Anda di halaman 1dari 58

PROSES PENGELOLAAN

PENGELUARAN KAS SECARA TUNAI


PADA PT ASURANSI KREDIT INDONESIA (Persero)
JAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan


Program Diploma Tiga Politeknik LP3I Jakarta

Oleh:
ELLI NURLIAH
160113020012

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


POLITEKNIK LP3I JAKARTA
2019
PENGESAHAN NASKAH TUGAS AKHIR

Nama Mahasiswa : Elli Nurliah

NIM : 160113020012

Program Studi : Administrasi Bisnis

Konsentrasi : Administrasi Perkantoran

Judul Tugas Akhir : Proses Pengelolaan Pengeluaran Kas Secara


Tunai pada PT Askrindo (Persero) Jakarta

Menyetujui :

Dra. Euis Winarti, M.M. Dra. Euis Winarti, M.M.

Pembimbing Tugas Akhir Ketua Program Studi

Mengetahui :

Rony Setiawan, M.Kom

Wakil Direktur I Bidang Akademik

ii
PENGESAHAN UJIAN TUGAS AKHIR

Nama Mahasiswa : Elli Nurliah

NIM : 160113020012

Program Studi : Administrasi Bisnis

Konsentrasi : Administrasi Perkantoran

Judul Tugas Akhir : Proses Pengelolaan Pengeluaran Kas Secara


Tunai pada PT Askrindo (Persero) Jakarta

Dinyatakan telah mengikuti Sidang Tugas Akhir di hadapan Dosen Penguji


pada Tanggal ……………. dan yang bersangkutan dinyatakan ………..

No Nama Jabatan Tanda Tangan

Ketua Penguji

Penguji Ahli

Jakarta,

Sekretaris Sidang

Catatan :

Disiapkan oleh panitia sidang tugas akhir pada saat sidang berlangsung

iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Tugas Akhir ini adalah asli belum pernah diajukan untuk mendapatkan
gelar akademik Ahli Madya, baik di Politeknik LP3I maupun perguruan
tinggi lain..
2. Tugas Akhir ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya
sendiri tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing.
3. Dalam Tugas Akhir terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila
dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam
pernyataan ini, maka saya besedia menerima sanksi akademik berupa
pencabutan gelar yang telah diperoleh karena Tugas Akhir ini, serti
sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi
ini.

Jakarta, 15 April 2019


Yang membuat pernyataan

Elli Nurliah
NIM 160113020012

iv
SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN

v
ABSTRAK

PROSES PENGELOLAAN
PENGELUARAN KAS SECARA TUNAI
PADA PT ASURANSI KREDIT INDONESIA (Persero)
JAKARTA

ELLI NURLIAH
(elli24nurliah@gmail.com)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses pengelolaan


pengeluaran kas secara tunai pada PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
Jakarta, mengetahui kendala dan solusi alternative dalam dalam pemecahan
masalah. Teknik pengumpulan data melalui observasi, yaitu mengamati
langsung objek yang diteliti. Berdasarkan hasil pembahasan menunjukan
bahwa proses pengelolaan pengeluaran kas secara tunai pada PT Asuransi
Kredit Indonesia (Persero) Jakarta sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Kendala yang sering terjadi pada proses pengelolaan
pengeluaran kas secara tunai pada PT Asuransi Kredit Indonesia adalah
kelalaian dari karyawan itu sendiri/human eror. Ketidakfokusan dalam
bekerja, menyebabkan kurangnya dokumen-dokumen yang diperlukan
menjadi kurang lengkap dan menghambat proses pekerjaan. Solusi yang
dilakukan sementara masih belum efektif karena dari beberapa alternative
terkadang masih kurang berjalan lancar dikarenakan ketidak disiplinan
karyawannya. Dalam pembangunan sistem administrasi dalam suatu
perusahaan setidaknya membawa kemajuan dalam birokrasi secara
perlahan namun untuk mencapai perkembangan yang baik, sangat
diperlukan dukungan banyak pihak dan focus dalam mengembangkannya.

Kata kunci : Proses, pengelolaan, pengeluran kas.

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir (TA) ini tepat pada waktunya.

Sebagaimana ketentuan yang berlaku di Politeknik LP3I Jakarta, bahwa


mahasiswa tingkat akhir diharuskan menyusun dan memaparkan Tugas Akhir
(TA) sebagai salah satu persyaratan penyelesaian pendidikan Politeknik LP3I
Jakarta Program D3. Untuk itu penulis melakukan observasi di bulan Oktober
2018 PT. Asuransi Kredit Indonesia (ASKRINDO) kemudian meyusun laporan
hasil pengamatan tersebut dalam bentuk TA ini di bawah bimbingan Ibu
Dra. Euis Winarti, M.M.

Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada semua


pihak yang telah terlibat dalam mendorong dan membantu penulis dalam
pelaksanaan penyusunan pelaporan Tugas Akhir, khususnya kepada :

1. Direktur Politeknik LP3I Jakarta, Drs. Jaenudin Akhmad, M.M., M.Pd


2. Wakil Direktur I Bidang Akademik, Rony Setiawan. M.Kom
3. Wakil Direktur II Bidang Operasional, Keuangan, dan Personalia,
D. Purnomo, S.E., M.M.
4. Wakil Direktur III Bidang Pemasaran dan Kemahasiswaan,
Arifin Setiabudi, S.Kom., M.M.
5. Wakil Direktur IV Bidang Penempatan Kerja, Kemahasiswaan, dan
Kerjasama, Akhwanul Akmal, S.P., M.Si.
6. Ketua Program Studi Administrasi Bisnis, Dra. Euis Winarti, M.M.

vii
7. Dosen Pembimbing Tugas Akhir, Dra. Euis Winarti, M.M. yang
bersedia membimbing penulis dalam menyusun Tugas Akhir di tengah
kesibukanya.
8. Kepala Bagian Admnistrasi Akademik, Isti Nuraini, S.E.
9. Kepada Direktur PT. ASKRINDO (pesero) Bapak Andrianto Wahyu Adi
10. Kepada seluruh Dosen Politeknik LP3I Jakarta kampus Kramat
yang telah mengajarkan penulis pengetahuan tentang ilmu dan bisnis
11. Kepada Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan
dukungan moril maupun spritual beserta do’anya
12. Teman-teman yang selalu memberikan dukungan dan bantuanya
13. Semua pihak yang selalu dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Untuk semua bimbingan, petunjuk dan dorongan yang telah diberikan


penulis mengucapkan banyak terimakasih. Semoga semua kebaikan
Bapak/Ibu mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
kita semua, khususnya bagi perusahaan dan mahasiswa Politeknik LP3I
Jakarta.

Jakarta, Mei 2019


Penulis

(Elli Nurliah)

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………..i


LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR…………………………………….….ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN…………………………………..………………iii
SURAT KETERANGAN KEASLIAN TUGAS AKHIR..………..……………….iv
SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN………………………...…………….….v
ABSTRAK………………………………………..………………………………………vi
KATA PENGANTAR…………………………………………………….……………vii
DAFTAR ISI…………………………………………...………………………………...ix
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….………..xii
DAFTAR LAMPIRAN….……………………………..……………………………...xiii

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah............................................ …………1
1.2.Alasan Pemilihan Objek .......................................................... 3
1.3.Tujuan dan Manfaat Penulisan ............................................... 3
1.3.1.Tujuan Penulisan ........................................................... 3
1.3.2.Manfaat Penulisan .......................................................... 4
1.4.Rumusan Masalah ................................................................... 4
1.5.Batasan Masalah ..................................................................... 5
1.6.Metodelogi Penulisan.............................................................. 5
1.6.1.Studi Lapangan (Field Research) ................................. 5
1.6.2.Studi Pustaka (Library Research) ................................. 5
1.7.Sistematika Penulisan............................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1.Proses ...................................................................................... 8
2.1.1.Pengertian Proses .......................................................... 8

ix
2.1.2.Manfaat Proses ............................................................... 9
2.2.Pengelolaan ............................................................................. 9
2.2.1.Pengertian Pengelolaan................................................ 9
2.2.2.Unsur pengelolaan ...................................................... 11
2.3.Kas .......................................................................................... 11
2.3.1.Pengertian Kas ............................................................ 11
2.3.2.Motif Kas ...................................................................... 12
2.3.3.Tujuan Kas ................................................................... 12
2.3.4.Jenis kas ...................................................................... 12
2.3.5.Fungsi Kas ................................................................... 13
2.4.Pengeluaran Kas ................................................................... 14
2.4.1.Pengertian Pengeluaran Kas ...................................... 14

BAB III PROFIL PERUSAHAAN


3.1.Sejarah Singkat Perusahaan ................................................ 15
3.2.Visi dan Misi........................................................................... 16
3.1.1.Visi Perusahaan .......................................................... 16
3.2.2.Misi Perusahaan .......................................................... 17
3.3.Tujuan Perusahaan ............................................................... 17
3.4.Kegiatan Utama Perusahaan ................................................ 17
3.5.Stuktur Organisasi ................................................................ 19
3.5.1.Stuktur Organisasi Secara Keseluruhan ................... 19
3.5.2.Struktur Organisasi Secara Bagian ........................... 20
3.6.Deskripsi Kerja ...................................................................... 21
3.6.1.Kepala Divisi Keuangan dan Investasi ...................... 21
3.6.2.Divisi Keuangan .......................................................... 23
3.6.3.Divisi Investasi....................................................................25

x
BAB IV PEMBAHASAN
4.1.Proses Pengelolaan Pengeluaran Kas Secara Tunai Pada PT
ASKRINDO (Persero) Jakarta ............................................... 28
4.2. Kendala-kendala dalam Proses Pengelolaan Pengeluaran Kas
Secara Tunai pada PT ASKRINDO (Persero) Jakarta......... 33
4.3.Solusi dalam menghadapi kendala-kendala proses
pengelolaan pengeluaran kas secara tunai pada PT
ASKRINDO (Persero) Jakarta ............................................... 34

BAB V PENUTUP
5.1.Kesimpulan ............................................................................ 36
5.2.Saran ...................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS
LAMPIRAN

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 3.1 Stuktur Organisasi PT Askrindo (Persero) ........................... 19
Gambar 3.2 Stuktur Organisasi Divisi Keuangan & Investasi ................ 20
Gambar 3.3 Proses Pengelolaan Pengeluaran Kas Secara Tunai .......... 28

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kas Kredit


Lampiran 2 : Uang Muka Kredit (UMK)
Lampiran 3 : Kas Debet
Lampiran 4 : Lembar Usulan Realisasi Anggaran (LURA)
Lampiran 5 : Sistem Pengendalian Anggaran

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun


perusahaan kecil pasti mempunyai kas untuk memenuhi kebutuhan
dan kegiatan perusahaan, baik dalam jumlah besar maupun dalam
jumlah kecil. Terlebih dalam menuju perdagangan bebas di era
millenium ini, menyebabkan perusahaan yang bergerak di segala
bidang harus meningkatkan strategi untuk mencapai tujuan usahanya,
yaitu memaksimalkan laba dan menekan biaya seefisien mungkin agar
mampu bersaing dengan perusahaan lain. Kas merupakan salah satu
modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Selain itu, kas
merupakan sumber atau sasaran yang paling mudah untuk
disalahgunakan. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan kas yang
baik.

Suatu sistem harus dirancang dan dikendalikan dengan baik dalam


pengelolaan kas, karena sistem pengelolaan kas yang baik juga akan
memberikan output yang baik yaitu berupa informasi yang diperlukan
pihak manajemen perusahaan. Informasi ini dibutuhkan sebagai dasar
pengambilan keputusan. Informasi keuangan banyak diperoleh dari
intern perusahaan yang berupa transaksi keuangan yang terjadi
sehari-hari. Misalnya, pengeluaran kas untuk biaya operasional suatu
perusahaan. Pada dasarnya setiap perusahaan telah memiliki
ketentuan sendiri mengenai proses pengeluran kas pada
perusahaannya.
Ketentuan-ketentuan tersebut mungkin saja tidak sama antar
perusahaan lainnya. Pada PT Asuransi Kredit Indonesia atau yang
lebih dikenal dengan PT ASKRINDO (Persero) cukup banyak transaksi
yang dilakukan dengan melibatkan kas, seperti biaya keperluan
pengadaan kantor, olahraga, jamuan makan dengan relasi, serta
biaya-biaya lainnya yang pembayarannya hanya bisa dilakukan
melalui dana kas. Pengeluran kas pada PT ASKRINDO di lakukan
dengan 2 metode yaitu dengan cara tunai dan non tunai. Dalam
proses pengeluaran kas secara tunai dapat dilakukan dengan
mengajukan kas kredit dan Uang Muka Kerja.

Dalam proses ini sering kali terjadi beberapa kendala diantaranya


seperti belum diimplementasikannya lembar usulan realisasi anggaran
(LURA), kurangnya dokumen pendukung. Kendala-kendala ini dapat
menghambat proses pengajuan dana tersebut. Agar proses
pengeluaran kas berjalan dengan baik maka diperlukannya
pengelolaan yang benar agar tidak disalahgunakan dan sesuai
prodesur yang berlaku.

Dari uraian yang dikemukakan, mengenai perlunya pengelolaan kas


yang baik dan benar agar dapat mengambil keputusan yang tepat bagi
pihak-pihak yang berkepentingan, maka penulis tertarik untuk
membahas masalah tersebut dalam Tugas Akhir yang berjudul “
Proses Pengelolaan Pengeluaran Kas Secara Tunai pada PT
ASKRINDO (Persero) Jakarta”.

2
1.2. Alasan Pemilihan Objek

Adapun alasan penulisan dalam pemilihan objek ini adalah :


Penulis ingin mengetahui proses pengelolaan pengeluaran kas secara
tunai pada PT ASKRINDO (Persero) yang juga bermanfaat sebagai
pembelajaran bagi penulis. Selain itu penulis juga saat ini magang
sebagai staf administrasi keuangan pada PT ASKRINDO (Persero)
sehingga mudah dalam mendapatkan data.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Penulisan tugas akhir ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai


berikut :

1.3.1. Tujuan Penulisan


Penulis memiliki tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui bagaimana proses pengelolaan


pengeluaran kas secara tunai pada PT ASKRINDO
(Persero).

2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi pada


proses pengelolaan pengeluaran kas secara tunai pada PT
ASKRINDO (Persero).

3. Untuk mengetahui solusi atas kendala-kendala yang dihadapi


pada proses pengelolaan pengeluaran kas secara tunai pada
PT ASKRINDO (Persero).

3
1.3.2. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis
Penulis dapat mengembangkan wawasan dan pengetahuan
tentang proses pengelolaan pengeluaran kas secara tunai
dan tugas akhir ini merupakan impelementasi dari teori yang
telah didapatkan di perkuliahan di Politekni LP3I Jakarta.

2. Bagi PT ASURANSI KREDIT INDONESIA


Penulisan ini dapat dijadikan masukan yang dapat
dikembangkan berkenaan dengan masalah yang dibahas
sehingga membantu kinerja dalam melaksanakan kegiatan
perusahaan.

3. Bagi Pembaca
Penulisan ini dapat dijadikan refrensi pembaca disemua
kalangan yang memberikan pengetahuan dalam proses
pengelolaan pengeluaran kas secara tunai.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan penulis di atas,


permasalahan dalam penulisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana proses pengelolaan pengeluaran kas secara tunai


pada PT ASKRINDO (Persero) Jakarta?

4
2. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam proses
pengelolaan pengeluaran kas secara tunai pada PT ASKRINDO
(Persero) Jakarta?

3. Apa saja solusi yang dilakukan dalam menangani kendala-kendala


yang dihadapi dalam proses pengelolaan pengeluaran kas secara
tunai pada PT AS KRINDO (Persero) Jakarta?

1.5. Batasan Masalah


Agar penulisan Tugas Akhir ini tidak menyimpang dari tujuan yang
semula direncaakan, dan terbatasnya waktu, biaya, tenaga, maupun
pikiran, maka penulis hanya membatasi masalah mengenai proses
pengelolaan pengeluaran kas secara tunai pada PT ASKRINDO
(Persero) Jakarta.

1.6. Metodelogi Penulisan


1.6.1. Studi Lapangan (Field Research)
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan bekerja
di PT Asuransi Kredit Indonesia, sehingga penulis dapat terjun
langsung untuk mengumpulkan data untuk pembuatan Tugas
Akhir.

1.6.2. Studi Pustaka (Library Research)


Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara
mempelajari berbagai bentuk buku seperti buku yang berkaitan
dengan proses pengelolaan pengeluaran kas sebagai bahan
penunjang pembuatan Tugas Akhir.

5
1.7. Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab. Adapun sistematika penulisan
tugas akhir sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah,alasan
pemilihan objek,batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penulisan, metodelogi penulisan dan sistematika
penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini menjelaskan pengertian proses,penertian
pengelolan,pengertia kas , fungsi pengelolaan kas , tujuan
dari pengelolaan pengeluaran kas.

BAB III : PROFIL PERUSAHAAN


Bab ini menguraikan tentang sejarah singkat perkembangan
perusahaan, visi dan misi perusahaan, aspek kegiatan
perusahaan, stuktur organisasi perusahaan dan deskripsi
kerja.

BAB IV : PEMBAHASAN
Bab ini mengenai pembahasan mengenai proses
pengelolaan pengeluaran kas secara tunai, kendala-kendala
yang dihadapi serta solusi terhadap kendala dalam proses
pengelolaan pengeluaran kas secara tunai.

6
Bab V : PENUTUP
Bab ini berisi tetang kesimpulan dan saran yang berguna
bagi perusahaan serta dapat dijadikan bahan masukan dalam
pengambilan keputusan.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Proses
2.1.1. Pengertian Proses
Istilah proses bukan merupakan istilah yang asing lagi dalam
kehidupan sehari-hari. Setiap hari pasti dilakukan sebuah
proses bisa jadi berupa rutinitas atau bukan. Istilah proses
memiliki cakupan makna yang sangat luas karena bisa
diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan dan ilmu
pengetahuan. Adapun pengertian proses dari beberapa sumber
yang dinyatakan secara berbeda-beda.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) proses ialah:


“Runtutan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan
sesuatu”.

Menurut Sofian Assuri (2015:105) menyatakan bahwa: “Proses


adalah cara, metode dan teknik bagai mana sesungguhnya
sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang
ada diubah untuk memperoleh suatu hasil”.

Demikian pula menurut penulis yang lain “Proses merupakan


rangkaian tindakan atau pembuatan atau pengolahan yang
menghasilkan produk”. Suharso dan Ana Retnoningsih
(2015:507)
Menurut Arini Tathagati (2014:20) menyatakan bahwa :

“Proses dapat di definisikan sebagai kumpulan aktivitas


atau proses yang berlangsung di dalam organisasi atau
perusahaan dari awal hingga akhir, saling berkaitan secara
logis, dan dilakukan untuk mengatur sumber daya dalam
rangka menciptakan nilai tambahan bagi organisasi atau
perusahaan.”

Berdasrkan berbagai sumber di atas maka dapat di simpulkan


bahwa proses adalah suatu kegiatan melakukan perubahan
terhadap sistem yang berjalan.

2.1.2. Manfaat Proses


Banyak manfaat yang diperoleh dalam melaksanakan suatu
pekerjaan dengan menggunakan proses kerja. Menurut
Soewarno (2014:14), beberapa manfaat yang diperoleh dalam
melaksanakan suatu pekerjaan dengan menggunakan proses
kerja, meliputi :

1. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan


harus dipatuhi oleh seluruh pelaksana
2. Membantu dalam usaha meningkatkan produktifitas kerja yang
efektif dan efisien
3. Untuk memudahkan dalam menentukan langkah-langkah
kegiatan untuk masa yang akan datang.

2.2. Pengelolaan
2.2.1. Pengertian Pengelolaan
Kata pengelolaan dapat disamakan dengan manajemen, yang
berarti pula pengaturan atau pengurusan. Banyak orang yang
mengartikan manajemen sebagai pengelolaan, pengaturan dan

9
pengadministrasian dan memang itulah pengertian yang sangat
popular saat ini. Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian
pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang
untuk melakukan serangkaian pekerjaan dalam mencapai
tujuan tertentu.

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengungkapkan


pengelolaan adalah:

“Proses yang membantu merumuskan kebijakan dan tujuan


organisasi yang memberikan pengawasaan pada semua hal
yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan
pencapaiaan tujuan”.

Menurut Wollenberg (2015:15) pengertian pengelolaan


merupakan: “Suatu proses yang digunakan untuk
menyesuaikan strategi pengelolaan supaya mereka dapat
mengatasi perubahan dalam interaksi antar manusia”.

Sedangkan menurut Hamalik (2015:16) pengelolaan adalah:


“Suatu proses untuk menggerakan, mengorganisasikan dan
mengerahkan usaha manusia untuk mencapai tujuannya”.

Dari berbagai macam pengertian pengelolaan diatas dapat


menarik garis besar pengertian pengelolaan yaitu suatu
rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukaan oleh
sekelompok orang untuk elakukan serangkaian kerja dalam
mencapai tujuan tertentu.

10
2.2.2. Unsur pengelolaan
Menurut Malayu (2018:20) unsur-unsur pengelolaan biasanya
dirumuskan dengan 6 M yaitu:
1. Man, tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja eksekutif
maupun operatif.
2. Money, uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.
3. Methode, cara-cara yang dipergunakan dalam usaha
untuk mencapai tujuan.
4. Materials, bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan.
5. Machines, mesin-mesin atau alat yang diperlukan atau
dipergunakan untuk mencapai tujuan.
6. Market, pasar untuk menjual output dan jasa-jasa yang
dihasilkan.
2.3. Kas
2.3.1. Pengertian Kas
Menurut Musthafa (2017:20) menyatakan bahwa:

“Kas merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling


tinggi tingkat likuiditasnya yang berupa uang tunai yang
terdapat dalam perusahaan (cas on hand) dan surat
berharga lainnya, serta uang yang ada di bank dalam
bentuk rekening koran dan deposito atau tabungan yang
dalam jangka pendek atau waktu segera dapat diuangkan
sebagai alat pembayaran”.

Menurut Suad Husna dan Enny Pudjiastuti (2018:123)


menyatakan: “Kas merupakan bentuk aktiva yang paling likuid,
yang bisa dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban
finansial perusahaan”.

11
Definisi kas menurut Samryn (2015:31):

“Kas merupakan aset perusahaan yang terdiri dari uang


logam, uang kertas, cek, dan money orders. Termasuk
sebagai unsur kas adalah uang yang ada di tangan atau
dalam deposito di bank atau lembaga deposito lainnya.”

2.3.2. Motif Kas


Menurut Abdul Halim (2015:172) menyatakan bahwa kas
memiliki beberapa motif yaitu:
1. Motif transaksi berarti bahwa perusahaan menyediakankas
untuk membayar berbagai transaksi bisnis.
2. Motif berjaga-jaga berati bahwa perusahaan
mempertahankan saldo kas untuk memenuhi permintaan kas
yang sifatnya tidak terduga. Jika semua penerimaan dan
pengeluaran kas bisa diprediksi secara tepat, maka saldo kas
untuk motif ini jumlahnya akan sangat rendah.
3. Motif spekulasi dimaksud untuk memperoleh keuntungan dari
memiliki atau menginvestasikan kas dalam bentuk investasi
yang sangat likuid.

2.3.3. Tujuan Kas


Yuniningsih (2018:124) menyatakan bahwa: “Tujuan
manajemen kas adalah menentukan jumlah saldo kas minimal
yang harus ada pada perusahaan”.

2.3.4. Jenis kas


Menurut Yuniningsih (2018:126) kas dapat diklasifikasikan
menjadi 2 macam:

12
1. Cash on Hand
Cash on Hand ialah kas keseluruhan yang berada di suatu
perusahaan. Cash on Hand ini terbagi menjadi 2 macam,
yaitu:
a. cash, kas disini yang dimaksud dengan kas besar.
b. petty cash, yaitu kas kecil atau kas yang berada pada
unit- unit perusahaan.

2. Cash at Bank
Cash at Bank adalah kas suatu perusahaan yang berada di
bank. Kedua kas ini sangat likuid rentan akan kecurangan,
maka diperlukanlah mekanisme pengendalian internal,
yaitu:
a. Pengelolaan kas dilakukan melalui pemisahan fungsi,
yaitu fungsi otoritasi (fungsi yang menyetujui masuk dan
keluarnya uang), fungsi operasi (pihak atau bagian yang
melakukan penggunaan uang, funsi pencatatan, dan
fungsi penyimpanan.
b. Selalu dilakukan investarisasi (stock opname),
kemudian dihitung dan dicocokan dengan catatan cek.
c. Dilakukan internal auditing (pemeriksaan intern).

2.3.5. Fungsi Kas


Menurut Abdul Halim (2015:175) fungsi kas terdiri dari :
1. Sebagai alat tukar atau alat bayar dalam jumlah besar atau
kecil.
2. Alat yang diterima sebagai setoran oleh bank sebesar nilai
nominalnya.
3. Kas juga digunakan untuk investasi baru dalam aktiva tetap.

13
2.4. Pengeluaran Kas
2.4.1. Pengertian Pengeluaran Kas
Di dalam perusahaan pengeluaran kas merupakan suatu
transaksi yang sering terjadi. Dana yang dikeluarkan oleh
perusahaan misalnya digunakan untuk biaya pemeliharaan,
biaya gaji, dan pengeluaran lainnya. Dibawah ini merupakan
pengertian pengeluaran kas yaitu:

Definisi mengenai pengeluaran kas menurut Indra Bastian


(2014:85) yaitu: “Pengeluaran kas dapat dilakukan dengan
menggunakan cek. Pengeluaran kas yang tidak dapat
dilakukan dengan cek biasanya yang jumlahnya relatif kecil.”

Sedangkan menurut Soemarso S.R (2014:118)


mengemukakan tentang pengeluaran kas sebagai berikut :

“Pengeluaran kas adalah suatu transaksi yang


menimbulkan berkurangnya saldo kas dan bank milik
perusahaan yang diakibatkan adanya pembelian tunai,
pembayaran utang maupun hasil transaksi yang
menyebabkan berkurangnya kas.”

14
BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo


(Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak dalam asuransi/penjaminan, tidak dapat
dipisahkan dari pembangunan ekonomi Bangsa dan Negara
Republik Indonesia. Sejak pemerintah menyusun dan menetapkan
REPELITA I tahun 1969, yang salah satu sasaran pokok rencana
tersebut adalah pemerataan hasil-hasil pembangunan dalam
bidang kesempatan berusaha, pendapatan masyarakat dan
sekaligus merangsang pertumbuhan lapangan kerja. Dalam
rangka mencapai sasaran ini pemerintah mengambil langkah
konkrit antara lain dengan mengembangkan usaha kecil dan
menengah dengan cara mengatasi salah satu aspek usaha yang
penting yaitu aspek pembiayaan. Berdiri tanggal 6 April 1971
berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
1/1971 tanggal 11 Januari 1971, untuk mengemban misi dalam
pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) guna
menunjang pertumbuhan perekonomian Indonesia.Peran PT.
Askrindo (Persero) dalam pemberdayaan UMKM adalah sebagai
lembaga penjamin atas kredit yang disalurkan oleh perbankan
kepada UMKM. Sesuai dengan Visi dan Misinya, PT. Askrindo
(Persero) senantiasa menjalankan peran dan fungsinya
sebagai Collateral Subtitution Institution, yaitu lembaga penjamin
yang menjembatani kesenjangan antara UMKM yang layak namun
tidak memiliki agunan cukup untuk memperolehkredit
dengan lembaga keuangan, baik perbankan maupun lembaga non
bank (feasible tetapi tidak bankable). Sejalan dengan berubahnya
waktu, saat ini PT. Askrindo (Persero) memiliki lima lini usaha
yaitu Asuransi Kredit Bank, Asuransi Kredit Perdagangan, Surety
Bond, Customs Bond dan Asuransi Umum.

PT. Askrindo sejak tahun 2007 melaksanakan program


pemerintah dalam rangka Inpres 6/2007 atau yang lebih dikenal
sebagai penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dalam
pelaksanaannya bersama dengan Askrindo memberikan
penjaminan atas kredit yang disalurkanoleh tiga Bank pelaksana
yaitu : Bank BRI, Bank BNI dan Bank Mandiri. Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM) di Indonesia merupakan tulang punggung
kekuatan ekonomi yang mampu memberikan kontribusi yang
sangat signifikan. Menguatnya permodalan UMKM akan
memberikan multiplier effects berupa tumbuhnya kegiatan usaha
yang diikuti dengan terbukanya lapangan kerja serta
meningkatkan nilai usaha.

Terciptanya UMKM yang tangguh pada tahap berikutnya mampu


memberikan kontribusi dalam menekan angkapengangguran dari
kemiskinan di Indonesia. Askrindo senantiasa mengembangkan
sayap usahanya untuk memberikan layanan yang prima, dengan
didukung oleh Kantor Cabang berjumlah 60 Kantor yang tersebar
di 34 Provinsi seluruh Indonesia.

3.2. Visi dan Misi

3.2.1. Visi Perusahaan


“Menjadi perusahaan penanggung risiko yang unggul
dengan layanan global guna mendukung perekonomian
nasional”.

16
3.2.2. Misi Perusahaan
1. Menjalankan kegiatan usaha penanggungan risiko yang
mendukung pembangunan ekonomi nasional terutama
program Pemerintah dalam pengembangan UMKMK dan
usaha korporasi lainnya.

2. Menjalankan kegiatan usaha penanggungan risiko dengan


layanan global.

3. Memberikan manfaat kepada para pemangku kepentingan


dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik,
Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan Manajemen Risiko.

3.3. Tujuan Perusahaan


Pada awalnya maksud dan tujuan didirikannya ASKRINDO ini
adalah untuk membantu kelancaran pengarahan dan pengamanan
perkreditan bank-bank terutama di bidang-bidang usaha
menengah dan kecil dan menutup perjanjian pertanggungan
(asuransi) terhadap risiko atas kredit lainnya di luar perbankan.
Selanjutnya dengan adanya perkembangan dunia usaha, tujuan
dan kegiatan usaha perusahaan juga mengalami penyesuain
sebagai mana yang dinyatakan dalam akta pendirian yaitu:

Melakukan usaha di bidang asuransi dengan menjalankan usaha


asuransi kerugian, termasuk dengan prinsip syariah serta
optimalisasi pemanfaatan sumber daya perseroan untuk
menghasilkan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat
untuk mendapatkan keuntungan guna meningkatkan nilai
perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan
Terbatas.

17
3.4. Kegiatan Utama Perusahaan
1. Menerima pertanggungan atas risiko tidak diterimanya
pelunasan kredit dan/atau pembiayaan, termasuk pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah, dari debitur terutama Usaha Mikro
Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) yang diberikan oleh
bank atau lembaga pembiayaan, melaksanakan penutupan
pertanggungan atas risiko tidak diterimanya pelunasan kredit
dari debitur yang diberikan oleh bank atau lembaga
pembiayaan lainnya.
2. Menerima pertanggungan langsung dari segala jenis asuransi
kerugian dan sejenisnya yang berasal dari dalam maupun luar
negeri. Sencara sendiri atau bersama-sama dengan
perusahaan asuransi lainnya, baik untuk ditahan sendiri
maupun mereasuransikan risiko-risiko asuransi tersebut
dengan mempertimbangkan kemampuan perseroan.
3. Menerima pertanggungan tidak langsung dari perusahaan-
perusahaan asuransi/reasuransi di dalam maupun di luar negeri
atas segala jenis asuransi kerugian dan sejenisnya, baik untuk
ditahan sendiri maupun mereasuransikan risiko asuransi
tersebut dengan mempertimbangkan kemampuan perseroan.
4. Melakukan kegiatan lainnya yang lazim dilakukan oleh
perusahaan asuransi dengan memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

18
3.5. Stuktur Organisasi
3.5.1. Stuktur Organisasi Secara Keseluruhan
RUPS Komite Pemantau Resiko

Dewan Komisaris Komite Audit

Komite Nominasi &


Remunerasi
Direktur Utama

Direktur Direktur Direktur Direktur Teknik Direktur SDM &


Keuangan Operasional Ritel Operasional Umum
Komersil

Divisi

Divisi Akuntansi Satuan Kerja Underwriting Divisi Hukum &


Divisi Bisnis Divisi Bank
& Anggaran Audit Intern Kredit Subrogasi
Ritel & Program

Divisi
Divisi Keuangan Divisi Jaringan Sekretariat Divisi Non Bank Underwriting Divisi SDM
& Investasi Perusahaan Non Kredit

Divisi Divisi
Divisi Teknologi Divisi Divisi Divisi Keagenan
Reasuransi Manajemen
Informasi Penjaminan KUR Manajemen & Broker
Resiko &
Bisnis
Keputusan
Divisi Klaim
Biro Aktuaria
Nasional RE ASKRINDO ASKRINDO Divisi Biro
SYARIAH MITRA UTAMA Umum
Divisi Asuransi
Umum 19
Gambar
Gambar 3.1
3.1 Stuktur
Stuktur Organisasi
Organisasi PTPT ASKRINDO
Askrindo (Persero)

Sumber : Div. SDM (Sumber Daya Manusia ) PT. Askrindo (Persero).


3.5.2. Struktur Organisasi Secara Bagian

KEPALA DIVISI
INVESTASI & KEUANGAN

KEPALA BAGIAN KEPALA BAGIAN KEPALA BAGIAN

KEUANGAN ANALISA & CUSTODY &


PENEMPATAN ADMINISTRASI

KEPALA KEPALA
KASIR
SEKSI SEKSI

STAF STAF STAF

ADMINISTRATOR
ADMINISTRATOR
KEUANGAN
KUSTODI

Gambar 3.2 Stuktur Organisasi Divisi Keuangan & Investasi

Sumber : Div. SDM (Sumber Daya Manusia ) PT. Askrindo (Persero).

20
3.6. Deskripsi Kerja

3.6.1. Kepala Divisi Keuangan dan Investasi

1. Tugas Kepala Divisi Keuangan dan Investasi

a. Membantu Direktur Keuangan dan Investasi dalam


mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan keuangan dan
investasi beserta administrasinya.
b. Melakukan analisis terhadap laporan yang mencakup
semua pada divisi keuangan dan investasi.
c. Memberikan persetujuan pada sebagian besar kegiatan
invetasi dan keuangan dengan jumlah nominal tertentu.
d. Mengoptimalkan dana perusahaan yang belum
dipergunakan guna memperoleh hasil (return) yang lebih
optimal.
e. Memberikan kewenangan terhadap analisa penempatan
dan pencairan Deposito On Call (DOC) untuk seluruh
nominal.
f. Mengusahakan kelancaran dan ketertiban pelaksanaan
pekerjaan, serta mengusahakan pengamanan ,
pemanfaatannya dan pengembangan sumber daya
manusia, alat/sarana fisik dan dana (jika ada) milik
perusahaan di bagian keuangan dan investasi.
g. Menyusun program kerja tertulis di bagian keuangan dan
investasi.
h. Memimpin, memotivasi, membina dan mengembangkan
bawahan dibagian keuangan dan investasi.

21
i. Memelihara, menilai dan memberikan saran
penyempurnaan terhadap sistem/prosedur/tata cara kerja,
di bagian keuangan dan investasi sesuai wewenangnya.
j. Menjalani kerjasama secara horisontal dan diagonal
dengan unit-unit kerja lain di lingkungan perusahaan untuk
kelancaran tugas.
k. Mengikuti, mempelajari, menganalisa, dan
memproyeksikan perkembangan perekonomian , soaial
dan politik pada umumnya dan per asuransian khususnya
yang berhubungan dengan bagian keuangan dan
investasi.
l. Membuat dan menyampaikan laporan tertulis kegiatan
bagian keuangan dan investasi serta laporan lainnya
secara periodik/insidentil.
m. Membuat tugas kepada bawahannya sesuai target yang di
tetapkan dalam RKAP.
n. Melaksanakan Goal setting/hasil kerja dan Rencana
Tindakan Lanjut (TRL) yeng telah ditetapkan perusahaan.
o. Menyelenggarakan evaluasi terhadap Sistem Informasi
Manajemen (SIM) bagian keuangan dan investasi, serta
memberikan rekomendasi/usulan untuk penyempurnaan.

2. Wewenang Kepala Divisi Keuangan dan Investasi


a. Menggunakan/mengatur sumber daya manusia,
alat/sarana fisik yang berada di Divisi Keuangan &
Investasi.
b. Melakukan penilaian prestasi kerja pegawai secara
periodik sesuai dengan peraturan yang berlaku.

22
c. Menandatangani laporan-laporan, memo, nota dinas dan
surat-surat lainnya yang berhubungan dengan tugasnya.
d. Berhubungan dengan instansi/pihak lain di luar
perusahaan sesuai wewenangnya.
e. Menyampaikan pendapat kepada atasan tentang hal-hal
yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan di Divisi
Keuangan & Investasi untuk tujuan penyempurnaannya.
f. Mengajukan permintaan kebutuhan alat kantor dan belanja
modal untuk keperluan saluruh unit kerja terkait di Divisi
Keuangan & Investasi.
g. Menggunakan anggaran yang telah disetujui oleh pihak
manajemen sesuai peraturan yang berlaku.

3. Tanggung Jawab Kepala Divisi Keuangan & Investasi


a. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan tugas
dan kewajiban serta pengamanan sumber daya manusia
dan sarana yang ada di Divisi Keuangan & Investasi.
b. Bertanggung jawab atas pembinaan pegawai yang
bermutu di Divisi Keuangan & Investasi.
c. Bertanggung jawab atas adanya penilaian kinerja pegawai
secara periodik sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
Divisi Keuangan & Investasi.
d. Bertanggung jawab atas bidang keuangan (jika ada),
Tanggapan/jawaban surat-menyurat, kearsipan aktif dan
alat-alat kantor/barang inventaris di Divisi Keuangan &
Investasi.
e. Bertanggung jawab atas terselenggaranya disiplin pegawai
dan budaya kerja di Divisi Keuangan & Investasi.

23
3.6.2. Divisi Keuangan
1. Kepala Bagian Keuangan
a. Memonitoring setiap pekerjaan dari para bawahannya.
b. Menganalisa setiap pengeluaran dan pendapatan yang
ada pada laporan keuangan.
c. Menganalisa penempatan–penempatan investasi baru
untuk jangka Panjang ke depan.
d. Menganalisa setiap keluar masuknya pengeluaran pada
perusahaan.
e. Memberikan approve dalam pekerjaan para
bawahannya ataupun para stafnya.
f. Membuat dan menyampaikan laporan tertulis kegiatan
bagian keuangan.
g. Memimpin, memotivasi, membina dan mengembangkan
bawahan dibagian keuangan.
h. Menyusun program kerja tertulis di bagian keuangan.

2. Kasir
a. PIC pembayaran ( LURA dan non LURA).
b. Realisasai pembayaran cash.
c. Pemegang uang keluar masuk.
d. Melakukan pencatatan dalam semua transaksi.

3. Administrator Keuangan
a. Melakukan register memo pembayaran (claim,
operasional vendor-vendor).
b. PIC laporan klaim dan operasional.

24
c. Register kas kredit, kas debit dan UMK.
d. Verifikasi bukti pembayaran.
e. Rekap rekening koran tiap bulan.
f. Realisasi pembayaran bank.

4. Staf 1
a. Realisasi pembayaran via bank
b. Verifikasi pembayaran
c. PIC pembayaran reasuransi
d. Rekap rekening koran per bulan

5. Staf 2
a. PIC klaim KUR Gen 2 BNI & BRI
b. PIC cash / managemen sistem Bank Mandiri, BRI, BNI
c. PIC cash card
d. PIC Virtual Account BNI

3.6.3. Divisi Investasi


1. Kepala Bagian Analisa dan Penempatan
a. Menganalisa setiap penempatan deposito baru ataupun
DOC (Deposito On Call) untuk mengoptimalkan dana kas
dan bank yang belum dipergunakan.
b. Memonitoring setiap kenaikan saham sekecil apapun
pada bursa efek dan perubahan setiap nilai kurs.
c. Menganalisa untuk meminimalisirkan terjadinya risiko
kerugian pada deposito berjangka dan DOC, Surat

25
Berharga Negara (SBN) dan Obligasi, saham yang
tercatat di bursa efek, Reksadana.
d. Melakukan analisis terhadap laporan dari setiap staff
dalam naik turunnya nilai kurs maupun nilai saham.
e. Melakukan persiapan data–data berkaitan dengan
perkembangan ekonomi global, ekonomi nasional,
perkembangan kinerja perusahaan, data saham, obligasi.

2. Kepala Seksi Analisa dan Penempatan


a. Memfokuskan pada pencairan dan penempatan Deposito
On Call (DOC) dengan melihat rate yang berlaku pada
setiap bank dan jumlah nominal yang diberikan.
b. Membuat surat dan analisa berdasarkan pada perncairan
dana, Pencairan dan Penempatan Deposito On Call
(DOC) dan membicarakannya dengan kepala divisi
analisa penempatan.
c. Bertemu dengan relasi-relasi dari bank-bank yang sudah
bekerjasama dalam membahas pencairan dan
penempatan DOC baru.

3. Staf (Analisa dan Penempatan)


a. Menganalisa rate bunga pada perpanjangan deposito
berjangka dan mengatur setiap tanggal jatuh tempo.
b. Membuat surat analisa berdasarkan jenis perpanjangan
deposito berjangka pada setiap bank–bank yang
bekerjasama.
c. Membuat surat tagihan perpanjangan deposito berjangka
sesuai tanggal jatuh tempo dan mencantumkan nominal
rate yang dikenakan.

26
4. Kepala Bagian Kustodi dan Administrasi
a. Menganalisa jika dalam kegiatan pengaplikasian
deposito masuk tidak sesuai dengan rencana.
b. Mencari solusi dengan sigap dalam proses penagihan
kurang bayar bunga ataupun lebih bayar bunga.
c. Memeriksa setiap bilyet-bilyet keluar atau masuk.
d. Memonitoring setiap kerja dari para bawahannya dalam
mengerjakan pekerjaan setiap bagiannya.
e. Membuat laporan dalam pengaplikasian deposito
masuk, kurang bayar atau lebih bayar bunga.
f. Melakukan update data baik dalam perusahaan maupun
kepada pihak eksternal.
g. Memberikan keputusan dalam kewenangan konfirmasi
kurang bayar bunga deposito ataupun konfirmasi bayar
bunga deposito.
h. Bernegoisasi secara langsung kepada pihak eksternal
jika ada pembayaran bunga bilyet.

5. Kepala Seksi Kustodi dan Administrasi


a. Mengatur dalam aplikasian deposito keluar dan masuk.
b. Bertemu secara lagsung ataupun by phone dalam
menanyakan secara langsung pada pihak eksternal yang
memberikan deposito.
c. Menjadi jalur antara pihak eksternal dan internal dalam
pengaplikasian deposito masuk ataupun keluar.
d. Melakukan negoisasi jatuh tempo dalam perpanjangan
deposito berjangka.

27
6. Staf (Kustodi dan Administrasi)
a. Melakukan kegiatan dalam pengaplikasian Deposito
masuk.
b. Melakukan pencatatan secara manual di buku agenda
masuk dalam proses Deposito masuk.
c. Melakukan pengisian berkas aplikasi deposito secara
manual.
d. Pembuatan memo untuk penandatanganan Direksi.
e. Maintenance aplikasi Bank yang sedang diproses oleh
Direksi.

7. Administrasi Kustodi
a. Memperhitungkan setiap kelebihan bunga ataupun
kekurangan bunga dari nilai investasi.
b. Membuat surat konfirmasi kekurangan bayar bunga pada
deposito.
c. Membuat rekapitulasi bank yang kurang bayar bunga.
d. Melakukan penagihan (surat tagihan kekurangan bayar
bunga secara manual ataupun sistematis).
e. Pengecekan kembali bunga yang telah dibayarkan atau
belum dibayarkan.

28
BAB IV

PEMBAHASAN
4.1. Proses Pengelolaan Pengeluaran Kas Secara Tunai Pada PT
ASKRINDO (Persero) Jakarta

Adapun proses pengelolaan pengeluaran kas yang dilakukan PT


ASKRINDO adalah sebagai berikut:
Bagian
Bagian Bagian
Umum/ Kasir
Keuangan Akuntansi
Sekretariat
1 Penerimaan Penyerahan 9
Pengajuan
5
dokumen dokumen
Kas Penyerahan
pengajuan pengajuan
dokumen kepada
kas kepada kasir bagian akuntansi

2
Pengecekan
Penerimaan
tidak dokumen 6 dana
pengajuan
kas
Pertanggung
jawaban Ya

3
Pencatatan
Pencatatan 7

8 Realisasi
4
Persetujuan
/Fiat
Khusus UMK

Gambar 3.3 Proses Pengelolaan Pengeluaran Kas Secara Tunai


Deskripsi Flowchart Proses Pengelolaan Pengeluaran Kas Secara
Tunai:

1. Penerimaan Dokumen Pengajuan Pengeluaran Kas


Proses pengelolaan pengeluaran kas diawali dengan
penerimaan lembar pengajuan pengeluaran kas yang berupa
kas kredit atau uang muka kerja(UMK). Uang muka kerja
(UMK) adalah pengajuan pengeluaran kas yang dipergunakan
untuk transaksi yang belum dilengkapi dengan dokumen-
dokumen atau bukti pendukung seperti kuitansi, faktur, invoice.
Untuk pengajuan uang muka kerja (UMK) hanya dilengkapi
dengan lembat usulan anggaran (LURA). Sedangkan kas
kredit merupakan pengajuan kas sebagai penggantian biaya
yang sudah di pergunakan yang dilengkapi dengan dokumen-
dokumen atau bukti pendukung dan dilengkapi dengan lembat
usulan realisasi anggaran (LURA).

Pengajuan kas juga dilakukan dalam Sistem Pengendalian


Anggaran (SPA) yang mencatat seluruh dana kas yang
diajukan yang disebut spender. Pengajuan dana kas tersebut
diajukan oleh implementor. Implementor adalah divisi yang
membuat pengesahan/persetujuan lembar usulan realisasi
anggaran dana untuk kegiatan perusahaan. Bagian yang
berwenang melakukan implementor adalah bagian umum dan
sekertariat. Dana perusahaan dibagi menjadi 2 yaitu KUR dan
Non Kur.

29
Dana KUR adalah dana kredit usaha rakyat yang di subsidi
dari pemerintah. Sedangkan dana Non KUR adalah dana yang
di hasilkan dari usaha-usaha perusahaan.
Jenis pembayaran melalui kas antara lain:
a. Pembayaran biaya perjalanan dinas
b. Pembayaran biaya lembur
c. Pembayaran cuti
d. Pembayaran uang muka kerja dan pertanggungjawabannya
e. Pembayaran tunjangan
f. Pembayaran bantuan pulsa pembayaran lainnya yang
dibayar secara tunai

2. Pengecekan Lembar Pengajuan Kas


Proses selanjutnya adalah proses pengecekan lembar
pengajuan kas seperti:
a. Pengecekan jumlah dana yang diajukan.
b. Pengecekan otorisasi dalam lembar pengajuan kas.
Otorisasi adalah persetujuan realisasi
anggaran/pengeluaran dalam bentuk kas kredit/UMK.
Pejabat yang berhak mengotorisasikan pengajuan kas
adalah kepala bagian dan kepala divisi.
c. Pengecekan LURA sudah diimplementasi atau belum
diimplementasikan.
Pengecekan lembar usulan realisai anggaran ini dilakukan
dalam satu sistem yang disebut Sistem Pengendalian
Anggaran (SPA). Sistem ini merupakan sistem yang
mencatat seluruh kegiatan pengeluaran kas.

30
Apabila terdapat hal-hal yang kurang wajar dalam lembar
pengajuan kas, maka pejabat keuangan berkewajiban:
1) Menghubungi pejabat yang mengotorisasi.
2) Menghubungi unit kerja yang bersangkutan.
3) Menangguhkan pembayaran bila kondisi keuagan
belum memungkinkan atau bukti pengeluaran
tidak/belum memenuhi syarat.
4) Menentukan cara pembayaran.

3. Pencatatan dalam Buku Register


Jika lembar pengajuan telah memenuhi syarat maka proses
selanjutnya adalah pencatatan dalam buku register oleh
administrator sebagai bukti telah diterimanya pengajuan kas.
Hal-hal yang di tuliskan berupa tanggal, nama pemohon
pengajuan kas, keterangan pengajuan kas, dan jumlah uang
yang diajukan.

4. Persetujuan atau Fiat


Fiat adalah persetujuan untuk melakukan
pembayaran/pengeluaran dana kas berdasarkan bukti kas
kredit/UMK yang telah diotorisasi. Pejabat yang berwenang
melakukan persetujuan/fiat yaitu:
a. Kepala Bagian (Jika jumlah pengajuan kas berjumlah
100.000 sampai dengan 15.000.000).
b. Kepala Divisi (Jika jumlah pengajuan kas berjumlah
16.000.000 sampai 20.000.000)

31
5. Penyerahan Pengajuan Kepada Kasir
Jika pengajuan pengeluaran kas telah disetujui maka lembar
pengajuan pengeluaran kas diserahkan kepada kasir untuk
diproses lebih lanjut.

6. Penerimaan Dana
Setelah dokumen pengajuan diserahkan kepada kasir maka
dana dapat diambil ke kasir oleh pihak yang mengajukan dana
kas tersebut.

7. Pencatatan dalam Buku Harian Kas


Proses ini adalah proses yang dilakukan untuk mengetahui
berapa banyak dana kas yang telah dikeluarkan tiap harinya.
Pencatatan ini bertujuan untuk mengetahui saldo yang tersisa.
Buku harian kas adalah buku tempat mencatat seluruh
transaksi keuangan baik penerimaan maupun pengeluaran kas
yang dilakukan secara tunai.

8. Realisasi
Setelah kasir melakukan pencatatan maka tahap selanjutnya
adalah realisasi anggaran. Realisasi anggaran adalah proses
penginputan data anggaran agar jumlah anggaran disesuaikan
dengan pengeluaran yang telah dilakukan.

Khusus untuk UMK ada proses tambahan yaitu


pertanggungjawaban. Proses ini dilakukan untuk
mempertanggungjawabkan dana yang telah dikeluarkan. Jika
dana sudah digunakan maka implementor harus memberikan
pertanggungjawabannya kepada bagian keuangan seperti

32
bukti-bukti transaksi yang telah dilakukan. Jika dana tersebut
jumlahnya kurang dari yang diajukan maka implementor dapat
mengajukan kembali kas kredit untuk kekurangannya.

Apabila dana tersebut jumlahnya melebihi dari transaksi yang


dilakukan maka implementor harus mengembalikan dana
tersebut kepada bagian keuangan yang disebut dengan kas
debet. Proses pertanggungjawaban ini memiliki batas waktu
yaitu 18 hari. Penentuan jatuh tempo dilakukan pada saat
dana di terima oleh pihak yang mengajukan dana kas tersebut.

9. Penyerahan Dokumen Pengeluaran Kas Kepada Bagian


Akuntansi
Proses yang terakhir adalah penyerahan dokumen pengajuan
kepada bagian akuntansi untuk melakukan jurnal. Maka proses
pengelolaan pengeluaran kas secara tunai selesai.

4.2. Kendala-kendala dalam Proses Pengelolaan Pengeluaran Kas


Secara Tunai pada PT ASKRINDO (Persero) Jakarta

Adapun kendala-kendala yang dihadapi pada proses pelaksanaan


pengajuan kas secara tunai pada PT ASKRINDO adalah sebagai
berikut:

1. Pengimplementoran Lembar Usulan Realisasi Anggaran


(LURA)
Sering kali implemtor lalai untuk mengimplementorkan lura.
Sehingga menyebabkan pengajuan dana kas tersebut ditolak
oleh bagian keuangan dan dikembalikan kepada implementor

33
yang mengakibatkan tertundanya proses pengajuan dana kas
tersebut.
2. Kurangnya Bukti Transaksi
Kurangnya bukti transaksi sebagai lampiran pada pengajuan
dana kas mengurangi keakuratan pengajuan dana yang bisa
disalahgunakan.
3. Gangguan pada Sistem Pengendalian Anggaran
Adanya gangguan pada sistem menyebabkan terhambatnya
proses pengeluaran kas secara tunai karena tidak dapat
menginput dana yang akan dikeluarkan.
4. Batas Waktu Pertanggungjawaban
Adanya keterlambatan dalam mempertanggungjawabkan UMK
yang telah diajukan mengakibatkan proses realisasi menjadi
terlambat.

4.3. Solusi dalam menghadapi kendala-kendala proses pengelolaan


pengeluaran kas secara tunai pada PT ASKRINDO (Persero)
Jakarta

Adapun solusi-solusi yang dilakukan dalam menghadapi kendala-


kendala yang ada pada proses pengelolaan pengeluaran kas secara
tunai pada PT ASKRINDO (Persero) Jakarta adalah sebagai berikut:

1. Pengimplementoran Lembar Usulan Realisasi Anggaran


(LURA)
Untuk kendala pengimplementoran LURA bagian keuangan
menghubungi implementor melalui telpon untuk
memberitahukan dan mengingatkan bahwa LURA yang
diajukan belum diimplementor.

34
2. Kurangnya Bukti Transaksi
Untuk kendala kurangnya bukti transaksi bagaian keuangan
akan mengembalikan dokumen pengajuan dana kas untuk
segera dilengkapi kembali agar dapat diproses.
3. Gangguan pada Sistem Pengendalian Anggaran
Untuk kendala gangguan pada sistem, IT PT ASKRINDO
melakukan pembaharuan pada sistem dan jaringan internet
secara rutin agar sistem dapat terkontol dengan baik.
4. Batas Waktu Pertanggungjawaban
Untuk kendala batas waktu pertanggungjawaban bagian
keuangan khususnya kasir melakukan pengecekan dan
mengingatkan jika tanggal batas waktunya telah mendekati
tagal jatuh tempo.

35
BAB V

PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan isi tugas akhir secara
keseluruhan dan saran yang mungkin akan berguna untuk meningkatkan
efisiensi dan efektifitas PT ASKRINDO (Persero) Jakarta.

5.1. Kesimpulan
1. Proses pengelolaan pengeluaran kas secara tunai pada PT
ASKRINDO (Persero) Jakarta diawali oleh bagian umum atau bagian
sekretariat, bagian keuangan, dan terakhir bagian akuntansi. Awal
dari proses tersebut adalah penerimaan dokumen pengajuan
pengeluaran kas, pengecekan lembar pengajuan kas, pencatatan
dalam buku register, persetujuan atau fiat, penyerahan pengajuan
kepada kasir, penerimaan dana, pencatatan dalam buku harian kas,
realisasi, dan yang terakhir penyerahan dokumen pengeluaran kas
kepada bagian akuntansi.
2. Kendala-kendala yang dihadapi pada proses pelaksanaan pengajuan
kas secara tunai pada PT ASKRINDO adalah pengimplementoran
Lembar Usulan Realisasi Anggaran (LURA), kurangnya bukti
transaksi, gangguan pada sistem, dan batas waktu
pertanggungjawaban.
3. Solusi yang dapat dilakukan dalam menghadapi kendala-kendala
yang ada pada proses pengelolaan pengeluaran kas secara tunai
pada PT ASKRINDO (Persero) Jakarta adalah bagian keuangan
menghubungi implementor melalui telpon untuk memberitahukan dan
mengingatkan bahwa LURA yang diajukan belum diimplementor,
bagaian keuangan akan mengembalikan dokumen pengajuan dana
kas untuk segera dilengkapi kembali agar dapat diproses,
Bagian IT melakukan pembaharuan pada sistem dan jaringan internet
secara rutin agar sistem dapat terkontol dengan baik, bagian keuang
khususnya kasir mencek dan mengingatkan jika tanggal batas
waktunya telah mendekati.

5.2. Saran
Proses pengelolaan pengeluaran kas secara tunai pada PT ASKRINDO
(Persero) Jakarta yang dilakukan sudah berjalan sesuai prosedur yang
telah ditetapkan, namun dalam pelaksanaannya kadang terjadi suatu
kendala yang terjadi dalam persyaratan yang harus dipenuhi.

Dari beberapa kendala yang dihadapi dapat diselesaikan dengan baik,


namun ada saran atau masukan dari penulis yang mungkin bermanfaat
dan dapat mengurangi kendala yang ada.
1. Sebaiknya PT ASKRINDO mengadakan pendidikan & pelatiahan
kedisiplinan agar meningkatkan rasa tanggung jawab dan
kesaradan akan ketelitian bagi para pegawai.
2. Sebaiknya PT ASKRINDO melakukan pembaharuan atau
peningkatan sistem pengendalian anggaran secara rutin agar
pengendalian anggaran dapat terpantau dan tidak mengganggu
aktivitas pekerjaan.
3. Sebaiknya PT ASKRINDO membuat pengingat dalam sistem
pengendalian anggaran agar pada saat mendekati tanggal jatuh
tempo akan muncul pengingat untuk segera melakukan
pertanggungjawaban.

37
BIODATA PENULIS

Data Pribadi
Nama : ELLI NURLIAH
Tempat,Tanggal Lahir : Tasikmalaya , 24 Agustus 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam

Nama Orang Tua


1. Nama Ayah : IIN NASIHIN
2. Nama Ibu : ROROH ROHIMAH
Alamat : Jl Anyar 2 no 62 RT/RW 002/010 Kel,Wijaya
Kusuma, Kec, Grogol Petamburan, Jakarta Barat,
11460

Pendidikan
1. SD : SDN MARGALUYU (2010)
2. SMP : SMP TUNAS HARAPAN (2013)
3. SMA : SMKN 9 JAKARTA (2016)
4. Perguruan Tinggi : Politeknik LP3I Jakarta, 2019
a. Program Studi : Adminsitrasi Bisnis
b. Konsentrasi : Administrasi Perkantoran
c. Kampus : Kramat

Pengalaman Kerja
1. Staf E-Document pada PT Multififiling Mitra Indonesia,Jakarta Selatan (04
April 2019-Sekarang)
2. Staf Administrasi pada PT. ASKRINDO, Jakarta Pusat (magang)
(01 Oktober 2018 – 30 maret 2019)
3. Staf HRD pada PT Heins Indonesia,Jakarta Barat (Magang)
(01 Februari 2015-30 April 2015)

Jakarta, Mei 2019


.

Elli Nurliah
Lampiran 1
KAS KREDIT
Lampiran 2
Uang Muka Kerja (UMK)
Lampiran 3
KAS DEBET
Lampiran 4
LEMBAR USULAN REALISASI ANGGARAN
Lampiran 5
SISTEM PENGENDALIAN ANGGARAN

Anda mungkin juga menyukai