya, Ikan Bakar Manokwari adalah
makanan khas Manokwari, Papua. Tidak seperti ikan bakar
yang biasa kita temui di kebanyakan warung ataupun rumah
makan, ikan bakar ini memiliki rasa khas yang bisa
membuat lidah bergoyang karena tambahan sambal khas
Papua yang disiramkan di atasnya. Ikan yang biasa
dijadikan bahan masakan ini adalah ikan tongkol.

32. PAPUA TIMUR - PAPEDA / BUBUR SAGU


Papeda atau Bubur Sagu, merupakan makanan pokok
masyarakat Maluku dan Papua. Makanan ini terdapat di hampir
semua daerah di Maluku dan Papua.
Papeda dibuat dari tepung sagu. Pembuatnya para penduduk
di pedalaman Papua. Tepung sagu dibuat dengan cara
menokok batang sagu. Pohon yang bagus untuk dibuat sagu
adalah pohon yang berumur antara tiga hingga lima tahun.
Mula-mula pokok sagu dipotong. Lalu bonggolnya diperas
hingga sari patinya keluar. Dari sari pati ini diperoleh tepung
sagu murni yang siap diolah. Tepung sagu kemudian disimpan di dalam alat yang disebut tumang.
Papeda biasanya disantap bersama kuah kuning, yang terbuat dari ikan tongkol atau ikan mubara
dan dibumbui kunyit dan jeruk nipis.

33. PAPUA TENGAH – KUE SAGU / BAGEA


Kue Sagu atau Bagea adalah kue yang berasal dari papua,
bahan dasar pembuatan kue ini adalah tepung sagu. Kue sagu
ini agak keras saat digigit tetapi kalau sudah ada di dalam mulut
atau di celup ke air akan cepat lunak/ lembek.

V.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada dunia usaha makanan khas daerah harus
diperhatikan dengan seksama oleh semua tenaga kerja dalam lingkup
kerjanya.Pelaksanaan K3 merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan
tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga
dapat mengurangi kecelakaan kerja dan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas
kerja.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga keamanan kerja di dapur antara
lain :

3 Peralatan listrik harus dalam kondisi baik, dan letaknya tidak dekat dengan air,
penerangan ruangan cukup, dan lantai tidak licin;

4 Upayakan semua pisau tajam. Pisau yang tajam lebih aman dan tidak
membutuhkan tenaga untuk menekan dan menghindari meleset pada waktu
memotong. Pakailah pisau hanya untuk memotong, jangan untuk membuka
kaleng/botol atau lainnya. Jangan mencoba menangkap pisau yang jatuh saat
dipakai, hindari dengan badan ke belakang, biarkan pisau jatuh. Cucilah pisau
setelah dipakai dengan hati-hati, bagian tajam dijauhkan dari badan. Jangan
meletakkan pisau dicucian dalam air, karena tidak kelihatan, sedangkan
pisaunya tajam. Membawa pisau harus hati-hati, bagian tajam menghadap ke
bawah, jangan mengayunkan tangan. Letakkan pisau di tempat aman selama
tidak dipakai.

5 Pakailah talenan pada saaat memotong, jangan memakai lapisan meja metal.
6 Pakailah serbet sebagai alas talenan supaya tidak licin.

7 Setelah selesai menggunakan alat, bersihkan dan kembalikan ke tempat semula


dengan rapi dan bersih.

V. 3 Teknik Pengemasan Makanan Khas Daerah

Pengemasan yang pertama yang diketahui adalah menggunakan bahan-bahan alami yang
tersedia pada saat itu diantaranya : keranjang dari alang-alang, kantong kulit (bola tas), kotak
kayu, vas tembikar, keramik amphorae, tong kayu, tas anyaman, dll. Makanan tradisional suatu
daerah mungkin berbeda pada daerah lain, misalnya produk fermentasi dari ubi kayu di Jawa
Tengah dan Jawa Timur dikenal sebagai tape, sementara di Jawa Barat disebut sebagai
Peuyeum. Perbedaan sebutan/nama terhadap produk pangan tradisional serupa di berbagai
daerah juga diikuti dengan perbedaan penggunaan kemasan untuk produk dimaksud. Ragam
kemasan makanan tradisional yang sering dijumpai seperti kemasan dengan menggunakan daun
pisang, kelobot jagung (pelepah daun jagung), daun kelapa/enau (aren), daun jambu air dan daun
jati.
Menurut Julianti dan Nurminah (2006), Kemasan dapat diklasifikasikan berdasarkan
beberapa hal atau beberapa cara yaitu sebagai berikut :

8 Klasifikasi kemasan berdasarkan frekwensi pemakaian: a). Kemasan sekali pakai


(disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah dipakai, seperti kemasan
produk instant, permen, dll. b). Kemasan yang dapat dipakai berulangkali (multitrip) dan
biasanya dikembalikan ke produsen, contoh : botol minuman, botol kecap, botol sirup. c)
Kemasan atau wadah yang tidak dibuang atau dikembalikan oleh konsumen (semi
disposable), tapi digunakan untuk kepentingan lain oleh konsumen, misalnya botol untuk
tempat air minum dirumah, kaleng susu untuk tempat gula, kaleng biskuit untuk tempat
kerupuk, wadah jam untuk merica dan lain-lain.

9 Klasifikasi kemasan berdasarkan struktur sistem kemas (kontak produk dengan kemasan)
: a). Kemasan primer, yaitu kemasan yang langsung bersentuhan dengan produk yang di
bungkusnya, b). Kemasan sekunder, yang tidak bersentuhan langsung dengan
produknya akan tetapi membungkus produk yang telah dikemas dengan kemasan primer,
c). Kemasar tersier dan kuartener yaitu kemasan untuk mengemas setelah kemasan
primer atau sekunder.

10 Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat kekakuan bahan kemasan : a). Kemasan fleksibel
yaitu bahan kemasan yang mudah dilenturkan tanpa adanya retak atau patah. Misalnya
plastik, kertas dan foil, b). Kemasan kaku yaitu bahan kemas yang bersifat keras, kaku,
tidak tahan lenturan, patah bila dibengkokkan relatif lebih tebal dari kemasan fleksibel.
Misalnya kayu, gelas dan logam, c). Kemasan semi kaku/semi fleksibel yaitu bahan
kemas yan memiliki sifat-sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku. Misalnya
botol plastik (susu, kecap, saus), dan wadah bahan yang berbentuk pasta.

11 Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkungan :


a). Kemasan hermetis (tahan uap dan gas) yaitu kemasan yang secara sempurna tidak
dapat dilalui oleh gas, udara atau uap air sehingga selama masih hermetis wadah ini tidak
dapat dilalui oleh bakteri, kapang, ragi dan debu. Misalnya kaleng, botol gelas yang
ditutup secara hermetic,
b).Kemasan tahan cahaya yaitu wadah yang tidak bersifat transparan, misalnya kemasan
logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang mengandung lemak
dan vitamin yang tinggi, serta makanan hasil fermentasi,
c). Kemasan tahan suhu tinggi, yaitu kemasan untuk bahan yang memerlukan proses
pemanasan, pasteurisasi dan sterilisasi. Umumnya terbuat dari logam dan gelas.
Klasifikasi kemasan berdasarkan tingkat kesiapan pakai (perakitan):
a). Wadah siap pakai yaitu bahan kemasan yang siap untuk diisi dengan bentuk yang
telah sempurna. Contohbotol, wadah kaleng dan sebagainya.
b). Wadah siap dirakit / wadah lipatan yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap
perakitan sebelum diisi. Misalnya kaleng dalam bentuk lembaran (flat) dan silinder
fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.

Kemasan agar menarik harus dirancang dan dibuat sebaik mungkin, dalam merancang atau
merencanakan pembuatan suatu kemasan sebaiknya kita memperhatikan hal-hal seperti berikut
ini:
a. Kesesuaian antara produk dengan bahan pengemasnya. Maksudnya adalah dalam
menentukan bahan pengemas kita harus mempertimbangkan produk yang kita miliki.
Jika produk kita berbentuk cairan seperti jus atau sirup, kita bisa memilih bahan
pengemas seperti botol atau gelas plastik. Jika produk kita berupa makanan kering
seperti keripik, kerupuk, atau yang lainnya kita bisa menggunakan plastik transparan
dan lain sebagainya. Plastik dapat digunakan sebagai kemasan primer sekaligus
dengan labelnya, juga bisa dimasukkan kedalam kemasan lain seperti dus kertas
sebagai kemasan sekunder.
b. Ukuran Kemasan dan ketebalan bahan kemasan. Ukuran kemasan berkaitan dengan
banyak sedikitnya isi yang diinginkan, sedangkan ketebalan berkaitan dengan
keawetan dari produk yang ada didalamnya. Jika produknya sangat ringan seperti
kerupuk sebaiknya kemasan di buat dalam ukuran relatif besar.
c. Bentuk kemasan. Agar kemasan menarik bentuk pengemas bisa dirancang dalam
bentuk yang unik tergantung dari kreativitas perancangnya. Misalnya kemasan dus
kertas bisa di buat seperti tabung, kubus, balok, trapesium atau bentuk-bentuk lainnya.

CONTOH PENGEMASAN

1. Pengemasan dengan bahan daun

Gambar Pengemasan dengan menggunakan daun pisang

2. Pengemasan dengan bahan plastik

Gambar Pengemasan dengan menggunakan plastik


BAB VI
BREAK EVEN POINT DAN PROMOSI

VI. 1 Break Even Point)

Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana
perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita
kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol.
Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap,
dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Apabila
penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka
perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh
keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di
keluarkan.

BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian,
diantara manfaat BEP adalah:
1. Alat perencanaan untuk hasilkan laba
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta
hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan
yang bersangkutan.

3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan

4. Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan
dimengerti

A. Strategi Menetapkan Harga Jual Makanan Khas Daerah

Menentukan harga jual produk yang paling sesuai dan tepat tidaklah mudah

untuk wirausawan yang baru memulai usahanya. Harga jual sangat berkaitan dengan
tingkat penjualan dan tingkat keuntungan yang ditetapkan. Jika menetapkan harga terlalu
mahal, dikhawarirkan pelanggan akantidak jadi membeli produk. Sedangkan jika menjual
produk terlalu murah, makaakanmenghasilkan laba dengan tingkat yang rendah.
Menentukan harga jual yang asal-asalan akan meningkatkan resiko kerugian. Oleh karena
itu, ketika akan menetapkan harga jual produk perlu melakukan suatu perhitungan yang
matang.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menentukan harga jual suatu
produk. Hal-hal yang harus diperhatikan di antaranya adalah faktor pelanggan, pesaing,
biaya, dan juga kemanfaatan untuk usaha anda sendiri. Faktor-faktor tersebut dijelaskan di
bawah ini.

1. Pelanggan.
Pelanggan merupakan prioritas utama dalam usaha makanan khas daerah, jadi
pastikan bahwa harga jual yang ditetapkan akan dapat di terima oleh pelanggan.
Pelanggan akan dengan senang hati membeli produk yang ditawarkan jika harga
yang diberikan terjangkau dan kualitas barang pun berbanding lurus dengan
kualitas barang.
2. Pesaing.
Pastikan bahwa harga jual produk dapat bersaing dengan harga jual produk
pesaing. Perhatikan tingkat keuntungan. Jangan mengambil keuntungan yang
terlalu besar karena akan menyebabkan harga jual terlalu mahal. Ada baiknya
menurunkan tingkat keuntungan sehingga harga yang ditawarkan dapat bersaing
dengan harga yang ditetapkan dengan pesaing.
3. Biaya,
Pastikan harga jual produkyang di tetapkan dapat menutup biaya-biaya yang telah
terjadi. Ini artinya harus benar-benar jeli dan teliti dalam menghitung biaya yang
terjadi, pastikan bahwa tidak ada biaya yang tidak dimasukkan dalam perhitungan.
Jika saja ada biaya yang tidak terhitung, akan menyebabkan harga yang tidak
tepat, sehingga akan berpengaruh terhadap tingkat keuntungan, bahkan akan
menyebabkan kerugian.
4. Kemanfaatan untuk usaha. Harga jual yang ditetapkan di nilai pantas jika harga dapat
memberikan keuntungan yang di harapkan. Seandainya saja keuntungan yang diharapkan
dapat tercapai, akan mempermudah dalam mengembangkan usaha yang sudah dirintis.
B. Cara Menghitung BEP

Dalam menghitung Break Even Point diperlukan komponen penghitungan dasar seperti
berikut ini:

1. Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya tetap atau konstan ada walaupun tidak
ada kegiatan produksi. Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan
mesin, dll.

2. Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis
tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan
meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya
bahan baku, biaya listrik, dll.

3. Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah
diproduksi.

Diasumsikan dalam satu kali proses produksi digunakan 10 kg daging yang akan
menghasilkan sekitar 40 bungkus rendang ukuran 1/4kg. Perhitungan biaya produksi dan
keuntungannya adalah sebagai berikut:

1. Biaya variabel
Jumlah @ (Rp) Total (Rp)
Daging 10 kg 100.000 1.000.000
Bumbu 1 paket 25.0000 100.000
Toples 40 buah 5.000 200.000
Kantong plastik 4 gulung 10000 40.000
mika
Total 1.340.000

2. Biaya Tetap
Keterangan Rp
Tenaga Kerja 150.000
Penyusutan alat 10.700
Total 160.700

3. Total biaya

Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap

a. Rp. 1.340.000,00 + Rp. 160.700,00

b. Rp. 1.500.700,00

4. Penerimaan kotor

Penerimaan kotor = Jumlah produksi x Harga produksi


Jumlah (bungkus) Satuan (Rp) Total (Rp)

40 45000 1.800.000

5) Pendapatan bersih (Laba)


Pendapatan bersih = Penerimaan kotor – Total biaya
= Rp. 1.800.000,00 – Rp. 1.500.700,00
= Rp. 299.300

Jadi perkiraan pendapatan untuk satu kali produksi, yaitu sebanyak 10 kg rendang akan
mendapatkan laba/keuntungan sebesar Rp. 299.300,00

VI.2 Promosi
A. Pengertian Promosi

Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting dalam


upayamempertahankan kelangsungan hidup usaha serta meningkatkaan kualitas penjualan yang
secara tidak langsung akan meningkatkan kegiatan pemasaran dalam memasarkan produk yang
dihasilkan.

Pemasaran tidak hanya berhubungan dengan produk, harga produk, dan


pendistribusian produk, tetapi berkait pula dengan mengkomunikasikan produk ini kepada
konsumen agar produk dikenal dan pada akhirnya dibeli. Untuk mengkomunikasikan
produk ini perlu disusun strategi yang disebut dengan strategi promosi, yang terdiri dari
empat komponen utama yaitu periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan penjualan
tatap muka.

1. Periklanan ( advertising)

Merupakan sebuah bentuk komunikasi non personal yang harus memberikan


imbalan/pembayaran kepada sebuah organisasi atau dengan menggunakan media
massa. Adapun media yang biasa digunakan adalah televisi, surat kabar, majalah,
internet, dan lain lain.

2. Promosi penjualan (sales promotion)

Merupakan insentif jangka pendek untuk meningkatkan penjualan suatu produk


atau jasa dimana diharapkan pembelian dilakukan sekarang juga. Wujud nyata
kegiatan promosi penjualan misalnya adalah obral, pemberian kupon, pemberian
contoh produk, dan lain-lain

3. Penjualan tatap muka (Personal Selling)

Merupakan sebuah proses dimana para pelanggan diberi informasi dan persuasi
untuk membeli produk-produk melalui komunikasi secara personal dalam suatu
situasi perekrutan.
4. Hubungan Masyarakat (Publishitas)

Merupakan bentuk komunikasi non personal dalam bentuk berita sehubungan


dengan organisasi tertentu atau tentang produk-produknya yang ditransmisi melalui
perantara media massa dan tidak dipungut biaya sama sekali tetapi bukan juga
cuma-cuma.

B. Tujuan Promosi

Dalam memasarkan sebuah produk, tak jarang para pelaku usaha mengadakanacara
khusus untuk mempromosikan produk unggulannya kepada masyarakat. Kegiatan tersebut
sengaja dilakukan untuk mendukung strategi pemasaran mereka sehingga produk yang
dimilikinya semakin dikenal luas oleh semua lapisan masyarakat.Berbagai macam strategi
promosi pun dilakukan para pelaku usaha untuk menarik minat calon konsumennya dan
meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap brand image produknya.Misalnya saja promosi
besar-besaran melalui potongan harga (diskon khusus), memberikan sampel gratis untuk
produk-produk terbaru, atau sekedar memberikan pelayanan khusus bagi para konsumen
yang membeli produk dalam jumlah yang cukup banyak. Namun, sebelum merencanakan
dan menjalankantrategi promosi penjualan, sebaiknya tentukan terlebih dahulu tujuan
promosi yang ingin dicapai.Hal ini penting agar program promosi yang direncanakan bisa
sesuai dengan tujuan utama yang telah ditetapkan sebelumnya. Berikut adalah beberapa
tujuan utama mempromosikan sebuah produk.

a. Memberikan daya tarik khusus bagi para pelanggan

Promosi penjualan dalam sebuah acara sangat ditunggu-tunggu oleh sebagian besar
konsumen. Biasanya para pelanggan sengaja menanti event promosi sebuah produk
untuk mendapatkan penawaran harga yang lebih murah.Kondisi inilah yang menjadi
daya tarik tersendiri bagi para konsumen, sehingga mereka tidak segan untuk ikut
bergabung dengan antrian yang cukup panjang atau turun langsung berdesak-desakan
di lokasi promosi untuk mendapatkan produk unggulan yang sedang diobral besar-
besaran.

b. Meningkatkan angka penjualan

Sebagian besar pelaku usaha sengaja mengadakan kegiatan promosi besar-besaran


untuk meningkatkan volume penjualan dan mendapatkan omset besar setiap bulannya.
Biasanya strategi ini dijalankan para pelaku usaha yang memiliki stok persediaan
barang di gudang cukup melimpah. Jadi, strategi promosi tersebut sengaja dilakukan
untuk menghabiskan stok lama atau persediaan barang di gudang serta mempercepat
perputaran uang agar bisa segera balik modal.

c. Membangun loyalitas konsumen

Tujuan pelaku usaha mengadakan kegiatan promosi tidak hanya untuk meningkatkan
penjualan produk, namun juga untuk membangun loyalitas dari para konsumennya. Hal
ini dilakukan untuk menjaring para konsumen yang awalnya hanya sekedar ingin coba-
coba, menjadi pelanggan tetap yang akan menggunakan produk-produk yang dibuat
secara berkelanjutan. Tentunya untuk mewujudkan tujuan tersebut dibutuhkan strategi
promosi jitu, misalnya saja dengan memberikan diskon 25% untuk pembelian
selanjutnya, atau memberikan kupon khusus yang bisa ditukarkan dengan produk gratis
setelah mengumpulkan lima buah kupon pembelian. Dengan hadiah menarik, maka
konsumen pun semakin senang membeli produk-produk yang ditawarkan.

C. Manfaat Promosi

Promosi perusahaan memang sangat penting karena mempengaruhi hasil

penjualan suatu produk atau barang, dan tentunya itu sangat berdampak besar terhadap
berlangsungnya kreatifitas suatu perusahaan. Strategi promosi perusahaan sering digunakan
sebagai salah satu cara untuk meningkatkan permintaan atau penjualan produk yang ditawarkan,
sehingga dapat meningkatkan laba yang diperoleh. Selain itu kegiatan promosi juga memberikan
kemudahan dalam merencanakan strategi pemasaran selanjutnya, karena biasanya kegiatan
promosi dijadikan sebagai caraberkomunikasi langsung dengan calon konsumen. Sehingga kita
dapat memperoleh informasi akurat dari para konsumen, mengenai respon produk yang kita
tawarkan. Berikut beberapa manfaat lain dari adanya kegiatan promosi :

a. Mengetahui produk yang diinginkan para konsumen


b. Mengetahui tingkat kebutuhan konsumen akan suatu produk
c. Mengetahui cara pengenalan dan penyampaian produk hingga sampai ke konsumen
d. Mengetahui harga yang sesuai dengan kondisi pasaran
e. Mengetahui strategi promosiyang tepat kepada para konsumen
f. Mengetahui kondisi persaingan pasar dan cara mengatasinya
g. Menciptakan image sebuah produk dengan adanya promosi

D. Sasaran Promosi

Mempromosikan rumah makan adalah suatu tahapan yang cukup menantang bagi pemilik
restoran atau warung makan. Promosi yang dilakukan haruslah tepat sasaran. Siapa yang akan
menjadi konsumen utama produk makanan khas daerah yang kita buat, apakah anak-anak,
remaja, atau orang dewasa. Tentunya kita tidak ingin menghambur-hamburkan uang untuk
melakukan promosi yang kurang tepat sasaran. Berikut beberapa cara promosi rumah makan
yang murah tapi tepat sasaran

a. Mulut ke mulut atau testimonial


Cara ini merupakan cara tradisional yang masih terbilang efektif hingga sekarang. Cara
yang paling mudah adalah dengan mengundang atau datang ke grup arisan ibu-ibu dan
berikan contoh produk makanan khas daerah yang sudah dibuat.Berikan kemasan dan
rasa terbaik dari contoh makanan tersebut. Tetaplah jaga kualitas produk yang
dihasilkan.Jangan sampai contoh yang diberikan lebih baik dari produk yang dijual.

b. Promosi melalui jejaring sosial


Dewasa ini orang sudah tidak asing lagi dengan facebook, twitter, wordpress, youtube dan
lain-lain. Gunakanlah media sosial ini untuk mempromosikan produk yang dibuat karena
gratis dan mudah untuk dioperasikan. Lakukan cara promosi ini dengan mengupload
gambar-gambar makanan yang dibuat. Berikan alamat dan nomor kontak rumah makan.
Rajin-rajinlah untuk memberikan berita terbaru tentang restoran dan produk yang dibuat
melalui media ini.

c. Loyalty programs
Promosi ini berupa pemberian point-point pada setiap pembelian. Jika pembeli sudah
mencapai point tertentu, bisa diberikan voucher atau diskon khusus kepada pembeli.

d. Up-selling
Up-selling adalah suatu cara mempromosikan suatu produk saat pembeli sedang
berinteraksi dengan penjual. Misalnya dengan memberitahukanmanfaat dari produk
tertentu atau menu baru dengan diskon tertentu. Tapi perlu kehati-hatian saat melakukan
up-selling, jangan sampai pembeli merasa dipaksa untuk membeli suatu produk.

e. Mengadakan suatu acara


Acara seperti lomba memasak, kursus memasak secara gratis, acara ulang tahun
atau acara anak lainnya. Acara seperti ini bisa menarik pelanggan untuk datang
secara sukarela. Berikanlah contoh-contoh makanan atau promosi-promosi kepada
pelanggan selama acara berlangsung.

f. Email dan mobile marketing


Mintalah alamat email atau nomor handphone pembeli jika ada, untuk memberikan
berita terbaru tentang makanan yang dibuat kepada pembeli. Tapi jangan lupa
untuk menanyakan kepada pembeli apakah mereka bersedia untuk dihubungi
melalui email atau sms jika terdapat promosi di rumah makan. Karena ada juga
pembeli yang sering merasa terganggu untuk menerima promosi-promosi seperti
ini. Ditakutkan pembeli justru akan lari jika kita memaksakan cara ini kepada
mereka.

g. Blog dan video

Buatlah blog tentang rumah makan anda melalui blog gratis seperti wordpress atau
blogger agar rumah makan yang kita miliki bisa diketahui oleh masyarakat lebih
luas. Jika mungkin buatlah video tentang keistimewaan makanan yang kita buatdan
upload di jejaring sosial seperti facebook atau youtube. Sehingga pembeli merasa
tertarik untuk datang ke tempat usaha.

h. Stiker promosi di tempat-tempat menunggu


Stiker kecil tentang restoran bisa dibuat dan ditempelkan di tempat-tempat umum,
terutama tempat-tempat dimana banyak orang menunggu dan antri seperti toilet,
halte, dan angkutan kota. Atau anda juga bisa memberikan stiker mobil gratis di
tempat parkir yang bertuliskan nama dan foto makanan yang disediakan di restoran.

E. Teknik Promosi

Promosi penjualan(sales promotion) merupakan kegiatan yang sangat penting


danmerupakan bagian integral dari proses pemasaran. Berbagai cara dilakukan untuk
mempromosikan produk yang dibuat. Lingkungan bisnis makanan inetrenasional saat ini telah
menjadi sangat kompetitif karena meningkatnya jumlah warung makan/ restoran yang
menawarkan produk mereka. Seorang wirausahawan harus mengetahui beberapa strategi
penjualan untuk meningkatkan popularitas produk yang dihasilkan. Beberapa teknik promosi yang
dapat dilakukan adalah :

a. Memberikan kupon (Coupons)


Teknik ini dilakukan dengan memberikan sertifikat yang memberi hak pada
pemegangnya untuk mendapat pengurangan harga seperti yang tercetak untuk
pembelian produk tertentu. Kupon dapat dikirim, pada produk, atau diselipkan dalam
iklan di majalah dan Koran. Kupon agar efektif sebaiknya memberikan ptongan harga
15% sampai 20%

b. Price-off Deals/Discount (Potongan harga)

Teknik ini dilakukan dengan memberikan potongan harga langsung di tempat


pembelian, biasanya potongan harga berkisar dari 10% -25%.
c. Premium and advertising specialties (Promosi special)

Teknik ini dilakukan dengan memberikan barang dengan biaya yang relatif rendah
atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu.

d. Contest and sweepstakes (Kontes dan Undian)

Teknik promosi yang dilakuakn dengan memberikan hadiah berupa tawaran


kesempatan untuk memenangkan uang tunai, perjalanan atau barang-barang karena
membeli sesuatu. Teknik ini dapat juga dilakukan dengan cara memberikan kontes
tentang mebuat jingle atau logo produk makanan intersional yang akan dibuat.
e. Sampling and trial offers (pemberian contoh produk)

Merupakan teknik promosi dengan memberikan penawaran gratis untuk sejumlah


produk atau jasa. Sampel itu dapat dikirim dari rumah ke rumah, dikirim lewat pos,
diambil di toko, disertakan pada produk lain atau dipajang dalam suatu penawaran
iklan. Pemberian sample adalah cara yang paling efektif dan paling mahal untuk
memperkenalkan suatu produk baru. Beberapa teknik yang dipergunakan pada
sampling adalah :

f. In-store sampling yaitu pemberian contoh produk di dalam took

g. Door-to-door samplingyaitu pemberian contoh produk dengan mendatangi


konsumen satu per satu. Teknik ini lumayan mahal karena besarnya biaya tenaga
kerja, tetapi dapat efektif jika pemasar mempunyai informasi lokasi yang sesuai
dengan segmentasi dan target yang akan dicapai pada area geografi tertentu.
h. Mail sampling yaitu mengirimkan contoh prosuk melalui jasa pos. Teknik ini
merupakan alternatif dari distribusi door-to-door.
i. Newspaper sampling yaitu pengiriman contoh produk melalui surat kabar

j. On-Package sampling yaitu teknik dimana contoh barang disisipkan pada kemasan
produk lain, sangat berguna untuk brands targeted Contohnya: Pembelian
makanan utama berhadiah ice cream.

k. Mobile sampling yaitu membawa keluar logo untuk menghiasi mall, area rekreasi,
ecan raya dan pusat perbelanjaan.
l. Brand (Product) placement adalah teknik promosi untuk mencapai pasar dengan
memasukan produk pada sebuah acara televisi atau film. Contoh: artis melakuakn
adegan makan/minum dengan menggunakan produk makanan internsional atau di
warung makan/restoran.
m. Rebates (Rabat/ tawaran pengembalian tunai) yaitu memberikan pengurangan
harga setelah pembelian terjadi. Konsumen mengirim bukti

BAB VII
MAKANAN INTRNASIONALDAN TABLE MANNER

VII. 1 Jenis dan Karakteristik Makanan Internasional


Makanan internasional adalah makanan yang sumber-sumber bahan makanannya berasal dari
negara tersebut dan mempunyai karakter makanan khas negara tersebut. Makanan enak dan
terkenal di dunia banyak macamnya karena di setiap negara mempunyai makanan khas yang
membedakan dengan makanan negara lain. Uraian berikut ini merupakan beberapa makanan
internasional yang sering dijual di Indonesia.

9 Jenis dan Karakteristik Makanan Internasional

1. Pizza
Pizza adalah roti berbentuk bundar pipih yang dipanggang di oven kemudian dilumuri saus tomat
serta keju mozarella. Biasanya pizza juga ditambahkan bahan bahan topping sesuai selera seperti
sosis, daging, paprika, jamur, dan lain lain. Makanan ini digemari oleh orang-orang dari segala
usia kita bisa mendapatkannya dengan sangat mudah di berbagai restoran-restoran cepat saji
atau layanan pesan antar. Salah satu rahasia kelezatan pizza italia adalah proses
pemanggangannya yang dilakukan di dalam oven tradisional dengan bara api. Hal ini dikarenakan
jika dipanggan dengan oven listrik, umumnya adonan pizza tipis akan menjadi keras. Pizza yang
kita kenal sekarang ini bermula sekitar tahun 1600-an dan pizza saat itu tidak dilumuri dengan
saus tomat di atasnya. Kemudian pada tahun 1800-an pizza dengan saus tomat dibawa oleh
seorang imigran italia yang berasal dari napoli ke New York, Amerika Serikat.

2. Sushi

Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dikepal bersama lauk berupa makanan
laut, daging, sayuran yang mentah atau sudah dimasak kemudian dicocol dengan kecap dan
wasabi. Nasi sushi ini mempuyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras,
garam, dan gula. Saat ini tidak hanya di Jepang, di seluuh dunia termasuk Indonesia sendiri pun
sudah banyak restoran yang menghidangkan makanan ini.

Istilah sushi berasal dari bentuk kata bahasa kuno yang tidak lagi dipergunakan dalam konteks
lain. Secara harifah, "sushi" berarti "itu (berasa) masam", suatu gambaran mengenai proses
fermentasi dalam sejarah akar katanya. Dasar ilmiah dibalik proses fermentasi ikan yang dikemas
di dalam nasi ialah bahwa cuka yang dihasilkan dari fermentasi nasi menguraikan asam amino dari
daging ikan. Hasilnya ialah salah satu dari lima rasa dasar yang disebut umami dalam bahasa
jepang.

3. Rendang
Rendang adalah masakan daging bercita rasa pedas yang menggunakan bahan campuran dari
berbagai bumbu dan rempah-rempah. Masakan ini dihasilkan dari proses memasak yang
dipanaskan berulang-ulang dengan santan kelapa berjam-jam hingga kering dan berwarna hitam
pekat. Masakan ini populer di kalangan masyarakat Indonesia dan negara-negara di Asia
Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Brunai, Filipina, dan Thailand. Di daerah asalnya,
Minangkabau, rendang disajika dalam berbagai upacara adat dan perhelatan istimewa. Meskipun
rendang merupakan masakan tradisional Minangkabau secara umum, masing-masing daerah di
Minangkabau memiliki teknik memasak dan penggunaan bumbu yang berbeda. Pada tahun 2011,
rendang dinobatkan menjadi sebagai hidangan peringkat pertama dalam daftar 50 Hidangan
Terlezat Dunia yang digelar CNN Internasional. Rendang biasa ditemukan di Rumah Makan
Padang di seluruh dunia dan masakan ini populer di kalangan masyarakat Indonesia serta negara-
negra di asia tenggara.

4. Kebab

Kebab adalah sebutan untuk hidangan danging panggang atau daging bakar yang ditusuk
memakai tusukan. Daging yang umum dipakai untuk kebab adalah daging domba dan daging sapi,
atau terkadang menggunakan daging kambing, ayam, ikan atau kerang. Saat ini sepertinya kebab
tidak hanya ditusuk, namun juga dapat disajikan seperti burger. Kita dapat menjumpai makanan
yang satu ini dibanyak tempat di Indonesia. Harganya pun cukup murah untuk kantong masyarakat
Indonesia, sehingga peminat kebab juga banyak

5. Kimchi

Kimchi merupakan makanan tradisional korea yang sudah terkenal di dunia. Kimchi adalah asinan
sayuran hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas. Sayuran yang paling sering dibuat kimchi
adalah lobak dan sawi. Setelah digarami dan dicuci, sayuran dicampur dengan bumbu yang dibuat
dari udang krill, kecap ikan, bawang putih, jahe, dan bubuk cabai merah. Kimchi biasanya
diletakkan di meja makan sebagai pendamping masakan mirip acar, namun tak jarang pula kimchi
dicampurkan langsung ke dalam masakan seperti nasi goreng atau sup.

Kimchi termasuk makanan yang sehat, dikarenakan kimchi yang terbuat dari berbagai macam
sayuran kaya akan serat makanan dan rendah kalori. Satu porsi kimchi menyumbang lebih dari
50% kebutuhan tubuh harian akan vitamin C dan karotin. Hampir semua jenis kimchi mengandung
bawang bombay, bawang utih dan cabai bubuk di mana semuanya merupakan bahan makanan
yang sangat baik bagi kesehatan. Selain sayuran yang digunakan di dalam kimchi juga
memberikan kontribusi terhadap nilai nutrisi secara keseluruhan. Kimchi juga kaya akan vitamin A,
thiamine (B1), riboflavin (B2), kalsium dan besi, serta mengandung semjumlah bakteri asam laktat
dari spesies Lactobacillus kimchi.
6. Tortilla

Tortilla (atau biasanya disebut dengan tortilla gandum untuk membedakannya dengan tortilla
lainnya), merupakan sejenis roti pipih/tipis yang lembut dan terbuat dari tepung gandum. Awalnya
tortilla sebenarnya terbuat dari jagung (corn tortilla), namun sejak kedatangan bangsa Eropa ke
Amerika di mana gandum juga turut diperkenalkan maka inovasi pun dilakukan. Tortilla sendiri
telah menjadi makanan pokok bangsa Meksiko sejak pre-Columbian, di mana tortilla dibuat dari
jagung yang telah mendapatkan perlakukan khusus sebelumnya.

Tortilla jagung dan gandum memiliki perbedaan pada teksturnya, versi jagung biasanya lebih tebal
dan lebih berat, sedangkan verdi gandumnya memiliki tekstur yang tidak mudah sobek karena
kandungan glutennya yang tinggi, dan ukurannya pun beragam tergantung kegunaannya. Tortilla
biasanya di santap bersama dengan daging, kentang tumbuk, keju, dan bahan-bahan lainmya
untuk membuat makanan bernama taco, quesadilla, dan burrito. Karena ukurannya yang lebar,
besar dan lemas kala digulung atau ditekuk maka tortilla tepung merupakan tortilla yang terbaik
untuk membuat burrito, makanan yang asli dari Meksiko Utara. Burrito merupakan jenis makanan
Meksiko dan Tex-Mex yang terbuat dari tortilla gandum yang digulung berbentuk silinder untuk
membungkus isinya yang terdiri atas nasi, kacang-kacangan, daging, keu, sayuran, dan aneka
bahan lainnya.

7. Pancake

Pancake (dalam bahasa Belanda: pannenkoek) adalah kue dadar yang dibuat dari terigu, telur,
guka, dan susu. Bahan-bahan dicampur dengan air membentuk adonan kental yang digoreng di
atas wajan datar atau pan yang diolesi dengan minyak. Setelah matang pancake bisa dihidangkan
sewaktu masih hangat atau setelah dingin. Kue ini dimakan dengan tambahan mentega, dan sirup
mapple, selai, atau madu. Setelah itu pancake juga sering dimakan dengan keju, buah beri, dan
irisan daging. Adonan biasanya dicampur dengan bahan pengembang seperti baking powder,
soda kue, ragi, atau kocokan putih telur. Pancake yang enak biasanya adalah pancake yang
ringan karena berisi udara yang terperangkap dalam adonan. Adapun juga tidak terlalu banyak
diaduk agar kue tidak keras. Sewaktu menuangkan adonan ke dalam wajan yang sudah panas di
atas handuk atau kain basah. Suhu permukaan wajan menjadi turun, dan bagian pancake setelah
matang menjadi berwarna kuning kemasan. Sebagai pengganti susu, adonan bisa menggunakan
butter milk, yogurt atau susu kedelai.

8. Spaghetti
Dari sekian banyak pasta yangada, umumnya spaghetti menjadi menu yang paling terkenal dan
selalu ada di hampir seluruh restoran di dunia. Kalau di Indonesia, spaghetti dianggap sebagai
makanan Eropa yang lebih pas di kantong dibandingkan Fettucine atau Mac and Cheese yang
lebih banyak membutuhkan jumlah keu dan juga daging. Spaghetti adalah mie Italia yang
berbentuk panjang seperti lidi. Yang umumnya dimasak 9-12 menit di dalam air mendidih, al dente
yang artinya tidak lengket di gigi, tidak terlalu mentah ataupun terlalu matang. Cara memakannya
bervariasi tetapi sangat terkenal adalah Spaghetti alla Bolognese yaitu dengan saus daging
cincang ditaburi keju Parmesan parut.
9. Bakpao

Bakpao merupakan makanan tradisional Tionghoa. Dikenal sebagai bakpao di Indonesia karena di
serap dari bahasa Hokkian yang dituturkan mayoritas orang Tionghoa di Indonesia. Pao itu berarti
bungkusan, dan bak itu artinya daging, jadi bakpao berarti bungkusan (berisi) daging. Bakpao
biasanya dapat diisi dengan bahan lainnya seperti daging ayam, sayuran, selai kacang kedelai,
kacang azuki, kacang hijau, dan sebagainya. Kulitnya sendiri dari adonan tepung terigu yang diberi
ragi lalu dikukus sampai matang.

VII.2 TABLE MANNER


Materi table manner selama ini meliputi penyiapan dan pengaturannya meja dengan
sebaik-baiknya, cara memenuhi undangan, berpakain yang rapih untuk menghadiri undangan,
cara duduk, cara makan, cara berbicara ditempat perjamuan, dan upaya mengatasi keadaan
darurat di meja makan. Dalam perkembangan materi table manner ini mencakup style dan
kreativitas, terutama dalam set up, dekorasi dan penggunaaan peralatan. Tentunya berbagai
perkembangan yang terjadi di lapangan harus tetap diketahui oleh para guru sehingga materi
yang diberikan pada siswa akan tetap relevan.
Dalam table manner ada tata atau urutan makan yang baik dan benar. Urutannya yaitu
hdangan pembuka, hidangan utma dan hiangan penutup atau nama kerenya  Appetizer,  Main
Course, Dan Dessert. Nah pada kesempatan kali ini IBI akan membahas tentang ketiga urutan
tersebut.

 Appetizer

Appetizer adalah hidangan pembuka yang disajikan dengan porsi kecil, atau hidangan pembangkit
selera makan/makanan pemula sebelum maincourse. Appetizer berfungsi merangsang nafsu
makan sebelum hidangan utama dinikmati.

Contoh makanan pembuka


1. Cold Appetizer
Yaitu hidangan pembuka yang disajikan secara dingin atau segar.
Contoh: Fruit salad, Vegetable salad, Coctail
2. Hot Appetizer
Yaitu hidangan pembuka yang melalui proses pemasakan, disajikan dalam keadaan panas.
Contoh: Croquette, Risoles

 Main Course

Makanan utama(main course)adalah hidangan pokok dari suatu susunan menu lengkap yang
dihidangkan pada waktu lunch maupun dinner, ukuran porsinya lebih besar dari appetizer.

Contoh Main Course

1. Lauk pauk hewani yang dihidangkan pada main course seperti daging, ikan, unggas, dan
sea food yang diolah dengan bermacam-macam cara dan menghidangkanya dengan saus
dan besar porsinya berkisar 175gram s.d gram.
2. Sayur yang dihidangkan pada main course ialah sayuran continental. Pada umumnya
seperti buncis, bunga kol, lobak putih, brocoli, dan lainya dan besarnya adalah 75gram.
3. Kentang maupun penggantinya seperti macam-macam pasta yang dihidangkan dengan roti
/ roll yang besar porsinya 75gram. Untuk nasi kadang juga mengganti kentang dengan lauk-
pauk yang sesuai.

 Dessert

Hidangan penutup (dessert) adalah hidangan yang disajikan setelah hidangan utama (main
course) sebagai hidangan penutup atau biasa disebut dengan istilah pencuci mulut. Sajian dessert
sering dinamakan The final course atau The last course dan berasa manis atau disebut sweet.

Contoh Dessert

1. Hidangan Penutup Dingin (Cold Dessert)

Adalah dessert yang disajikan pada suhu dingin. Walaupun disajikan pada suhu dingin tidak
menutup kemungkinan proses pengolahannya melalui proses pemanasan sebelum disajikan
secara dingin, dengan memasukkan ke dalam almari pendingin.  Penyajian dessert dalam suhu
dingin harus benar-benar disajikan pada suhu dingin tak terkecuali alat hidangnya. Contoh:Ice
Cream, Pudding, Mousses, Fruit Pie, Cake dan lain sebagainya.

2. Hidangan Penutup Panas (Hot Dessert)

Adalah dessert yang disajikan pada temperatur panas atau hangat.S esuai dengan namanya hot
dessert maka proses akhirnya harus dipanaskan terlebih dahulu. Penyajian hot dessert harus
benar-benar panas atau hangat termasuk alat hidang yang dipergunakan harus dipanaskan
dahulu. Contoh:Banana Flambé, Apple Pie, Souffles.

VII.3 Etika di Meja Makan


Secara etimologis kata etika dan etiket berasal dari bahasa Yunani, yaitu ”ethos”, yang
berarti ”adat istiadat” atau ”kebiasaan”. Dalam perkembangan selanjutnya dari bahasa Perancis
kuno kata etika atau ethic berasal dari kata ethique yang berarti sejumlah prinsip moral.
Sedangkan etiket berasal dari etiquette yang berarti list of ceremonial; the rule of conduct; the
customary code of polite behavior in society; aturan tingkah laku. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Etiket diartikan sebagai: tata cara (adat, sopan santun). Jadi jelas bahwa etika
berhubungan dengan nilai-nilai moral, hal yang ada dalam diri dan pikiran manusia, sedangkan
etiket berhubungan dengan sopan santun, kebiasaan, hal yang nampak (Majalah Auditor, Vol.
4, No. 8, Juni-Agustus Tahun 2003).

Dalam Ensiklopedi Indonesia, “etika” disebut sebagai ”Ilmu tentang kesusilaan yang
menentukan bagaimana patutnya manusia hidup dalam masyarakat; apa yang baik dan apa
yang buruk”. Dari definisi atau pengertian tersebut di atas dapatlah disimpulkan bahwa etika
selalu dihubungkan dengan adat istiadat atau kebiasaan manusia, baik itu merupakan
kebiasaan yang baik maupun kebiasaan yang menyimpang atau kebiasaan buruk, bagaimana
manusia seharusnya bersikap tindak di dalam berinteraksi dengan manusia lainnya.
Dalam kenyataan kehidupan sosial, semua masyarakat mempunyai aturan moral yang
membolehkan atau melarang perbuatan tertentu. Tata kelakuan itu harus diikuti oleh anggota
masyarakat dan akan menimbulkan hukuman bagi pelanggarnya. Namun sebaliknya yang
terjadi apabila perilaku tersebut dianggap ideal, akan mendapat imbalan (reward) yang
sepadan. Dengan demikian fungsi etika adalah untuk membina kehidupan yang baik
berdasarkan nilai-nilai moral tertentu. Kehidupan manusia bersifat multi deimensi meliputi
bidang sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, yang kesemuanya memerlukan etika termasuk di
dalamnya kehidupan birokrasi.
Dalam hal ini etika yang akan kita bahas dalam kegiatan Pengabdian pada masyarakat
ini adalah dalam hal etika perjamuan dimeja makan ( Table Manner ) dimana salah satu jenis
etika yang bersifat etika lingkungan hidup . Sehingga bisa diartikan sebagai suatu
ketentuan/tata cara yang berlaku sebagai norma yang disepakati dan didasarkan atas
kelaziman dan kebiasaan yang berlaku

DAFTAR PUSTAKA

Budi Sutomo, S. Pd. 2013. Rahasia Sukses Membuat Masakan Praktis dan Lezat Untuk
Pemula. NS Books. Jakarta.
Dannys, Tamtomo,dkk. 2011. 57 Resep Masakan Sumatera dan Jawa. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.

Sri Rini Dwiari, dkk. 2008. Teknologi Pangan Jilid 1. Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan. Jakarta
.
Paputungan, Ettin Manoppo dan Muhantoyo. 1984. Pengolahan, Penyajian Makanan dan
Minuman untuk sekolah SMTK/SMKK. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan: Jakarta

Saripah, Liliek dan Maria Giovani.1984. Pengetahuan Pengolahan dan Penyajian Makanan
Indonesia untuk SMTK.Direktorat Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Dasar
dan Menengah Proyek Pengadaan Buku Pendidikan Menengah Kejuruan. PT Alam
Mekar Jelita: JakartaSudjaja, Budiharti. 1991. Teknik Mengolah dan Menyajikan
Hidangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta

Suyanto M. .2008, Muhammad Businees Strategy and Ethis, Penerbit ANDI Yogyakarta.

Supli Effendi M. (2002) Teknologi Pengawetan Pangan. Penerbit Lemlit Unpas Bandung

Tuti Soenardi & Tim Yayasan Gizi Kuliner. 2013. Teori Dasar Kuliner. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.

Tim Penyusun. 1980. Pengetahuan Pengolahan dan Penyajian Makanan Kontinental


Amerika dan Oriental. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta

Winarno, F. G, (1997). Pangan Gizi Teknologi dan Konsumen, Kimia Pangan dan Gizi, P.T
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai