Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

“PERMINTAAN DAN PENAWARAN”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam menempuh mata kuliah
Ekonomi Manajerial

Slamet Hidayat, S.E., M.M.

Disusun Oleh:
Aliestya Nikmah Nalieza 41152010180230
Erma Sari 41152010180135
Rhenisa Putri Nagari 41152010180152
Septi Pradina 41152010180247

VII-B2

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LANGLANGBUANA BANDUNG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur bagi Allah SWT, Tuhan pemilik segala ilmu. Atas
Kehendak-Nya Alhamdulillahirabbil’alamin kami dapat menyelesaikan makalah
“Permintaan dan Penawaran” dibuat guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Ekonomi Manajerial.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih, semoga makalah


ini dapat memberikan kontribusi positif dan memberikan manfaat dalam hidup
kita nantinya. Sangat disadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari
sempurna, oleh sebab itu kami menerima berbagai kritik dan saran yang
membangun untuk lebih baik kedepannya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kasempurnaan,


untuk itu penulis mengharap sumbangan saran serta kritik yang sifatnya
membangun dari segenap pihak dan atas perhatiannya penulis mengucapkan
terima kasih dengan segala kerendahan hati

Bandung, Oktober 2021

Penulis

DAFTAR ISI
MAKALAH “PERMINTAAN DAN PENAWARAN”.......................................................1

KATA PENGANTAR....................................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................5

1.1 Latar Belakang................................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................6

1.3 Tujuan.............................................................................................................7

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................7

2.1 Permintaan.....................................................................................................7

2.1.1 Pengertian Permintaan............................................................................7

2.1.2 Hukum Permintaan..................................................................................8

2.1.3 Skedul Permintaan (Demand Schedule)..................................................9

2.1.4 Kurva Permintaan....................................................................................9

2.1.5 Fungsi Permintaan.................................................................................10

2.1.6 Pergerakan Sepanjang Kurva Permintaan.............................................13

2.1.7 Pergeseran Kurva Permintaan...............................................................14

2.1.8 Pengecualian Terhadap Hukum Permintaan.........................................16

2.2 Penawaran....................................................................................................17

2.2.1 Pengertian Penawaran..........................................................................17

2.2.2 Hukum Penawaran................................................................................17

2.2.3 Schedule Penawaran.............................................................................17

2.2.3 Kurva Penawaran...................................................................................19


2.2.4 Fungsi Penawaran..................................................................................19

2.2.5 Pergerakan Sepanjang Kurva Penawaran Dan Pergeseran Kurva


Penawaran......................................................................................................20

2.3 Equilibrium Pasar.....................................................................................22

2.3.1 Pengertian..............................................................................................22

2.3.2 Fungsi Keseimbangan Pasar.............................................................22

2.3.3 Permintaan dalam keseimbangan Pasar...............................................22

2.3.4 Penawaran dalam keseimbangan Pasar................................................23

2.3.5 Proses terjadinya keseimbangan Pasar.................................................24

BAB III.....................................................................................................................28

KESIMPULAN..........................................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................29
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman modern seperti sekarang ini kebanyakan orang menganggap
bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang hanya dimulai dan diakhiri dengan hukum
permintaan dan penawaran. Tentu saja anggapan ini terlalu mengandalkan ilmu
ekonomi sebagai ilmu yang sangat sederhana. Akan tetapi, hukum yang dikenal
dengan hukum permintaan dan penawaran memang merupakan bagian yang
terpenting dalam pemahaman kita mengenai pasar. Apabila kita membicarakan
pasar tentunya tidak luput dari perdagangan. Perdagangan yang paling sering
terjadi adalah perdagangan di pasar. Di dalam perekonomian, pasar tentunya ada
yang disebut permintaan dan penawaran. Permintaan adalah jumlah barang yang
diminta pada jumlah dalam waktu tertentu, sedangkan penawaran adalah jumlah
barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada
konsumen pada setiap tingkat harga selam periode waktu tertentu.

Dari sini tidak bisa dipungkiri bahwa perilaku masyarakat di zaman


sekarang adalah erilaku masyarakat yang konsumtif terhadap barang apa saja.
Maka dari itu dalam kehidupan ekonomi produsen dan konsumen adalah suatu
kesatuan yang sangat sulit untuk dipisahkan. Kehidupan konsumen berlomba-
lomba untuk memperoleh penawaran yang setinggi-tingginya, sedangkan
produsen berusaha mendapatkan keuntungan yang besar, disinilah muncul
penetuan harga permintaan dan penawaran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu permintaan dan penawaran?

2. Bagaimana hukum permintaan dan penawaran?

3. Apa pengaruh skedul dan kurva pada permintaan serta penawaran?

4. Apa kaitan suatu fungsi dengan permintaan dan penawaran?

5. Bagaimana cara membaca kurva permintaan dan penawaran?

6. Mengapa pasar perlu menentukan equilibrium pasar?

7. Baimana proses terjadinya permintaan dan penawaran pada keseimbangan


pasar?

1.3 Tujuan
Tujuan makalah ini antara lain:
1. Memberikan pengenalan dan wawasan tentang pengaruh permintaan dan
penawaran dalam pasar
2. Memberikan pengetahuan tentang hukum permintaan dan penawaran
3. Memberikan pengetahuan tentang skedul serta fungsi dasar dalam
permintaan dan penawaran
4. Mengetahui cara membaca pergerakan dan pergeseran pada kurva
permintaan serta penawaran.
5. Memberikan pengenalan dan wawasan tentang equilibrium pasar
6. Mengetahui pentingnya permintaan dan penawaran dalam keseimbangan
pasar

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Permintaan

2.1.1 Pengertian Permintaan


Menurut Gilarso (2007), dalam ilmu ekonomi istilah permintaan (demand)
mempunyai arti tertentu, yaitu selalu menunjuk pada suatu hubungan tertentu
antara jumlah suatu barang yang akan dibeli orang dan harga barang tersebut.
Permintaan adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu dibeli pada
berbagai kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu, dengan anggapan hal-
hal lain tetap sama (asumsi ceteris paribus).

Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli
oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Pada setiap
kegiatan transaksi dalam perekonomian pastinya akan terdapat dua aspek yang
saling berhubungan, yaitu permintaan (demand) dan penawaran (supply). Harga
barang dan kuantitas barang atau jasa yang saling mempengaruhi. Permintaan dan
penawaran akan saling bertemu dan akan membentuk satu titik pertemuan dalam
satuan harga dan kuantitas (jumlah barang).

2.1.2 Hukum Permintaan


Dalam praktiknya, permintaan seseorang atau masyarakat terhadap suatu
barang atau jasa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Di antara faktor-faktor tersebut
yang terpenting adalah:

1. Harga barang itu sendiri


2. Harga barang-barang lain (merupakan barang substitusi atau barang
komplementer)
3. Pendapatan rata-rata masyarakat
4. Selera masyarakat
5. Jumlah penduduk
6. Ramalan keadaan di masa mendatang.
Hukum permintaan pada hakekatnya merupakan suatu hipotesa yang
berbunyi: “Jika harga sesuatu barang turun, maka permintaan terhadap barang
tersebut akan bertambah, sebaliknya jika harga sesuatu barang naik, maka
permintaan terhadapp barang tersebut akan berkurang”. (asumsi ceteris
paribus/hal-hal lain dianggap tetap). Jadi antara harga barang dengan permintaan
tersebut mempunyai sifat hubungan yang berlawana arah (negatif). Hal demikian
sangat logis karena: apabila harga suatu barang naik, maka pembeli akan mencari
barang lain sebagai penggantinya yang harganya tidak mengalami kenaikan, atau
jika pendapatan nominal konsumen tetap sementara harga barang naik, maka
pendapatan riil konsumen tersebut akan menurun, akibatnya konsumen tersebut
akan mengurangi permintaan terhadap barang tersebut. sebaliknya apabila harga
turun, maka konsumen akan mengurangi pembellian terhadap barang lain dan
menambah pembelian terhadap barang yang harganya mengalami penurunan
tersebut.
2.1.3 Skedul Permintaan (Demand Schedule)
Cara untuk menunjukkan perkaitan antara jumlah barang yang diminta
dengan tingkat harganya dapat dilakukan dengan membuat skedul permintaan.
Skedul permintaan merupakan tabulasi angka-angka yang menunjukkan jumlah
barang/jasa yang diminta pada berbagai tingkat harga. Contoh skedul permintaan
dapat dilihat pada table 2.1 berikut:

Tabel 2.1 Skedul Permintaan Barang X

Harga Barang X Jumlah yang diminta


A Rp 6,- 4
B Rp 5,- 5
C Rp 4,- 6
D Rp 3,- 7
E Rp 2,- 8
F Rp 1,- 9
Dari skedul permintaan barang X tersebut dapat dijelaskan bahwa semakin
turun harga barang X, maka jumlah barang X yang diminta semakin bertambah
banyak. Jadi, sifat perkaitan antara harga dan jumlah barang yang diminta adalah
berlawanan arah.

2.1.4 Kurva Permintaan


Cara lain untuk mengga,barkan perkaitan antara harga dengan jumlah
barang yang diminta adalah dengan menggunakan kurva permintaan. Data-data
dari table 2.1 di atas dapat digambarkan dalam sebuah kurva permintaan sebagai
berikut:
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa lereng atau kemiringan kurva
permintaan adalah negatif, artinya bahwa hubungan antara harga barang X dan
jumlah barang X yang diminta adalah berlawanan arah. Jadi, jika harga barang X
turun maka jumlah barang X yang diminta akan bertambah, dan sebaliknya jika
harga barang X naik, maka jumlah barang X yang diminta akan berkurang.

2.1.5 Fungsi Permintaan


Selain skedul permintaan dan kurva permintaan, perkaitan antara harga
dan jumlah barang yang diminta dapat diterangkan melalui sebuah fungsi
permintaan. Fungsi permintaan pada dasarnya menunjukkan perkaitan secara
matematis antara harga dan jumlah barang yang diminta. Jika dalam kurva
permintaan di atas kita hanya dapat menggambarkan perkaitan antara harga dan
jumlah barang yang diminta (dalam satu kurva), maka dalam fungsi permintaan
kita dapat menggambarkan perkaitan antara harga dengan beberapa variabel yang
dapat mempengaruhi jumlah barang yang diminta, seperti pendapatan konsumen,
harga barang lain, jumlah pendudul dan sebagainya. Bentuk fungsi permintaan
yang sederhana dapat ditulis sebagai berikut:

Qdx = f (Px)
Qdx = jumlah barang X yang diminta
Px = harga barang X

Fungsi di atas dapat dijelaskan bahwa besar kecilnya jumlah barang X


yang diminta akan tergantung dari harga barang itu sendiri (asumsi ceteris
paribus). Contoh fungsi permintaan: Qdx = 10 – Px. Menurut fungsi permintaan
di atas, jika harga X = Rp 6,- maka jumlah barang X yang diminta = 4, jika harga
turun menjadi Rp 5,- maka permintaannya naik menjadi 5, dan seterusnya seperti
yang diperlihatkan dalam skedul dan kurva permintaan di atas.
Dalam praktinya, hal-hal yang dianggap tetap atau ceteris paribus justru
yang mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap jumlah barang yang
diminta. Oleh karena itu dapat kita tuliskan perluasan fungsi permintaan tersebut
menjadi:
Qdx = f (Px, Py, I, T, A, N, P, R)
Qdx = jumlah barang X yang diminta
Px = harga barang X
Py = harga barang lain (barang substitusi, barang komplementer)
I = pendapatan masyarakat
T = selera masyarakat
A = promosi perusahaan
N = kondisi alam
P = jumlah penduduk
R = ramalan di masa mendatang

1. Harga Barang-barang Lain


Permintaan terhadap suatu barang dapat dipengaruhi oleh harga barang-barang
lain yang ada kaitannya, seperti barang yang dapat saling mengganti (substitusi)
dan barang yang saling melengkapi (komplementer).
Naik turunnya harga barang pengganti (substitusi) dapat mempengaruhi
permintaan terhadap barang yang digantikannya. Misalnya, jika harga tiket kereta
api naik, maka hal ini akan mempengaruhi naiknya permintaan tiket bus, demikian
pula jika harga tiket kereta api turun, maka permintaan tiket bus akan ikut
menurun.
Demikian pula dengan barang yang saling melengkapi (komplementer). Barang
komplementer atau barang pelengkap yaitu barang yang akan memberikan
manfaat penuh apabila digunakan bersama-sama dengan barang lainnya,
misalnya: kopi dan gula, jarum dan benang, bensin dan motor, kapur dan papan,
kameran dan film dsb. Apabila harga kamera turun maka dimungkinkan
permintaan film akan bertambah. Sebaliknya jika harga kamera naik maka
dimungkinkan permintaan film akan turun.
2. Pendapatan Masyarakat
Pendapatan masyarakat (sebagai pembeli) merupakan faktro yang sangat penting
di dalam menentukan permintaan terhadap berbagai jenis barang, berbagai jenis
barang tersebut dapat digolongkan menjadi dua yaitu barang normal dan inferior.
Barang normal yaitu barang yang mengalami kenaikan permintaannya apabila
terjadi kenaikan dalam pendapatan konsumen, sedangkan barang inferior yaitu
barang yang permintaannya mengalami penurunan jika terjadi kenaikan dalam
pendapatan konsumen. Barang inferior ini biasanya merupakan barang yang
dianggap jelek oleh masyarakat. Contohnya adalah gaplek.
3. Selera Masyarakat
Selera masyarakat mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap keinginan
masyarakat untuk membeli barang-barang atau jasa-jasa. Sebagai contoh, pada
masa-masa tertentu orang lebih suka terhadap barang konsumsi yang bersifat
instan, sehingga permintaan terhadap barang tersebut akan bertambah. Akan tetapi
pada saat yang lain akan meninggalkan barang konsumsi yang bersifat instan
tersebut (karena mengandung bahan pengawet yang berbahaya untuk kesehatan),
sehingga permintaan terhadap barang konsumsi akan berkurang.
4. Promosi Perusahaan
Adanya promosi dari perusahaan-perusahaan akan dapat mempengaruhi
permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa. Masyarakat yang semula
berkeinginan melakukan saving atau sudah melakukan saving, kadang akan
berubah perilakunya setelah mendapat informasi dari perusahaan yang gencar
melakukan promosi. Sehingga pendapatan yang semula untuk ditabung akan
dirubah untuk membeli barang-barang atau jasa-jasa yang pada saat itu
dipromosikan.
5. Kondisi Alam
Kondisi alam dapat juga mempengaruhi permintaan terhadap barang atau jasa.
Misalnya, pada musim dingin permintaan masyarakat Eropa terhadap minyak
tanah akan meningkat.
6. Jumlah Penduduk
Pertambahan jumlah penduduk yang jelas akan menambah jumlah barang yang
dikonsumsi, akan tetapi proporsinya akan sangat tergantung pada pertambahan
dalam kesempatan kerja. Apabila pertambahan penduduk diiringi oleh
pertambahan dalam kesempatan kerja, maka akan lebih banyak orang yang
menerima pendapatan, sehingga daya beli masyarakat akan meningkat.
Meningkatnya daya beli masyarakat berarti akan meningkatkan permintaan
terhadap barang atau jasa.
7. Ramalan Masa Datang
Perubahan yang diramalkan akan terjadi dimasa mendatang akan dapat
mempengaruhi permintaan. Jika para konsumen meramalkan bahwa akan terjadi
kenaikan harga-harga barang di masa mendatang, maka pada saat sekarang
konsumen akan melakukan pembelian yang lebih banyak terhadap barang-barang
yang akan mengalain kenaikan harga tersebut.

2.1.6 Pergerakan Sepanjang Kurva Permintaan


Dengan menggunakan kurva permintaan kita dapat menggambarkan
bagaimana faktor harga dan faktor bukan harga dapat mempengaruhi perubahan
jumlah yang diminta. Perubahan permintaan yang dapat ditunjukkan oleh kurva
permintaan tersebut dapat dibedakan menjadi dua pengertian. Pertama pergerakan
sepanjang kurva permintaan (move), kedua pergeseran kurva permintaan (shift).
Pergeran sepanjang kurva permintaan menunjukkan bahwa bertambah atau
berkurangnya permintaan terhadap suatu barang disebabkan oleh perubahan harga
barang itu sendiri.
Gambar 2.2 menunjukkan bahwa turunnya harga barang X dari Rp 5,-
menjadi Rp 3,- mengakibatkan bertambahnya jumlah barang yang diminta dari 60
menjadi 100 (titik A berpindah ke titik B sepanjang kurva Dx)/ seterusnya, jika
harga X turun lagi dari Rp 3,- menjadi Rp 1.- maka jumlah barang X yang diminta
bertambah menjadi 140 (titik B berpindah ke titik C sepanjang kurva D x). jadi,
bertambahnya jumlah barang X yang diminta disebabkan oleh turunnya harga
barang X itu sendiri.

2.1.7 Pergeseran Kurva Permintaan


Pergeseran kurva permintaan menunjukkan adanya perubahan permintaan
terhadap suatu barang yang disebabkan oleh perubahan faktor-faktor di luar harga
barang itu senidiri. Faktor-faktor tersebut misalnya: pendapatan, selera, jumlah
penduduk, promosi perusahaan dan ramalan di masa mendatang. Pergeseran kurva
permintaan ke kanan menunjukkan terjadinya pertambahan permintaan,
sebaliknya pergeseran kurva permintaan ke kiri menunjukkan berkurangnya
permintaan. Pergeseran kurva permintaan dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut:
Pada gambar di atas ditunjukkan terjadinya pergeseran kurva permintaan
ke kanan, yaitu dari kurva Dx bergeser ke Dx1, yang berarti adanya pertambahan
dalam permintaan barang X. Terjadinya pertambahan permintaan barang X
tersebut belum tentu disebabkan oleh turunnya harga barang X itu sendiri, akan
tetapi dapat pula disebabkan oleh adanya perubahan faktor-faktoe di luar harga
barang itu sendiri. Seperti pergeseran titik A pada kurva permintaan Dx ke titik A1
ppada kurva permintaan Dx1, yaitu pada harga Rp 5,- permintaan bertambah dari
20 menjadi 60, walaupun harga tidak berubah. Jadi permintaan dapat bertambah
atau berkurang walaupun harga barang itu sendiri tetap. Hal ini berarti perubahan
permintaan tersebut disebabkan oleh faktor di luar harga barang itu sendiri. Gejala
bertambahnya permintaan tersebut dapat disebabkan oleh:
- Bertambah kuatnya selera atau keinginan konsumen
- Meningkatnya pendapatan konsumen
- Naiknya harga barang lain (barang substitusi)
- Semakin kuatnya promosi perusahaan
- Meningkatnya jumlah penduduk
2.1.8 Pengecualian Terhadap Hukum Permintaan
Kasus perubahan harga yang akan diikuti oleh perubahan jumlah barang
yang diminta seperti pada kasus di atas tidak berlaku untuk kasus-kasus sebagai
berikut:

1. Kasus Giffen, untuk Barang Inferior


Barang inferior adalah barang-barang yang biasanya dikonsumsi oleh masyarakat
yang berpenghasilan rendah. Sehingga apabila terjadu kenaikan dalam pendapatan
masyarakat tersebut, maka mereka akan meninggalkan konsumsi terhadap barang
tersebut dan akan menggantikanya dengan barang yang lebih baik. Sebagai contoh
adalah konsumsi terhadap gaplek. Jika pendapatan riel masyarakat meningkat,
maka masyarakat akan meninggalkan konsumsi gaplek dan menggantikannya
dengan beras. Pada kasus giffen ini ditemui gejalan bahwa jika harga suatu barang
turun (karena naiknya pendapatan riel), maka permintaan terhadap barang tersebut
juga akan ikut turun.
2. Kasus Spekulasi
Untuk mendapatkan keuntungan, seseorang dapat melakukan spekulasi. Sebagai
contoh, apabila pada saat ini terjadi kenaikan harga bahan bangunan secara terus
menerus, dan konsumen memperkirakan harga bahan bangunan tersebut akan naik
terus menerus sampai masa yang cukup lama, maka pada saat kenaikan harga
bahan bangunan tersebut konsumen tidak akan mengurangi permintaannya.
Bahkan konsumen dapat menambah permintaannya (untuk ditimbun) apabila
dengan tujuan untuk mencari keuntungan dari kenaikan harga barang tersebut
(dengan cara ditumbun lebih dulu dan menjual pada saat harga benar-benar
mencapai puncaknya).
3. Kasus Barang Prestice
Barang prestice adalah barang yang menurut pandangan secara subyektif
dianggap dapat meningkatkan harga diri seseorang apabila ia memilikinya. Pada
ksus demikian ini, seseorang meminta barang tersebut tidak melihat dari
harganya, tetapi diminta karena nilai dari barang itu sendiri.
4. Kasus Palsu
Kasus palsu ini biasanya terjadi pada barang-barang yang punya dua macam
merk. Masyarakat biasanya akan membeli barang dengan merk yang harganya
lebih mahal daripada harga yang lebih murah, sekalipun kedua barang tersebut
identik. Hal demikian terjadi karena konsumen atau masyarakat menganggap
bahwa harga barang akan mewakili kualitas dari barang itu sendiri.

2.2 Penawaran

2.2.1 Pengertian Penawaran


Penawaran adalah istilah ekonomi yang mengacu pada jumlah produk atau
layanan tertentu yang bersedia ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada
tingkat harga tertentu pada periode tertentu. Dalam menawarkan barang dan jasa
di pasar, biasanya penjual akan memperhatikan beberapa faktor diantaranya
sebagai berikut :

- Harga barang yang dijual


- Harga barang – barang lain
- Biaya untuk memperoleh faktor produksi
- Tekhnologi yang digunakan
- Intervensi pemerintah termasuk pajak
- Tujuan dari perusahaan tersbut, serta
- Keadaan alam

2.2.2 Hukum Penawaran


Hukum penawaran menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga
barang atau jasa dengan jumlah yang ditawarkan. Seperti yang dimaksud dengan
“Apabila harga meningkat, maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah.
Sebaliknya apabila harga suatu barang menurun, maka jumlah barang yang
ditawarkan juga akan berkurang”
2.2.3 Schedule Penawaran
Contoh schedule penawaran sebagai berikut :

Tabel 2.2 menunjukkan bahwa hubungan antara harga barang X dan jumlah
barang X yang ditawarkan adalah searah, yang artinya jika harga barang X turun
maka jumlah barang yang ditawarkan akan berkurang. Begitupun sebaliknya, jika
harga barang X naik, maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah.
2.2.3 Kurva Penawaran
Cara lain untuk menggambarkan perkaitan antara harga barang dan jumlah barang
yang diwarkan melalui kurva sebagai berikut :

Dari gambar 2.4 dapat disimpulkan bahwa kurva penawaran memiliki kemiringan
(slope) positip, yaitu miring dari kiri bawah ke kanan atas. Sehingga hal ini berarti
bahwa antara harga barang X dan jumlah penawaran barang X mempunyai
hubungan searah.

2.2.4 Fungsi Penawaran


Fungsi penawaran dapat menunjukkan hubungan antara independent variabel
(variabel bebas) yaitu harga barang, dengan dependent variabel (variabel terikat)
yaitu jumlah barang yang ditawarkan. Fungsi penawaran dapat ditulis sebagai
berikut :

Qsx = f (Px)
Qsx = Jumlah barang yang ditawarkan
Px = Harga barang X

Fungsi tersebut menjelaskan bahwa besar kecilnya jumlah barang X yang


ditawarkan akan tergantung dari harga barang X. Karena dalam kenyataannya
jumlah suatu barang yang ditawarkan tidak hanya dipengaruhi oleh harga barang
itu sendiri, dan dapat dipengaruhi oleh faktor – faktor lain dan dapat diperluas
sebagai berikut :
Qsx = f (Px, Py, Pf, M, N, T)

Px = Harga barang X

Py = Harga barang – barang lain seperti substitusi dan komplementer


Pf = Harga faktor produksi
M = Teknologi
N = Keadaan alam
T = Pajak
Sehingga fungsi penawaran dapat menunjukkan hubungan antara satu variabel
terikat yaitu jumlah barang yang ditawarkan dan berbagai macaam variabel bebas.

2.2.5 Pergerakan Sepanjang Kurva Penawaran Dan Pergeseran Kurva


Penawaran
Sebagai akibat dari adanya perubahan harga, maka akan menimbulkan perubahan
pada jumlah barang yang ditawarkan. Hal tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
Berpindahnya titik A ke titik B atau titik A ke titik C pada gambar diatas,
disebut dengan pergerakan sepanjang kurva penawaran atau perpindahan
sepanjang kurva penawaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab
perubahan jumlah barang X yang ditawarkan adalah perubahan dalam harga
barang X itu sendiri. Sedangkan pergeseran kurva penawaran menunjukkan
perubahan dalam jumlah barang yang ditawarkan sebagai akibat perubahan faktor
– faktor diluar harga barang itu sendiri (non harga) seperti harga barang lain yang
berkaitan, harga faktor – faktor produksi, teknologi, pajak, dan kondisi alam.
Pergeseran kurva penawaran tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

Pada pergeseran kurva penawaran tersebut dapat diambil contoh, jika


dalam suatu proses produksi terjadi penurunan harga – harga faktor produksi
maka produsen akan lebih bersemangat untuk berproduksi sehingga jumlah
barang yang ditawarkan akan meningkat. Atau sebaliknya jika terjadi kenaikan
pajak maka akan semakin meningkatkan biaya produvsi atau mengurangi
pendapatan sehingga produsen akan menjadi tidak bersemangat, yang pada
akhirnya akan menurunkan jumlah produksi atau menurunkan jumlah penawaran.
Jadi yang disebut sebagai pergeseran kurva penawaran adalah meliputi perubahan
dalam seluruh skedul penawaran.
A. Equilibrium Pasar

2.3.1 Pengertian
Dalam dunia ekonomi, keseimbangan pasar (market equilibrium)
merupakan kondisi di mana jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah
barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu.Tentu proses ini menjadi
sangat penting untuk menentukan apakah kurva keseimbangan akan sama atau
tidak. Hal ini dapat dihitung menggunakan rumus keseimbangan pasar.

Di dalam keseimbangan pasar juga dapat dipahami sebagai suatu kondisi


di mana harga produk yang ditawarkan sama dengan harga produk yang diminta
oleh konsumen. Apabila suatu keseimbangan pasar tercapai, maka tidak adanya
perubahan dalam harga atau harga cenderung tetap. Harga ini disebut dengan
harga keseimbangan.

Terjadinya harga keseimbangan ditentukan oleh kekuatan antara


permintaan dengan penawaran. Apabila permintaan lebih kuat dari penawaran,
maka harga pada suatu produk akan naik. Namun jika penawaran lebih kuat dari
permintaan, maka harga barang akan turun. Di dalam proses tawar-menawar
harga barang inilah keseimbangan pasar dapat tercapai.

1. Fungsi Keseimbangan Pasar


Dalam keseimbangan pasar memiliki dua fungsi utama yang berperan penting
dalam pembentukannya yaitu:

2.3.3 Permintaan dalam keseimbangan Pasar


Fungsi permintaan merupakan suatu persamaan yang menunjukkan adanya
suatu hubungan antara jumlah barang yang diminta atau diinginkan oleh setiap
konsumen serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Fungsi ini bekerja sesuai dengan hukum permintaan yaitu apabila suatu
barang mengalami kenaikan harga, maka permintaan barang tersebut akan
mengalami penurunan. Sebaliknya, apabila harga barang mengalami penurunan
maka permintaan pada barang tersebut akan mengalami kenaikan.
Untuk mengarah pada keseimbangan maka terjadi persaingan antara para
produsen atau penjual produk dalam mendapatkan barang. Sehingga konsumen
bisa memperoleh produk yang dibutuhkan. Misalnya apabila supply produk habis,
namun permintaan konsumen terhadap barang tersebut semakin banyak maka
konsumen tidak akan bisa mendapatkan produk yang diinginkan. Adanya
persaingan bisnis ini tentu menjadi solusi dalam mengadakan pemenuhan
kebutuhan konsumen akan berbagai jenis produk.

2.3.4 Penawaran dalam keseimbangan Pasar


Penawaran adalah suatu hubungan antara konsumen dengan penjual
mengenai harga barang dan jumlah barang yang ingin ditawarkan. Fungsi dari
penawaran ini juga dapat dipakai untuk menganalisa kemungkinan jumlah barang
yang akan diproduksi dan dijual.
Namun dalam fungsi penawaran bekerja menurut hukum penawaran,
dengan menerapkan asumsi ceteris paribus (faktor-faktor lain yang mempengaruhi
dianggap tetap), kenaikan harga barang akan diikuti dengan kenaikan jumlah yang
ditawarkan. Namun sebaliknya, apabila harga turun, maka akan diikuti penurunan
jumlah barang yang ditawarkan.
Apabila harga barang yang ditawarkan di pasar bebas tinggi bahkan
melebihi harga keseimbangan, dapat terjadi pergeseran keseimbangan berupa
kelebihan penawaran. Kelebihan penawaran ini dinamakan market surplus. Maka
setiap penjualan juga akan bersaing dalam menawarkan barang yang mereka jual
karena jumlah barang yang melimpah. Namun di sisi lain, jumlah pembeli akan
barang tersebut sedikit sehingga harga akan turun dan dapat mendorong jumlah
permintaan dan penawaran menuju keseimbangan pasar
2.3.5 Proses terjadinya keseimbangan Pasar
Selain fungsi penawaran adapun proses dan contoh keseimbangan pasar yaitu:

 Produsen Menyediakan Barang Sesuai Permintaan


Dalam strategi pemasaran tugas penjual adalah menyediakan produk sesuai
dengan permintaan konsumen. Namun apabila barang yang disediakan terlalu
banyak, sementara tingkat pembelian atau minat pembeli menurun maka akan
terjadi ketidakseimbangan sehingga berpengaruh pada harga pasar yang ada.
Maka untuk menciptakan hal ini dibutuhkan penyediaan barang yang sesuai
dengan permintaan pembeli. Sehingga harga pada suatu barang pun tetap normal
dan tidak mengalami penurunan harga pada suatu produk.

 Menyediakan Stok Barang Sesuai dengan Penawaran Pembeli


Keseimbangan akan tercapai ketika ada kesepakatan. Dalam hal ini, pembeli akan
membeli stok barang dari penjualan sesuai dengan yang dibutuhkan. Sehingga
penjual harus menyediakan barang sesuai dengan stok yang dibutuhkan. Namun
jika penjulan dan konsumen menyetujui antara stok barang dan harganya, maka
terjadi harga keseimbangan dan harga cenderung konstan. Tetapi jika stok kurang
atau langka, maka konsumen juga akan kesulitan mendapatkan barang dan hal ini
akan berpengaruh pada harga.

 Keseimbangan Permintaan
Pada umumnya para konsumen akan suatu produk cenderung mendorong penjual
untuk memastikan stoknya. Setidaknya persediaan pada barang untuk beberapa
periode tertentu harus tersedia. Sebab apabila stok sesuai dengan permintaan pasar
maka keseimbangan pasar telah terwujud. Harga pada suatu produk biasanya
disesuaikan dengan stok barang yang tersedia. Apabila stok barang lebih dari
permintaan maka bisa saja membuat harga menurun dan begitu pula sebaliknya
apabila stok barang semakin sedikit maka bisa saja membuat harga produk
menjadi semakin meningkat.
Terbentuknya keseimbangan pasar terjadi bersamaan dengan tercapainya harga
keseimbangan, di mana produsen dan konsumen sama-sama tidak ingin
menambah atau mengurangi barang yang dijual atau yang dikonsumsi. Harga
keseimbangan ini terjadi ketika permintaan dan penawaran berada pada titik yang
sama, tidak lebih dan juga tidak kurang. Artinya pasar tidak mengalami kelebihan
permintaan ataupun kelebihan penawaran. Saat keseimbangan pasar terbentuk,
posisi jumlah permintaan akan sama dengan jumlah penawaran sehingga
membentuk jumlah keseimbangan. Demikian pula dengan harga. Harga yang
diminta akan sama dengan harga yang ditawarkan, sehingga terbentuk harga
keseimbangan.
Dari ilustrasi di atas, jika kondisi keseimbangan pasar dinyatakan secara
matematis akan menjadi seperti berikut.

Permintaan (Demand) = Penawaran (Supply)


QD = QS = QE
PD = PS = PE

Secara grafis, keseimbangan pasar terjadi pada titik potong antara kurva
permintaan dengan kurva penawaran.

 Pengendalian Harga
Dengan kondisi harga di pasar yang tidak seimbang, maka bisa diprediksi
keseimbangan pasar pun sulit terbentuk. Salah satu yang mempengaruhi
ketidakseimbangan pasar adalah harga. Di karenakan ketika suatu harga pada
pasar terlalu tinggi maka akan merugikan para pembeli, namun sebaliknya jika
harga yang diberikan terlalu rendah maka akan mengakibatkan kerugian bagi
penjual. Maka sangat perlu menentukan kebijakan ekonomi untuk dijadikan
sebagai intervensi dalam menjaga agar setiap harga barang dapat stabil. Dalam
melakukan kebijakan tersebut bisa dengan melakukan pengendalian harga
terendah maupun harga tertinggi. Apabila kedua harga tersebut ditetapkan, maka
keseimbangan pasar pun akan terjaga.
Dalam transaksi ekonomi, harga berlaku ditentukan oleh mekanisme pasar. Oleh
sebab itu, harga suatu barang sering kali fluktuatif. Harga yang fluktuatif
mengakibatkan keseimbangan harga pasar sulit terbentuk. Harga yang terlalu
tinggi akan merugikan konsumen, sedangkan harga yang terlalu rendah akan
merugikan produsen. Untuk menjaga agar harga barang stabil, perlu adanya
kebijakan ekonomi sebagai wujud intervensi pemerintah. Kebijakan ini diperlukan
agar harga-harga barang esensial terutama bahan pokok yang diperlukan
masyarakat tetap terjangkau. Umumnya kebijakan ekonomi untuk menstabilkan
harga barang adalah dengan melakukan pengendalian harga baik harga dasar
maupun harga maksimum.
- Pengendalian harga dasar atau terendah : Pengendalian harga dasar atau
terendah merupakan penentuan batas maksimum harga terendah suatu
barang yang boleh dijual oleh produsen. Kebijakan ini dilakukan saat
harga jual barang terlalu rendah, sehingga berisiko merugikan produsen
atau penjual. Dengan kebijakan ini, diharapkan konsumen akan
mengurangi permintaannya. Di sisi lain, produsen bisa memanfaatkan
untuk meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Peningkatan jumlah
barang yang ditawarkan berpotensi menimbulkan kelebihan penawaran
sehingga terjadi surplus. Jika demikian, maka pemerintah akan membeli
kelebihan tersebut, menyimpannya, dan dijual kembali di masa
mendatang. Selain itu, kondisi surplus juga memungkinkan produsen
untuk mengekspor barangnya guna memenuhi kebutuhan pasar luar
negeri.

- Pengendalian harga maksimum atau tertinggi : Penetapan harga


maksimum atau tertinggi adalah penentuan harga jual maksimum yang
diperkenankan untuk ditawarkan produsen kepada konsumen. Intervensi
ini dilakukan ketika harga barang terlalu tinggi sehingga sulit dijangkau
oleh konsumen. Batasan harga tertinggi ini harus dipatuhi oleh para
produsen, sehingga dalam menawarkan barangnya dengan harga yang
lebih tinggi dari batas harga tertinggi yang telah ditentukan pemerintah.
Tujuan intervensi ini untuk menjaga stabilitas harga sehingga tetap
terjangkau oleh masyarakat.

Dalam praktiknya, penentuan harga maksimum akan mendorong peningkatan


jumlah permintaan. Di sisi lain, jumlah penawaran barang oleh produsen justru
menurun. Akibatnya, terjadilah kelebihan permintaan yang memicu kelangkaan
barang. Untuk memenuhi permintaan domestik yang berlebih, maka dilakukan
kebijakan impor atau mendorong peningkatan volume produksi atas barang yang
mengalami kelangkaan. Langkah ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga
ketersediaan barang.

Dalam memahami pengaruh keseimbangan pada pasar. Maka dalam


menjalankan suatu bisnis juga diperlukan tingkat pemahaman tentang adanya
penawaran dan permintaan yang ada. Terjadinya proses tawar menawar dalam
dunia pasar dengan tujuan merapatkan kesepakatan harga tersebut yang akan
menciptakan keseimbangan harga sekaligus keseimbangan pasar.
BAB III

KESIMPULAN

Hukum permintaan hakekatnya merupakan suatu hipotesa yang berbunyi "jika


harga suatu barang turun, maka permintaan terhadap barang tersebut akan
bertambah, sebaliknya jika harga suatu barang naik, maka permintaan terhadap
barang tersebut akan berkurang". Jadi antara harga barang dengan permintaan
tersebut mempunyai sifat hubungan yang berlawanan arah. Skedul permintaan dan
kurva permintaan, perkaitan antara harga dan jumlah barang yang diminta dapat
diterangkan melalui sebuah fungsi permintaan. Selain itu permintaan terhadap
suatu barang dapat dipengaruhi oleh harga barang - barang lain yang saling
berkaitan. 
Sedangkan untuk hukum penawaran, menjelaskan tentang sifat hubungan antara
harga barang atau jasa dengan jumlah yang ditawarkan yaitu “Apabila harga
meningkat, maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah. Sebaliknya
apabila harga suatu barang menurun, maka jumlah barang yang ditawarkan juga
akan berkurang”. Kemudian terdapat fungsi penawaran yang dapat menunjukkan
hubungan antara satu variabel terikat yaitu jumlah barang yang ditawarkan dan
berbagai macaam variabel bebas. Sebagai akibat dari adanya perubahan harga,
maka akan menimbulkan perubahan pada jumlah barang yang ditawarkan.
Keseimbangan pasar merupakan kondisi dimana jumlah barang yang diminta
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu. Harga
keseimbangan terjadi karena ditentukan oleh kekuatan antara permintaan dengan
penawaran. Sehingga fungsi keseimbangan sangat berpengaruh terhadap
permintaan dan penawaran.
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

PENGANTAR EKONOMI MIKRO - Ida Nuraini - Google Buku

Ekuilibrium Pasar: Definisi, Cara Kerja dan Perhitungannya (cerdasco.com)

Anda mungkin juga menyukai