Oleh:
Arief Rachman Prabaswara 190221100218
Bahaudin 190221100237
Disusun oleh :
1. Arief Rachman Prabaswara (190221100218)
2. Bahaudin (190221100237)
Mengetahui :
Pembimbing Lapangan
Sugianto
NIP. 198606202010011029
i
Cash Disbursement Procedure On
Camplong District Office
Sampang Regency
Abstract
The task of this report discusses the cash disbursement procedure at the Camplong
District Office. The purpose of this report is to find out the procedures for administering cash
at the Camplong District Office. Data collection techniques in this report are interviews
obtained from one of the employees, related functions in cash, documents used, accounting
records used and cash disbursement procedures as well as documentation obtained from
agency/office profiles, organizational structure, and documents obtained. related to cash
disbursements. The data processing technique used in this report is descriptive method. The
results of this report indicate that the cash disbursement procedure at the Camplong District
Office,
ii
Prosedur Pengeluara Kas Pada
Kantor Kecamatan Camplong
Kab. Sampang
Abstrack
Tugas laporan ini membahas tentang prosedur pengeluaran kas pada Kantor Kecamatan
Camplong. Tujuan laporan ini adalah untuk mengetahui prosedur penyelanggaraan kas pada
Kantor Kecamatan Camplong. Teknik pengumpulan data dalam laporan ini adalah wawancara
yang diperoleh dari salah satu pegawai, fungsi-fungsi yang terkait dalam kas, dokumen yang
digunakan, catatan akuntansi yang digunakan dan prosedur pengeluaran kas serta dokumentasi
yang diperoleh profil instansi/Kantor, struktur organisasi, dan dokumen yang berhubungan
dengan pengeluaran kas. Teknik pengolahan data digunakan dalam laporan ini adalah metode
deskriptif. Hasil laporan inin menunjukkan bahwa prosedur pengeluaran kas pada Kantor
Kecamatan Camplong,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan dengan
judul “Prosedur Pengeluaran Kas Pada Kantor Kecamatan Camplong Kab. Sampang”.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.
Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini merupakan salah satu syarat dalam
menyelesaikan mata kuliah Akuntansi Manajemen Sektor Publik Program Studi S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura. Selain untuk
menuntaskan mata kuliah yang penulis tempuh, Praktik Kerja Lapangan Mahasiswa ini
ternyata banyak memberikan manfaat kepada penulis baik dari segi akademik maupun
untuk pengalaman yang tidak dapat penulis temukan saat berada di bangku kuliah.
Dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini banyak pihak yang telah
membantu, oleh karena itu tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Kepada orang tua dan keluarga yang telah banyak memberikan semangat dan
motivasi sehingga dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini.
2. Bapak Muhammad Syam Kusufi, S.E., M.Sc.,CFrA sebagai dosen pembimbing
yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan saran serta
mengarahkan laporan penulisan hingga selesai.
3. Bapak Sugianto sebagai pembimbing lapangan yang telah memberikan arahan
untuk menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan.
Karena kebaikan dan kebijakan beliau-beliau ini maka penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini, semoga kebaikan dan jasa-jasa beliau mendapat
balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, tidak
luput dari kesalahan dan kekurangan. Akhir kata semoga laporan Praktik Kerja ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Tim Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP....................................................................................................................... 20
4.1 Kesimpulan........................................................................................................................ 20
4.2 Saran.................................................................................................................................. 20
DAFTAR PUSAKA...................................................................................................................... 21
HALAMAN LAMPIRAN............................................................................................................ 22
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
TABEL 3.1 Daftar tugas dari bagian keuangan kantor kecamatan camplong........................ 13
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
1.10 Pendahuluan
Laporan ini merupakan salah satu untuk memenuhi tugas dari Perguruan Tinggi. Hal
ini sekaligus juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mencoba dan membantu untuk
memcahkan suatu masalah dalam instansi pemerintahan dengan mengaplikasikan
pengetahuan teori yang dimiliki dan pembelajaran yang telah diterima dibangku kuliah
selama ini. Peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat memberikan solusi terhadap
permasalahan yang ada dalam instansi pemerintahan.
1.11 Latar Belakang
Pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota memilikii perangkat daerah
salah satunya adalah kecamatan. Kecamatan merupakan daerah bagian kabupaten atau kota
yang membawahi beberapa kelurahan dan dikepalai oleh seorang camat. Camat memilikii
tugas memimpin pemerintahan, melaksanakan usaha pembangunan,dan membina
masyarakat. Dalam menjalankan tugas-tugasnya,camat dibantu oleh sekretariat dan
seksiseksi. Sekretariat membawahi sub bagian umum dan kepegawaian, dan sub bagian
perencanaan dan keuangan, dan seksi-seksi yang ada di kecamatan meliputi seksi
pemerintahan, seksi kesejahteraan sosial,seksi pelayanan umum, seksi pemberdayaan
masyarakat kelurahan, seksi ketertiban dan ketentraman dan kelompok jabatan fungsional.
Kantor Kecamatan merupakan tempat berlangsungnya proses pelayanan yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Didalamnya terdapat beberapa komponen yang saling
melengkapi seperti, pimpinan(Camat), pegawai, serta sarana dan prasarana sebagai alat
operasional kerja. Kecamatan Camplong adalah salah satu kecamatan yang ada di Kab.
Sampang. Kecamatan Camplong perlu meningkatkan dan menerapkan tata kelola
pemerintahan yang baik guna mewujudkan sistem pemerintahan yang bersih dan pro rakyat
untuk menunjang otonomi daerah terlaksana dengan baik. Salah satu fungsi organisasi dari
Kantor Kecamatan Sampang adalah bagian keuangan. Adapun proses pengelolaan
keuangan yang dilakukan oleh bagian keuangan diantaranya adalah pencatatan transaksi
keuangan, input data keuangan, perhitungan, dan pengeluaran kas.
Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang memilikii data akurat
yang menghasilkan informasi yang terpercaya dibuat khusus untuk mempermudah kegiatan
dalam suatu pengambilan keputusan. Salah satu sistem yang digunakan oleh instansi
pemerintahan adalah sistem akuntansi pengeluaran kas. Sistem informasi pengeluaran kas
1
ini sangat diperlukan untuk mencatat suatu transaksi pengeluaran kas yang akan mencegah
terjadinya penyalahgunaan prosedur ataupun penyelewengan.
Sistem Informasi Akuntansi pada jaman modern seperti ini sangat dibutuhkan, tentunya
pada setiap organisasi atau instansi perusahaan yang ingin lebih cepat dalam menyelesaikan
pekerjaannya, terutama pekerjaan yang berhubungan dengan akuntansi, maka dibuatlah
Sistem Informasi Akuntansi. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah berkewajiban untuk
mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan
kemampuan mengelola keuangan daerah dan menyalurkan informasi keuangan daerah
kepada pelayanan publik.
Menurut Rundengan (2016) menyampaikan “Pengeluaran kas adalah suatu catatan
yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan
uang tunai yang digunakan untuk kegiatan umum perusahaan”.
Menurut Romney (2016:463) menyebutkan bahwa siklus pengeluaran adalah
“serangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan informasi terkait secara terus menerus
yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa”.
Hal-hal yang melatar belakangi penulis untuk melaksanakan Praktiik Kerja Lapangan
di Kantor Kecamatan Camplong Kab. Sampang adalah penulis ingin memperoleh
pengalaman kerja dan menambah ilmu di Kantor Kecamatan Camplong yang merupakan
kantor yang bergerak dalam pemerintahan sehingga penulis tertarik untuk mengetahui
bagaimana prosedur pengeluaran kas pada Kantor Kecamatan Camplong kab, Sampang.
Penulis juga ingin mengetahui lebih jauh bagaimana tugas-tugas dan kegiatan di Kantor
Kecamatan Camplong Kab. Sampang. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang di
hadapi oleh penulis maka penulis ingin mengambil judul “Prosedur Pengeluaran Kas Pada
Kantor Kecamatan Camplong Kab. Sampang”.
1.12 Topik yang Dilaporkan pada Praktik Kerja Lapangan
` Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka topik yang diangkat laporan pada
praktik kerja lapangan yang akan identifikasikan oleh penulis yaitu : Prosedur pengeluaran
kas pada kantor Kecamatan Camplong Kab. Sampang.
1.13 Tujuan Pelaporan Praktik Kerja Lapangan
Untuk Mengetahui bagaimana cara prosedur pengeluaran kas pada kantor kecamatan
camplong kab.Sampang.
2
1.14 Landasan Teori
1.5.1 Definisi Kas
Kas merupakan aktiva perusahaan yang paling lanca, karena kas paling sering
digunakan untuk transaksi-transaksi dalam perusahaan. Semua transaksi yang
terjadi dalam perusahaan baik langsung maupun tidak langsung selalu berhubungan
dengan kas. Menurut Kopoh (2015:3) kas diakui sebagai nilai nominal dari uang
tunai atau yang dapat dipersamakan dengan uang tunai, serta rekening giro di bank
yang dibatasi penggunaannya.
Kas merupakan aktiva lancar yang paling berharga bagi perusahaan yang
sifatnya liquid. Semua transaksi bermula dari dan berakhir ke penerimaan dan
pengeluaran kas. Tanpa tersedianya kas yang memadai, perusahaan akan
mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Akibatnya kegiatan
atau aktivitas perusahaan akan terhambat dan tujuan tidak tercapai
1.5.2 Definisi Pengeluaran kas
Menurut Mulyadi (2011), sistem pengeluaran kas pada dasarnya didefinisikan
sebagai organisasi dokumen, catatan dan laporan yang dibuat guna menjalankan
kegiatan pengeluaran kas baik mengunakan cek maupun dengan uang tunai untuk
mempermudah setiap pembiayaan pengelolaan perusahaan. Prasojo (2011),
pengeluaran kas juga dapat di definiskan sebagai perundingan yang mengakibatkan
kurangnya saldo kas dan bank milik perusahaan akibatkan adanya pembelian secara
tunai, pembayaran utang maupun transaksi lain yang mengakibatkan berkurangnya
kas yang dimiliki.
Dari penjabaran beberapa ahli tersebut, mampu disimpulkan bahwa definisi
pengeluaran kas adalah kegiatan yang menimbulkan berkurangnya kas yang
dimiliki untuk kegiatan operasi suatu perusahaan.
1.5.3 Prosedur Pengeluaran kas
Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011), Prosedur adalah
serangkaian tahapan atau kegiatan tersusun rapi secara sistematis berdasarkan
susunan yang terperinci dan wajib diikuti untuk dapat menyelesaikan suatu
permasalahan.
Menurut Mulyadi (2012) kas kecil merupakan sejumlah uang tunai tertentu
yang dipisahkan dalam suatu perusahaan dan digunakan untuk pengeluaran tertentu.
Biasanya pengeluran yang dilakukan oleh perusahaan mengunakan dana kas kecil
yaitu pengeluaran yang jumlahnya tidak besar dan tidak memungkinkan bila
3
menggunakan cek. Kas ini hanya digunakan untuk pengeluaran yang jumlahnya
tidak terlalu besar yang tidak mungkin dilakukan dengan menggunakan cek. Contoh
penggunaan kas kecil misalnya pembelian pulpen, kertas, amplop, dan sebagainya.
Dari pengertian beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan prosedur pengeluaran
kas kecil adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan dengan
sebagian uang tunai yang pisahkan oleh perusahaan untuk digunakan pengeluaran
tertentu bilamana perlu yang jumlahnya tidak terlalu besar.
1.15 Tujuan Praktik kerja lapangan
Adapun tujuan Praktik Kerja Lapangan yang Dilakukan oleh penulis adalah sebagai
berikut :
1. Untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang akan membuka cara berfikir
yang lebih luas mengenai disiplin ilmu yang ditekuni selama ini.
2. Untuk memperoleh gambaran nyata tentang implementasi dari ilmu atau yang selama
ini diperoleh pada saat kuliah dan membandingkannya dengan kondisi nyata yang ada
dilapangan.
3. Membina hubungan baik antara perguruan tinggi dan dunia kerja khususnya Prodi
Akuntansi Universitas Trunojoyo Madura dengan instansi Kantor Kecamatan
Camplong.
1.16 Manfaat Praktik Kerja Lapangan
1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang akan membuka
pola berpikir yang lebih luas mengenai disiplin ilmu yang ditekuni selama ini.
b. Mahasiswa dapat membandingkan dan mengaplikasikan teori dan ilmu yang
dipelajari dibangku perkuliahan dengan lingkungan kerja yang sebenarnya.
c. Mahasiswa dapat memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Manajeman Sektor
Publik.
2. Bagi Universitas Trunojoyo Madura
a. Menjadi nilai tambah bagi Universitas Trunojoyo Madura untuk menjalin hubungan
yang baik dengan Kantor Kecamatan Camplong.
b. Dapat meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan Kantor Kecamatan
Camplong.
c. Dapat menambah referensi lapangan pekerjaan untuk lulusan-lulusan Universitas
Trunojoyo Madura.
3. Bagi Instansi
4
a. Dapat menjalin hubungan baik antara Kantor Kecamatan Camplong, Universitas
Trunojoyo Madura dan Mahasiswa peneliti.
b. Sebagai salah satu pengenalan antara Kantor Kecamatan Camplong dengan
masyarakat secara umum dan Universitas Trunojoyo Madura secara khusus.
1.17 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Kantor Kecamatan Camplong Kab.
Sampang yang merupakan lembaga pemerintahan yang bertugas melayani masyarakat.
Penulis ditempatkan di Bagian Keuangan. Berikut merupakan informasi mengenai instansi
tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Nama Instansi : Kantor Kecamatan Camplong Kab. Sampang
Alamat : Jl. Raya Camplong, Kab. Sampang
Waktu yang direncanakan : Kondisional Instansi
1.18 Pola Kegiatan (Metode Kegiatan)
kegiatan penelitian ini dilaksanakan melalui wawancara, yaitu mahasiswa
melakukan penelitian dan pengumpulan data dengan mewawancarai dengan pihak-pihak
yang bersangkutan di Kantor Kecamatan Camplong.
Penelitian yang akan dilakukan menggunakan penelitian kualitatif, penelitian
kualitatif dinyatakan dalam bentuk kalimat atau uraian, beberapa data tersebut
menunjukkan perbedaan dalam bentuk jenjang atau tingkatan, walupun tidak jelas batas-
batasnya dengan kata lain penelitian dinyatakan dalam bentuk sangat baik, baik, sedang,
buruk, dan sangat buruk atau dalm bentuk setuju, ragu-ragu dan tidak setuju, dan lain-lain.
Dengan demikian penulis akan mengumpulkan dan mencari data secara langsung dari pihak
yang terlibat dalam kegiatan pengeluaran kas di kantor kecamatan Camplong.
1.19 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah instrumen pengumpulan data yang menentukan
berhasil atau tidak suatu penelitian. Kesalahan penggunaan metode pengumpulan data atau
metode pengumpulan data tidak digunakan semestinya, berakibat fatal terhadap hasil-hasil
penelitian yang dilakukan. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Metode Wawancara
Adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya
jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang
diwawancarai. Peneliti akan melakukan wawancara dengan pihak-pihak kegiatan
pengeluaran kas di kantor kecamatan Camplong.
5
b. Metode Observasi
Pengamatan yang dilakukan secara langsung pada beberapa pihak-pihak terkait
yang bersangkutan bagian keuangan kantor kecamatan camplong.
c. Metode Dokumentasi
Adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi
penelitian sosial. Dokumentasi dapat berbentuk seperti surat-surat pribadi, buku atau
catatan harian, memofrial, film, foto dan lain sebagainya
6
BAB II
8
2.10 Program inovasi
1. Peningkatan pelayanan administrasi kependudukan
Dalam Pelayanan administrasi kependudukan Kantor Kecamatan Camplong
melakukan inovasi dengan menggunakan cara mendekatkan diri kepada masyarakat.
Bukan hanya masyarakat yang datang ke kantor kecamatan. Tapi, pihak kantor yang
mendatangi masyarakat langsung. Program ini di pioritaskanuntuk para lansia.
2. Peningkatan perekonomian dengan mengandalkan alam
Kecamatan camplong merupakan daerah yang mempunyai kelebihan dari sisi
alam dibandingkan dengan daerah lainnya yang ada di kab.sampang. uniknya
masyarakat camplong hampir 100% mata pencahariannya berhubungan dengan alam.
Meliputi 60% Petani dan 40% sebagai Nelayan. Disisi lain kecamatan camplong juga
dikenal dengan wilayah penghasil jambu air.
3. Wisata Alam
Kecamatan camplong mempunyai keanugerahan tersendiri dengan alamnya
yang bisa dikatakan lebih dari wilyah-wilayah yang lain di kab.sampang. dengan
begitu, pemerintah camplong sangat mendorong wisata alamnya agar lebih dikenal dan
bisa dinikmati oleh wisatawan lokal dan bahkan non lokal.
4. Wisata Kuliner
Di kab. Sampang daerah Camplong terkenal dengan daerah yang banyak
menghasilkan destinasi wisata kuliner. Program inovasi yang dijalankan oleh
pemerintah camplong dalam hal wiasata kuliner adalah dengan melakukan tindakan
untuk tempat makan yang ada di daearah camplong agar menerapkan tempat makan
yang inovatif. Yaitu, dengan menerapkan sistem makan sambil wisata.
9
STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN CAMPLONG
(Sesuai PERBUB Sampang No. 72 Th. 2016)
CAMAT
SAFFAK, SE.MM
SEKRETARIS
MUHAMMAD ZURQONI, SE.MM
STAF STAF
UMAR FARUK LAILY FAUZIAH
ASMARI SUGIANTO
SUDIRMAN NOVI KUTSIYAH
IMAM TAUJI
ADMARI
MULYADI
KASI PEMERINTAHAN DAN PELAYANAN UMUM KASI TRANTIB KASI PEMMASY DAN KESOS
SASMITA NOER ABADI, S.Sos.MM MOH. KAMIL HASYIM, SH SONNY SUKARDONO, S.Sos.MM
STAF
STAF STAF
ABD. MANAP
CANDRA WIJAYA, SH WAHYU SUSIKOADI WIBOWO, SE
ACH. FAUSI ADI CANDRA
MOCHAMMAD SLAMET SYARIF HIDAYATULLAH, SE
MATRUJI
MATKALI MOH. TOHIR
ABD, ROHIM
SELKET
ERMA FEBRIANTI
MOHADIR
SUTINI
MOH. RIFAI
10
VIVIN RETNO KUSUMA DEWI
NOVI ANIS SINTA
NURIS SAMSIANA
2.12 Tugas dan Kewenangan
Berdasarkan PERBUB Sampang No. 72 Th. 2016 tentang struktur organisasi dan tugas
kecamatan, terdiri dari :
1. Camat
Camat mempunyai tugas menyusun visi, misi dan rencana strategis Kecamatan,
merumuskan rancangan program kerja dan kegiatan, dan melaksanakan kebijakan
yang diberikan oleh BUPATI.
2. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas mengkoordinasikan penyusunan rencana program
kerja dan anggaran kegiatan kecamatan, membagi tugas dan memberikan petunjuk
yang dibawahinya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, dan
mengkoordinasikan pelaksanaan program kerja dan kegiatan masing-masing staf.
3. Kasubag Umum dan Kepegawaian
Kasubag Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyusun rencana program
kerja dan kegiatan kasubag Umum dan Kepegawaian, menyelenggarakan urusan
administrasi surat menyurat dan mengelola kearsipan dan perpustakaan.
4. Kasubag keuangan
Kasubag Keuangan mempunyai tugas menyusun rencana dan program kerja
kasubag Keuangan kecamatan, menyusun rencana plafon kebutuhan anggaran dan
penggunaan anggaran kecamatan, dan menyelenggarakan kegiatan
perbendaharaan verifikasi dan pembukuan/akuntansi.
5. Kasi pemerintahan dan pelayanan umum
Kasi pemerintahan dan pelayanan umum mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan umum, pemerintahan kelurahan, administrasi kependudukan dan
pembinaan politik dalam negeri.
6. Kasi trantib (ketentraman dan ketertiban)
Kasi trantib mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Camat dalam
perumusan kebijakan teknis, pengoordinasian, pembinaan, pengawasan,
pengendalian, pengelolaan, fasilitasi, evaluasi, dan pelaporan kegiatan di bidang
penegakan produk hukum daerah, pengendalian ketentraman dan ketertiban
wilayah.
11
7. Kasi pemmays dan kesos (pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan sosial)
Kasi pemmays dan kesos mempunyai tugas menyusun konsep peningkatan kualitas
sumber daya perangkat desa, lembaga desa, pemberian bantuan sosial serta
program pengentasan kemiskinan sesuai dengan kewenangannya untuk
kesejahteraan dan peningkatan sumber daya aparat desa/masyarakat.
12
BAB III
TABEL 3.1
13
• Mengikuti sosialisasi bea
cukai madura
4 okt – 7 okt 07.30 WIB – 12.00 WIB • Membantu fotocopy dokumen
(minggu kedua) SPP
• Membantu menyusun laporan
realisasi belanja
• Membantu dam
mempersiapkan sosialisasi bea
cukai madura
• Mengikuti sosialisasi bea
cukai madura
11 okt – 14 okt 07.30 WIB – 12.00 WIB • Mengantarkan surat PKK
(minggu ketiga) • Membantu dan
mempersiapkan acara PKK
• Mengarkan berkas ke
BAPPEDA
• Membantu menyusun SPM
18 okt – 21 okt 07.30 WIB – 12.00 WIB • Membantu mengecek SPJ
(minggu keempat) • Membantu fotocopy kwtansi
belanja barang
• Membantu fotocopy berkas
dokumen pelaksanaan
anggaran
25 okt – 28 okt 07.30 WIB – 12.00 WIB • Membantu menyusun
(minggu kelima) dokumen pelaksanaan
kegiatan
• Membantu mengeprintkan
SPD
• Menfotocopy kwitansi belanja
barang
14
• Membantu dan
memperisiapkan sosialisasi
bea cukai madura
• Mengikuti sosialisasi bea
cukai madura
1 nov – 4 nov 07.00 WIB – 12.00 WIB • Membantu menyusun bukti
(minggu keenam) pembayaran belanja barang
• Mengatarkan berkar laporan
PJU ke kantor DISHUB
• Melakukan proses wawancara
dengan supervisor
• Perpisahan dan pemberian
cendramata
15
3.1.3 Fungsi dan Manfaat Prosedur
Fungsi dan manfaat prosedur menurut mulyadi (2016) adalah sebagai berikut :
1. Untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi
peusahaan yang sering terjadi.
2. Agar dapat menghasilkan hasil kerja yang optimal sehingga perusahaan
dapat mencapai tujuannya dengan baik.
3. Dapat sederhakan pelaksanaan dalam mengambil keputusan.
4. Dapat mengurangi kesalahan yang timbul pada pelaksanaan kerja.
3.1.4 Prosedur dan bagian alur pengeluaran kas kantor kecamatan camplong
Prosedur yang terkait dengan pengeluaran kas sebagai berikut :
1. Prosedur penertiban SPD (Surat penyediaan dana)
a. Kasubag keuangan menyusun RKA (rencana kerja anggaran)
b. Kasubag keuangan membuat DPA SKPD (dokumen pelaksanaan anggaran
satuan kerja perangkat daerah) sebanyak 2 rangkap, 1 rangkap diserahkan
kepada camat, dan satunya disimpan untuk sebagai arsip.
c. Camat mengajukan permohonan SPD kepada BPPKAD (badan pendapatan,
pengelola keuangan dan aset daerah)
d. BPPKAD menerbitkan SPD sebanyak 2 rangkap, rangkap 1 diserahkan
kepada PPTK (pejabat pelaksanaan teknis kegiatan) dan satunya lagi
disimpan sebagai arsip.
16
dokumen sudah sesuai maka kasubag keuangan mengajukan dokumen
tersebut kepada camat untuk ditandatangani.
d. Camat menandatangani dokumen, kemudian rangkap 1 dan 3 diserahkan
kepada BPPKAD, rangkap 2 dan 4 disimpan sebagai arsip.
Dari prosedur diatas kita bisa melihat bagaimana prosedur penggunaan dana
untuk kegiatan pembelanjaan barang.
Dari prosedur diatas kita bisa melihat sebagaimana proses pembukuan atas
penggunaan dana.
17
3.1.5 Dokumen yang terkait
Gambar 3.1
Gambar 3.2
18
Gambar 3.3
Untuk dokumen lainnya seperti SPD, SPJ, SPP, dan SP2D tidak bisa di publikasikan
dikarenakan bersifat privasi instansi.
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kegiatan Praktik Kerja Lapangam yang dilakukan merupakan sebuah cara
dalam menerapkan ilmuyang telah mahasiswa dapatkan pada kegiatan perkuliahan,
selain itu kegiatan Praktik Kerja Lapangan bertujuan untuk mematangkan diri serta
dapat lebih mempersiapkan diri sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, penulis mengalami beberapa kendala
dalam proses pelaksanaannya. Akan tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan kerjasama
dan bimbingan dari pembimbing dan rekan-rekan di lingkungan tempat praktik.
2. Penulis dituntut untuk disiplin dalam manajemen waktu dan dalam menyelesaikan
tugas. Disamping itu pula, penulis dituntut untuk disiplin dalam berpakaian dan bertata
krama dalam lingkungan kerja. Hal tersebut harus senantiasa diperhatikan karena hal
tersebut menentukan dalam proses kelancaran bekerja.
3. Penerapan prosedur pengeluara kas pada kantor Kecamatan Camplong telah dilakukan
dengan baik, namun masih ada kendala dalam mengimput dokumen terkait dengan
pengeluaran kas.
4.1 Saran
Berdasarkan Pengalaman selama penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan,
penulis memiliki beberapa saran yang kiranya dapat membantu pelaksanaan Praktik
Kerja Lapangan Kedepannya agar lebih baik lagi, adapun saran yang dapat penulis
berikan adalah sebagai berikut :
1. Penulis harus komunikatif, bersosialisasi, dan mampu beradaptasi dengan lingkungan
kerja sehingga terbangun suasana kerja yang kondusif dan produktif.
2. Penulis harus mengutamakan kedisiplinan, baik dari segi waktu, kehadiran, dan
penyelesaian tugas. Hal itu merupakan awal dalam membangun profesionalisme dan
hal itu akan memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan kerja. selain itu penulis harus
mentaati peraturan yang berlaku.
3. Pegawai harus lebih teliti dalam menginput dokumen-dokumen yang terkait dengan
pengeluaran kas
20
Daftar Pustaka
Kopoh, Iren, 2015. Evaluasi Pelaksanaan Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas UP pada
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Manado. Jurnal EmbaI. Vol.3 No.1. Hal
1053-1062.
Lilis, Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta :
Graha Ilmu.
Mulyadi. (2011). Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba
Empat.
Muzdalifah. (2020). Prosedur Pengeluaran Kas Kecil pada PT PLN (persero) unit untuk
wilayah sumatera utara. Diambil kembali dari Politeknik Negeri Medan:
http://library.polmed.ac.id/repository/beranda/download/1705081017
Prasojo, Lantip Diat dan Riyanto. 2011. Teknologi Informasi Pendidikan. Yogyakarta: Gava
Media.
Mulyadi. 2012. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Cetkan sebelas. Yogyakarta : STIE YKPN
Mulyani, S. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan
Daerah. Bandung: Abdi Sistematika.
Huler, Michael Diego Wijayanto. (2016). Evaluasi Pelaksanaan Sistem dan Prosedur
Penyusunan Anggaran Kas pada Dinas Pendidikan dan Olahrgaga Kabupaten
Jayawijaya Papua. Jurnal Emba, Vol.4 No.3 Hal. 592-599.
Mulyadi. (2016). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
21
Lampiran 1 Form Permohonan PKL
22
Lampiran 2 Form Penilaian Kerja Mahasiswa
23
24
Lampiran 3 Form Daftar Log Book PKL Mahasiswa
25
26
Lampiran 4 Dokumentasi PKL Mahasiswa
27