Anda di halaman 1dari 22

Piutang Dagang

Sub Kompetensi : Mampu menerapkan


Capaian Materi konsep perlakuan akuntansi untuk akun
piutang.
Pembelajaran :
01 Mampu menjelaskan konsep
piutang usaha

Mampu menjelaskan konsep perlakuan


02 akuntansi untuk pengakuan, penilaian
dan penurunan nilai piutang usaha.

03 Mampu menghitung piutang usaha


Mampu menyusun jurnal terkait
04 transaksi piutang usaha
Pengertian Piutang Dagang
Menurut Kieso dkk. (2018) Menurut Martani dkk (2016) Menurut SAK ETAP
• Klaim kepada pihak lain atas • Klaim suatu perusahaan kepada
uang, barang atau jasa. pihak lain.
• Klasifikasi : Piutang lancar(jangka
• Hampir semua perusahaan pasti
pendek) dan tidak lancar (jangka
memiliki piutang kepada pihak
panjang)
lain baik itu berkaitan dengan
penjualan ataupun piutang yang
berkaitan dengan transaksi
lainnya.
Klasifikasi Piutang
(1) Piutang Dagang (2) Piutang Non-Dagang
1. Piutang Dagang

Menurut Kieso,dkk (2018)

• Piutang usaha adalah janji lisan dari pelanggan untuk membayar


suatu barang atau jasa.
• Piutang yang diperkuat dengan promes(janji tertulis) disebut
dengan Piutang Wesel.

Menurut Martani dkk.(2016)

• klaim yang didasarkan pada perjanjian tertulis disebut wesel tagih


atau sering disebut notes receivable.
2. Piutang Non-Dagang Contoh :
1. Uang Muka kepada petugas dan karyawan.
2. Uang muka kepada perusahaan anak.
3. Deposit untuk menutupi kerusakan atau kerugian potensial.
4. Deposito sebagai jaminan kinerja atau pembayaran.
5. Dividen dan piutang bunga.
6. Klaim atas:
a) Perusahaan asuransi.
b) Defendants under suit.
c) Badan pemerintah atas pengembalian pajak.
d) Jasa angkutan atas barang yang rusak atau hilang.
e) Kreditor atas pengembalian barang, barang yang rusak dan hilang.
f) Pelanggan atas barang-barang yang dikembalikan.
Pengakuan Piutang

Menurut Kieso dkk(2018),

• Piutang timbul akibat dari pengakuan pendapatan. Piutang diakui sebesar nilai yang
disepakati dalam perjanjian antara perusahaan dan pelanggan.

Berdasarkan (IAI, PSAK 71, 2020)

• Pada saat pengakuan awal, piutang dagang diukur sebesar nilai wajar. Nilai wajar adalah
nilai pertukaran atau harga perolehan yang disepakati duabelah pihak pada tanggal
transaksi
Pengakuan Piutang
PT Anda adalah perusahaan di bidang otomotif. Pada tanggal 5 Januari 2020, PT.Anda
menjual barang dagang berupa mobil Tipe CRR ke Bahrun dengan harga jual sebesar
Rp.250.000.000 secara kredit.

Bagaimana Jurnalnya?

5 Jan Piutang dagang Rp 250.000.000


2020 Penjualan Rp 250.000.000
Pengukuran Harga Transaksi

• Jumlah pertimbangan yang diharapkan diterima


perusahaan dari pelanggan sebagai imbalan mentransfer
barang atau jasa.

• Piutang diukur sebesar harga transaksi yang akan diterima


oleh perusahaan dari pelanggan.
Variabel Pertimbangan

Diskon Tunai (Trade Diskon Penjualan (Sales


Discount) Discount)

Retur Penjualan (Sales Diskon Tunai (Trade


Returns and Allowance) Discount)
1 Diskon Tunai (Trade Discount)
Perusahaan menggunakan diskon tunai untuk :
1. menghindari perubahan katalog yang sering,
2. mengubah harga untuk jumlah pembelian berbeda,
3. menyembunyikan harga faktur sebenarnya dari pesaing.

2 Diskon Penjualan (Sales Discount)


• Perusahaan memberikan diskon penjualan kepada pelanggan untuk mendorong pembayaran yang
cepat.
• Pada umumnya, diskon penjualan disajikan dalam bentuk seperti 2/10, n/30 atau 2/10,E.O.M., net
30, E.O.M.
Metode Penyajian Diskon
PenjualanGROSS METHOD NET METHOD
Penjualan sebesar Rp. 5.000.000, term 3/10, n/30
Piutang Dagang 5.000.000 Piutang Dagang 4.850.000
Penjualan 5.000.000 Penjualan 4.850.000
(5.000.000 – (5.000.000 X 3%)
Pembayaran sebesar Rp. 1.500.000 dari pelanggan (Saat masa diskon)
Kas 1.455.000 Kas 1.455.000
Diskon Penjualan* 45.000 Piutang Dagang 1.455.000
Piutang Dagang 1.500.000
*(1.500.000 X 3%)
Pelunasan sebesar $3.500.000 dari pelanggan (Setelah masa diskon)
Kas 3.500.000 Kas 3.500.000
Piutang Dagang 3.500.000 Piutang Dagang 3.395.000
Diskon penjualan yang 105.000
hangus*
*(3.500.000 X 3%)

12
3 Retur Penjualan (Sales Returns and Allowance)
• Retur Penjualan adalah akun kontra dari akun penjualan,
• Pencadangan retur penjualan adalah akun aset kontra untuk akun piutang
• Akun pencadangan ini menunjukkan perkiraan jumlah klaim yang ingin dibayar perusahaan
di masa depan.

3 Nilai Waktu dari Uang (Time Value of Money)


• Secara teori, setiap pendapatan setelah periode penjualan adalah pendapatan bunga.

• Pada prakteknya, dalam kaitannya dengan piutang, perusahaan mengabaikan pendapatan


bunga.

13
Penilaian Piutang Usaha (Piutang tak tertagih)

Direct Write-Off Method (Metode


Langsung)
Perusahaan akan membebankan kerugian ke Beban Kerugian Piutang.

Contoh :
Pada 12 Desember 2019, PT. AKM menghapuskan piutang dagang milik PT.AKL sebesar
Rp.20.000.000 dikarenakan tidak mungkin dapat diterima pelunasannya.
Buatlah jurnal berkaitan dengan penghapusan piutang tersebut!
Jawaban :
Jurnal :

Beban Kerugian Piutang 20.000.000


Piutang Dagang 20.000.000
Penilaian Piutang Usaha (Piutang tak tertagih)

Allowance Method (Metode Pencadangan)


• Metode ini melibatkan akun estimasi piutang tak tertagih di setiap
akhir periode.

• Nilai kas yang dapat direalisasi dapat diketahui.

• Nilai kas yang dapat terealisasi dapat ditentukan berdasarkan


pengalaman masa lalu dan peristiwa di masa depan yang di perkirakan
Allowance Method (Metode Pencadangan)
Contoh Soal :
1. Pada tanggal 31 Desember 2019, PT. Maju Jaya 3. Ternyata pada tanggal 1 Februari 2020, perusahaan dapat
melakukan estimasi cadangan kerugian piutang membayarkan sebagian utangnya sebesar Rp.15.000.000
sebesar Rp. 30.000.000.
Jurnal : Piutang dagang 15.000.000
Cadangan Kerugian Piutang 15.000.000
Beban Kerugian Piutang 30.000.000 Kas 15.000.000
Cadangan kerugian piutang 30.000.000 Piutang dagang 15.000.000

2. Pada tanggal 15 Januari 2020, perusahaan


menghapuskan piutang milik PT. Morodadi sebesar Rp.
22.000.000 dikarenakan perusahaan tersebut
bangkrut.
Cadangan kerugian piutang 22.000.000
Piutang dagang 22.000.000
Estimasi Pencadangan

Persentase Penjualan Persentase Piutang

CKP = % Piutang tak tertagih CKP = % Piutang tak tertagih x


x Penjualan Skedul Umur Piutang
Saldo piutang dagang

Perusahaan dapat membuat skedul


umur piutang yang menerapkan
persentase yang berbeda berdasarkan
pengalaman masa lalu untuk berbagai
kategori umur piutang.
Skedul Umur Piutang

(Sumber : Intermediate Accounting 3e IFRS 2018)


Contoh Soal :
PT. Semar adalah perusahaan dibidang elektronik yang berada di Kota Malang. PT.Semar membukukan piutang tak
tertagih dengan menggunakan metode pencadangan(allowance) yang di estimasi setiap akhir peridoe yaitu tanggal
31 Desember. Selama tahun 2019, penjualan kredit yang dilakukan oleh PT.Semar adalah sebesar Rp.60.000.000.
Pada laporan posisi keuangan, Saldo piutang milik PT. Semar pada 31 Desember 2019, menunjukkan angka sebesar
Rp. 120.000.000 yang terdiri dari:

Piutang Jumlah Jatuh tempo


PT.Bagong Rp. 30.000.000 3 Desember 2019
PT.Gareng Rp. 25.000.000 5 Januari 2020
PT.Petruk Rp. 50.000.000 11 Oktober 2019
PT.Unyil Rp. 15.000.000 16 Agustus 2019

Saldo Cadangan kerugian piutang(CKP) PT.Semar sebesar Rp.5.000.000.


Diminta :
Tentukan nilai CKP yang harus dibentuk semar dan berapa nilai bersih piutang!
19
Asumsikan : 2. 10% dari penjualan kredit
PT.Semar membentuk Cadangan Kerugian Piutang(CKP) sebesar :
Nilai CKP = 10% X 120.000.000
= Rp.12.000.000
1. 10% dari penjualan kredit Jurnal Penyesuaian:

Nilai CKP = 10% X 60.000.000 BKP 7.000.000


= Rp.6.000.000 CKP 7.000.000
Jurnal Penyesuaian: (12.000.000 – 5.000.000)

BKP 6.000.000
CKP 6.000.000 Piutang bersih = 120.000.000 – 12.000.000
= Rp. 108.000.000
Piutang bersih = 120.000.000 – 6.000.000 – 5.000.000
= Rp.109.000.000
3. Berdasarkan analisis umur piutang jika
Belum jatuh tempo Jurnal Penyesuaian :
Lewat jatuh tempo 1- 30 hari BKP 3.500.000 (8.500.000 – 5.000.000)
Lewat jatuh tempo ≥ 31 hari CKP 3.500.000

Jawaban: Piutang bersih = 120.000.000 – 8.500.000


= Rp.111.500.000
Belum jatuh Lewat jatuh tempo
No. Nama
tempo 1 – 30 hari ≥ 31 hari
1. Bagong 30.000.000
2. Gareng 25.000.000
3. Petruk 50.000.000
4. Unyil 15.000.000
25.000.000 30.000.000 65.000.000
x 2% x 5% x 10%
= 500.000 = 1.500.000 = 6.500.000
Nilai CKP = Rp, 8.500.000
Thank You

Anda mungkin juga menyukai