Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

“ELASTISITAS HARGA DAN ELASTISITAS

PENAWARAN”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam menempuh mata kuliah
Ekonomi Manajerial
Slamet Hidayat, S.E., M.M.

Disusun Oleh:
Aliestya Nikmah Nalieza 41152010180230
Erma Sari 41152010180135
Rhenisa Putri Nagari 41152010180152
Septi Pradina 41152010180247

VII-B2

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA BANDUNG
2021

KATA PENGANTAR

1
Puji dan syukur bagi Allah SWT, Tuhan pemilik segala ilmu. Atas
Kehendak-Nya Alhamdulillahirabbil’alamin kami dapat menyelesaikan makalah
“Elatisitas Harga dan Elastisitas Penawaran” dibuat guna memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Ekonomi Manajerial.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih, semoga makalah
ini dapat memberikan kontribusi positif dan memberikan manfaat dalam hidup
kita nantinya. Sangat disadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari
sempurna, oleh sebab itu kami menerima berbagai kritik dan saran yang
membangun untuk lebih baik kedepannya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kasempurnaan,
untuk itu penulis mengharap sumbangan saran serta kritik yang sifatnya
membangun dari segenap pihak dan atas perhatiannya penulis mengucapkan
terima kasih dengan segala kerendahan hati

Bandung, Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

MAKALAH “ELASTISITAS HARGA DAN ELASTISITAS PENAWARAN”. .1


KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................5
1.1 Latar belakang...............................................................................................5
1.2 Rumusan masalah.........................................................................................6
BAB II......................................................................................................................7
PEMBAHASAN......................................................................................................7
2.1 Elastisitas harga..............................................................................................7
2.1.1 Pengertian Elastisitas Harga....................................................................7
2.1.2 Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Harga..........................................7
2.2 Elastisitas permintaan....................................................................................8
2.2.1 Pengertian elastisitas permintaan............................................................8
2.2.2 Faktor penentu.........................................................................................9
2.2.3 Contoh elastisitas permintaan...............................................................11
2.2.4 Faktor yang mempengaruhi..................................................................12
2.3 Elastisitas Penawaran...................................................................................13
2.3.1 Pengertian elastisitas penawaran...........................................................13
2.3.2 Contoh kurva elastisitas penawaran......................................................15
2.3.3 Faktor yang mempengaruhi..................................................................16
2.3.4 Jenis Elastisitas Penawaran...................................................................16
2.3.5 Kurva Penawaran..................................................................................17
2.4 Elastisitas Silang..........................................................................................20
2.4.1 Pengertian Elastisitas Silang.................................................................20
2.4.2 Jenis Elastisitas Silang..........................................................................20
BAB III..................................................................................................................22
KESIMPULAN......................................................................................................22
BAB VI..................................................................................................................23

3
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23

4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan, dan masyarakat


secara keseluruhannya akan selalu menghadapi berbagai persoalan yang bersifat
ekonomi, yaitu persoalan yang menghendaki seseorang atau suatu perusahaan atau
suatu masyarakat harus membuat keputusan tentang cara yang terbaik dan
menentukan prioritas untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi. Sehingga
munculah prinsip ekonomi dimana setiap individu, suatu perusahaan, atau
masyarakat dituntut agar mengelola resources untuk pemenuhan kebutuhan
sebagai solusi masalah kelangkaan.
Khusus dalam sudut pandang suatu perusahan atau penyedia barang atau jasa
dihadapkan pada masalah salah satunya adalah penentuan jumlah penawaran
barang. Banyak hal yang menentukan jumlah penawaran barang. Salah satu
penentu jumlah penawaran adalah harga. Dan dapat dikatakan bahwa jumlah
penawaran berhubungan secara positif dengan harga. Dalam hukum penawaran
yang telah dijelaskan pada materi sebelumnya, menyatakan bahwa “jika semua hal
dibiarkan sama, ketika harga suatu barang meningkat, maka jumlah penawarannya
akan meningkat pula”. Namun, suatu perusahan dihadapkan pada pasar yang
kompleks, sehingga memungkinkan terjadinya pergeseran hingga pada suatu
kondisi baik elastisitas ataupun inelastisitas.
Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami salah satu
permasalahan di bidang ekonomi yang memerlukan pernyataan kuantitatif
mengenai jumlah barang yang ditawarkan. Konsep elastisitas sering dipakai
sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan,
penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran. Elastisitas
penawaran digunakan untuk menerangkan perubahan penawaran yang penting
dalam pembuatan keputusan produksi, karena tingkat elastisaitas ini menggunakan
sensitivitas dari penawaran barang terhadap perubahan harga. Informasi elastisitas
penawaran mengukur responsif penawaran sebagai akibat perubahan harga.
Dalam elastisitas permintaan terdapat hubungan antara konsumen dan juga
penyedia barang. Hubungan ini di pengaruhi oleh beberapa factor antara lain
ketersedian barang di pasaran, pendapatan konsumen, tingginya minat konsumen
terhadap barang yang akan di beli,waktu, dan kebutuhan terhadap barang-barang
tertentu. Hukum elastisitas permintaan berbunyi “Apabila harga suatu barang naik
maka jumblah barang yang di minta akan mengalami penurunan, jika harga suatu
barang turun maka jumblah barang yang di minta akan mengalami kenaikan.

5
Dalam hukum permintaan jumblah suatu barang yang di minta akan berbanding
terbalik atau berbeda dengan tingkat harga suatu barang. Kenaikan harga suatu
barang akan dapat mempengaruhi jumlah barang yang akan di minta”

1.2 Rumusan masalah

1. Apa itu elastisitas harga ?


2. Faktor apa saja yang mempengaruhi harga ?
3. Apa itu elastisitas permintaan ?
4. Apa faktor penentu elastisitas permintaan ?
5. Contoh elastisitas permintaan
6. Faktor apa saja yang mempengaruhi elastisitas permintaan ?
7. Apa itu elastisitas penawaran ?
8. Faktor apa saja yang mempengaruhi elastisitas penawaran ?
9. Sebutkan jenis – jenis elastisitas penawaran ?
10. Apa yang dimaksud Elastisitas Silang ?
11. Sebutkan jenis – jenis elastisitas silang ?

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Elastisitas harga

2.1.1 Pengertian Elastisitas Harga

Elastisitas harga adalah ukuran seberapa sensitif pembeli atau penjual


terhadap perubahan harga. Selain itu, elastisitas harga merupakan istilah dalam
ekonomi mikro yang memberitahu seberapa sensitif permintaan barang terhadap
perubahan harga. Singkatnya, elastisitas harga memberitahu seberapa kuat
hubungan suatu produk antara harga dan kualitas. Dengan kata lain, ini
menggambarkan kemiringan kurva penawaran dan permintaan.
Jika elastisitas harga tinggi, maka perubahan kecil dalam harga akan
berdampak besar pada jumlah yang dijual atau dibeli. Namun apabila elastisitas
harga rendah, maka perubahan harga yang signifikan mungkin tidak mengubah
banyak volume penjualan. Sebagai contoh, harga sebotol air mineral di bandara
yang jauh lebih tinggi di toko bahan makanan. Nah, hal ini dipengaruhi oleh
elastisitas harga di tempat kerja. Karena penumpang dilarang membawa air
mineral sendiri dan adanya persaingan terbatas di bandara, sehingga pilihannya
terbatas. Jika menginginkan sebotol air mineral, maka penumpang jauh lebih
sensitif terhadap harga daripada saat berada di tempat makan. Dengan kata lain,
permintaan penumpang untuk sebotol air relatif tidak elastis. Sehingga penjual
bisa menaikkan harganya dengan stok air mineral yang masih banyak

2.1.2 Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Harga

 Mewah vs Kebutuhan
Salah satu faktor yang memengaruhi elastisitas harga adalah kebutuhan primer
dan tersier atau bisa disebut juga dengan pilihan hidup mewah atau sesuai
kebutuhan. Contohnya adalah apabila seseorang mempertimbangkan membeli
kebutuhan tersier yang mereka dapat hidup tanpanya, mereka akan cenderung
lebih sensitif terhadap harga. Biasanya sesuatu yang dibutuhkan atau
kebutuhan primer jauh lebih sulit dipotong dari anggaran belanja, seperti jika
harga susu naik, maka konsumen lebih memilih untuk tidak membeli permen.
Dalam hal ini susu memiliki permintaan yang tidak elastis. Di sisi lain, jika
harga permen naik, maka kemungkinan konsumen akan memilih tidak
membelinya karena tak lagi sesuai dengan anggaran mereka. Dalam hal ini

7
elastisitas harga permen tinggi. Sedangkan dalam skenarionya susu menjadi
kebutuhan pokok dan permen merupakan barang mewah.
 Substitusi (Pengganti)
Elastisitas harga juga dipengaruhi oleh kemampuan untuk mengganti barang
dengan produk lainnya. Contohnya toko pizza menaikkan harga
makananannya, maka seseorang lebih memilih membeli makanan di tempat
lain. Contoh tersebut mengartikan bahwa produk yang mudah diganti
memiliki elastisitas harga yang tinggi. Karena alasan inilah persaingan
cenderung menurunkan harga. Dan, produk yang lebih kompetitif kurang
memiliki kendali atas jumlah yang dapat mereka bebankan.
 Kejenuhan (Satiation)
Jika konsumen sudah jenuh, maka suatu produk cenderung lebih elastis.
Secara umum, elastisitas harga turun ketika konsumen bergerak ke bawah
kurva permintaan.

2.2 Elastisitas permintaan 

2.2.1 Pengertian elastisitas permintaan 

Dalam ilmu ekonomi, elastisitas permintaan atau price elasticity of


demand (PED) adalah ukuran perubahan jumlah permintaan barang (jumlah
barang akan dibeli oleh pembeli) terhadap perubahan harga barang itu. Pada
umumnya, jika harga barang naik, kesediaan pembeli untuk membeli barang
tersebut akan menurun. Namun, tingkat perubahan ini berbeda-beda: untuk barang
tertentu, kenaikan harga yang kecil akan pengakibatkan permintaan turun dengan
drastis, sedangkan untuk barang lain pembeli tetap bersedia membelinya
sekalipun harganya naik dengan tajam. Dalam ilmu ekonomi, perbedaan ini
diukur sebagai elastistias. Lebih gamblangnya, elastisitas permintaan
menunjukkan persentase perubahan jumlah permintaan jika terjadi kenaikan harga
1% dan semua hal lain tetap sama.

8
Kurva permintaan dengan elastisitas = 1 (Elastis uniter)
Karena jumlah permintaan hampir selalu turun jika harga naik, elastisitas
permintaan biasanya bernilai negatif, walaupun para praktisi kadang tidak menulis
tanda negatif tersebut. Permintaan suatu barang dikatakan bersifat elastis jika
elastisitasnya lebih besar dari 1, artinya kenaikan harga sebesar 1% menghasilkan
penurunan permintaan yang lebih besar dari 1%. Sebaliknya,
permintaan inelastis adalah permintaan dengan elastisitas lebih kecil dari 1. Selain
itu, terdapat klasifikasi permintaan elastis sempurna memiliki elastisitas ∞ elastis
uniter (elastitas 1), inelastis sempurna (0) dan elastis sempurna (∞). Segelintir
barang memiliki elastisitas positif, sehingga merupakan anomali hukum
permintaan, misalnya barang-barang yang merupakan simbol status ("Barang
Veblen") atau Barang Giffen.
Dalam teori ekonomi, pendapatan penjual mencapai titik maksimal saat
harga diatur sedemikian rupa sehingga elastisitas permintaannya menjadi uniter.
Elastisitas permintaan juga dapat digunakan untuk memprediksi efek atau beban
yang ditimbulkan oleh pajak terhadap barang tersebut. Terdapat beberapa metide
untuk mengukur elastisitas permintaan di dunia nyata, termasuk analisis data
rekaman penjualan, model-model yang dihasilkan oleh survei konsumen,
serta analisis gabungan dari peringkat acuan konsumen.

2.2.2 Faktor penentu

Faktor utama yang menentukan elastisitas permintaan adalah kemampuan dan


kesediaan konsumen untuk menunda konsumsi atau mencari barang
substitusi (pengganti) saat terjadi perubahan harga. Lebih lanjut lagi, kemampuan
atau kesediaan ini dapat dianalisis menjadi beberapa faktor :
 Ketersediaan barang pengganti
Semakin banyak barang substitusi yang tersedia, permintaan akan cenderung
semakin elastis, karena pembeli dapat membeli barang lain bahkan jika harga
berubah sedikit saja. Ini disebut efek substitusi dan pengaruhnya sangat besar
kepada elastisitas. Jika tidak ada pengganti yang cocok, efek substitusi
menjadi mengecil dan permintaan menjadi cenderung inelastis.
 Persentase dari pendapatan pembeli
Semakin tinggi harga barang jika diukur sebagai persentase dari pendapatan
pembeli, elastisitas cenderung lebih tinggi, karena pembeli akan lebih berhati-
hati dalam membeli barang tersebut. Efek ini disebut efek pendapatan dan

9
pengaruhnya cukup besar. Barang-barang yang merupakan pos pengeluaran
kecil cendering memiliki permintaan inelastis.
 Kebutuhan
Semakin penting kebutuhan akan suatu barang, permintaan cenderung menjadi
inelastis karena pembeli akan membelinya tanpa memperdulikan harga.
Contohnya adalah obat insulin bagi mereka yang membutuhkan.
 Durasi
Umumnya, semakin lama perubahan harga barang bertahan, elastisitas akan
semakin tinggi, karena konsumen memiliki waktu dan kesediaan untuk
mengubah perilaku konsumsinya. Sebagai contoh, jika harga bahan bakar
minyak (BBM) naik, dalam jangka pendek konsumen akan tetap
membutuhkannya dan membelinya dengan jumlah yang sama. Namun, jika
harga yang tinggi bertahan lama, konsumen akan mencari cara untuk
mengurangi kebutuhan BBM-nya, misalnya dengan menggunakan kendaraan
umum, atau membeli kendaraan yang lebih hemat BBM.
 Loyalitas merek
Loyalitas terhadap suatu merek dapat mengurangi sensitivitas terhadap
perubahan harga, sehingga permintaan menjadi inelastis. Loyalitas ini dapat
terjadi karena kebiasaan atau karena adanya penghalang untuk berganti merek.
 Pembayar
Jika pembelian dibayar oleh pihak lain, permintaan menjadi cenderung
inelastis, misalnya pengeluaran dinas yang ditanggung perusahaan atau
negara.
 Barang yang adiktif
Barang-barang yang bersifat adiktif atau dapat
menyebabkan kecanduan cenderung memiliki permintaan inelastis, karena
konsumen yang sudah kecanduan akan "terpaksa" untuk membelinya
sekalipun harganya berubah drastis. Contohnya adalah rokok, minuman keras,
atau heroin.
 Luasnya definisi barang yang diukur
Nilai elastisitas suatu barang tergantung kepada definisi barang yang diukur.
Misalnya, suatu menu makanan di sebuah rumah makan (definisi sempit)
memiliki elastisitas tinggi karena banyaknya substitusi (yaitu jenis makanan
lain atau rumah makan lain), sedangkan jika yang diukur makanan secara
umum (definisi luas), elastisitasnya kecil karena tidak ada penggantinya.

10
2.2.3 Contoh elastisitas permintaan

Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar kepekaan perubahan


jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga. Ketika harga sebuah barang
turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya naik. Semakin rendah
harganya, semakin banyak barang itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan
dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga.
Ketika elastisitas permintaan suatu barang menunjukkan nilai lebih dari 1,
maka permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya
jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga.
Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang
inelastis, yang berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan
tidak terlalu besar.

Koefisie
Elastisitas Keterangan Contoh
n

Walaupun terjadi perubahan harga,


Inelastis
n=0 perubahan barang yang diminta tetap Tanah, air
sempurna
sama (tidak berubah)

Konsumen kurang peka terhadap


perubahan harga sebesar 1%, Kebutuhan
0 < n < 1 Inelastis
sehingga terjadi perubahan barang primer/pokok
yang diminta sebesar <1%

Setiap perubahan harga sebesar 1%,


Elastis Kebutuhan
n=1 terjadi perubahan barang yang
uniter sekunder
diminta sebesar 1%

Konsumen peka terhadap perubahan


Barang-barang
harga sebesar 1%, sehingga terjadi
1 < n < ∞ Elastis elektronik dan
perubahan barang yang diminta
mewah
sebesar >1%

Walaupun tidak terjadi perubahan


Elastis
n=∞ harga, perubahan barang yang BBM, Sembako
sempurna
diminta selalu berubah-ubah

11
Sebagai contoh, jika sepeda motor memiliki elastisitas permintaan sebesar
2, maka sepeda motor tersebut dikelompokan sebagai barang elastis karena nilai
elastisitasnya lebih dari 1. Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah permintaan
atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh besarnya harga yang ditawarkan.
Untuk barang-barang normal, penurunan harga akan berakibat pada
peningkatan jumlah permintaan. Permintaan terhadap sebuah barang dapat
dikatakan inelastis bila jumlah barang yang diminta tidak dipengaruhi oleh
perubahan harga. Barang dan jasa yang tidak memiliki substitusi biasanya
tergolong inelastis. Permintaan terhadap antibiotik, misalnya, dikatakan sebagai
permintaan inelastis karena tidak ada barang lain yang dapat menggantikannya.
Daripada mati terinfeksi bakteri, pasien biasanya lebih memilih untuk membeli
obat ini berapapun biayanya. Sementara itu, semakin banyak sebuah barang
memiliki barang substitusi, semakin elastis barang tersebut.
Meskipun permintaan inelastis sering diasosiasikan dengan barang
"kebutuhan," banyak juga barang yang bersifat inelastis meskipun konsumen
mungkin tidak "membutuhkannya." Permintaan terhadap garam, misalnya,
menjadi permintaan inelastis bukan karena konsumen sangat membutuhkannya,
melainkan karena harganya yang sangat murah.

2.2.4 Faktor yang mempengaruhi

Elastisitas permintaan tidak dapat berubah dengan sendirinya, setiap


barang memiliki karakteristiknya sehingga dipengaruhi oleh jumlah yang diminta
dan harga yang ditetapkannya agar terjadinya keseimbangan pasar. Faktor yang
memengaruhi barang di elastisitas permintaan yakni
 Ketersediaan dan kemampuan barang subtitusi.
 Intensitas kebutuhan setiap barang berbeda-beda, sehingga kategori
elasitistas juga berbeda, contohnya kebutuhan primer dengan kebutuhan
tersier akan memiliki perbedaan elastisitas
 Pendapatan konsumen. Jika pendapatan konsumen relatif besar
dibandingkan dengan harga barang, permintaan akan inelastis.
 Barang yang sudah menjadi kebiasaan untuk dipergunakan. Pembeli tetap
akan membelinya meskipun barang tersebut harganya akan naik.
 Pajak

12
Pajak memengaruhi elastisitas dan keseimbangan pasar

Pajak dapat memengaruhi elastisitas permintaan melalui pajak langsung (direct


taxes) dan pajak tidak langsung (indirect taxes). Penambahan pajak
mengakibatkan perubahan keseimbangan pasar sehingga jumlah harga barang
tersebut meningkat, tetapi jumlah barang yang diminta menurun.

2.3 Elastisitas Penawaran

2.3.1 Pengertian elastisitas penawaran

Dalam ilmu ekonomi, elastisitas penawaran didefinisikan sebagai derajat


kepekaan jumlah penawaran suatu barang dengan harga barang itu sendiri.
Elastisitas penawaran mengukur persentase perubahan jumlah penawaran yang
terjadi akibat persentase perubahan harga. Sebagai contoh, jika harga sebuah
barang naik 10%, jumlah penawarannya naik 20%, maka koefesien elastisitas
penawarannya adalah 20%/10% = 2

Kurva elastisitas penawaran (Inelastis sempurna)

13
Jumlah barang yang ditawarkan, dalam jangka pendek, berbeda dengan
jumlah barang yang diproduksi, karena sebuah perusahaan biasanya tidak
langsung menawarkan semua produknya ke konsumen, melainkan menyimpan
sebagian produknya untuk dijual dikemudian hari (atau biasa disebut sebagai stok
barang). Meskipun demikian, dalam jangka panjang, jumlah barang yang
ditawarkan dianggap sama dengan jumlah barang yang diproduksi.
Selain metode tersebut di atas, ada dua cara lagi untuk menghitung elastisitas
harga penawaran, yang keduanya menggunakan kurva penawaran.
Kita dapat menghitung elastisitas pada titik tertentu pada kurva penawaran, yang
dikenal sebagai elastisitas titik atau antara dua harga, yang dikenal sebagai
elastisitas busur.
Rumus untuk menghitung elastisitas titik penawaran adalah:
Ep= (dq/dp)×(p/q)
Di sini dq/dp adalah kemiringan kurva penawaran.
Rumus untuk menghitung elastisitas busur penawaran adalah:
Ep= [(q1 – q2)/( q1 + q2)] × [( p1 + p2)/(p1 – p2)]

Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung elastisitas penawaran adalah :

Ep= [(Δq/q)×100] ÷ [(Δp/p)×100] = (Δq/q) ÷ (Δp/p)

14
Dimana:
Ep = Elastisitas penawaran
Δq = Perubahan jumlah yang ditawarkan
q = Jumlah yang ditawarkan
Δp = Perubahan harga
p = Harga

2.3.2 Contoh kurva elastisitas penawaran

Koefisien Elastisitas Keterangan Contoh

Walaupun terjadi perubahan harga,


Inelastis
n=0 perubahan barang yang ditawar tetap Tanah, air
sempurna
sama (tidak berubah)

Penjual kurang peka terhadap


perubahan harga sebesar 1%, Kebutuhan
0 < n < 1 Inelastis
sehingga terjadi perubahan barang primer/pokok
yang ditawar sebesar <1%

Setiap perubahan harga sebesar 1%,


Elastis Kebutuhan
n=1 terjadi perubahan barang yang
uniter sekunder
ditawar sebesar 1%

Penjual peka terhadap perubahan


Barang-barang
harga sebesar 1%, sehingga terjadi
1 < n < ∞ Elastis elektronik dan
perubahan barang yang ditawar
mewah
sebesar >1%

Walaupun tidak terjadi perubahan


Elastis
n=∞ harga, perubahan barang yang BBM, Sembako
sempurna
ditawar selalu berubah-ubah

2.3.3 Faktor yang mempengaruhi

15
Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran antara lain:
 Akses barang. Bahan-bahan yang digunakan untuk menciptakan barang
sewajarnya terjangkau agar penjual dapat menjualkan barangnya kepada
pembeli dengan mudah. Akses bahan yang susah akan mengakibatkan
harga barang yang ditawarkan semakin meningkat.
 Jumlah barang di pasar. Semakin banyak barang di pasar akan
mengakibatkan perubahan harga barang yang ditawarkan.
 Teknologi yang semakin maju dapat meningkatkan produksi barang yang
akan ditawarkan ataupun menghasilkan bahan-bahan yang mudah diakses.
 Daya tahan barang. Setiap barang memiliki daya tahan waktu yang
berbeda-beda. Semakin lama daya tahan barangnya, semakin elastis.
Sedangkan semakin cepat daya tahan barangnya, semakin inelastis.
 Waktu. Semakin panjang waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan
keseimbangan pasar, maka semakin elastis permintaan suatu barang.

2.3.4 Jenis Elastisitas Penawaran

 Pasokan Inelastis Sempurna


Suatu jasa atau barang-dagangan memiliki penawaran yang tidak elastis
sempurna jika suatu jumlah tertentu dapat dipasok berapapun harganya.
Elastisitas penawaran untuk layanan atau komoditas seperti itu adalah nol.
Kurva penawaran inelastis sempurna adalah garis lurus yang sejajar dengan
sumbu Y. Ini mewakili fakta bahwa pasokan tetap sama terlepas dari
harganya. Pasokan barang-barang eksklusif, seperti lukisan Mona Lisa,
termasuk dalam kategori ini. Berapa pun harga yang ditawarkan, tidak
mungkin kita bisa meningkatkan pasokannya.
 Pasokan yang Relatif Kurang Elastis
Ketika perubahan penawaran relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan
perubahan harga, kita mengatakan bahwa komoditas tersebut memiliki
penawaran yang relatif kurang elastis. Dalam kasus seperti itu, elastisitas
harga penawaran mengasumsikan nilai kurang dari 1.
 Pasokan Elastis yang Relatif Lebih Besar
Ketika perubahan penawaran relatif lebih besar dibandingkan dengan
perubahan harga, kita mengatakan bahwa komoditas tersebut memiliki
penawaran yang relatif lebih elastis. Dalam kasus seperti itu, elastisitas harga
penawaran mengasumsikan nilai lebih besar dari 1.
 Elastis Kesatuan

16
Untuk komoditi dengan elastisitas unit penawaran, perubahan kuantitas yang
ditawarkan dari suatu komoditi persis sama dengan perubahan harganya.
Dengan kata lain, perubahan harga dan penawaran komoditi itu secara
proporsional sama satu sama lain. Untuk menunjukkan, elastisitas penawaran
dalam kasus seperti itu sama dengan satu. Selanjutnya, kurva penawaran
elastis kesatuan melewati titik asal.
 Pasokan Elastis Sempurna
Suatu barang dengan penawaran elastis sempurna memiliki elastisitas tak
terhingga. Dalam kasus seperti itu, penawaran menjadi nol bahkan dengan
sedikit penurunan harga dan menjadi tak terbatas dengan sedikit kenaikan
harga. Ini menunjukkan fakta bahwa pemasok komoditas semacam itu
bersedia memasok sejumlah komoditas dengan harga lebih tinggi. Kurva
penawaran elastis sempurna adalah garis lurus yang sejajar dengan sumbu X.

2.3.5 Kurva Penawaran

1. Kurva penawaran inelastis sempurna

Inelastis sempurna adalah elastis yang bernilai nol, artinya berapa pun
harganya, jumlah produk yang ditawarkan tetap.

2. Kurva penawaran inelastis ( Elastisitas = <1 )

17
Elastisitas penawaran dapat dikatakan inelastis jika persentase perubahan
jumlah produk yang ditawarkan lebih kecil dari persentase perubahan
harga produk.
3. Penawaran elastis uniter ( Elastisitas = 1 )

Elastisitas
penawaran dimana persentase perubahan jumlah produk yang ditawarkan
sama dengan persentase perubahan harga produk.
4. Penawaran Elastis ( Elastisitas > 1 )

Elastisitas
penawaran bisa dikatakan elastis jika persentase perubahan jumlah produk
yang ditawarkan lebih dari persentase perubahan harga produk.

18
5. Penawaran Elastis Sempurna (Elastisitas = )

Elastisitas sempurna merupakan gambaran bahwa para penjual hanya mau


menjual semua produk pada harga tertentu saja dan tidak akan menjual
produk tersebut pada harga lain.

Dalam beberapa
pasar, elastisitas penawaran tidak lagi tetap melainkan bervariasi di
sepanjang kurva penawaran. Kurva di bawah ini menunjukkan kasus
umum untuk sebuah industri dimana perusahaan memiliki pabrik dengan
kapasitas produksi yang terbatas.

2.4 Elastisitas Silang

19
2.4.1 Pengertian Elastisitas Silang

Elastisitas silang (Cross Price Elasticity of demand). Digunakan untuk


mengukur besarnya respon permintaan suatu barang jika harga baarang lain
berubah, yang dimaksud adalah harga barang berkaitan dengan barang tersebut
berupa barang komplementer dan berupa barang subtitusi.
Ed = % perubahan jumlah barang x / % perubahan harga barang y Atau Ed = ∆Qx
/ ∆Py * Py / Qy
Keterangan :
Qx = jumlah barang x yang diminta
Py = harga barang y

2.4.2 Jenis Elastisitas Silang

Terdapat tiga macam respon perubahan permintaan suatu barang (barang


A) karena perubahan harga barang lain (barang B), yaitu:
 Elastisitas silang positive
Jika harga barang A naik, permintaan untuk barang B naik. Kenaikan harga
barang A membuat konsumen mengurangi permintaan mereka. Beberapa dari
mereka kemudian beralih ke barang B, produk pengganti. Barang contohnya
adalah ikan dan daging ayam. Jika harga ikan naik maka konsumen akan
memilih daging ayam sebagai gantinya. Dan jika harga daging ayam mulai
naik, konsumen akan memilih ikan sebagai gantinya secara perlahan lahan.
Selain itu, nilai positif elastisitas harga silang memberi tahu Anda seberapa
dekat kedua barang tersebut saling menggantikan. Jika nilainya tinggi, itu
berarti keduanya merupakan pengganti dekat.
 Elastisitas silang negative
Itu berarti kedua barang tersebut saling melengkapi. Bisa dibilang menambah
nilai satu sama lain. Ketika harga A naik, permintaan B menurun. Dan ketika
B naik, permintaan A juga akan menurun. Contoh barangnya adalah
pembasmi nyamuk dan nyamuk, konsumen menggunakan pembasmi nyamuk
jika ada nyamuk. Tanpa pembasmi nyamuk, maka nyamuk akan berkembang
biak semakin banyak. Dan sebaliknya, ketika pembasmi nyamuk banyak
dibeli maka perkembangan nyamuk semakin lama semakin menurun.
 Elastisitas silang nol

20
Permintaan dan harga barang A tidak akan mempempengaruhi perubahan
permintaan dan harga barang B. contoh barangnya yaitu permintaan gula tidak
akan mempengaruhi permintaan beras. Jadi, menurut para ekonom elastisitas
silang adalah pengukuran perubahan respon jumlah permintaan satu barang
terhadap perubahan harga barang lain, yang berarti : Jika hasil elastisitas
silang positif menunjukkan hubungan kedua barang adalah subtitusi karena
pada saat harga barang A naik, maka permintaan barang B akan meningkat
pula. Sedangkan elastisitas silang negatif menunjukkan hubungan kedua
barang adalah komplemen karena permintaan barang A akan mengalami
peningkatan jika harga barang B turun. Jika elastisitas positif menunjukkan
kedua barang adalah subtitusi karena pada saat barng A naik maka barang B
juga ikut naik. Jika elastisitas silang negative menunjukkan kedua barang
adalah komplemen karena ketika permintaan barang A naik maka harga
barang B turun.

21
BAB III
KESIMPULAN

Permasalahan ekonomi yang sering dihadapi oleh suatu perusahaan


sebagai penyedia barang dan jasa adalah penentuan jumlah penawaran barang.
Salah satu penentu jumlah penawaran adalah faktor harga. Untuk mengetahui
sensitivitas perubahan penawaran barang karena perubahan harga, maka
diperlukan suatu pengukuran yang disebut elastisitas penawaran.
Elastisitas penawaran (supply) adalah ukuran kepekaan jumlah penawaran
suatu barang dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas penawaran mengukur
presentase perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat presentase
perubahan harga. Jika kenaikan harga barang diikuti dengan peningkatan
barang yang ditawarkan maka kejadian penawaran ini disebut dengan elastis.
Jika peningkatan harga tidak diikuti dengan adanya peningkatan barang yang
ditawarkan maka kejadian penawarannya disebut inelastis.
Sedangkan dalam elastisitas penawaran didefinisikan sebagai derajat
kepekaan jumlah penawaran suatu barang dengan harga barang itu sendiri.
Elastisitas penawaran mengukur persentase perubahan jumlah penawaran yang
terjadi akibat persentase perubahan harga.

22
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Elastisitas_penawaran
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Elastisitas_permintaan

https://wikimedia.org/api/rest_v1/media/math/render/svg/209091ea87233
b14fed7da9b7693299e5d438d3

http://www.pendidikanekonomi.com/2012/07/elastisitas-penawaran
bagian-2-macam.html

23

Anda mungkin juga menyukai