Anda di halaman 1dari 291

MODUL AJAR-FASE F-KELAS XI

KONSENTRASI KEAHLIAN AKUNTANSI

AKUNTANSI LEMBAGA ATAU


PEMERINTAH DAERAH
(Sesuai dengan elemen Kurikulum Merdeka)

SOHIDIN, SE.,M.Si.,Ak,CA
ADI NUGROHO

LEMBAGA PENGEMBANGAN ADMINISTRASI BISNIS,


AKUNTANSI DAN PERPAJAKAN (LPA mitrabijak Surakarta)
Griya Tiara Ardi Jl.Sukamaju 4 No.1 Purbayan Sukoharjo-Surakarta
Jl. Halilintar 102 Kentingan Jebres Surakarta, Telp: 0271-722283, 081329002207,
email: lpamitrabijaksolo72@gmail.com www.sohid-mitrabijak.blogspot.com

2022
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................... ii
BAB 1 - DOKUMEN TRANSAKSI, DAN PEMBUKUAN BERPASANGAN
UNTUK AKUNTANSI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH ............... 1
BAB 2 – PENCATATAN TRANSAKSI PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH KE DALAM JURNAL .............................................50
BAB 3 - PENCATATAN TRANSAKSI OPERASIONAL DAERAH KE DALAM
JURNAL .................................................................. 119
BAB 4 - PENYUSUNAN NERACA SALDO DAN ANALISIS TRANSAKSI
PENYESUAIAN DAERAH ................................................ 149
BAB 5 - POSTING JURNAL PENYESUAIAN KE DALAM BUKU BESAR,
NERACA LAJUR (WORKSHEET) ........................................ 185
BAB 6 - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD DAN PEMERINTAH
DAERAH ................................................................. 206
BAB 7 - PENYUSUNAN LAPORAN KONSOLIDASI PEMERINTAH DAERAH .... 252
GLOSARIUM ....................................................................... 287
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 288

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH ii


BAB 1
DOKUMEN TRANSAKSI, DAN PEMBUKUAN
BERPASANGAN UNTUK AKUNTANSI
KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Untuk SMK Kelas XII

Penyusun
LPA mitrabijak Surakarta

2022

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


1
A KOMPONEN UMUM

1. IDENTITAS MODUL
Sekolah : SMK ……………………………..
Tahun Ajaran : 2022/2023
Kelas : XI ( Sebelas )
Alokasi Waktu : 1 2 x 45 Menit
Jumlah Pertemuan : 2 x 6 JP

2. ELEMEN
Memahami analisis dokumen transaksi, dan pembukuan berpasangan untuk
akuntansi keuangan pemerintah daerah

3. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan identifikasi dokumen sumber dan
dokumen pendukung transaksi pemerintah daerah dan mampu mengidentifikasi
pembukuan berpasangan untuk akuntansi keuangan pemerintah daerah

4. DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA


 Dimensi 1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
Mulia.
 Dimensi 2. Berkebinekaan Global
 Dimensi 3. Mandiri
 Dimensi 4. Bergotong Royong
 Dimensi 5. Bernalar Kritis
 Dimensi 6. Kreatif

5. MATERI PEMBELAJARAN
Materi disajikan dalam bentuk aktivitas pembelajaran (mengamati, menyimak,
membaca, bertanya, mencoba, berlatih, berdiskusi, presentasi, bermain peran,
menulis, atau lainnya) sehingga menghasil proses kognitif, afektif dan
psikomotorik yang membentuk karakter tediri:
 Membaca buku dan dokumen, menuliskan hasilnya secara mandiri melalui
proses tatap muka

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


2
 Mengamati jenis-jenis dokumen transaksi pemerintah daerah (dalam berita,
jurnal, Tayangan media)
 Materi disajikan tidak hanya dalam bentuk teks, tetapi juga dalam gambar dan
praktik

6. SARANA /PRASARANA
a. Sarana:
 Digital dan Non digital berupa Buku paket, e-book, portal pembelajaran,
tautan edukasi di internet, surat kabar, majalah, televisi, teks iklan di
ruang publik.
 Video pembelajaran di internet
b. Prasarana
 Perangkat keras (PC, Laptop, LCD, Smartphone, Tablet, Headset)
 Perangkat lunak (Aplikasi pembelajaran: Microsoft Word, Microsoft Excel,
Microsoft Powerpoint, dll)
 Jaringan internet

7. TARGET PESERTA DIDIK


Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar di Kelas XI (Sebelas)
Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL) SMK Bisnis dan
Manajemen.
Siswa reguler/tipikal dengan jumlah siswa : … peserta didik

8. MODA DAN MODEL PEMBELAJARAN


a. Moda Pembelajaran
Tatap muka langsung
b. Model Pembelajaran
 Discovery Learning
 Problem Based Learning

9. KATA KUNCI
 DOKUMEN SUMBER
 DOKUMEN PENDUKUNG
 PEMERINTAH DAERAH

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


3
 PENCATATAN BERGANDA

10. ALUR PEMBELAJARAN

Dokumen Sumber dan


Pendukung Pemerintah Daerah

Sistem Pembukuan Pemerintah


Daerah

Kebijakan Akuntansi Pemerintah


Daerah

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


4
B KOMPONEN INTI

1. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. “ Fase F”
b. Rumusan capaian pembelajaran masing-masing elemen pembelajaran adalah
sebagai berikut.

Elemen Capaian Pembelajaran

analisis dokumen Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan


transaksi, dan identifikasi dokumen sumber dan dokumen
pembukuan pendukung transaksi pemerintah daerah dan
berpasangan mampu mengidentifikasi pembukuan berpasangan
untuk akuntansi untuk akuntansi keuangan pemerintah daerah
keuangan
pemerintah
daerah
c. Tujuan Pembelajaran yang ingin dicapai
 Menganalisis dokumen sumber dan dokumen pendukung pemerintah daerah
 Menganalisis system pencatatan akuntansi di pemerintah daerah
 Menganalisis kebijakan akuntansi di pemerintah daerah

2. PEMAHAMAN BERMAKNA

Pada tingkat sebelumnya yaitu kelas X, kita sudah mempelajari berbagai


jenis dokumen transaksi yang ada di di perusahaan. Pada tingkat XI ini,
dokumen yang akan kita temui tidak hanya dokumen dari perusahaan tetapi
juga dokumen transaksi di pemerintahan yang memiliki bentuk dan system
yang sangat berbeda. Berikut contoh dokumennya :

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


5
3. PERTANYAAN PEMANTIK

Pada pembelajaran kali ini kalian diajak untuk memahami akuntansi yang ada
di bidang pemerintahan.
1. Apa saja dokumen transaksi yang ada di pemerintahan ?
2. Bagaimana system akuntansi yang ada di pemerintahan ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut marilah kita ikuti kegiatan pembelajaran
berikut

4. KEGIATAN PEMBELAJARAN
LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN

PERTEMUAN ke-X … JP x 45 MENIT = … MENIT

PENDAHULUAN ..... MENIT 5


1 guru membuka kegiatan dengan aktivitas rutin seperti salam, dan
menyampaikan bahwa tujuan belajar sesi ini adalah belajar mengenai
analisis dokumen transaksi, dan pembukuan berpasangan untuk
akuntansi keuangan pemerintah daerah
2 Siswa menyiapkan diri (merapikan meja dan tempat duduk), Kelas
dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa
3 Guru menyapa siswa dan mengecek keikutsertaan siswa dengan
melakukan absensi seluruh siswa
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, manfaat, dan teknik
penilaian yang digunakan
5 Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik memahami
pentingnya memahami analisis dokumen transaksi, dan pembukuan
berpasangan untuk akuntansi keuangan pemerintah daerah dengan
melakukan apersepsi melalui tanya jawab
INTI ..... MENIT
1 Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok
2 Guru menyajikan beberapa topik masalah yang sesuai dengan dokumen
sumber dan dokumen pendukung pada pemerintah. Bentuknya bisa
berupa gambar, teks, video, vignettes, fenomena riil, dan sebagainya

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


6
3 Guru meminta siswa melakukan identifikasi terhadap fenomena yang
ditampilkan guru untuk menmukan masalah dari fenomena yang
ditampilkan
4 Peserta didik melakukan klarifikasi terhadap masalah yang ditemukan
5 Peserta didik mengidentifikasi masalah dan melakukan brainstorming
dengan fasilitasi guru
6 Peserta didik mendapatkan deskripsi dari masalah, apa saja yang perlu
dipelajari untuk menyelesaikan masalah, deskripsi konsep yang sudah
dan belum diketahui, menemukan penyebab masalah, dan menyusun
rencana untuk menyelesaikan masalah.
7 Peserta didik melakukan kegiatan pengumpulan data dan informasi
terkait dengan penyelesaian masalah, perpustakaan, web, dan
berbagai sumber data yang lain serta melakukan observasi
8 Peserta didik kembali melakukan brainstorming, klarifikasi informasi,
konsep dan data terkait dengan permasalahan yang ada dan
menemukan solusinya, melakukan peer learning dan bekerjasama
(working together)
9 Peserta didik merumuskan dan menetapkan solusi (pemecahan
masalah) serta Menyusun laporan hasil diskusi penyelesaian masalah
10 Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas
11 Guru memberikan evaluasi dalam bentuk kesimpulan singkat atas
materi analisis dokumen transaksi, dan pembukuan berpasangan untuk
akuntansi keuangan pemerintah daerah
PENUTUP ..... MENIT
1 Refleksi belajar: guru meminta murid untuk mengisi lembar
pengenalan diri
2 guru membimbing peserta didik dalam merangkum materi yang telah
dipelajari dengan mengacu pada indikator pencapaian kompetensi.
3 Pengayaan: tugas menganalisis dokumen transaksi, dan pembukuan
berpasangan untuk akuntansi keuangan pemerintah daerah.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


7
5. PENILAIAN PEMBELAJARAN (ASSESMENT)
TERTULIS KETERAMPILAN SIKAP
Menggunakan ujian Melakukan Disiplin (Dapat
tertulis yang sudah penilaian dilihat dari
disiapkan guru keterampilan timestamp saat
melalui praktik mulai mengerjakan)
menggukan lembar Kerja keras dan
kerja berbasis Tanggung Jawab
spreadsheet yang (Dapat dilihat dari
sudah disediakan kelengkapan dalam
dengan naskah mengerjakan soal
kerja yang ada di
lampiran

a. Asesmen Formatif
Menilai lembar kerja peserta didik (berbasis spreadsheet) dan observasi saat
pelaksanaan praktik untuk menilai pemahaman analisis dokumen transaksi, dan
pembukuan berpasangan untuk akuntansi keuangan pemerintah daerah dengan
panduan lampiran lembar kerja praktik.
b. Asesmen Sumatif
Menilai lembar kerja peserta didik yang berisi pertanyaan esai untuk menilai
pemahaman analisis dokumen transaksi, dan pembukuan berpasangan untuk
akuntansi keuangan pemerintah daerah yang berada di lampiran.

6. PENGAYAAN
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan segera
setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian
harian. biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana
pembelajaran remidial.
No. Langkah – Langkah Kegiatan Target Hasil
Diskusikanlah dengan kelompokmu tentang Ada kelompok dengan
1
analisis dokumen transaksi, dan pembukuan nama masing -masing

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


8
No. Langkah – Langkah Kegiatan Target Hasil
berpasangan untuk akuntansi keuangan
pemerintah daerah {Minimal 1000 kata }
Hasil pengamatan dan diskusi ,buatlah
power pointnya atau lengkapilah dengan
3 ilustrasi berupa gambar, video, skema, atau
bagan yang sesuai serta dilakukan secara
Ada hasil kerja
berkelompok
Untuk sumber informasi Gunakan internet,
2 perpustakaan, atau buku sumber lain yang
relevan
Presentasikan hasilnya kepada kelompok lain Ada laporan individu
3
untuk dibandingkan dan saling melengkapi. dan laporan kelompok
Mintalah kelompok yang lain untuk
Ada tanggapan dari
menanggapinya! Tanggapan dari teman
masing – masing
4 jadikan masukan untuk memperbaiki laporan
kelompok
tugas kalian

7. REMEDIAL
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang
belum memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan
pembelajaran tambahan (Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes tertulis pada
akhir pembelajaran lagi dengan ketentuan:
 Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
 Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
 Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang
berminat untuk memperbaiki nilai

8. REFLEKSI
a. Refleksi Guru
Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam
bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk siswa dan mengekspresikan

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


9
kesan konstruktif, pesan, harapan dan kritik terhadap pembelajaran yang
diterima, Guru dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa,dengan minta
pendapat tentang cara mengajar, suasana pembelajaran,pemahaman
pembelajaran.ataupun meminta kritik dan saran kepada siswa terhadap
pembelajaran dan dirinya.hal ini dapat dilakukan menjelang pembelajaran
berakhir sehingga tidak menggangu pembelajaran

1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya akukan dapat mengarahkan


dan mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
2. Bagaimana tanggapa siswa terhadapt materi atau bahan ajar yang saya
sajikan sesuai yang diharapkan? (apakah materi terlalu tinggi,terlalu
rendah, atau sesuai dengan kemampuan awal siswa) ?
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
3. Bagaimana respon siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan ?
apakah media sesuai dan mempermudah siswa menguasai kompetensi atau
materi yang diajarkan ?
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap kegiatan belajar yang telah saya
rancang ?

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


10
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
5. Bagaimana tanggapan siswa terhadap metode atau teknik pembelajaran
yang saya gunakan?
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
b. Refleksi Siswa
Agar pembelajaran semakin menyenangkan dan bermakna untuk kalian, yuk
sejenak berefleksi tentang aktivitas pembelajaran kali ini.
Isilah penilaian diri ini dengan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya sesuai
dengan perasaan kalian ketika mengerjakan suplemen bahan materi ini!
Bubuhkanlah tanda centang (√) pada salah satu gambar yang dapat mewakili
perasaan kalian setelah mempelajari materi ini!

1. Apa yang sudah kalian pelajari?


............................................................................................
............................................................................................
.......................................
2. Apa yang kalian kuasai dari materi ini?
............................................................................................
............................................................................................
.......................................
3. Bagian apa yang belum kalian kuasai?
............................................................................................
............................................................................................
.......................................

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


11
4. Apa upaya kalian untuk menguasai yang belum kalian kuasai?
Coba diskusikan dengan teman maupun guru kalian
............................................................................................
............................................................................................
.......................................

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


12
C LAMPIRAN

LEMBAR KERJA ASESMEN

1. Buka lembar kerja aplikasi akuntansi pemerintah daerah tingkat PPKD


a. Isikan informasi awal kasus pemerintah daerah tingkat PPKD dengan informasi seperti
berikut
Nama Daerah : Pemerintah Kota ABC
PPKD : Pemerintah Kota ABC
Alamat : JL. Slamet Riyadi No. 1
Provinsi : Jawa Tengah
Kode PPKD : 04.04.06
Tahun Anggaran : 2021
Bulan Berjalan : Desember 2021
Bank : Bank Daerah
b. Isikan nominal APBD tingkat PPKD sesuai kasus diatas pada lembar kerja DPA dan
APBD
c. Isikan nominal neraca saldo pada tingkat PPKD (kasus : Pemerintah Kota ABC) dengan
dasar seperti berikut :
AKUN URAIAN NILAI
1 ASET
1.1 ASET LANCAR
1.1.1.1 Kas di Kas Daerah 462.524.022.462
1.1.1.2 Kas di Bendahara Penerimaan -
1.1.1.3 Kas di Bendahara Pengeluaran 12.991.321.987
1.1.1.4 Kas di BLUD 46.081.724.506
1.1.1.5 Kas di Bendahara FKTP -
1.1.1.6 Kas di Bendahara BOS -
1.1.1.7 Kas di BOS 2.375.050.052
1.1.1.8 Kas Lainnya 594.069.305
1.1.1.9 Setara Kas -
1.1.2.1 Investasi Jangka Pendek -
1.1.2.2 Piutang Pendapatan 117.905.508.470
1.1.2.3 Piutang Lainnya 150.000.000
1.1.2.4 Penyisihan Piutang (54.718.588.815)
1.1.3.1 Beban Dibayar Dimuka 372.435.253

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


13
AKUN URAIAN NILAI
1.1.4.1 Persediaan 7.890.690
1.1.5.1 R/K SKPD
1.2 INVESTASI JANGKA PANJANG
1.2.1.1 Investasi dalam Proyek Pembangunan
1.2.1.2 Dana Bergulir 508.179.448
1.2.1.3 Akumulasi Penyisihan Dana Bergulir (110.000.000)
1.2.2.1 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 676.303.946.031
1.3 ASET TETAP
1.3.1.1 Tanah 4.529.870.870.527
1.3.1.2 Peralatan dan Mesin 587.971.435.322
1.3.1.3 Gedung dan Bangunan 1.577.397.782.855
1.3.1.4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 907.551.131.578
1.3.1.5 Aset Tetap Lainnya 48.030.159.718
1.3.1.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan 213.469.780.751
1.3.1.7 Akumulasi Penyusutan (1.196.146.039.735)
1.3.2.1 Dana Cadangan -
1.4 ASET LAINNYA
1.4.1.1 Tagihan Jangka Panjang 313.735.524
1.4.1.2 Kemitraan dengan Pihak Ketiga 5.676.711.102
1.4.1.3 Aset Tidak Berwujud 3.855.507.900
1.4.1.4 Amortisasi Aset Tidak Berwujud (1.237.392.420)
1.4.1.5 Aset Lain-Lain 36.652.978.695
1.4.1.6 Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain (2.029.079.011)
1.4.1.7 Kas Yang Dibatasi Penggunaannya 2.147.026.353
2 KEWAJIBAN
2.1 Kewajiban Jangka Pendek
2.1.1 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 2.172.386
2.1.2 Utang Bunga 232.995.891
2.1.3 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang (29.159.001)
2.1.4 Pendapatan Diterima Dimuka 6.221.038.242
2.1.5 Utang Beban 40.529.977.103
2.1.6 Utang Jangka Pendek Lainnya 20.881.754.955
2.1.7 Penerimaan Dana UJB 2.147.026.353
2.1.8 Penerimaan Kas yang Belum Teridentifikasi Kepemilikannya
2.2 Kewajiban Jangka Panjang
2.2.1 Utang Dalam Negeri 1.488.604.410
3 EKUITAS
3.1.1 Ekuitas 7.447.288.528.753
3.1.2 Surplus/Defisit - LO

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


14
AKUN URAIAN NILAI
4 PENDAPATAN - LRA
4.1 PAD - LRA
4.1.1 Pendapatan Pajak Daerah - LRA 305.485.332.501
4.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah - LRA 48.169.707.479
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan -
4.1.3 12.258.541.140
LRA
4.1.4 Lain-Lain PAD yang Sah - LRA 101.972.793.348
4.2 PENDAPATAN TRANSFER
4.2.1 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Dana perimbangan LRA 1.227.195.866.258
4.2.4 Pendapatan Transfer Antar Daerah 24.128.135.273
4.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - LRA
4.3.1 Pendapatan Hibah - LRA 27.785.640.000
4.3.2 Pendapatan Lainnya - LRA
5 BELANJA
5.1 Belanja Operasi
5.1.1 Belanja Pegawai 576.851.122.903
5.1.2 Belanja Barang dan Jasa 501.707.058.248
5.1.3 Belanja Bunga 232.995.893
5.1.4 Belanja Subsidi
5.1.5 Belanja Hibah 64.172.021.400
5.1.6 Belanja Bantuan Sosial 10.004.170.000
5.2 Belanja Modal
5.2.1 Belanja Modal Tanah 14.533.700.000
5.2.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 45.114.269.472
5.2.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 181.775.100.575
5.2.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 54.944.349.387
5.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya 872.762.075
5.2.6 Belanja Modal BLUD 3.813.342.039
5.2.7 Belanja Modal BOS 5.411.920.388
5.3 Belanja Tak Terduga
5.3.1 Belanja Tak Terduga 398.863.925
6 BELANJA TRANSFER
Belanja Bantuan keuangan Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota
6.1.1
kepda Desa
6.2.3 Belanja Bantuan keuangan antar Daerah Kabupaten/ Kota 859.901.120
7 PEMBIAYAAN
7.1 Penerimaan Pembiayaan
7.1.1 Penggunaan SiLPA 226.280.488.189
7.1.2 Penerimaan Kembali Piutang

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


15
AKUN URAIAN NILAI
7.1.3 Penerimaan Kembali Investasi Permanen
7.1.4 Pencairan Dana Cadangan
7.1.6 Penerimaan Kembali Investasi Non Permanen Lainnya 23.030.500
7.1.9 Penerimaan dari Pihak Ketiga 3.133.175
7.2 Pengeluaran Pembiayaan
7.2.2 Penyertaan Modal/Investasi Pemerintah Daerah
7.2.3 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri 918.102.868
7.2.7 Pembayaran Utang Jangka Panjang Lainnya
7.2.8 Pengembalian Kepada Pihak Ketiga 4.754.975
7.3 Saldo Anggaran Lebih
7.3.1 Pembiayaan Netto
7.4.1 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
8 PENDAPATAN - LO
8.1 PAD - LO
8.1.1 Pendapatan Pajak Daerah - LO 298.882.403.296
8.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah - LO 49.360.246.151
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan -
8.1.3 12.258.541.140
LO
8.1.4 Lain-lain PAD Yang Sah - LO 104.588.601.138
8.2 Pendapatan Transfer - LO
8.2.1 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Dana perimbangan LO 1.227.195.866.258
8.2.4 Bantuan Keuangan - LO 24.128.135.273
8.3 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah - LO
8.3.1 Pendapatan Hibah - LO 38.987.356.953
8.3.2 Dana Darurat - LO
8.3.3 Pendapatan Lainnya - LO (500.000)
8.4 Surplus Non Operasional - LO
8.4.1 Surplus Penjualan Aset Non Lancar - LO
8.4.2 Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - LO
8.4.3 Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO
8.5 Pendapatan Luar Biasa - LO
8.5.1 Pendapatan Luar Biasa - LO
9 BEBAN
9.1 Beban Operasi
9.1.1 Beban Pegawai - LO 601.231.554.477
9.1.2 Beban Barang dan Jasa - LO 521.073.015.206
9.1.3 Beban Bunga - LO 232.995.893
9.1.4 Beban Subsidi- LO
9.1.5 Beban Hibah- LO 64.198.271.400

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


16
AKUN URAIAN NILAI
9.1.6 Beban Bantuan Sosial- LO 10.897.645.000
9.1.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi- LO 82.946.100.807
9.1.8 Beban Penyisihan Piutang- LO
9.1.9 Beban Lain-Lain
9.1.10 Beban Tak Terduga 1.693.207.925
9.2 Beban Transfer
9.2.1 Beban Bantuan Keuangan 859.901.120
Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya-
9.2.2
LO
9.2.3 Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Desa- LO
9.2.4 Beban Transfer Dana Otonomi Khusus- LO
9.3 Defisit Non Operasional
9.3.1 Defisit Penjualan Aset Non Lancar - LO
9.3.2 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - LO
9.3.3 Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO 12.121.865.000
9.4 Beban Luar Biasa
9.4.1 Beban Luar Biasa- LO 398.863.925
0.0.0.0 Perubahan SAL 511.688.232.595
2. Buka lembar kerja aplikasi akuntansi pemerintah daerah tingkat SKPD
a. Isikan informasi awal kasus pemerintah daerah tingkat SPKD dengan informasi seperti
berikut :
Nama Daerah : Pemerintah Kota ABC
SKPD : Dinas Pertanian & KPP
Alamat : Jalan Mawar 1
Provinsi : Jawa Tengah
Kode SKPD : 3.03.01.01
Tahun Anggaran : 2021
Bulan Berjalan : Desember 2021
Bank : Bank Daerah
b. Isikan nominal APBD tingkat SPKD sesuai kasus diatas pada lembar kerja DPA dan
APBD
c. Isikan nominal neraca saldo pada tingkat sPKD (kasus : Dinas Pertaniuan Kota ABC)
dengan dasar seperti berikut :
AKUN URAIAN NILAI
1 ASET
1.1 ASET LANCAR
1.1.1.1 Kas di Bendahara Penerimaan

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


17
AKUN URAIAN NILAI
1.1.1.2 Kas di Bendahara Pengeluaran 117.242.500
1.1.1.3 Kas di BLUD
1.1.2.1 Investasi Jangka Pendek
1.1.2.2 Piutang Pendapatan 8.567.100
1.1.2.3 Piutang Lainnya
1.1.2.4 Penyisihan Piutang
1.1.2.5 Beban Dibayar Dimuka
1.1.2.6 Persediaan
1.2 INVESTASI JANGKA PANJANG
1.2.1 Investasi Jangka Panjang Non Permanen
1.2.1.1 Investasi Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya
1.2.1.2 Investasi dalam Obligasi
1.2.1.3 Investasi dalam Proyek Pembangunan
1.2.2 Investasi Jangka Panjang Permanen
1.2.2.2 Investasi Permanen Lainnya
1.3 ASET TETAP
1.3.1.1 Tanah 11.146.900.000
1.3.1.2 Peralatan dan Mesin 3.902.705.988
1.3.1.3 Gedung dan Bangunan 18.094.095.593
1.3.1.4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 3.738.054.624
1.3.1.5 Aset Tetap Lainnya 3.503.500
1.3.1.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan
1.3.1.7 Akumulasi Penyusutan (5.879.253.459)
1.4 ASET LAINNYA
1.4.1.1 Tagihan Jangka Panjang
1.4.1.2 Kemitraan dengan Pihak Ketiga 5.676.715.102
1.4.1.3 Aset Tidak Berwujud
1.4.1.4 Aset Lain-Lain 17.835.000.000
2 KEWAJIBAN
2.1 Kewajiban Jangka Pendek
2.1.1 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)
2.1.2 Utang Bunga
2.1.3 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
2.1.4 Pendapatan Diterima Dimuka
2.1.5 Utang Beban 557.609.829
2.1.6 Utang Jangka Pendek Lainnya 250.432.000
2.2 Kewajiban Jangka Panjang
2.2.1 Utang Dalam Negeri
2.2.2 Utang Jangka Panjang Lainnya

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


18
AKUN URAIAN NILAI
3 EKUITAS
3.1.1 Ekuitas 64.385.065.788
3.1.2 R/K PPKD
3.1.3 Surplus/Defisit-LO
4 PENDAPATAN -LRA
4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LRA
4.1.1 Pendapatan Pajak Daerah - LRA
4.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah - LRA 745.812.000
4.1.4 Lain-lain PAD Yang Sah - LRA
5 BELANJA
5.1 BELANJA OPERASI
5.1.1 Belanja Pegawai 6.792.325.000
5.1.2 Belanja Barang dan Jasa 5.440.557.000
5.1.3 Belanja Hibah
5.2 BELANJA MODAL
5.2.1 Belanja Modal Tanah
5.2.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 265.095.000
5.2.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 1.311.042.000
5.2.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 383.080.000
5.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya
5.2.6 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya
8 PENDAPATAN - LO
8.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LO
8.1.1 Pendapatan Pajak Daerah - LO
8.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah - LO 810.755.750
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan -
8.1.3
LO
8.1.4 Lain-lain PAD Yang Sah - LO
8.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - LO
8.3.1 Pendapatan Hibah - LO
8.3.2 Dana Darurat - LO
8.3.3 Pendapatan Lainnya - LO
8.4 SURPLUS NON OPERASIONAL - LO
8.4.1 Surplus Penjualan Aset Non Lancar - LO
8.4.2 Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - LO
8.4.3 Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO
8.5 PENDAPATAN LUAR BIASA
8.5.1 Pendapatan Luar Biasa - LO
9 BEBAN

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


19
AKUN URAIAN NILAI
9.1 Beban Operasi
9.1.1 Beban Pegawai - LO 6.119.014.157
9.1.2 Beban Barang dan Jasa 4.856.469.794
9.1.2.1 Beban Persediaan 2.110.033.309
9.1.2.2 Beban Pemeliharaan 310.283.555
9.1.2.3 Beban Perjalanan Dinas 672.922.923
9.1.2.4 Beban Jasa Kontrak 1.763.230.007
9.2 Beban Penyusutan dan Amortisasi
9.2.1 Beban Penyusutan dan Amortisasi 384.848.468
9.2.2 Beban Penyisihan Piutang
9.2.3 Beban Lain-lain
9.3 Defisit Non Operasional
9.3.1 Defisit Penjualan Aset Non Lancar - LO
9.3.2 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - LO
9.3.3 Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO
9.4 Beban Luar Biasa
9.4.1 Beban Luar Biasa- LO
0.0.0.0 Perubahan SAL (13.446.287.000)

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


20
BAHAN BACAAN GURU DAN SISWA

Judul : ANALISIS DOKUMEN TRANSAKSI, DAN PEMBUKUAN BERPASANGAN UNTUK


AKUNTANSI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

1. Konsep Dasar Akuntansi Pemerintah Daerah


Akuntansi pemerintahan adalah sebuah kegiatan jasa dalam rangka menyediakan
informasi kuantitatif terutama bersifat keuangan dari entitas pemerintah guna
pengambilan keputusan ekonomi yang nalar dari pihak-pihak berkepentingan atas
berbagai alternatif tindakan Selanjutnya, PP 58 Tahun 2005 mengemukakan konsep
sistem akuntansi pemerintah daerah sebagi serangkaian prosedur mulai dari
pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, dan pelaporan posisi keuangan dan
operasi keuangan pemerintah daerah.
Dalam rangka meningkatkan keinformatifan laporan keuangan pemerintah maka perlu
penerapan akuntansi berbasis akrual yang merupakan best practice di dunia
internasional. Secara konseptual akuntansi berbasis akrual dipercaya dapat
menghasilkan informasi yang lebih akuntabel dan transparan dibandingkan dengan
akuntansi berbasis kas. Akuntansi berbasis akrual dianggap mampu mendukung
terlaksanakannya perhitungan berbagai macam biaya pelayanan publik yang disediakan
oleh pemerintah dengan wajar
a) Gambaran Umum Proses Akuntansi SKPD

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


21
b) Gambaran Umum Proses Akuntansi PPKD

LAPORAN KEUANGAN PPKD


+
LAPORAN KEUANGAN SKPD (1)
+
LAPORAN KEUANGAN SKPD (2)
+
LAPORAN KEUANGAN SKPD (…)
+
LAPORAN KEUANGAN SKPD (N)
=
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
2. Dokumen Pemerintah Daerah
SKPKD (Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah) adalah Perangkat Daerah pada
Pemerintah Daerah selaku pengguna anggaran atau pengguna barang, yang juga
melaksanakan pengelolaan keuangan daerah sedangkan SKPD (Satuan Kerja Perangkat
Daerah) adalah Perangkat Daerah pada Pemerintah Daerah selaku pengguna anggaran.
Sub system Akuntansi Pengeluaran Kas Daerah dibagi menjadi 2 yang terdiri dari:
b. Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas-Pembebanan Uang Persediaan (UP), Ganti
Uang Persediaan (GU) dan Tambahan Uang Persediaan (TU). Prosedur Sub Sistem
Akuntansi Pengeluaran Kas Daerah, meliputi:
 Penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD);
 Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP);

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


22
 Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM);
 Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).
c. Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas-Pembebanan Langsung (LS), meliputi :
 Penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD);
 Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
 Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM);
 Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
Dokumen transaksi yang ada di lingkungan pemerintah daerah sebagai bukti transaksi
dalam setiap pengeluaran kas adalah sebagai berikut:
a. Surat Penyediaan Dana (SPD)
SPD adalah dokumen yang menyatakan tersedianya dana untuk melaksanakan
kegiatan sebagai dasar penerbitan SPP (Surat Permintaan Pembayaran).
b. Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh pejabat yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan kegiatan atau Bendahara Pengeluaran untuk mengajukan permintaan
pembayaran.
c. Surat Perintah Membayar (SPM)
SPM adalah dokumen yang digunakan atau diterbitkan oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk penerbitan Surat Perintah Pencairan
Dana atas beban pengeluaran Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah.
d. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
SP2D adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pencairan dana yang
diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah berdasarkan SPM.
e. Pengesahan SPJ/LPJ
Dokumen ini digunakan sebagai salah satu dasar bagi Bagian Perbendaharaan dan
mengotorisasi SPM atas SPP yang diajukan oleh Bendaharawan.
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas antara lain:
a. Pemegang Kas (Bendaharawan)
Bagian ini berada pada setiap unit kerja, berfungsi sebagai unit pelaksana yang
merealisasi pengeluaran.
b. Bagian/Sub-bagian Perbendaharaan
Bagian ini berfungsi mengotorisasi SPM atas anggaran dan SPP yang diajukan oleh
Bendaharawan Unit Kerja.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


23
c. Bagian/Sub-bagian Verifikasi
Bagian ini berfungsi untuk memverifikasi pengeluaran daerah.
d. Kas Daerah (Kasda)
Bagian ini berfungsi merealisasi pengeluaran kas sebagai pemegang kas
pemerintah daerah
Berikut contoh tampilan dari dokumen transaksi di lingkungan pemerintah daerah :
a. SPP

PEMERINTAH KOTA ABC


SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN LANGSUNG (SPP-LS) GAJI DAN TUNJANGAN
NOMOR: 938/017/SPP-LS.GJ/DPKPP/XII/2020
Tahun Anggaran : 2020

RINCIAN RENCANA PENGGUNAAN

NO KODE REKENING URAIAN Nilai Rupiah


Nama Kegiatan/ Sub Kegiatan 1
Non Program - Non Kegiatan
1 5 . 1 . 1 . 01 . 01 Gaji pokok PNS/KDH dan Wakil KDH
2. 5 . 1 . 1 . 01 . 04 TRuepnrjaensegnatna sFiu DnPgRsiDonal Rp 991.800,00
3. 5 . 1 . 1 . 01 . 08 Pembulatan Gaji Rp 3.500.000,00
4 5 . 1 . 1 . 01 . 09 Iuran Jaminan Kesehatan -Rp 2,00
5 5 . 1 . 1 . 01 . 22 Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja Rp 29.754,00
Rp 9.520,00

TOTAL Rp 4.531.072,00
Terbilang : empat juta lima ratus tiga puluh satu ribu
lima puluh empat
Kota ABC, 03 Desember 2020
Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Bendahara Pengeluaran/ Bendahara
Anggaran pengeluaran Pembantu

Amanda Sri
Ir. Amanda Sri Mulani, SP
NIP NIP.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


24
PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)
NOMOR: 938/017/SPP-LS.GJ/DPKPP/XII/2020

Langsung Barang dan Jasa

SPP Langsung (LS)


Kode
1. Nama SKPD/ Unit Kerja : Dinas Pertanian dan KPP (1.01.01)
2. Kode dan Nama Sub Kegiatan : (1.01.01.08)
3. Nama Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran : Ir. Agustina, MM
4. Nama PPTK : Ir. Amanda
5 Nama BendaharaPengeluaran /Bendahara Pengeluaran Pembantu: Sri Mulani, SP
6 NPWP BendaharaPengeluaran /Bendahara Pengeluaran Pembantu
:
7. Nama Bank : Bank Daerah
8. Nomor Rekening Bank : 1.002.00.5555 (1.01)
9. Untuk Keperluan : Membayar gaji dan tunjangan bulan April - Juli 2020 (-)
10. Dasar Pengeluaran : SPD Belanja Gaji No. 3.03.01.000.5.1 tanggal 25 September 2020 (-)
Sebesar Rp4.531.054,00
empat juta lima ratus tiga puluh satu ribu lima puluh empat

No Uraian
I SPD I
Tanggal : 25 September 2020 Nomor : 3.03.01.000.5.1 Nominal : Rp.4.531.054,-

II SP2D Sebelumnya

Pada SPP ini ditetapkan lampiran-lampiran yang diperlukan sebagaimana tertera pada daftar kelengkapan dokumen SPP ini
Kota ABC, 03 Desember 2020
Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Pengeluaran Pembantu

Amanda Sri
Ir. Amanda Sri Mulani, SP
NIP. NIP.

Lembar Asli : Untuk Pengguna Anggaran/PPK-SKPD


Salinan 1 : Untuk Kuasa BUD
Salinan 2 : Untuk Bendahara Pengeluaran/PPTK
Salinan 3 : Untuk Arsip Bendahara Pengeluaran/PPTK

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


25
b. SPM

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


26
c. SP2D
PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

No. SPM : 931/008/SPM-LS.GJ/DPKPP/XII/2020 Dari : BUD / Kuasa BUD


Tanggal : 01 Desember 2020 Nomor : 957/1131/SP2D-LS.GJ/DPKPP/XII/2020
SKPD : DINAS PERTANIAN, KETAHANAN Tanggal : 03 December 2020
PANGAN DAN PERIKANAN Tahun Anggaran : 2020
Bank/Pos : PT. Bank Daerah - Rekening Kas Umum Daerah Pemerintah Kota ABC
Hendaklah mencairkan/memindahbukukan dari baki rekening Nomor 1-002-00777-7 Uang sebesar Rp. 312.691.679,00
(terbilang : Tiga ratus dua belas juta enam ratus sembilan puluh satu ribu enam ratus tujuh puluh sembilan rupiah )

Kepada : BEND PENGEL DISPERTAN KPP


NPWP : 55.402.783.5-526.000
No. Rekening Bank : 1.002.00.5555
Bank/Pos : Bank Daerah
Keperluan Untuk : MEMBAYAR GAJI BAGI PNSD BULAN DESEMBER
Pagu Anggaran : Rp 321.691.679,00

No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH


1 3.03.00.00.5.1.1.01.01 Gaji Pokok PNS/KDH & Wakil KDH/Uang Representasi DPRD Rp 321.691.679,00

JUMLAH Rp 321.691.679,00
Potongan-Potongan:
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH Rp -
Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH

SP2D yang Dibayarkan


Jumlah yang diminta : Rp 321.691.679,00
Jumlah potongan : Rp -
Jumlah yang dibayarkan : Rp 321.691.679,00
Uang Sejumlah : Tiga ratus dua belas juta enam ratus sembilan puluh satu ribu enam ratus tujuh puluh sembilan rupiah

Lembar 1 : Bank yang Ditunjuk Kota ABC, 03 Desember 2020


Lembar 2 : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Bendara Umum Daerah
Lembar 3
Lembar 4
:
:
Arsip Kuasa BUD
Pihak Ketiga *) Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
NIP. 19751812 200412 1 004

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 27


AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 28
AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 29
AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 30
AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 31
AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 32
AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 33
AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 34
AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 35
3. Kebijakan Akuntansi di Pemerintah Daerah
Akuntansi Pemerintah Daerah didesain sebagai sebuah sistem yang mengacu pada
Standar Akuntansi Pemerintahan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010 dan mengakomodasi arsitektur Pengelolaan Keuangan Daerah yang dibangun oleh
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019. Pilar utama pengembangan akuntansi
pemerintah daerah terletak pada perumusan kebijakan akuntansi dan pengembangan
sistem akuntansi.
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-
konvensi, aturan-aturan dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh Pemerintah
Daerah sebagai pedoman dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan
pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan pengguna laporan keuangan dalam
rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan terhadap anggaran, antar
periode maupun antar entitas. Kebijakan akuntansi tersebut disusun oleh Pemerintah
Daerah dan ditetapkan dalam Peraturan Kepala Daerah.
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah, yang selanjutnya disingkat SAPD, adalah
rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan elemen lain untuk
mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan pelaporan
keuangan di lingkungan organisasi pemerintahan daerah. SAPD tersebut ditetapkan
dalam Peraturan Kepala Daerah sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem dan
Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.
Pencatatan akuntansi keuangan daerah sampai saat ini masih mengunakan 3 metode
yaitu :
a. Single Entry
Dalam sistem ini pencatatan ekonomi hanya dilakukan satu kali. Transaksi yang
mengakibatkan pemasukan kas akan dimasukan dalam sisi penerimaan dan yang
mengurangi kas dimasukan dalam sisi pengeluaran. Sistem single entry ini memiliki
kelebihan mudah dipahami dan sederhana namun sistem ini mulai ditinggalkan oleh
banyak pemerintah daerah karena memiliki kelemahan yaitu kurang bagus untuk
pelaporan karena sulit untuk menemukan kesalahan pembukuan serta sulit untuk
mengontrol keuangan.
b. Double Entry
Metode pencatatan kedua adalah double entry atau sering juga disebut sistem tata
buku berpasangan. Dalam sistem ini metode pencatatannya sama dengan
pencatatan debit-kredit pada prinsip dasar akuntansi umum namun ada sedikit
perbedaan formula dalam persamaan dasar akuntansinya yaitu :

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 36


Belanja + Aset = Kewajiban + Ekuitas + Pendapatan
Transaksi yang menambah aktiva dimasukan dalam debit dan yang mengurangi
aktiva dimasukan dalam kredit. Pencatatan dengan mengunakan metode double
entry ini menggunakan Basis Kas Modifikasi yaitu pencatatan akuntansi yang hanya
berlaku pada pencatatan yang berkaitan dengan penerimaan dan penegeluaran kas
sedangkan pencatatan diluar penerimaan dan pengeluarkan kas dicatat dengan
Basis Akrual
c. Triple Entry
Metode triple entry merupakan pengembangan dari metode double entry tetapi
ditambah dengan pencatatan pada buku anggaran. Cara kerjanya adalah pada saat
pencatatan double entry dilakukan, maka tim PPK SKPD (Pejabat Pengelolah
Keuangan Surat Ketetapan Pajak Daerah) dan SKPKD (Satuan Kerja Pengelolah
Keuangan Daerah) juga melakukan pencatatan transaksi pada buku anggaran
sehingga catatan ini berimbas pada buku anggaran.
Sistem akuntansi pemerintah daerah dilaksanakan oleh PPK SKPD dalam satu rangkaian
proses yang disebut siklus akuntansi pemerintah daerah. Sebagaimana dinyatakan
dalam pasal 6 Permendagri 64 tahun 2013, Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
dibedakan menjadi 2 yaitu: Sistem akuntansi pemerintah daerah (SAPD) dapat
dikelompokkan ke dalam dua sub system pokok berikut:
a. Sistem Akuntansi SKPD
SKPD merupakan entitas akuntansi yang berkewajiban menyusunan laporan keuangan
dan menyampaikannya kepada kepala daerah melalui PPKD. Oleh karena itu, SKPD
menyelenggarkan Sistem Akuntansi-SKPD untuk menghasilkan laporan keuangan SKPD
yang terdiri dari LRA, LO, Neraca, LPE, dan CaLK.
b. Sistem Akuntansi PPKD
Sistem Akuntansi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (SA-PPKD) yang terbagi
menjadi 2 (dua) yaitu: (a) SA-PPKD sebagai pengguna anggaran (entitas akuntansi)
yang akan menghasilkan laporan keuangan PPKD yang terdiri dari LRA PPKD, LP-SAL,
LO-PPKD, Neraca PPKD, dan CaLK PPKD, dan (b) SA-Konsolidator sebagai wakil pemda
(entitas pelaporan) yang akan mencatat transaksi resiprokal antara SKPD dan PPKD
(selaku BUD) dan melakukan proses konsolidasi laporan keuangan dari laporan
keuangan seluruh SKPD dan laporan keuangan PPKD menjadi laporan keuangan
pemda.yang terdiri dari LRA (laporan realisasi APBD), LP-SAL, LO, Neraca Pemda,
LPE, LAK, dan CaLK Pemda.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 37


4. Klasifikasi Akun dan Nomor Akun di Pemerintah Daerah
a. Klasifikasi akun di tingkat PPKD
KODE URAIAN AKUN
1 ASET
1.1 ASET LANCAR
1.1.1.1 Kas di Kas Daerah
1.1.1.2 Kas di Bendahara Penerimaan
1.1.1.3 Kas di Bendahara Pengeluaran
1.1.1.4 Kas di BLUD
1.1.1.5 Kas di Bendahara FKTP
1.1.1.6 Kas di Bendahara BOS
1.1.1.7 Kas di BOS
1.1.1.8 Kas Lainnya
1.1.1.9 Setara Kas
1.1.2.1 Investasi Jangka Pendek
1.1.2.2 Piutang Pendapatan
1.1.2.3 Piutang Lainnya
1.1.2.4 Penyisihan Piutang
1.1.3.1 Beban Dibayar Dimuka
1.1.4.1 Persediaan
1.1.5.1 R/K SKPD
1.2 INVESTASI JANGKA PANJANG
1.2.1.1 Investasi dalam Proyek Pembangunan
1.2.1.2 Dana Bergulir
1.2.1.3 Akumulasi Penyisihan Dana Bergulir
1.2.2.1 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
1.3 ASET TETAP
1.3.1.1 Tanah
1.3.1.2 Peralatan dan Mesin
1.3.1.3 Gedung dan Bangunan
1.3.1.4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
1.3.1.5 Aset Tetap Lainnya
1.3.1.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 38


KODE URAIAN AKUN
1.3.1.7 Akumulasi Penyusutan
1.3.2.1 Dana Cadangan
1.4 ASET LAINNYA
1.4.1.1 Tagihan Jangka Panjang
1.4.1.2 Kemitraan dengan Pihak Ketiga
1.4.1.3 Aset Tidak Berwujud
1.4.1.4 Amortisasi Aset Tidak Berwujud
1.4.1.5 Aset Lain-lain
1.4.1.6 Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain
1.4.1.7 Kas Yang Dibatasi Penggunaannya
2 KEWAJIBAN
2.1 Kewajiban Jangka Pendek
2.1.1 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)
2.1.2 Utang Bunga
2.1.3 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
2.1.4 Pendapatan Diterima Dimuka
2.1.5 Utang Beban
2.1.6 Utang Jangka Pendek Lainnya
2.1.7 Penerimaan Dana UJB
2.1.8 Penerimaan Kas yang Belum Teridentifikasi Kepemilikannya
2.2 Kewajiban Jangka Panjang
2.2.1 Utang Dalam Negeri
3 EKUITAS
3.1.1 Ekuitas
3.1.2 Surplus/Defisit - LO
4 PENDAPATAN - LRA
4.1 PAD - LRA
4.1.1 Pendapatan Pajak Daerah - LRA
4.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah - LRA
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan -
4.1.3 LRA
4.1.4 Lain-Lain PAD yang Sah - LRA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 39


KODE URAIAN AKUN
4.2 PENDAPATAN TRANSFER
4.2.1 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Dana perimbangan LRA
4.2.4 Pendapatan Transfer Antar Daerah
4.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - LRA
4.3.1 Pendapatan Hibah - LRA
4.3.2 Pendapatan Lainnya - LRA
5 BELANJA
5.1 Belanja Operasi
5.1.1 Belanja Pegawai
5.1.2 Belanja Barang dan Jasa
5.1.3 Belanja Bunga
5.1.4 Belanja Subsidi
5.1.5 Belanja Hibah
5.1.6 Belanja Bantuan Sosial
5.2 Belanja Modal
5.2.1 Belanja Modal Tanah
5.2.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
5.2.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
5.2.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
5.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya
5.2.6 Belanja Modal BLUD
5.2.7 Belanja Modal BOS
5.3 Belanja Tak Terduga
5.3.1 Belanja Tak Terduga
6 BELANJA TRANSFER
Belanja Bantuan keuangan Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota
6.1.1 kepda Desa
6.2.3 Belanja Bantuan keuangan antar Daerah Kabupaten/ Kota
7 PEMBIAYAAN
7.1 Penerimaan Pembiayaan
7.1.1 Penggunaan SiLPA
7.1.2 Penerimaan Kembali Piutang

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 40


KODE URAIAN AKUN
7.1.3 Penerimaan Kembali Investasi Permanen
7.1.4 Pencairan Dana Cadangan
7.1.6 Penerimaan Kembali Investasi Non Permanen Lainnya
7.1.9 Penerimaan dari Pihak Ketiga
7.2 Pengeluaran Pembiayaan
7.2.2 Penyertaan Modal/Investasi Pemerintah Daerah
7.2.3 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri
7.2.7 Pembayaran Utang Jangka Panjang Lainnya
7.2.8 Pengembalian Kepada Pihak Ketiga
7.3 Saldo Anggaran Lebih
7.3.1 Pembiayaan Netto
7.4.1 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
8 PENDAPATAN - LO
8.1 PAD - LO
8.1.1 Pendapatan Pajak Daerah - LO
8.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah - LO
8.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - LO
8.1.4 Lain-lain PAD Yang Sah - LO
8.2 Pendapatan Transfer - LO
8.2.1 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Dana perimbangan LO
8.2.4 Bantuan Keuangan - LO
8.3 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah - LO
8.3.1 Pendapatan Hibah - LO
8.3.2 Dana Darurat - LO
8.3.3 Pendapatan Lainnya - LO
8.4 Surplus Non Operasional - LO
8.4.1 Surplus Penjualan Aset Non Lancar - LO
8.4.2 Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - LO
8.4.3 Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO
8.5 Pendapatan Luar Biasa - LO
8.5.1 Pendapatan Luar Biasa - LO
9 BEBAN

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 41


KODE URAIAN AKUN
9.1 Beban Operasi
9.1.1 Beban Pegawai - LO
9.1.2 Beban Barang dan Jasa - LO
9.1.3 Beban Bunga - LO
9.1.4 Beban Subsidi- LO
9.1.5 Beban Hibah- LO
9.1.6 Beban Bantuan Sosial- LO
9.1.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi- LO
9.1.8 Beban Penyisihan Piutang- LO
9.1.9 Beban Lain-Lain
9.1.10 Beban Tak Terduga
9.2 Beban Transfer
9.2.1 Beban Bantuan Keuangan
Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya-
9.2.2 LO
9.2.3 Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Desa- LO
9.2.4 Beban Transfer Dana Otonomi Khusus- LO
9.3 Defisit Non Operasional
9.3.1 Defisit Penjualan Aset Non Lancar - LO
9.3.2 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - LO
9.3.3 Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO
9.4 Beban Luar Biasa
9.4.1 Beban Luar Biasa- LO
0.0.0.0 Perubahan SAL
b. Klasifikasi akun di tingkat SKPD
KODE URAIAN AKUN
1 ASET
1.1 ASET LANCAR
1.1.1.1 Kas di Bendahara Penerimaan
1.1.1.2 Kas di Bendahara Pengeluaran
1.1.1.3 Kas di BLUD
1.1.2.1 Investasi Jangka Pendek

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 42


KODE URAIAN AKUN
1.1.2.2 Piutang Pendapatan
1.1.2.3 Piutang Lainnya
1.1.2.4 Penyisihan Piutang
1.1.2.5 Beban Dibayar Dimuka
1.1.2.6 Persediaan
1.2 INVESTASI JANGKA PANJANG
1.2.1 Investasi Jangka Panjang Non Permanen
1.2.1.1 Investasi Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya
1.2.1.2 Investasi dalam Obligasi
1.2.1.3 Investasi dalam Proyek Pembangunan
1.2.2 Investasi Jangka Panjang Permanen
1.2.2.2 Investasi Permanen Lainnya
1.3 ASET TETAP
1.3.1.1 Tanah
1.3.1.2 Peralatan dan Mesin
1.3.1.3 Gedung dan Bangunan
1.3.1.4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
1.3.1.5 Aset Tetap Lainnya
1.3.1.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan
1.3.1.7 Akumulasi Penyusutan
1.4 ASET LAINNYA
1.4.1.1 Tagihan Jangka Panjang
1.4.1.2 Kemitraan dengan Pihak Ketiga
1.4.1.3 Aset Tidak Berwujud
1.4.1.4 Aset Lain-Lain
2 KEWAJIBAN
2.1 Kewajiban Jangka Pendek
2.1.1 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)
2.1.2 Utang Bunga
2.1.3 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
2.1.4 Pendapatan Diterima Dimuka
2.1.5 Utang Beban

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 43


KODE URAIAN AKUN
2.1.6 Utang Jangka Pendek Lainnya
2.2 Kewajiban Jangka Panjang
2.2.1 Utang Dalam Negeri
2.2.2 Utang Jangka Panjang Lainnya
3 EKUITAS
3.1.1 Ekuitas
3.1.2 R/K PPKD
3.1.3 Surplus/Defisit-LO
4 PENDAPATAN -LRA
4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LRA
4.1.1 Pendapatan Pajak Daerah - LRA
4.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah - LRA
4.1.4 Lain-lain PAD Yang Sah - LRA
5 BELANJA
5.1 BELANJA OPERASI
5.1.1 Belanja Pegawai
5.1.2 Belanja Barang dan Jasa
5.1.3 Belanja Hibah
5.2 BELANJA MODAL
5.2.1 Belanja Modal Tanah
5.2.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
5.2.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
5.2.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
5.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya
5.2.6 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya
8 PENDAPATAN - LO
8.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LO
8.1.1 Pendapatan Pajak Daerah - LO
8.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah - LO
8.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - LO
8.1.4 Lain-lain PAD Yang Sah - LO
8.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - LO

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 44


KODE URAIAN AKUN
8.3.1 Pendapatan Hibah - LO
8.3.2 Dana Darurat - LO
8.3.3 Pendapatan Lainnya - LO
8.4 SURPLUS NON OPERASIONAL - LO
8.4.1 Surplus Penjualan Aset Non Lancar - LO
8.4.2 Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - LO
8.4.3 Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO
8.5 PENDAPATAN LUAR BIASA
8.5.1 Pendapatan Luar Biasa - LO
9 BEBAN
9.1 Beban Operasi
9.1.1 Beban Pegawai - LO
9.1.2 Beban Barang dan Jasa
9.1.2.1 Beban Persediaan
9.1.2.2 Beban Pemeliharaan
9.1.2.3 Beban Perjalanan Dinas
9.1.2.4 Beban Jasa Kontrak
9.2 Beban Penyusutan dan Amortisasi
9.2.1 Beban Penyusutan dan Amortisasi
9.2.2 Beban Penyisihan Piutang
9.2.3 Beban Lain-lain
9.3 Defisit Non Operasional
9.3.1 Defisit Penjualan Aset Non Lancar - LO
9.3.2 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - LO
9.3.3 Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO
9.4 Beban Luar Biasa
9.4.1 Beban Luar Biasa- LO
0.0.0.0 Perubahan SAL

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 45


5. Anggaran Pendapatan dan Belanja SKPD dan PPKD
a. APBD pada tingkat PPKD (Kasus : Pemerintah Kota ABC)
PEMERINTAH KOTA ABC
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN
Tahun Anggaran 2021
KODE JUMLAH (Rp)
URAIAN
REKENING Sebelum Perubahan Setelah Perubahan

1 2 3 4

4 PENDAPATAN
1.847.546.616.741 1.867.608.629.741

4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH


505.328.290.741 505.328.290.741
4.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 320.003.000.000 320.003.000.000
4.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 63.971.784.000 63.971.784.000
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
4.1.3 12.258.538.000 12.258.538.000
Dipisahkan - LRA
4.1.4 Lain-Lain PAD yang Sah 109.094.968.741 109.094.968.741

4.2 DANA PERIMBANGAN


1.115.491.567.000 1.105.642.416.000
4.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 62.022.451.000 61.910.228.000
4.2.2 Dana Alokasi Umum 826.753.038.000 826.753.038.000
4.2.3 Dana Alokasi Khusus 226.716.078.000 216.979.150.000

4.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH


226.726.759.000 256.637.923.000
4.3.1 Pendapatan Hibah 47.121.000.000 47.424.800.000
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah
4.3.3 146.355.759.000 150.876.523.000
Daerah Lainnya
4.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 33.250.000.000 33.250.000.000
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah
4.3.5 - 25.086.600.000
Daerah Lainnya

5 BELANJA
1.957.590.697.775 2.091.964.585.155

5.1 Belanja Operasi


1.516.039.834.972 1.526.068.395.972
5.1.1 Belanja Pegawai 730.548.223.069 730.548.223.069
5.1.2 Belanja Barang dan Jasa 699.188.776.903 699.188.776.903
5.1.3 Belanja Bunga 245.429.000 245.429.000
5.1.5 Belanja Hibah 66.484.005.000 68.136.705.000
5.1.6 Belanja Bantuan Sosial 19.573.401.000 27.949.262.000

5.2 Belanja Modal


438.519.960.803 562.865.287.183
5.2.1 Belanja Modal Tanah 15.585.000.000 15.585.000.000
5.2.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 114.771.028.647 114.771.028.647

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 46


KODE JUMLAH (Rp)
URAIAN
REKENING Sebelum Perubahan Setelah Perubahan

1 2 3 4
5.2.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 192.963.542.059 317.308.868.439
5.2.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 110.901.804.597 110.901.804.597
5.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya 4.298.585.500 4.298.585.500

5.3 Belanja Tak Terduga


2.000.000.000 2.000.000.000
5.3.1 Belanja Tak Terduga 2.000.000.000 2.000.000.000

6 Belanja Tranfer
1.030.902.000 1.030.902.000
Belanja Bantuan keuangan Pemerintah Provinsi/
6.1.1 171.000.000 171.000.000
Kabupaten/ Kota kepda Desa
Belanja Bantuan keuangan antar Daerah Kabupaten/
6.2.3 859.902.000 859.902.000
Kota

SURPLUS / (DEFISIT)
(110.044.081.034) (224.355.955.414)

7 PEMBIAYAAN DAERAH
110.044.081.034 224.355.955.414

7.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH


110.933.025.034 226.278.866.389
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran
7.1.1 110.933.025.034 226.278.866.389
Sebelumnya
7.1.5 Penerimaan kembali Pemberian Pinjaman - -
7.1.7 Penerimaan dari Pihak Ketiga - -

7.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 888.944.000


1.922.910.975
7.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah - 1.000.000.000
7.2.3 Pembayaran Pokok Utang 888.944.000 918.156.000
7.2.5 Pengembalian Kepada Pihak Ketiga - 4.754.975

b. APBD pada tingkat SKPD (Kasus : Dinas Pertanian Kota ABC)


DINAS PERTANIAN & KPP
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN
Tahun Anggaran 2021
KODE RINCIAN PERHITUNGAN
URAIAN JUMLAH
REKENING Volume Satuan Harga Satuan
1 2 3 4 5 6

4 PENDAPATAN
720.813.000

4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH


720.813.000

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 47


KODE RINCIAN PERHITUNGAN
URAIAN JUMLAH
REKENING Volume Satuan Harga Satuan
1 2 3 4 5 6
4.1.2 Hasil Retribusi Daerah 720.813.000
4.1.2.01 Retribusi Jasa Umum 126.000.000
Retribusi Pelayanan Kesehatan
Tempat Pelayanan Kesehatan
Lainnya yang Sejenis yang
4.1.2.01.06 1 tahun 26.000.000 126.000.000
Dimiliki dan/atau Dikelola oleh
Pemda - Retribusi pelayanan
kesehatan lainnya
4.1.2.02 Retribusi Jasa Usaha 594.813.000
Retribusi Penjualan Produksi
4.1.2.02.26 1 tahun 32.000.000 32.000.000
Usaha Daerah
Retribusi Pemakaian Kekayaan
4.1.2.02.33 Daerah - Kios /Los Diatas 1 tahun 24.500.000 24.500.000
Tanah Pemda
Retribusi Pemakaian Kekayaan
4.1.2.02.36 1 tahun 8.602.800
Daerah - Kolam Ikan ) 8.602.800
Retribusi Pemakaian Kekayaan
4.1.2.02.37 1 tahun 21.600.000 21.600.000
Daerah - Depo Ikan
Retribusi Pemakaian Kekayaan
4.1.2.02.38 1 tahun 137.500.000 137.500.000
Daerah - Pasar Ikan
4.1.2.02.39 Retribusi Rumah Potong Hewan 1 tahun 370.610.200 370.610.200
5 BELANJA 14.372.245.250
5.1 BELANJA OPERASI 13.107.205.750
5.1.1 Belanja Pegawai 7.494.690.500
5.1.1.01 Belanja Gaji dan Tunjangan 4.917.732.000
Gaji Pokok PNS/KDH & Wakil
5.1.1.01.01 1 tahun 4.411.795.125 4.411.795.125
KDH/Uang Representasi DPRD
5.1.1.01.02 Tunjangan keluarga 1 tahun 331.250.000 331.250.000
5.1.1.01.03 Tunjangan Jabatan 1 tahun 226.520.000 226.520.000
5.1.1.01.04 Tunjangan Fungsional 1 tahun 42.200.000 42.200.000
5.1.1.01.05 Tunjangan Fungsional Umum 1 tahun 102.090.000 102.090.000
5.1.1.01.06 Tunjangan Beras 1 tahun 190.815.800 190.815.800
Tunjangan PPh/Tunjangan
5.1.1.01.07 1 tahun 6.500.579
Khusus 6.500.579

5.1.1.01.08 Pembulatan Gaji 1 tahun 70.996


70.996
5.1.1.01.09 Iuran Jaminan Kesehatan 1 tahun 102.218.000 102.218.000

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 48


KODE RINCIAN PERHITUNGAN
URAIAN JUMLAH
REKENING Volume Satuan Harga Satuan
1 2 3 4 5 6
Iuran Jaminan Kecelakaan
5.1.1.01.22 1 tahun 17.020.000 17.020.000
Kerja dan Kematian
Belanja Tambahan Penghasilan
5.1.1.02 2.030.115.000
PNS
Tambahan Penghasilan
5.1.1.02.01 1 tahun 2.030.115.000 2.030.115.000
Berdasarkan Beban Kerja
Insentif Pemungutan Retribusi
5.1.1.06 34.095.000
Daerah
Insentif Pemungutan Retribusi
5.1.1.06.02 1 tahun 6.295.250
Daerah - Pelayanan Kesehatan 6.295.250
Insentif Pemungutan Retribusi
5.1.1.06.16 Daerah - Pemakaian Kekayaan 1 tahun 9.005.000
9.005.000
Daerah
Insentif Pemungutan Retribusi
5.1.1.06.22 1 tahun 17.194.750 17.194.750
Daerah - Rumah Potong Hewan
Insentif Pemungutan Retribusi
5.1.1.06.26 Daerah - Penjualan Produksi 1 tahun 1.600.000
1.600.000
Usaha Daerah
5.1.2 BELANJA BARANG DAN JASA 5.612.515.250
5.1.2 Belanja Barang dan Jasa 1 tahun 5.612.515.250 5.612.515.250
5.2 BELANJA MODAL 1.265.039.500
5.2.1 Belanja Modal 1 tahun 1.265.039.500 1.265.039.500
SURPLUS / (DEFISIT) (13.651.432.250)

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 49


BAB 2
PENCATATAN TRANSAKSI PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH KE DALAM JURNAL

Untuk SMK Kelas XI

Penyusun
LPA mitrabijak Surakarta

2022

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 50


A KOMPONEN UMUM

1. IDENTITAS MODUL
Sekolah : SMK ……………………………..
Tahun Ajaran : 2022/2023
Kelas : XI ( Sebelas )
Alokasi Waktu : 1 8 x 45 Menit
Jumlah Pertemuan : 3 x 6 JP

2. ELEMEN
Melakukan proses pencatatan transaksi pendapatan dan belanja daerah ke dalam
jurnal

3. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan pencatatan transaksi pendapatan
daerah ke dalam jurnal, melakukan pencatatan transaksi belanja daerah ke dalam
jurnal, dan melakukan pencatatan transaksi pembiayaan daerah ke dalam jurnal.

4. DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA


 Dimensi 1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
Mulia.
 Dimensi 2. Berkebinekaan Global
 Dimensi 3. Mandiri
 Dimensi 4. Bergotong Royong
 Dimensi 5. Bernalar Kritis
 Dimensi 6. Kreatif

5. MATERI PEMBELAJARAN
Materi disajikan dalam bentuk aktivitas pembelajaran (mengamati, menyimak,
membaca, bertanya, mencoba, berlatih, berdiskusi, presentasi, bermain peran,
menulis, atau lainnya) sehingga menghasil proses kognitif, afektif dan
psikomotorik yang membentuk karakter tediri:
 Membaca buku dan dokumen, menuliskan hasilnya secara mandiri melalui
proses tatap muka

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 51


 Mengamati langkah analisis transaksi apbd dan input ke dalam jurnal (dalam
berita, jurnal, Tayangan media)
 Materi disajikan tidak hanya dalam bentuk teks, tetapi juga dalam gambar dan
praktik

6. SARANA /PRASARANA
a. Sarana:
 Digital dan Non digital berupa Buku paket, e-book, portal pembelajaran,
tautan edukasi di internet, surat kabar, majalah, televisi, teks iklan di
ruang publik.
 Video pembelajaran di internet
b. Prasarana
 Perangkat keras (PC, Laptop, LCD, Smartphone, Tablet, Headset)
 Perangkat lunak (Aplikasi pembelajaran: Microsoft Word, Microsoft Excel,
Microsoft Powerpoint, dll)
 Jaringan internet

7. TARGET PESERTA DIDIK


Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar di Kelas XI (Sebelas)
Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL) SMK Bisnis dan
Manajemen.
Siswa reguler/tipikal dengan jumlah siswa : … peserta didik

8. MODA DAN MODEL PEMBELAJARAN


a. Moda Pembelajaran
Tatap muka langsung
b. Model Pembelajaran
 Discovery Learning
 Problem Based Learning

9. KATA KUNCI
 TRANSAKSI PENDAPATAN
 TRANSAKSI BELANJA
 TRANSAKSI PEMBIAYAAN

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 52


10. ALUR PEMBELAJARAN

Jurnal Pendapatan Daerah

Jurnal Belanja Daerah

Jurnal Pembiayaan Daerah

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 53


B KOMPONEN INTI

1. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. “ Fase F”
b. Rumusan capaian pembelajaran masing-masing elemen pembelajaran adalah
sebagai berikut.

Elemen Capaian Pembelajaran

Pencatatan Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan


transaksi pencatatan transaksi pendapatan daerah ke dalam
pendapatan dan jurnal, melakukan pencatatan transaksi belanja
belanja daerah daerah ke dalam jurnal, dan melakukan
ke dalam jurnal pencatatan transaksi pembiayaan daerah ke dalam
jurnal.
c. Tujuan Pembelajaran yang ingin dicapai
 Melakukan input transaksi pendapatan daerah ke dalam jurnal
 Melakukan input transaksi belanja daerah ke dalam jurnal
 Melakukan input transaksi pembiayaan daerah ke dalam jurnal

2. PEMAHAMAN BERMAKNA

Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajari jenis-jenis transaksi APBD


yang akan sering muncul di pemerintah daerah, maka pada bab 2 ini kita
akan mempelajari langkah melakukan input transaksi yang ada di
perusahaan pemerintah ke dalam jurnal realisasi anggaran.

3. PERTANYAAN PEMANTIK

1. Apa saja jenis jurnal yang ada di pemerintah daerah ?


2. Bagaimana Langkah input transaksi pendapatan dan belanja daerahke
dalam jurnal tersebut ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut marilah kita ikuti kegiatan pembelajaran
berikut

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 54


4. KEGIATAN PEMBELAJARAN
LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN

PERTEMUAN ke-X … JP x 45 MENIT = … MENIT

PENDAHULUAN ..... MENIT 5


1 guru membuka kegiatan dengan aktivitas rutin seperti salam, dan
menyampaikan bahwa tujuan belajar sesi ini adalah belajar mengenai
pencatatan transaksi pendapatan dan belanja daerah ke dalam
jurnal.
2 Siswa menyiapkan diri (merapikan meja dan tempat duduk), Kelas
dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa
3 Guru menyapa siswa dan mengecek keikutsertaan siswa dengan
melakukan absensi seluruh siswa
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, manfaat, dan teknik
penilaian yang digunakan
5 Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik memahami
pentingnya memahami pencatatan transaksi pendapatan dan belanja
daerah ke dalam jurnal dengan melakukan apersepsi melalui tanya
jawab
INTI ..... MENIT
1 Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok
2 Guru menyajikan beberapa topik masalah yang sesuai dengan dokumen
yang harus diinput ke dalam jurnal. Bentuknya bisa berupa gambar,
teks, video, vignettes, fenomena riil, dan sebagainya
3 Guru meminta siswa melakukan identifikasi terhadap fenomena yang
ditampilkan guru untuk menmukan masalah dari fenomena yang
ditampilkan
4 Peserta didik melakukan klarifikasi terhadap masalah yang ditemukan
5 Peserta didik mengidentifikasi masalah dan melakukan brainstorming
dengan fasilitasi guru
6 Peserta didik mendapatkan deskripsi dari masalah, apa saja yang perlu
dipelajari untuk menyelesaikan masalah, deskripsi konsep yang sudah
dan belum diketahui, menemukan penyebab masalah, dan menyusun
rencana untuk menyelesaikan masalah.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 55


7 Peserta didik melakukan kegiatan pengumpulan data dan informasi
terkait dengan penyelesaian masalah, perpustakaan, web, dan
berbagai sumber data yang lain serta melakukan observasi
8 Peserta didik kembali melakukan brainstorming, klarifikasi informasi,
konsep dan data terkait dengan permasalahan yang ada dan
menemukan solusinya, melakukan peer learning dan bekerjasama
(working together)
9 Peserta didik merumuskan dan menetapkan solusi (pemecahan
masalah) serta Menyusun laporan hasil diskusi penyelesaian masalah
10 Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas
11 Guru memberikan evaluasi dalam bentuk kesimpulan singkat atas
materi pencatatan transaksi pendapatan dan belanja daerah ke
dalam jurnal
PENUTUP ..... MENIT
1 Refleksi belajar: guru meminta murid untuk mengisi lembar
pengenalan diri
2 guru membimbing peserta didik dalam merangkum materi yang telah
dipelajari dengan mengacu pada indikator pencapaian kompetensi.
3 Pengayaan: tugas pencatatan transaksi pendapatan dan belanja
daerah ke dalam jurnal yang sudah disediakan.

5. PENILAIAN PEMBELAJARAN (ASSESMENT)


TERTULIS KETERAMPILAN SIKAP
Menggunakan ujian Melakukan Disiplin (Dapat
tertulis yang sudah penilaian dilihat dari
disiapkan guru keterampilan timestamp saat
melalui praktik mulai mengerjakan)
menggukan lembar Kerja keras dan
kerja berbasis Tanggung Jawab
spreadsheet yang (Dapat dilihat dari
sudah disediakan kelengkapan dalam
dengan naskah mengerjakan soal

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 56


TERTULIS KETERAMPILAN SIKAP
kerja yang ada di
lampiran

a. Asesmen Formatif
Menilai lembar kerja peserta didik (berbasis spreadsheet) dan observasi saat
pelaksanaan praktik pencatatan transaksi pendapatan dan belanja daerah ke
dalam jurnal dengan panduan lampiran lembar kerja praktik.
b. Asesmen Sumatif
Menilai lembar kerja peserta didik yang berisi pertanyaan esai untuk menilai
pemahaman pencatatan transaksi pendapatan dan belanja daerah ke dalam
jurnal yang berada di lampiran.

6. PENGAYAAN
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan segera
setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian
harian. biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana
pembelajaran remidial.
No. Langkah – Langkah Kegiatan Target Hasil
Diskusikanlah dengan kelompokmu tentang
pencatatan transaksi pendapatan dan Ada kelompok dengan
1
belanja daerah ke dalam jurnal {Minimal nama masing -masing
1000 kata }
Hasil pengamatan dan diskusi ,buatlah
power pointnya atau lengkapilah dengan
3 ilustrasi berupa gambar, video, skema, atau
bagan yang sesuai serta dilakukan secara
Ada hasil kerja
berkelompok
Untuk sumber informasi Gunakan internet,
2 perpustakaan, atau buku sumber lain yang
relevan
Presentasikan hasilnya kepada kelompok lain Ada laporan individu
3
untuk dibandingkan dan saling melengkapi. dan laporan kelompok

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 57


No. Langkah – Langkah Kegiatan Target Hasil
Mintalah kelompok yang lain untuk
Ada tanggapan dari
menanggapinya! Tanggapan dari teman
masing – masing
4 jadikan masukan untuk memperbaiki laporan
kelompok
tugas kalian

7. REMEDIAL
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang
belum memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan
pembelajaran tambahan (Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes tertulis pada
akhir pembelajaran lagi dengan ketentuan:
 Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
 Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
 Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang
berminat untuk memperbaiki nilai

8. REFLEKSI
a. Refleksi Guru
Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam
bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk siswa dan mengekspresikan
kesan konstruktif, pesan, harapan dan kritik terhadap pembelajaran yang
diterima, Guru dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa,dengan minta
pendapat tentang cara mengajar, suasana pembelajaran,pemahaman
pembelajaran.ataupun meminta kritik dan saran kepada siswa terhadap
pembelajaran dan dirinya.hal ini dapat dilakukan menjelang pembelajaran
berakhir sehingga tidak menggangu pembelajaran

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 58


1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya akukan dapat mengarahkan
dan mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
2. Bagaimana tanggapa siswa terhadapt materi atau bahan ajar yang saya
sajikan sesuai yang diharapkan? (apakah materi terlalu tinggi,terlalu
rendah, atau sesuai dengan kemampuan awal siswa) ?
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
3. Bagaimana respon siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan ?
apakah media sesuai dan mempermudah siswa menguasai kompetensi atau
materi yang diajarkan ?
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap kegiatan belajar yang telah saya
rancang ?
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
5. Bagaimana tanggapan siswa terhadap metode atau teknik pembelajaran
yang saya gunakan?
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
b. Refleksi Siswa
Agar pembelajaran semakin menyenangkan dan bermakna untuk kalian, yuk
sejenak berefleksi tentang aktivitas pembelajaran kali ini.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 59


Isilah penilaian diri ini dengan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya sesuai
dengan perasaan kalian ketika mengerjakan suplemen bahan materi ini!
Bubuhkanlah tanda centang (√) pada salah satu gambar yang dapat mewakili
perasaan kalian setelah mempelajari materi ini!

1. Apa yang sudah kalian pelajari?


............................................................................................
............................................................................................
.......................................
2. Apa yang kalian kuasai dari materi ini?
............................................................................................
............................................................................................
.......................................
3. Bagian apa yang belum kalian kuasai?
............................................................................................
............................................................................................
.......................................
4. Apa upaya kalian untuk menguasai yang belum kalian kuasai?
Coba diskusikan dengan teman maupun guru kalian
............................................................................................
............................................................................................
.......................................

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 60


C LAMPIRAN

LEMBAR KERJA ASESMEN

Catat transaksi dibawah ini ke dalam jurnal :


TRANSAKSI 1

BUKTI PENERIMAAN
No. DIPERTAN/BP/2021/12/01/RPH0333
Tgl. 01 Desember 2021

BUKTI PENERIMAAN
Diterima dari : Rumah Potong Hewan
Uang Sebesar :
Rp1.040.000,00
Terbilang : Satu juta empat puluh ribu rupiah
Keterangan : Penerimaan retribusi

Mengetahui, Disiapkan Oleh :


Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan

Agustina
drh. Agustina Fortunata ( ……………………. )
NIP. 19751812 200412 1 004 NIP.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 61


TRANSAKSI 2

PEMERINTAH KOTA ABC


SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)
NOMOR: 938/017/SPP-LS.GJ/DPKPP/XII/2021

Langsung Barang dan Jasa

SPP Langsung (LS)


Kode
1. Nama SKPD/ Unit Kerja : Dinas Pertanian dan KPP (1.01.01)
2. Kode dan Nama Sub Kegiatan : (1.01.01.08)
3. Nama Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran : Ir. Agustina, MM
4. Nama PPTK : Ir. Amanda
5 Nama BendaharaPengeluaran /Bendahara Pengeluaran Pembantu: Sri Mulani, SP
6 NPWP BendaharaPengeluaran /Bendahara Pengeluaran Pembantu
:
7. Nama Bank : Bank Daerah
8. Nomor Rekening Bank : 1.002.00.5555 (1.01)
9. Untuk Keperluan : Membayar gaji dan tunjangan bulan April - Juli 2021 (-)
10. Dasar Pengeluaran : SPD Belanja Gaji No. 3.03.01.000.5.1 tanggal 25 September 2021 (-)
Sebesar Rp4.531.054,00
empat juta lima ratus tiga puluh satu ribu lima puluh empat

No Uraian
I SPD I
Tanggal : 25 September 2021 Nomor : 3.03.01.000.5.1 Nominal : Rp.4.531.054,-

II SP2D Sebelumnya

Pada SPP ini ditetapkan lampiran-lampiran yang diperlukan sebagaimana tertera pada daftar kelengkapan dokumen SPP ini
Kota ABC, 03 Desember 2021
Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Pengeluaran Pembantu

Amanda Sri
Ir. Amanda Sri Mulani, SP
NIP. NIP.

Lembar Asli : Untuk Pengguna Anggaran/PPK-SKPD


Salinan 1 : Untuk Kuasa BUD
Salinan 2 : Untuk Bendahara Pengeluaran/PPTK
Salinan 3 : Untuk Arsip Bendahara Pengeluaran/PPTK

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 62


PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN LANGSUNG (SPP-LS) GAJI DAN TUNJANGAN
NOMOR: 938/017/SPP-LS.GJ/DPKPP/XII/2021
Tahun Anggaran : 2021

RINCIAN RENCANA PENGGUNAAN

NO KODE REKENING URAIAN Nilai Rupiah


Nama Kegiatan/ Sub Kegiatan 1
Non Program - Non Kegiatan
1 5 . 1 . 1 . 01 . 01 Gaji pokok PNS/KDH dan Wakil KDH
2. 5 . 1 . 1 . 01 . 04 TRuepnrjaensegnatna sFiu DnPgRsiDonal Rp 991.800,00
3. 5 . 1 . 1 . 01 . 08 Pembulatan Gaji Rp 3.500.000,00
4 5 . 1 . 1 . 01 . 09 Iuran Jaminan Kesehatan -Rp 2,00
5 5 . 1 . 1 . 01 . 22 Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja Rp 29.754,00
Rp 9.520,00

TOTAL Rp 4.531.072,00
Terbilang : empat juta lima ratus tiga puluh satu ribu
lima puluh empat
Kota ABC, 03 Desember 2021
Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Bendahara Pengeluaran/ Bendahara
Anggaran pengeluaran Pembantu

Amanda Sri
Ir. Amanda Sri Mulani, SP
NIP NIP.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 63


PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERINTAH MEMBAYAR
LANSUNG (LS)
Tahun Anggaran : 2021 No. SPM: 938/017/SPP-LS.GJ/DPKPP/XII/2021
KUASA BENDAHARA UMUM DAERAH PEMERINTAH KOTA ABC Potongan-Potongan:
Supaya menerbitkan SP2D kepada: No. KODE REKENING URAIAN NILAI
SKPD : DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN & PERIKANAN 1 7.1.1.1.1 Iuran Wajib Pegawai Rp 99.180
Bendahara/Pihak Ketiga *) : BEND PENGEL DISPERTAN KPP 2 7.1.1.6.1 Taperum Rp 4.000
No. Rekening Bank : 1.002.00.5555 3 7.1.1.3.1 Iuran Jaminan Kesehatan Rp 29.754
Nama Bank : BANK DAERAH 4 7.1.1.8.1 Iuran Jaminan Kecelakaan & Kematian Rp 9.520
NPWP : 55.402.783.5-526.000 JUMLAH Rp 142.454
Dasar Pembayaran : 0523 TAHUN 2021 TW IV
Untuk Keperluan : MEMBAYAR KEKURANGAN GAJI BAGI PNSD BULAN APRIL - JULI 2018

Pembebanan Pada Kode Rekening:


KODE REKENING URAIAN NILAI Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SPM)
3.03.00.00.5.1.1.01.01 Gaji Pokok PNS/KDH & Wakil KDH/Uang Representasi DPRD Rp 991.800,00 No. KODE REKENING URAIAN NILAI
3.03.00.00.5.1.1.01.04 Tunjangan Fungsional Rp 3.500.000,00
3.03.00.00.5.1.1.01.08 Pembulatan gaji -Rp 20,00
3.03.00.00.5.1.1.01.09 Iuran jaminan kesehatan Rp 29.754,00
3.03.00.00.5.1.1.01.22 Iuran jaminan kecelakaan kerja dan kematian Rp 9.520,00 SPM yang dibayarkan
JUMLAH Rp 4.531.054,00 Jumlah yang diminta Rp 4.531.054,00
Jumlah potongan Rp 142.454,00
JUMLAH SPP YANG DIMINTA Rp 4.531.054,00 Jumlah yang dibayarkan Rp 4.388.600,00
Empat juta lima ratus tiga puluh satu ribu lima puluh
empat rupiah Uang Sejumlah : Empat juta tiga ratus delapan puluh delapan ribu enam ratus rupiah

KOTA ABC, 03 Desember 2021


PENGGUNA ANGGARAN

Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
Nomor dan Tanggal SPP : 938/017/SPP-LS.GJ/DPKPP/XII/2021
dan 03 Desember 2021 NIP. 19751812 200412 1 004

SPM ini sah apabila telah ditandatangani dan distempel oleh Kepala SKPD

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


64
TRANSAKSI 3

PEMERINTAH KOTA ABC


SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)
NOMOR: 939/133/TGHN-LS/DPKPP/XII/2021

Langsung Barang dan Jasa

SPP Langsung (LS)


Kode
1. Nama SKPD/ Unit Kerja : Dinas Pertanian dan KPP (1.01.01)
2. Kode dan Nama Sub Kegiatan : 3.03.01.22 Penyediaan Jasa Kontrak (1.01.01.08)
3. Nama Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran : Ir. Agustina, MM
4. Nama PPTK : Ir. Amanda
5 Nama BendaharaPengeluaran /Bendahara Pengeluaran Pembantu: Sri Mulani, SP
6 NPWP BendaharaPengeluaran /Bendahara Pengeluaran Pembantu:
7. Nama Bank : Bank Daerah
8. Nomor Rekening Bank : 1.002.00.5555 (1.01)
Membayar upah jasa tenaga kontrak bulan Nopember dan Desember
9. Untuk Keperluan : 2021 serta Iuran Jaminan Kesehtan bulan Desember 2021
(-)
10. Dasar Pengeluaran : SPD Belanja Gaji Nomor 3.03.01.22.5.2 Tanggal 25 September 2021 (-)
Sebesar Rp30.110.100,00
tiga puluh juta seratus sepuluh ribu seratus

No Uraian
I SPD I
Tanggal : 25 September 2021 Nomor : 3.03.01.22.5.2 Nominal : Rp.30.110.100,-

II SP2D Sebelumnya

Pada SPP ini ditetapkan lampiran-lampiran yang diperlukan sebagaimana tertera pada daftar kelengkapan dokumen SPP ini
Kota ABC, 03 Desember 2021
Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Pengeluaran Pembantu

Amanda Sri
Ir. Amanda Sri Mulani, SP
NIP. NIP.

Lembar Asli : Untuk Pengguna Anggaran/PPK-SKPD


Salinan 1 : Untuk Kuasa BUD
Salinan 2 : Untuk Bendahara Pengeluaran/PPTK
Salinan 3 : Untuk Arsip Bendahara Pengeluaran/PPTK

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 65


PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN LANGSUNG (SPP-LS) BARANG DAN JASA
NOMOR: 939/133/TGHN-LS/DPKPP/XII/2021
Tahun Anggaran : 2021

RINCIAN RENCANA PENGGUNAAN

NO KODE REKENING URAIAN Nilai Rupiah


Nama Kegiatan/ Sub Kegiatan 1
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
01.22 Penyediaan Jasa Tenaga Kontrak
1 5 .2 . 2 . 03 . 15 Belanja Jasa Kebersihan Kantor Rp 10.020.000,00
2. 5 . 2 . 2 . 03 . 16 Belanja Jasa Keamanan Rp 10.020.000,00
3. 5 .2 . 2 . 03 . 19 Belanja Jasa Pengemudi Rp 3.340.000,00
4 5 . 2 . 2 . 03 . 24 Belanja jasa caraka Rp 6.680.000,00
5 5 . 2 . 2 . 03 . 01 Belanja premi asuranasi kesehatan Rp 50.100,00

TOTAL Rp 30.110.100,00
Terbilang : tiga puluh juta seratus sepuluh ribu
seratus
Kota ABC, 03 Desember 2021
Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Bendahara Pengeluaran/ Bendahara
Anggaran pengeluaran Pembantu

Amanda Sri
Ir. Amanda Sri Mulani, SP
NIP NIP.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 66


PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERINTAH MEMBAYAR
LANSUNG (LS)
Tahun Anggaran : 2021 No. SPM: 939/133/SPP-LS/DPKPP/XII/2021
KUASA BENDAHARA UMUM DAERAH PEMERINTAH KOTA ABC Potongan-Potongan:
Supaya menerbitkan SP2D kepada: No. KODE REKENING URAIAN NILAI
SKPD : DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN & PERIKANAN
Bendahara/Pihak Ketiga *) : BEND PENGEL DISPERTAN KPP
No. Rekening Bank : 1.002.00.5555
Nama Bank : BANK DAERAH
NPWP : 55.402.783.5-526.000
Dasar Pembayaran : 0615 TAHUN 2021 TW IV
Untuk Keperluan : MEMBAYAR UPAH JASA TENAGA KONTRAK BULAN NOVEMBER 2021 DAN
DESEMBER 2021 SERTA IURAN JAMINAN KESEHATAN BULAN DESEMBER
2021

Pembebanan Pada Kode Rekening:


KODE REKENING URAIAN NILAI Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SPM)
3.03.01.22.5.2.2.03.15 Belanja Jasa Kebersihan Kantor Rp 10.020.000,00 No. KODE REKENING URAIAN NILAI
3.03.01.22.5.2.2.03.16 Belanja Jasa Keamanan Rp 10.020.000,00
3.03.01.22.5.2.2.03.19 Belanja Jasa Pengemudi Rp 3.340.000,00
3.03.01.22.5.2.2.03.24 Belanja Jasa Caraka Rp 6.680.000,00
3.03.01.22.5.2.2.04.01 Belanja Premi Asuransi Kesehatan Rp 50.100,00 SPM yang dibayarkan
JUMLAH Rp 30.110.100,00 Jumlah yang diminta Rp 30.110.100,00
Jumlah potongan Rp -
JUMLAH SPP YANG DIMINTA Rp 30.110.100,00 Jumlah yang dibayarkan Rp 30.110.100,00
Tiga puluh juta seratus sepuluh ribu seratus rupiah
Uang Sejumlah : Tiga puluh juta seratus sepuluh ribu seratus rupiah

KOTA ABC, 03 Desember 2021


PENGGUNA ANGGARAN

Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
Nomor dan Tanggal SPP : 939/133/SPP-LS/DPKPP/XII/2021 dan 03 Desember 2021 NIP. 19751812 200412 1 004

SPM ini sah apabila telah ditandatangani dan distempel oleh Kepala SKPD

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 67


TRANSAKSI 4
PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

No. SPM : 931/008/SPM-LS.GJ/DPKPP/XII/2021 Dari : BUD / Kuasa BUD


Tanggal : 01 Desember 2021 Nomor : 957/1131/SP2D-LS.GJ/DPKPP/XII/2021
SKPD : DINAS PERTANIAN, KETAHANAN Tanggal : 03 December 2021
PANGAN DAN PERIKANAN Tahun Anggaran : 2021
Bank/Pos : PT. Bank Daerah - Rekening Kas Umum Daerah Pemerintah Kota ABC
Hendaklah mencairkan/memindahbukukan dari baki rekening Nomor 1-002-00777-7 Uang sebesar Rp. 312.691.679,00
(terbilang : Tiga ratus dua belas juta enam ratus sembilan puluh satu ribu enam ratus tujuh puluh sembilan rupiah )

Kepada : BEND PENGEL DISPERTAN KPP


NPWP : 55.402.783.5-526.000
No. Rekening Bank : 1.002.00.5555
Bank/Pos : Bank Daerah
Keperluan Untuk : MEMBAYAR GAJI BAGI PNSD BULAN DESEMBER
Pagu Anggaran : Rp 321.691.679,00

No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH


1 3.03.00.00.5.1.1.01.01 Gaji Pokok PNS/KDH & Wakil KDH/Uang Representasi DPRD Rp 321.691.679,00

JUMLAH Rp 321.691.679,00
Potongan-Potongan:
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH Rp -
Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH

SP2D yang Dibayarkan


Jumlah yang diminta : Rp 321.691.679,00
Jumlah potongan : Rp -
Jumlah yang dibayarkan : Rp 321.691.679,00
Uang Sejumlah : Tiga ratus dua belas juta enam ratus sembilan puluh satu ribu enam ratus tujuh puluh sembilan rupiah

Lembar 1 : Bank yang Ditunjuk Kota ABC, 03 Desember 2021


Lembar 2 : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Bendara Umum Daerah
Lembar 3
Lembar 4
:
:
Arsip Kuasa BUD
Pihak Ketiga *) Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
NIP. 19751812 200412 1 004

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 68


TRANSAKSI 5
PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

No. SPM : 931/010/SPM-LS.GJ/DPKPP/XII/2021 Dari : Kuasa BUD


Tanggal : 02 Desember 2021 Nomor : 958/10364/SP2D-LS/DPKPP/XII/2021
SKPD : DINAS PERTANIAN, KETAHANAN Tanggal : 04 Desember 2021
PANGAN DAN PERIKANAN Tahun Anggaran : 2021
Bank/Pos : PT. Bank Daerah - Rekening Kas Umum Daerah Pemerintah Kota ABC
Hendaklah mencairkan/memindahbukukan dari baki rekening Nomor 1-002-00777-7 Uang sebesar Rp. 21.080.500,00
(terbilang : Dua puluh satu juta delapan puluh ribu lima ratus rupiah )

Kepada : BEND PENGEL DISPERTAN KPP


NPWP : 55.402.783.5-526.000
No. Rekening Bank : 1.002.00.5555
Bank/Pos : Bank Daerah
Keperluan Untuk : MEMBAYAR INSENTIF PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAERAH TRIWULAN I-III TA 2021
DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KOTA SURAKARTA
Pagu Anggaran : Rp 21.080.500,00

No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH


1 3.03.00.00.5.1.1.06 Insentif Pemungutan retribusi daerah Rp 21.080.500,00

JUMLAH Rp 21.080.500,00
Potongan-Potongan:
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH Rp -
Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH

SP2D yang Dibayarkan


Jumlah yang diminta : Rp 21.080.500,00
Jumlah potongan : Rp -
Jumlah yang dibayarkan : Rp 21.080.500,00
Uang Sejumlah : Dua puluh satu juta delapan puluh ribu lima ratus rupiah

Lembar 1 : Bank yang Ditunjuk Kota ABC, 04 Desember 2021


Lembar 2 : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Bendara Umum Daerah
Lembar 3
Lembar 4
:
:
Arsip Kuasa BUD
Pihak Ketiga *) Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
NIP. 19751812 200412 1 004

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 69


TRANSAKSI 6

PEMERINTAH KOTA ABC

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

No. SPM : 932/132/SPM-GU/DPKPP/XI/2021 Dari : Kuasa BUD


Tanggal : 30 November 2021 Nomor : 958/10373/SP2D-GU/DPKPP/XII/2021
SKPD : DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN Tanggal : 04 Desember 2021
DAN PERIKANAN Tahun Anggaran : 2021
Bank/Pos : PT. Bank Daerah - Rekening Kas Umum Daerah Pemerintah Kota ABC
Hendaklah mencairkan/memindahbukukan dari baki rekening Nomor 1-002-00777-7 Uang sebesar Rp. 92.757.500,00
(terbilang : Sembilan puluh dua juta tujuh ratus lima puluh tujuh ribu lima ratus rupiah )

Kepada : BEND PENGEL DISPERTAN KPP


NPWP : 55.402.783.5-526.000
No. Rekening Bank : 1.002.00.5555
Bank/Pos : BANK DAERAH
Keperluan Untuk : SPJ GU Bulan November IV
Pagu Anggaran : Rp -

No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH


1 3.03.01.18.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Rp 92.757.500,00
JUMLAH Rp 92.757.500,00
Potongan-Potongan:
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH
Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH

SP2D yang Dibayarkan


Jumlah yang diminta : Rp 92.757.500,00
Jumlah potongan : Rp -
Jumlah yang dibayarkan : Rp 92.757.500,00
Uang Sejumlah : Sembilan puluh dua juta tujuh ratus lima puluh tujuh ribu lima ratus rupiah
Rekening : 1.1.1.3.1 Kas di Bendahara Pengeluaran

Lembar 1 : Bank yang Ditunjuk Kota ABC, 04 Desember 2021


Lembar 2 : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Bendara Umum Daerah
Lembar 3
Lembar 4
:
:
Arsip Kuasa BUD
Pihak Ketiga *) Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
NIP. 19751812 200412 1 004

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 70


TRANSAKSI 7
PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

No. SPM : 932/150/SPM-LS/DPKPP/XII/2021 Dari : Kuasa BUD


Tanggal : 02 Desember 2021 Nomor : 958/10396/SP2D-LS/DPKPP/XII/2021
SKPD : DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN Tanggal : 05 Desember 2021
DAN PERIKANAN Tahun Anggaran : 2021
Bank/Pos : PT. Bank Daerah - Rekening Kas Umum Daerah Pemerintah Kota ABC
Hendaklah mencairkan/memindahbukukan dari baki rekening Nomor 1-002-00777-7 Uang sebesar Rp. 35.000.000,00
(terbilang : Tiga puluh lima juta rupiah )

Kepada : DHADI AGUNG CV


NPWP : 75.666.344.2-517.000
No. Rekening Bank : 1002004451
Bank/Pos : Bank Daerah
Keperluan Untuk : MEMBAYAR 100% X 35.000.000 = 35.000.000 PEKERJAAN PENYUSUNAN NERACA BAHAN
MAKANAN SESUAI SPK NO. 050/1550.1 TGL. 09-07-2021 DAN SPMK NO. 1551.2
TGL. 09-07-2021 KEG ANALISIS RASIO JUMLAH PENDUDUK TERHADAP JUMLAH
KEBUTUHAN PANGAN
Pagu Anggaran : Rp 35.000.000,00

No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH


1 3.03.02.03.5.2.2.21.02 Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Rp 35.000.000,00
JUMLAH Rp 35.000.000,00
Potongan-Potongan:
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH Rp -
Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH

SP2D yang Dibayarkan


Jumlah yang diminta : Rp 35.000.000,00
Jumlah potongan : Rp -
Jumlah yang dibayarkan : Rp 35.000.000,00
Uang Sejumlah : Tiga puluh lima juta rupiah

Lembar 1 : Bank yang Ditunjuk Kota ABC, 05 Desember 2021


Lembar 2 : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Bendara Umum Daerah
Lembar 3
Lembar 4
:
:
Arsip Kuasa BUD
Pihak Ketiga *) Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
NIP. 19751812 200412 1 004

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 71


TRANSAKSI 8
PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

No. SPM : 932/152/SPM-LS/DPKPP/XII/2021 Dari : Kuasa BUD


Tanggal : 03 Desember 2021 Nomor : 958/10510/SP2D-LS/DPKPP/XII/2021
SKPD : DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN Tanggal : 05 Desember 2021
DAN PERIKANAN Tahun Anggaran : 2021
Bank/Pos : PT. Bank Daerah - Rekening Kas Umum Daerah Pemerintah Kota ABC
Hendaklah mencairkan/memindahbukukan dari baki rekening Nomor 1-002-00777-7 Uang sebesar Rp. 56.200.000,00
(terbilang : Lima puluh enam juta dua ratus ribu rupiah )

Kepada : AGUNG ABADI CV


NPWP : 75.666.344.2-666.000
No. Rekening Bank : 1002004452
Bank/Pos : Bank Daerah
Keperluan Untuk : MEMBAYAR THP II PEK PENGAD BLJ YG AKAN DISRHKAN MSY PKT VERTKLTR,
BENIH PADI BERSRTFIKAT, POHON SUKUN...DAN TNMN JAMBU KRISTAL SSUAI KTRK
NO. 050/330.1/II/2021 TGL. 01-02-2021 & SPMK NO. 050/331.1/II/2021 TGL. 01-02-2021
KEG PENYEDIAAN SARPRODTANBUN
Pagu Anggaran : Rp 56.200.000,00

No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH


1 3.03.02.03.5.2.2.21.02 Belanja Barang dan Jasa Rp 56.200.000,00
JUMLAH Rp 56.200.000,00
Potongan-Potongan:
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH Rp -
Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH

SP2D yang Dibayarkan


Jumlah yang diminta : Rp 56.200.000,00
Jumlah potongan : Rp -
Jumlah yang dibayarkan : Rp 56.200.000,00
Uang Sejumlah : Lima puluh enam juta dua ratus ribu rupiah

Lembar 1 : Bank yang Ditunjuk Kota ABC, 05 Desember 2021


Lembar 2 : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Bendara Umum Daerah
Lembar 3
Lembar 4
:
:
Arsip Kuasa BUD
Pihak Ketiga *) Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
NIP. 19751812 200412 1 004

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 72


TRANSAKSI 9

PEMERINTAH KOTA ABC

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

No. SPM : 932/387/SPM-LS/PPKD/XII/2021 Dari : Kuasa BUD


Tanggal : 04 Desember 2021 Nomor : 958/10869/SP2D-LS/PPKD/XII/2021
SKPD : PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH Tanggal : 05 Desember 2021
Tahun Anggaran : 2021
Bank/Pos : PT. Bank Daerah - Rekening Kas Umum Daerah Pemerintah Kota ABC
Hendaklah mencairkan/memindahbukukan dari baki rekening Nomor 1-002-00777-7 Uang sebesar Rp. 592.150.000,00
(terbilang : Lima ratus sembilan puluh dua juta seratus lima puluh ribu rupiah)

Kepada : GERAKAN PRAMUKA KWARCAB


NPWP : 50.456.333.0.777.000
No. Rekening Bank : 1.002.00.5555
Bank/Pos : BANK DAERAH
Keperluan Untuk : Belanja Hibah kepada Badan/ Lembaga/ Organisasi - Hibah kepada Gerakan
Pramuka Kwartir Cabang Kota ABC Tahap III
Pagu Anggaran : Rp 592.150.000,00

No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH


Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi
1 4.04.00.00.5.1.4.05.01 Rp 592.150.000,00

JUMLAH Rp 592.150.000,00
Potongan-Potongan:
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH
1
2
JUMLAH Rp -
Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH

SP2D yang Dibayarkan


Jumlah yang diminta : Rp 592.150.000,00
Jumlah potongan : Rp -
Jumlah yang dibayarkan : Rp 592.150.000,00
Uang Sejumlah : Lima ratus sembilan puluh dua juta seratus lima puluh ribu rupiah

Lembar 1 : Bank yang Ditunjuk Kota ABC, 05 Desember 2021


Lembar 2 : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Bendara Umum Daerah
Lembar 3
Lembar 4
:
:
Arsip Kuasa BUD
Pihak Ketiga *) Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
NIP. 19751812 200412 1 004

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 73


TRANSAKSI 10

BUKTI PENERIMAAN
No. DIPERTAN/BP/2021/12/03/RPH0335
Tgl. 06 Desember 2021

BUKTI PENERIMAAN
Diterima dari : Rumah Potong Hewan
Uang Sebesar :
Rp1.040.000,00
Terbilang : Satu juta empat puluh ribu rupiah
Keterangan : Penerimaan retribusi

Mengetahui, Disiapkan Oleh :


Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan

Agustina
drh. Agustina Fortunata ( ……………………. )
NIP. 19751812 200412 1 004 NIP.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 74


TRANSAKSI 11
PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

No. SPM : 932/133/SPM-LS/DPKPP/XII/2021 Dari : Kuasa BUD


Tanggal : 03 Desember 2021 Nomor : 958/10596/SP2D-LS/DPKPP/XII/2021
SKPD : DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN Tanggal : 07 Desember 2021
DAN PERIKANAN Tahun Anggaran : 2021
Bank/Pos : PT. Bank Daerah - Rekening Kas Umum Daerah Pemerintah Kota ABC
Hendaklah mencairkan/memindahbukukan dari baki rekening Nomor 1-002-00777-7 Uang sebesar Rp. 30.110.100,00
(terbilang : Tiga puluh juta seratus sepuluh ribu seratus rupiah )

Kepada : BEND PENGEL DISPERTAN KPP


NPWP : 75.666.344.2-517.000
No. Rekening Bank : 1002004451
Bank/Pos : Bank Daerah
Keperluan Untuk : MEMBAYAR UPAH JASA TENAGA KONTRAK BULAN NOVEMBER 2021 DAN
DESEMBER 2021 SERTA IURAN JAMINAN KESEHATAN BULAN DESEMBER 2021
Pagu Anggaran : Rp 30.110.100,00

No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH


1 3.03.01.22.5.2.2.03.15 Belanja Jasa Kebersihan Kantor Rp 10.020.000,00
2 3.03.01.22.5.2.2.03.16 Belanja Jasa Keamanan Rp 10.020.000,00
3 3.03.01.22.5.2.2.03.19 Belanja Jasa Pengemudi Rp 3.340.000,00
4 3.03.01.22.5.2.2.03.24 Belanja Jasa Caraka Rp 6.680.000,00
5 3.03.01.22.5.2.2.04.01 Belanja Premi Asuransi Kesehatan Rp 50.100,00
JUMLAH Rp 30.110.100,00
Potongan-Potongan:
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH
Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH

SP2D yang Dibayarkan


Jumlah yang diminta : Rp 30.110.100,00
Jumlah potongan : Rp -
Jumlah yang dibayarkan : Rp 30.110.100,00
Uang Sejumlah : Tiga puluh juta seratus sepuluh ribu seratus rupiah

Lembar 1 : Bank yang Ditunjuk Kota ABC, 07 Desember 2021


Lembar 2 : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Bendara Umum Daerah
Lembar 3
Lembar 4
:
:
Arsip Kuasa BUD
Pihak Ketiga *) Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
NIP. 19751812 200412 1 004

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 75


TRANSAKSI 12

PEMERINTAH KOTA ABC

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

No. SPM : 932/390/SPM-LS/PPKD/XII/2021 Dari : Kuasa BUD


Tanggal : 04 Desember 2021 Nomor : 958/11134/SP2D-LS/PPKD/XII/2021
SKPD : PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH Tanggal : 07 Desember 2021
Tahun Anggaran : 2021
Bank/Pos : PT. Bank Daerah - Rekening Kas Umum Daerah Pemerintah Kota ABC
Hendaklah mencairkan/memindahbukukan dari baki rekening Nomor 1-002-00777-7 Uang sebesar Rp. 139.800.000,00
(terbilang : Seratus tiga puluh sembilan juta delapan ratus ribu rupiah)

Kepada : Terlampir
NPWP : -
No. Rekening Bank : Terlampir
Bank/Pos : Terlampir
Keperluan Untuk : Belanja Bantuan Sosial Beasiswa - Beasiswa dari Keluarga Tidak Mampu
kepada SMP Negeri 20 Kota ABC untuk 292 siswa (Semester 2 Tahun
Pelajaran 2017-2021 dan Semester 1 Tahun Pelajaran 2021-2019) Data Terlampir
Pagu Anggaran : Rp 139.800.000,00

No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH


Beasiswa Siswa dari Keluarga Tidak Mampu
1 4.04.00.00.5.1.5.05.01 Rp 139.800.000,00

JUMLAH Rp 139.800.000,00
Potongan-Potongan:
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH
1
2
JUMLAH Rp -
Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH

SP2D yang Dibayarkan


Jumlah yang diminta : Rp 139.800.000,00
Jumlah potongan : Rp -
Jumlah yang dibayarkan : Rp 139.800.000,00
Uang Sejumlah : Seratus tiga puluh sembilan juta delapan ratus ribu rupiah

Lembar 1 : Bank yang Ditunjuk Kota ABC, 07 Desember 2021


Lembar 2 : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Bendara Umum Daerah
Lembar 3
Lembar 4
:
:
Arsip Kuasa BUD
Pihak Ketiga *) Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
NIP. 19751812 200412 1 004

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 76


TRANSAKSI 13

PEMERINTAH KOTA ABC

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

No. SPM : 932/398/SPM-LS/PPKD/XII/2021 Dari : Kuasa BUD


Tanggal : 05 Desember 2021 Nomor : 958/11128/SP2D-LS/PPKD/XII/2021
SKPD : PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH Tanggal : 07 Desember 2021
Tahun Anggaran : 2021
Bank/Pos : PT. Bank Daerah - Rekening Kas Umum Daerah Pemerintah Kota ABC
Hendaklah mencairkan/memindahbukukan dari baki rekening Nomor 1-002-00777-7 Uang sebesar Rp. 22.000.000,00
(terbilang : Dua puluh dua juta rupiah)

Kepada : SARMIN
NPWP : -
No. Rekening Bank : 4550030099
Bank/Pos : BANK DAERAH
Keperluan Untuk : Bantuan sosial tidak terencana - Bantuan sosial kepada Sarmin dengan alamat Karangasem
RT 01 RW 02 Korban Musibah Kebakaran
Pagu Anggaran : Rp 22.000.000,00

No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH


Bantuan Sosial Tidak Terencana
1 4.04.00.00.5.1.5.06.01 Rp 22.000.000,00

JUMLAH Rp 22.000.000,00
Potongan-Potongan:
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH
1
2
JUMLAH Rp -
Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH

SP2D yang Dibayarkan


Jumlah yang diminta : Rp 22.000.000,00
Jumlah potongan : Rp -
Jumlah yang dibayarkan : Rp 22.000.000,00
Uang Sejumlah : Dua puluh dua juta rupiah

Lembar 1 : Bank yang Ditunjuk Kota ABC, 07 Desember 2021


Lembar 2 : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Bendara Umum Daerah
Lembar 3
Lembar 4
:
:
Arsip Kuasa BUD
Pihak Ketiga *) Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
NIP. 19751812 200412 1 004

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 77


TRANSAKSI 14

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 78


PEMERINTAH KOTA ABC

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

No. SPM : 932/401/SPM-LS/PPKD/XII/2021 Dari : Kuasa BUD


Tanggal : 05 Desember 2021 Nomor : 958/11349/SP2D-LS/PPKD/XII/2021
SKPD : PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH Tanggal : 10 Desember 2021
Tahun Anggaran : 2021
Bank/Pos : PT. Bank Daerah - Rekening Kas Umum Daerah Pemerintah Kota ABC
Hendaklah mencairkan/memindahbukukan dari baki rekening Nomor 1-002-00777-7 Uang sebesar Rp. 300.000.000,00
(terbilang : Tiga ratus juta rupiah)

Kepada : Yayasan Pendidikan Anak Cacat


NPWP : -
No. Rekening Bank : 3331234888
Bank/Pos : BANK DAERAH
Keperluan Untuk : Belanja Hibah kepada Badan/ Lembaga/ Organisasi - Hibah
Pagu Anggaran : Rp 300.000.000,00

No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH


Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi
1 4.04.00.00.5.1.4.05.01 Rp 300.000.000,00

JUMLAH Rp 300.000.000,00
Potongan-Potongan:
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH
1
2
JUMLAH Rp -
Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH

SP2D yang Dibayarkan


Jumlah yang diminta : Rp 300.000.000,00
Jumlah potongan : Rp -
Jumlah yang dibayarkan : Rp 300.000.000,00
Uang Sejumlah : Tiga ratus juta rupiah

Lembar 1 : Bank yang Ditunjuk Kota ABC, 10 Desember 2021


Lembar 2 : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Bendara Umum Daerah
Lembar 3
Lembar 4
:
:
Arsip Kuasa BUD
Pihak Ketiga *) Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
NIP. 19751812 200412 1 004

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 79


TRANSAKSI 15

BUKTI PENERIMAAN
No. DIPERTAN/BP/2021/12/04/RPH0336
Tgl. 10 Desember 2021

BUKTI PENERIMAAN
Diterima dari : Rumah Potong Hewan
Uang Sebesar :
Rp1.035.000,00
Terbilang : Satu juta tiga puluh lima ribu rupiah
Keterangan : Penerimaan retribusi

Mengetahui, Disiapkan Oleh :


Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan

Agustina
drh. Agustina Fortunata ( ……………………. )
NIP. 19751812 200412 1 004 NIP.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 80


TRANSAKSI 16

PEMERINTAH KOTA ABC


SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)
NOMOR: 939/136/SPP-LS/DPKPP/XII/2021

SPP Langsung (LS)

Kode
1. Nama SKPD/ Unit Kerja : Dinas Pertanian dan KPP (1.01.01)
2. Kode dan Nama Sub Kegiatan : (1.01.01.08)
3. Nama Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran : Ir. Agustina, MM
4. Nama PPTK : Ir. Amanda
5 Nama BendaharaPengeluaran /Bendahara Pengeluaran Pembantu: Sri Mulani, SP
6 NPWP BendaharaPengeluaran /Bendahara Pengeluaran Pembantu
:
7. Nama Bank : Bank Daerah
8. Nomor Rekening Bank : 1.002.00.5555 (1.01)
9. Untuk Keperluan : MEMBAYAR TAHAP IV SEBESAR Rp 7.472.300 PEKERJAAN
PENGADAAN BELANJA PERALATAN KEBERSIHAN DAN BAHAN
PEMBERSIH SESUAI SPK No. 050/408.3/II/2021 TGL. 13-02-2021 & SP
NO. 050/408.2/II/2021 tanggal 13-02-2021 Kegiatan Penyediaan jasa
kebersihan kantor.
(-)
10. Dasar Pengeluaran : SPD Belanja Gaji Nomor 3.03.01.000.5.1 Tanggal 25 September 2021 (-)
Sebesar Rp7.472.300,00
tujuh juta empat ratus tujuh puluh dua ribu tiga ratus

No Uraian
I SPD I
Tanggal : 25 September 2021 Nomor : 3.03.01.000.5.1 Nominal : Rp.7.472.300,00

II SP2D Sebelumnya

Pada SPP ini ditetapkan lampiran-lampiran yang diperlukan sebagaimana tertera pada daftar kelengkapan dokumen SPP ini
Kota ABC, 11 Desember 2021
Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Pengeluaran Pembantu

Amanda Sri
Ir. Amanda Sri Mulani, SP
NIP. NIP.

Lembar Asli : Untuk Pengguna Anggaran/PPK-SKPD


Salinan 1 : Untuk Kuasa BUD
Salinan 2 : Untuk Bendahara Pengeluaran/PPTK
Salinan 3 : Untuk Arsip Bendahara Pengeluaran/PPTK

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 81


PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN LANGSUNG (SPP-LS) PIHAK KETIGA LAINNYA
NOMOR: 939/136/SPP-LS/DPKPP/XII/2021
Tahun Anggaran : 2021

RINCIAN RENCANA PENGGUNAAN

NO KODE REKENING URAIAN Nilai Rupiah


Nama Kegiatan/ Sub Kegiatan 1
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
01.01 Penyediaan jasa kebersihan kantor
1 5 . 2 . 2. 01 . 05 Belanja peralatan kebersihan dan bahan permbersihPembersih.Belanja
Rp peralatan
7.472.300,00
kebersihan dan bahanPem

TOTAL Rp 7.472.300,00
Terbilang : tujuh juta empat ratus tujuh puluh dua
ribu tiga ratus

Kota ABC, 11 Desember 2021


Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Bendahara Pengeluaran/ Bendahara
Anggaran pengeluaran Pembantu

Amanda Sri
Ir. Amanda Sri Mulani, SP
NIP NIP.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 82


PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERINTAH MEMBAYAR
LANGSUNG (LS)
Tahun Anggaran : 2021 No. SPM: 939/135/SPP-LS/DPKPP/XII/2021
KUASA BENDAHARA UMUM DAERAH PEMERINTAH KOTA ABC Potongan-Potongan:
Supaya menerbitkan SP2D kepada: No. KODE REKENING URAIAN NILAI
SKPD : DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN & PERIKANAN 1 7.1.1.4.5 Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Rp 101.895,00
Bendahara/Pihak Ketiga *) : RISMA LARASATI CV 2 7.1.1.5.1 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Rp 679.300,00
No. Rekening Bank : 1.002.00.5555 Rp 781.195,00
Nama Bank : BANK DAERAH
NPWP : 75.797.236.2-526.000
Dasar Pembayaran : 0615 TAHUN 2021 TW IV
Untuk Keperluan : MEMBAYAR TAHAP IV SEBESAR Rp 7.472.300 PEKERJAAN PENGADAAN
BELANJA PERALATAN KEBERSIHAN DAN BAHAN PEMBERSIH SESUAI SPK
NO. 050/408.3/II/2021 TGL. 13-02-2021 & SP NO. 050/408.2/II/2021 TGL.
13-02-2021 KEG PENYEDIAAN JASBER KANTOR Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SPM)
No. KODE REKENING URAIAN NILAI

Pembebanan Pada Kode Rekening:


KODE REKENING URAIAN NILAI
3.03.01.08.5.2.2.01.05 Belanja Peralatan Kebersihan Dan Bahan Pembersih Rp 7.472.300,00 SPM yang dibayarkan
JUMLAH Rp 7.472.300,00 Jumlah yang diminta Rp 7.472.300,00
Jumlah potongan Rp 781.195,00
JUMLAH SPP YANG DIMINTA Rp 7.472.300,00 Jumlah yang dibayarkan Rp 6.691.105,00
Tujuh juta empat ratus tujuh puluh dua ribu tiga ratus rupiah
Uang Sejumlah : Enam juta enam ratus sembilan puluh satu ribu seratus lima rupiah

KOTA ABC, 11 Desember 2021


PENGGUNA ANGGARAN

Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
Nomor dan Tanggal SPP : 939/135/SPP-LS/DPKPP/XII/2021 dan 11 Desember 2021 NIP. 19751812 200412 1 004

SPM ini sah apabila telah ditandatangani dan distempel oleh Kepala SKPD

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 83


TRANSAKSI 17

PEMERINTAH KOTA ABC


SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)
NOMOR: 939/140/SPP-LS/DPKPP/XII/2021

SPP Langsung (LS)

Kode
1. Nama SKPD/ Unit Kerja : Dinas Pertanian dan KPP (1.01.01)
2. Kode dan Nama Sub Kegiatan : (1.01.01.08)
3. Nama Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran : Ir. Agustina, MM
4. Nama PPTK : Ir. Amanda
5 Nama BendaharaPengeluaran /Bendahara Pengeluaran Pembantu: Sri Mulani, SP
6 NPWP BendaharaPengeluaran /Bendahara Pengeluaran Pembantu
:
7. Nama Bank : Bank Daerah
8. Nomor Rekening Bank : 1.002.00.5555 (1.01)
9. Untuk Keperluan : Membayar tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja kriteria
tanggung jawab pekerjaan bulan November 2021 dan kriterian tugas
khusus bulan Desember 2021 (-)
10. Dasar Pengeluaran : SPD Belanja Gaji Nomor 3.03.01.000.5.1 Tanggal 25 September 2021 (-)
Sebesar Rp132.924.989,00
seratus tiga puluh dua juta sembilan ratus dua puluh empat ribu sembilan ratus
delapan puluh sembilan

No Uraian
I SPD I
Tanggal : 25 September 2021 Nomor : 3.03.01.000.5.1 Nominal : Rp 132.924.989,00

II SP2D Sebelumnya

Pada SPP ini ditetapkan lampiran-lampiran yang diperlukan sebagaimana tertera pada daftar kelengkapan dokumen SPP ini
Kota ABC, 12 Desember 2021
Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Pengeluaran Pembantu

Amanda Sri

Ir. Amanda Sri Mulani, SP


NIP. NIP.

Lembar Asli : Untuk Pengguna Anggaran/PPK-SKPD


Salinan 1 : Untuk Kuasa BUD
Salinan 2 : Untuk Bendahara Pengeluaran/PPTK
Salinan 3 : Untuk Arsip Bendahara Pengeluaran/PPTK

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 84


PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN LANGSUNG (SPP-LS) PIHAK KETIGA LAINNYA
NOMOR: 939/140/SPP-LS/DPKPP/XII/2021
Tahun Anggaran : 2021

RINCIAN RENCANA PENGGUNAAN

NO KODE REKENING URAIAN Nilai Rupiah


Nama Kegiatan/ Sub Kegiatan 1
01 Non Program
01.01 Non Kegiatan
1 5 . 1 . 1. 02 . 01 Tambahan penghasilan berdasarkan beban kerjaPembersih.Belanja
Rp peralatan
132.924.989,00
kebersihan dan bahanPembers

TOTAL Rp 132.924.989,00
Terbilang : seratus tiga puluh dua juta sembilan ratus
dua puluh empat ribu sembilan ratus delapan puluh
sembilan

Kota ABC, 12 Desember 2021


Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Bendahara Pengeluaran/ Bendahara
Anggaran pengeluaran Pembantu

Amanda Sri
Ir. Amanda Sri Mulani, SP
NIP NIP.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 85


PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERINTAH MEMBAYAR
LANGSUNG (LS)
Tahun Anggaran : 2021 No. SPM: 939/140/SPP-LS/DPKPP/XII/2021
KUASA BENDAHARA UMUM DAERAH PEMERINTAH KOTA ABC Potongan-Potongan:
Supaya menerbitkan SP2D kepada: No. KODE REKENING URAIAN NILAI
SKPD : DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN & PERIKANAN 1 7.1.1.4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Rp 11.179.704,00
Bendahara/Pihak Ketiga *) : BEND PENGEL DISPERTAN KPP
No. Rekening Bank : 1.002.00.5555 Rp 11.179.704,00
Nama Bank : BANK DAERAH
NPWP : 55.402.783.5-526.000
Dasar Pembayaran : 0523 TAHUN 2021
Untuk Keperluan : MEMBAYAR TAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN BEBAN KERJA
KRITERIA TANGGUNG JAWAB PEKERJAAN BULAN NOVEMBER 2021
DAN KRITERIA TUGAS KHUSUS BULAN DESEMBER 2021
Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SPM)
No. KODE REKENING URAIAN NILAI

Pembebanan Pada Kode Rekening:


KODE REKENING URAIAN NILAI
3.03.00.00.5.1.1.02.01 Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja Rp 132.924.989,00 SPM yang dibayarkan
Rp 132.924.989,00 Jumlah yang diminta Rp 132.924.989,00
Jumlah potongan Rp 11.179.704,00
JUMLAH SPP YANG DIMINTA Rp 132.924.989,00 Jumlah yang dibayarkan Rp 121.745.285,00
Seratus tiga puluh dua juta sembilan ratus dua puluh
empat ribu sembilan ratus delapan puluh sembilan Uang Sejumlah : Seratus dua puluh satu juta tujuh ratus empat puluh lima ribu dua ratus
rupiah delapan puluh lima rupiah

KOTA ABC, 12 Desember 2021


PENGGUNA ANGGARAN

Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
Nomor dan Tanggal SPP : 939/140/SPP-LS/DPKPP/XII/2021 dan 12 Desember 2021 NIP. 19751812 200412 1 004

SPM ini sah apabila telah ditandatangani dan distempel oleh Kepala SKPD

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 86


TRANSAKSI 18
PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

No. SPM : 932/134/SPM-LS/DPKPP/XII/2021 Dari : Kuasa BUD


Tanggal : 03 Desember 2021 Nomor : 958/10961/SP2D-LS/DPKPP/XII/2021
SKPD : DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN Tanggal : 12 Desember 2021
DAN PERIKANAN Tahun Anggaran : 2021
Bank/Pos : PT. Bank Daerah - Rekening Kas Umum Daerah Pemerintah Kota ABC
Hendaklah mencairkan/memindahbukukan dari baki rekening Nomor 1-002-00777-7 Uang sebesar Rp. 24.959.900,00
(terbilang : Dua puluh empat juta sembilan ratus lima puluh sembilan ribu sembilan ratus rupiah )

Kepada : BERKAH CV
NPWP : 75.666.344.2-517.000
No. Rekening Bank : 1002004451
Bank/Pos : Bank Daerah
Keperluan Untuk : MEMBYR 100% X 27.874.000 = 27.874.000 PEKERJAAN PENGADAAN BELANJA TANAMAN
DAN PERLENGKAPAN SESUAI SPK NO. 2427.2/X/2021 TGL. 22-10-2021 &
SP NO. 2427.3/X/2021 TGL. 22-10-2021 KEGIATAN PENYEDIAAN SARPRODTANBUN
Pagu Anggaran : Rp 27.874.000,00

No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH


1 3.03.18.02.5.2.2.02.02 Belanja Bahan/Bibit Tanaman Rp 27.874.000,00
JUMLAH Rp 27.874.000,00
Potongan-Potongan:
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH
1 7.1.1.4.5 Pajak Penghasilan Ps 4 (2) Rp 380.100,00
2 7.1.1.5.1 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Rp 2.534.000,00
JUMLAH Rp 2.914.100,00
Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH

SP2D yang Dibayarkan


Jumlah yang diminta : Rp 27.874.000,00
Jumlah potongan : Rp 2.914.100,0
Jumlah yang dibayarkan : Rp 24.959.900,00
Uang Sejumlah : Dua puluh empat juta sembilan ratus lima puluh sembilan ribu sembilan ratus rupiah

Lembar 1 : Bank yang Ditunjuk Kota ABC, 12 Desember 2021


Lembar 2 : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Bendara Umum Daerah
Lembar 3
Lembar 4
:
:
Arsip Kuasa BUD
Pihak Ketiga *) Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
NIP. 19751812 200412 1 004

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 87


TRANSAKSI 19
PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

No. SPM : 932/140/SPM-LS/DPKPP/XII/2021 Dari : Kuasa BUD


Tanggal : 06 Desember 2021 Nomor : 958/11038/SP2D-LS/DPKPP/XII/2021
SKPD : DINAS PERTANIAN, KETAHANAN Tanggal : 13 Desember 2021
PANGAN DAN PERIKANAN Tahun Anggaran : 2021
Bank/Pos : PT. Bank Daerah - Rekening Kas Umum Daerah Pemerintah Kota ABC
Hendaklah mencairkan/memindahbukukan dari baki rekening Nomor 1-002-00777-7 Uang sebesar Rp. 121.745.285,00
(terbilang : Seratus dua puluh satu juta tujuh ratus empat puluh lima ribu dua ratus delapan puluh lima rupiah )

Kepada : BEND PENGEL DISPERTAN KPP


NPWP : 75.666.344.2-517.000
No. Rekening Bank : 1002004451
Bank/Pos : Bank Daerah
Keperluan Untuk : MEMBAYAR TAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN BEBAN KERJA
KRITERIA TANGGUNG JAWAB PEKERJAAN BULAN NOVEMBER 2021 DAN
KRITERIA TUGAS KHUSUS BULAN DESEMBER 2021
Pagu Anggaran : Rp 132.924.989,00

No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH


1 3.03.00.00.5.1.1.02.01 Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja Rp 132.924.989,00
JUMLAH Rp 132.924.989,00
Potongan-Potongan:
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH
1 7.1.1.4.1 Pajak Penghasilan Ps 21 Rp 11.179.704,00
JUMLAH Rp 11.179.704,00
Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH

SP2D yang Dibayarkan


Jumlah yang diminta : Rp 132.924.989,00
Jumlah potongan : Rp 11.179.704,0
Jumlah yang dibayarkan : Rp 121.745.285,00
Uang Sejumlah : Seratus dua puluh satu juta tujuh ratus empat puluh lima ribu dua ratus delapan puluh lima
rupiah

Lembar 1 : Bank yang Ditunjuk Kota ABC, 13 Desember 2021


Lembar 2 : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Bendara Umum Daerah
Lembar 3
Lembar 4
:
:
Arsip Kuasa BUD
Pihak Ketiga *) Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
NIP. 19751812 200412 1 004

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 88


TRANSAKSI 20

PEMERINTAH KOTA ABC


SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)
NOMOR: 939/146/SPP-LS/DPKPP/XII/2021

SPP Langsung (LS)

Kode
1. Nama SKPD/ Unit Kerja : Dinas Pertanian dan KPP (1.01.01)
2. Kode dan Nama Sub Kegiatan : (1.01.01.08)
3. Nama Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran : Ir. Agustina, MM
4. Nama PPTK : Ir. Amanda
5 Nama BendaharaPengeluaran /Bendahara Pengeluaran Pembantu: Sri Mulani, SP
6 NPWP BendaharaPengeluaran /Bendahara Pengeluaran Pembantu
:
7. Nama Bank : Bank Daerah
8. Nomor Rekening Bank : 1.002.00.5555 (1.01)
9. Untuk Keperluan : Membayar 100% x 27.948.000 = 27.948.000 Pekerjaan Perencanaan
Sarana dan prasarana Edupark Mini sesuai kontrak nomor.
050/2440.2/X/2018 TGL. 24-10-2018 & SPMK NO. 050/2441.3/X/2018 tgl
24-10-2018 Kegiatan Pembanguan Gedung Kantor (-)
10. Dasar Pengeluaran : SPD Belanja Modal Nomor 3.03.02.000.5.1 Tanggal 25 September 2021 (-)
Sebesar Rp27.948.000,00
dua puluh tujuh juta sembilan ratus empat puluh delapan ribu

No Uraian
I SPD I
Tanggal : 25 September 2021 Nomor : 3.03.02.000.5.1 Nominal : Rp 27.948.000,00

II SP2D Sebelumnya

Pada SPP ini ditetapkan lampiran-lampiran yang diperlukan sebagaimana tertera pada daftar kelengkapan dokumen SPP ini
Kota ABC, 14 Desember 2021
Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Pengeluaran Pembantu

Amanda Sri
Ir. Amanda Sri Mulani, SP
NIP. NIP.

Lembar Asli : Untuk Pengguna Anggaran/PPK-SKPD


Salinan 1 : Untuk Kuasa BUD
Salinan 2 : Untuk Bendahara Pengeluaran/PPTK
Salinan 3 : Untuk Arsip Bendahara Pengeluaran/PPTK

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 89


PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN LANGSUNG (SPP-LS) PIHAK KETIGA LAINNYA
NOMOR: 939/146/SPP-LS/DPKPP/XII/2021
Tahun Anggaran : 2021

RINCIAN RENCANA PENGGUNAAN

NO KODE REKENING URAIAN Nilai Rupiah


Nama Kegiatan/ Sub Kegiatan 1
01 Non Program
01.01 Non Kegiatan
1 5 . 1 . 1. 02 . 01 Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Rp 27.948.000,00

TOTAL Rp 27.948.000,00
Terbilang : dua puluh tujuh juta sembilan ratus empat
puluh delapan ribu

Kota ABC, 14 Desember 2021


Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Bendahara Pengeluaran/ Bendahara
Anggaran pengeluaran Pembantu

Amanda Sri
Ir. Amanda Sri Mulani, SP
NIP NIP.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 90


PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERINTAH MEMBAYAR
LANGSUNG (LS)
Tahun Anggaran : 2021 No. SPM: 939/146/SPP-LS/DPKPP/XII/2021
KUASA BENDAHARA UMUM DAERAH PEMERINTAH KOTA ABC Potongan-Potongan:
Supaya menerbitkan SP2D kepada: No. KODE REKENING URAIAN NILAI
SKPD : DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN & PERIKANAN 1 7.1.1.4.5 Pajak Penghasilan Ps 4 (2) Rp 1.016.291,00
Bendahara/Pihak Ketiga *) : CATUR PAWESTRI MUKTI CV 2 7.1.1.5.1 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Rp 2.540.727,00
No. Rekening Bank : 1.002.00.5555 Rp 3.557.018,00
Nama Bank : BANK DAERAH
NPWP : 75.666.344.2-526.000
Dasar Pembayaran : 0615 TAHUN 2021 TW IV
Untuk Keperluan : MEMBAYAR 100% X 27.948.000 = 27.948.000 PEKERJAAN PERENCANAAN
SARANA DAN PRASARANA EDUPARK MINI SESUAI KONTRAK No.
050/2440.2/X/2021 TGL. 24-10-2021 & SPMK NO. 050/2441.3/X/2021 TGL
24-10-2021 KEGIATAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SPM)
No. KODE REKENING URAIAN NILAI

Pembebanan Pada Kode Rekening:


KODE REKENING URAIAN NILAI
3.03.02.03.5.2.2.21.02 Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Rp 27.948.000,00 SPM yang dibayarkan
Rp 27.948.000,00 Jumlah yang diminta Rp 27.948.000,00
Jumlah potongan Rp 3.557.018,00
JUMLAH SPP YANG DIMINTA Rp 27.948.000,00 Jumlah yang dibayarkan Rp 24.390.982,00
Dua puluh tujuh juta sembilan ratus empat puluh
delapan ribu rupiah Uang Sejumlah : Dua puluh tujuh juta sembilan ratus empat puluh
delapan ribu rupiah

KOTA ABC, 14 Desember 2021


PENGGUNA ANGGARAN

Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
Nomor dan Tanggal SPP : 939/146/SPP-LS/DPKPP/XII/2021 dan 10 Desember 2021 NIP. 19751812 200412 1 004

SPM ini sah apabila telah ditandatangani dan distempel oleh Kepala SKPD

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 91


TRANSAKSI 21
PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

No. SPM : 932/138/SPM-LS/DPKPP/XII/2021 Dari : Kuasa BUD


Tanggal : 05 Desember 2021 Nomor : 958/11264/SP2D-LS/DPKPP/XII/2021
SKPD : DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN Tanggal : 17 Desember 2021
DAN PERIKANAN Tahun Anggaran : 2021
Bank/Pos : PT. Bank Daerah - Rekening Kas Umum Daerah Pemerintah Kota ABC
Hendaklah mencairkan/memindahbukukan dari baki rekening Nomor 1-002-00777-7 Uang sebesar Rp. 18.460.750,00
(terbilang : Delapan belas juta empat ratus enam puluh ribu tujuh ratus lima puluh rupiah )

Kepada : LANGIT BIROE TOUR CV


NPWP : 75.782.188.3-532.000
No. Rekening Bank : 1.002.0044.46
Bank/Pos : BANK DAERAH
Keperluan Untuk : MEMBYR 100% X 20.721.250 = 20.721.250 PEK BELANJA JASA TRASNPORTASI STUDI
BANDING SOSIALISASI DESA MANDIRI PANGAN SESUAI SPK NO. 050/2570.1
TGL. 09-11-2021 & SPMK NO. 050/2571.1 TGL. 09-11-2021 KEG PENGEMBANGAN DESA
MANDIRI PANGAN
Pagu Anggaran : Rp 20.721.250,00

No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH


1 2.03.15.14.5.2.2.03.13 Belanja Jasa Transportasi dan Akomodasi Rp 20.721.250,00
JUMLAH Rp 20.721.250,00
Potongan-Potongan:
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH
1 7.1.1.4.3 Pajak Penghasilan Ps 23 Rp 376.750,00
2 7.1.1.5.1 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Rp 1.883.750,00
JUMLAH Rp 2.260.500,00
Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH

SP2D yang Dibayarkan


Jumlah yang diminta : Rp 20.721.250,00
Jumlah potongan : Rp 2.260.500,0
Jumlah yang dibayarkan : Rp 18.460.750,00
Uang Sejumlah : Delapan belas juta empat ratus enam puluh ribu tujuh ratus lima puluh rupiah

Lembar 1 : Bank yang Ditunjuk Kota ABC, 17 Desember 2021


Lembar 2 : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Bendara Umum Daerah
Lembar 3
Lembar 4
:
:
Arsip Kuasa BUD
Pihak Ketiga *) Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
NIP. 19751812 200412 1 004

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 92


TRANSAKSI 22

PEMERINTAH KOTA ABC

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

No. SPM : 932/428/SPM-LS/PPKD/XII/2021 Dari : Kuasa BUD


Tanggal : 14 Desember 2021 Nomor : 958/12546/SP2D-LS/PPKD/XII/2021
SKPD : PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH Tanggal : 17 Desember 2021
Tahun Anggaran : 2021
Bank/Pos : PT. Bank Daerah - Rekening Kas Umum Daerah Pemerintah Kota ABC
Hendaklah mencairkan/memindahbukukan dari baki rekening Nomor 1-002-00777-7 Uang sebesar Rp. 10.000.000,00
(terbilang : Sepuluh juta rupiah)

Kepada : Terlampir
NPWP : -
No. Rekening Bank : Terlampir
Bank/Pos : Terlampir
Keperluan Untuk : Belanja Hibah kepada Badan/ Lembaga/ Organisasi - Hibah Operasional
RT/RW kepada 5 RT Kelurahan Anggrek (Data Terlampir)
Pagu Anggaran : Rp 10.000.000,00

No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH


Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi
1 4.04.00.00.5.1.4.05.01 Rp 10.000.000,00

JUMLAH Rp 10.000.000,00
Potongan-Potongan:
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH
1
2
JUMLAH Rp -
Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH

SP2D yang Dibayarkan


Jumlah yang diminta : Rp 10.000.000,00
Jumlah potongan : Rp -
Jumlah yang dibayarkan : Rp 10.000.000,00
Uang Sejumlah : Sepuluh juta rupiah

Lembar 1 : Bank yang Ditunjuk Kota ABC, 17 Desember 2021


Lembar 2 : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Bendara Umum Daerah
Lembar 3
Lembar 4
:
:
Arsip Kuasa BUD
Pihak Ketiga *) Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
NIP. 19751812 200412 1 004

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 93


TRANSAKSI 23
PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

No. SPM : 932/135/SPM-LS/DPKPP/XII/2021 Dari : Kuasa BUD


Tanggal : 05 Desember 2021 Nomor : 958/11367/SP2D-LS/DPKPP/XII/2021
SKPD : DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN Tanggal : 18 Desember 2021
DAN PERIKANAN Tahun Anggaran : 2021
Bank/Pos : PT. Bank Daerah - Rekening Kas Umum Daerah Pemerintah Kota ABC
Hendaklah mencairkan/memindahbukukan dari baki rekening Nomor 1-002-00777-7 Uang sebesar Rp. 6.691.105,00
(terbilang : Enam juta enam ratus sembilan puluh satu ribu seratus lima rupiah )

Kepada : RISMA LARASATI CV


NPWP : 75.782.188.3-532.000
No. Rekening Bank : 1.002.0044.46
Bank/Pos : BANK DAERAH
Keperluan Untuk : MEMBAYAR TAHAP IV SEBESAR Rp 7.472.300 PEKERJAAN PENGADAAN BELANJA
PERALATAN KEBERSIHAN DAN BAHAN PEMBERSIH SESUAI SPK NO. 050/408.3/II/2021
TGL. 13-02-2021 & SP NO. 050/408.2/II/2021 TGL. 13-02-2021 KEG PENYEDIAAN JASBER
KANTOR
Pagu Anggaran : Rp 7.472.300,00

No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH


1 3.03.01.08.5.2.2.01.05 Belanja Peralatan Kebersihan Dan Bahan Pembersih Rp 7.472.300,00
JUMLAH Rp 7.472.300,00
Potongan-Potongan:
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH
1 7.1.1.4.2 Pajak Penghasilan Ps 22 Rp 101.895,00
2 7.1.1.5.1 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Rp 679.300,00
JUMLAH Rp 781.195,00
Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH

SP2D yang Dibayarkan


Jumlah yang diminta : Rp 7.472.300,00
Jumlah potongan : Rp 781.195,0
Jumlah yang dibayarkan : Rp 6.691.105,00
Uang Sejumlah : Enam juta enam ratus sembilan puluh satu ribu seratus lima rupiah

Lembar 1 : Bank yang Ditunjuk Kota ABC, 18 Desember 2021


Lembar 2 : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Bendara Umum Daerah
Lembar 3
Lembar 4
:
:
Arsip Kuasa BUD
Pihak Ketiga *) Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
NIP. 19751812 200412 1 004

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 94


TRANSAKSI 24
PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

No. SPM : 932/139/SPM-LS/DPKPP/XII/2021 Dari : Kuasa BUD


Tanggal : 05 Desember 2021 Nomor : 958/11531/SP2D-LS/DPKPP/XII/2021
SKPD : DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN Tanggal : 20 Desember 2021
DAN PERIKANAN Tahun Anggaran : 2021
Bank/Pos : PT. Bank Daerah - Rekening Kas Umum Daerah Pemerintah Kota ABC
Hendaklah mencairkan/memindahbukukan dari baki rekening Nomor 1-002-00777-7 Uang sebesar Rp. 46.046.637,00
(terbilang : Empat puluh enam juta empat puluh enam ribu enam ratus tiga puluh tujuh rupiah )

Kepada : MARTITO MAKMUR CV


NPWP : 75.570.967.6-532.000
No. Rekening Bank : 100204447
Bank/Pos : BANK DAERAH
Keperluan Untuk : MEMBAYAR 100% X 51.685.000 = 51.685.000 PEKERJAAN PEMBANGUNAN RUANG
PENYIMPANAN SAPRODI SESUAI KONTRAK NO. 050/2482/X/2021 TGL. 29-10-2021
& SPMK NO. 050/2483/X/2021 TGL. 29-10-2021 KEGIATAN PENYEDIAAN SARPRODTANBUN
Pagu Anggaran : Rp 51.685.000,00

No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH


1 3.03.18.02.5.2.3.49.02 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gudang Rp 51.685.000,00
JUMLAH Rp 51.685.000,00
Potongan-Potongan:
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH
1 7.1.1.4.5 Pajak Penghasilan Ps 4 (2) Rp 939.727,00
2 7.1.1.5.1 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Rp 4.698.636,00
JUMLAH Rp 5.638.363,00
Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH

SP2D yang Dibayarkan


Jumlah yang diminta : Rp 51.685.000,00
Jumlah potongan : Rp 5.638.363,0
Jumlah yang dibayarkan : Rp 46.046.637,00
Uang Sejumlah : Empat puluh enam juta empat puluh enam ribu enam ratus tiga puluh tujuh rupiah

Lembar 1 : Bank yang Ditunjuk Kota ABC, 20 Desember 2021


Lembar 2 : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
Lembar 3
Lembar 4
:
:
Arsip Kuasa BUD
Pihak Ketiga *)
Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
NIP. 19751812 200412 1 004

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 95


TRANSAKSI 25

PEMERINTAH KOTA ABC

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

No. SPM : 932/02/SPM-TU/PPKD/XII/2021 Dari : Kuasa BUD


Tanggal : 21 Desember 2021 Nomor : 958/12639/SP2D-TU/PPKD/XII/2021
SKPD : PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH Tanggal : 21 Desember 2021
Tahun Anggaran : 2021
Bank/Pos : PT. Bank Daerah - Rekening Kas Umum Daerah Pemerintah Kota ABC
Hendaklah mencairkan/memindahbukukan dari baki rekening Nomor 1-002-00777-7 Uang sebesar Rp. 1.391.892.500,00
(terbilang : Satu milyar tiga ratus sembilan puluh satu juta delapan ratus sembilan puluh dua ribu lima ratus rupiah )

Kepada : BENDAHARA PENGELUARAN BPBD


NPWP : 00.123.333.0.444.000
No. Rekening Bank : 200777888
Bank/Pos : BANK DAERAH
Keperluan Untuk : Belanja Tidak Terduga - Belanja untuk Pananganan Tanggap Darurat
Bencana Paska Kebakaran Pasar Kota ABC
Pagu Anggaran : Rp 1.391.892.500,00

No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH


Kas di Bendahara Pengeluaran - Bank
1 4.04.00.00.1.1.1.03.01 Rp 1.391.892.500,00

JUMLAH Rp 1.391.892.500,00
Potongan-Potongan:
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH
1
2
JUMLAH Rp -
Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH

SP2D yang Dibayarkan


Jumlah yang diminta : Rp 1.391.892.500,00
Jumlah potongan : Rp -
Jumlah yang dibayarkan : Rp 1.391.892.500,00
Uang Sejumlah : Satu milyar tiga ratus sembilan puluh satu juta delapan ratus sembilan puluh dua ribu lima ratus rupiah

Lembar 1 : Bank yang Ditunjuk Kota ABC, 21 Desember 2021


Lembar 2 : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Bendara Umum Daerah
Lembar 3
Lembar 4
:
:
Arsip Kuasa BUD
Pihak Ketiga *) Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
NIP. 19751812 200412 1 004

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 96


TRANSAKSI 26

PEMERINTAH KOTA ABC


SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

No. SPM : 932/141/SPM-LS/DPKPP/XII/2021 Dari : Kuasa BUD


Tanggal : 06 Desember 2021 Nomor : 958/11713/SP2D-LS/DPKPP/XII/2021
SKPD : DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN Tanggal : 23 Desember 2021
DAN PERIKANAN Tahun Anggaran : 2021
Bank/Pos : PT. Bank Daerah - Rekening Kas Umum Daerah Pemerintah Kota ABC
Hendaklah mencairkan/memindahbukukan dari baki rekening Nomor 1-002-00777-7 Uang sebesar Rp. 14.692.363,00
(terbilang : Empat belas juta enam ratus sembilan puluh dua ribu tiga ratus enam puluh tiga rupiah )

Kepada : CATUR PAWESTRI MUKTI CV


NPWP : 75.666.344.2-526.000
No. Rekening Bank : 1.002.0044.48
Bank/Pos : BANK DAERAH
Keperluan Untuk : MEMBAYAR 100% X 16.835.000 = 16.835.000 PEKERJAAN PERENCANAAN BANGUNAN TALUD
SALURAN IRIGASI TERSIER SESUAI SPK NO. 050/900.2/IV/2021 TGL. 09-09-2021 & SPMK NO.
900.3/IV/2021 TGL. 09-04-2021 KEG PENGADAAN SARPRASTEKTANBUN TEPATGUNA
Pagu Anggaran : Rp 16.835.000,00

No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH


1 3.03.17.02.5.2.3.61.03 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan PembawaRp
Irigasi 16.835.000,00
JUMLAH Rp 16.835.000,00
Potongan-Potongan:
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH
1 7.1.1.4.5 Pajak Penghasilan Ps 4 (2) Rp 612.182,00
2 7.1.1.5.1 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Rp 1.530.455,00
JUMLAH Rp 2.142.637,00
Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH

SP2D yang Dibayarkan


Jumlah yang diminta : Rp 16.835.000,00
Jumlah potongan : Rp 2.142.637,0
Jumlah yang dibayarkan : Rp 14.692.363,00
Uang Sejumlah : Empat belas juta enam ratus sembilan puluh dua ribu tiga ratus enam puluh tiga rupiah

Lembar 1 : Bank yang Ditunjuk Kota ABC, 23 Desember 2021


Lembar 2 : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Bendara Umum Daerah
Lembar 3
Lembar 4
:
:
Arsip Kuasa BUD
Pihak Ketiga *) Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
NIP. 19751812 200412 1 004

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 97


TRANSAKSI 27

PEMERINTAH KOTA ABC


SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN LANGSUNG (SPP-LS) PIHAK KETIGA LAINNYA
NOMOR: 939/475/SPP-LS/PPKD/XII/2021
Tahun Anggaran : 2020

RINCIAN RENCANA PENGGUNAAN

NO KODE REKENING URAIAN Nilai Rupiah


Nama Kegiatan/ Sub Kegiatan 1
01 Non Program
01.01 Non Kegiatan
1 6.2.2.02.06 Penyertaan Modal pada Perumda Pergudangan Rp 1.000.000.000,00
dan Aneka Usaha
TOTAL Rp 1.000.000.000,00
Terbilang : satu milyar

Kota ABC, 28 Desember 2021


Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Bendahara Pengeluaran/ Bendahara
Anggaran pengeluaran Pembantu

Amanda Sri
drh. AGUSTINA FORTUNATA Erika Dun, S.E
NIP NIP.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 98


PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)
NOMOR: 939/475/SPP-LS/PPKD/XII/2018

SPP Langsung (LS)

Kode
1. Nama SKPD/ Unit Kerja : Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (1.01.01)
2. Kode dan Nama Sub Kegiatan : (1.01.01.08)
3. Nama Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran : drh. AGUSTINA FORTUNATA
4. Nama PPTK : Nugroho Atmaja, S.IP
5 Nama BendaharaPengeluaran /Bendahara Pengeluaran Pembantu: Erika Dun, S.E
6 NPWP BendaharaPengeluaran /Bendahara Pengeluaran Pembantu:
7. Nama Bank : Bank Daerah
8. Nomor Rekening Bank : 1.002.00.5555 (1.01)
9. Untuk Keperluan : Penyertaan Modal Pemerintah Kota ABC Pada Perusahaan Umum (-)
10. Dasar Pengeluaran : SPD Penyertaan Modal Nomor 3.03.02.000.5.1 Tanggal 25 September 2021 (-)
Sebesar Rp1.000.000.000,00
satu milyar

No Uraian
I SPD I
Tanggal : 25 September 2021 Nomor : 3.03.02.000.5.1 Nominal : Rp 1.000.000.000,00

II SP2D Sebelumnya

Pada SPP ini ditetapkan lampiran-lampiran yang diperlukan sebagaimana tertera pada daftar kelengkapan dokumen SPP ini
Kota ABC, 28 Desember 2021
Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Pengeluaran Pembantu

Amanda Sri
Nugroho Atmaja, S.IP Erika Dun, S.E
NIP. NIP.

Lembar Asli : Untuk Pengguna Anggaran/PPK-SKPD


Salinan 1 : Untuk Kuasa BUD
Salinan 2 : Untuk Bendahara Pengeluaran/PPTK
Salinan 3 : Untuk Arsip Bendahara Pengeluaran/PPTK

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 99


PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERINTAH MEMBAYAR
LANGSUNG (LS)
Tahun Anggaran : 2021 No. SPM: 932/475/SPM-LS/PPKD/XII/2021
KUASA BENDAHARA UMUM DAERAH PEMERINTAH KOTA ABC Potongan-Potongan:
Supaya menerbitkan SP2D kepada: No. KODE REKENING URAIAN NILAI
SKPD : PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH 1
Bendahara/Pihak Ketiga *) : PERUSAHAAN UMUM DAERAH 2
No. Rekening Bank : 100399988888 Rp -
Nama Bank : BANK DAERAH
NPWP : 00.777.123.9-111.000
Dasar Pembayaran : 0538 TAHUN 2021
Untuk Keperluan : Penyertaan Modal Pemerintah Kota ABC Pada Perusahaan Umum

Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SPM)


Pembebanan Pada Kode Rekening: No. KODE REKENING URAIAN NILAI
KODE REKENING URAIAN NILAI
4.04.00.00.6.2.2.02.06 Penyertaan Modal pada Perumda Pergudangan Rp 1.000.000.000,00
dan Aneka Usaha
SPM yang dibayarkan
JUMLAH Rp 1.000.000.000,00 Jumlah yang diminta Rp 1.000.000.000,00
Jumlah potongan Rp -
JUMLAH SPP YANG DIMINTA Rp 1.000.000.000,00 Jumlah yang dibayarkan Rp 1.000.000.000,00
Satu milyar rupiah
Uang Sejumlah : Satu milyar rupiah

KOTA ABC, 28 Desember 2021


PENGGUNA ANGGARAN

Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
Nomor dan Tanggal SPP : 939/475/SPP-LS/PPKD/XII/2021 dan 28 December 2021 NIP. 19761710 200312 2 003
SPM ini sah apabila telah ditandatangani dan distempel oleh Kepala SKPD

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


10
0
TRANSAKSI 28

PEMERINTAH KOTA ABC

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

No. SPM : 932/475/SPM-LS/PPKD/XII/2021 Dari : Kuasa BUD


Tanggal : 28 Desember 2021 Nomor : 958/12757/SP2D-LS/PPKD/XII/2021
SKPD : PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH Tanggal : 31 Desember 2021
Tahun Anggaran : 2021
Bank/Pos : PT. Bank Daerah - Rekening Kas Umum Daerah Pemerintah Kota ABC
Hendaklah mencairkan/memindahbukukan dari baki rekening Nomor 1-002-00777-7 Uang sebesar Rp. 1.000.000.000,00
(terbilang : Satu milyar rupiah)

Kepada : PERUSAHAAN UMUM DAERAH


NPWP : 00.777.123.9-111.000
No. Rekening Bank : 100399988888
Bank/Pos : BANK DAERAH
Keperluan Untuk : Penyertaan Modal Pemerintah Kota ABC Pada Perusahaan Umum
Pagu Anggaran : Rp 1.000.000.000,00

No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH


Penyertaan Modal pada Perumda Pergudangan dan Aneka Usaha
1 4.04.00.00.6.2.2.02.06 Rp 1.000.000.000,00

JUMLAH Rp 1.000.000.000,00
Potongan-Potongan:
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH
1
2
JUMLAH Rp -
Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH

SP2D yang Dibayarkan


Jumlah yang diminta : Rp 1.000.000.000,00
Jumlah potongan : Rp -
Jumlah yang dibayarkan : Rp 1.000.000.000,00
Uang Sejumlah : Satu milyar rupiah

Lembar 1 : Bank yang Ditunjuk Kota ABC, 31 Desember 2021


Lembar 2 : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Bendara Umum Daerah
Lembar 3
Lembar 4
:
:
Arsip Kuasa BUD
Pihak Ketiga *) Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
NIP. 19751812 200412 1 004

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


10
1
BAHAN BACAAN GURU DAN SISWA

Judul : PENCATATAN TRANSAKSI PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KE DALAM


JURNAL

A. TRANSAKSI PENDAPATAN DAERAH


1. Ruang Lingkup Pendapatan Pemerintah Daerah
a. Definisi
Definisi Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan oleh Bendahara Umum
Negara/ Bendahara Umum Daerah atau oleh entitas pemerintah lainnya yang
menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali
oleh pemerintah. Sedangkan definisi Pendapatan-LO adalah semua hak
pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode
tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. Secara garis
besar perbedaan Pendapatan-LRA dan Pendapatan-LO adalah :
PENDAPATAN – LRA PENDAPATAN - LO
Diukur dan diakui dengan basis Diukur dan diakui dengan basis
dengan dengan
basis akuntansi kas basis akuntansi akrual
Merupakan unsur pembentuk Merupakan unsur pembentuk
Laporan Laporan
Realisasi Anggaran (LRA) Operasional (LO)
Berada dalam kelompok Bagan Akun Berada dalam kelompok Bagan Akun
Standar (BAS) nomor 4 Standar (BAS) nomor 8
b. Klasifikasi Pendapatan
Klasifikasi pendapatan menurut PP no 71 tahun 2010 dan Permendagri 64
tahun 2013 yaitu:
- Pendapatan Asli Daerah (PAD)
- Pendapatan Transfer
- Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah
Adapun rincian dari ketiga klasifikasi pendapatan tersebut adalah sebagai
berikut :

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


10
2
1) Tingkat PPKD
4.1 PAD - LRA
4.1.1 Pendapatan Pajak Daerah - LRA
4.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah - LRA
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
4.1.3 Dipisahkan - LRA
4.1.4 Lain-Lain PAD yang Sah - LRA
4.2 PENDAPATAN TRANSFER
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Dana perimbangan
4.2.1 LRA
4.2.4 Pendapatan Transfer Antar Daerah
4.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - LRA
4.3.1 Pendapatan Hibah - LRA
4.3.2 Pendapatan Lainnya – LRA
8 PENDAPATAN - LO
8.1 PAD - LO
8.1.1 Pendapatan Pajak Daerah - LO
8.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah - LO
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
8.1.3 Dipisahkan - LO
8.1.4 Lain-lain PAD Yang Sah - LO
8.2 Pendapatan Transfer - LO
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Dana perimbangan
8.2.1 LO
8.2.4 Bantuan Keuangan - LO
8.3 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah - LO
8.3.1 Pendapatan Hibah - LO
8.3.2 Dana Darurat - LO
8.3.3 Pendapatan Lainnya - LO
2) Tingkat SKPD
4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LRA
4.1.1 Pendapatan Pajak Daerah - LRA
4.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah - LRA
4.1.4 Lain-lain PAD Yang Sah – LRA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


10
3
8 PENDAPATAN - LO
8.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LO
8.1.1 Pendapatan Pajak Daerah - LO
8.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah - LO
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
8.1.3
Dipisahkan - LO
8.1.4 Lain-lain PAD Yang Sah - LO
8.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - LO
8.3.1 Pendapatan Hibah - LO
8.3.2 Dana Darurat - LO
8.3.3 Pendapatan Lainnya - LO
8.4 SURPLUS NON OPERASIONAL - LO
8.4.1 Surplus Penjualan Aset Non Lancar - LO
8.4.2 Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - LO
8.4.3 Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO
8.5 PENDAPATAN LUAR BIASA
8.5.1 Pendapatan Luar Biasa - LO
c. Pengakuan
1) Pengakuan Pendapatan-LRA
Sejalan dengan ketentuan penatausahaan keuangan daerah dalam Pasal 187
ayat (2) Permendagri 13 Tahun 2006 beserta perubahannya, dimana terdapat
3 cara penerimaan pendapatan daerah, yaitu : (1) Disetor langsung ke BUD;
(2) Disetor melalui bendahara penerimaan; serta (3) Disetor melalui bank lain,
lembaga keuangan dan/atau kantor pos, sesuai IPSAP Nomor 2 serta Lampiran
I Permendagri 64 Tahun 2013, PendapatanLRA juga diakui pada saat :
 Pendapatan di terima di Rekening Kas Umum Daerah, atau
 Pendapatan diterima oleh bendahara penerimaan di SKPD, atau
 Pendapatan diterima entitas lain diluar pemerintah daerah atas nama
BUD.
Sehingga, ketika bendahara penerimaan menerima nota debit dari BUD atas
penyetoran pajak/retribusi oleh wajib pajak/retribusi langsung ke BUD, maka
atas dasar nota debit tersebut fungsi akuntansi dapat mencatat Pendapatan-
RA terkait. Demikian pula, ketika bendahara penerimaan menerima uang tunai
dari wajib pajak/retribusi atas penyetoran pajak/retribusi, maka atas dasar

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


10
4
dokumen penerimaan uang tunai tersebut fungsi akuntansi juga dapat
mencatat Pendapatan-LRA terkait.
Pengakuan Pendapatan-LRA yang diterima oleh bendahara penerimaan juga
meliputi atas pendapatan kas yang diterima SKPD dan digunakan langsung
tanpa disetor ke RKUD maupun pendapatan kas yang berasal dari hibah
langsung dimana untuk keduanya pada akhir periode tertentu dilaporkan
kepada BUD melalui dokumen pengesahan.
2) Pengakuan Pendapatan Daerah-LO
Berdasarkan SAP (PP No 71 tahun 2010 dan Permendagri Nomor 64 Tahun
2013),
secara konseptual pendapatan berbasis akrual diakui saat:
o Timbulnya hak atas pendapatan (earned);
o Pendapatan direalisasi (realized), yaitu adanya aliran masuk sumber daya
ekonomi.
Sejalan dengan konsep pendapatan berbasis akrual tersebut, berdasarkan
jenis
pendapatannya, pengakuan Pendapatan-LO adalah sebagai berikut :
 PAD
- PAD dengan penetapan
Pendapatan-LO dari PAD yang didahului dengan surat ketetapan (seperti
: Pajak Bumi dan Bangunan, TGR, Denda atas keterlambatan pekerjaan,
Denda Pajak/ Retribusi, dan berbagai Pajak/Retribusi lainnya yang
didahului dengan SKP-D/ SKR-D) diakui ketika terbitnya Surat Ketetapan
atas pendapatan terkait. Pengakuan pendapatan sebelum diterimanya
kas ini menimbulkan konsekuensi pengakuan piutang.
- PAD tanpa penetapan
Pendapatan-LO dari PAD yang tanpa didahului dengan surat ketetapan
(seperti):
Penerimaan dari Pajak yang bersifat self assessment, Jasa Giro, Bunga
Deposito, Komisi, Fasos/Fasum, Hasil Pemanfaatan Kekayaan Daerah,
dan berbagai Pajak/Retribusi lainnya yang tidak didahului dengan SKP-
D/SKR-D) diakui Ketika pembayaran telah diterima. Sehingga
pengakuan Pendapatan-LO untuk jenis pendapatan ini akan bersamaan
dengan pengakuan Pendapatan-LRA nya. Khusus untuk penerimaan
pajak yang bersifat self assessment, munculnya ketetapan kurang/lebih

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


10
5
bayar perhitungan pajak diakhir periode menimbulkan konsekuensi
pengakuan piutang/utang.
- PAD Hasil Eksekusi Jaminan
Pendapatan-LO dari hasil eksekusi jaminan diakui pada saat pihak
ketiga tidak menunaikan kewajibannya yaitu pada saat dokumen
eksekusi yang sah diterbitkan.
 Pendapatan Transfer
Pendapatan-LO dari penerimaan Transfer (seperti : Pendapatan Bagi Hasil
PajakProvinsi, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil,
dsb) diakui ketika diterima nya kas pada RKUD.
Pengakuan Pendapatan Transfer-LO yang dilakukan pada saat penerimaan
kas (bukan ketika ketetapan mengenai alokasi diterbitkan) dikarenakan
terdapat persyaratan dan kondisi ditentukan oleh peraturan perundang-
undangan yang menyebabkan realisasi transfer akan berbeda dengan
ketetapan alokasinya.
Namun demikian, pengakuan Pendapatan-LO untuk kurang/lebih salur
dana transfer dilakukan ketika ketetapan atas alokasi kurang/lebih salur
tersebut diterbitkan. Hal ini dikarenakan realisasi dari kurang/lebih salur
akan sama dengan nilai alokasinya.
 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Pendapatan-LO dari Lain-Lain Pendapatan Yang Sah seperti pendapatan
hibah, diakui ketika diterimanya kas pada RKUD atau diterbitkannya
dokumen bukti serah terima/pengesahan hibah barang/jasa. Adapun
dokumen naskah perjanjian hibah belum dapat dijadikan dasar pengakuan
hibah karena terdapat persyaratan yang memungkinkan realisasi hibah
berbeda dengan naskah perjanjiannya. Untuk penerimaan yang diperoleh
dari kegiatan yang non-operasional (seperti : surplus penjualan asset non-
lancar, surplus penyelesaian kewajiban jangka panjang, dll), Pendapatan
Non-Operasional diakui ketika dokumen berita acara kegiatan telah
diterima
2. Pencatatan Transaksi Pendapatan Pemerintah Daerah
Pencatatan Pendapatan-LRA dalam Buku Jurnal dibuat dalam konteks pemda
sebagai entitas akuntansi anggaran, sedangkan pencatatan Pendapatan-LO dibuat
dalam konteks pemda sebagai entitas akuntansi keuangan.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


10
6
Perlu dicatat bahwa ketika ada transaksi terkait pendapatan, maka
kemungkinannya adalah tunai atau kredit. Semua pendapatan selalu dicatat di buku
jurnal finansial untuk menghasilkan Laporan Operasional (LO) dengan menggunakan
akun Pendapatan-LO (Kode akun diawali angka “8“), sedangkan hanya yang
menyangkut pendapatan tunai yang juga dicatat di buku jurnal realisasi anggaran
dengan menggunakan akun Pendapatan-LRA (Kode akun diawali dengan angka “4”).
Khusus untuk akun Pendapatan-LO, disamping untuk mencatat transaksi dalam
bentuk uang (Cash) baik transaksi tunai maupun kredit, juga digunakan untuk
mencatat transaksi noncash seperti hibah arang/aset. Baik Pendapatan-LRA
maupun Pendapatan-LO dicatat menggunakan mekanisme double entry.
 PAD Dengan Penetapan
- Ketika SKP-D/SKR-D diterbitkan (asumsi unit pemungut pajak ada di SKPD
tertentu):
Terjadi pengakuan Pendapatan-LO dan muncul piutang, yaitu :
(D) Piutang Pajak …….. Xxx
(K) Pendapatan Pajak ....-LO Xxx
- Ketika Wajib Pajak/Retribusi melakukan pembayaran :
Selain terjadi penghapusan piutang dan memunculkan kas (dengan asumsi
pembayaran dilakukan melalui bendahara penerimaan), juga terjadi
pengakuan Pendapatan-LRA, yaitu :
Jurnal Penghapusan Piutang :
(D) Kas di Bendahara Penerimaan xxx
(K) Piutang Pajak …….. xxx
Jurnal Pengakuan Pendapatan-LRA :
(D) Estimasi Perubahan SAL xxx
(K) Pendapatan Pajak ....-LRA xxx
- Ketika pajak/retribusi disetorkan ke RKUD :
Mengurangi kas di bendahara penerimaan serta muncul akun resiprokal
akibat terjadi aliran kas masuk ke RKUD, yaitu :
Pencatatan di SKPD :
(D) RK-PPKD Xxx
(K) Kas di Bendahara Penerimaan Xxx

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


10
7
Pencatatan di PPKD :
(D) Kas di Kasda Xxx
(K) RK-SKPD Xxx
 PAD Tanpa Penetapan
- Ketika Wajib Pajak/Retribusi melakukan pembayaran :
Terjadi pengakuan Pendapatan-LO bersamaan dengan pengakuan
Pendapatan- LRA (asumsi pendapatan melalui bendahara penerimaan),
yaitu :
Jurnal Pengakuan Pendapatan-LO :
(D) Kas di Bendahara Penerimaan xxx
(K) Pendapatan Pajak ... LO xxx
Jurnal Pengakuan Pendapatan-LRA :
(D) Estimasi Perubahan SAL xxx
(K) Pendapatan Pajak ....-LRA xxx
- Ketika pajak/retribusi disetorkan ke RKUD :
Mengurangi kas di bendahara penerimaan serta muncul akun resiprokal
akibat terjadi aliran kas masuk ke RKUD, yaitu :
Pencatatan di SKPD :
(D) RK-PPKD Xxx
(K) Kas di Bendahara Penerimaan Xxx
Pencatatan di PPKD :
(D) Kas di Kasda Xxx
(K) RK-SKPD Xxx
- Ketika ketetapan kurang/lebih bayar diterbitkan (untuk yang sifatnya
self assessment) :
Terjadi pengakuan piutang/utang serta memunculkan akun Pendapatan-
LO Pencatatan di Lebih Bayar Self-Assessment :
(D) Pendapatan Pajak ………. -LO Xxx
(K) Utang Kelebihan Pemb. Pajak .. Xxx
Pencatatan di Kurang Bayar Self-Assessment :
(D) Piutang Kekurangan Pemb.Pajak… Xxx
(K) Pendapatan Pajak ……… -LO Xxx

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


10
8
 PAD Hasil Eksekusi Jaminan
- Ketika pihak ketiga menyerahkan uang jaminan atas perizinan
(transaksi terjadi di PPKD) :
Terjadi pengakuan utang dan sebagai transaksi realisasi anggaran terjadi
pengakuan Pendapatan-LRA, yaitu :
Jurnal Pengakuan utang :
(D) Kas di Kasda xxx
(K) Utang Jaminan xxx
Jurnal Pengakuan Pendapatan-LRA :
(D) Estimasi Perubahan SAL xxx
(K) Pend. Hasil Eksekusi atas Jaminan-LRA xxx
- Ketika pihak ketiga tidak menunaikan kewajiban :
Selain terjadi pengakuan Pendapatan-LO dan penghapusan utang,
yaitu :
(D) Utang Jaminan xxx
(K) Pend. Hasil Eksekusi atas Jaminan-LO xxx

B. TRASNAKSI BELANJA DAERAH


1. Ruang Lingkup Belanja Pemerintah Daerah
a. Definisi
Seperti halnya dengan pendapatan, yang akan selalu terbentuk dua akun
(Pendapatan-LRA dan Pendapatan-LO) atas setiap terjadi transaksi yang
menyebabkan penerimaan kas, begitu juga untuk setiap terjadi transaksi yang
menyebabkan pengeluaran kas akan terbentuk dua akun pengeluaran, yaitu akun
pengeluaran yang akan disajikan dalam LRA yang disebut dengan Belanja dan
akun pengeluaran yang akan disajikan dalam LO yang disebut dengan Beban.
Belanja Daerah adalah semua pengeluaran oleh Bendahara Umum
Negara/Bendahara Umum Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih
dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah. (PP No 71 th 2010).
Belanja adalah kewajiban pemerintah daerah yg diakui sebagai pengurang nilai
kekayaan bersih. (Permendagri 13/2006).
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas, dapat berupa pengeluaran atau konsumsi

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


10
9
aset atau timbulnya kewajiban (PP No 71 tahun 2010 & Permendagri
64/2013)).
Secara garis besar perbedaan Beban dan Belanja adalah :
BELANJA BEBAN
Diukur dan diakui dengan basis dengan Diukur dan diakui dengan basis
basis akuntansi kas dengan basis akuntansi akrual
Merupakan unsur pembentuk Laporan Merupakan unsur pembentuk Laporan
Realisasi Anggaran (LRA) Operasional (LO)
Berada dalam kelompok Bagan Akun Berada dalam kelompok Bagan Akun
Standar (BAS) nomor 5 Standar (BAS) nomor 9
b. Klasifikasi
Menurut Permendagri No 64 tahun 2013, belanja dikelompokkan sebagai
belanja operasi, belanja Modal dan belanja tak terduga.
Berikut klasifikasi belanja dan Beban menurut Permendagri 64 tahun 2013:
1) Tingkat PPKD
5 BELANJA
5.1 Belanja Operasi
5.1.1 Belanja Pegawai
5.1.2 Belanja Barang dan Jasa
5.1.3 Belanja Bunga
5.1.4 Belanja Subsidi
5.1.5 Belanja Hibah
5.1.6 Belanja Bantuan Sosial
5.2 Belanja Modal
5.2.1 Belanja Modal Tanah
5.2.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
5.2.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
5.2.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
5.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya
5.2.6 Belanja Modal BLUD
5.2.7 Belanja Modal BOS
5.3 Belanja Tak Terduga
5.3.1 Belanja Tak Terduga
6 BELANJA TRANSFER

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


11
0
Belanja Bantuan keuangan Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/
6.1.1 Kota kepda Desa
6.2.3 Belanja Bantuan keuangan antar Daerah Kabupaten/ Kota
9 BEBAN
9.1 Beban Operasi
9.1.1 Beban Pegawai - LO
9.1.2 Beban Barang dan Jasa - LO
9.1.3 Beban Bunga - LO
9.1.4 Beban Subsidi- LO
9.1.5 Beban Hibah- LO
9.1.6 Beban Bantuan Sosial- LO
9.1.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi- LO
9.1.8 Beban Penyisihan Piutang- LO
9.1.9 Beban Lain-Lain
9.1.10 Beban Tak Terduga
9.2 Beban Transfer
9.2.1 Beban Bantuan Keuangan
Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah
9.2.2 Lainnya- LO
9.2.3 Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Desa- LO
9.2.4 Beban Transfer Dana Otonomi Khusus- LO
9.3 Defisit Non Operasional
9.3.1 Defisit Penjualan Aset Non Lancar - LO
9.3.2 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - LO
9.3.3 Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO
2) Tingkat SKPD
5 BELANJA
5.1 BELANJA OPERASI
5.1.1 Belanja Pegawai
5.1.2 Belanja Barang dan Jasa
5.1.3 Belanja Hibah
5.2 BELANJA MODAL
5.2.1 Belanja Modal Tanah
5.2.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


11
1
5.2.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
5.2.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
5.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya
5.2.6 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya
9 BEBAN
9.1 Beban Operasi
9.1.1 Beban Pegawai - LO
9.1.2 Beban Barang dan Jasa - LO
9.1.3 Beban Bunga - LO
9.1.4 Beban Subsidi- LO
9.1.5 Beban Hibah- LO
9.1.6 Beban Bantuan Sosial- LO
9.1.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi- LO
9.1.8 Beban Penyisihan Piutang- LO
9.1.9 Beban Lain-Lain
9.1.10 Beban Tak Terduga
9.2 Beban Transfer
9.2.1 Beban Bantuan Keuangan
Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah
9.2.2 Lainnya- LO
9.2.3 Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Desa- LO
9.2.4 Beban Transfer Dana Otonomi Khusus- LO
9.3 Defisit Non Operasional
9.3.1 Defisit Penjualan Aset Non Lancar - LO
9.3.2 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - LO
9.3.3 Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO
c. Pengakuan
Menurut PP 71 Tahun 2010 serta Permendagri 64 Tahun 2013, pengakuan
Belanja dan Beban adalah sebagai berikut :
PENGAKUAN BELANJA PENGAKUAN BEBAN
Saat terjadinya pengeluaran dari Saat timbulnya kewajiban
Rekening Kas umum Daerah (yaitu saat terjadinya peralihan hak
(Untuk pengeluaran yang tidak dari pihak lain ke pemerintah tanpa
melalui diikuti keluarnya kas dari kas umum

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


11
2
Bendahara Pengeluaran) daerah)

Saat pertanggungjawaban Saat terjadinya konsumsi aset


atas pengeluaran yang (yaitu saat pengeluaran kas kepada
disahkan oleh unit yang mempunyai pihak lain yang tidak didahului
fungsi perbendaharaan/KPA (Untuk timbulnya kewajiban dan/atau
pengeluaran yang melalui konsumsi aset nonkas dalam
bendahara pengeluaran) kegiatan operasional pemerintah)
Saat terjadinya penurunan manaat
ekonomi atau potensi jasa
(yaitu saat terjadi penurunan nilai
aset sehubungan dengan
penggunaan
aset
bersangkutan/berlalunya waktu)
Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa terdapat saat dimana Beban
atas satu transaksi akan diakui terlebih dahulu untuk kemudian menyusul
pengakuan atas Belanjanya ketika terjadi realisasi pengeluaran kas. Hal ini
terjadi untuk transaksi yang didahului dengan adanya tagihan seperti halnya
tagihan langganan daya dan jasa yang timbul serta transaksi serah terima atas
barang/jasa yang tidak langsung disertai dengan pembayarannya seperti
pemakaian jasa hotel dengan metode LS.
Namun demikian, terdapat juga saat dimana Beban dan Belanja atas suatu
transaksi terjadi bersamaan. Hal ini terjadi untuk transaksi yang tanpa
didahului dengan tagihan dan pembayaran atas transaksi tersebut bersamaan
dengan konsumsi/penerimaan manfaatnya. Transaksi seperti ini umumnya
terjadi pada pengeluaran yang menggunakan Uang Persediaan (UP).
Disisi lain dapat diketahui juga, bahwa terdapat saat dimana Beban harus
diakui tanpa pernah diikuti dengan pengakuan atas Belanjanya. Hal semacam
ini umumnya terjadi pada akhir periode dengan jurnal penyesuaian seperti
pengakuan Beban Penyusutan, Beban Amortisasi, Beban Persediaan periode
berjalan, dan lain sebagainya. Pengakuan atas beban- beban ini yang
menjelaskan penyebab nilai Laporan Operasional (LO) berbeda dengan nilai
Laporan Realisasi Anggaran (LRA).

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


11
3
2. Pencatatan Transaksi Belanja Pemerintah Daerah
Jurnal atas Belanja dibuat dalam kaitannya pemerintah Daerah sebagai entitas
Akuntansi Anggaran dan Jurnal atas Beban dibuat dalam kaitannya pemerintah
Daerah sebagai entitas Akuntansi Keuangan. Pencatatannya mengunakan Double
entry yang akan menghasilkan LRA, LO dan Neraca untuk Pemda.
Pencatatan Belanja dan Beban di SKPD yang dikaitkan dengan prosedur
penatausahaan perbendaharaan adalah sebagai berikut :
Dok. Pencatatan di
Transaksi Jenis Metode Pencatatan di SKPD
Sumber PPKD
(D) RK-SKPD
(D) Kas di Bend.Peng
Pencairan UP SP2D-UP (K) Kas di
(K) RK-PPKD
Kasda
(D) Beban Pegawai
UP Daftar (K) Kas di Bend.Peng -- No Entry --
Nominatif (D) Belanja Pegawai
(K) Est. Perubahan SAL
Revolving (D) Kas di Bend.Peng (D) RK-SKPD
Pegawai (GU) SP2D-GU (K) RK-PPKD (K) Kas di
Kasda
(D) Beban Pegawai
(K) RK-PPKD (D) RK-SKPD
LS SP2D-LS (D) Belanja Pegawai (K) Kas di
(K) Est. Perubahan SAL Kasda
Bukti (D) Beban Barang/Jasa
UP Pengel. (K) Kas di Bend.Peng -- No Entry --
yang (D) Belanja
diotorisasi Barang/Jasa
KPA (K) Est. Perubahan
Belanja SAL
Barang / Revolving (D) Kas di Bend.Peng (D) RK-SKPD
Jasa (GU) SP2D-GU (K) RK-PPKD (K) Kas di
Kasda
Transaksi BAST (D) Beban Barang/Jasa -- No Entry --
-LS (K) Utang

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


11
4
Dok. Pencatatan di
Transaksi Jenis Metode Pencatatan di SKPD
Sumber PPKD
(D) Utang (D) RK-SKPD
Pencairan SP2D-LS (K) RK-PPKD (K) Kas di
LS (D) Belanja Kasda
Barang/Jasa
(K) Est. Perubahan
SAL
Transaksi BAST (D) Aset Tetap -- No Entry --
Belanj - LS (K) Utang
a (D) Utang (D) RK-SKPD
Modal Pencairan SP2D-LS (K) RK-PPKD (K) Kas di
/ Aset LS (D) Belanja Modal Kasda
Tetap (K) Est. Perubahan SAL
(D) RK-PPKD (D) Kas di
Setor sisa UP STS (K) Kas di Bend.Peng Kasda
(K) RK-SKPD
GU-Nihil SP2D-GU -- No Entry -- -- No Entry --
Nihil
Pencatatan Belanja dan Beban di PPKD adalah sebagai berikut :
Pencatata
Dok.
Transaksi Metode n di Pencatatan di PPKD
Sumber
SKPD
Pengakuan Beban (uang Surat (D) Beban ……
belum keluar) LS Ketetapa -- No (K) Utang …….
n terkait Entry --
(D) Utang …….
Pembayaran Beban LS SP2D-LS -- No Entry (K) Kas di Kasda
-- (D) Belanja …….
(K) Est. Perubahan SAL
(D) Beban …..
Pengakuan Beban (uang LS SP2D-LS -- No Entry (K) Kas di Kasda
Langsung dicairkan) -- (D) Belanja …..
(K) Est. Perubahan SAL

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


11
5
C. TRANSAKSI PEMBIAYAAN DAERAH
1. Ruang Lingkup Pembiayaan Pemerintah Daerah
a. Definisi
Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau
memanfaatkan surplus anggaran.
Akuntansi penerimaan dan pengeluaran pembiayaan di PPKD pada dasarnya
merupakan akuntansi yang tidak berdiri sendiri. Akuntansi penerimaan dan
pengeluaran pembiayaan ini melekat pada pencatatan transaksi lainnya
Akuntansi penerimaan pembiayaan melekat pada penerimaan kas dari
transaksi aset nonlancar dan kewajiban jangka panjang. Akuntansi penerimaan
pembiayaan ini akan menjadi sebuah jurnal komplementer yang melengkapi
jurnal transaksi pelepasan investasi, transaksi penerimaan utang dan transaksi
lainnya yang sejenis.
Akuntansi pengeluaran pembiayaan melekat pengeluaran kas atas transaksi
aset nonlancar dan kewajiban jangka panjang. Akuntansi pengeluaran
pembiayaan ini akan menjadi sebuah jurnal komplementer yang melengkapi
jurnal transaksi perolehan investasi, transaksi pembayaran utang dan transaksi
lainnya yang sejenis.
Jenis Pembiayaan:
Penerimaan pembiayaan mencakup:
- Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA);
- Pencairan dana cadangan;
- Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan;
- Penerimaan pinjaman daerah;
- Penerimaan kembali pemberian pinjaman; dan
- penerimaan piutang daerah.
Pengeluaran pembiayaan mencakup:
- pembentukan dana cadangan;
- penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah;
- pembayaran pokok utang; dan
- pemberian pinjaman daerah.
b. Prinsip Pengakuan dan Pengukuran

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


11
6
- Penerimaan pembiayaan akan diakui pada saat telah diterima di rekening
kas umum daerah. Dan sesuai dengan IPSAP Nomor 3 menyebutkan bahwa
pengakuan penerimaan pembiayaan ditentukan oleh BUN/BUD sebagai
pemegang otoritas dan bukan semata-mata oleh RKUN/RKUD sebagai salah satu
tempat penampungan. Seperti halnya Penerimaan pembiayaan pada rekening
khusus, yang dibentuk untuk menampung transaksi pembiayaan yang
bersumber dari utang.
- Pengeluaran pembiayaan akan diakui pada saat telah dibayarkan dari rekening
kas umum daerah. Dan sesuai dengan IPSAP Nomor 3 menyebutkan bahwa
pengakuan pengeluaran pembiayaan ditentukan oleh BUN/BUD sebagai
pemegang otoritas dan bukan semata-mata oleh RKUN/RKUD sebagai salah satu
sumber pengeluaran, seperti halnya Pengeluaran pembiayaan yang tidak
melalui RKUN/RKUD yang diakui oleh BUN/ BUD.
c. Pencatatan Transaksi Pembiayaan
Jurnal pembiayaan pencatatanya digunakan double entry yang akan
menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
- Contoh pencatatan Penerimaan Pembiayaan di buku jurnal:
Estimasi Perubahan SAL xxx
Penerimaan Pembiayaan xxx
- Contoh pencatatan Pengeluaran Pembiayaan di buku jurnal:
Pengeluaran Pembiayaan xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
2. Ruang Lingkup Investasi Pemerintah Daerah
a. Definisi
Investasi adalah Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik
seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat
meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Investasi merupakan instrumen yang dapat digunakan oleh Pemerintah Daerah
untuk memanfaatkan surplus anggaran untuk memperoleh pendapatan dalam
jangka panjang dan memanfaatkan dana yang belum digunakan untuk investasi
jangka pendek dalam rangka manajemen kas.
b. Klasifikasi
Investasi diklasifikasikan menjadi:
- Investasi jangka Pendek

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


11
7
Diharapkan dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk
dimiliki selama setahun atau kurang ditujukan dalam rangka
manajemen kas
Berisiko rendah atau bebas dari perubahan atau pengurangan
harga yang signifikan Contoh : investasi dalam saham dan
investasi dalam obligasi
- Investasi Jangka Panjang
Dimaksudkan untuk mendapatkan manfaat ekonomi dan manfaat
sosial yang dimiliki lebih dari dua belas bulan
Sifat penanaman:
• permanen : Investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk
dimiliki secara
berkelanjutan
contoh: Penyertaan modal Pemerintah daerah
• non permanen : Investasi Jangka Panjang yang simaksudkan untuk
dimiliki tidak
berkelanjutan
contoh: Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lain, Dana
Bergulir, Investasi dalam proyek pembangunan
c. Prinsip Pengakuan dan Pengukuran
- Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai perolehan
- Investasi jangka panjang dicatat sebesar biaya perolehan termasuk
biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh kepemilikan
yang sah atas investasi tersebut. Untuk investasi jangka panjang
metode pengukurannya adalah:
a) Investasi permanen dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi
harga transaksi investasi berkenaan ditambah biaya lain yang
timbul dalam rangka perolehan investasi berkenaan.
b) Investasi nonpermanen:
I. investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan,
dinilai sebesar nilai perolehannya.
II. investasi dalam bentuk dana talangan untuk penyehatan
perbankan yang akan segera dicairkan dinilai sebesar nilai
bersih yang dapat direalisasikan.
III. penanaman modal di proyek-proyek pembangunan pemerintah

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


11
8
daerah (seperti proyek PIR) dinilai sebesar biaya pembangunan
termasuk biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya
lain yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian proyek sampai
proyek tersebut diserahkan ke pihak ketiga.
c) Pengukuran investasi yang diperoleh dari nilai aset yang disertakan
sebagai investasi pemerintah daerah, dinilai sebesar biaya
perolehan, atau nilai wajar investasi tersebut jika harga
perolehannya tidak ada.
d) Pengukuran investasi yang harga perolehannya dalam valuta asing
harus dinyatakan dalam rupiah dengan menggunakan nilai tukar
(kurs tengah bank sentral) yang berlaku pada tanggal transaksi
d. Pencatatan Transaksi Investasi
Pencatatan Investasi dilakukan di buku jurnal finansial. Adapun contoh
pencatatan investasi oleh Pemerintah Daerah di buku jurnal finansial
sebagai berikut:
Investasi Jangka Panjang xxx
Kas di Kas Daerah xxx
Dalam pelepasan investasi jangka pendek, berdasarkan Dokumen Transaksi
yang dimiliki PPKD, Fungsi Akuntansi PPKD mencatat “Kas di Kas Daerah” di
debit serta “Pendapatan Bunga-LO” dan “Investasi Jangka Pendek” di kredit
dengan jurnal:
Kas di Kas Daerah xxx
Pendapatan Bunga - LO xxx
Investasi Jangka Pendek xxx
Berdasarkan Dokumen Perjanjian Utang, Fungsi Akuntansi PPKD menyiapkan
bukti memorial terkait pengakuan bagian utang jangka panjang yang harus
dibayar tahun ini. Setelah diotorisasi oleh PPKD, bukti memorial tersebut
menjadi dasar bagi Fungsi Akuntansi PPKD untuk melakukan pengakuan
reklasifikasi dengan mencatat “Kewajiban Jangka Panjang” di debit dan
“Bagian Lancar Utang Jangka Panjang” di kredit dengan jurnal:
Kewajiban Jangka Panjang xxx
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang xxx

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


11
9
BAB 3
PENCATATAN TRANSAKSI OPERASIONAL
DAERAH KE DALAM JURNAL

Untuk SMK Kelas XI

Penyusun
LPA mitrabijak Surakarta

2022

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


12
0
A KOMPONEN UMUM

1. IDENTITAS MODUL
Sekolah : SMK ……………………………..
Tahun Ajaran : 2022/2023
Kelas : XI ( Sebelas )
Alokasi Waktu : 1 8 x 45 Menit
Jumlah Pertemuan : 3 x 6 JP

2. ELEMEN
Melakukan proses pencatatan transaksi operasioonal daerah ke dalam jurnal

3. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan pencatatan transaksi asset daerah
ke dalam jurnal, melakukan pencatatan transaksi kewajiban daerah ke dalam jurnal,
dan melakukan pencatatan transaksi ekuitas daerah ke dalam jurnal.

4. DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA


 Dimensi 1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
Mulia.
 Dimensi 2. Berkebinekaan Global
 Dimensi 3. Mandiri
 Dimensi 4. Bergotong Royong
 Dimensi 5. Bernalar Kritis
 Dimensi 6. Kreatif

5. MATERI PEMBELAJARAN
Materi disajikan dalam bentuk aktivitas pembelajaran (mengamati, menyimak,
membaca, bertanya, mencoba, berlatih, berdiskusi, presentasi, bermain peran,
menulis, atau lainnya) sehingga menghasil proses kognitif, afektif dan
psikomotorik yang membentuk karakter tediri:
 Membaca buku dan dokumen, menuliskan hasilnya secara mandiri melalui
proses tatap muka

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


12
1
 Mengamati langkah analisis transaksi operasional dan input ke dalam jurnal
(dalam berita, jurnal, Tayangan media)
 Materi disajikan tidak hanya dalam bentuk teks, tetapi juga dalam gambar dan
praktik

6. SARANA /PRASARANA
a. Sarana:
 Digital dan Non digital berupa Buku paket, e-book, portal pembelajaran,
tautan edukasi di internet, surat kabar, majalah, televisi, teks iklan di
ruang publik.
 Video pembelajaran di internet
b. Prasarana
 Perangkat keras (PC, Laptop, LCD, Smartphone, Tablet, Headset)
 Perangkat lunak (Aplikasi pembelajaran: Microsoft Word, Microsoft Excel,
Microsoft Powerpoint, dll)
 Jaringan internet

7. TARGET PESERTA DIDIK


Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar di Kelas XI (Sebelas)
Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL) SMK Bisnis dan
Manajemen.
Siswa reguler/tipikal dengan jumlah siswa : … peserta didik

8. MODA DAN MODEL PEMBELAJARAN


a. Moda Pembelajaran
Tatap muka langsung
b. Model Pembelajaran
 Discovery Learning
 Problem Based Learning

9. KATA KUNCI
 TRANSAKSI ASET
 TRANSAKSI KEWAJIBAN
 TRANSAKSI EKUITAS

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


12
2
10. ALUR PEMBELAJARAN

Jurnal Aset Daerah

Jurnal Kewajiban Daerah

Jurnal Ekuitas Daerah

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


12
3
B KOMPONEN INTI

1. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. “ Fase F”
b. Rumusan capaian pembelajaran masing-masing elemen pembelajaran adalah
sebagai berikut.

Elemen Capaian Pembelajaran

Pencatatan Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan


transaksi pencatatan transaksi asset daerah ke dalam
operasional jurnal, melakukan pencatatan transaksi kewajiban
daerah ke dalam daerah ke dalam jurnal, dan melakukan
jurnal pencatatan transaksi ekuitas daerah ke dalam
jurnal.
c. Tujuan Pembelajaran yang ingin dicapai
 Melakukan input transaksi aset daerah ke dalam jurnal
 Melakukan input transaksi kewajiban daerah ke dalam jurnal
 Melakukan input transaksi ekuitas daerah ke dalam jurnal

2. PEMAHAMAN BERMAKNA

Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajari jenis-jenis transaksi APBD


yang akan sering muncul di pemerintah daerah, maka pada bab 3 ini kita
akan mempelajari langkah melakukan input transaksi yang ada di
perusahaan pemerintah ke dalam jurnal operasional.

3. PERTANYAAN PEMANTIK

1. Apa saja jenis jurnal yang ada di pemerintah daerah ?


2. Bagaimana Langkah input transaksi operasional daerah ke dalam jurnal
tersebut ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut marilah kita ikuti kegiatan pembelajaran
berikut

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


12
4
4. KEGIATAN PEMBELAJARAN
LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN

PERTEMUAN ke-X … JP x 45 MENIT = … MENIT

PENDAHULUAN ..... MENIT 5


1 guru membuka kegiatan dengan aktivitas rutin seperti salam, dan
menyampaikan bahwa tujuan belajar sesi ini adalah belajar mengenai
pencatatan transaksi operasional daerah ke dalam jurnal.
2 Siswa menyiapkan diri (merapikan meja dan tempat duduk), Kelas
dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa
3 Guru menyapa siswa dan mengecek keikutsertaan siswa dengan
melakukan absensi seluruh siswa
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, manfaat, dan teknik
penilaian yang digunakan
5 Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik memahami
pentingnya memahami pencatatan transaksi operasional daerah ke
dalam jurnal dengan melakukan apersepsi melalui tanya jawab
INTI ..... MENIT
1 Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok
2 Guru menyajikan beberapa topik masalah yang sesuai dengan dokumen
yang harus diinput ke dalam jurnal. Bentuknya bisa berupa gambar,
teks, video, vignettes, fenomena riil, dan sebagainya
3 Guru meminta siswa melakukan identifikasi terhadap fenomena yang
ditampilkan guru untuk menmukan masalah dari fenomena yang
ditampilkan
4 Peserta didik melakukan klarifikasi terhadap masalah yang ditemukan
5 Peserta didik mengidentifikasi masalah dan melakukan brainstorming
dengan fasilitasi guru
6 Peserta didik mendapatkan deskripsi dari masalah, apa saja yang perlu
dipelajari untuk menyelesaikan masalah, deskripsi konsep yang sudah
dan belum diketahui, menemukan penyebab masalah, dan menyusun
rencana untuk menyelesaikan masalah.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


12
5
7 Peserta didik melakukan kegiatan pengumpulan data dan informasi
terkait dengan penyelesaian masalah, perpustakaan, web, dan
berbagai sumber data yang lain serta melakukan observasi
8 Peserta didik kembali melakukan brainstorming, klarifikasi informasi,
konsep dan data terkait dengan permasalahan yang ada dan
menemukan solusinya, melakukan peer learning dan bekerjasama
(working together)
9 Peserta didik merumuskan dan menetapkan solusi (pemecahan
masalah) serta Menyusun laporan hasil diskusi penyelesaian masalah
10 Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas
11 Guru memberikan evaluasi dalam bentuk kesimpulan singkat atas
materi pencatatan transaksi operasional daerah ke dalam jurnal
PENUTUP ..... MENIT
1 Refleksi belajar: guru meminta murid untuk mengisi lembar
pengenalan diri
2 guru membimbing peserta didik dalam merangkum materi yang telah
dipelajari dengan mengacu pada indikator pencapaian kompetensi.
3 Pengayaan: tugas pencatatan transaksi operasional daerah ke dalam
jurnal yang sudah disediakan.

5. PENILAIAN PEMBELAJARAN (ASSESMENT)


TERTULIS KETERAMPILAN SIKAP
Menggunakan ujian Melakukan Disiplin (Dapat
tertulis yang sudah penilaian dilihat dari
disiapkan guru keterampilan timestamp saat
melalui praktik mulai mengerjakan)
menggukan lembar Kerja keras dan
kerja berbasis Tanggung Jawab
spreadsheet yang (Dapat dilihat dari
sudah disediakan kelengkapan dalam
dengan naskah mengerjakan soal
kerja yang ada di
lampiran

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


12
6
a. Asesmen Formatif
Menilai lembar kerja peserta didik (berbasis spreadsheet) dan observasi saat
pelaksanaan praktik pencatatan transaksi operasional daerah ke dalam jurnal
dengan panduan lampiran lembar kerja praktik.
b. Asesmen Sumatif
Menilai lembar kerja peserta didik yang berisi pertanyaan esai untuk menilai
pemahaman pencatatan transaksi operasional daerah ke dalam jurnal yang
berada di lampiran.

6. PENGAYAAN
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan segera
setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian
harian. biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana
pembelajaran remidial.
No. Langkah – Langkah Kegiatan Target Hasil
Diskusikanlah dengan kelompokmu tentang
Ada kelompok dengan
1 pencatatan transaksi operasional daerah
nama masing -masing
ke dalam jurnal {Minimal 1000 kata }
Hasil pengamatan dan diskusi ,buatlah
power pointnya atau lengkapilah dengan
3 ilustrasi berupa gambar, video, skema, atau
bagan yang sesuai serta dilakukan secara
Ada hasil kerja
berkelompok
Untuk sumber informasi Gunakan internet,
2 perpustakaan, atau buku sumber lain yang
relevan
Presentasikan hasilnya kepada kelompok lain Ada laporan individu
3
untuk dibandingkan dan saling melengkapi. dan laporan kelompok
Mintalah kelompok yang lain untuk
Ada tanggapan dari
menanggapinya! Tanggapan dari teman
masing – masing
4 jadikan masukan untuk memperbaiki laporan
kelompok
tugas kalian

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


12
7
7. REMEDIAL
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang
belum memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan
pembelajaran tambahan (Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes tertulis pada
akhir pembelajaran lagi dengan ketentuan:
 Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
 Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
 Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang
berminat untuk memperbaiki nilai

8. REFLEKSI
c. Refleksi Guru
Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam
bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk siswa dan mengekspresikan
kesan konstruktif, pesan, harapan dan kritik terhadap pembelajaran yang
diterima, Guru dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa,dengan minta
pendapat tentang cara mengajar, suasana pembelajaran,pemahaman
pembelajaran.ataupun meminta kritik dan saran kepada siswa terhadap
pembelajaran dan dirinya.hal ini dapat dilakukan menjelang pembelajaran
berakhir sehingga tidak menggangu pembelajaran

1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya akukan dapat mengarahkan


dan mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


12
8
2. Bagaimana tanggapa siswa terhadapt materi atau bahan ajar yang saya
sajikan sesuai yang diharapkan? (apakah materi terlalu tinggi,terlalu
rendah, atau sesuai dengan kemampuan awal siswa) ?
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
3. Bagaimana respon siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan ?
apakah media sesuai dan mempermudah siswa menguasai kompetensi atau
materi yang diajarkan ?
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap kegiatan belajar yang telah saya
rancang ?
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
5. Bagaimana tanggapan siswa terhadap metode atau teknik pembelajaran
yang saya gunakan?
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
d. Refleksi Siswa
Agar pembelajaran semakin menyenangkan dan bermakna untuk kalian, yuk
sejenak berefleksi tentang aktivitas pembelajaran kali ini.
Isilah penilaian diri ini dengan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya sesuai
dengan perasaan kalian ketika mengerjakan suplemen bahan materi ini!
Bubuhkanlah tanda centang (√) pada salah satu gambar yang dapat mewakili
perasaan kalian setelah mempelajari materi ini!

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


12
9
1. Apa yang sudah kalian pelajari?
............................................................................................
............................................................................................
.......................................
2. Apa yang kalian kuasai dari materi ini?
............................................................................................
............................................................................................
.......................................
3. Bagian apa yang belum kalian kuasai?
............................................................................................
............................................................................................
.......................................
4. Apa upaya kalian untuk menguasai yang belum kalian kuasai?
Coba diskusikan dengan teman maupun guru kalian
............................................................................................
............................................................................................
.......................................

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


13
0
C LAMPIRAN

LEMBAR KERJA ASESMEN

TRANSAKSI 1

PEMERINTAH KOTA ABC


DINAS PERTANIAN DAN KPP
SURAT TANDA SETORAN

No STS : Dispertan/STS/2021/12/01/RPH0333
Tanggal : 01 Desember 2021
Bank : Bank Daerah
No Rekening : 1.002.00.5555
Penerimaan Tanggal : 01 Desember 2021

Harap diterima uang sebesar Rp1.040.000,-.(satu juta empat puluh ribu rupiah.)
Dengan rincian Penerimaan sebagai berikut :
No Kode Rekening Uraian Jumlah
1 Retribusi Rumah Potong Hewan pada 1.040.000,-
tanggal 01 Desember 2021

Jumlah 1.040.000,-

Mengetahui : Disiapkan oleh :


Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan/
Bendahara Penerimaan
Pembantu

drh. AGUSTINA FORTUNATA


NIP : 19751812 200412 1 004 ( …………………….)
NIP :

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


13
1
TRANSAKSI 2

PEMERINTAH KOTA ABC


DINAS PERTANIAN DAN KPP
SURAT TANDA SETORAN
No STS : Dispertan/STS/2021/12/03/RPH0333
Tanggal : 07 Desember 2021
Bank : Bank Daerah
No Rekening : 1.002.00.5555
Penerimaan Tanggal : 07 Desember 2021

Harap diterima uang sebesar Rp1.040.000,-.(satu juta empat puluh ribu rupiah.)
Dengan rincian Penerimaan sebagai berikut :
No Kode Rekening Uraian Jumlah
1 Retribusi Rumah Potong Hewan pada tanggal 1.040.000,-
06 Desember 2021

Jumlah 1.040.000,-

Mengetahui : Disiapkan oleh :


Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan/
Bendahara Penerimaan Pembantu

drh. AGUSTINA FORTUNATA (…………………………)


NIP : 19751812 200412 1 004 NIP :

TRANSAKSI 3
PEMERINTAH KOTA ABC
DINAS PERTANIAN DAN KPP
SURAT TANDA SETORAN
No STS : Dispertan/STS/2021/12/04/RPH0333
Tanggal : 11 Desember 2021
Bank : Bank Daerah
No Rekening : 1.002.00.5555
Penerimaan Tanggal : 11 Desember 2021

Harap diterima uang sebesar Rp1.035.000,-.(satu juta tiga puluh lima ribu rupiah.)
Dengan rincian Penerimaan sebagai berikut :
No Kode Rekening Uraian Jumlah
1 Retribusi Rumah Potong Hewan pada tanggal 1.035.000,-
10 Desember 2021

Jumlah 1.035.000,-

Mengetahui : Disiapkan oleh :


Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan/
Bendahara Penerimaan Pembantu

( …………………. )
drh. AGUSTINA FORTUNATA NIP :
NIP : 19751812 200412 1 004

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


13
2
TRANSAKSI 4

SAKECO CATERING
Jl. Kyai Mojo 77

KWITANSI
Nomor : 7488

Sudah Diterima Dari : DINAS PERTANIAN & KPP


Terbilang : Satu juta seratus lima puluh dua ribu rupiah
Keterangan : Makanan dan minuman rapat kegiatan pengembangan desa mandiri pangan
dengan PPh 23 Rp 48.000,00

Kota ABS, 26 Desember 2021


Jumlah Rp 1.152.000 Nuraini
(Nuraini)

TRANSAKSI 5

TELEPON/ INTERNET

NO. : 1/AS/DFR/2021
NO TELP/ SPEEDY : 0271-621641
PERIODE : 27 Desember 2021

RINCIAN TAGIHAN (RP)


ABONEMEN PAKET TAGIHAN TETAP
PPN - AR DOMESTIC
ABONEMEN
POT. SLJJ PAKET TAGIHAN TETAP
POT. LOKAL PAKET TAGIHAN TETAP
POT. ABO. PAKET TAGIHAN TETAP
JARINGAN PINTAR NASIONAL
PPN - AR DOMESTIC
ABONEMEN PAKET TAGIHAN TETAP
PPN - IN
INTERNET 693.000
STREAMING

TOTAL 693.000
STATUS BAYAR LUNAS

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


13
3
TRANSAKSI 6

PT. TOYOTA NASMOCO SOLOBARU


Jl. Ir. SOEKARNO No. 78 SOLOBARU
SUKOHARJO

NOTA SERVICE
Tanggal : 28/12/2021 JAM : 14.10
Tanggal Masuk : 27/12/2021
Tanggal Selesai : 28/12/2021
No. Nota : 00067880912
Customer : DINAS PERTANIAN & KPP

NO DESKRIPSI Qty BIAYA SUB TOTAL


1. Service Berkala 5 1.266.000 6.330.000
2. PPN 10% 633.000

TOTAL QTY 5 TOTAL RP 6.963.000

Kasir Customer
hanik manto
( Hanik ) ( Manto )

TRANSAKSI 7

PEMERINTAH KOTA ABC


DINAS PERTANIAN DAN KPP
SURAT TANDA SETORAN

No STS : 1124/PAJAK/DPKPP/XII/2021
Tanggal : 29 Desember 2021
Bank : Bank Daerah
No Rekening : 1.002.00.5555
Penerimaan Tanggal : 29 Desember 2021

Harap diterima uang sebesar Rp42.500,-.(empat puluh dua ribu lima ratus rupiah.)
Dengan rincian Penerimaan sebagai berikut :
No Kode Rekening Uraian Jumlah
1 Setor PPh 21 atas honorarium pelaksana 42.500,-
kegiatan pembangunan gedung kantor

Jumlah 42.500,-

Mengetahui : Disiapkan oleh :


Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan/ Bendahara
Penerimaan Pembantu

drh. AGUSTINA FORTUNATA ( …………………. )


NIP : 19751812 200412 1 004 NIP :

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


13
4
TRANSAKSI 8

PEMERINTAH KOTA ABC


DINAS PERTANIAN DAN KPP
SURAT TANDA SETORAN
No STS : 1125/PAJAK/DPKPP/XII/2021
Tanggal : 29 Desember 2021
Bank : Bank Daerah
No Rekening : 1.002.00.5555
Penerimaan Tanggal : 29 Desember 2021

Harap diterima uang sebesar Rp48.000,-.(empat puluh delapan ribu rupiah.)


Dengan rincian Penerimaan sebagai berikut :
No Kode Rekening Uraian Jumlah
1 Setor PPh 23 atas belanja makanan dan 48.000,-
minuman rapat kegiatan pengembangan
desa mandiri pangan
Jumlah 48.000,-

Mengetahui : Disiapkan oleh :


Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan/
Bendahara Penerimaan
Pembantu

drh. AGUSTINA FORTUNATA


NIP : 19751812 200412 1 004 ( …………………. )
NIP :

TRANSAKSI 9

PEMERINTAH KOTA ABC


DINAS PERTANIAN DAN KPP
SURAT TANDA SETORAN
No STS : 1126/PAJAK/DPKPP/XII/2021
Tanggal : 29 Desember 2021
Bank : Bank Daerah
No Rekening : 1.002.00.5555
Penerimaan Tanggal : 29 Desember 2021

Harap diterima uang sebesar Rp633.000,-.(enam ratus tiga puluh tiga ribu rupiah.)
Dengan rincian Penerimaan sebagai berikut :
No Kode Rekening Uraian Jumlah
1 Setor PPN atas penggantian suku cadang 633.000,-
kendaraan dinas
Jumlah 633.000,-

Mengetahui : Disiapkan oleh :


Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan/
Bendahara Penerimaan
Pembantu

drh. AGUSTINA FORTUNATA


NIP : 19751812 200412 1 004 ( …………………. )
NIP :

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


13
5
BAHAN BACAAN GURU DAN SISWA

Judul : PENCATATAN TRANSAKSI OPERASIONAL DAERAH KE DALAM JURNAL

A. TRANSAKSI ASET DAERAH


1. Ruang Lingkup Piutang Pemerintah Daerah
a. Definisi
Piutang merupakan salah satu pos yang penting di Neraca, dimana apabila pada
tanggal laporan keuangan masih terdapat hak pemerintah untuk menagih, maka
hak tagih tersebut harus dicatat sebagai penambahan aset pemerintah berupa
piutang.
Piutang didefinisikan sebagai hak tagih pemerintah kepada pihak lain yang belum
diterima pembayarannya. Hak tagih tersebut bisa berasal dari kewenangan
pemda misalnya untuk memungut pajak daerah, retribusi daerah, atau hak tagih
karena memberikan pinjaman kepada pihak lain.
b. Jenis Piutang
Berdasarkan Bagan Akun Standar dalam Lampiran III Permendagri 64 Tahun
2010, Piutang diklasifikasikan sebagai berikut:

Piutang Pajak

Piutang Restribusi
Piutang Hasil Kekayaan Daerah yang
Pengelolaan Dipisahkan

Piutang Lain-Lain PAD yang Sah


Piutang Pendapatan
Piutang Transfer Pemerintah Pusat

Piutang Transfer Pemerintah Lainnya

Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya

Piutang pendapatan lainnya

Bagian Lancar Tagihan Jangka Panjang

Bagian Lancar Tagihan Pinjaman Jangka Panjang


Piutang Lainnya Kepada Entitas Lainnya

Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran

Bagian Lancar Tuntutan Ganti Kerugian Daerah

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


13
6
Uang Muka
c. Pengakuan Piutang
Piutang diakui pada saat :
- Telah diterbitkan surat ketetapan; dan/atau
- Telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan
Belum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan.
d. Pencatatan Piutang
Contoh pencatatan jurnal di buku jurnal finansial saat timbulnya hak tagih
(piutang):
Piutang Pajak Daerah Xxx
Pendapatan Pajak ....-LO Xxx
2. Ruang Lingkup Persediaan Pemerintah Daerah
a. Definisi
Salah satu aset lancar yang juga berperan penting untuk mendukung kelancaran
aktivitas operasional dan proses pelayanan publik yang dijalankan oleh
pemerintah daerah adalah Barang Persediaan. Oleh karena itu, pencatatan
persediaan yang tertib mutlak diperlukan dalam rangka mewujudkan laporan
keuangan yang akuntabel dan transparan.
Menurut PSAP nomor 5 dalam PP 71 Tahun 2010 Persediaan merupakan aset
lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) yang diperoleh dengan
maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah atau barang-barang
yang dimaksudkan untuk dijual dan atau diserahkan dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat dalam kurun waktu 12 bulan dari tanggal pelaporan.
b. Klasifikasi Persediaan
Suatu aset dapat diklasifikasikan sebagai persediaan manakala dia memenuhi
salah satu kriteria yang disebutkan dalam PSAP No. 05, yaitu:
 Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan
operasional pemerintah. Termasuk dalam kelompok ini adalah barang habis
pakai seperti alat tulis kantor, barang tak habis pakai seperti komponen
peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen bekas.
 Bahan atau perlengkapan (supplies) yang akan digunakan dalam proses
produksi. Persediaan dalam kelompok ini meliputi bahan yang digunakan
dalam proses produksi seperti bahan baku pembuatan alat-alat pertanian,
dan lain-lain.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


13
7
 Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat. Contoh persediaan yang termasuk dalam kelompok ini
adalah alat-alat pertanian setengah jadi.
 Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam
rangka kegiatan pemerintahan. Contohnya adalah hewan/tanaman.
Klasifikasi persediaan menurut Bagan Akun Standar adalah sebagai berikut :
Persediaan Alat Tulis Kantor
Persediaan Dokumen/Administrasi Tender
Persediaan Alat Listrik dan elektronik ( lampu pijar, battery
kering)
Persediaan Persediaan Perangko, materai dan benda pos lainnya
Bahan Pakai Persediaan Peralatan kebersihan dan bahan pembersih
Habis Persediaan Bahan Bakar Minyak/Gas
Persediaan Isi tabung pemadam kebakaran
Persediaan Isi tabung gas
Persediaan Bahan baku bangunan
Persediaan Bahan/bibit tanaman
Persediaan Bibit ternak
Persediaan Persediaan Bahan obat-obatan
Bahan/ Material Persediaan Bahan kimia
Persediaan Bahan Makanan Pokok
Persediaan Persediaan Barang yang akan Diberikan Kepada Pihak Ketiga
Barang Lainnya
c. Prinsip Pengakuan dan Pengukuran
Persediaan diakui pada saat :
(1) Potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal; atau
(2) Diterima atau hak kepemilikannya dan/ atau kepenguasaannya
berpindah.
Ada dua alternatif pendekatan yang dapat dilakukan terkait pengakuan
persediaan ketika terjadi transaksi pembelian persediaan, yaitu Pendekatan
“Aset” dan Pendekatan “Beban”. Kedua pendekatan ini hanya akan
mempengaruhi pencatatan pada jurnal finansial yang akan dibuat, bukan
jurnal LRA.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


13
8
Dalam Pendekatan “Aset”, setiap pembelian persediaan akan langsung
dicatat sebagai aset, yaitu sebagai “Persediaan”. Berdasarkan bukti
belanja persediaan, fungsi akuntansi akan menjurnal pesediaan di debit
dan kas di kredit.
Sedangkan, dalam Pendekatan “Beban”, setiap pembelian persediaan
akan langsung dicatat sebagai beban, yaitu sebagai “Beban Persediaan”.
Berdasarkan bukti belanja persediaan, fungsi akuntansi akan menjurnal
beban pesediaan di debit dan kas di kredit.
Prinsip pengukuran persediaan yaitu :
o Persediaan yang berasal dari pembelian, maka di nilai berdasarkan Biaya
perolehan
o Persediaan yang diperoleh dengan memproduksi sendiri maka
dinilai berdasarkan biaya Standar
o Persediaan yang diperoleh dengan cara lain seperti hibah atu
rampasan dinilai sebesar Nilai wajar
d. Pencatatan Persediaan
Pencatatan persediaan dapat dilakukan dengan menggunakan metode :
 Metode Periodik : untuk jenis persediaan yang penggunaannya sulit
diidentifikasi, seperti ATK (alat tulis kantor). Pencatatan dengan
mentode ini hanya dilakukan pada saat terjadi penambahan,
sehingga tidak meng-update jumlah persediaan. Jumlah
persediaan akhir diketahui dengan melakukan stock opname pada
akhir periode.
Dengan Metode Periodik, pencatatan dapat dilakukan dengan
Pendekatan Aset atau dengan Pendekatan Beban.
 Metode Perpetual : untuk jenis persediaan yang sifatnya continues
dan membutuhkan kontrol yang besar, seperti obat-obatan. Pada
metode ini, pencatatan dilakukan setiap ada persediaan yang
masuk dan keluar, sehingga nilai atau jumah persediaan selalu ter-
update.
Perbedaan pencatatan dari kedua metode tersebut adalah sebagai berikut :

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


13
9
Metode
Periodik Metode
No Transaksi
Pendekatan Pendekatan Perpetual
Beban Aset
Uraian Dr Cr Dr Cr Uraian Dr Cr
Beban xx Persedi xx Persediaan xx
Persediaan aan
Kas di Bend. Kas di Kas di
xx xx xx
Peng. Bend. Bend. Peng
1 Pembelian
Peng.
Belanja Belanja Belanja
xx xx xx
Persediaan Persediaa Persediaan
n
Estimas Estimas
Estimasi P. xx xx xx
i P. SAL i P. SAL
SAL
Beban
xx
2 Pemakaian No No Entry Persediaan
Entry Persediaan xx
Beban
Persediaan xx xx
Penyesuaia Persediaa
3 n Akhir n No
Periode Beban Entry
Xx Persedia xx
Persediaan
an
Jika pencatatan dilakukan dengan metode periodik, maka berdasarkan hasil
stock opname persediaan akhir periode perlu dilakukan jurnal penyesuaian
agar nilai persediaan yang tersaji di Neraca sesuai dengan nilai fisiknya dan
beban persediaan yang disajikan dalam LO sesuai dengan beban/nilai terpakai
dari persediaan dalam periode pelaporan. Penyusunan jurnal penyesuaian
tergantung pada pendekatan pengakuan yang digunakan, apakah Pendekatan
“Aset” atau Pendekatan “Beban”.
Untuk dapat mengetahui nilai persediaan yang akan dimasukkan dalam jurnal
penyesuaian, maka perlu dilakukan tertib administrasi dan pencatatan
persediaan melalui kartu dan buku persediaan.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


14
0
Berikut adalah contoh pencatatan dengan kedua metode tersebut :
• Saldo Persediaan Obat-Obatan di neraca awal tahun 2015 Rp
10.000.000,-
• Pembelian dan pemakaian obat-obatan selama tahun berjalan :
- Tanggal 1 November 2015, Dinas Kesehatan Kabupaten Sejahtera
membeli obat- obatan senilai Rp 50.000.000,-
- Tanggal 18 Desember 2015, terjadi pemakaian obat-obatan senilai Rp
45.000.000,-
• Berdasarkan hasil stock opname, nilai persediaan akhir tahun
adalah sebesar Rp
15.000.000,-
Pencatatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sejahtera untuk
masing- masing metode dan pendekatan sebagai berikut :
Jika menggunakan Metode Perpetual :
1 Nov 2015 (Pembelian)
(D) Persediaan 50 jt
(K) Kas di Bendahara Pengeluaran 50 jt

(D) Belanja Persediaan 50 jt


(K) Estimasi Peribagan SAL 50 jt
18 Des 2015 (Pemakaian)
(D) Beban Persediaan 45 jt
(K) Persediaan 45 jt
31 Des 2015 (Penyesuaian Akhir Tahun)
-- No Entry ---
Jika menggunakan Metode Periodik – Pendekatan Aset :
1 Nov 2015 (Pembelian)
(D) Persediaan 50 jt
(K) Kas di Bendahara Pengeluaran 50 jt

(D) Belanja Persediaan 50 jt


(K) Estimasi Peribagan SAL 50 jt
18 Des 2015 (Pemakaian)
-- No Entry ---

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


14
1
31 Des 2015 (Penyesuaian Akhir Tahun)
(D) Beban Persediaan 45 jt
(K) Persediaan 45 jt
3. Ruang Lingkup Aset Tetap Pemerintah Daerah
a. Definisi
Peran Aset Tetap sangat signifikan dalam mendukung pelaksanaan aktivitas
pemerintahan. Dalam Neraca, nilai Aset Tetap umumnya sangat signifikan
jumlahnya. Besarnya nilai dan beragamnya jenis aset tetap membutuhkan
perlakuan khusus dalam penatausahaan dan pengadministrasian aset tetap.
Sebagian besar Laporan Keuangan Pemerintah Daerah mempunyai permasalahan
terkait aset tetap didalamnya.
Dalam PSAP nomor 7 PP 71 Tahun 2010 serta Buletin Teknis nomor 15, Aset Tetap
didefinikan sebagai aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12
(dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Suatu aset dapat diakui sebagai aset tetap, jika memenuhi kriteria :
(1) Berwujud;
(2) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan;
(3) Biaya perolehan dapat diukur secara andal;
(4) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; serta
(5) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
b. Klasifikasi Aset Tetap
• Tanah
Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh
dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan
dalam kondisi siap dipakai.
• Peralatan dan Mesin
Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat
elektonik, inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya signifikan
dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi
siap pakai.
• Gedung dan Bangunan
Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang
diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional
pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


14
2
• Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang
dibangun oleh pemerintah serta dimiliki dan/ata u dikuasai oleh
pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.
• Aset Tetap Lainnya
Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke
dalam kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk
kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.
• Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam
proses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai
seluruhnya.
c. Prinsip Pengakuan dan Pengukuran
- Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan
diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang
dapat diukur dengan andal.
- Aset tidak diakui jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat
ekonominya dipandang tidak mungkin diperoleh pemerintah
setelah periode akuntansi berjalan.
- Pengakuan suatu aset tetap harus memperhatikan kebijakan
pemerintah mengenai ketentuan nilai satuan minimum
kapitalisasi aset tetap. Namun, untuk aset tetap berupa tanah
serta jalan, irigasi, dan jaringan, berapapun nilai perolehannya
seluruhnya dikapitalisasi sebagai nilai aset tetap.
- Jika biaya perolehan aset tetap kurang dari nilai satuan minimum
kapitalisasi aset tetap (kecuali tanah serta jalan, irigasi, dan
jaringan), maka entitas mengakui/mencatat perolehan aset tetap
sebagai beban operasional, dan oleh karena itu tidak
menyajikannya pada lembar muka neraca. Namun demikian,
entitas tetap mengungkapkan perolehan aset tetap tersebut
dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
- Aset tetap dicatat sebesar Biaya Perolehan
- Aset Tetap dicatat sebesar nilai wajar apabila biaya perolehan
tidak memungkinkan digunakan
- Biaya perolehan atas pembelian Aset meliputi:

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


14
3
1) Harga beli aset tetap
2) Semua biaya yang dikeluarkan sampai Aset Tetap siap digunakan,
termasuk:
- biaya perjalanan dinas
- ongkos angkut
- biaya uji coba
- biaya konsultan, dll
Pengeluaran belanja untuk aset tetap setelah perolehan dapat dibedakan
menjadi dua:
- belanja untuk pemeliharaan yaitu belanja untuk mempertahankan
kondisi aset tetap tersebut sesuai dengan kondisi awal.
- belanja untuk peningkatan yaitu belanja yang memberi manfaat
ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan
kapasitas, masa manfaat, mutu produksi, atau peningkatan
standar kinerja. Belanja ini harus dikapitalisasi dan manambah
nilai aset.
d. Pencatatan Aset Tetap
Pencatatan aset tetap dilakukan di buku jurnal finansial bersamaan dengan
pencatatan belanja modal di buku anggaran jika belanja modal ini dilakukan
secara tunai.
Contoh pencatatan pembelian mobil Ambulan secara tunai di buku jurnal
finansial (LO & Neraca):
Mobil Ambulance xxx
RK PPKD xxx
Contoh pencatatan jurnal anggaran (LRA) atas belanja modal pembelian mobil
Ambulan secara tunai di buku jurnal:
Belanja Modal xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Selanjutnya jika Aset Tetap tersebut telah digunakan, maka di setiap akhir tahun
harus dibuat jurnal penyusutan aset tetap di buku jurnal finansial.
Contoh pencatatan penyusutan di buku jurnal finansial (LO & Neraca):setiap
akhir tahun:
Beban Penyusutan ... xxx
Akumulasi Penyusutan xxx

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


14
4
B. TRANSAKSI KEWAJIBAN DAN EKUTIAS DAERAH
1. Ruang Lingkup Kewajiban Pemerintah Daerah
a. Definisi
Kewajiban merupakan utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah. Kewajiban pemerintah daerah dapat muncul akibat melakukan
pinjaman kepada pihak ketiga, perikatan dengan pegawai yang bekerja pada
pemerintahan, kewajiban kepada masyarakat, alokasi/realokasi pendapatan ke
entitas lainnya, atau kewajiban kepada pemberi jasa. Kewajiban bersifat
mengikat dan dapat dipaksakan secara hukum sebagai konsekuensi atas kontrak
atau peraturan perundang-undangan.
b. Klasifikasi Kewajiban
Kewajiban diklasifikasikan manjadi
1) Kewajiban Jangka Pendek
Adalah Kewajiban yang jatuh tempo kurang dari 12 bulan
setelah tanggal pelaporan. Jenis Kewajiban Jangka Pendek:
o Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
o Utang Bunga
o Bagian Lancar utang jangka panjang
o Pendapatan diterima dimuka
o Utang Beban
o Utang jangka pendek lainnya
2) Kewajiban Jangka Panjang
Adalah Kewajiban yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah
tanggal pelaporan Jenis Kewajiban Jangka Panjang:
o Utang Dalam negeri
o Utang Luar negei
o Utang jangka panjang lainnya
c. Prinsip Pengakuan dan Pengukuran
- Kewajiban diakui jika besar kemungkinan sumber daya ekonomi
akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai
saat pelaporan dan perubahan atas kewajiban tersebut
mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal
- Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima dan/atau
pada saat kewajiban timbul

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


14
5
- Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal.
- Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata
uang rupiah.
Menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca
Pengukuran kewajiban atau utang jangka pendek pemerintah daerah berbeda-
beda berdasarkan jenis investasinya. Berikut ini akan dijabarkan bagaimana
pengukuran kewajiban untuk masing-masing jenis kewajiban jangka pendek :
1) Pengukuran Utang kepada Pihak Ketiga
Ketika pemerintah daerah menerima hak atas barang atau jasa,
maka pada saat itu pemerintah daerah mengakui kewajiban atas
jumlah yang belum dibayarkan untuk memperoleh barang atau jasa
tersebut.
2) Pengukuran Utang Bunga
Utang bunga atas utang pemerintah daerah dicatat sebesar nilai
bunga yang telah terjadi dan belum dibayar dan diakui pada setiap
akhir periode pelaporan sebagai bagian dari kewajiban yang
berkaitan.
3) Pengukuran Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
PFK yang belum disetorkan kepada pihak lain di akhir periode harus
dicatat sebesar jumlah yang masih harus disetorkan.
4) Pengukuran Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
Bagian lancar utang jangka panjang dicatat sejumlah yang akan jatuh
tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
5) Pengukuran Kewajiban Lancar Lainnya
Pengukuran kewajiban lancar lainnya disesuaikan dengan karakteristik
masing-masing pos tersebut.
Kewajiban atau utang jangka panjang pemerintah daerah juga diukur
berdasarkan karakteristiknya. Terdapat dua karakteristik utang jangka panjang
pemerintah daerah, yaitu:
1) Utang yang tidak diperjualbelikan
Utang yang tidak diperjualbelikan memiliki nilai nominal sebesar pokok
utang dan bunga sebagaimana yang tertera dalam kontrak perjanjian dan
belum diselesaikan pada tanggal pelaporan, misal pinjaman dari World
Bank.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


14
6
2) Utang yang diperjualbelikan
Utang yang diperjualbelikan pada umumnya berbentuk sekuritas utang
pemerintah. Sekuritas utang pemerintah dinilai sebesar nilai pari (original
face value) denganmemperhitungkan diskonto atau premium yang belum
diamortisasi. Jika sekuritas utang pemerintah dijual tanpa sebesar nilai
pari, maka dinilai sebesar nilai parinya. Jika sekuritas utang pemerintah
dijual dengan harga diskonto, maka nilainya akan bertambah selama
periode penjualan hingga jatuh tempo. Sementara itu, jika sekuritas
dijual dengan harga premium, maka nilainya akan berkurang selama
periode penjualan hingga jatuh tempo.
d. Pencatatan Kewajiban
Transaksi kewajiban dicatat di buku jurnal finansial. Contoh jurnal
timbulnya kewajiban: Kewajiban Jangka Panjang xxx
Kas di Kas Daerah xxx
2. Ruang Lingkup Dana Cadangan Pemerintah Daerah
a. Definisi
Dana Cadangan merupakan dana yang disishkan untuk menampung kebutuhan
yang relatif besar yang tidak bisa dipenuhi dalam satu tahun anggaran.
Pembentukan dana cadangan harus didasarkan perencanaan yang matang,
sehingga jelas tujuan dan pengalokasiannya. Untuk pembentukan dana
cadangan harus ditetapkan dalam peraturan daerah yang didalamnya mencakup
penetapan tujuan pembentukan dana cadangan, program dan kegiatan yang
akan dibiayai dari dana cadangan, besaran dan rincian tahunan dana cadangan
yang harus dianggarkan dan ditransfer ke rekening dana cadangan, sumber dana
cadangan, dan tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan.
b. Klasifikasi Dana Cadangan
Dalam Neraca Dana Cadangan masuk dalam bagian Aset. Klasifikasi Dana
Cadangan disusun berdasarkan tujuan pembentukannya, sebagai berikut :
Dana Cadangan Pembangunan
Dana Cadangan Jembatan
Dana Cadangan Pembangunan Gedung
Dst…..

c. Pengakuan dan Pencatatan Dana Cadangan

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


14
7
Pembentukan dana cadangan akan dianggarkan dalam pengeluaran pembiayaan,
sedangkan pencairannya akan dianggarkan pada penerimaan pembiayaan. Untuk
penggunaannya dianggarkan dalam program kegiatan yang sudah tertulis di
dalam Peraturan Daerah.
Dana Cadangan diakui saat terjadi pemindahan dana dari Rekening Kas Daerah
ke Rekening Dana Cadangan. Proses pemindahan ini harus melalui proses
penatausahaan yang menggunakan mekanisme LS. Ketika pemindahan ini
dilakukan maka fungsi akuntansi akan membuat jurnal pengakuan dana
cadangan di debit dan kas di Kasda di kredit berdasarkan dokumen sumber yang
relevan.
Karena pembentukan dana ini melalui pengeluaran pembiayaan maka fungsi
akuntansi juga mencatat pengeluaran pembiayaan di debet dan estimasi
perubahan SAL di Kredit.
Contoh Pencatatan pengeluaran pembiayaan pembentukan dana cadangan
di buku Jurnal LRA.
Pengeluaran Pembiayaan - Pembentukan Dana Cadangan xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Contoh Pencatatan dana cadangan di buku jurnal
finansial.
Dana Cadangan xxx
Kas di Kasda xxx
3. Ruang Lingkup Non Anggaran Pemerintah Daerah
a. Definisi
Adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak mempengaruhi
anggaran pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan pemerintah.
Contohnya: Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) dan Kiriman Uang.
- Jenis Transaksi Non Anggaran
- Perhitungan Fihak Ketiga : kas yang berasal dari jumlah dana yang
dipotong dari Surat Perintah Membayar (SPM) atau diterima secara tunai
untuk pihak ketiga misalnya potongan Taspen dan Askes.
- Kiriman Uang : mutasi kas antar rekening kas negara/daerah.
- Transaksi yang tidak tercantum dalam APBD
b. Pencatatan Transaksi Non Anggaran
Pencatatan transaksi non anggaran (transitoris) dilakukan di buku jurnal
finansial.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


14
8
- Contoh pencatatan Penerimaan PFK di buku jurnal finansial:
Kas di Bend. Pengeluaran xxx
Utang PFK xxx
- Contoh pencatatan pembayaran utang PFK:
Utang PFK xxx
Kas di Bend. Pengeluaran xxx

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


14
9
BAB 4
ANALISIS TRANSAKSI PENYESUAIAN
PEMERINTAH DAERAH

Untuk SMK Kelas XI

Penyusun
LPA mitrabijak Surakarta

2022

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


15
0
A KOMPONEN UMUM

1. IDENTITAS MODUL
Sekolah : SMK ……………………………..
Tahun Ajaran : 2022/2023
Kelas : XI ( Sebelas )
Alokasi Waktu : 1 2 x 45 Menit
Jumlah Pertemuan : 3 x 6 JP

2. ELEMEN
Melakukan penyusunan neraca saldo, analisis transaksi penyesuaian dan input
transaksi ke dalam jurnal penyesuaian.

3. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan posting buku besar, menyusun
neraca saldo sebelum penyesuaian, mengidentifikasi transaksi-trasaksi penyesuaian
dan melakukan input transaksi penyesuaian ke dalam jurnal penyesuaian

4. DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA


 Dimensi 1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
Mulia.
 Dimensi 2. Berkebinekaan Global
 Dimensi 3. Mandiri
 Dimensi 4. Bergotong Royong
 Dimensi 5. Bernalar Kritis
 Dimensi 6. Kreatif

5. MATERI PEMBELAJARAN
Materi disajikan dalam bentuk aktivitas pembelajaran (mengamati, menyimak,
membaca, bertanya, mencoba, berlatih, berdiskusi, presentasi, bermain peran,
menulis, atau lainnya) sehingga menghasil proses kognitif, afektif dan
psikomotorik yang membentuk karakter tediri:
 Membaca buku dan dokumen, menuliskan hasilnya secara mandiri melalui
proses tatap muka

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


15
1
 Mengamati transaksi penyesuaian (dalam berita, jurnal, Tayangan media)
 Materi disajikan tidak hanya dalam bentuk teks, tetapi juga dalam gambar dan
praktik

6. SARANA /PRASARANA
a. Sarana:
 Digital dan Non digital berupa Buku paket, e-book, portal pembelajaran,
tautan edukasi di internet, surat kabar, majalah, televisi, teks iklan di
ruang publik.
 Video pembelajaran di internet
b. Prasarana
 Perangkat keras (PC, Laptop, LCD, Smartphone, Tablet, Headset)
 Perangkat lunak (Aplikasi pembelajaran: Microsoft Word, Microsoft Excel,
Microsoft Powerpoint, dll)
 Jaringan internet

7. TARGET PESERTA DIDIK


Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar di Kelas XI (Sebelas)
Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL) SMK Bisnis dan
Manajemen.
Siswa reguler/tipikal dengan jumlah siswa : … peserta didik

8. MODA DAN MODEL PEMBELAJARAN


a. Moda Pembelajaran
Tatap muka langsung
b. Model Pembelajaran
 Discovery Learning
 Problem Based Learning

9. KATA KUNCI
 PENYESUAIAN
 REKONSILIASI
 KOREKSI

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


15
2
10. ALUR PEMBELAJARAN

Posting Buku Besar

Neraca Saldo Sebelum


Penyesuaian

Transaksi Penyesuaian

Jurnal Penyesuaian

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


15
3
B KOMPONEN INTI

1. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. “ Fase F”
b. Rumusan capaian pembelajaran masing-masing elemen pembelajaran adalah
sebagai berikut.

Elemen Capaian Pembelajaran

Analisis transaksi Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan


penyesuaian posting buku besar, menyusun neraca saldo
pemerintah sebelum penyesuaian, mengidentifikasi transaksi-
daerah trasaksi penyesuaian dan melakukan input
transaksi penyesuaian ke dalam jurnal
penyesuaian
c. Tujuan Pembelajaran yang ingin dicapai
 Melakukan posting buku besar
 Melakukan penyusunan neraca saldo sebelum penyesuaian
 Melakukan analisis transaksi penyesuaian
 Melakukan input jurnal penyesuaian

2. PEMAHAMAN BERMAKNA

Sampai pada bab 3 kita sudah mempelajari tahapan siklus akuntansi


pemerintah daerah dari analisis transaksi, input jurnal, hingga rekapitulasi
jurnal. Maka tahapan selanjutnya adalah di akhir periode melakukan
koreksi dan penyesuaian sehingga pada tahapan ini kita akan melakukan
penyesuaian di pemerintah daerah.

3. PERTANYAAN PEMANTIK

1. Bagaimana langkah posting dan peyusunan NSSP di pemerintah daerah ?


2. Apa saja transaksi penyesuaian di pemerintah daerah ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut marilah kita ikuti kegiatan pembelajaran
berikut

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


15
4
4. KEGIATAN PEMBELAJARAN
LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN

PERTEMUAN ke-X … JP x 45 MENIT = … MENIT

PENDAHULUAN ..... MENIT 5


1 guru membuka kegiatan dengan aktivitas rutin seperti salam, dan
menyampaikan bahwa tujuan belajar sesi ini adalah analisis transaksi
penyesuaian
2 Siswa menyiapkan diri (merapikan meja dan tempat duduk), Kelas
dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa
3 Guru menyapa siswa dan mengecek keikutsertaan siswa dengan
melakukan absensi seluruh siswa
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, manfaat, dan teknik
penilaian yang digunakan
5 Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik memahami
pentingnya memahami analisis transaksi penyesuaian dengan
melakukan apersepsi melalui tanya jawab
INTI ..... MENIT
1 Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok
2 Guru menyajikan beberapa masalah yang sesuai dengan analisis
transaksi penyesuaian. Bentuknya bisa berupa jenis-jenis transaksi
penyesuaian.
3 Guru meminta siswa melakukan identifikasi terhadap fenomena yang
ditampilkan guru untuk menmukan masalah dari fenomena yang
ditampilkan
4 Peserta didik melakukan klarifikasi terhadap masalah yang ditemukan
5 Peserta didik mengidentifikasi masalah dan melakukan brainstorming
dengan fasilitasi guru
6 Peserta didik mendapatkan deskripsi dari masalah, apa saja yang perlu
dipelajari untuk menyelesaikan masalah, deskripsi konsep yang sudah
dan belum diketahui, menemukan penyebab masalah, dan menyusun
rencana untuk menyelesaikan masalah.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


15
5
7 Peserta didik melakukan kegiatan pengumpulan data dan informasi
terkait dengan penyelesaian masalah, perpustakaan, web, dan
berbagai sumber data yang lain serta melakukan observasi
8 Peserta didik kembali melakukan brainstorming, klarifikasi informasi,
konsep dan data terkait dengan permasalahan yang ada dan
menemukan solusinya, melakukan peer learning dan bekerjasama
(working together)
9 Peserta didik merumuskan dan menetapkan solusi (pemecahan
masalah) serta Menyusun laporan hasil diskusi penyelesaian masalah
10 Peserta didik bergantian mempresentasikan hasil kerjanya di depan
kelas
11 Guru memberikan evaluasi dalam bentuk kesimpulan singkat atas
materi analisis transaksi penyesuaian
PENUTUP ..... MENIT
1 Refleksi belajar: guru meminta murid untuk mengisi lembar
pengenalan diri
2 guru membimbing peserta didik dalam merangkum materi yang telah
dipelajari dengan mengacu pada indikator pencapaian kompetensi.
3 Pengayaan: tugas melakukan analisis transaksi penyesuaian

5. PENILAIAN PEMBELAJARAN (ASSESMENT)


TERTULIS KETERAMPILAN SIKAP
Menggunakan ujian Melakukan Disiplin (Dapat
tertulis yang sudah penilaian dilihat dari
disiapkan guru keterampilan timestamp saat
melalui praktik mulai mengerjakan)
menggukan lembar Kerja keras dan
kerja berbasis Tanggung Jawab
spreadsheet yang (Dapat dilihat dari
sudah disediakan kelengkapan dalam
dengan naskah mengerjakan soal
kerja yang ada di
lampiran

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


15
6
a. Asesmen Formatif
Menilai lembar kerja peserta didik (berbasis spreadsheet) dan observasi saat
pelaksanaan praktik untuk menilai pemahaman analisis transaksi penyesuaian
dengan panduan lampiran lembar kerja praktik.
b. Asesmen Sumatif
Menilai lembar kerja peserta didik yang berisi pertanyaan esai untuk menilai
pemahaman analisis transaksi penyesuaian yang berada di lampiran.

6. PENGAYAAN
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan segera
setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian
harian. biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana
pembelajaran remidial.
No. Langkah – Langkah Kegiatan Target Hasil
Diskusikanlah dengan kelompokmu tentang
Ada kelompok dengan
1 analisis transaksi penyesuaian {Minimal 1000
nama masing -masing
kata }
Hasil pengamatan dan diskusi ,buatlah
power pointnya atau lengkapilah dengan
3 ilustrasi berupa gambar, video, skema, atau
bagan yang sesuai serta dilakukan secara
Ada hasil kerja
berkelompok
Untuk sumber informasi Gunakan internet,
2 perpustakaan, atau buku sumber lain yang
relevan
Presentasikan hasilnya kepada kelompok lain Ada laporan individu
3
untuk dibandingkan dan saling melengkapi. dan laporan kelompok
Mintalah kelompok yang lain untuk
Ada tanggapan dari
menanggapinya! Tanggapan dari teman
masing – masing
4 jadikan masukan untuk memperbaiki laporan
kelompok
tugas kalian

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


15
7
7. REMEDIAL
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang
belum memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan
pembelajaran tambahan (Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes tertulis pada
akhir pembelajaran lagi dengan ketentuan:
 Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
 Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
 Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang
berminat untuk memperbaiki nilai

8. REFLEKSI
a. Refleksi Guru
Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam
bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk siswa dan mengekspresikan
kesan konstruktif, pesan, harapan dan kritik terhadap pembelajaran yang
diterima, Guru dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa,dengan minta
pendapat tentang cara mengajar, suasana pembelajaran,pemahaman
pembelajaran.ataupun meminta kritik dan saran kepada siswa terhadap
pembelajaran dan dirinya.hal ini dapat dilakukan menjelang pembelajaran
berakhir sehingga tidak menggangu pembelajaran

1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya akukan dapat mengarahkan


dan mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


15
8
2. Bagaimana tanggapa siswa terhadapt materi atau bahan ajar yang saya
sajikan sesuai yang diharapkan? (apakah materi terlalu tinggi,terlalu
rendah, atau sesuai dengan kemampuan awal siswa) ?
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
3. Bagaimana respon siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan ?
apakah media sesuai dan mempermudah siswa menguasai kompetensi atau
materi yang diajarkan ?
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap kegiatan belajar yang telah saya
rancang ?
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
5. Bagaimana tanggapan siswa terhadap metode atau teknik pembelajaran
yang saya gunakan?
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
b. Refleksi Siswa
Agar pembelajaran semakin menyenangkan dan bermakna untuk kalian, yuk
sejenak berefleksi tentang aktivitas pembelajaran kali ini.
Isilah penilaian diri ini dengan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya sesuai
dengan perasaan kalian ketika mengerjakan suplemen bahan materi ini!
Bubuhkanlah tanda centang (√) pada salah satu gambar yang dapat mewakili
perasaan kalian setelah mempelajari materi ini!

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


15
9
1. Apa yang sudah kalian pelajari?
............................................................................................
............................................................................................
.......................................
2. Apa yang kalian kuasai dari materi ini?
............................................................................................
............................................................................................
.......................................
3. Bagian apa yang belum kalian kuasai?
............................................................................................
............................................................................................
.......................................
4. Apa upaya kalian untuk menguasai yang belum kalian kuasai?
Coba diskusikan dengan teman maupun guru kalian
............................................................................................
............................................................................................
.......................................

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


16
0
C LAMPIRAN

LEMBAR KERJA ASESMEN

TRANSAKSI 1

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


16
1
PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)
NOMOR: 939/149/SPP-GU_NIHIL/DPKPP/XII/2021

SPP - GU NIHIL

Kode
1. Nama SKPD/ Unit Kerja : Dinas Pertanian dan KPP (1.01.01)
2. Kode dan Nama Sub Kegiatan : (1.01.01.08)
3. Nama Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran : Ir. Agustina, MM
4. Nama PPTK : Ir. Amanda
5 Nama BendaharaPengeluaran /Bendahara Pengeluaran Pembantu: Sri Mulani, SP
6 NPWP BendaharaPengeluaran /Bendahara Pengeluaran Pembantu
:
7. Nama Bank : Bank Daerah
8. Nomor Rekening Bank : 1.002.00.5555 (1.01)
9. Untuk Keperluan : SPJ GU NIHIL (-)
10. Dasar Pengeluaran : SPD Belanja Gaji Nomor 3.03.01.000.5.1 Tanggal 25 September 2021 (-)
Sebesar Rp9.706.000,00
sembilan juta tujuh ratus enam ribu

No Uraian
I SPD I
Tanggal : 25 September 2021 Nomor : 3.03.01.00.00.5.1 Nominal : Rp.9.706.000,00,-

II SP2D Sebelumnya

Pada SPP ini ditetapkan lampiran-lampiran yang diperlukan sebagaimana tertera pada daftar kelengkapan dokumen SPP ini
Kota ABC, 31 Desember 2021
Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Pengeluaran Pembantu

Amanda Sri
Ir. Amanda Sri Mulani, SP
NIP. NIP.

Lembar Asli : Untuk Pengguna Anggaran/PPK-SKPD


Salinan 1 : Untuk Kuasa BUD
Salinan 2 : Untuk Bendahara Pengeluaran/PPTK
Salinan 3 : Untuk Arsip Bendahara Pengeluaran/PPTK

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


16
2
PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN LANGSUNG (SPP)
NOMOR: 939/149/SPP-GU_NIHIL/DPKPP/XII/2021
Tahun Anggaran : 2021

RINCIAN RENCANA PENGGUNAAN

NO KODE REKENING URAIAN Nilai Rupiah


Nama Kegiatan/ Sub Kegiatan 1 : Program pelayanan administrasi perkantoran
01.02 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
1 5.2.2.03.01 Belanja telepon Rp 693.000,00
01.11 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
2 5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Rp 850.000,00
01.17 Belanja Makanan Dan Minuman Rapat
3 5.2.1.01.01 Belanja Makanan Dan Minuman Rapat Rp 1.200.000,00

Nama Kegiatan/ Sub Kegiatan 2 : Program pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/operasional
02.24 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
1 5.2.2.05.02 Belanja Penggantian Suku Cadang Rp 6.963.000,00

TOTAL Rp 9.706.000,00
Terbilang : sembilan juta tujuh ratus enam ribu

Kota ABC, 31 Desember 2021


Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Bendahara Pengeluaran/ Bendahara
Anggaran pengeluaran Pembantu

Amanda Sri
Ir. Amanda Sri Mulani, SP
NIP NIP.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


16
3
PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERINTAH MEMBAYAR
NIHIL
Tahun Anggaran : 2021 No. SPM: 939/149/SPP-GU_NIHIL/DPKPP/XII/2021
KUASA BENDAHARA UMUM DAERAH PEMERINTAH KOTA ABC Potongan-Potongan:
Supaya menerbitkan SP2D kepada: No. KODE REKENING URAIAN NILAI
SKPD : DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN & PERIKANAN
Bendahara/Pihak Ketiga *) : BEND PENGEL DISPERTAN KPP
No. Rekening Bank : 1.002.00.5555
Nama Bank : BANK DAERAH
NPWP : 00.402.783.5-526.000
Dasar Pembayaran : 0615 TAHUN 2021 TW IV
Untuk Keperluan : SPJ GU NIHIL TAHUN 2021

Pembebanan Pada Kode Rekening:


KODE REKENING URAIAN NILAI
5.2.2.03.01 Belanja Telepon Rp 693.000,00
5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Rp 850.000,00
5.2.2.11.02 Belanja Makanan Dan Minuman Rapat Rp 1.200.000,00
5.2.2.05.02 Belanja Penggantian Suku Cadang Rp 6.963.000,00 Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SPM)
No. KODE REKENING URAIAN NILAI

SPM yang dibayarkan


Jumlah yang diminta
Jumlah potongan
Jumlah yang dibayarkan

Rp 9.706.000,00 Uang Sejumlah :

JUMLAH SPP YANG DIMINTA Rp 9.706.000,00


Sembilan juta tujuh ratus enam ribu rupiah

KOTA ABC, 31 Desember 2021


PENGGUNA ANGGARAN

Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
Nomor dan Tanggal SPP : 939/149/SPP-GU_NIHIL/DPKPP/XII/2021 dan 31 Desember NIP. 19751812 200412 1 004

SPM ini sah apabila telah ditandatangani dan distempel oleh Kepala SKPD

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


16
4
PEMERINTAH KOTA ABC

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

No. SPM : 932/149/SPM-GU-NIHIL/DKPP/XII/2021 Dari : Kuasa BUD


Tanggal : 31 Desember 2021 Nomor : 958/00122/SP2D-GU-NIHIL/DKPP/XII/2021
SKPD : DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN Tanggal : 31 Desember 2021
DAN PERIKANAN Tahun Anggaran : 2021

Kepada : BEND PENGEL DISPERTAN KPP


NPWP : 75.402.783.5-526.000
No. Rekening Bank : 1.002.00.5555
Bank/Pos : BANK DAERAH
Keperluan Untuk : SPJ GU NIHIL Tahun 2021
Pagu Anggaran : -

No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH


1 5.2.2.03.01 Belanja Telepon Rp 693.000,00
2 5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Rp 850.000,00
3 5.2.2.11.02 Belanja Makanan Dan Minuman Rapat Rp 1.200.000,00
4 5.2.2.05.02 Belanja Penggantian Suku Cadang Rp 6.963.000,00

JUMLAH Rp 9.706.000,00
Potongan-Potongan:
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH
Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH

SP2D yang Dibayarkan


Jumlah yang diminta : Rp -
Jumlah potongan : Rp -
Jumlah yang dibayarkan : Rp -
Uang Sejumlah : NIHIL

Lembar 1 : Bank yang Ditunjuk Kota ABC, 31 Desember 2021


Lembar 2 : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Bendara Umum Daerah
Lembar 3
Lembar 4
:
:
Arsip Kuasa BUD
Pihak Ketiga *) Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
NIP. 19751812 200412 1 004

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 16


5
TRANSAKSI 2

BUKTI MEMORIAL
Kepada : Teknisi Akuntansi Nomor : 1/JP-PENY/SEM2/3.3.1.1/2021
Dari : Kabag Akuntansi

Keterangan : Dari penyesuaian 2021 menunjukkan informasi sbb:


1. ALAT-ALAT BANTU Rp 542.143
2. ALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR Rp 57.716.216
3. ALAT ANGKUTAN DARAT TAK BERMOTOR Rp 2.383.332
4. ALAT PENGOLAHAN Rp 364.376
5. ALAT KANTOR Rp 27.297.795
6. ALAT RUMAH TANGGA Rp 43.853.787
7. KOMPUTER Rp 42.045.332
8. Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat Rp 3.999.928
9. ALAT STUDIO Rp 2.501.226
10. ALAT KOMUNIKASI Rp 4.037.450
11. ALAT UNIT LABORATORIUM Rp 7.299.030
12. ALAT LABORATORIUM LINGKUNGAN HIDUP Rp 852.500
13. BANGUNAN GEDUNG TEMPAT KERJA Rp 173.766.231
14. BANGUNAN GEDUNG TEMPAT TINGGAL Rp 952.120
15. JALAN Rp 4.436.350
16. BANGUNAN AIR IRIGASI Rp 9.553.930
17. BANGUNAN AIR PASANG SURUT Rp 9.445.325
18. Bangunan Pengembangan Sumber Air dan Air Tanah Rp 5.725.203

Perintah : Lakukan penyesuaian untuk rekonsiliasi bank tersebut!

Surakarta, 31 Desember 2021


Dikerjakan Oleh: Kabag Akuntansi

( ........... ) ( ........................... )

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 16


6
TRANSAKSI 3

PEMERINTAH KOTA ABC


SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)
NOMOR: 939/02/SPP-TU/PPKD/XII/2021

SPP - TU NIHIL

Kode
1. Nama SKPD/ Unit Kerja : Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (1.01.01)
2. Kode dan Nama Sub Kegiatan : (1.01.01.08)
3. Nama Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran : drh. AGUSTINA FORTUNATA
4. Nama PPTK : Nugroho Atmaja, S.IP
5 Nama BendaharaPengeluaran /Bendahara Pengeluaran Pembantu: Erika Dun, S.E
6 NPWP BendaharaPengeluaran /Bendahara Pengeluaran Pembantu
:
7. Nama Bank : Bank Daerah
8. Nomor Rekening Bank : 1.002.00.5555 (1.01)
9. Untuk Keperluan : SPJ GU NIHIL (-)
10. Dasar Pengeluaran : SPD Belanja Gaji Nomor 3.03.01.000.5.1 Tanggal 25 September 2021 (-)
Sebesar Rp1.294.344.000,00
satu milyar dua ratus sembilan puluh empat juta tiga ratus empat puluh empat
ribu

No Uraian
I SPD I
Tanggal : 25 September 2021 Nomor : 3.03.01.00.00.5.1 Nominal : Rp.1.294.344.000,-

II SP2D Sebelumnya

Pada SPP ini ditetapkan lampiran-lampiran yang diperlukan sebagaimana tertera pada daftar kelengkapan dokumen SPP ini
Kota ABC, 31 Desember 2021
Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Pengeluaran Pembantu

Amanda Sri
Nugroho Atmaja, S.IP Erika Dun, S.E
NIP. NIP.

Lembar Asli : Untuk Pengguna Anggaran/PPK-SKPD


Salinan 1 : Untuk Kuasa BUD
Salinan 2 : Untuk Bendahara Pengeluaran/PPTK
Salinan 3 : Untuk Arsip Bendahara Pengeluaran/PPTK

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 16


7
PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN LANGSUNG (SPP)
NOMOR: 939/02/SPP-TU/PPKD/XII/2021
Tahun Anggaran : 2021

RINCIAN RENCANA PENGGUNAAN

NO KODE REKENING URAIAN Nilai Rupiah


Nama Kegiatan/ Sub Kegiatan 1
00 Non Program Rp 1.294.344.000,00
00.00 Non Kegiatan Rp 1.294.344.000,00
1 5.1.8.05.01 Belanja hibah kepada Badan /Lembaga/Organisasi Rp 1.294.344.000,00

TOTAL Rp 1.294.344.000,00
Terbilang : satu milyar dua ratus sembilan puluh
empat juta tiga ratus empat puluh empat ribu
Kota ABC, 31 Desember 2021
Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Bendahara Pengeluaran/ Bendahara pengeluaran
Anggaran Pembantu

Agustina Sri
drh. AGUSTINA FORTUNATA Erika Dun, S.E
NIP NIP.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 16


8
PEMERINTAH KOTA ABC
SURAT PERINTAH MEMBAYAR
NIHIL
Tahun Anggaran : 2021 No. SPM: 932/02/SPM-TU/PPKD/XII/2021
KUASA BENDAHARA UMUM DAERAH PEMERINTAH KOTA ABC Potongan-Potongan:
Supaya menerbitkan SP2D kepada: No. KODE REKENING URAIAN NILAI
SKPD : PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH 1
Bendahara/Pihak Ketiga *) : BENDAHARA PENGELUARAN BPBD 2
No. Rekening Bank : 200777888 Rp -
Nama Bank : BANK DAERAH
NPWP : 00.123.333.0.444.000
Dasar Pembayaran : 0538 TAHUN 2021
Untuk Keperluan : SPJ TU NIHIL BULAN DESEMBER 2021

Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SPM)


Pembebanan Pada Kode Rekening: No. KODE REKENING URAIAN NILAI
KODE REKENING URAIAN NILAI
4.04.00.00.5.1.8.01.01 Belanja Tidak Terduga Rp 1.294.344.000,00

SPM yang dibayarkan


JUMLAH Rp 1.294.344.000,00 Jumlah yang diminta Rp 1.294.344.000,00
Jumlah potongan Rp -
JUMLAH SPP YANG DIMINTA Rp 1.294.344.000,00 Jumlah yang dibayarkan Rp -
Satu milyar dua ratus sembilan puluh empat juta
tiga ratus empat puluh empat ribu rupiah Uang Sejumlah : NIHIL

KOTA ABC, 31 Desember 2021


PENGGUNA ANGGARAN

Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
Nomor dan Tanggal SPP : 939/02/SPP TU NIHIL/PPKD/XII/2021 dan 31 December 2021 NIP. 19751812 200412 1 004
SPM ini sah apabila telah ditandatangani dan distempel oleh Kepala SKPD

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH


16
9
PEMERINTAH KOTA ABC

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

No. SPM : 932/02/SPM TU NIHIL/PPKD/XII/2021 Dari : Kuasa BUD


Tanggal : 31 Desember 2021 Nomor : 958/00119/SP2D-TU NIHIL/PPKD/XII/2021
SKPD : PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH Tanggal : 31 Desember 2021
Tahun Anggaran : 2021

Kepada : BENDAHARA PENGELUARAN BPBD


NPWP : 00.123.333.0.444.000
No. Rekening Bank : 200777888
Bank/Pos : BANK DAERAH
Keperluan Untuk : SPJ TU NIHIL BULAN DESEMBER 2021
Pagu Anggaran : -

No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH


Belanja Tidak Terduga
1 4.04.00.00.5.1.8.01.01 Rp 1.294.344.000,00

JUMLAH Rp 1.294.344.000,00
Potongan-Potongan:
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH
1
2
JUMLAH Rp -
Informasi: (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
No. KODE REKENING URAIAN JUMLAH

JUMLAH

SP2D yang Dibayarkan


Jumlah yang diminta : Rp -
Jumlah potongan : Rp -
Jumlah yang dibayarkan : Rp -
Uang Sejumlah : NIHIL

Lembar 1 : Bank yang Ditunjuk Kota ABC, 31 Desember 2021


Lembar 2 : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Bendara Umum Daerah
Lembar 3
Lembar 4
:
:
Arsip Kuasa BUD
Pihak Ketiga *) Agustina
drh. AGUSTINA FORTUNATA
NIP. 19751812 200412 1 004

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 17


0
TRANSAKSI 4

`
PEMERINTAH KOTA ABC
DINAS PERTANIAN DAN KPP
SURAT TANDA SETORAN

No STS : PPKD/STS/2021/12/20/B10276
Tanggal : 31 Desember 2021
Bank : Bank Daerah
No Rekening : 1.002.00.5555
Penerimaan Tanggal : 31 Desember 2021

Harap diterima uang sebesar Rp97.548.500,-.(Sembilan puluh tujuh juta lima ratus empat puluh
delapan ribu lima ratus rupiah.)
Dengan rincian Penerimaan sebagai berikut :
No Kode Rekening Uraian Jumlah
1 Pengembalian Sisa TU ke RKUD Rp97.548.500

Jumlah Rp97.548.500

Mengetahui : Disiapkan oleh :


Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan/
Bendahara Penerimaan
Pembantu

drh. AGUSTINA FORTUNATA


NIP : 19751812 200412 1 004 ( …………………. )
NIP :

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 17


1
BAHAN BACAAN GURU DAN SISWA

Judul : ANALISIS TRANSAKSI PENYESUAIAN PEMERINTAH DAERAH

1. Ruang Lingkup Buku Besar


a. Pengertian
Pengertian buku besar adalah buku yang berisi perkiraan mengenai ikhtisar dari
pengaruh transaksi keuangan akibat perubahan aktiva, kewajiban, maupun modal
dalam perusahaan.
Dalam pengertian lain, buku besar juga merupakan alat yang dipakai untuk
melakukan pencatatan beragam perubahan di sebuah akun karena adanya transaksi
keuangan.
Jumlah perkiraan buku besar yang dibutuhkan oleh perusahaan tentu saja berbeda-
beda. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor yang meliputi jenis kegiatan,
keuangan dan kekayaan perusahaan, informasi yang diperlukan perusahaan, serta
volume transaksi. Aktivitas mencatat buku besar disebut juga dengan posting. Buku
besar merupakan pemindahan akun dari jurnal umum. Sehingga, posting dilakukan
setelah membuat jurnal umum,
Dalam buku besar, akun-akunnya digolongkan dalam akun ril atau real account dan
juga nominal account atau akun nominal. Akun ril merupakan akun yang ada pada
neraca seperti hutang, aktiva, modal, dan kewajiban. Sedangkan akun nominal
merupakan akun yang ada pada laporan laba rugi seperti akun beban dan
pendapatan.
Dari ulasan di atas, fungsi dari buku besar dapat disimpulkan sebagai berikut:
 Menjadi bahan dan informasi dalam penyusunan laporan keuangan.
 Untuk dasar penggolongan dari transaksi yang sudah tercatat pada jurnal.
 Untuk alat menggolongkan data keuangan dan bisa mengetahui jumlah
maupun keadaan rekening atau akun.
 Untuk alat meringkas data transaksi yang sudah tercatat di dalam jurnal
umum.
b. Jenis-Jenis Buku Besar
Buku besar juga dapat dibedakan menjadi dua macam. Berikut ini penjelasannya:
1) Buku Besar Umum atau General Ledger
Buku besar umum merupakan segala perkiraan yang saling berdiri sendiri serta
ada pada suatu periode tertentu laiknya piutang, kas, persediaan utang, dan

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 17


2
juga modal. Buku ini merupakan ikhtisar pengaruh dari transaksi pada
perubahan aktiva, modal dari perusahaan, serta kewajiban perusahaan.
2) Buku Besar Pembantu
Buku besar pembantu kerap disebut sebagai buku tambahan. Di dalamnya ada
rekening-rekening yang secara khusus mencatat tentang piutang serta utang
usaha dengan detail.
Terdapat dua jenis buku besar pembantu yang meliputi:
a) Buku Besar Pembantu Piutang
Buku ini kerap disebut dengan buku piutang khusus yang merinci langganan
kredit, dimana lokasi, berapa jumlah transaksi, serta pada siapa saja
perusahaan melakukan transaksi penjualan dengan cara kredit.
b) Buku Besar Pembantu Utang
Buku ini kerap juga disebut dengan buku utang. Yang mana di dalamnya
khusus mencatat tentang tiap pemasok dengan rinci. Termasuk di dalamnya
mencatat siapa pemasok yang memberi pinjaman kredit serta jumlah
utangnya sekaligus.
c. Bentuk-Bentuk Buku Besar
Terdapat beberapa bentuk buku besar yang dapat dibuat. Beberapa diantaranya
meliputi:
1) Buku Besar Berbentuk T
Bentuk buku besar ini adalah yang paling sederhana serta paling kerap
digunakan. Buku besar jenis ini digunakan untuk keperluan analisis transaksi
serta untuk menjelaskan mekanisme penggunaan akun.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 17


3
2) Buku Besar Berbentuk Skontro
Bentuk selanjutnya adalah skontro yang mana buku besar ini berbentuk dua
kolom. Buku skontro merupakan bentuk T yang sudah lebih lengkap lagi.

3) Buku Besar Berbentuk Staffel


Buku besar ini memiliki bentuk halaman serta mempunyai lajur saldo. Ada dua
jenis buku besar staffel yang meliputi buku besar 3 kolom yang mempunyai lajur
saldo tunggal serta buku besar dengan 4 kolom yang mempunyai lajur saldo
rangkap.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 17


4
Contoh Staffel 3 Kolom :

Contoh Staffel 4 Kolom :

d. Cara Posting dari Jurnal ke Buku Besar


Cara memindahkan data dari jurnal umum dalam buku besar adalah sebagai
berikut:
1) Pertama, Anda terlebih dahulu memindahkan tanggal kejadian pada jurnal
umum dalam tanggal yang ada pada buku besar.
2) Kedua, pindahkan juga jumlah debet dan jumlah kredit dalam kolom debet dan
kredit dalam buku besar.
3) Selanjutnya, masukkan nomor halaman dalam jurnal dalam kolom referensi
dalam buku besar.
4) Terakhir, pindahkan penjelasan dan keterangan singkat dalam jurnal umum
dalam buku besar.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 17


5
5) Atau dengan cara lain misalnya berdasarkan rekapitulasi masing-masing jurnal
lalu diposting ke dalam buku besar.
e. Cara Membuat
Agar lebih mudah membuat buku besar akuntansi, maka Anda dapat memakai
Microsoft Excel . Tentu beserta dengan rumus excel yang biasa dipakai.
Berikut langkah-langkahnya secara lengkap:
1) Tahap Persiapan
Proses pembuatan buku besar dilakukan apabila sudah selesai dalam mencatat
semua transaksi pada buku jurnal entah transaksi pembelian, penjualan,
pengeluaran, atau penerimaan kas yang lain.
Setelah itu, Anda bisa mulai membuat form buku besar. Sedangkan untuk
menghitung serta memindahkan saldo dari buku jurnal, Anda dapat memakai
fitur dan rumud pada MS. Excel. Bentuk form buku besar terdiri dari tanggal,
pos, debit, kredit, saldo (debit dan kredit).
DUNIA GADGET
GENERAL LEDGER
Month : December 2020
(in rupiahs)
ACCOUNT : Cash in Bank K ACCOUNT NO. : 1-1110
BALANCE
DATE DESCRIPTION P/R DEBIT CREDIT
DEBIT CREDIT

2) Tahap Pembuatan Buku Besar Perusahaan Jasa


Cara membuat buku besar perusahaan dagang jasa tidak jauh berbeda dengan
cara membuat buku besar perusahaan dagang. Tidak perlu bertele-tele lagi,
buku besar perusahaan jasa dapat dibuat dengan mengikuti langkah-langkah
berikut ini:
 Siapkan lembar buku besar yang akan digunakan.
Jika perusahaan jasa masih menerapkan proses pencatatan akuntansi secara
manual, biasanya buku besar akan dibuat menggunakan satu buku untuk satu
akun. Akan tetapi, jika menggunakan sistem akuntansi digital (menggunakan
software tertentu dan dikerjakan melalui komputer), data buku besar untuk
satu akun berada dalam satu sheet Microsoft Excel.
 Menulis tanggal transaksi pada kolom tanggal.
Karena yang di-posting adalah data dari jurnal, penulisan tanggal tersebut
disesuaikan dengan tanggal transaksi yang tertera pada jurnal.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 17


6
 Jika buku besar telah siap, selanjutnya tuliskan saldo awal akun.
Saldo awal akun berasal dari saldo pada laporan neraca akhir tahun. Jika
akun terkait tidak memiliki saldo awal, tetap tulis “saldo awal” pada kolom
uraian dan tulis angka 0 pada kolom saldo.
 Menulis keterangan atau uraian transaksi pada kolom uraian.
Jika sebuah akun memiliki nilai saldo awal pada neraca dari periode
sebelumnya (tahun lalu), kolom uraian ditulis dengan “saldo awal”.
 Menulis nomor referensi pada kolom nomor referensi sesuai dengan jenis
jurnal dan nomor halaman jurnal yang di-posting.
Menulis nominal transaksi sesuai dengan kolom debit atau kredit pada jurnal
yang bersangkutan.
 Pada bentuk buku besar saldo rangkap, kolom saldo dibagi menjadi saldo
debit dan saldo kredit.
Menulis jumlah saldo sesuai dengan hasil penambahan atau pengurangan dari
tiap-tiap transaksi yang terjadi pada akun terkait. Dengan demikian, saldo
akhir buku besar dari akun tersebut akan diperoleh.
3) Tahap Pembuatan Buku Besar Perusahaan Dagang
Lantas, bagaimana cara membuat buku besar perusahaan dagang? Cara
membuat buku besar perusahaan dagang tidak jauh berbeda dengan cara
membuat buku besar perusahaan jasa. Yang membedakan adalah data akun yang
diambil untuk kemudian di-posting ke dalam buku besar.
Pada perusahaan dagang, data yang digunakan mencakup data dari jurnal
umum/khusus yang memuat transaksi-transaksi terkait pembelian dan
penjualan barang yang diperdagangkan. Sementara itu, jurnal umum memuat
transaksi di luar jurnal khusus. Buku besar perusahaan dagang dapat dibuat
dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:
 Siapkan lembar buku besar yang akan digunakan
Biasanya, perusahaan dagang menggunakan sistem akuntansi digital
(menggunakan software tertentu dan dikerjakan melalui komputer). Oleh
sebab itu, data buku besar untuk satu akun berada dalam satu sheet
Microsoft Excel
Menulis tanggal transaksi pada kolom tanggal sesuai dengan tanggal transaksi
yang tertera pada jurnal
 Mengisi saldo awal akun pada baris pertama kolom buku besar

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 17


7
Saldo dapat diambil dari laporan neraca akhir tahun. Jika akun terkait tidak
memiliki saldo awal, tetap tulis “saldo awal” pada kolom uraian dan tulis
angka 0 pada kolom saldo.
 Menulis keterangan atau uraian transaksi pada kolom uraian
Jika sebuah akun memiliki nilai saldo awal pada neraca dari periode
sebelumnya (tahun lalu), kolom uraian ditulis dengan “saldo awal”.
Menulis nomor referensi pada kolom nomor referensi sesuai dengan jenis
jurnal dan nomor halaman jurnal yang di-posting
 Menulis nominal transaksi sesuai dengan kolom debit atau kredit pada jurnal
yang bersangkutan
Menulis jumlah saldo sesuai dengan hasil penambahan atau pengurangan dari
tiap-tiap transaksi yang terjadi pada akun terkait. Dengan demikian, saldo
akhir buku besar dari akun tersebut akan diperoleh

2. Ruang Lingkup Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian


a. Pengertian
Pengertian neraca saldo yang belum disesuaikan atau unadjusted trial balance
adalah daftar saldo yang dibuat setelah semua transaksi diposting ke buku besar.
Saldo-saldo akun di buku besar tersebut selanjutnya dipindahkan ke daftar saldo.
Trial balance yang belum disesuaikan disiapkan untuk menentukan apakah terdapat
kesalahan dalam posting debit dan kredit ke buku besar.
Melalui daftar saldo yang belum disesuaikan kita akan mudah untuk menemukan
kesalahan dan segera dapat memperbaikinya.
Jika jumlah sisi debit kredit tidak sama, hal itu menandakan adanya kesalahan, dan
prosedur untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan dapat anda pelajari di
artikel Jurnal Koreksi (correction journal)
b. Cara Membuat Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
Cara membuat neraca saldo yang belum disesuaikan (unadjusted trial balance)
adalah dengan mem-posting transaksi ke buku besar. Setelah semua transaksi
diposting ke buku besar berikutnya disiapkan daftar saldo yang belum disesuaikan.
Perhatikan contoh soal neraca percobaan berikut ini:
Sebagai ilustrasi misalnya PT Manajemen Keuangan Network selaku perusahaan jasa
melakukan aktivitas bisnis selama satu periode akuntansi Maret 2021

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 17


8
Setelah melakukan analisis dan pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum dan
jurnal khusus, selanjutnya perusahaan memindahkan saldo-saldo akun tersebut ke
dalam buku besar.
Di-asumsikan ada 11 akun yang di-posting ke buku besar, yaitu akun kas, piutang,
piutang sewa, perlengkapan, tanah, modal, prive, pendapatan jasa. Beban gaji,
dan beban lain-lain.
Berikut ini ada 11 saldo akun di buku besar tersebut:
1) Contoh Buku Besar: Akun Kas:

2) Contoh Buku Besar: Akun Piutang:

3) Contoh Buku Besar: Akun Piutang sewa:

4) Contoh Buku Besar: Akun perlengkapan:

5) Contoh Buku Besar: Akun Aset Tetap/tanah:

6) Contoh Buku Besar: Akun modal:

7) Contoh Buku Besar: Akun prive:

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 17


9
8) Contoh Buku Besar: Akun pendapatan jasa:

9) Contoh Buku Besar: Akun beban gaji:

10) Contoh Buku Besar: Akun beban lain-lain:

Dan selanjutkan dipindahkan ke dalam trial balance sebelum penyesuaian atau


unadjusted trial balance adalah seperti berikut:
Unadjusted Trial Balance
31 Maret 2021

3. Jurnal Koreksi
Koreksi merupakan tindakan pembetulan secara akuntansi agar akun/pos yang tersaji
dalam laporan keuangan entitas menjadi sesuai dengan yang seharusnya. Kesalahan
merupakan penyajian akun/pos yang secara signifikan tidak sesuai dengan yang
seharusnya yang mempengaruhi laporan keuangan periode berjalan atau periode
sebelumnya. Sehingga koreksi kesalahan merupakan tindakan untuk membetulkan
kesalahan peyajian dalam suatu akun/pos.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 18


0
Ada beberapa penyebab bisa terjadinya kesalahan. Antara lain disebabkan karena
keterlambatan penyampaian bukti transaksi oleh pengguna anggaran, kesalahan
hitung, kesalahan penerapan standar dan akuntansi, kelalaian, dan lain-lain. Kesalahan
juga bisa ditemukan di periode yang sama saat kesalahan itu dibuat, namun bisa pula
ditemukan pada periode di masa depan. Itulah sebabnya akan ada perbedaan
perlakuan terhadap beberapa kesalahan tersebut.
Kesalahan pencatatan dapat terjadi baik di buku jurnal finansial maupun buku
anggaran dan setiap koreksi yang dilakukan perlu diungkapkan pada Catatan atas
Laporan Keuangan. Contoh kesalahan diantaranya yaitu kesalahan pembebanan akun,
kesalahan nominal, dst.
Berdasarkan PP 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, kesalahan
menurut sifatnya dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu kesalahan tidak berulang dan
kesalahan berulang dan sistemik yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kesalahan Tidak Berulang
Adalah kesalahan yang diharapkan tidak akan terjadi lagi.
1) Kesalahan yang terjadi pada periode berjalan
Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan, baik
yang mempengaruhi posisi kas maupun yang tidak, dilakukan dengan
pembetulan pada akun yang bersangkutan dalam periode berjalan, baik pada
akun pendapatan-LRA atau akun Belanja, maupun pendapatan-LO atau akun
Beban.
2) Kesalahan yang terjadi pada periode sebelumnya
- Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode
sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas, apabila laporan keuangan periode
tersebut belum diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun yang
bersangkutan, baik pada akun pendapatan-LRA atau akun Belanja, maupun
akun pendapatan-LO dan akun Beban.
- Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja (sehingga mengakibatkan
penerimaan kembali belanja) yang tidak berulang yang terjadi pada periode-
periode sebelumnya dan menambah posisi kas, apabila laporan keuangan
periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun
pendapatan lain-lain-LRA. Dalam hal mengakibatkan pengurangan kas
dilakukan dengan pembetulan pada akun Saldo Anggaran Lebih.
Contoh kesalahan dan koreksi belanja:

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 18


1
Misalnya terjadi pengembalian belanja pegawai tahun lalu karena salah
perhitungan jumlah gaji, dikoreksi dengan jurnal sebagai berikut:
Pencatatan koreksi kesalahan di buku jurnal finansial:
Kas di Kasda xxx
Beban Pegawai xxx
Pencatatan koreksi kesalahan di buku jurnal:
Estimasi Perubahan SAL xxx
Pendapatan Lain-lain-LRA xxx
- Koreksi kesalahan atas perolehan aset selain kas yang tidak berulang yang
terjadi pada periode-periode sebelumnya dan menambah maupun
mengurangi posisi kas apabila laporan keuangan periode tersebut sudah
diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun kas dan akun aset yang
bersangkutan.
- Contoh : misalnya pengadaan aset tetap yang di-markup dan setelah setelah
dilakukan pemeriksaan kelebihan nilai aset tersebut harus dikembalikan,
dikoreksi dengan menambah saldo kas dan mengurangi akun terkait dalam
poos aset tetap.
- Koreksi kesalahan atas beban yang tidak berulang, sehingga mengakibatkan
pengurangan beban, yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan
mempengaruhi posisi kas dan tidak mempengaruhi ceraca material posisi
aset selain kas, apabaila laporan keuangan periode tersebut sudah
diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun pendapatan lain-lain-
LO. Dalam hal mengakibatkan penambahan beban dilakukan dengan
pembetulan pada akun ekuitas.
- Contoh: terjadi pengembalian beban pegawai tahun lalu karena salah
perhitungan jumlah gaji, dikoreksi dengan menambah saldo kas dan
menambah pendapatan lain-lain LO.
- Koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan-LRA yang tidak berulang
yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan menambah maupun
mengurangi posisi kas, apabila laporan keuangan periode tersebut sudah
diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun kas dan akun Saldo
Anggaran Lebih.
- Contoh: penyetoran bagian laba perusahaan daerah yang belum masuk ke
kas daerah dikoreksi dengan menambah akun kas dan akun Saldo Anggaran
Lebih.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 18


2
- Koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan LO yang tidak berulang yang
terjadi pada periode-periode sebelumnya dan menambah maupun
mengurangi posisi kas, apabila laporan keuangan periode tersebut sudah
diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun kas dan akun ekuitas.
- Contoh : pengembalian pendapatan DAU karena kelebihan transfer oleh
pemda dikoreksi dengan mengurangi akun Ekuitas dan mengurangi saldo kas.
- Koreksi kesalahan atas penerimaan dan pengeluaran pembiayaan yang tidak
berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan menambah
maupun mengurangi posisi kas, apabila laporan keuangan periode tersebut
sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun kas dan akun
Saldo Anggaran Lebih.
- Koreksi kesalahan yang tidak berulang atas pencatatan kewajiban yang
terjadi pada periode-periode sebelumnya dan menambah maupun
mengurangi posisi kas, apabila laporan keuangan periode tersebut sudah
diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun kas dan akun
kewajiban bersangkutan.
- Koreksi kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode-periode
sebelumnya dan tidak mempengaruhi posisi kas, baik sebelum maupun
setelah laporan keuangan periode tersebut diterbitkan, pembetulan
dilakukan pada akun-akun neraca terkait pada periode kesalahan ditemukan.
- Contoh: terjadi kesalahan pencatatan pembelian peralatan dan mesin salah
dicatat pada akun jalan, irigasi dan jaringan, dikoreksi dengan jurnal koreksi
dengan membalik jurnal yang salah dan memunculkan jurnal yang benar atau
mengurangi akun jalan, irigasi dan jaringan dan menambah akun peralatan
dan mesin.
b. Kesalahan Berulang dan Sistematik
- Adalah kesalahan yang disebabkan oleh sifat alamiah (normal) dari jenis-jenis
transaksi tertentu yang diperkirakan akan terjadi secara berulang.
- Kesalahan berulang dan sistemik tidak memerlukan koreksi, melainkan dicatat
pada saat terjadi pengeluaran kas untuk mengembalikan kelebihan pendapatan
dengan mengurangi pendapatan LRA atau pendapatan LO yang bersangkutan.

4. Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian dibuat setiap akhir tahun periode pelaporan di buku jurnal
finansial. Tujuannya yaitu untuk mencatat akun terhutang/accrual,

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 18


3
ditangguhkan/defferal, koreksi, dan ayat jurnal lain yang diperlukan untuk
memutakhirkan akun-akun neraca dan akun- akun pendapatan LO dan Beban.
Jurnal Penyesuaian
- Akun terhutang/accrual adalah untuk mengakui kewajiban yang belum dibayar
atau hak pemda yang belum diterima sampai dengan akhir tahun anggaran
- Akun Tangguhan/ defferal adalah kas yang sudah diterima atau dibayarkan tetapi
sampai akhir tahun anggaran belum menjadi hak/ kewajiban Pemda
Secara spesifik hal-hal yang perlu dilakukan penyesuaian pada akhir periode anatar
lain:
• Nilai akumulasi penyusutan
• Nilai persediaan
• Nilai penyisihan piutang
• Nilai amortisasi aset tetap tak berwujud
• Reklasifikasi nilai bagian lancar dari piutang jangka panjang
• Rekasifikasi nilai bagian lancar dari utang jangka panjang
• Dll
Tata cara akuntansi untuk melakukan jurnal penyesuaian atas hal tersebut adalah
sebagaimana yang telah dibahas pada bahasan masing-masing topic sebelumnya.
Contoh pencatatan Jurnal Penyesuaian di buku jurnal finansial
Contoh Penyesuaian atas akun akrual (terhutang):
Piutang xxx
Pendapatan LO xxx
Beban xxx
Utang Beban xxx
Contoh Penyesuaian atas akun defferal (ditangguhkan pengakuannya):
Pendapatan diterima Dimuka xxx
Pendapatan xxx
Beban xxx
Utang Beban xxx
5. Jurnal Penutup
Adalah jurnal yang dibuat untuk tujuan meng-nolkan seluruh saldo akun-akun laporan
operasional dan laporan realisasi anggaran. Jurnal penutup ada 2, yaitu jurnal penutup
LRA dan Jurnal Penutup LO. Langkah pertama, membuat jurnal penutup LRA yaitu
menutup jurnal anggaran yang pertama kali dibuat, kemudian menutup akun akun
pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan ke akun surplus/defisit. Kemudian

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 18


4
saldo akun surplus/defisit ditutup ke akun Estimasi perubahan SAL. Langkah kedua,
menutup akun-akun pendapatan LO dan beban ke akun surplus/defisit. Kemudian saldo
akun surplus/defisit ditutup ke akun Ekuitas.
Jurnal Penutup LRA
Apropriasi Belanja xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Estimasi Pendapatan xxx
Pendapatan-LRA xxx
Belanja xxx
Surplus/ Defisit-LRA xxx
Surplus/ Defisit-LRA xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Jurnal Penutup LO
Pendapatan-LO xxx
Surplus/Defisit... - LO xxx
Beban xxx
Surplus/ Defisit...- LO xxx
Ekuitas xxx

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 18


5
BAB 5
POSTING JURNAL PENYESUAIAN KE DALAM
BUKU BESAR, NERACA LAJUR (WORKSHEET)

Untuk SMK Kelas XI

Penyusun
LPA mitrabijak Surakarta

2022

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 18


6
A KOMPONEN UMUM

1. IDENTITAS MODUL
Sekolah : SMK ……………………………..
Tahun Ajaran : 2022/2023
Kelas : XI ( Sebelas )
Alokasi Waktu : 1 2 x 45 Menit
Jumlah Pertemuan : 2 x 6 JP

2. ELEMEN
Melakukan posting transaksi penyesuaian ke dalam buku besar dan Menyusun neraca
lajur.

3. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F peserta didik mampu melakukan posting rekapitulasi jurnal
penyesuaian ke dalam buku besar akhir periode dan mampu Menyusun neraca lajur
10 kolom.

4. DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA


 Dimensi 1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
Mulia.
 Dimensi 2. Berkebinekaan Global
 Dimensi 3. Mandiri
 Dimensi 4. Bergotong Royong
 Dimensi 5. Bernalar Kritis
 Dimensi 6. Kreatif

5. MATERI PEMBELAJARAN
Materi disajikan dalam bentuk aktivitas pembelajaran (mengamati, menyimak,
membaca, bertanya, mencoba, berlatih, berdiskusi, presentasi, bermain peran,
menulis, atau lainnya) sehingga menghasil proses kognitif, afektif dan
psikomotorik yang membentuk karakter tediri:
 Membaca buku dan dokumen, menuliskan hasilnya secara mandiri melalui
proses tatap muka

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 18


7
 Mengamati Langkah penyusunan neraca lajur (dalam berita, jurnal, Tayangan
media)
 Materi disajikan tidak hanya dalam bentuk teks, tetapi juga dalam gambar dan
praktik

6. SARANA /PRASARANA
a. Sarana:
 Digital dan Non digital berupa Buku paket, e-book, portal pembelajaran,
tautan edukasi di internet, surat kabar, majalah, televisi, teks iklan di
ruang publik.
 Video pembelajaran di internet
b. Prasarana
 Perangkat keras (PC, Laptop, LCD, Smartphone, Tablet, Headset)
 Perangkat lunak (Aplikasi pembelajaran: Microsoft Word, Microsoft Excel,
Microsoft Powerpoint, dll)
 Jaringan internet

7. TARGET PESERTA DIDIK


Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar di Kelas XI (Sebelas)
Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL) SMK Bisnis dan
Manajemen.
Siswa reguler/tipikal dengan jumlah siswa : … peserta didik

8. MODA DAN MODEL PEMBELAJARAN


a. Moda Pembelajaran
Tatap muka langsung
b. Model Pembelajaran
 Discovery Learning
 Problem Based Learning

9. KATA KUNCI
 GENERAL LEDGER
 WORKSHEET

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 18


8
10. ALUR PEMBELAJARAN

Posting Rekapitulasi Jurnal


Penyesuaian

Neraca Lajur

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 18


9
B KOMPONEN INTI

1. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. “ Fase F”
b. Rumusan capaian pembelajaran masing-masing elemen pembelajaran adalah
sebagai berikut.

Elemen Capaian Pembelajaran

Posting jurnal Pada akhir fase F peserta didik mampu melakukan


penyesuaian ke posting rekapitulasi jurnal penyesuaian ke dalam
dalam buku buku besar akhir periode dan mampu Menyusun
besar, neraca neraca lajur 10 kolom
lajur (worksheet)
c. Tujuan Pembelajaran yang ingin dicapai
 Melakukan posting rekapitulasi jurnal penyesuaian ke dalam buku besar
 Melakukan penyusunan neraca lajur

2. PEMAHAMAN BERMAKNA

Pada bab sebelumnya kita sudah mempelajari langkah analisis dokumen


transaksi penyesuaian ke dalam jurnal, maka pada tahapan ini kita
melanjutkan hasil rekapitulasi juenal penyesuaian untuk di posting ke buku
besar dan melakukan penyusunan neraca lajur. Berikut tampilan neraca
lajur :

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 19


0
3. PERTANYAAN PEMANTIK

Pada pembelajaran kali ini kalian diajak untuk mulai melihat siklus akuntansi
secara utuh.
1. Bagaimana siklus akuntansi pada parusahaan swasta ?
2. Bagaimana siklus akuntansi pada non-komersil (public) ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut marilah kita ikuti kegiatan pembelajaran
berikut

4. KEGIATAN PEMBELAJARAN
LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN

PERTEMUAN ke-X … JP x 45 MENIT = … MENIT

PENDAHULUAN ..... MENIT 5


1 guru membuka kegiatan dengan aktivitas rutin seperti salam, dan
menyampaikan bahwa tujuan belajar sesi ini adalah posting jurnal
penyesuaian ke dalam buku besar, neraca lajur (worksheet).
2 Siswa menyiapkan diri (merapikan meja dan tempat duduk), Kelas
dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa
3 Guru menyapa siswa dan mengecek keikutsertaan siswa dengan
melakukan absensi seluruh siswa
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, manfaat, dan teknik
penilaian yang digunakan
5 Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik memahami
pentingnya memahami posting jurnal penyesuaian ke dalam buku
besar, neraca lajur (worksheet).dengan melakukan apersepsi melalui
tanya jawab
INTI ..... MENIT
1 Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok
2 Guru menyajikan beberapa masalah yang sesuai dengan posting jurnal
penyesuaian ke dalam buku besar, neraca lajur (worksheet).
Bentuknya bisa berupa rekapitulasi jurnal penyesuaian.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 19


1
3 Guru meminta siswa melakukan identifikasi terhadap fenomena yang
ditampilkan guru untuk menmukan masalah dari fenomena yang
ditampilkan
4 Peserta didik melakukan klarifikasi terhadap masalah yang ditemukan
5 Peserta didik mengidentifikasi masalah dan melakukan brainstorming
dengan fasilitasi guru
6 Peserta didik mendapatkan deskripsi dari masalah, apa saja yang perlu
dipelajari untuk menyelesaikan masalah, deskripsi konsep yang sudah
dan belum diketahui, menemukan penyebab masalah, dan menyusun
rencana untuk menyelesaikan masalah.
7 Peserta didik melakukan kegiatan pengumpulan data dan informasi
terkait dengan penyelesaian masalah, perpustakaan, web, dan
berbagai sumber data yang lain serta melakukan observasi
8 Peserta didik kembali melakukan brainstorming, klarifikasi informasi,
konsep dan data terkait dengan permasalahan yang ada dan
menemukan solusinya, melakukan peer learning dan bekerjasama
(working together)
9 Peserta didik merumuskan dan menetapkan solusi (pemecahan
masalah) serta Menyusun laporan hasil diskusi penyelesaian masalah
10 Peserta didik bergantian mempresentasikan hasil kerjanya di depan
kelas
11 Guru memberikan evaluasi dalam bentuk kesimpulan singkat atas
materi posting jurnal penyesuaian ke dalam buku besar, neraca lajur
(worksheet).
PENUTUP ..... MENIT
1 Refleksi belajar: guru meminta murid untuk mengisi lembar
pengenalan diri
2 guru membimbing peserta didik dalam merangkum materi yang telah
dipelajari dengan mengacu pada indikator pencapaian kompetensi.
3 Pengayaan: tugas melakukan posting jurnal penyesuaian ke dalam buku
besar, neraca lajur (worksheet).

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 19


2
5. PENILAIAN PEMBELAJARAN (ASSESMENT)
TERTULIS KETERAMPILAN SIKAP
Menggunakan ujian Melakukan Disiplin (Dapat
tertulis yang sudah penilaian dilihat dari
disiapkan guru keterampilan timestamp saat
melalui praktik mulai mengerjakan)
menggukan lembar Kerja keras dan
kerja berbasis Tanggung Jawab
spreadsheet yang (Dapat dilihat dari
sudah disediakan kelengkapan dalam
dengan naskah mengerjakan soal
kerja yang ada di
lampiran

a. Asesmen Formatif
Menilai lembar kerja peserta didik (berbasis spreadsheet) dan observasi saat
pelaksanaan praktik untuk menilai pemahaman posting jurnal penyesuaian ke
dalam buku besar, neraca lajur (worksheet). dengan panduan lampiran lembar
kerja praktik.
b. Asesmen Sumatif
Menilai lembar kerja peserta didik yang berisi pertanyaan esai untuk menilai
pemahaman posting jurnal penyesuaian ke dalam buku besar, neraca lajur
(worksheet). yang berada di lampiran.

6. PENGAYAAN
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan segera
setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian
harian. biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana
pembelajaran remidial.
No. Langkah – Langkah Kegiatan Target Hasil
Diskusikanlah dengan kelompokmu tentang Ada kelompok dengan
1
posting jurnal penyesuaian ke dalam buku nama masing -masing

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 19


3
No. Langkah – Langkah Kegiatan Target Hasil
besar, neraca lajur (worksheet).{Minimal
1000 kata }
Hasil pengamatan dan diskusi ,buatlah
power pointnya atau lengkapilah dengan
3 ilustrasi berupa gambar, video, skema, atau
bagan yang sesuai serta dilakukan secara
Ada hasil kerja
berkelompok
Untuk sumber informasi Gunakan internet,
2 perpustakaan, atau buku sumber lain yang
relevan
Presentasikan hasilnya kepada kelompok lain Ada laporan individu
3
untuk dibandingkan dan saling melengkapi. dan laporan kelompok
Mintalah kelompok yang lain untuk
Ada tanggapan dari
menanggapinya! Tanggapan dari teman
masing – masing
4 jadikan masukan untuk memperbaiki laporan
kelompok
tugas kalian

7. REMEDIAL
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang
belum memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan
pembelajaran tambahan (Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes tertulis pada
akhir pembelajaran lagi dengan ketentuan:
 Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
 Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
 Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang
berminat untuk memperbaiki nilai

8. REFLEKSI
a. Refleksi Guru
Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam
bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk siswa dan mengekspresikan

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 19


4
kesan konstruktif, pesan, harapan dan kritik terhadap pembelajaran yang
diterima, Guru dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa,dengan minta
pendapat tentang cara mengajar, suasana pembelajaran,pemahaman
pembelajaran.ataupun meminta kritik dan saran kepada siswa terhadap
pembelajaran dan dirinya.hal ini dapat dilakukan menjelang pembelajaran
berakhir sehingga tidak menggangu pembelajaran

1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya akukan dapat mengarahkan


dan mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
2. Bagaimana tanggapa siswa terhadapt materi atau bahan ajar yang saya
sajikan sesuai yang diharapkan? (apakah materi terlalu tinggi,terlalu
rendah, atau sesuai dengan kemampuan awal siswa) ?
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
3. Bagaimana respon siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan ?
apakah media sesuai dan mempermudah siswa menguasai kompetensi atau
materi yang diajarkan ?
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap kegiatan belajar yang telah saya
rancang ?
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 19


5
5. Bagaimana tanggapan siswa terhadap metode atau teknik pembelajaran
yang saya gunakan?
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
b. Refleksi Siswa
Agar pembelajaran semakin menyenangkan dan bermakna untuk kalian, yuk
sejenak berefleksi tentang aktivitas pembelajaran kali ini.
Isilah penilaian diri ini dengan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya sesuai
dengan perasaan kalian ketika mengerjakan suplemen bahan materi ini!
Bubuhkanlah tanda centang (√) pada salah satu gambar yang dapat mewakili
perasaan kalian setelah mempelajari materi ini!

1. Apa yang sudah kalian pelajari?


............................................................................................
............................................................................................
.......................................
2. Apa yang kalian kuasai dari materi ini?
............................................................................................
............................................................................................
.......................................
3. Bagian apa yang belum kalian kuasai?
............................................................................................
............................................................................................
.......................................
4. Apa upaya kalian untuk menguasai yang belum kalian kuasai?
Coba diskusikan dengan teman maupun guru kalian
............................................................................................
............................................................................................
.......................................

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 19


6
C LAMPIRAN

LEMBAR KERJA ASESMEN

Penugasan :
Lakukan checking kepada buku besar dan seluruh neraca saldo setelah penyusutan.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 19


7
BAHAN BACAAN GURU DAN SISWA

Judul : POSTING JURNAL PENYESUAIAN KE DALAM BUKU BESAR, NERACA LAJUR


(WORKSHEET)

1. Pengertian Neraca Lajur


Neraca lajur adalah sebuah laporan yang berisi semua data tentang akuntansi yang
menjadi suatu landasan yang digunakan untuk memeriksa dengan sebuah rekening
buku besar yang telah disesuaikan untuk memudahkan ketika hendak membuat
laporan keuangan.
Perusahaan yang berskala kecil dan tidak memiliki akun buku besar yang terlalu
banyak, biasanya tidak terlalu dibutuhkan karena bisa langsung disesuaikan dengan
neraca saldo yang telah ada.
Namun, bagi perusahaan yang memiliki skala besar, neraca lajur memberikan
kemudahan seperti contoh dalam melakukan rekap data keuangan sebelum dibuatnya
penyesuaian.
Laporan ini berisi semua informasi untuk laporan keuangan seperti saldo-saldo
perkiraan sebelum jurnal penyesuaian, perkiraan-perkiraan jurnal penyesuaian, dan
saldo-saldo perkiraan setelah jurnal penyesuaian.
Dalam praktik penyelenggaraan akuntansi secara manual, neraca lajur memuat 5
(lima) bagian pokok yaitu :
 Neraca saldo
 Neraca saldo setelah penyesuaian
 Neraca saldo setelah penutupan
 Laporan perhitungan laba-rugi
 Neraca

2. Manfaat Dari Neraca Lajur


enis neraca ini sejatinya adalah alat yang digunakan untuk memahami arus data
akuntansi dari daftar sebuah saldo sebelum penyesuaian sampai ke laporan keuangan.
Adapun manfaat dari neraca lajur adalah sebagai contoh berikut:
 Berfungsi sebagai referensi dalam pembukuan ayat jurnal penutup.
 Sebagai referensi dalam memeriksa data (akun dan jumlah saldo) yang akan
disajikan dalam laporan keuangan.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 19


8
 Menggolongkan, meringkas, dan mengevaluasi pencatatan transaksi.
 Sebagai penunjuk bahwa prosedur yang dilakukan untuk menyusun laporan
keuangan sudah dilaksanakan.
 Mempermudah untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan
pada saat pembuatan jurmal penyesuaian

3. Fungsi dan Tujuan Neraca Lajur


Untuk mengetahui fungsi ataupun manfaat dari neraca lajur, silahkan baca penjelasan
lebih lengkapnya di bawah ini:
 Meringkas Data Keuangan
Fungsi pertama dari pembuatan neraca lajur adalah untuk meringkas data
keuangan perusahaan mulai dari jurnal hingga saldo yang sudah diposting buku
besar.
Data yang ada di dalam buku besar terdiri dari banyak kolom, ditambah lagi karena
disana ada terlalu banyak lembaran sehingga cukup menyulitkan untuk dijadikan
sebagai patokan pembuatan laporan keuangan.
Hal ini bisa diatasi dengan ringkasan data yang ada di dalam neraca lajur sudah
cukup mewakili bagaimana kondisi keuangan perusahaan dalam satu periode.
 Evaluasi Terhadap Transaksi Keuangan
Fungsi dari melakukan evaluasi transaksi melalui neraca lajur adalah agar
perusahaan bisa mengetahui perkembangan kegiatan operasional seperti contoh
selama satu periode akuntansi sehingga dapat digunakan sebagai bahan untuk
pengambilan keputusan.
Cara mengevaluasi transaksi melalui neraca lajur adalah dengan melihat
perubahan saldo pada setiap akun agar pemeriksaan lebih efisien.
 Membantu dalam Penyusunan Laporan Keuangan
Fungsi selanjutnya dari neraca lajur adalah memudahkan pembuatan laporan
keuangan agar data yang akan digunakan sudah tersusun secara sistematis.
Laporan ini menggolongkan data yang berasal dari buku besar, sehingga
tampilannya lebih ringkas tanpa harus mengumpulkan kembali data pembukuan
perusahaan dari awal.
Selain itu, neraca lajur perusahaan juga akan membantu memudahkan proses
auditing.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 19


9
 Meminimalisir Kesalahan
Format neraca lajur yang ringkas memudahkan para penggunanya untuk memahami
data di dalamnya sehingga dapat meminimalisir adanya kesalahan laporan ke
depannya.
Di samping itu, susunan neraca lajur yang sederhana juga akan membantu
perusahaan menemukan data dengan cepat.

4. Jenis-Jenis Neraca Lajur


Berikut adalah beberapa contoh jenis neraca lajur perusahaan dagang maupun
perusahaan jasa:
 Neraca lajur umum, digunakan untuk menganalisis saldo di akun yang berbeda dan
biasanya berisi 4-6 kolom (neraca saldo, laba/rugi, neraca)

 Neraca lajur terperinci, berisi lebih banyak perincian atau informasi dan seringkali
menyertakan halaman pendukung untuk menjelaskan item tertentu seperti daftar
hutang piutang dagang, pengeluaran produksi, atau premi asuransi.
 Neraca lajur audit, digunakan untuk menverikasi keakuratan informasi dalam
menyiapkan laporan keuangan perusahaan.
 Neraca lajur 12 kolom atau 6 kolom berganda, digunakan biasanya oleh
perusahaan yang memiliki pemegang saham untuk meneliti laba rugi perusahaan.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 20


0
5. Langkah Penyusunan Neraca Lajur
Neraca lajur memang memiliki peranan yang cukup penting dalam melakukan sebuah
laporan keuangan. Hal ini akan menjadi sarana mempermudah dan juga mempercepat
untuk membuat beberapa laporan lain yang terkait, di mana biasa dikerjakan ketika:
 Dikerjakan bersamaan dengan aktivitas siklus akuntansi periode akhir.
 Dikerjakan setelah aktivitas pencatatan (jurnal penyesuaian, penutup,
pembalik) namun dilakukan sebelum penyusunan laporan keuangan.
 Dikerjakan setelah laporan keuangan tersusun.
Berikut ini adalah cara menyusun neraca lajur perusahaan dagang ataupun jasa, yaitu:
Menyiapkan Format yang Berisi Jumlah Kolom yang Sesuai
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa neraca lajur memiliki berbagai
macam jenis dan memiliki jumlah kolom yang berbeda-beda.
Biasanya format laporan ini terdiri dari beberapa kolom, di mana masing-masing dari
kolom terbagi menjadi penempatan debit kredit pada transaksi atau akun yang ada:
 Kolom Nomor dan Nama Akun
Berisi nama seluruh kode akun perkiraan yang telah disusun sebelumnya, dari
nama rekening perkiraan ini juga akan ditentukan, apakah sebuah akun bernilai
debet atau kredit pada setiap lajur kolom.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 20


1
 Kolom Neraca Saldo
Informasi-informasi yang tercantum pada lajur neraca saldo adalah sama persis
dengan yang tercantum pada jurnal laporan neraca saldo.
Sehingga jika perusahaan menggunakannya, neraca saldo dapat langsung dibuat
didalamnya, tidak perlu dibuat secara terpisah.
 Kolom Penyesuaian
Jurnal-jurnal penyesuaian yang telah dibuat akan menyesuaikan perkiraan-
perkiraan neraca saldo yang sudah ada di mana jika ada perkiraan baru yang
timbul maka akan dituliskan di bawah perkiraan-perkiraan neraca saldo tersebut.
 Kolom Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Setelah dilakukan jurnal penyesuaian, neraca saldo akan memperkirakan semua
perkiraan dan saldo-saldo yang terdapat dalam lajur ini, yang nantinya akan
terlihat pada laporan keuangan.
Untuk perkiraan-perkiraan neraca saldo yang tidak dipengaruhi oleh jurnal
penyesuaian, langsung dipindah ke lajur ini, tetapi bagi perkiraan yang
dipengaruhi oleh jurnal penyesuaian, harus dihitung saldo perkiraan yang
bersangkutan dan kemudian dipindahkan ke lajur ini.
Lajur ini pada akhirnya harus dijumlahkan kedua sisinya. Sehingga kebenaran dan
ketelitian dalam lajur ini dapat terjamin.
 Kolom Neraca
Berisi semua perkiraan riil yang merupakan perkiraan dari akun sebelumnya.
Kolom neraca ini berfungsi untuk melihat jika masih ada kesalahan atau
ketidaksesuaian saat menyusun neraca saldo setelah penyesuaian dan memeriksa
ketepatan perhitungan yang dilakukan.
 Kolom Rugi Laba
Berisi semua perkiraan nominal yang merupakan perkiraan yang akan
dikelompokan atau dimasukkan dalam laporan perhitungan rugi-laba.
Dalam kolom ini, debit dan kredit dalam lajur rugi-laba dijumlahkan. Bila sisi
kredit lebih besar sisi debitnya, maka perusahaan akan mendapat laba.
Sebaliknya, bila sisi debit yang lebih besar dari sisi kredit, maka perusahaan
menderita kerugian.
Dari adanya penghitungan neraca lajur ini, secara tidak langsung kita akan
memperoleh kemudahan dalam menyusun laporan keuangan, memiliki ringkasan
data, baik data neraca saldo maupun data penyesuaian dan memudahkan dalam
pengecekan kesalahan yang mungkin terjadi ketika melakukan penyesuaian.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 20


2
Melakukan Input Nomor dan Nama Akun
Langkah selanjutnya dalam membuat neraca lajur adalah meng-input nomor dan nama
akun dalam kolom yang tersedia.
Masukkan saldo akun dari buku besar ke dalam kolom daftar saldo yang ada di dalam
lembar kerja yang tersedia.
Lalu, tambahkan jumlah neraca saldo yang ada pada laporan sebelumnya.

Masukkan Ayat Jurnal Penyesuaian pada Kolom Penyesuaian


Isilah kolom ini dengan nominal yang telah dibuat dalam laporan jurnal penyesuaian
sebelumnya, kemudian pindahkan saldo ke daftar yang sudah disesuaikan antara debit
dan kredit.
Data yang dibutuhkan untuk memasukkan data jurnal penyesuaian biasanya diperoleh
dari data aset perusahaan yang mengalami penyusutan seperti pemakaian peralatan
untuk operasional (furnitur, komputer, mesin, dll).

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 20


3
Menambahkan Nominal pada Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Ketika telah ditemukan nominal atau saldo antara neraca saldo dan juga jurnal
penyesuaian, langkah selanjutnya menjumlahkan atau mengurangi antar keduannya
dan tulis pada kolom neraca saldo setelah penyesuaian.
Jika pada kolom terdapat persamaan debit maupun kredit maka cara menghitungnya
dengan cara ditambah, begitu pula sebaliknya.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 20


4
Mengisi Kolom Neraca dan Laba Rugi
Selanjutnya, pindahkan jumlah-jumlah di dalam kolom daftar saldo, lalu sesuaikan ke
dalam kolom laba rugi.
Anda bisa menjumlahkan kolom-kolom laba-rugi dan kolom-kolom laporan posisi
keuangan serta memasukkan angka laba bersih/rugi bersih sebagai angka pengumbang
ke dalam kedua pasang kolom di atas dan sekali lagi menjumlahkan kolom tersebut.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 20


5
6. Contoh Penyusunan Neraca Lajur
Di bawah ini adalah contoh neraca lajur perusahaan dagang.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 20


6
BAB 6
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD
DAN PEMERINTAH DAERAH

Untuk SMK Kelas XI

Penyusun
LPA mitrabijak Surakarta

2022

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 20


7
A KOMPONEN UMUM

1. IDENTITAS MODUL
Sekolah : SMK ……………………………..
Tahun Ajaran : 2022/2023
Kelas : XI ( Sebelas )
Alokasi Waktu : 18 x 45 Menit
Jumlah Pertemuan : 3 x 6 JP

2. ELEMEN
Menyusun laporan keuangan Lembaga/pemerintah daerah.

3. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan penyusunan laporan keuangan
perusahaan SKPD dan pemerintah daerah meliputi laporan realisasi anggaran,
laporan operasional, laporan perubahan ekuitas, dan laporan posisi keuangan
(neraca).

4. DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA


 Dimensi 1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
Mulia.
 Dimensi 2. Berkebinekaan Global
 Dimensi 3. Mandiri
 Dimensi 4. Bergotong Royong
 Dimensi 5. Bernalar Kritis
 Dimensi 6. Kreatif

5. MATERI PEMBELAJARAN
Materi disajikan dalam bentuk aktivitas pembelajaran (mengamati, menyimak,
membaca, bertanya, mencoba, berlatih, berdiskusi, presentasi, bermain peran,
menulis, atau lainnya) sehingga menghasil proses kognitif, afektif dan
psikomotorik yang membentuk karakter tediri:
 Membaca buku dan dokumen, menuliskan hasilnya secara mandiri melalui
proses tatap muka

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 20


8
 Mengamati Langkah penyusunan laporan keuangan (dalam berita,
jurnal, Tayangan media)
 Materi disajikan tidak hanya dalam bentuk teks, tetapi juga dalam gambar dan
praktik

6. SARANA /PRASARANA
a. Sarana:
 Digital dan Non digital berupa Buku paket, e-book, portal pembelajaran,
tautan edukasi di internet, surat kabar, majalah, televisi, teks iklan di
ruang publik.
 Video pembelajaran di internet
b. Prasarana
 Perangkat keras (PC, Laptop, LCD, Smartphone, Tablet, Headset)
 Perangkat lunak (Aplikasi pembelajaran: Microsoft Word, Microsoft Excel,
Microsoft Powerpoint, dll)
 Jaringan internet

7. TARGET PESERTA DIDIK


Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar di Kelas XI (Sebelas)
Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL) SMK Bisnis dan
Manajemen.
Siswa reguler/tipikal dengan jumlah siswa : … peserta didik

8. MODA DAN MODEL PEMBELAJARAN


a. Moda Pembelajaran
Tatap muka langsung
b. Model Pembelajaran
 Discovery Learning
 Problem Based Learning

9. KATA KUNCI
 LAPORAN REALISASI ANGGARAN
 LAPORAN OPERASIONAL
 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 20


9
 LAPORAN POSISI KEUANGAN

10. ALUR PEMBELAJARAN

Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Operasional

Laporan Perubahan ekuitas

Laporan Posisi Keuangan

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 21


0
B KOMPONEN INTI

1. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. “ Fase F”
b. Rumusan capaian pembelajaran masing-masing elemen pembelajaran adalah
sebagai berikut.

Elemen Capaian Pembelajaran

Laporan Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan


keuangan SKPD penyusunan laporan keuangan perusahaan SKPD
dan pemerintah dan pemerintah daerah meliputi laporan realisasi
daerah anggaran, laporan operasional, laporan perubahan
ekuitas, dan laporan posisi keuangan (neraca).
c. Tujuan Pembelajaran yang ingin dicapai
 Menyusun laporan realisasi anggaran
 Menyusun laporan operasional
 Menyusun laporan perubahan ekuitas
 Menyusun laporan posisi keuangan

2. PEMAHAMAN BERMAKNA

Sampai pada bab sebelumnya kita sudah selesai Menyusun neraca lajur,
maka pada bab ini kita akan menggunakan data neraca lajur tersebut untuk
Menyusun laporan keuangan yang ada di SKPD maupun pemerintah daerah
sebagai output dari proses siklus akuntansi di pemerintahan.

3. PERTANYAAN PEMANTIK

1. Apa saja laporan keuangan yang dihasilkan oleh SKPD ?


2. Apa saja laporan keuangan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah ?
3. Bagaimana Menyusun laporan keuangan di SKPD maupun pemerintah
daerah ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut marilah kita ikuti kegiatan pembelajaran
berikut

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 21


1
4. KEGIATAN PEMBELAJARAN
LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN

PERTEMUAN ke-X … JP x 45 MENIT = … MENIT

PENDAHULUAN ..... MENIT 5


1 guru membuka kegiatan dengan aktivitas rutin seperti salam, dan
menyampaikan bahwa tujuan belajar sesi ini adalah belajar mengenai
penyusunan laporan keuangan SKPD dan pemerintah daerah.
2 Siswa menyiapkan diri (merapikan meja dan tempat duduk), Kelas
dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa
3 Guru menyapa siswa dan mengecek keikutsertaan siswa dengan
melakukan absensi seluruh siswa
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, manfaat, dan teknik
penilaian yang digunakan
5 Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik memahami
pentingnya memahami penyusunan laporan keuangan SKPD dan
pemerintah daerah dengan melakukan apersepsi melalui tanya jawab
INTI ..... MENIT
1 Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok
2 Guru menyajikan beberapa masalah yang sesuai dengan penyusunan
laporan keuangan SKPD dan pemerintah daerah. Bentuknya bisa berupa
informasi neraca lajur yang sudah disediakan.
3 Guru meminta siswa melakukan identifikasi terhadap fenomena yang
ditampilkan guru untuk menmukan masalah dari fenomena yang
ditampilkan
4 Peserta didik melakukan klarifikasi terhadap masalah yang ditemukan
5 Peserta didik mengidentifikasi masalah dan melakukan brainstorming
dengan fasilitasi guru
6 Peserta didik mendapatkan deskripsi dari masalah, apa saja yang perlu
dipelajari untuk menyelesaikan masalah, deskripsi konsep yang sudah
dan belum diketahui, menemukan penyebab masalah, dan menyusun
rencana untuk menyelesaikan masalah.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 21


2
7 Peserta didik melakukan kegiatan pengumpulan data dan informasi
terkait dengan penyelesaian masalah, perpustakaan, web, dan
berbagai sumber data yang lain serta melakukan observasi
8 Peserta didik kembali melakukan brainstorming, klarifikasi informasi,
konsep dan data terkait dengan permasalahan yang ada dan
menemukan solusinya, melakukan peer learning dan bekerjasama
(working together)
9 Peserta didik merumuskan dan menetapkan solusi (pemecahan
masalah) serta Menyusun laporan hasil diskusi penyelesaian masalah
10 Peserta didik bergantian mempresentasikan hasil kerjanya di depan
kelas
11 Guru memberikan evaluasi dalam bentuk kesimpulan singkat atas
materi penyusunan laporan keuangan SKPD dan pemerintah daerah
PENUTUP ..... MENIT
1 Refleksi belajar: guru meminta murid untuk mengisi lembar
pengenalan diri
2 guru membimbing peserta didik dalam merangkum materi yang telah
dipelajari dengan mengacu pada indikator pencapaian kompetensi.
3 Pengayaan: tugas melakukan penyusunan laporan keuangan SKPD dan
pemerintah daerah

5. PENILAIAN PEMBELAJARAN (ASSESMENT)


TERTULIS KETERAMPILAN SIKAP
Menggunakan ujian Melakukan Disiplin (Dapat
tertulis yang sudah penilaian dilihat dari
disiapkan guru keterampilan timestamp saat
melalui praktik mulai mengerjakan)
menggukan lembar Kerja keras dan
kerja berbasis Tanggung Jawab
spreadsheet yang (Dapat dilihat dari
sudah disediakan kelengkapan dalam
dengan naskah mengerjakan soal

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 21


3
TERTULIS KETERAMPILAN SIKAP
kerja yang ada di
lampiran

a. Asesmen Formatif
Menilai lembar kerja peserta didik (berbasis spreadsheet) dan observasi saat
pelaksanaan praktik penyusunan laporan keuangan SKPD dan pemerintah daerah
dengan panduan lampiran lembar kerja praktik.
b. Asesmen Sumatif
Menilai lembar kerja peserta didik yang berisi pertanyaan esai untuk menilai
pemahaman penyusunan laporan keuangan SKPD dan pemerintah daerah yang
berada di lampiran.

6. PENGAYAAN
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan segera
setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian
harian. biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana
pembelajaran remidial.
No. Langkah – Langkah Kegiatan Target Hasil
Diskusikanlah dengan kelompokmu tentang
Ada kelompok dengan
1 penyusunan laporan keuangan SKPD dan
nama masing -masing
pemerintah daerah {Minimal 1000 kata }
Hasil pengamatan dan diskusi ,buatlah power
pointnya atau lengkapilah dengan ilustrasi berupa
3
gambar, video, skema, atau bagan yang sesuai
Ada hasil kerja
serta dilakukan secara berkelompok
Untuk sumber informasi Gunakan internet,
2
perpustakaan, atau buku sumber lain yang relevan
Presentasikan hasilnya kepada kelompok lain Ada laporan individu
3
untuk dibandingkan dan saling melengkapi. dan laporan kelompok
Mintalah kelompok yang lain untuk Ada tanggapan dari
4 menanggapinya! Tanggapan dari teman jadikan masing – masing
masukan untuk memperbaiki laporan tugas kalian kelompok

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 21


4
No. Langkah – Langkah Kegiatan Target Hasil

7. REMEDIAL
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang
belum memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan
pembelajaran tambahan (Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes tertulis pada
akhir pembelajaran lagi dengan ketentuan:
 Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
 Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
 Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang
berminat untuk memperbaiki nilai

8. REFLEKSI
a. Refleksi Guru
Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam
bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk siswa dan mengekspresikan
kesan konstruktif, pesan, harapan dan kritik terhadap pembelajaran yang
diterima, Guru dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa,dengan minta
pendapat tentang cara mengajar, suasana pembelajaran,pemahaman
pembelajaran.ataupun meminta kritik dan saran kepada siswa terhadap
pembelajaran dan dirinya.hal ini dapat dilakukan menjelang pembelajaran
berakhir sehingga tidak menggangu pembelajaran

1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya akukan dapat mengarahkan


dan mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik?

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 21


5
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
2. Bagaimana tanggapa siswa terhadapt materi atau bahan ajar yang saya
sajikan sesuai yang diharapkan? (apakah materi terlalu tinggi,terlalu
rendah, atau sesuai dengan kemampuan awal siswa) ?
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
3. Bagaimana respon siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan ?
apakah media sesuai dan mempermudah siswa menguasai kompetensi atau
materi yang diajarkan ?
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap kegiatan belajar yang telah saya
rancang ?
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
5. Bagaimana tanggapan siswa terhadap metode atau teknik pembelajaran
yang saya gunakan?
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
b. Refleksi Siswa
Agar pembelajaran semakin menyenangkan dan bermakna untuk kalian, yuk
sejenak berefleksi tentang aktivitas pembelajaran kali ini.
Isilah penilaian diri ini dengan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya sesuai
dengan perasaan kalian ketika mengerjakan suplemen bahan materi ini!
Bubuhkanlah tanda centang (√) pada salah satu gambar yang dapat mewakili
perasaan kalian setelah mempelajari materi ini!

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 21


6
1. Apa yang sudah kalian pelajari?
............................................................................................
............................................................................................
.......................................
2. Apa yang kalian kuasai dari materi ini?
............................................................................................
............................................................................................
.......................................
3. Bagian apa yang belum kalian kuasai?
............................................................................................
............................................................................................
.......................................
4. Apa upaya kalian untuk menguasai yang belum kalian kuasai?
Coba diskusikan dengan teman maupun guru kalian
............................................................................................
............................................................................................
.......................................

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 21


7
C LAMPIRAN

LEMBAR KERJA ASESMEN

1. Penyusunan Laporan Keuangan SKPD


Pada kasus ini yaitu “Dinas Pertanian Kota ABC” dimana pengerjaannya menggunakan
lembar kerja aplikasi pengelolaan keuangan daerah yang sudah disiapkan maka langkah
untuk menyusun laporan keuangan tersebut adalah dengan membuka menu “NS” atau
neraca saldo dan dari nominal neraca saldo tersebut akan kita gunakan sebagai dasar
penyusunan laporan keuangan dimana untuk tingkat SKPD laporan keuangan yang
dibuat adalah :
- Laporan Realisasi Anggaran
- Laporan Operasional
- Laporan Perubahan Ekuitas
- Laporan Neraca
Buka dulu menu neraca saldo dengan nonimal seperti berikut :
AKUN URAIAN AKUN DEBET KREDIT
1 ASET -
1.1 ASET LANCAR -
1.1.1.1 Kas di Bendahara Penerimaan -
1.1.1.2 Kas di Bendahara Pengeluaran 200.294.000
1.1.1.3 Kas di BLUD -
1.1.2.1 Investasi Jangka Pendek -
1.1.2.2 Piutang Pendapatan 8.567.100
1.1.2.3 Piutang Lainnya -
1.1.2.4 Penyisihan Piutang -
1.1.2.5 Beban Dibayar Dimuka -
1.1.2.6 Persediaan -
1.2 INVESTASI JANGKA PANJANG -
1.2.1 Investasi Jangka Panjang Non Permanen -
1.2.1.1 Investasi Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya -
1.2.1.2 Investasi dalam Obligasi -
1.2.1.3 Investasi dalam Proyek Pembangunan -
1.2.2 Investasi Jangka Panjang Permanen -
1.2.2.2 Investasi Permanen Lainnya -

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 21


8
AKUN URAIAN AKUN DEBET KREDIT
1.3 ASET TETAP -
1.3.1.1 Tanah 11.146.900.000
1.3.1.2 Peralatan dan Mesin 3.902.705.988
1.3.1.3 Gedung dan Bangunan 18.094.095.593
1.3.1.4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 3.738.054.624
1.3.1.5 Aset Tetap Lainnya 3.503.500
1.3.1.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan -
1.3.1.7 Akumulasi Penyusutan (6.276.025.733)
1.4 ASET LAINNYA -
1.4.1.1 Tagihan Jangka Panjang -
1.4.1.2 Kemitraan dengan Pihak Ketiga 5.676.715.102
1.4.1.3 Aset Tidak Berwujud -
1.4.1.4 Aset Lain-Lain 17.835.000.000
2 KEWAJIBAN -
2.1 Kewajiban Jangka Pendek -
2.1.1 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) -
2.1.2 Utang Bunga -
2.1.3 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang -
2.1.4 Pendapatan Diterima Dimuka -
2.1.5 Utang Beban 48.001.454
2.1.6 Utang Jangka Pendek Lainnya 250.432.000
2.2 Kewajiban Jangka Panjang -
2.2.1 Utang Dalam Negeri -
2.2.2 Utang Jangka Panjang Lainnya -
3 EKUITAS -
3.1.1 Ekuitas 64.385.065.788
3.1.2 R/K PPKD 802.132.318
3.1.3 Surplus/Defisit-LO -
4 PENDAPATAN -LRA -
4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LRA -
4.1.1 Pendapatan Pajak Daerah - LRA -
4.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah - LRA 749.032.000
4.1.4 Lain-lain PAD Yang Sah - LRA -
5 BELANJA -
5.1 BELANJA OPERASI -

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 21


9
AKUN URAIAN AKUN DEBET KREDIT
5.1.1 Belanja Pegawai 7.259.022.168
5.1.2 Belanja Barang dan Jasa 5.720.398.150
5.1.3 Belanja Hibah -
5.2 BELANJA MODAL -
5.2.1 Belanja Modal Tanah -
5.2.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 265.095.000
5.2.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 1.362.727.000
5.2.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 399.915.000
5.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya -
5.2.6 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya -
8 PENDAPATAN - LO -
8.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LO -
8.1.1 Pendapatan Pajak Daerah - LO -
8.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah - LO 813.975.750
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
-
8.1.3 yang Dipisahkan - LO
8.1.4 Lain-lain PAD Yang Sah - LO -
8.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - LO -
8.3.1 Pendapatan Hibah - LO -
8.3.2 Dana Darurat - LO -
8.3.3 Pendapatan Lainnya - LO -
8.4 SURPLUS NON OPERASIONAL - LO -
8.4.1 Surplus Penjualan Aset Non Lancar - LO -
Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang -
-
8.4.2 LO
Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya -
-
8.4.3 LO
8.5 PENDAPATAN LUAR BIASA -
8.5.1 Pendapatan Luar Biasa - LO -
9 BEBAN -
9.1 Beban Operasi -

9.1.1 Beban Pegawai - LO 6.256.470.200

9.1.2 Beban Barang dan Jasa 4.931.706.194


9.2 Defisit Non Operasional -

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 22


0
AKUN URAIAN AKUN DEBET KREDIT
9.2.1 Defisit Penjualan Aset Non Lancar - LO 781.620.742
Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang -
-
9.2.2 LO
Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya -
-
9.2.3 LO
9.3 Beban Luar Biasa -
9.3.1 Beban Luar Biasa- LO -
9.3.2 Perubahan SAL -

TOTAL 67.048.639.310 67.048.639.310


Dari data neraca saldo setelah penyesuaian diatas kita buat laporan keuangan seperti
berikut :
- Laporan Realisasi Anggaran
Setelah neraca saldo dipastikan seimbang dan benar maka selanjutnya adalah
melihat laporan realisasi anggaran. Langkah – langkah input data yang perlu
dilakukan sebagai berikut :
Anggaran 2021  didapatkan dari laporan APBD (ada di bab 2)
Realisasi 2021  didapatkan dari nominal neraca saldo yang sebelumnya
sudah dipastikan seimbang seperti informasi diatas
Realisasi 2020  didapatkan pada informasi kasus yang dikerjakan.

- Laporan Operasional
Laporan operasional disini tidak dibutuhkan modifikasi apapun, sama seperti
laporan realisasi anggaran yaitu langkah pengisiannya :

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 22


1
Tahun 2021  didapatkan pada nominal masing-masing akun dari neraca saldo
yang sudah seimbang
Tahun 2020  didapatkan pada informasi kasus yang dikerjakan.

- Laporan Perubahan Ekuitas


Laporan perubahan ekuitas disini kita akan mengisi nominal dari masing-masing
keterangan yaitu :
Ekuitas awal  didapat dari informasi neraca saldo awal (ada di bab 2)
R/K PPKD  didapatkan dari neraca saldo
Surplus/Defisit LO  didapatkan dari laporan LO

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 22


2
- Laporan Neraca
Laporan terakhir adalah laporan neraca didapatkan dengan mengambil nominal
dari masing-masing akun yang ada di neraca saldo untuk tahun 2021, sedangkan
untuk tahun 2020 didapatkan dari informasi kasus yang dikerjakan.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 22


3
2. Penyusunan Laporan Keuangan PPKD
Pada kasus ini yaitu “Pemerintah Kota ABC” dimana pengerjaannya menggunakan
lembar kerja aplikasi pengelolaan keuangan daerah yang sudah disiapkan maka langkah
untuk menyusun laporan keuangan tersebut adalah dengan membuka menu “NS” atau
neraca saldo dan dari nominal neraca saldo tersebut akan kita gunakan sebagai dasar
penyusunan laporan keuangan dimana untuk tingkat PPKD laporan keuangan yang
dibuat adalah :
- Laporan Realisasi Anggaran
- Laporan Operasional
- Laporan Perubahan Ekuitas
- Laporan Neraca
Buka dulu menu neraca saldo dengan nonimal seperti berikut :
AKUN URAIAN AKUN DEBET KREDIT
1 ASET -
1.1 ASET LANCAR -
1.1.1.1 Kas di Kas Daerah 458.388.512.643
1.1.1.2 Kas di Bendahara Penerimaan -
1.1.1.3 Kas di Bendahara Pengeluaran 12.991.321.987
1.1.1.4 Kas di BLUD 46.081.724.506
1.1.1.5 Kas di Bendahara FKTP -
1.1.1.6 Kas di Bendahara BOS -
1.1.1.7 Kas di BOS 2.375.050.052
1.1.1.8 Kas Lainnya 594.069.305
1.1.1.9 Setara Kas -
1.1.2.1 Investasi Jangka Pendek -
1.1.2.2 Piutang Pendapatan 117.905.508.470
1.1.2.3 Piutang Lainnya 150.000.000
1.1.2.4 Penyisihan Piutang (54.718.588.815)
1.1.3.1 Beban Dibayar Dimuka 372.435.253
1.1.4.1 Persediaan 7.890.690
1.1.5.1 R/K SKPD 802.132.318
1.2 INVESTASI JANGKA PANJANG -
1.2.1.1 Investasi dalam Proyek Pembangunan -
1.2.1.2 Dana Bergulir 508.179.448
1.2.1.3 Akumulasi Penyisihan Dana Bergulir (110.000.000)
1.2.2.1 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 677.303.946.031

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 22


4
AKUN URAIAN AKUN DEBET KREDIT
1.3 ASET TETAP -
1.3.1.1 Tanah 4.529.870.870.527
1.3.1.2 Peralatan dan Mesin 587.971.435.322
1.3.1.3 Gedung dan Bangunan 1.577.397.782.855
1.3.1.4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 907.551.131.578
1.3.1.5 Aset Tetap Lainnya 48.030.159.718
1.3.1.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan 213.469.780.751
1.3.1.7 Akumulasi Penyusutan (1.196.146.039.735)
1.3.2.1 Dana Cadangan -
1.4 ASET LAINNYA -
1.4.1.1 Tagihan Jangka Panjang 313.735.524
1.4.1.2 Kemitraan dengan Pihak Ketiga 5.676.711.102
1.4.1.3 Aset Tidak Berwujud 3.855.507.900
1.4.1.4 Amortisasi Aset Tidak Berwujud (1.237.392.420)
1.4.1.5 Aset Lain-lain 36.652.978.695
1.4.1.6 Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain (2.029.079.011)
1.4.1.7 Kas Yang Dibatasi Penggunaannya 2.147.026.353
2 KEWAJIBAN -
2.1 Kewajiban Jangka Pendek -
2.1.1 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 27.088.885
2.1.2 Utang Bunga 232.995.891
2.1.3 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang (29.159.001)
2.1.4 Pendapatan Diterima Dimuka 6.221.038.242
2.1.5 Utang Beban 39.466.027.103
2.1.6 Utang Jangka Pendek Lainnya 20.881.754.955
2.1.7 Penerimaan Dana UJB 2.147.026.353
Penerimaan Kas yang Belum Teridentifikasi
2.1.8 -
Kepemilikannya
2.2 Kewajiban Jangka Panjang -
2.2.1 Utang Dalam Negeri 1.488.604.410
3 EKUITAS -
3.1.1 Ekuitas 7.447.288.528.753
3.1.2 Surplus/Defisit - LO -
4 PENDAPATAN - LRA -
4.1 PAD - LRA -

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 22


5
AKUN URAIAN AKUN DEBET KREDIT
4.1.1 Pendapatan Pajak Daerah - LRA 305.485.332.501
4.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah - LRA 48.169.707.479
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan
4.1.3 12.258.541.140
Daerah yang Dipisahkan - LRA
4.1.4 Lain-Lain PAD yang Sah - LRA 101.972.793.348
4.2 PENDAPATAN TRANSFER -
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat -
4.2.1 1.227.195.866.258
Dana perimbangan LRA
4.2.4 Pendapatan Transfer Antar Daerah 24.128.135.273
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH -
4.3 -
LRA
4.3.1 Pendapatan Hibah - LRA 27.785.640.000
4.3.2 Pendapatan Lainnya - LRA -
5 BELANJA -
5.1 Belanja Operasi -
5.1.1 Belanja Pegawai 576.851.122.903
5.1.2 Belanja Barang dan Jasa 501.707.058.248
5.1.3 Belanja Bunga 232.995.893
5.1.4 Belanja Subsidi -
5.1.5 Belanja Hibah 65.074.171.400
5.1.6 Belanja Bantuan Sosial 10.165.970.000
5.2 Belanja Modal -
5.2.1 Belanja Modal Tanah 14.533.700.000
5.2.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 45.114.269.472
5.2.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 181.775.100.575
5.2.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 54.944.349.387
5.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya 872.762.075
5.2.6 Belanja Modal BLUD 3.813.342.039
5.2.7 Belanja Modal BOS 5.411.920.388
5.3 Belanja Tak Terduga -
5.3.1 Belanja Tak Terduga 1.693.207.925
6 BELANJA TRANSFER -
Belanja Bantuan keuangan Pemerintah
6.1.1 -
Provinsi/ Kabupaten/ Kota kepda Desa
Belanja Bantuan keuangan antar Daerah
6.2.3 859.901.120
Kabupaten/ Kota

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 22


6
AKUN URAIAN AKUN DEBET KREDIT
7 PEMBIAYAAN
7.1 Penerimaan Pembiayaan -
7.1.1 Penggunaan SiLPA 226.280.488.189
7.1.2 Penerimaan Kembali Piutang -
7.1.3 Penerimaan Kembali Investasi Permanen -
7.1.4 Pencairan Dana Cadangan -
Penerimaan Kembali Investasi Non
7.1.6 23.030.500
Permanen Lainnya
7.1.9 Penerimaan dari Pihak Ketiga 3.133.175
7.2 Pengeluaran Pembiayaan -
Penyertaan Modal/Investasi Pemerintah
7.2.2 1.000.000.000
Daerah
7.2.3 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri 918.102.868
7.2.7 Pembayaran Utang Jangka Panjang Lainnya -
7.2.8 Pengembalian Kepada Pihak Ketiga 4.754.975
7.3 Saldo Anggaran Lebih -
7.3.1 Pembiayaan Netto -
7.4.1 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
8 PENDAPATAN - LO -
8.1 PAD - LO -
8.1.1 Pendapatan Pajak Daerah - LO 298.882.403.296
8.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah - LO 49.360.246.151
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan
8.1.3 12.258.541.140
Daerah yang Dipisahkan - LO
8.1.4 Lain-lain PAD Yang Sah - LO 104.588.601.138
8.2 Pendapatan Transfer - LO -
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat -
8.2.1 1.227.195.866.258
Dana perimbangan LO
8.2.4 Bantuan Keuangan - LO 24.128.135.273
8.3 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah - LO -
8.3.1 Pendapatan Hibah - LO 38.987.356.953
8.3.2 Dana Darurat - LO -
8.3.3 Pendapatan Lainnya - LO (500.000)
8.4 Surplus Non Operasional - LO -
8.4.1 Surplus Penjualan Aset Non Lancar - LO -

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 22


7
AKUN URAIAN AKUN DEBET KREDIT
Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka
8.4.2 -
Panjang - LO
Surplus dari Kegiatan Non Operasional
8.4.3 -
Lainnya - LO
8.5 Pendapatan Luar Biasa - LO -
8.5.1 Pendapatan Luar Biasa - LO -
9 BEBAN -
9.1 Beban Operasi -
9.1.1 Beban Pegawai - LO 601.231.554.477
9.1.2 Beban Barang dan Jasa - LO 521.073.015.206
9.1.3 Beban Bunga - LO 232.995.893
9.1.4 Beban Subsidi- LO -
9.1.5 Beban Hibah- LO 64.198.271.400
9.1.6 Beban Bantuan Sosial- LO 10.897.645.000
9.1.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi- LO 82.946.100.807
9.1.8 Beban Penyisihan Piutang- LO -
9.1.9 Beban Lain-Lain -
9.1.10 Beban Tak Terduga 2.987.551.925
9.2 Beban Transfer -
9.2.1 Beban Bantuan Keuangan 859.901.120
Beban Transfer Bantuan Keuangan ke
9.2.2 -
Pemerintah Daerah Lainnya- LO
9.2.3 Beban Trnsfr Bantuan Keuangan ke Desa- LO -
9.2.4 Beban Transfer Dana Otonomi Khusus- LO -
9.3 Defisit Non Operasional -
9.3.1 Defisit Penjualan Aset Non Lancar - LO -
Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka
9.3.2 -
Panjang - LO
Defisit dari Kegiatan Non Operasional
9.3.3 12.121.865.000
Lainnya - LO
9.4 Beban Luar Biasa -
9.4.1 Beban Luar Biasa- LO 398.863.925
0.0.0.0 Perubahan SAL 508.329.938.595

TOTAL 11.246.427.223.663 11.246.427.223.663

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 22


8
Dari data neraca saldo setelah penyesuaian diatas kita buat laporan keuangan seperti
berikut :
- Laporan Realisasi Anggaran
Setelah neraca saldo dipastikan seimbang dan benar maka selanjutnya adalah
melihat laporan realisasi anggaran. Langkah – langkah input data yang perlu
dilakukan sebagai berikut :
Anggaran 2021  didapatkan dari laporan APBD (ada di bab 2)
Realisasi 2021  didapatkan dari nominal neraca saldo yang sebelumnya
sudah dipastikan seimbang seperti informasi diatas
Realisasi 2020  didapatkan pada informasi kasus yang dikerjakan.

- Laporan Operasional
Laporan operasional disini tidak dibutuhkan modifikasi apapun, sama seperti
laporan realisasi anggaran yaitu langkah pengisiannya :
Tahun 2021  didapatkan pada nominal masing-masing akun dari neraca saldo
yang sudah seimbang

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 22


9
Tahun 2020  didapatkan pada informasi kasus yang dikerjakan.

- Laporan Perubahan Ekuitas


Laporan perubahan ekuitas disini kita akan mengisi nominal dari masing-masing
keterangan yaitu :
Ekuitas awal  didapat dari informasi neraca saldo awal (ada di bab 2)
Surplus/Defisit LO  didapatkan dari laporan LO

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 23


0
- Laporan Neraca
Laporan terakhir adalah laporan neraca didapatkan dengan mengambil nominal
dari masing-masing akun yang ada di neraca saldo untuk tahun 2021, sedangkan
untuk tahun 2020 didapatkan dari informasi kasus yang dikerjakan.

A. PENUGASAN
Buat laporan keuangan SKPD dan PPKD berikut:
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Laporan Operasional
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Neraca

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 23


1
BAHAN BACAAN GURU DAN SISWA

Judul : PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD DAN PEMERINTAH DAERAH

PENYUSUNAN LAPORAN KEUNGAN SKPD

A. Kerangka Hukum
Laporan Keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah
dilakukan. Laporan Keuangan yang disusun harus memenuhi prinsip- prinsip yang
dinyatakan dalam PP No. 24 Tahun 2005. Laporan Keuangan dihasilkan dari masing-
masing SKPD yang kemudian dijadikan dasar dalam membuat Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah.

B. Deskripsi Kegiatan
Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi
keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan.
Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi
keuangan, realisasi anggaran, arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas
pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi
keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik tujuan laporan keuangan
pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber
daya yang dipercayakan kepadanya.
Pembuatan Laporan Keuangan dilakukan oleh masing-masing SKPD.
Selanjutnya laporan keuangan tersebut akan di konsolidasikan oleh SKPKD menjadi
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Laporan Keuangan SKPD terdiri dari:
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Neraca
3. Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Satuan Kerja Pemerintah Daerah dikeluarkan 2 kali dalam
satu tahun anggaran, yaitu:
1. Semester, yang dimulai dari periode Januari - Juni
2. Tahunan, yang dimulai dari periode Januari – Desember

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 23


2
C. Langkah-langkah Penyusunan Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Laporan Keuangan yang dihasilkan pada tingkat Satuan Kerja erangkat
Daerah dihasilkan melalui proses akuntansi lanjutan yang dilakukan oleh PPK-
SKPD. Jurnal dan posting yang telah dilakukan terhadap transaksi keuangan
menjadi dasar dalam penyusunan laporan keuangan.
Langkah 1 (Kertas Kerja)
1. PPK-SKPD menyiapkan kertas kerja (worksheet) 10 lajur sebagai alat untuk
menyusun Laporan Keuangan. Worksheet adalah alat bantu yang digunakan
dalam proses pembuatan Laporan Keuangan. Worksheet berguna untuk
mempermudah proses pembuatan laporan keuangan yang dihasilkan secara
manual.
PPK-SKPD melakukan rekapitulasi saldo-saldo buku besar menjadi neraca
saldo. Angka-angka saldo dari semua akun buku besar dipindahkan ke kolom
neraca saldo dalam worksheet, sesuai dengan posisi debit atau kredit dalam
saldo di buku besar masing-masing.
2. PPK-SKPD membuat jurnal penyesuaian. Jurnal ini dibuat dengan tujuan
melakukan penyesuaian atas saldo pada akun-akun tertentu dan pengakuan
atas transaksi-transaksi yang bersifat akrual. Jurnal penyesuaian tersebut
diletakkan dalam kolom “Penyesuaian” yang terdapat pada Kertas Kerja.
Jurnal penyesuaian telah dijelaskan dalam pembahasan Prosedur Akuntansi
Aset, Kewajiban dan Ekuitas Dana SKPD.
Jurnal Penyesuaian yang ada SKPD meliputi setidaknya :
Koreksi kesalahan pencatatan
merupakan koreksi terhadap kesalahan dalam membuat jurnal dan telah
diposting ke buku besar. Jurnal koreksi sebaiknya segera dilakukan begitu
diketahui terjadi kesalahan pencatatan tanpa menunggu akhir tahun.
Pengakuan aset, hutang, dan ekuitas.
merupakan pengakuan terhadap perolehan aset yang dilakukan oleh SKPD,
diantaranya pengakuan piutang, persediaan dan utang. Sedangkan
pengakuan aset tetap sangat terkait dengan belanja modal yang dilakukan
oleh SKPD.
Jurnal depresiasi
Merupakan jurnal depresiasi terhadap aset yang dimiliki oleh SKPD.
Jurnal terkait dengan transaksi yang bersifat accrual dan prepayment
Merupakan jurnal yang dilakukan dikarenakan adanya transaksi yang sudah

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 23


3
dilakukan SKPD namun pengeluaran kas belum dilakukan (accrual) atau
terjadi transaksi pengeluaran kas untuk belanja di masa yang akan datang
(prepayment).
Bukti transaksi yang digunakan dalam jurnal penyesuaian berupa bukti
memorial yang dilampiri dengan bukti-bukti transaksi jika tersedia. Jurnal
Penyesuaian dicatat pada Buku Jurnal Umum untuk selanjutnya diposting ke
Buku Besar.
3. PPK-SKPD melakukan penyesuaian atas neraca saldo berdasarkan jurnal
penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya. Nilai yang telah disesuaikan
diletakkan pada kolom ”Neraca Saldo Setelah Penyesuaian” yang terdapat
pada Kertas Kerja.
4. Berdasarkan Neraca Saldo yang telah disesuaikan, PPK-SKPD mengidentifikasi
akun-akun yang termasuk dalam komponen Laporan Realisasi Anggaran dan
memindahkannya ke kolom “Laporan Realisasi Anggaran” yang terdapat pada
Kertas Kerja.
5. Berdasarkan Neraca Saldo yang telah disesuaikan, PPK-SKPD mengidentifikasi
akun-akun yang termasuk dalam komponen Neraca dan memindahkannya ke
kolom “Neraca” yang terdapat pada Kertas Kerja.
6. Dari kertas kerja yang telah selesai diisi, PPK-SKPD dapat menyusun Laporan
Keuangan yang terdiri dari Neraca dan Laporan Realisasi Anggaran. Sebagai
catatan, neraca yang dihasilkan belum final karena PPK-SKPD belum membuat
Jurnal Penutup.
Langkah 2 (Jurnal Penutup)
Jurnal Penutup adalah jurnal yang dibuat untuk menutup saldo nominal
menjadi nol pada akhir periode akuntansi. Perkiraan nominal adalah perkiraan
yang digunakan untuk Laporan Realisasi Anggaran, yaitu Pendapatan, dan
Belanja.
Jurnal Penutup yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Jurnal Penutup Pendapatan
Dr Pendapatan ....... Xxx
Cr Surplus/Defisit xxx
b. Jurnal Penutup Belanja
Dr Surplus/Defisit Xxx
Cr Belanja ........ xxx
Jurnal Penutup akan mempengaruhi nilai SILPA di Neraca menjadi jumlah

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 23


4
yang benar.
c. Jurnal Penutup Surplus/Defisit ke SiLPA jika Surplus
Dr Surplus/Defisit Xxx
Cr SiLPA xxx
d. Jurnal Penutup Surplus/Defisit ke SiLPA jika Defisit
Dr SiLPA xxx
Cr Surplus/Defisit xxx
Jurnal Penutup dicatat pada Buku Jurnal Umum untuk selanjutnya diposting ke
Buku Besar. Format Jurnal Umum dapat dilihat pada pembahasan sebelumnya
yaitu Lampiran II.3, sedangkan Format Buku Besar pada Lampiran II.4.
Langkah 3 (Penyusunan Laporan Keuangan Sebelum Konversi)
Laporan Realisasi Anggaran SKPD (LRA SKPD) disusun setiap semester. Format
Laporan Realisasi Anggaran Semesteran dapat dilihat pada lampiran bab ini.
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi realisasi pendapatan dan
belanja SKPD yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam
satu periode.
Langkah 4 (Konversi SAP)
Laporan keuangan yang dibuat oleh SKPD yang terdiri atas LRA,
Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan, disusun berdasarkan struktur
anggaran APBD sesuai Permendagri No. 13 Tahun 2006. Sehingga, terdapat
perbedaan struktur akun pendapatan dan belanja bila dibandingkan dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan (PP No. 24 Tahun 2005). Oleh karena itu, perlu
dilakukan sebuah langkah konversi. Berikut bagan konversi yang dimaksud:
a. Konversi untuk LRA
Permendagri No. 13 Tahun PP No. 24 Tahun 2005
2006 PENDAPATAN SAP PENDAPATAN
Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah
1. Pajak Daerah 1. Pajak Daerah
2. Retribusi Daerah 2. Retribusi Daerah
3. Hasil Pengelolaan 3. Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan Dipisahkan
4. Lain-Lain PAD yang Sah 4. Lain-Lain PAD yang Sah
Pendapatan Asli Daerah yang merupakan wewenang SKPD untuk

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 23


5
mencatat dan melaporkannya dalam LRA, seperti terlihat, dalam bagan di
atas, tidak terdapat perbedaan. Oleh karena itu, untuk PAD tidak
memerlukan konversi.

Belanja yang merupakan wewenang SKPD untuk mencatat dan melaporkannya


dalam LRA, seperti terlihat, dalam bagan di atas, harus dilakukan konversi,
yaitu:
 Belanja Tidak Langsung tidak dikenal dalam struktur pada format SAP,
sehingga perlu dikonversi ke Belanja Operasi.
 Konversi Belanja Langsung sebagai berikut:
 Dari komponen belanja langsung, yaitu belanja pegawai ke komponen
belanja operasi pada akun belanja pegawai,
 Dari komponen belanja langsung, yaitu akun belanja barang dan jasa ke
komponen belanja barang, dan
 Dari komponen belanja langsung, yaitu akun belanja modal ke
komponen belanja modal.
Dalam konversi agar sesuai dengan PP No. 24 Tahun 2005 tentang SAP,
pelaporan realisasi belanja dalam LRA tidak berdasarkan program dan
kegiatan, sebagaimana klasifikasi anggaran belanja langsung dalam APBD,
tetapi untuk tujuan Penjabaran Laporan Realisasi APBD, belanja harus
dilaporkan bersama program dan kegiatan.
Dengan demikian, perlu dibuat dua versi pelaporan LRA, yaitu berdasarkan

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 23


6
Permendagri No. 13 Tahun 2006 kemudian konversinya yang berdasarkan
PP No. 24 Tahun 2005 sebagaimana telah dijelaskan di atas.
b. Konversi untuk Neraca
Ketika akan melakukan konversi Neraca, perlu diteliti lebih dahulu pada
klasifikasi mana terjadi perbedaan antara Permendagri No. 13 Tahun 2006
dengan PP No. 24 Tahun 2005, kemudian lakukan konversi. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan contoh konversi pada bagan di bawah ini:

Dari bagan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk SKPD, tidak terdapat
Perbedaan pada kelompok Aset Lancar.
Permendagri No. 13 Tahun PP No. 24 Tahun 2005
2006 ASET TETAP tentang SAP ASET
TETAP
1. Tanah 1. Tanah
2. Peralatan dan Mesin 2. Peralatan dan Mesin
3. Gedung dan Bangunan 3. Gedung dan Bangunan

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 23


7
4. Jalan, Jaringan dan 4. Jalan, Irigasi, dan
Instalasi Jaringan
5. Aset Tetap Lainnya 5. Aset Tetap Lainnya
6. Konstruksi dalam 6. Konstruksi dalam
Pengerjaan Pengerjaan
7. Akumulasi Penyusutan 7. Akumulasi Penyusutan
Perbedaan di dalam Aset Tetap ada pada kelompok Jalan, Jaringan dan
Instalasi berdasarkan akun pada Permendagri No. 13 Tahun 2006, sedangkan
berdasarkan format PP No. 24 Tahun 2005 kelompok yang sama adalah Jalan,
Irigasi, dan Jaringan. Bila diperhatikan lebih saksama ke dalam susunan Kode
Rekening Permendagri No.13 Tahun 2006, yang dimaksud dengan jaringan
termasuk di dalamnya adalah jaringan irigasi, sehingga sebenarnya tidak ada
perbedaan substansi di antara keduanya.
Permendagri No. 13 Tahun PP No. 24 Tahun 2005
2006 ASET LAINNYA tentang SAP ASET
LAINNYA
1. Tagihan Piutang
Penjualan Angsuran 1. Tagihan Penjualan
Angsuran
2. Tagihan Tuntutan Ganti 2. Tuntutan
Kerugian Daerah Perbendaharaan
3. Kemitraan dengan Pihak 3. Tuntutan Ganti Rugi
Ketiga
4. Aset Tidak Berwujud 4. Kemitraan dengan Pihak
Ketiga
5. Aset Lain-Lain 5. Aset Tidak Berwujud
6. Aset Lain-Lain
Perbedaan pada kelompok Aset Lainnya terlihat bahwa dalam format PP No. 24
Tahun 2005 dibedakan antara Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti
Rugi, sedangkan di Permendagri No. 13 Tahun 2006 hanya ada Tagihan
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah dengan tidak memisahkan ke dalam dua
kelompok seperti pada PP No.24 Tahun 2005. Oleh karena itu, dalam konversi,
sesuai dengan kejadian transaksinya, perlu dibedakan ke dalam dua
kelompok seperti dalam PP No. 24 Tahun 2005.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 23


8
Permendagri No. 13 Tahun PP No. 24 Tahun 2005
2006 KEWAJIBAN tentang SAP
KEWAJIBAN
A. Kewajiban Jangka Pendek A. Kewajiban Jangka
Pendek
1. Utang Perhitungan Pihak 1. Utang Perhitungan Fihak
Ketiga Ketiga (PFK)
2. Uang Muka dari Kas Daerah*) 2. Utang Bunga
3. Utang Bunga 3. Bagian Lancar Utang dalam
Negeri
4. Utang Pajak 4. Bagian Lancar Utang
Jangka Panjang Lainnya
5. Bagian Lancar Utang Jangka 5. Utang Jangka Pendek
Panjang Lainnya
6. Pendapatan diterima di
Muka**)
7. Utang Jangka Pendek
Lainnya
Perbedaan kelompok Kewajiban:
1) Dalam Permendagri No. 13 Tahun 2006 (Lampiran E.XII-Format Neraca SKPD)
terdapat Uang Muka dari Kas Daerah. Bila yang dimaksud adalah transfer kas
dari BUD, maka diakui/dicatat sebagai RK-Pusat yang menjadi bagian dari
akun ekuitas dana di SKPD.
2) Dalam Permendagri No. 13 Tahun 2006 terdapat Pendapatan Diterima di
Muka/ Pendapatan yang Ditangguhkan. Hal ini terjadi dari transaksi
pendapatan yang diterima oleh Bendahara Penerimaan yang belum
disetorkan ke Kas Daerah. Namun sebenarnya bila transaksi itu terjadi
maka diakui/dicatat ke sebagai pendapatan yang ditangguhkan yang masuk
dalam kelompok Ekuitas Dana Lancar. Tetapi bila akun tersebut muncul dari
transaksi lainnya yang menyebabkan pendapatan diterima di muka, maka
dapat dikonversikan ke dalam Utang Jangka Pendek Lainnya menurut PP No.
24 Tahun 2005.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 23


9
Permendagri No. 13 Tahun PP No. 24 Tahun 2005
2006 EKUITAS DANA SAP EKUITAS DANA
Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Lancar
1. Sisa Lebih Pembiayaan 1. Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran (SiLPA) Anggaran (SiLPA)
2. Cadangan Piutang 2. Cadangan Piutang
3. Cadangan Persediaan 3. Cadangan Persediaan
4. Dana yang Harus Disediakan 4. Dana yang Harus
untuk Pembayaran Utang Disediakan untuk
Jangka Pendek* Pembayaran Utang
Jangka Pendek

Ekuitas Dana Investasi Ekuitas Dana Investasi


1. Diinvestasikan dalam Aset 1. Diinvestasikan dalam Aset
Tetap Tetap
2. Diinvestasikan dalam Aset
Lainnya (tidak termasuk 2. Diinvestasikan dalam Aset
Dana Cadangan) Lainnya
Dari bagan di atas dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan antara
Permendagri No. 13 Tahun 2006 dengan PP No. 24 Tahun 2005 bagi
komponen Ekuitas pada Neraca.
3) Akun Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
merupakan contra account dari Ekuitas Dana Lancar
Langkah 5 (Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Setelah Konversi)
Format Laporan Realisasi Anggaran SKPD setelah dilakuan konversi yang telah
sesuai Permendagri 59 Tahun 2007/Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005
disajikan dalam Lampiran IV.5.
Langkah 6 (Penyusunan Catatan Atas Laporan Keuangan)
Catatan atas Laporan Keuangan disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas harus memiliki
referensi silang dengan informasi terkait dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
Langkah 7 (Pembuatan Jurnal Balik di Awal Tahun)
Jurnal Balik adalah proses pilihan yang dilakukan setelah pembuatan laporan

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 24


0
keuangan. Jurnal balik adalah proses penjurnalan kembali untuk akun-akun
yang dilakukan penyesuaian (misalnya persediaan) agar pada kondisi awal
neraca periode berikutnya, nilainya menjadi nihil. Secara singkatnya, jurnal
balik adalah jurnal penyesuaian dengan rekening yang sebelumnya di debit
menjadi kredit dan rekening yang sebelumnya dikredit menjadi di debit. Jurnal
Balik telah dibahas pada Prosedur Akuntansi Neraca. Jurnal Balik dicatat pada
Buku Jurnal Umum untuk selanjutnya diposting ke Buku Besar pada awal
tahun.
a. Jurnal Balik Persediaan
Dr Cadangan Persediaan Xxx
Cr Persediaan Xxx
b. Jurnal Balik Piutang
Dr Cadangan Piutang Xxx
Cr Cadangan Piutang Xxx

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 24


1
PENYUSUNAN LAPORAN KEUNGAN PPKD

A. KERANGKA HUKUM
Laporan Keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah
dilakukan. Laporan Keuangan yang disusun harus memenuhi prinsip- prinsip yang
dinyatakan dalam PP No. 24 Tahun 2005. Laporan Keuangan dihasilkan SKPKD akan
dikonsolidasikan dengan Laporan Keuangan SKPD untuk kemudian dijadikan dasar dalam
membuat Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bandung.

B. DESKRIPSI KEGIATAN
Laporan keuangan Pemda merupakan laporan keuangan gabungan dari seluruh
SKPD dan laporan keuangan PPKD sebagai PPKD/BUD. Laporan keuangan Pemda ini
dibuat setiap semester/tahunan dan merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan
pengelolaan keuangan daerah untuk tahun anggaran tersebut.
Untuk bisa menyusun laporan keuangan Pemda, terlebih dahulu disusun laporan
keuangan Satuan Kerja secara terpisah, juga PPKD menyusun laporan keuangan sebagai
PPKD/BUD. Pada saat akan disusun laporan keuangan pemda maka laporan keuangan
SKPD dan PPKD digabungkan untuk menjadi laporan keuangan tingkat Pemda. Format
laporan keuangan PPKD sama dengan laporan keuangan SKPD. Yang berbeda dari kedua
laporan keuangan tersebut adalah cakupan transaksi dan akun yang digunakannya.
Adapun komponen laporan keuangan yang disusun oleh PPKD terdiri
atas:
a) Laporan Realisasi Anggaran (LRA);
b) Neraca;
c) Laporan Arus Kas; dan
d) Catatan atas Laporan Keuangan.
Laporan Keuangan PPKD dikeluarkan 2 kali dalam satu tahun anggaran, yaitu:
1. Semester, yang dimulai dari periode Januari - Juni
2. Tahunan, yang dimulai dari periode Januari – Desember

C. PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD


Laporan Keuangan yang dihasilkan oleh PPKD merupakan hasil proses akuntansi
sesuai dengan siklus akuntansi yang dilaksanakan sebelumnya, yaitu tahap
pengidentifikasian dokumen sumber, tahap penjurnalan, dan tahap posting ke buku

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 24


2
besar tiap-tiap akun. Agar memudahkan kontrol dalam penyusunan laporan keuangan
secara manual, dapat dibantu melalui penyusunan Kertas Kerja (Worksheet).
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan keuangan PKPD sesuai dengan
kertas kerja yang dibuat terdiri atas: Neraca saldo, Jurnal Penyesuaian, Neraca Saldo
setelah Penyesuaian, Jurnal Penutupan, Laporan Realisasi Anggaran (LRA) sebelum
konversi dan Laporan Realisasi Anggaran setelah konversi, kemudian menyusun Neraca
sebelum konversi dan Neraca setelah konversi.
1. Neraca Saldo
Neraca saldo merupakan ikhtisar buku besar. Fungsi Akuntansi PPKD melakukan
rekapitulasi saldo-saldo buku besar menjadi neraca saldo. Angka-angka saldo dari
semua akun buku besar dipindahkan ke kolom Neraca Saldo dalam worksheet, sesuai
dengan posisi debit atau kredit dalam saldo di buku besar masing-masing.
2. Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian dimaksudkan agar nilai dari akun-akun LRA dan neraca sudah
menunjukkan nilai wajar pada tanggal pelaporan. Penyesuaian ini meliputi: transaksi
penyesuaian akibat adanya perbedaan waktu pengakuan transaksi seperti
pengakuan piutang, akumulasi penyusutan di akhir periode akuntansi, penyesuaian
untuk SP2D yang belum diterbitkan untuk pembelian/pembangunan aktiva tetap, dan
penyesuaian penerimaan hibah berupa aset.
a. Jurnal Penyesuaian untuk Pengakuan Piutang
Dr Piutang Pendapatan xxx
Cr Ekuitas Dana Lancar – Cadangan Piutang xxx
b. Jurnal Penyesuaian untuk SP2D yang belum diterbitkan untuk
pembelian/pembangunan aktiva tetap
Dr EDL – Dana yang disediakan untuk xxx
pembayaran utang jangka pendek
Cr Utang Jangka Pendek Xxx
c. Jurnal Penyesuaian untuk Penerimaan Hibah Aset
Dr Aset .... Xxx
Ekuitas Dana Investasi –
Cr Diinvestasikan dalam Aset ... Xxx
Jurnal penyesuaian tersebut dicatat dalam jurnal umum kemudian diposting ke
buku besar serta diletakkan dalam kolom “Penyesuaian” yang terdapat pada
Kertas Kerja.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 24


3
3. Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran PPKD Sebelum Konversi
Laporan Realisasi Anggaran PPKD (LRA PPKD) sebagai kantor pusat, disusun setiap
semester/tahunan. Laporan ini menyajikan informasi realisasi pendapatan dan
belanja PPKD yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu
periode.
4. Jurnal Penutup
Jurnal Penutup adalah jurnal yang dibuat untuk menutup saldo nominal sehingga
menjadi nol pada akhir periode akuntansi. Perkiraan nominal adalah perkiraan yang
digunakan untuk Laporan Realisasi Anggaran, yaitu Pendapatan, Belanja, dan
Pembiayaan serta menutup surplus/defisit ke ekuitasnya PPKD. Jurnal penutup yang
dilakukan PPKD adalah sebagai berikut:
a. Jurnal Penutup jika PPKD mendapatkan Surplus
Dr Pendapatan Dana Perimbangan .... Xxx
Dr Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah ... Xxx
Dr Penerimaan Pembiayaan Xxx
Cr Belanja Tidak Langsung...... xxx
Cr Pengeluaran Pembiayaan xxx
Cr SiLPA xxx
b. Jurnal Penutup jika PPKD mendapatkan Defisit
Dr Pendapatan Dana Perimbangan .... Xxx
Dr Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah ... Xxx
Dr Penerimaan Pembiayaan Xxx
Dr SiLPA Xxx
Cr Belanja Tidak Langsung...... xxx
Cr Pengeluaran Pembiayaan xxx
Jurnal penutup akan mempengaruhi nilai SILPA di Neraca menjadi jumlah yang
benar.
5. Neraca PPKD sebelum Konversi
Setelah disusun LRA PPKD, selanjutnya PPKD menyusun Neraca PPKD. Neraca ini
menyajikan informasi tentang posisi keuangan PPKD mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas dana pada tanggal tertentu. Format Neraca PPKD sebelum konversi dapat
dilihat Lampiran VI.4 bab ini.
6. Konversi Laporan Keuangan PPKD
Laporan keuangan yang dibuat oleh PPKD yang dihasilkan oleh sistem ini

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 24


4
menggunakan struktur akun belanja yang berbeda dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP). Untuk itu diperlukan sebuah langkah konversi. Berikut bagan
konversi yang dimaksud.
a. Konversi Untuk LRA - Pendapatan
Pendapatan yang merupakan wewenang PPKD untuk mencatat dan
melaporkannya dalam LRA, seperti terlihat dalam bagan di atas, harus dilakukan
konversi, yaitu:
(i) Dari komponen Dana Perimbangan, yakni: Dana Bagi Hasil Pajak, Dana Bagi-
Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi
Khusus ke Pendapatan Transfer.
(ii) Dari komponen Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, yakni: Dana
Penyesuaian dan Otonomi Khusus dan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau
Pemerintah Daerah Lainnya ke komponen Pendapatan Transfer dan Lain-Lain
Pendapatan yang Sah.
Permendagri No. 13 Tahun 2006 PP No. 24 Tahun 2005 tentang
PENDAPATAN SAP PENDAPATAN
A. Pendapatan Asli Daerah A. Pendapatan Asli Daerah
1. Pajak Daerah 1. Pajak Daerah
2. Retribusi Daerah 2. Retribusi Daerah
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan 3. Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan Daerah yang Dipisahkan
B. Dana Perimbangan B. Pendapatan Transfer
1. Dana Bagi-Hasil: Transfer Pemerintah Pusat – Dana
Perimbangan
- Dana Bagi-Hasil Pajak 1. Dana Bagi-Hasil Pajak
- Dana Bagi-Hasil Bukan 2. Dana Bagi-Hasil Sumber Daya
Pajak/Sumber Daya Alam Alam
2. Dana Alokasi Umum 3. Dana Alokasi Umum
3. Dana Alokasi Khusus 4. Dana Alokasi Khusus
C. Lain-Lain Pendapatan Daerah Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya
yang Sah
1. Pendapatan Hibah 1. Dana Otonomi Khusus
2. Dana Darurat 2. Dana Penyesuaian
3. Dana Bagi-hasil Pajak dari Provinsi Transfer Pemerintah Provinsi

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 24


5
4. Dana Penyesuaian dan Otonomi 1. Pendapatan Bagi-Hasil Pajak
Khusus
5. Bantuan Keuangan dari Provinsi 2. Pendapatan Bagi-Hasil Lainnya
atau Pemerintah Daerah lainnya
C. Lain-lain Pendapatan yang Sah
1. Pendapatan Hibah
2. Pendapatan Dana Darurat
3. Pendapatan Lainnya
b. Konversi Untuk LRA - Belanja
Belanja Langsung bukan merupakan kewenangan SKPKD sebagai PPKD, tetapi
merupakan kewenangan SKPKD sebagai SKPD. Sedangkan untuk Belanja Tidak
Langsung tidak dikenal dalam format SAP, sehingga perlu dikonversi ke Belanja
Operasi, yang diuraikan sebagai berikut:
(i) Dari komponen belanja tidak langsung, yaitu belanja tidak terduga ke
komponen belanja tidak terduga, dan
(ii) Dari komponen belanja tidak langsung, yaitu belanja bagi hasil dan belanja
bantuan keuangan ke transfer/bagi hasil ke desa.
Dalam konversi agar sesuai dengan PP No. 24 Tahun 2005 tentang SAP, pelaporan
realisasi belanja dalam LRA tidak berdasarkan program dan kegiatan,
sebagaimana klasifikasi anggaran belanja langsung dalam APBD. Tetapi untuk
tujuan Penjabaran Laporan Realisasi APBD, belanja harus dilaporkan bersama
program dan kegiatan.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 24


6
c. Konversi Untuk LRA – Pembiayaan
Penerimaan Pembiayaan yang merupakan wewenang PPKD untuk mencatat dan
melaporkannya dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca, seperti
terlihat, dalam bagan di atas, harus dilakukan konversi, yaitu:
(i) Dari akun penerimaan pinjaman daerah ke pinjaman dalam negeri, dan
(ii) Dari akun penerimaan piutang daerah ke penerimaan kembali pinjaman
Pengeluaran Pembiayaan yang merupakan wewenang PPKD untuk mencatat dan
melaporkannya dalam LRA, seperti terlihat, dalam bagan di atas, tidak perlu
dilakukan konversi karena tidak terdapat perbedaan yang berarti.
Permendagri No. 13 Tahun 2006 PP No. 24 Tahun 2005 tentang SAP
PEMBIAYAAN PEMBIAYAAN
A. Penerimaan Pembiayaan Daerah A. Penerimaan Pembiayaan
1. Penggunaan SiLPA 1. Penggunaan SiLPA
2. Pencairan Dana Cadangan 2. Pencairan Dana Cadangan
3. Hasil Penjualan Kekayaan 3. Hasil Penjualan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan Daerah yang Dipisahkan
4. Penerimaan Pinjaman Daerah 4. Pinjaman Dalam Negeri

5. Penerimaan Kembali Pemberian 5. Penerimaan Kembali Pinjaman


Pinjaman
6. Penerimaan Piutang Daerah
B. Pengeluaran Pembiayaan B. Pengeluaran Pembiayaan
Daerah
1. Pembentukan Dana Cadangan 1. Pembentukan Dana Cadangan
2. Penyertaan Modal (Investasi) 2. Penyertaan Modal Pemerintah
Pemerintah Daerah Daerah
3. Pembayaran Pokok Utang 3. Pembayaran Pokok Pinjaman
Dalam Negeri
4. Pemberian Pinjaman Daerah 4. Pemberian Pinjaman Daerah
d. Konversi Untuk Neraca
Ketika akan melakukan konversi Neraca, perlu diteliti lebih dahulu pada klasifikasi
mana terjadi perbedaan antara Permendagri No. 13 Tahun 2006 dengan PP No. 24
Tahun 2005, kemudian lakukan konversi.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 24


7
Permendagri No. 13 Tahun 2006 PP No. 24 Tahun 2005 tentang SAP
ASET LANCAR ASET LANCAR
Kas A. Aset Lancar
1. Kas di Kas Daerah 1. Kas di Kas Daerah
Investasi Jangka Pendek 4. Investasi Jangka Pendek
Piutang 5. Piutang Pajak
1. Piutang Pajak 6. Piutang Retribusi
2. Piutang Retribusi 7. Bagian Lancar Pinjaman kepada
Perusahaan Negara
3. Piutang Dana Bagi Hasil 8. Bagian Lancar Pinjaman kepada
Perusahaan Daerah
4. Piutang Dana Alokasi Umum 9. Bagian Lancar Pinjaman kepada
Pemerintah Pusat
5. Piutang Dana Alokasi Khusus 10. Bagian Lancar Pinjaman kepada
Pemerintah Daerah
6. Piutang Lain-Lain 11. Bagian Lancar Tagihan Penjualan
Angsuran
12. Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi
13. Piutang Lainnya
Perbedaan pada kelompok Aset Lancar terlihat pada akun piutang, selain piutang
pajak dan piutang retribusi dalam Permendagri No. 13 Tahun 2006 terdapat akun
Piutang Dana Bagi Hasil, Piutang Dana Alokasi Umum, Piutang Dana Alokasi Khusus
yang di dalam format menurut PP No. 24 Tahun 2005 tidak disajikan contohnya,
sehingga perlu ditambahkan.
Kemudian dalam format PP No. 24 Tahun 2005 diberikan kelompok akun Bagian
Lancar Pinjaman, yaitu akun Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Negara,
Bagian Lancar Pinjaman kepada Pemerintah Pusat, dan Bagian Lancar Pinjaman
kepada Pemerintah Daerah Lainnya yang di dalam Permendagri No. 13 Tahun 2006
tidak ada.
Permendagri No. 13 Tahun 2006 PP No. 24 Tahun 2005 tentang SAP
INVESTASI JANGKA PANJANG INVESTASI JANGKA PANJANG
A. Investasi Non-Permanen A. Investasi Non-Permanen
1. Pinjaman kepada Perusahaan Negara 1. Pinjaman kepada Perusahaan
Negara

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 24


8
2. Pinjaman kepada Perusahaan Daerah 2. Pinjaman kepada Perusahaan
Daerah
3. Pinjaman kepada Pemerintah 3. Pinjaman kepada Pemerintah
Daerah Lainnya Daerah Lainnya
4. Investasi dalam Surat Utang 4. Investasi dalam Surat Utang Negara
Negara
5. Investasi Dana Bergulir 5. Investasi dalam Proyek
Pembangunan
6 Investasi Non-Permanen Lainnya 6. Investasi Non-Permanen Lainnya
B. Investasi Permanen B. Investasi Permanen
1. Penyertaan Modal Pemerintah 1. Penyertaan Modal Pemerintah
Daerah Daerah
2. Penyertaan Modal dalam Proyek 2. Investasi Permanen Lainnya
Pembangunan
3. Penyertaan Modal Perusahaan
Patungan
4. Investasi Permanen Lainnya
Perbedaan pada kelompok akun Investasi Jangka Panjang:
(i) Dalam format PP No. 24 Tahun 2005 Investasi dalam Proyek Pembangunan
digolongkan ke dalam kelompok Investasi Non- Permanen, sedangkan dalam
Permendagri No. 13 Tahun 2006 Penyertaan Modal dalam Proyek Pembangunan
digolongkan ke dalam kelompok Investasi Permanen,
(ii) Dalam format Permendagri No. 13 Tahun 2006 terdapat akun Investasi Dana
Bergulir termasuk ke dalam Investasi Non-Permanen, yang di dalam format PP
No. 24 Tahun 2005 tidak ada,
(iii) Dalam format Permendagri No. 13 Tahun 2006 terdapat akun Penyertaan Modal
Perusahaan Patungan termasuk ke dalam Investasi Permanen, yang di dalam
format PP No. 24 Tahun 2005 tidak ada.
Permendagri No. 13 Tahun PP NO. 24 TAHUN 2005 ASET
2006 ASET TETAP TETAP
1. Tanah 1. Tanah
2. Peralatan dan Mesin 2. Peralatan dan Mesin
3. Gedung dan bangunan 3. Gedung dan bangunan
4. Jalan, Jaringan & Instalasi 4. Jalan, Jaringan & Instalasi

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 24


9
5. Aset Tetap Lainnya 5. Aset Tetap Lainnya
6. Konstruksi Dalam Pengerjaan 6. Konstruksi Dalam Pengerjaan
7. Akumulasi Penyusutan 7. Akumulasi Penyusutan
Perbedaan di dalam Aset Tetap ada pada kelompok Jalan, Jaringan, dan Instalasi
berdasarkan akun pada Permendagri No. 13 Tahun 2006, sedangkan berdasarkan
format PP No. 24 Tahun 2005 kelompok yang sama adalah Jalan, Irigasi, dan
Jaringan. Bila diperhatikan lebih saksama ke dalam susunan Kode Rekening
Permendagri No 13 Tahun 2006, yang dimaksud dengan jaringan termasuk di
dalamnya adalah jaringan irigasi, sehingga sebenarnya tidak ada perbedaan
substansi di antara keduanya.
Permendagri No. 13 Tahun PP No. 24 Tahun 2005 tentang
2006 ASET LAINNYA SAP ASET LAINNYA
1. Tagihan Piutang Penjualan 1. Tagihan Penjualan Angsuran
2. Tagihan Tuntutan Ganti 2. Tuntutan Perbendaharaan
Kerugian
3. Kemitraan dengan Pihak Ketiga 3. Tuntutan Ganti Rugi
4. Aset Tidak Berwujud 4. Kemitraan dengan Pihak Ketiga
5. Aset Lain-Lain 5. Aset Tidak Berwujud
6. Aset Lain-Lain
Perbedaan pada kelompok Aset Lainnya terlihat bahwa dalam format PP No. 24
Tahun 2005 dibedakan antara Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi,
sedangkan di Permendagri No. 13 Tahun 2006 hanya ada Tagihan Tuntutan Ganti
Kerugian Daerah dengan tidak memisahkan ke dalam dua kelompok seperti pada
PP No. 24 Tahun 2005. Oleh karena itu, sesuai dengan kejadian transaksinya perlu
dibedakan ke dalam dua kelompok seperti dalam PP No. 24 Tahun 2005.
Permendagri No. 13 Tahun 2006 PP No. 24 Tahun 2005 tentang SAP
KEWAJIBAN KEWAJIBAN
A. Kewajiban Jangka Pendek A. Kewajiban Jangka Pendek
1. Utang Perhitungan Fihak Ketiga 1. Utang Perhitungan Fihak Ketiga
(PFK)
2. Utang Bunga 2. Utang Bunga
3. Utang Pajak 3. Bagian Lancar Utang dalam Negeri
4. Bagian Lancar Utang Jangka 4. Bagian Lancar Utang Jangka
Panjang Panjang Lainnya

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 25


0
5. Pendapatan Diterima di Muka 5. Utang Jangka Pendek Lainnya

B. Kewajiban Jangka Panjang B. Kewajiban Jangka Panjang


1. Utang Dalam Negeri 1. Utang Dalam Negeri
2. Utang Luar Negeri 2. Utang Jangka Panjang Lainnya

Perbedaan kelompok Kewajiban:


(i) Dalam Permendagri No. 13 Tahun 2005 terdapat Utang Pajak yang dimasukkan
ke dalam Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) menurut PP No. 24 Tahun 2005,
(ii) Dalam Permendagri No. 13 Tahun 2005 terdapat Pendapatan Diterima di Muka
yang dimasukkan ke dalam Utang Jangka Pendek Lainnya menurut PP No. 24
Tahunv2005,
(iii) Dalam Permendagri No. 13 Tahun 2005 terdapat Utang Luar Negeri yang
dimasukkan ke dalam Utang Jangka Panjang Lainnya menurut PP No. 24 Tahun
2005.
Permendagri No. 13 Tahun 2006 PP No. 24 Tahun 2005 tentang SAP
EKUITAS DANA EKUITAS DANA
A. Ekuitas Dana Lancar A. Ekuitas Dana Lancar
1. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 1. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
(SiLPA) (SiLPA)
2. Cadangan Piutang 2. Cadangan Piutang
3. Cadangan Persediaan 3. Cadangan Persediaan
4. Dana yang Harus Disediakan untuk 4. Dana yang Harus Disediakan untuk
Pembayaran Utang Jangka Pendek* Pembayaran Utang Jangka Pendek
B. Ekuitas Dana Investasi B. Ekuitas Dana Investasi
1. Diinvestasikan dalam Investasi 1. Diinvestasikan dalam Investasi
Jangka Panjang Jangka Panjang
2. Diinvestasikan dalam Aset Tetap 2. Diinvestasikan dalam Aset Tetap
3. Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 3. Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
(tidak termasuk Dana Cadangan)
4. Dana yang Harus Disediakan untuk 4. Dana yang Harus Disediakan untuk
Pembayaran Utang Jangka Panjang** Pembayaran Utang Jangka Panjang
C. Ekuitas Dana Cadangan C. Ekuitas Dana Cadangan

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 25


1
1. Diinvestasikan dalam Dana 1. Diinvestasikan dalam Dana
Cadangan Cadangan
Dari bagan di atas dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan antara
Permendagri No. 13 Tahun 2006 dengan PP No. 24 Tahun 2005 bagi komponen Ekuitas
pada Neraca.
(i) Akun Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
merupakan contra account dari Ekuitas Dana Lancar.
(ii) Akun Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang
merupakan contra account dari Ekuitas Dana Investasi.
7. Penyusunan Laporan Keuangan PPKD setelah Konversi
a. Laporan Realisasi Anggaran PPKD setelah Konversi
Setelah melakukan konversi, maka format Laporan Realisasi Anggaran PPKD yang
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 adalah sebagai berikut.
b. Neraca PPKD setelah Konversi
Setelah melakukan konversi, maka format Neraca PPKD yang berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 24 Tahun 2005 adalah sebagai berikut .
8. Penyusunan Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas disusun untuk memberikan informasi mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas
operasi, investasi aset non- keuangan, pembiayaan, dan transitoris.
Untuk kepentingan penyusunan Laporan Arus Kas ini, nilai-nilai yang ditampilkan
adalah yang ada di buku kas, baik yang ada di SKPD maupun di PPKD, yang terdiri
atas seluruh penerimaan kas yang meliputi: pendapatan, penerimaan pembiayaan,
dan transaksi transitoris. Juga ditampilkan nilai-nilai dari seluruh pengeluaran kas,
yang meliputi: belanja, pengeluaran pembiayaan, dan transaksi transitoris.
Yang dimaksud dengan transaksi transitoris di sini adalah transaksi yang dilakukan
Pemda tetapi uangnya bukan hak Pemda, melainkan hak pihak ketiga, sehingga Pemda
di sini sifatnya hanya perantara. Contoh transaksi transitoris adalah pemotongan pajak
yang dilakukan Pemda, seperti pemotongan pajak, IWP, Taperum, dan lainnya yang
serupa.
9. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas harus memiliki referensi
silang dengan informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 25


2
BAB 7
LAPORAN KONSOLIDASI
PEMERINTAH DAERAH

Untuk SMK Kelas XI

Penyusun
LPA mitrabijak Surakarta

2022

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 25


3
A KOMPONEN UMUM

1. IDENTITAS MODUL
Sekolah : SMK ……………………………..
Tahun Ajaran : 2022/2023
Kelas : XI ( Sebelas )
Alokasi Waktu : 18 x 45 Menit
Jumlah Pertemuan : 3 x 6 JP

2. ELEMEN
Melakukan penyusunan laporan konsolidasi pemerintah daerah.

3. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan konsolidasi laporan SKPD dan PPKD
dan melakukan penyusunan laporan konsolidais pemerintah daerah berupa laporan
realisasi anggaran, laporan operasional, laporan perubahan ekuitas, laporan posisi
keuangan, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

4. DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA


 Dimensi 1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
Mulia.
 Dimensi 2. Berkebinekaan Global
 Dimensi 3. Mandiri
 Dimensi 4. Bergotong Royong
 Dimensi 5. Bernalar Kritis
 Dimensi 6. Kreatif

5. MATERI PEMBELAJARAN
Materi disajikan dalam bentuk aktivitas pembelajaran (mengamati, menyimak,
membaca, bertanya, mencoba, berlatih, berdiskusi, presentasi, bermain peran,
menulis, atau lainnya) sehingga menghasil proses kognitif, afektif dan
psikomotorik yang membentuk karakter tediri:
 Membaca buku dan dokumen, menuliskan hasilnya secara mandiri melalui
proses tatap muka

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 25


4
 Mengamati laporan konsolidasi pemerintah daerah (dalam berita,
jurnal, Tayangan media)
 Materi disajikan tidak hanya dalam bentuk teks, tetapi juga dalam gambar dan
praktik

6. SARANA /PRASARANA
a. Sarana:
 Digital dan Non digital berupa Buku paket, e-book, portal pembelajaran,
tautan edukasi di internet, surat kabar, majalah, televisi, teks iklan di
ruang publik.
 Video pembelajaran di internet
b. Prasarana
 Perangkat keras (PC, Laptop, LCD, Smartphone, Tablet, Headset)
 Perangkat lunak (Aplikasi pembelajaran: Microsoft Word, Microsoft Excel,
Microsoft Powerpoint, dll)
 Jaringan internet

7. TARGET PESERTA DIDIK


Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar di Kelas XI (Sebelas)
Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL) SMK Bisnis dan
Manajemen.
Siswa reguler/tipikal dengan jumlah siswa : … peserta didik

8. MODA DAN MODEL PEMBELAJARAN


a. Moda Pembelajaran
Tatap muka langsung
b. Model Pembelajaran
 Discovery Learning
 Problem Based Learning

9. KATA KUNCI
 KONSOLIDASI
 LAPORAN KONSOLIDASI

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 25


5
10. ALUR PEMBELAJARAN

Laporan SKPD

Laporan PPKD

Loaporan Konsolidasi
Pemerintah Daerah

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 25


6
B KOMPONEN INTI

1. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. “ Fase F”
b. Rumusan capaian pembelajaran masing-masing elemen pembelajaran adalah
sebagai berikut.

Elemen Capaian Pembelajaran

Laporan Pada akhir fase F, peserta didik dapat melakukan


konsolidasi konsolidasi laporan SKPD dan PPKD dan melakukan
Pemerintah penyusunan laporan konsolidais pemerintah daerah
daerah berupa laporan realisasi anggaran, laporan
operasional, laporan perubahan ekuitas, laporan posisi
keuangan, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan
c. Tujuan Pembelajaran yang ingin dicapai
 Melakukan konsolidasi laporan SKPD dan PPKD
 Melakukan penyusunan laporan konsolidasi pemerintah daerah

2. PEMAHAMAN BERMAKNA

Pada pada bab terakhir ini, kita akan mempelajari tugas terakhir seorang
akuntan di pemerintah daerah yaitu melakukan penyusunan laporan
konsolidasi pemerintah daerah dengan jenis laporan berupa laporan
realisasi anggaran, laporan operasional, laporan perubahan ekuitas,
laporan posisi keuangan, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan

3. PERTANYAAN PEMANTIK

1. Bagaimana langkah melakukan konsolidasi laporan keuangan pemerintah


daerah ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut marilah kita ikuti kegiatan pembelajaran
berikut

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 25


7
4. KEGIATAN PEMBELAJARAN
LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN

PERTEMUAN ke-X … JP x 45 MENIT = … MENIT

PENDAHULUAN ..... MENIT 5


1 guru membuka kegiatan dengan aktivitas rutin seperti salam, dan
menyampaikan bahwa tujuan belajar sesi ini adalah belajar mengenai
penyusunan laporan konsolidasi laporan keuangan pemerintah
daerah.
2 Siswa menyiapkan diri (merapikan meja dan tempat duduk), Kelas
dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa
3 Guru menyapa siswa dan mengecek keikutsertaan siswa dengan
melakukan absensi seluruh siswa
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, manfaat, dan teknik
penilaian yang digunakan
5 Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik memahami
pentingnya memahami penyusunan laporan konsolidasi laporan
keuangan pemerintah daerah. Dengan melakukan apersepsi melalui
tanya jawab
INTI ..... MENIT
1 Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok
2 Guru menyajikan beberapa masalah yang sesuai dengan penyusunan
laporan konsolidasi laporan keuangan pemerintah daerah..
Bentuknya bisa berupa data laporan keuangan perusahaan jasa-dagang
3 Guru meminta siswa melakukan identifikasi terhadap fenomena yang
ditampilkan guru untuk menmukan masalah dari fenomena yang
ditampilkan
4 Peserta didik melakukan klarifikasi terhadap masalah yang ditemukan
5 Peserta didik mengidentifikasi masalah dan melakukan brainstorming
dengan fasilitasi guru
6 Peserta didik mendapatkan deskripsi dari masalah, apa saja yang perlu
dipelajari untuk menyelesaikan masalah, deskripsi konsep yang sudah
dan belum diketahui, menemukan penyebab masalah, dan menyusun
rencana untuk menyelesaikan masalah.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 25


8
7 Peserta didik melakukan kegiatan pengumpulan data dan informasi
terkait dengan penyelesaian masalah, perpustakaan, web, dan
berbagai sumber data yang lain serta melakukan observasi
8 Peserta didik kembali melakukan brainstorming, klarifikasi informasi,
konsep dan data terkait dengan permasalahan yang ada dan
menemukan solusinya, melakukan peer learning dan bekerjasama
(working together)
9 Peserta didik merumuskan dan menetapkan solusi (pemecahan
masalah) serta Menyusun laporan hasil diskusi penyelesaian masalah
10 Peserta didik bergantian mempresentasikan hasil kerjanya di depan
kelas
11 Guru memberikan evaluasi dalam bentuk kesimpulan singkat atas
materi penyusunan laporan konsolidasi laporan keuangan pemerintah
daerah.
PENUTUP ..... MENIT
1 Refleksi belajar: guru meminta murid untuk mengisi lembar
pengenalan diri
2 guru membimbing peserta didik dalam merangkum materi yang telah
dipelajari dengan mengacu pada indikator pencapaian kompetensi.
3 Pengayaan: tugas melakukan penyusunan laporan konsolidasi laporan
keuangan pemerintah daerah.

5. PENILAIAN PEMBELAJARAN (ASSESMENT)


TERTULIS KETERAMPILAN SIKAP
Menggunakan ujian Melakukan Disiplin (Dapat
tertulis yang sudah penilaian dilihat dari
disiapkan guru keterampilan timestamp saat
melalui praktik mulai mengerjakan)
menggukan lembar Kerja keras dan
kerja berbasis Tanggung Jawab
spreadsheet yang (Dapat dilihat dari
sudah disediakan kelengkapan dalam
dengan naskah mengerjakan soal

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 25


9
TERTULIS KETERAMPILAN SIKAP
kerja yang ada di
lampiran

a. Asesmen Formatif
Menilai lembar kerja peserta didik (berbasis spreadsheet) dan observasi saat
pelaksanaan praktik penyusunan laporan konsolidasi laporan keuangan
pemerintah daerah.dengan panduan lampiran lembar kerja praktik.
b. Asesmen Sumatif
Menilai lembar kerja peserta didik yang berisi pertanyaan esai untuk menilai
pemahaman penyusunan laporan konsolidasi laporan keuangan pemerintah
daerah.yang berada di lampiran.

6. PENGAYAAN
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan segera
setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian
harian. biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana
pembelajaran remidial.
No. Langkah – Langkah Kegiatan Target Hasil
Diskusikanlah dengan kelompokmu tentang
penyusunan laporan konsolidasi laporan Ada kelompok dengan
1
keuangan pemerintah daerah.{Minimal 1000 kata nama masing -masing
}
Hasil pengamatan dan diskusi ,buatlah power
pointnya atau lengkapilah dengan ilustrasi berupa
3
gambar, video, skema, atau bagan yang sesuai
Ada hasil kerja
serta dilakukan secara berkelompok
Untuk sumber informasi Gunakan internet,
2
perpustakaan, atau buku sumber lain yang relevan
Presentasikan hasilnya kepada kelompok lain Ada laporan individu
3
untuk dibandingkan dan saling melengkapi. dan laporan kelompok

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 26


0
No. Langkah – Langkah Kegiatan Target Hasil
Mintalah kelompok yang lain untuk Ada tanggapan dari
menanggapinya! Tanggapan dari teman jadikan masing – masing
4
masukan untuk memperbaiki laporan tugas kalian kelompok

7. REMEDIAL
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang
belum memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan
pembelajaran tambahan (Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes tertulis pada
akhir pembelajaran lagi dengan ketentuan:
 Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
 Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
 Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang
berminat untuk memperbaiki nilai

8. REFLEKSI
a. Refleksi Guru
Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam
bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk siswa dan mengekspresikan
kesan konstruktif, pesan, harapan dan kritik terhadap pembelajaran yang
diterima, Guru dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa,dengan minta
pendapat tentang cara mengajar, suasana pembelajaran,pemahaman
pembelajaran.ataupun meminta kritik dan saran kepada siswa terhadap
pembelajaran dan dirinya.hal ini dapat dilakukan menjelang pembelajaran
berakhir sehingga tidak menggangu pembelajaran

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 26


1
1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya akukan dapat mengarahkan
dan mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
2. Bagaimana tanggapa siswa terhadapt materi atau bahan ajar yang saya
sajikan sesuai yang diharapkan? (apakah materi terlalu tinggi,terlalu
rendah, atau sesuai dengan kemampuan awal siswa) ?
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
3. Bagaimana respon siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan ?
apakah media sesuai dan mempermudah siswa menguasai kompetensi atau
materi yang diajarkan ?
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap kegiatan belajar yang telah saya
rancang ?
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................
5. Bagaimana tanggapan siswa terhadap metode atau teknik pembelajaran
yang saya gunakan?
.............................................................................................
.............................................................................................
.................................................................

b. Refleksi Siswa
Agar pembelajaran semakin menyenangkan dan bermakna untuk kalian, yuk
sejenak berefleksi tentang aktivitas pembelajaran kali ini.
Isilah penilaian diri ini dengan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya sesuai
dengan perasaan kalian ketika mengerjakan suplemen bahan materi ini!
Bubuhkanlah tanda centang (√) pada salah satu gambar yang dapat mewakili
perasaan kalian setelah mempelajari materi ini!

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 26


2
1. Apa yang sudah kalian pelajari?
............................................................................................
............................................................................................
.......................................
2. Apa yang kalian kuasai dari materi ini?
............................................................................................
............................................................................................
.......................................
3. Bagian apa yang belum kalian kuasai?
............................................................................................
............................................................................................
.......................................
4. Apa upaya kalian untuk menguasai yang belum kalian kuasai?
Coba diskusikan dengan teman maupun guru kalian
............................................................................................
............................................................................................
.......................................

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 26


3
C LAMPIRAN

LEMBAR KERJA ASESMEN

1. Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian


Laporan Keuangan Konsolidasian adalah suatu laporan keuangan yang merupakan
gabungan keseluruhan laporan keuangan entitas pelaporan atau entitas akuntansi,
sehingga tersaji sebagai satu entitas tunggal. Laporan Keuangan Pemda disusun dengan
melakukan proses konsolidasi dari seluruh laporan keuangan entitas akuntansi yang
terdapat pada Pemda.
Proses penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesungguhnya merupakan
pekerjaan sederhana secara logika, karena pada dasarnya hanya menjumlahkan akun-
akun yang sifatnya sama di dalam laporan keuangan dari seluruh SKPD ditambah dengan
akun-akun yang ada dalam laporan keuangan PPKD. Khusus untuk penggabungan
neraca, ada akun yang harus dielimasi yaitu akun resiprokal yang hanya mencakup dua
akun, yaitu akun RK-PPKD lawan RK-SKPD. Problem dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian lebih kepada volume pekerjaan yang relatif besar, sehingga
membutuhkan energi ekstra, kecermatan, ketelitian dan tentunya kesabaran dalam
melakukan verifikasi dan rekonsiliasi. Problem tersebut bisa diatasi secara signifikan
dengan menggunakan software aplikasi akuntansi, namun perlu diingat bahwa software
hanya sekedar tools atau alat bantu yang tidak sepenuhnya bisa menggantikan tugas-
tugas tenaga akuntansi.
Adapun tahapan penyusunan laporan keuangan konsolidasian berdasarkan
Permendagri 64 tahun 2013 adalah sbb:
a. Menyiapkan kertas kerja (worksheet) dengan lajur sesuai dengan banyaknya SKPD
dan PPKD sebagai alat untuk menyusun Neraca Saldo Gabungan SKPD dan PPKD.
Neraca Saldo SKPD dan Neraca Saldo SKPD yang dimasukkan dalam kertas kerja
konsolidasi adalah Neraca Saldo yang sudah disesuaikan. Setelah memasukkan
neraca saldo kedalam kertas kerja konsolidasi, fungsi akuntansi PPKD membuat
jurnal eliminasi untuk menghapus akun transitoris yaitu akun RK-PPKD lawan RK-
SKPD. Format kertas kerja untuk penyusunan neraca saldo Pemda adalah sebagai
berikut:

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 26


4
b. Berdasarkan Neraca saldo setelah eliminasi, fungsi Akuntansi Pemda kemudian
mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen Laporan Realisasi
Anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO) dan Neraca
Berikut adalah ilustrasi kertas kerja penyusunan LKK, dengan asumsi bahwa di
dalam setiap kertas kerja yang disajikan hanya terdiri dari dua entitas akuntansi
yaitu, entitas akuntansi PPKD dan entitas akuntansi gabungan seluruh SKPD.
Ilustrasi akan disajikan dengan sistematika sebagai berikut:
- Kertas Kerja Penyusunan LRA Konsolidasian

- Kertas Kerja Penyusunan LO Konsolidasian

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 26


5
- Kertas Kerja Penyusunan LPE Konsolidasian

- Kertas Kerja Penyusunan Neraca Konsolidasian

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 26


6
Langkah pengisian hanya menjumlahkan nominal dari laporan keuangan SKPD “Dinas
Pertanian” dan PPKD “Pemerintah Kota ABC” kecuali untuk laporan neraca akun “R/K
SKPD” dan “R/K PPKD” saling dieliminasi sebagai bukti konsolidasi laporan keuangan
neraca dari dua entitas tersebut.
2. Penyusunan Laporan Perubahan SAL
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Laporan tersebut terdiri dari Saldo anggaran lebih, dikurangi Penggunaan
Saldo Anggaran Lebih sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan dijumlahkan
dengan Sisa Lebih atau Kurang Pembiayaan Anggaran, Koreksi Kesalahan Pembukuan
Tahun Sebelumnya, dan Lain-lain.
Format LPSAL sebagai berikut:

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 26


7
3. Penyusunan Laporan Arus Kas
Entitas pelaporan yang wajib menyusun dan menyajikan laporan arus kas adalah unit
organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum. Unit organisasi yang
mempunyai fungsi perbendaharaan umum adalah unit yang ditetapkan sebagai
bendaharawan umum negara/daerah dan/atau kuasa bendaharawan umum
negara/daerah.
Laporan arus kas adalah bagian dari laporan finansial yang menyajikan informasi
penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan
berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris. Terdapat sedikit
perbedaan pada klasifikasi dan unsur LAK versi SAP berbasis CTA (PP 24/2005) dan
LAK versi SAP berbasis akrual (PP 71/2010). Perbedaan itu secara ringkas dapat dilihat
dibawah ini.
Uraian LAK (SAP berbasis CTA) LAK (SAP berbasis Akrual)
Klasifikasi 1. Aktivitas Operasi 1. Aktivitas Operasi
2. Aktivitas Investasi Non- 2. Aktivitas Investasi
Keuangan 3. Aktivitas Pendanaan
3. Aktivitas Pembiayaan 4. Aktivitas Transitoris
4. Aktivitas Non-Anggaran
Aktivitas Mencakup penerimaan -
Investasi /pengeluaran kas dari
Non- transaksi penjualan/pembelian
Keuangan aset tetap.
Aktivitas Mencakup Penerimaan/
Investasi pengeluaran kas transaksi
penjualan/ pembelian aset
tetap, perolehan/ penjualan

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 26


8
Uraian LAK (SAP berbasis CTA) LAK (SAP berbasis Akrual)
investasi jangka panjang,
pembentukan/ pencairan
dana Cadangan

Aktivitas Mencakup penerimaan/ -


Pembiayaan pengeluaran kas dari transaksi
perolehan/ penjualan investasi
Jangka panjang, penarikan/
pembayaran pinjaman,
pembentukan/ pencairan dana
Aktivitas - Mencakup transaksi
Pendanaan penerimaan/ pengeluaran kas
dari transaksi penarikan/
pembayaran pinjaman.
Aktivitas non Mencakup Substansi sama hanya beda
Anggaran penerimaan/pengeluaran kas istilah, di sini menggunakan
dari transaksi di luar APBD, istilah Aktivitas Transitoris
seperti transaksi PFK, contoh
iuran taspen, askes.
a. Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang
ditujukanuntuk kegiatan operasional pemerintah selama satu periode
akuntansi.Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang
menunjukkankemampuan operasi pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup
untukmembiayai aktivitas operasionalnya di masa yang akan datang tanpa
mengandalkansumber pendanaan dari luar.
Arus masuk kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari:
- Penerimaan Perpajakan
- Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)/Retribusi;
- Penerimaan Hibah;
- Penerimaan Bagian Laba perusahaan negara/daerah danInvestasi Lainnya;
- Penerimaan Lain-lain/penerimaan dari pendapatan Luar Biasa; dan
- Penerimaan Transfer.
Arus keluar kas untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk:

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 26


9
- Pembayaran Pegawai;
- Pembayaran Barang;
- Pembayaran Bunga;
- Pembayaran Subsidi;
- Pembayaran Hibah;
- Pembayaran Bantuan Sosial;
- Pembayaran Lain-lain/Kejadian Luar Biasa; dan
- Pembayaran Transfer.
b. Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan
untuk perolehan dan pelepasan aset tetap serta investasi lainnya yang tidak
termasuk dalam setara kas. Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan
sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung
pelayanan pemerintah kepada masyarakat dimasa yang akan datang.
Arus masuk kas dari aktivitas investasi terdiri dari:
- Penjualan Aset Tetap;
- Penjualan Aset Lainnya;
- Pencairan Dana Cadangan;
- Penerimaan dari Divestasi;
- Penjualan Investasi dalam bentuk Sekuritas.
Arus keluar kas dari aktivitas investasi terdiri dari:
- Perolehan Aset Tetap;
- Perolehan Aset Lainnya;
- Pembentukan Dana Cadangan;
- Penyertaan Modal Pemerintah;
- Pembelian Investasi dalam bentuk Sekuritas.
c. Aktivitas Pendanaan
Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang yang
berhubungan dengan pemberian piutang jangka panjang dan/atau pelunasan utang
jangka panjang yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi
piutang jangka panjang dan utang jangka panjang. Arus kas dari aktivitas
pendanaan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas yang berhubungan
dengan perolehan atau pemberian pinjaman jangka panjang.
Arus masuk kas dari aktivitas pendanaan antara lain:

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 27


0
- Penerimaan utang luar negeri;
- Penerimaan dari utang obligasi
- Penerimaan kembali pinjaman kepada pemerintah daerah;
- Penerimaan kembali pinjaman kepada perusahaan negara.
Arus keluar kas dari aktivitas pendanaan antara lain:
- Pembayaran pokok utang luar negeri;
- Pembayaran pokok utang obligasi;
- Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada pemerintah daerah;
- Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada perusahaan negara.
d. Aktivitas Transitoris
Aktivitas transitoris adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak
termasuk dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas
transitoris mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak
mempengaruhi pendapatan, beban, dan pendanaan pemerintah.
Arus kas dari aktivitas transitoris antara lain transaksi Perhitungan Fihak Ketiga
(PFK), pemberian/penerimaan kembali uang persediaan kepada/dari bendahara
pengeluaran, serta kiriman uang. PFK menggambarkan kas yang berasal dari jumlah
dana yang dipotong dari Surat Perintah Membayar atau diterima secara tunai untuk
pihak ketiga misalnya potongan Taspen dan Askes. Kiriman uang menggambarkan
mutasi kas antar rekening kas umum negara/daerah.
Arus masuk kas dari aktivitas transitoris meliputi penerimaan PFK dan penerimaan
transitoris seperti kiriman uang masuk dan penerimaan kembali uang persediaan
dari bendahara pengeluaran.
Arus keluar kas dari aktivitas transitoris meliputi pengeluaran PFK dan pengeluaran
transitoris seperti kiriman uang keluar dan pemberian uang persediaan kepada
bendahara pengeluaran.
Ilustrasi form laporan arus kas seperti berikut :

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 27


1
AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 27
2
BAHAN BACAAN GURU DAN SISWA

Judul : LAPORAN KONSOLIDASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH.

a. Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Pemerintah Daerah


1) Ketentuan Umum
Laporan Keuangan Konsolidasian adalah suatu laporan keuangan yang merupakan
gabungan keseluruhan laporan keuangan entitas pelaporan, atau entitas
akuntansi, sehingga tersaji sebagai satu entitas tunggal.
Laporan keuangan pemerintah daerah disusun dengan melakukan proses
konsolidasi dari seluruh laporan keuangan entitas akuntansi yang terdapat pada
pemerintah daerah. Neraca saldo dari semua entitas akuntansi SKPD dan entitas
akuntansi PPKD menjadi dasar dalam penyusunan laporan keuangan.
Terdapat 7 Laporan Keuangan yang dibuat oleh PPKD, yaitu:
a) Laporan Realisasi Anggaran (LRA);
b) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL);
c) Neraca;
d) Laporan Operasional (LO);
e) Laporan Arus Kas (LAK);
f) Laporan Perubahan Ekuitas (LPE); dan
g) Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
2) Pihak-Pihak Terkait
Pihak-pihak yang melaksanakan penyusunan laporan keuangan pemerintah
daerah adalah sebagai berikut :
a) Fungsi Akuntansi PPKD
b) PPKD
3) Langkah-Langkah Teknis
a) Menyiapkan Kertas Kerja Konsolidasi
Fungsi Akuntansi PPKD menyiapkan kertas kerja (worksheet) dengan lajur
sesuai banyaknya SKPD dan PPKD sebagai alat untuk menyusun Neraca Saldo
Gabungan SKPD dan PPKD. Kertas kerja ini adalah alat bantu yang digunakan
untuk menyiapkan kolom neraca saldo pemerintah daerah dalam kertas kerja
penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Kertas kerja berguna
untuk mempermudah proses pembuatan laporan keuangan yang dihasilkan
secara manual.

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 27


3
Neraca Saldo SKPD dan Neraca Saldo PPKD yang dimasukkan kedalam kertas
kerja konsolidasi adalah Neraca Saldo yang sudah disesuaikan. Setelah
memasukkan semua neraca saldo kedalam kertas kerja konsolidasi, Fungsi
Akuntansi PPKD membuat jurnal eliminasi untuk menghapus akun transitoris
yaitu RK PPKD dan RK SKPD. Berdasarkan Neraca Saldo SKPD dan Neraca Saldo
PPKD serta Jurnal Eliminasi, Fungsi Akuntansi PPKD mengisi Neraca Saldo
Pemerintah Daerah. Untuk eliminasi kedua akun tersebut, fungsi akuntansi
PPKD mencatat “RK-PPKD” di debit dan “RK-SKPD” di kredit dengan jurnal:
RK-PPKD xxx
RK-SKPD xxx

Penggunaan format dalam hal ini disesuaikan dengan kebutuhan yang


berkembang. Informasi minimal yang harus ada pada format kertas kerja
sebagai berikut.
Neraca Saldo Neraca Saldo Neraca Saldo Neraca Saldo Neraca Saldo
Kode
Uraian SKPD A SKPD B SKPD dst PPKD Jurnal Eliminasi Pemda
Akun
D K D K D K D K D K D K

b) Menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi


(1) Menyusun LRA, membuat jurnal penutup LRA, dan Neraca Saldo setelah
Penutupan LRA
Berdasarkan Neraca Saldo Pemerintah Daerah, Fungsi Akuntansi PPKD
mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen Laporan
Realisasi Anggaran dan kemudian disajikan dalam “Laporan Realisasi
Anggaran”.
Nilai kolom debit dan kredit pada kolom “Laporan Realisasi Anggaran”
dijumlahkan. Selisih antara kedua nilai ini merupakan nilai “SILPA tahun
berjalan”. Nilai ini ditempatkan di bawah kolom yang nilainya lebih

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 27


4
kecil, sehingga akan diperoleh nilai yang seimbang antara kolom debit
dan kredit.
Bersamaan dengan pembuatan LRA, PPKD juga membuat jurnal
penutup. Prinsip penutupan ini adalah membuat nilai akun-akun LRA
menjadi 0. Berikut contoh jurnal penutup LRA
Pendapatan-LRA xxx
Penerimaan Pembiayaan –LRA xxx
Apropriasi Belanja xxx
Apropriasi Pengeluaran Pembiayaan xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Belanja xxx
Pengeluaran Pembiayaan –LRA xxx
Estimasi Pendapatan xxx
Estimasi Penerimaan Pembiayaan xxx
Kemudian, setelah membuat jurnal penutupan, Akuntansi PPKD
menyusun Neraca Saldo setelah Penutupan LRA.
Berikut ini merupakan contoh format Laporan Realisasi Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.
PEMERINTAH PROVINSI
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 20X1 dan 20X0

(Dalam Rupiah)

Anggaran Realisasi Realisasi


NO. URAIAN (%)
20X1 20X1 20X0

1 PENDAPATAN
2 PENDAPATAN ASLI DAERAH
3 Pendapatan Pajak Daerah xxx xxx xxx xxx
4 Pendapatan Retribusi Daerah xxx xxx xxx xxx
5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan xxx xxx xxx xxx
6 Lain-lain PAD yang Sah xxx xxx xxx xxx
7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah xxx xxx xxx xxx
8
9 PENDAPATAN TRANSFER
10 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA PERIMBANGAN
11 Dana Bagi Hasil Pajak xxx xxx xxx xxx
12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam xxx xxx xxx xxx
13 Dana Alokasi Umum xxx xxx xxx xxx
14 Dana Alokasi Khusus xxx xxx xxx xxx
15 Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan xxx xxx xxx xxx
16
17 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - LAINNYA
18 Dana Otonomi Khusus xxx xxx xxx xxx
19 Dana Penyesuaian xxx xxx xxx xxx
20 Jumlah Pendapatan Transfer Lainnya xxx xxx xxx xxx
21 Total Pendapatan Transfer xxx xxx xxx xxx
22
23 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
24 Pendapatan Hibah xxx xxx xxx xxx
25 Pendapatan Dana Darurat xxx xxx xxx xxx
26 Pendapatan Lainnya xxx xxx xxx xxx
27 Jumlah Pendapatan Lain-lain yang Sah xxx xxx xxx xxx
28 JUMLAH PENDAPATAN xxx xxx xxx xxx
29 BELANJA
30 BELANJA OPERASI
31 Belanja Pegawai xxx xxx xxx xxx
32
33
Belanja Barang
Bunga
AKUNTANSI LEMBAGA / xxx
PEMERINTAH
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
DAERAH
xxx
xxx
27
34
35
Subsidi
Hibah
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx 5
22
23 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
24 Pendapatan Hibah xxx xxx xxx xxx
25 Pendapatan Dana Darurat xxx xxx xxx xxx
26 Pendapatan Lainnya xxx xxx xxx xxx
27 Jumlah Pendapatan Lain-lain yang Sah xxx xxx xxx xxx
28 JUMLAH PENDAPATAN xxx xxx xxx xxx
29 BELANJA
30 BELANJA OPERASI
31 Belanja Pegawai xxx xxx xxx xxx
32 Belanja Barang xxx xxx xxx xxx
33 Bunga xxx xxx xxx xxx
34 Subsidi xxx xxx xxx xxx
35 Hibah xxx xxx xxx xxx
36 Bantuan Sosial xxx xxx xxx xxx
37 Jumlah Belanja Operasi xxx xxx xxx xxx
38
39 BELANJA MODAL
40 Belanja Tanah xxx xxx xxx xxx
41 Belanja Peralatan dan Mesin xxx xxx xxx xxx
42 Belanja Gedung dan Bangunan xxx xxx xxx xxx
43 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan xxx xxx xxx xxx
44 Belanja Aset Tetap Lainnya xxx xxx xxx xxx
45 Belanja Aset Lainnya xxx xxx xxx xxx
46 Jumlah Belanja Modal xxx xxx xxx xxx
47
48 BELANJA TAK TERDUGA
49 Belanja Tak Terduga xxx xxx xxx xxx
50 Jumlah Belanja Tak Terduga xxx xxx xxx xxx
51 Jumlah Belanja xxx xxx xxx xxx
52
53 TRANSFER
54 TRANSFER/BAGI HASIL PENDAPATAN KE KABUPATEN/KOTA
55 Bagi Hasil Pajak ke Kabupaten/Kota xxx xxx xxx xxx
56 Bagi Hasil Retribusi ke Kabupaten/Kota xxx xxx xxx xxx
57 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya ke Kabupaten/Kota xxx xxx xxx xxx
58 Jumlah Transfer Bagi Hasil Pendapatan ke Kab./Kota xxx xxx xxx xxx
59
60 TRANSFER/ BANTUAN KEUANGAN
61 Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya xxx xxx xx xxx
62 Bantuan Keuangan Lainnya xxx xxx xx xxx
63 Jumlah Transfer/Bantuan Keuangan xxx xxx xxx xxx
64 Jumlah Transfer xxx xxx xxx xxx
65 JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER xxx xxx xxx xxx
66
67 SURPLUS/DEFISIT xxx xxx xxx xxx
68
69 PEMBIAYAAN
70
71 PENERIMAAN PEMBIAYAAN
72 Penggunaan SiLPA xxx xxx xxx xxx
73 Pencairan Dana Cadangan xxx xxx xxx xxx
74 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan xxx xxx xxx xxx
75 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat xxx xxx xxx xxx
76 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya xxx xxx xxx xxx
77 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank xxx xxx xxx xxx
78 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank xxx xxx xxx xxx
79 Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi xxx xxx xxx xxx
80 Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya xxx xxx xxx xxx
81 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Negara xxx xxx xxx xxx
82 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah xxx xxx xxx xxx
83 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya xxx xxx xxx xxx
84 Jumlah Penerimaan xxx xxx xxx xxx
85
86 PENGELUARAN PEMBIAYAAN
87 Pembentukan Dana Cadangan xxx xxx xxx xxx
94 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah xxx xxx xxx xxx
88 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat xxx xxx xxx xxx
89 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya xxx xxx xxx xxx
90 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank xxx xxx xxx xxx
91 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank xxx xxx xxx xxx
92 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi xxx xxx xxx xxx
93 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya xxx xxx xxx xxx
95 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara xxx xxx xxx xxx
96 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah xxx xxx xxx xxx
97 Pemberian Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya xxx xxx xxx xxx
98 Jumlah Pengeluaran xxx xxx xxx xxx
99 PEMBIAYAAN NETO xxx xxx xxx xxx
100
101 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran xxx xxx xxx xxx

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 27


6
PEMERINTAH KABUPATEN/ KOTA
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 20X1 dan 20X0

(Dalam Rupiah)

Anggaran Realisasi Realisasi


NO. URAIAN (%)
20X1 20X1 20X0

1 PENDAPATAN
2 PENDAPATAN ASLI DAERAH
3 Pendapatan Pajak Daerah xxx xxx xxx xxx
4 Pendapatan Retribusi Daerah xxx xxx xxx xxx
5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan xxx xxx xxx xxx
6 Lain-lain PAD yang Sah xxx xxx xxx xxx
7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah xxx xxx xxx xxx
8
9 PENDAPATAN TRANSFER
10 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA PERIMBANGAN
11 Dana Bagi Hasil Pajak xxx xxx xxx xxx
12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam xxx xxx xxx xxx
13 Dana Alokasi Umum xxx xxx xxx xxx
14 Dana Alokasi Khusus xxx xxx xxx xxx
15 Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan xxx xxx xxx xxx
16
17 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - LAINNYA
18 Dana Otonomi Khusus xxx xxx xxx xxx
19 Dana Penyesuaian xxx xxx xxx xxx
20 Jumlah Pendapatan Transfer Pusat - Lainnya xxx xxx xxx xxx
21
22 TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI
23 Pendapatan Bagi Hasil Pajak xxx xxx xxx xxx
24 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya xxx xxx xxx xxx
25 Jumlah Transfer Pemerintah Provinsi xxx xxx xxx xxx
26 Total Pendapatan Transfer xxx xxx xxx xxx
27
28 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
29 Pendapatan Hibah xxx xxx xxx xxx
30 Pendapatan Dana Darurat xxx xxx xxx xxx
31 Pendapatan Lainnya xxx xxx xxx xxx
32 Jumlah Pendapatan Lain-lain yang Sah xxx xxx xxx xxx
33 JUMLAH PENDAPATAN xxx xxx xxx xxx
34
35 BELANJA
36 BELANJA OPERASI
37 Belanja Pegawai xxx xxx xxx xxx
38 Belanja Barang xxx xxx xxx xxx
39 Bunga xxx xxx xxx xxx
40 Subsidi xxx xxx xxx xxx
41 Hibah xxx xxx xxx xxx
42 Bantuan Sosial xxx xxx xxx xxx
43 Jumlah Belanja Operasi xxx xxx xxx xxx
44
45 BELANJA MODAL
46 Belanja Tanah xxx xxx xxx xxx
47 Belanja Peralatan dan Mesin xxx xxx xxx xxx
48 Belanja Gedung dan Bangunan xxx xxx xxx xxx
49 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan xxx xxx xxx xxx
50 Belanja Aset Tetap Lainnya xxx xxx xxx xxx
51 Belanja Aset Lainnya xxx xxx xxx xxx
52 Jumlah Belanja Modal xxx xxx xxx xxx
53
54 BELANJA TAK TERDUGA
55 Belanja Tak Terduga xxx xxx xxx xxx
56 Jumlah Belanja Tak Terduga xxx xxx xxx xxx
57 Jumlah Belanja xxx xxx xxx xxx
58
59 TRANSFER
60 TRANSFER/BAGI HASIL KE DESA
61 Bagi Hasil Pajak xxx xxx xxx xxx
62 Bagi Hasil Retribusi xxx xxx xxx xxx
63 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya xxx xxx xxx xxx
64 Jumlah Transfer Bagi Hasil Ke Desa xxx xxx xxx xxx
65
66 TRANSFER/ BANTUAN KEUANGAN
67 Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya xxx xxx xx xxx
68 Bantuan Keuangan Lainnya xxx xxx xx xxx
69 Jumlah Transfer/Bantuan Keuangan xxx xxx xxx xxx
70 Jumlah Transfer xxx xxx xxx xxx
71 JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER xxx xxx xxx xxx
72
73 SURPLUS/DEFISIT xxx xxx xxx xxx
74
75 PEMBIAYAAN
76
77 PENERIMAAN PEMBIAYAAN
78 Penggunaan SiLPA xxx xxx xxx xxx
79 Pencairan Dana Cadangan xxx xxx xxx xxx
80 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan xxx xxx xxx xxx
81 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat xxx xxx xxx xxx
82 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya xxx xxx xxx xxx
83
84
85
Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank

Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi


xxx
xxx
xxx
xxx
AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH
Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
27
86
87
Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya
Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Negara
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx 7
67 Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya xxx xxx xx xxx
68 Bantuan Keuangan Lainnya xxx xxx xx xxx
69 Jumlah Transfer/Bantuan Keuangan xxx xxx xxx xxx
70 Jumlah Transfer xxx xxx xxx xxx
71 JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER xxx xxx xxx xxx
72
73 SURPLUS/DEFISIT xxx xxx xxx xxx
74
75 PEMBIAYAAN
76
77 PENERIMAAN PEMBIAYAAN
78 Penggunaan SiLPA xxx xxx xxx xxx
79 Pencairan Dana Cadangan xxx xxx xxx xxx
80 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan xxx xxx xxx xxx
81 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat xxx xxx xxx xxx
82 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya xxx xxx xxx xxx
83 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank xxx xxx xxx xxx
84 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank xxx xxx xxx xxx
85 Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi xxx xxx xxx xxx
86 Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya xxx xxx xxx xxx
87 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Negara xxx xxx xxx xxx
88 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah xxx xxx xxx xxx
89 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya xxx xxx xxx xxx
90 Jumlah Penerimaan xxx xxx xxx xxx
91
92 PENGELUARAN PEMBIAYAAN
93 Pembentukan Dana Cadangan xxx xxx xxx xxx
94 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah xxx xxx xxx xxx
95 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat xxx xxx xxx xxx
96 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya xxx xxx xxx xxx
97 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank xxx xxx xxx xxx
98 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank xxx xxx xxx xxx
99 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi xxx xxx xxx xxx
100 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya xxx xxx xxx xxx
101 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara xxx xxx xxx xxx
102 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah xxx xxx xxx xxx
103 Pemberian Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya xxx xxx xxx xxx
104 Jumlah Pengeluaran xxx xxx xxx xxx
105 PEMBIAYAAN NETO xxx xxx xxx xxx
106
107 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran xxx xxx xxx xxx

(1) Menyusun LO, membuat jurnal penutup LO dan Neraca Saldo setelah
Penutupan LO
Berdasarkan Neraca Saldo setelah Penutupan LRA, Fungsi Akuntansi
PPKD mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen
Laporan Operasional untuk kemudian membuat Laporan Operasional.
Bersamaan dengan pembuatan LO, PPKD juga membuat jurnal penutup.
Prinsip penutupan ini adalah membuat nilai akun-akun LO menjadi 0.
Berikut ini contoh jurnal penutup LO.
Pendapatan-LO xxx
Surplus/Defisit...-LO xxx
Beban xxx
Kemudian, setelah membuat jurnal penutupan, Akuntansi PPKD
menyusun Neraca Saldo setelah Penutupan LO.
Berikut ini merupakan contoh format Laporan Operasional

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 27


8
PEMERINTAH PROVINSI
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 20X1 dan 20X0

(Dalam rupiah)
Kenaikan/
No URAIAN 20X1 20X0 Penurunan (%)
KEGIATAN OPERASIONAL
1 PENDAPATAN
2 PENDAPATAN ASLI DAERAH
3 Pendapatan Pajak Daerah xxx xxx xxx xxx
4 Pendapatan Retribusi Daerah xxx xxx xxx xxx
5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan xxx xxx xxx xxx
6 Lain-lain PAD yang Sah xxx xxx xxx xxx
7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah xxx xxx xxx xxx
8
9 PENDAPATAN TRANSFER
10 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA PERIMBANGAN
11 Dana Bagi Hasil Pajak xxx xxx xxx xxx
12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam xxx xxx xxx xxx
13 Dana Alokasi Umum xxx xxx xxx xxx
14 Dana Alokasi Khusus xxx xxx xxx xxx
15 Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan xxx xxx xxx xxx
16
17 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT LAINNYA
18 Dana Otonomi Khusus xxx xxx xxx xxx
19 Dana Penyesuaian xxx xxx xxx xxx
20 Jumlah Pendapatan Transfer Lainnya xxx xxx xxx xxx
21 Jumlah Pendapatan Transfer xxx xxx xxx xxx
22
23 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
24 Pendapatan Hibah xxx xxx xxx xxx
25 Pendapatan Lainnya xxx xxx xxx xxx
26 Jumlah Lain-lain Pendapatan Yang Sah xxx xxx xxx xxx
27 JUMLAH PENDAPATAN xxx xxx xxx xxx
28
29 BEBAN
30 BEBAN OPERASI
31 Beban Pegawai xxx xxx xxx xxx
32 Beban Barang Jasa xxx xxx xxx xxx
33 Beban Bunga xxx xxx xxx xxx
34 Beban Subsisdi xxx xxx xxx xxx
35 Beban Hibah xxx xxx xxx xxx
36 Beban Bantuan Sosial xxx xxx xxx xxx
37 Beban Penyusutan xxx xxx xxx xxx
38 Beban Lain-lain xxx xxx xxx xxx
39 Jumlah Beban Operasi xxx xxx xxx xxx
40
41 BEBAN TRANSFER
42 Beban Transfer Bagi Hasil Pajak xxx xxx xxx xxx
43 Beban Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya xxx xxx xxx xxx
44 Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya xxx xxx xxx xxx
45 Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Desa xxx xxx xxx xxx
46 Beban Transfer Keuangan Lainnya xxx xxx xxx xxx
47 Jumlah Beban Transfer xxx xxx xxx xxx
48 JUMLAH BEBAN xxx xxx xxx xxx
49
50 JUMLAH SURPLUS/ DEFISIT DARI OPERASI xxx xxx xxx xxx
51
52 SURPLUS/ DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL
53 SURPLUS NON OPERASIONAL
54 Surplus Penjualan Aset Non Lancar xxx xxx xxx xxx
55 Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang xxx xxx xxx xxx
56 Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya xxx xxx xxx xxx
57 Jumlah Surplus Non Operasional xxx xxx xxx xxx
58
59 DEFISIT NON OPERASIONAL
60 Defisit Penjualan Aset Non Lancar xxx xxx xxx xxx
61 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang xxx xxx xxx xxx
62 Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya xxx xxx xxx xxx
63 Jumlah Defisit Non Operasional xxx xxx xxx xxx
64 JUMLAH SURPLUS/ DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL xxx xxx xxx xxx
65
66 SURPLUS/ DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA xxx xxx xxx xxx
67
68 POS LUAR BIASA
69 PENDAPATAN LUAR BIASA
70 Pendapatan Luar Biasa xxx xxx xxx xxx
71 Jumlah Pendapatan Luar Biasa xxx xxx xxx xxx
72
73 BEBAN LUAR BIASA
74 Beban Luar Biasa xxx xxx xxx xxx
75 Jumlah Beban Luar Biasa xxx xxx xxx xxx
76 POS LUAR BIASA xxx xxx xxx xxx
77
78 SURPLUS/ DEFISIT - LO xxx xxx xxx xxx

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 27


9
PEMERINTAH KABUPATEN/ KOTA
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 20X1 dan 20X0

(Dalam rupiah)
Kenaikan/
No URAIAN 20X1 20X0 Penurunan (%)
KEGIATAN OPERASIONAL
1 PENDAPATAN
2 PENDAPATAN ASLI DAERAH
3 Pendapatan Pajak Daerah xxx xxx xxx xxx
4 Pendapatan Retribusi Daerah xxx xxx xxx xxx
5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan xxx xxx xxx xxx
6 Lain-lain PAD yang Sah xxx xxx xxx xxx
7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah xxx xxx xxx xxx
8
9 PENDAPATAN TRANSFER
10 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA PERIMBANGAN
11 Dana Bagi Hasil Pajak xxx xxx xxx xxx
12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam xxx xxx xxx xxx
13 Dana Alokasi Umum xxx xxx xxx xxx
14 Dana Alokasi Khusus xxx xxx xxx xxx
15 Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan xxx xxx xxx xxx
16
17 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT LAINNYA
18 Dana Otonomi Khusus xxx xxx xxx xxx
19 Dana Penyesuaian xxx xxx xxx xxx
20 Jumlah Pendapatan Transfer Lainnya xxx xxx xxx xxx
21
22 TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI
23 Pendapatan Bagi Hasil Pajak xxx xxx xxx xxx
24 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya xxx xxx xxx xxx
25 Jumlah Transfer Pemerintah Provinsi xxx xxx xxx xxx
26 Jumlah Pendapatan Transfer xxx xxx xxx xxx
27
28 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
29 Pendapatan Hibah xxx xxx xxx xxx
30 Pendapatan Lainnya xxx xxx xxx xxx
31 Jumlah Lain-lain Pendapatan Yang Sah xxx xxx xxx xxx
32 JUMLAH PENDAPATAN xxx xxx xxx xxx
33
34 BEBAN
35 BEBAN OPERASI
36 Beban Pegawai xxx xxx xxx xxx
37 Beban Barang Jasa xxx xxx xxx xxx
38 Beban Bunga xxx xxx xxx xxx
39 Beban Subsisdi xxx xxx xxx xxx
40 Beban Hibah xxx xxx xxx xxx
41 Beban Bantuan Sosial xxx xxx xxx xxx
42 Beban Penyusutan xxx xxx xxx xxx
43 Beban Lain-lain xxx xxx xxx xxx
44 Jumlah Beban Operasi xxx xxx xxx xxx
45
46 BEBAN TRANSFER
47 Beban Transfer Bagi Hasil Pajak xxx xxx xxx xxx
48 Beban Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya xxx xxx xxx xxx
49 Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya xxx xxx xxx xxx
50 Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Desa xxx xxx xxx xxx
51 Beban Transfer Keuangan Lainnya xxx xxx xxx xxx
52 Jumlah Beban Transfer xxx xxx xxx xxx
53 JUMLAH BEBAN xxx xxx xxx xxx
54
55 JUMLAH SURPLUS/ DEFISIT DARI OPERASI xxx xxx xxx xxx
56
57 SURPLUS/ DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL
58 SURPLUS NON OPERASIONAL
59 Surplus Penjualan Aset Non Lancar xxx xxx xxx xxx
60 Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang xxx xxx xxx xxx
61 Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya xxx xxx xxx xxx
62 Jumlah Surplus Non Operasional xxx xxx xxx xxx
63
64 DEFISIT NON OPERASIONAL
65 Defisit Penjualan Aset Non Lancar xxx xxx xxx xxx
66 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang xxx xxx xxx xxx
67 Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya xxx xxx xxx xxx
68 Jumlah Defisit Non Operasional xxx xxx xxx xxx
69 JUMLAH SURPLUS/ DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL xxx xxx xxx xxx
70
71 SURPLUS/ DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA xxx xxx xxx xxx
72
73 POS LUAR BIASA
74 PENDAPATAN LUAR BIASA
75 Pendapatan Luar Biasa xxx xxx xxx xxx
76 Jumlah Pendapatan Luar Biasa xxx xxx xxx xxx
77
78 BEBAN LUAR BIASA
79 Beban Luar Biasa xxx xxx xxx xxx
80 Jumlah Beban Luar Biasa xxx xxx xxx xxx
81 POS LUAR BIASA xxx xxx xxx xxx
82
83 SURPLUS/ DEFISIT - LO xxx xxx xxx xxx

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 28


0
(1) Menyusun Neraca, membuat jurnal penutup akhir, dan Neraca Saldo Akhir
Berdasarkan Neraca Saldo setelah Penutupan LO, Fungsi Akuntansi PPKD
membuat Neraca. Bersamaan dengan pembuatan Neraca, PPKD
membuat jurnal penutup akhir untuk menutup akun Surplus/Defisit–LO
ke akun Ekuitas. Berikut ini contoh jurnal penutup akhir.
Surplus/Defisit-LO xxx
Ekuitas xxx
Setelah membuat jurnal penutup akhir, Fungsi Akuntansi PPKD
menyusun Neraca Saldo Akhir. Neraca Saldo Akhir ini akan menjadi
Neraca Awal untuk periode akuntansi yang selanjutnya.
Berikut ini merupakan contoh format Neraca Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota.
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN /KOTA
NERACA
PER 31 DESEMBER 20X1 DAN 20X0
(Dalam Rupiah)

No. Uraian 20X1 20X0

1 ASET
2
3 ASET LANCAR
4 Kas di Kas Daerah xxx xxx
5 Kas di Bendahara Pengeluaran xxx xxx
6 Kas di Bendahara Penerimaan xxx xxx
7 Investasi Jangka Pendek xxx xxx
8 Piutang Pajak xxx xxx
9 Piutang Retribusi xxx xxx
10 Penyisihan Piutang xxx xxx
11 Belanja Dibayar Dimuka xxx xxx
12 Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Negara xxx xxx
13 Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Daerah xxx xxx
14 Bagian Lancar Pinjaman kepada Pemerintah Pusat xxx xxx
15 Bagian Lancar Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya xxx xxx
16 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran xxx xxx
17 Bagian lancar Tuntutan Ganti Rugi xxx xxx
18 Piutang Lainnya xxx xxx
19 Persediaan xxx xxx
20 Jumlah Aset Lancar xxx xxx
21
22 INVESTASI JANGKA PANJANG
23 Investasi Nonpermanen
24 Pinjaman Jangka Panjang xxx xxx
25 Investasi dalam Surat Utang Negara xxx xxx
26 Investasi dalam Proyek Pembangunan xxx xxx
27 Investasi Nonpermanen Lainnya xxx xxx
28 Jumlah Investasi Nonpermanen xxx xxx
29 Investasi Permanen
30 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah xxx xxx
31 Investasi Permanen Lainnya xxx xxx
32 Jumlah Investasi Permanen xxx xxx
33 Jumlah Investasi Jangka Panjang xxx xxx
34
35 ASET TETAP
36 Tanah xxx xxx
37 Peralatan dan Mesin xxx xxx
38 Gedung dan Bangunan xxx xxx
39 Jalan, Irigasi dan Jaringan xxx xxx
40 Aset Tetap Lainnya xxx xxx
41 Konstruksi dalam Pengerjaan AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH xxx xxx 28
42 Akumulasi Penyusutan xxx xxx
43 Jumlah Aset Tetap xxx xxx 1
27 Investasi Nonpermanen Lainnya xxx xxx
28 Jumlah Investasi Nonpermanen xxx xxx
29 Investasi Permanen
30 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah xxx xxx
31 Investasi Permanen Lainnya xxx xxx
32 Jumlah Investasi Permanen xxx xxx
33 Jumlah Investasi Jangka Panjang xxx xxx
34
35 ASET TETAP
36 Tanah xxx xxx
37 Peralatan dan Mesin xxx xxx
38 Gedung dan Bangunan xxx xxx
39 Jalan, Irigasi dan Jaringan xxx xxx
40 Aset Tetap Lainnya xxx xxx
41 Konstruksi dalam Pengerjaan xxx xxx
42 Akumulasi Penyusutan xxx xxx
43 Jumlah Aset Tetap xxx xxx
44
45 DANA CADANGAN
46 Dana Cadangan xxx xxx
47 Jumlah Dana Cadangan xxx xxx
48
49 ASET LAINNYA
50 Tagihan Penjualan Angsuran xxx xxx
51 Tuntutan Ganti Rugi xxx xxx
52 Kemitraan dengan Pihak Ketiga xxx xxx
53 Aset Tak Berwujud xxx xxx
54 Aset Lain-laim xxx xxx
55 Jumlah Aset Lainnya xxx xxx
56
57 JUMLAH ASET xxx xxx
58
59 KEWAJIBAN
60
61 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
62 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) xxx xxx
63 Utang Bunga xxx xxx
64 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang xxx xxx
65 Pendapatan Diterima Dimuka xxx xxx
66 Utang Belanja xxx xxx
67 Utang Jangka Pendek Lainnya xxx xxx
68 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek xxx xxx
69
70 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
71 Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan xxx xxx
72 Utang Dalam Negeri - Obligasi xxx xxx
73 Premium (Diskonto) Obligasi xxx xxx
74 Utang Jangka Panjang Lainnya xxx xxx
75 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang xxx xxx
76 JUMLAH KEWAJIBAN xxx xxx
77
78 EKUITAS
79 Ekuitas xxx xxx
80 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA xxx xxx

(1) Menyusun Laporan Perubahan SAL


Dari Laporan Realisasi Anggaran yang telah dibuat sebelumnya, Fungsi
Akuntansi PPKD dapat menyusun Laporan Perubahan SAL. Laporan
Perubahan SAL ini merupakan akumulasi SiLPA periode berjalan dan
tahun-tahun sebelumnya. Berikut ini merupakan contoh format Laporan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih Pemerintah Daerah.

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ……
LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH
PER 31 DESEMBER 20X1 DAN 20X0

NO URAIAN 20X1 20X0

1 Saldo Anggaran Lebih Awal XXX XXX


2 Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan (XXX) (XXX)
3 Subtotal (1 + 2) XXX XXX
4 Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) XXX XXX
5 Subtotal (3 + 4) XXX XXX
6 Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya XXX XXX
7 Lain-lain XXX XXX
8 Saldo Anggaran Lebih Akhir (5 + 6 + 7) XXX XXX

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 28


2
(2) Menyusun Laporan Perubahan Ekuitas
Selanjutnya, Fungsi Akuntansi PPKD membuat Laporan Perubahan
Ekuitas menggunakan data Ekuitas Awal dan data perubahan ekuitas
periode berjalan yang salah satunya diperoleh dari Laporan Operasional
yang telah dibuat sebelumnya. Laporan Perubahan Ekuitas ini akan
menggambarkan pergerakan ekuitas PPKD.
Berikut ini merupakan contoh format Laporan Perubahan Ekuitas
Pemerintah Daerah.

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 20X1 DAN 20X0

NO URAIAN 20X1 20X0

1 EKUITAS AWAL XXX XXX


2 SURPLUS/DEFISIT-LO XXX XXX
3 DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR:
4 KOREKSI NILAI PERSEDIAAN XXX XXX
5 SELISIH REVALUASI ASET TETAP XXX XXX
6 LAIN-LAIN XXX XXX
7 EKUITAS AKHIR XXX XXX

(3) Membuat Laporan Arus Kas


Laporan Arus Kas disusun oleh Bendahara Umum Daerah. Inti unsur dari
Laporan Arus Kas ialah penerimaan kas dan pengeluaran kas. Informasi
tersebut dapat diperoleh dari Buku Besar Kas dan juga jurnal yang telah
dibuat sebelumnya. Semua transaksi terkait Arus Kas tersebut kemudian
diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, aktivitas investasi, aktivitas
pendanaan, aktivitas transitoris. Berikut ini merupakan contoh format
Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah.

PEMERINTAH PROVINSI
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 20X1 dan 20X0
Metode Langsung
(Dalam Rupiah)
No. Uraian 20X1 20X0
1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi
2 Arus Masuk Kas
3 Penerimaan Pajak Daerah XXX XXX
4 Penerimaan Retribusi Daerah XXX XXX
5 Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan XXX XXX
6 Penerimaan Lain-lain PAD yang sah XXX XXX
7 Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak XXX XXX
8 Penerimaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam XXX XXX
9 Penerimaan Dana Alokasi Umum XXX XXX
10 Penerimaan Dana Alokasi Khusus XXX XXX
11 Penerimaan Dana Otonomi Khusus XXX XXX
12 Penerimaan Dana Penyesuaian XXX XXX
13 Penerimaan Hibah XXX XXX
14 Penerimaan Dana Darurat XXX XXX
15 Penerimaan Lainnya XXX XXX
16 Penerimaan dari Pendapatan Luar Biasa XXX XXX
17 Jumlah Arus Masuk Kas XXX XXX
18 Arus Keluar Kas
19 Pembayaran Pegawai XXX XXX
20 Pembayaran Barang XXX XXX
21
22
Pembayaran Bunga
Pembayaran Subsidi AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH XXX
XXX
XXX
XXX
28
23 Pembayaran Hibah XXX XXX
24
25
Pembayaran Bantuan Sosial
Pembayaran Tak Terduga
XXX
XXX
XXX
XXX
3
10 Penerimaan Dana Alokasi Khusus XXX XXX
11 Penerimaan Dana Otonomi Khusus XXX XXX
12 Penerimaan Dana Penyesuaian XXX XXX
13 Penerimaan Hibah XXX XXX
14 Penerimaan Dana Darurat XXX XXX
15 Penerimaan Lainnya XXX XXX
16 Penerimaan dari Pendapatan Luar Biasa XXX XXX
17 Jumlah Arus Masuk Kas XXX XXX
18 Arus Keluar Kas
19 Pembayaran Pegawai XXX XXX
20 Pembayaran Barang XXX XXX
21 Pembayaran Bunga XXX XXX
22 Pembayaran Subsidi XXX XXX
23 Pembayaran Hibah XXX XXX
24 Pembayaran Bantuan Sosial XXX XXX
25 Pembayaran Tak Terduga XXX XXX
26 Pembayaran Bagi Hasil Pajak ke Kabupaten/ Kota XXX XXX
27 Pembayaran Bagi Hasil Retribusi ke Kabupaten/ Kota XXX XXX
28 Pembayaran Bagi Hasil Pendapatan Lainnya ke Kabupaten Kota XXX XXX
29 Pembayaran Kejadian Luar Biasa XXX XXX
30 Jumlah Arus Keluar Kas XXX XXX
31 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi XXX XXX
32 Arus Kas dari Aktivitas Investasi
33 Arus Masuk Kas
34 Pencairan Dana Cadangan XXX XXX
35 Penjualan atas Tanah XXX XXX
36 Penjualan atas Peralatan dan Mesin XXX XXX
37 Penjualan atas Gedung dan Bangunan XXX XXX
38 Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan XXX XXX
39 Penjualan Aset Tetap XXX XXX
40 Penjualan Aset Lainnya XXX XXX
41 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan XXX XXX
42 Penerimaan Penjualan Investasi Non Permanen XXX XXX
43 Jumlah Arus Masuk Kas XXX XXX
44 Arus Keluar Kas
45 Pembentukan Dana Cadangan XXX XXX
46 Perolehan Tanah XXX XXX
47 Perolehan Peralatan dan Mesin XXX XXX
48 Perolehan Gedung dan Bangunan XXX XXX
49 Perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan XXX XXX
50 Perolehan Aset Tetap Lainnya XXX XXX
51 Perolehan Aset Lainnya XXX XXX
52 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah XXX XXX
53 Pengeluaran Pembelian Investasi Non Permanen XXX XXX
54 Jumlah Arus Keluar Kas XXX XXX
55 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi XXX XXX
56 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
57 Arus Masuk Kas
58 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat XXX XXX
59 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya XXX XXX
60 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank XXX XXX
61 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank XXX XXX
62 Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi XXX XXX
63 Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya XXX XXX
64 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Negara XXX XXX
65 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah XXX XXX
66 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya XXX XXX
67 Jumlah Arus Masuk Kas XXX XXX
68 Arus Keluar Kas
69 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat XXX XXX
70 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya XXX XXX
71 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank XXX XXX
72 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank XXX XXX
73 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi XXX XXX
74 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya XXX XXX
75 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara XXX XXX
76 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah XXX XXX
77 Pemberian Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya XXX XXX
78 Jumlah Arus Keluar Kas XXX XXX
79 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan XXX XXX
80 Arus Kas dari Aktivitas Transitoris
81 Arus Masuk Kas
82 Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga XXX XXX
83 Jumlah Arus Masuk Kas XXX XXX
84 Arus Keluar Kas
85 Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) XXX XXX
86 Jumlah Arus Keluar Kas XXX XXX
87 Arus Kas Bersih dari Aktivitas transitoris XXX XXX
88 Kenaikan/Penurunan Kas XXX XXX
89 Saldo Awal Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran XXX XXX
90 Saldo Akhir Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran XXX XXX
91 Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan XXX XXX
92 Saldo Akhir Kas XXX XXX

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 28


4
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 20X1 dan 20X0
Metode Langsung
(Dalam Rupiah)
No. Uraian 20X1 20X0
1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi
2 Arus Masuk Kas
3 Penerimaan Pajak Daerah XXX XXX
4 Penerimaan Retribusi Daerah XXX XXX
5 Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan XXX XXX
6 Penerimaan Lain-lain PAD yang sah XXX XXX
7 Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak XXX XXX
8 Penerimaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam XXX XXX
9 Penerimaan Dana Alokasi Umum XXX XXX
10 Penerimaan Dana Alokasi Khusus XXX XXX
11 Penerimaan Dana Otonomi Khusus XXX XXX
12 Penerimaan Dana Penyesuaian XXX XXX
13 Penerimaan Pendapatan Bagi Hasil Pajak XXX XXX
14 Penerimaan Bagi Hasil Lainnya XXX XXX
15 Penerimaan Hibah XXX XXX
16 Penerimaan Dana Darurat XXX XXX
17 Penerimaan Lainnya XXX XXX
18 Penerimaan dari Pendapatan Luar Biasa XXX XXX
19 Jumlah Arus Masuk Kas XXX XXX
20 Arus Keluar Kas
21 Pembayaran Pegawai XXX XXX
22 Pembayaran Barang XXX XXX
23 Pembayaran Bunga XXX XXX
24 Pembayaran Subsidi XXX XXX
25 Pembayaran Hibah XXX XXX
26 Pembayaran Bantuan Sosial XXX XXX
27 Pembayaran Tak Terduga XXX XXX
28 Pembayaran Bagi Hasil Pajak XXX XXX
29 Pembayaran Bagi Hasil Retribusi XXX XXX
30 Pembayaran Bagi Hasil Pendapatan Lainnya XXX XXX
31 Pembayaran Kejadian Luar Biasa XXX XXX
32 Jumlah Arus Keluar Kas XXX XXX
33 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi XXX XXX
34 Arus Kas dari Aktivitas Investasi
35 Arus Masuk Kas
36 Pencairan Dana Cadangan XXX XXX
37 Penjualan atas Tanah XXX XXX
38 Penjualan atas Peralatan dan Mesin XXX XXX
39 Penjualan atas Gedung dan Bangunan XXX XXX
40 Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan XXX XXX
41 Penjualan Aset Tetap XXX XXX
42 Penjualan Aset Lainnya XXX XXX
43 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan XXX XXX
44 Penerimaan Penjualan Investasi Non Permanen XXX XXX
45 Jumlah Arus Masuk Kas XXX XXX
46 Arus Keluar Kas
47 Pembentukan Dana Cadangan XXX XXX
48 Perolehan Tanah XXX XXX
49 Perolehan Peralatan dan Mesin XXX XXX
50 Perolehan Gedung dan Bangunan XXX XXX
51 Perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan XXX XXX
52 Perolehan Aset Tetap Lainnya XXX XXX
53 Perolehan Aset Lainnya XXX XXX
54 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah XXX XXX
55 Pengeluaran Pembelian Investasi Non Permanen XXX XXX
56 Jumlah Arus Keluar Kas XXX XXX
57 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi XXX XXX
58 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
59 Arus Masuk Kas
60 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat XXX XXX
61 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya XXX XXX
62 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank XXX XXX
63 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank XXX XXX
64 Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi XXX XXX
65 Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya XXX XXX
66 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Negara XXX XXX
67 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah XXX XXX
68 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya XXX XXX
69 Jumlah Arus Masuk Kas XXX XXX
70 Arus Keluar Kas
71 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat XXX XXX
72 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya XXX XXX
73 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank XXX XXX
74 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank XXX XXX
75 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi XXX XXX
76 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya XXX XXX
77 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara XXX XXX
78 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah XXX XXX
79 Pemberian Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya XXX XXX
80 Jumlah Arus Keluar Kas XXX XXX
81 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan XXX XXX
82 Arus Kas dari Aktivitas Transitoris
83 Arus Masuk Kas
84 Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga XXX XXX
85 Jumlah Arus Masuk Kas XXX XXX
86 Arus Keluar Kas
87 Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) XXX XXX
88 Jumlah Arus Keluar Kas XXX XXX
89 Arus Kas Bersih dari Aktivitas transitoris XXX XXX
90 Kenaikan/Penurunan Kas XXX XXX
91 Saldo Awal Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran XXX XXX
92 Saldo Akhir Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran XXX XXX
93 Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan XXX XXX
94 Saldo Akhir Kas XXX XXX

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 28


5
(2) Membuat Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau rincian dari
angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Perubahan SAL, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas,
Neraca, dan Laporan Arus Kas. Hal-hal yang diungkapkan di dalam
Catatan atas Laporan Keuangan antara lain:

 Informasi umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi;


 Informasi tentang kebijakan keuangan dan ekonomi makro;
 Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan
berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian
target;
 Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas
transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya;
 Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada
lembar muka laporan keuangan;
 Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka laporan
keuangan; dan
 Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar,
yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.
Berikut ini merupakan contoh format Catatan atas Laporan Keuangan
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota.

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA…….

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan

1.1 Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah

1.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan pemerintah daerah

Bab II Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja APBD

2.1 Ekonomi makro

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 28


6
2.2 Kebijakan keuangan

2.3 Indikator pencapaian target kinerja APBD

Bab III Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan pemerintah daerah

3.1 Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan pemerintah daerah

3.2 Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah
ditetapkan

Bab IV Kebijakan akuntansi

4.1 Entitas akuntansi / entitas pelaporan keuangan daerah

4.2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan pemerintah


daerah

4.3 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan pemerintah


daerah

4.4 Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam
SAP pada pemerintah daerah

Bab V Penjelasan pos-pos laporan keuangan pemerintah daerah

5.1 Rincian dari penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan pemerintah


daerah

5.1.1 Pendapatan – LRA

5.1.2 Belanja

5.1.3 Transfer

5.1.4 Pembiayaan

5.1.5 Pendapatan – LO

5.1.6 Beban

5.1.7 Aset

5.1.8 Kewajiban

5.1.9 Ekuitas Dana

5.2 Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan
penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan
penerapan basis kas, untuk entitas akuntansi/entitas pelaporan yang
menggunakan basis akrual pada pemerintah daerah.

Bab VI Penjelasan atas informasi-informasi nonkeuangan pemerintah daerah

Bab VII Penutup

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 28


7
GLOSARIUM

Akun (account) Disebut juga rekening atau perkiraan adalah formulir


untuk
mencatat secara indivual tentang penambahan atau
pengurangan tiap jenis harta, kewajiban, dan ekuitas.
Account Receivable Piutang Dagang, yaitu tagihan kepada para pelanggan
(Trade Debtor) karena adanya trasaksi penjualan
Account Payable Utang Dagang, yaitu kewajiban perusahaan yang harus
(Trade Creditor) dibayar perusahaan karena danya transaksi pembelian.
Bagan akun Daftar akun dan nomor kodenya yang mengidentifikasi
(chart of account) tempatnya dalam buku besar.
Balance Sheet Neraca, yaitu merupakan salah satu laporan keuangan
yang
memberikan informasi mengenai aset, kewajiban dan
ekuitas.
Buku besar Buku yang berisi akun-akun harta, kewajiban, dan ekuitas
(ledger) atau kumpulan dari kartu-kartu akun.
Cash Flow Statement Laporan Arus Kas, yaitu salah satu laporan keuangan yang
memberikan informasi tentang aliran kas masuk dan kas
keluar dari kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
Card File File Kartu, yaitu kartu untuk mencatat informasi setiap
pelanggan dan pemasok (Customers and Suppliers)
Cheque Book Buku Cek, kumpulan cek yang siap untuk diisi dan
digunakan
untuk pembayaran.
Current Asset Aktiva Lancar, yaitu kelompok aset yang perputarannya
dalam jangka pendek (kurang dari satu tahun)

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 28


8
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Umi. 2021. Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga untuk SMK Kelas X.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemendikbud
Capaian Kompetensi Akuntansi Keuangan Lembaga, Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan
Lembaga Tahun 2021
Harti, Dwi. 2017. Administrasi Pajak Kelas XI. Erlangga. Jakarta
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia No
165/M/2021 Tentang Program Sekolah Menengan Kejuruan Pusat Keunggulan
Noviar, Deky. 2017. Aplikasi Pengolah Angka/ Spreadsheet Kelas X. Erlangga. Jakarta
Syafrofiatin, Dian. 2015. Materi K3LH-Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Hidup. Wordpress. Jakarta.
https://diansyahrofiatin.wordpress.com/2015/03/11/materi-k3lhkesehatan-
keselamatan-kerja-dan-lingkungan-hidup
Widiastuti, Enny. 2021. (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), Antara Slogan Dan
Pelaksanaan. Dinas Provinsi Jawa Tengah. Semarang.
https://dinkesjatengprov.go.id/v2018/2019/05/06/5-r-ringkas-rapi-resik-
rawat-rajinantara-slogan-dan-pelaksanaan/

AKUNTANSI LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH 28


9

Anda mungkin juga menyukai