Anda di halaman 1dari 4

AYAT JURNAL PENYESUAIAN

(Adjusting Entries)

Ayat jurnal penyesuaian ialah ayat jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo perkiraan ke saldo yang
sebenarnya sampai dengan akhir periode akuntansi, atau untuk memisahkan antara penghasilan dan
biaya dari suatu periode dengan periode yang lainnya.
Hal-hal yang perlu disesuaikan
Apabila Neraca Saldo yang disusun pada akhir periode akuntansi belum menunjukkan saldo yang
sebenarnya, maka dibuatlah jurnal penyesuaian agar saldo setiap rekening menggambarkan keadaan
yang semestinya.
Hal-hal yang biasanya perlu disesuaikan antara lain:
Persediaan Barang Dagangan (Inventory of Merchandise)
Biaya Dibayar di Muka/Persekot Biaya (Prepaid Expenses)
Penghasilan Diterima di Muka (Defered Revenue)
Piutang Penghasilan/Penghasilan Yang Masih Harus Diterima (Accrued Receivable)
Biaya Terutang/Biaya yang Masih Harus Dibayar (Accrued Payable)
Penyusutan Aktiva Tetap (Depreciation of Fixed Assets)
Taksiran atas Kerugian Piutang (Estimated of Bad Debt)
1.

2.

Persediaan Barang Dagangan


Apabila perusahaan menggunakan rekening Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold), jurnal
penyesuaian yang dibuat adalah :
Harga Pokok Penjualan
Persediaan Barang Dagangan (awal)
Pembelian
Ongkos Angkut Pembelian

Rp xxx

Persediaan Barang Dagangan (akhir)


Retur Pembelian
Potongan Pembelian
Harga Pokok Penjualan

Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx

Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx

Rp xxx

Biaya dibayar di muka (pos transitoris aktif)


Yaitu biaya yang pada suatu periode akuntansi sudah dilakukan pembayarannya, tetapi manfaatnya
baru dinikmati pada periode berikutnya.
Contoh:
Pada tanggal 1 April 2013 dibayar Sewa Gedung untuk 2 tahun sebesar Rp 24.000.000,00.
Dicatat sebagai Harta
Dicatat sebagai Beban
1/413 Pembayaran sewa
1/413 Pembayaran sewa
Sewa dibayar di muka
24.000.000
Beban Sewa
24.000.000
Kas
24.000.000
Kas
24.000.000
31/1213 Jurnal Penyesuaian
Beban Sewa
Sewa diby. Dmk

31/1213 Jurnal Penyesuaian


9.000.000
Sewa dibayar di muka
9.000.000
Beban Sewa

9.000.000
9.000.000

3.

Penghasilan Diterima di Muka (Pos Transitoris Pasif)


Yaitu penghasilan yang pada suatu periode akuntansi sudah diterima pembayarannya, tetapi
sebenarnya
merupakan
penghasilan
pada
periode
berikutnya.

Contoh:
Pada tanggal 1 Desember 2013 diterima komisi atas penggunaan nama untuk 3 bulan yaitu
Desember 2013, Januari 2014 dan Februari 2014 sebesar Rp 9.000.000,00 (per bulan Rp 3.000.000)
Dicatat sebagai Utang
Dicatat sebagai Pendapatan
1/1213 Penerimaan pembayaran komisi
1/1213 Penerimaan pembayaran komisi
Kas
9.000.000
Kas
9.000.000
Komisi diterima dmk
9.000.000
Pendapatan Komisi
9.000.000
31/1213 Jurnal Penyesuaian
Komisi diterima di muka
Pendapatan Komisi

4.

31/1213 Jurnal Penyesuaian


3.000.000
Pendapatan Komisi
6.000.000
9.000.000
Komisi diterima di muka
6.000.000

Biaya yang Masih Harus Dibayar (Pos antisipasi pasif)


Yaitu biaya yang manfaatnya telah dinikmati pada suatu periode akuntansi, tetapi belum dilakukan
pembayarannya.
Contoh:
Gaji bulan Desember 2013 akan dibayar tanggal 2 Januari 2014 sebesar Rp 40.000.000,00.
Jurnal Penyesuaian 31 Desember 2013 adalah:
Beban Gaji
40.000.000
Utang Gaji

5.

40.000.000

Penghasilan yang masih harus diterima (Pos antisipasi aktif)


Yaitu Penghasilan yang sudah dapat diakui sebagai penghasilan dalam suatu periode akuntansi,
tetapi pembayarannya belum diterima dalam periode tersebut.
Contoh:
Sampai dengan 31 Desember 2013 terdapat bunga yang belum dibayar pihak lain (debitur) sebesar
Rp 600.000,00
Jurnal Penyesuaian 31 Desember 2013 adalah:
Piutang Bunga
600.000
Pendapatan Bunga

6.

600.000

Penyusutan Aktiva Tetap (Depreciation of Fixed Assets)


a.

Aktiva Tetap Berwujud:


Untuk mencatat penyusutan aktiva tetap berwujud pada akhir periode akuntansi dibuat jurnal
penyesuaian.
Beban Penyusutan (Nama Aktiva Tetap)
Akumulasi Peny. (Nama Aktiva Tetap)
xxx

Rp xxx
Rp

Contoh:
UD. HIKMAH SABAR mempunyai sebuah Mesin yang harga perolehannya
10.000.000,00; pada tahun 2013 penyusutan Mesin ditetapkan 10 % dari harga perolehan.

Rp

Jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan Mesin pada 31 Desember 2013 adalah:
Beban Penyusutan Mesin
Akumulasi Peny. Mesin

b.

Rp 1.000.000
Rp 1.000.000

Aktiva Tetap Tak Berwujud (Intangible Fixed Assets)


Untuk mencatat penyusutan (amortisasi) aktiva tetap tak
akuntansi dibuat jurnal penyesuaian:
Amortisasi (Nama Aktiva Tetap Tak Berwujud)

Rp xxx

berwujud, pada akhir periode

(Nama Aktiva Tetap Tak Berwujud)

Rp xxx

Contoh:
Dari Neraca Saldo sebelum penyesuaian pada 31 Desember 2013, diketahui saldo debit
rekening Goodwill sebesar Rp 4.000.000,00. Diputuskan bahwa Goodwill untuk tahun
2013 diamortisasi sebesar Rp 800.000,00.
Jurnal untuk mencatat amortisasi Goodwill pada 31-12-2013 adalah:
Amortisasi Goodwill

Rp 800.000

Goodwill
7.

Rp 800.000

Penaksiran Kerugian Piutang


Terhadap kerugian yang mungkin timbul karena tidak dapat ditagihnya piutang pada suatu
periode, maka kerugian tersebut dibebankan kepada periode yang bersangkutan.
Pada akhir periode akuntansi dibuat jurnal penyesuaian untuk mencatat penaksiran kerugian
piutang sbb:
Kerugian (Penghapusan) Piutang
Cadangan Kerugian Piutang

Rp xxx
Rp xxx

Contoh:
Dari Neraca Saldo per 31 Desember 2013 diketahui saldo debit Piutang Rp 5.000.000,00. Ditaksir
kerugian piutang adalah 1% dari saldo piutang.
Jurnal penyesuaian yang dibuat berkaitan dengan penaksiran kerugian piutang tersebut adalah:
Kerugian Piutang
Rp 500.000
Cadangan Kerugian Piutang

Rp 500.000

Anda mungkin juga menyukai