Pendahuluan
Semenjak diberlakukannya UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah,
daerah memiliki kewenangan dalam mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan
kepentingan masyarakat setempat. Hal tersebut mengakibatkan adanya tuntutan agar daerah
mampu bekerja secaraa efektif, efisien dan transparan demi kemakmuran masyarakatnya. PP
Nomor 71 Tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintah berbasis akrual memberikan
tuntutan bagi pemerintah daerah dengan realisasi anggaran berdasarkan kinerja. Hal ini
menyebabkan tuntutan agar pemerintah mampu melaksanakan manajemen yang baik bagi
organisasinya.
Menurut PP No. 8 Tahun 2006, sistem pengendalian internal adalah suatu proses yang
dipengaruhi oleh manajemen yang diciptakan untuk keyakinan yang memadai dalam
pencapaian efektifitas, efisiensi, ketaatan terhadap peraturan perudang – udangan yang
berlaku, dan keandalan penyajian laporan keuangan pemerintah. Pengendalian internal
merupakan instrumen yang penting dalam terciptanya manajemen pemerintahan daerah yang
baik. Lembaga yang melaksanakan pengauditan internal adalah Inspektorat daan Badan
Pengawasan Keuangan daan Pembangunan (BPKP).
Merujuk pada Standard Audit Internal Pemerintah Indonesia, 2013 audit internal
berperan dalam memberikan keyakinan yag memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan
efektivitas penacapaian tujuan peyelenggara tugas dan fungsi instansi pemerintah.
Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas maanajemen resiko dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah. Memberikan peringatan dini dan
meingkatkan efektivitas manajemen resiko dalam meyelenggarakan tugas dan fungsi
instaansi pemrintah. Memberikan masukan yang dapat memelihara dan meningkatkan
kualitas tata kelola penyelenggara.Pentingnya audit internaal ini mengharuskan setiap
pemerintah daerah untuk melaksanakan pengauditan dengan sungguh – sungguh.
Kabupaten Gresik merupakan salah satu pemerintahan daerah di Indonesia. Secara
adminstrtif Kabuaten Gresik berada di Provinsi Jawa Timur. Pada laporan keuangan tahun
2020 Kabupaten Gresik memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan Pemeriksa
Keuangan, hal ini mengindikasikan bahwa manajemen pemerintahan Kabupaten Gresik
daalaam kondisi yang baik. Hal tersebut dapat tercapai karena adanya pembanguan
pengauditan internal yang efisien serta prosesntase tindak lanjut yang tinggi atas temuan
bukti audit internal.
II. Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini kami menggunakan metode pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah
penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Metode yang kami gunakan
adalah dengan review literatur. Review literatur adalah sebuah metode sistematis untuk melakukan
identifikasi, evaluasi dan sintesis terhadap karya-karya hasil penelitian dan hasil pemikiran yang
sudah dihasilkan oleh para peneliti dan praktisi sebelumnya.
Bupati Gresik. 2019. Peraturan Bupati Gresik Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Pedoman Teeknis Tim
Pengawas Kinerja Aparat Pengawas Intern Pemerintah Kabupaten Gresik. Gresik: Pemerintah
Kabupaten Gresik
Afida, Nur. 2013. “Pengarruh Desentralisasi dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Terhadap
Kinerja Manajerial SKPD (Stud Empiris Padaa Pemerintah Kota Padang)”. Skripsi. Padang. Ekonomi
dan Bisnis. Akuntansi.Universitas Negeri Padang
Asosiasi Auditor Internal Indonesia. 2013. Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia. Jakarta
Badan Pemeriksa Keuangan Jawa Timur. “2021 LKPD Kabupaten Gresik Tahun 2020 – WTP”.