Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KANTOR PAJAK TERHADAP

KEPUASAN WAJIB PAJAK

Nur Aulia Annisa1, Shopiyah Rihdatulaisy2, Muhammad As’ad Nursaid3


1
Akuntansi Syariah, Institut Agama Islam Negeri Parepare
email: nurauliaannisa010903@gmail.com
2
Akuntansi Syariah, Institut Agama Islam Negeri Parepare
email: shopiyah.rihdatulaysi@gmail.com
3
Akuntansi Syariah, Institut Agama Islam Negeri Parepare
email: muhasad24@iainpare.ac.id

Abstrak. Tax is the biggest contributor to state revenue. In this case, taxes are one of the assets
that can support state economic revenues, therefore taxes really need to be reviewed properly,
thoroughly, efficiently and also effectively. With the government's efforts to provide easy access,
especially in reporting and also ease of service. These efforts are of course strongly supported
by taxpayer compliance in each reporting. There fore this study aims to determine the effect of
service quality of the tax office on taxpayer satisfaction. In this research, the literature study
method was used. The results obtained from this study indicate that the service quality of the
tax office is good and the taxpayer has met the taxpayer's expectations of good quality public
service.

Kata kunci: Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Kepuasan

I. PENDAHULUAN melakukan berbagai upaya untuk memajukan


Sektor perpajakan merupakan salah penerimaan perpajakan. Salah satu bentuk
satu penyumbang terbesar bagi Anggaran optimalisasi penerimaan perpajakan
Pendapatan Negara. Menurut Pasal 1 butir 1 dilakukan melalui peningkatan kualitas
Perubahan Ketiga atas Undang-Undang pelayanan publik oleh Direktorat Jenderal
Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Pajak (DJP) melalui instansi vertikal.
Umum dan Tata Cara Perpajakan yang Administrasi publik merupakan suatu
disahkan pada tahun 2007, pengertian pajak rangkaian kegiatan yang dilakukan mengenai
adalah “sumbangan wajib kepada negara yang peraturan perundang-undangan untuk
terutang oleh orang pribadi atau badan yang mengatasi persoalan penyelenggaraan
bersifat memaksa. berdasarkan Undang- pemerintahan daerah yang dapat berupa
undang, dengan tidak memperoleh barang dagangan, administrasi, atau
ketidakseimbangan secara langsung dan berpotensi administrasi manajerial (Badan
dipergunakan untuk keperluan negara bagi Legislatif Republik Indonesia, 2009).
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.” Menurut Bandiyono (2018), penyelenggaraan
Definisi ini terdapat dalam UU No. 28 Tahun pelayanan publik harus mampu menyesuaikan
2007. dengan kebutuhan pemangku kepentingan dan
Definisi tersebut sangat memperjelas mempertimbangkan potensi pergeseran di
bahwa warga negara berkewajiban untuk ikut berbagai bidang. Selain itu, untuk mengikuti
serta dalam upaya pembiayaan pembangunan kemajuan teknologi yang pesat, penyampaian
nasional yang diatur dengan undang-undang layanan publik harus cepat dan tepat (Sellang,
dan peraturan pemerintah dengan membayar K., Jamaluddin, & Mustanir, 2019). DJP
pajak. sebagai lembaga bantuan masyarakat
Signifikansi adanya pajak di Indonesia memiliki satuan kerja ke atas yang merupakan
telah mendorong otoritas publik untuk terus kepanjangan tangan warga. Kantor Pelayanan

1
Pajak (KPP) bertugas memberikan pelayanan II. TINJAUAN PUSTAKA
kepada wajib pajak sebagai salah satu unit Kualitas Pelayanan
kerja vertikal DJP. Parasuraman et al (1985). mengklaim
Kualitas pelayanan sangat dipengaruhi bahwa kualitas administrasi adalah bantuan
oleh kepuasan pelanggan (Sellang, K., yang diberikan kepada klien sesuai dengan
Jamaluddin, & Mustanir, 2019). Loyalitas prinsip administrasi yang dinormalisasi dalam
pelanggan dipengaruhi oleh kesan kuat dan menawarkan jenis bantuan sebagai
positif yang ditinggalkan oleh layanan normalisasi dari bantuan yang baik.
berkualitas tinggi. Hal ini tentunya dapat Sementara menurut Tjiptono dan Chandra
memberikan ruang bagi organisasi untuk terus (2019), kualitas administrasi adalah kondisi
mengembangkan kualitas pendampingan kuat yang terkait dengan barang, administrasi,
dengan memenuhi asumsi klien (Prihandoyo, individu, proses, dan iklim yang evaluasi
2019). Pemenuhan dapat diartikan sebagai kualitasnya diselesaikan ketika penataan
sikap individu/kelompok terhadap sesuatu administrasi publik terjadi.
setelah mendapatkan pengalaman tertentu Hardiyansyah (2018) mengatakan
(Lovelock, C., dan Wirtz, 2011). Loyalitas bahwa kualitas pelayanan berkaitan dengan
konsumen dapat digarap melalui nilai, pemenuhan kebutuhan dan harapan
administrasi dan kualitas (Nuralam, 2017). pelanggan. Suatu pelayanan dianggap
Selain itu, umpan balik dari pelanggan berkualitas tinggi jika dapat memenuhi
mengenai harapan mereka dan tingkat layanan kebutuhan dan harapan pelanggan. Dalam hal
perusahaan dapat diartikan sebagai kepuasan ini, kualitas terutama terkait dengan
pelanggan. Kritik ini muncul setelah bantuan pelayanan prima, khususnya cara karyawan
benar-benar diberikan. Menurut Rangkuti melayani pelanggan atau masyarakat secara
(2006), kepuasan pelanggan mengacu pada memuaskan.
bagaimana perasaan individu atau kelompok Menurut Parasuraman et al. (1985)
tentang layanan yang mereka terima dalam Hardiyansyah (2018), kualitas
sehubungan dengan harapan dan minat pelayanan dapat diukur 5 dimensi yaitu:
mereka. Tangibility, Reliability, Responsiveness,
Menurut Fuadi & Mangoting (2013), Assurance, dan Empathy. Setiap dimensi
guna mendukung kepatuhan wajib pajak, memiliki indikator sebagai berikut:
penting bagi DJP untuk meningkatkan 1. Dimensi Tangibility terdiri dari:
kualitas pelayanan berdasarkan peraturan dan a. Penampilan petugas/aparat dalam
undang-undang. Bandiyono dan Rahmawati melayani nasabah
(2018) dalam jurnalnya juga menyatakan b. Kenyamanan tempat di mana layanan
bahwa kantor pajak perlu melakukan evaluasi diberikan
berkala untuk meninjau kinerja kantor dan c. Kedisiplinan petugas/aparat dalam
pelayanan yang diberikan kepada wajib pajak. melaksanakan pelayanan
Distribusi wajib pajak terdaftar yang d. Kemudahan proses dan akses layanan
cenderung meningkat setiap tahunnya juga e. Penggunaan alat dalam pelayanan
menjadi pendorong bagi DJP untuk terus 2. Dimensi keandalan terdiri dari:
meningkatkan kualitas pelayanan. a. Ketepatan petugas dalam melayani
Berdasarkan uraian latar belakang di nasabah
atas, maka rumusan masalah utama dalam b. Standar pelayanan yang jelas
penelitian ini adalah: Apakah kualitas c. Kemampuan petugas/aparat dalam
pelayanan kantor pajak berpengaruh menggunakan alat bantu dalam proses
signifikan terhadap kepuasan wajib pajak. pelayanan
Tujuan penelitian ini adalah untuk d. Keahlian petugas dalam menggunakan
mengetahui pengaruh kualitas pelayanan alat dalam proses pelayanan.
kantor pajak terhadap kepuasan wajib pajak. 3. Dimensi daya tanggap terdiri dari:

2
a. Menanggapi setiap yang dirasakan dibandingkan dengan
pelanggan/pemohon yang ingin harapannya. Dengan pengertian tersebut
mendapatkan pelayanan terlihat bahwa ada dua unsur yang
b. Petugas/aparat memberikan pelayanan menentukan kepuasan pelanggan, yaitu
secara cepat dan tepat kinerja yang ditawarkan dan kinerja
c. Petugas/aparat yang memberikan pelayanan yang diharapkan. Jika kinerja jasa
pelayanan dengan seksama yang ditawarkan sama dengan kinerja yang
d. Semua keluhan pelanggan ditanggapi diharapkan atau mungkin melebihi kinerja
oleh petugas yang diharapkan, maka pemakai jasa akan
4. Dimensi assurance terdiri dari: merasa puas.
a. Petugas menjamin ketepatan waktu Menurut Umar (2005:65) kepuasan
dalam pelayanan adalah tingkat perasaan konsumen setelah
b. Petugas menjamin legalitas dalam dibandingkan antara apa yang diterima
pelayanan dengan harapan. Sedangkan kepuasan
c. Petugas menjamin kepastian biaya menurut Kotler (2000:42) adalah perasaan
dalam pelayanan senang atau kecewa seseorang yang muncul
5. Dimensi empati terdiri dari setelah membandingkan persepsi/kesan
a. Mengutamakan kepentingan terhadap kinerja atau hasil dari suatu produk
pemohon/nasabah dan harapan.
b. Petugas melayani dengan sikap ramah Menurut Gerso Ricard (dalam Sudarsito,
c. Petugas melayani dengan sikap sopan 2004: 3) mengemukakan "Kepuasan
d. Petugas melayani dengan sikap tidak pelanggan adalah suatu persepsi pelanggan
memihak bahwa harapannya telah terpenuhi atau
e. Para petugas melayani dan terlampaui
menghormati setiap pelanggan Kepuasan wajib pajak adalah suatu
keadaan dimana keinginan, harapan, dan
Kepuasan Wajib Pajak kebutuhan wajib pajak terpenuhi (Astia,
James G. Barnes, 2001: 64) menyatakan 2015). Suatu pelayanan dinilai memuaskan
kepuasan adalah respon pelanggan terhadap apabila pelayanan tersebut dapat memenuhi
pemenuhan kebutuhannya. Artinya harapan dan kebutuhan wajib pajak. Adapaun
penghakiman yang merupakan bentuk Indikator Kepuasan wajib pajak menurut
keistimewaan atas suatu barang atau jasa atau Astia adalah: (1) Proses penyelesaian masalah
barang/jasa itu sendiri. Memberikan tingkat (2) Kemudahan Informasi (3) Kesopanan
kenyamanan yang terkait dengan pemenuhan Karyawan.
suatu kebutuhan, termasuk kebutuhan di
bawah harapan atau pemenuhan melebihi III. METODE PENELITIAN
harapan pelanggan. apa yang dibutuhkan. Metode penelitian yang digunakan adalah
Dengan demikian, kepuasan pelanggan kajian pustaka atau studi pustaka yang memuat
merupakan target yang arbitrer, sehingga teori-teori yang berkaitan dengan masalah
diperlukan gambaran yang lebih jelas tentang penelitian. Bagian ini mengkaji konsep dan teori
pelanggan dalam setiap transaksi dengan yang digunakan berdasarkan literatur yang ada,
perusahaan. khususnya artikel yang diterbitkan di berbagai
Engel et al., (1995:210) menyatakan jurnal ilmiah. Tujuan dari tinjauan literatur
bahwa kepuasan pelanggan adalah sebagai adalah untuk menghasilkan konsep atau teori
evaluasi pembelian kembali alternatif terpilih yang mendukung penelitian. Sehingga dengan
yang menghasilkan harapan pelanggan yang menggunakan metode penelitian ini, penulis
sama atau melebihi. Sedangkan Kotier dapat dengan mudah menyelesaikan masalah
(1997:36) memasukkan unsur kinerja di yang diteliti.
dalamnya, sehingga dikatakan bahwa
kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan
seseorang setelah membandingkan kinerja
3
3.1. Jenis dan sifat penelitian. memenuhi harapan Wajib Pajak terhadap
a. Jenis penelitian kualitas pelayanan masyarakat yang baik.
Dilihat dari jenis penelitiannya, penelitian Kedua, dilakukan oleh Agus Bandiono
ini menggunakan penelitian kepustakaan (2021) dalam jurnalnya yang berjudul
atau library research, yaitu. penelitian yang “Pengaruh Kualias Pelayanan Kantor Pajak
dilakukan dengan mengumpulkan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak”,
informasi atau tulisan ilmiah, dan yang mendapatkan kesimpulan bahwa lima dimensi
tujuannya harus menjadi objek penelitian kualitas pelayanan berpengaruh terhadap
atau kumpulan bahan pustaka atau kepuasan wajib pajak di pulau Jawa dan
penelitian yang dilakukan. untuk Sumatera secara simultan.
memecahkan masalah. masalah Ketiga, penelitian dilakukan oleh
permasalahan yang pada dasarnya Novelia (2019) dalam skripsinya yang
didasarkan pada analisis kritis dan berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan
mendalam terhadap bahan pustaka yang Terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Suatu Studi
relevan. Untuk Pajak Kendaraan Bermotor Di Sistem
b. Sifat penelitian Administrasi Manunggal di Bawah Satu Atap
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian Kota Depok), mendapatkan kesimpulan
deskriptif, penelitian deskriptif bahwa sebagian besar responden sudah
menitikberatkan pada penjelasan sistematis merasa puas atas pelayanan yang didapat dari
atas fakta-fakta yang diperoleh. SAMSAT Kota Depok. Adapun besarnya
pengaruh kualitas pelayanan terhadap
3.2. Metode Pengumpulan Data dan Teknik kepuasan Wajib Pajak adalah sebesar 10,3%,
Analisis Data sedangkan sisanya sebesar 89,7% dijelaskan
a. Metode Pengumpulan Data oleh faktor penyebab lainnya dari luar model
Metode pengimpulan data yang regresi.
digunakan ialah metode pengumpulan data Keempat, dilakukan oleh Auditua
sekunder yaitu, pengumpulan data dari (2019) dalam tesisnya yang berjudul “Analisis
sumber- sumber selain seumber primer Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Kantor
misalnya jurnal-jurnal penelitian terdahulu. Pelayanan Pajak Pratama Jatinegara”,
b. Teknik analisis data mendapatkan kesimpulan bahwa KPP
Setelah semua data terkumpul, Pratama Jakarta Jatinegara telah berhasil
langkah penulis selanjutnya adalah memenuhi harapan dan memberikan kepuasan
menganalisis data untuk menarik terhadap Wajib Pajak, misalnya dalam hal
kesimpulan. Untuk mendapatkan hasil yang tidak ada penarikan biaya atas pelayanan,
benar dan sesuai dalam analisis data, penulis pegawai yang mempunyai kemampuan dan
menggunakan teknik analisis isi. pengetahuan luas, pegawai menjaga
kerahasiaan data dan informasi Wajib Pajak
IV. HASIL PENELITIAN DAN dan proses penyelesaian pelayanan pajak
PEMBAHASAN dengan Sistem Informasi Perpajakan yang
Penelitian mengenai kualitas moderen, serta telah memiliki fasilitas fisik
pelayanan, sebelumnya sudah pernah yang memadai seperti gedung, tempat parkir
dilakukan. Ada 10 (sepuluh) penelitian basement, toilet yang bersih dan penempilan
terdahulu yang penulis cantumkan dalam pegawai pajak yang rapi dan sopan dalam
karya ilimiah ini. Yang pertama, dilakukan menjalankan tugasnya.
oleh Munzir (2020) dalam jurnalnya yang Kelima, penelitian dilakukan oleh
berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Affandi Haris (2020) dalam jurnalnya yang
Terhadap Kepuasan Wajib Pajak pada Kantor berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Batam”, Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Orang
mendapatkan kesimpulan bahwa kualitas Pribadi UMKM dan Citra Kantor Pelayanan
pelayanan yang diberikan KPP Pratama Pajak Pratama Pekanbaru Senapelan”,
Batam sudah baik dan Wajib Pajak telah mendapatkan kesimpulan bahwa: 1) Bukti
4
fisik, reliabilitas. Responsbilitas, Jaminan pelayanan berpengaruh secara simultan
Dan Empati berpengaruh positif dan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang
signifikan terhadap kepuasan Wajib pajak 2) pribadi di Kecamatan Woja Kabupaten
Buktif fisik, reliabilitas. Responsbilitas, Dompu. Semakin baik pelayanan staf
Jaminan serta Empati berpengaruh positif dan Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi
signifikan terhadap Citra Organisasi, 3) Bukti Perpajakan (KP2KP) Dompu, maka semakin
fisik, reliabilitas. Responsbilitas, Jaminan tinggi tingkat kepatuhan wajib pajak orang
Dan Empati berpengaruh positif dan pribadi. Kedua, pengetahuan perpajakan
signifikan terhadap Citra Organisasi melalui berpengaruh secara simultan terhadap tingkat
kepuasan Wajib pajak, 4) kepuasan Wajib kepatuhan wajib pajak orang pribadi di
pajak berpengaruh positif dan signifikan Kecamatan Woja Kabupaten Dompu. Hal ini
terhadap Citra Organisasi. Berdasarkan pada menunjukkan bahwa semakin tinggi
hasil penelitian, maka KPP Pratama pengetahuan wajib pajak mengenai
Pekanbaru Senapelan harus memperbaiki perpajakan maka semakin tinggi pula tingkat
variabel kualitas pelayanan, sehingga dapat kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
meningkatkan Citra Organisasi dan wajib Kesembilan, penelitian dilakukan oleh
pajak pada KPP Pratama Pekanbaru Sukesi (2019) dalam jurnalnya yang berjudul
Senapelan. “Pengaruh Sosialisasi Pajak, Pelayanan
Keenam, dilakukan oleh Paulina Unggul, dan Pelayanan Kualitas Kepuasan
(2018) dalam tesisnya yang berjudul dan Kepatuhan Wajib Pajak”, mendapatkan
“Penerapan Kode Etik Pegawai dan Kualitas kesimpulan bahwa sosialisasi perpajakan,
Pelayanan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama produk layanan unggulan dan kualitas
Jakarta Tambora”, mendapatkan kesimpulan pelayanan yang diberikan oleh Samsat Induk
bahwa penerapan kode etik dan kualitas di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa
pelayanan secara keseluruhan telah memenuhi Timur, dapat membuat masyarakat patuh
harapan Wajib Pajak akan kualitas pelayanan dengan sukarela membayar pajak kendaraan
publik yang baik. bermotor tepat waktu.
Ketujuh, penelitian dilakukan oleh Kesepuluh, penelitian dilakukan oleh
Nela Dharmayanti (2023) dalam jurnalnya Triwibawa dalam tugas akhirnya yang
yang berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan berjudul “Analisis Kepusan Wajib Pajak
Kantor Pajak dan Penghasilan Wajib Pajak Ditinjau dari Pelaynan Kerja Karyawan di
Tentang Kepatuhan Pajak Bumi dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman”,
Bangunan”, mendapatkan kesimpulan bahwa mendapatkan kesimpulan bahwa secara
dengan meningkatkan kepatuhan wajib pajak umum pelayanan kerja karyawan yang
memerlukan pertimbangan kepuasan wajib diberikan sangat baik dan Wajib Pajak sangat
pajak. Peningkatan kepuasan, persepsi puas terhadap pelayanan yang diberikan di
kualitas pelayanan, dan kepercayaan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman.
masyarakat akan memacu minat untuk
memenuhi kewajiban perpajakan dan V. KESIMPULAN DAN SARAN
meningkatkan kepatuhan. Dengan demikian, Berdasarkan hasil penelitian diatas,
memberikan layanan yang sudah berkualitas dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan
tinggi dapat menghasilkan kepuasan wajib yang diberikan sudah baik karena sudah
pajak yang meningkat. memenuhi harapan Wajib Pajak. Dan
Kedelapan, penelitian dilakukan oleh sebagian besar responden sudah merasa puas
M. Ikhwan Mansyuri (2022) dalam jurnalnya atas pelayanan yang didapat dari Kantor
yang berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak. Jadi dapat disimpulkan Pelayanan dari
dan Pajak Pengetahuan Tentang Tingkat Kantor pajak telah berhasil memenuhi
Kepatuhan Dari Wajib Pajak Perorangan Di harapan dan memberikan kepuasan terhadap
Layanan Pajak Dompu Kantor Penyuluhan Wajib Pajak. Jika dibandingkan dengan
dan Konsultas (KP2KP)”, mendapatkan penelitian terdahulu tersebut, penelitian ini
kesimpulan bahwa: Pertama, kualitas
5
memiliki perbedaan dalam hal lokasi Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia.
penelitian dan waktu penelitian Jakarta.
Beberapa penelitian sebelumnya
memperoleh hasil yang sama dengan [4] M. Ikhwan Mansyuri (2022). Pengaruh
menggunakan metode dan pendekatan yang Kualitas Pelayanan dan Pajak Pengetahuan
berbeda dan juga berfokus pada industri yang Tentang Tingkat Kepatuhan Dari Wajib Pajak
berbeda sedangkan penelitiaan kali ini Perorangan Di Layanan Pajak Dompu Kantor
berfokus pada metode kajian pustaka yang Penyuluhan dan Konsultas (KP2KP). Jurnal
memuat teori-teori yang berkaitan dengan Internasional Ilmu Sosial. Sekolah Tinggi
masalah penelitian berdasarkan literature Ilmu Ekonomi Yapis, Dompu.
yang ada atau penelitian terdahulu.
Saran yang dapat disampaikan penulis [5] Munzir (2020). Pengaruh Kualitas
adalah kantor pajak harus terus menjaga Pelayanan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak
kualias pelayanannya seperti (Kecepatan, pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
ketepatan, kenyamanan, keramahan dan Batam. Jurnal Fakultas Ekonomi. Universitas
keamanan (5K) agar wajib pajak tetap puas Riau Kepulauan, Indonesia.
dengan pelayanan yang diberikan sehingga
wajib pajak memiliki kesadaran untuk [6] Nela Dharmayanti (2023). Pengaruh
membayar pajak dan pada akhirnya menuntut Kualitas Pelayanan Kantor Pajak dan
mereka untuk patuh dalam membayar pajak. Penghasilan Wajib Pajak Tentang Kepatuhan
Saran untuk peneliti selanjutnya yang Pajak Bumi dan Bangunan. Jurnal Akuntansi.
tertarik untuk melakukan kajian dibidang Universitas Islam Syekh Yusuf.
yang sama diharapkan untuk dapat menambah
variabel independen maupun dependen atau [7] Novelia, Kiki Rizki. (2019). Pengaruh
dapat menggunakan variabel-variabel yang Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
tidak digunakan dalam penelitian ini, Wajib Pajak (Suatu Studi Untuk Pajak
sehingga dapat ditemukan variabel baru. Dan Kendaraan Bermotor Di Sistem Administrasi
karena penelitian ini hanya menggunakan Manunggal di Bawah Satu Atap Kota Depok).
kajian pustaka dengan membaca penelitian Tesis. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
penelitian terdahulu maka Penulis Universitas Indonesia. Jakarta.
menyarankan agar penelitian selanjutya
dilakukan dengan turun langsung ke lapangan [8] Paulina, Theresia Helena. (2008).
agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Penerapan Kode Etik Pegawai dan Kualitas
Pelayanan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
DAFTAR PUSTAKA Jakarta Tambora. Tesis. Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia.
[1] Affandi Haris (2020). Pengaruh Kualitas Jakarta.
Pelayanan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak
Orang Pribadi UMKM dan Citra Kantor [9] Sukesi (2019). Pengaruh Sosialisasi Pajak,
Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Pelayanan Unggul, dan Pelayanan Kualitas
Senapelan. Jurnal Ilmiah Manajemen. Kepuasan dan Kepatuhan Wajib Pajak.
Universitas Riau. Faculty of Economic and Business, University
Dr. Soetomo, Surabaya, East Java, Indonesia.
[2] Agus Bandiono (2021). Pengaruh Kualias
Pelayanan Kantor Pajak Terhadap Kepuasan [10] Triwibawa, Ajisantosa. (2012). “Analisis
Wajib Pajak. Politeknik Keuangan Negara Kepusan Wajib Pajak Ditinjau dari Pelaynan
STAN, Indonesia. Kerja Karyawan di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Sleman”. Tesis. Fakultas Ekonomi.
[3] Auditua, Hotman. (2019). Analisis Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Jatinegara. Tesis.
6

Anda mungkin juga menyukai