Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

(MANAJEMEN DAN PERILAKU ORGANISASI)

“PERBEDAAN BUDAYA KERJA INDONESIA


DAN AMERIKA SERIKA”
DOSEN PEMBIMBING : NAUFAL MUHAMMAD KAUTSAR, S. Pd

DI SUSUN OLEH :

(KELOMPOK II)

ARYA PRATAMA/1221457
AYHA PUSPITA SARI/1221439
BANGSYU/1221422
CRIS MARINA/1221427
DANIL HARDINATA/1220447
DEDHI FEBRIANSYAH/1221432

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA (STTI) TG. PINANG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Perbedaan Budaya Kerja Indonesia dan Amerika Serikat.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Perbedayaan budaya kerja masing –
masing negara. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari anda dari perbaikan makalah diwaktu yang akan
datang.

Tanjungpinang, 19 September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………... ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang ……………………………..………………………… … 1
B. RumusanMasalah ……………………………………………………….. 2
C. Tujuan …………………………………..……………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Budaya Kerja ...................................................... 3
2. Fungsi dan Tujuan Budaya Kerja ........................................... 4
3. Indikator Budaya Kerja ........................................................... 6
4. Budaya Kerja Di Indonesia ………………………………….. 7
5. Budaya Kerja Di Amerika Serikat …………………………… 7
6. Perbedaan Budaya Kerja Di Indonesia dan Amerika Serikat ... 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ……………………………………………………………… 11
B. Saran …………………………………………………………………….. 11

DAFTARPUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Budaya kerja adalah suatu falsafah didasari pandangan hidup sebagai


nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang
dibudayakan dalam suatu kelompok dam tercermin dalam sikap menjadi
perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai
bekerja.

Robbins (2003:11) mengatakan budaya kerja merupakan “Suatu sistem


pengertian bersama yang dipegang oleh anggota suatu organisasi yang
membedakan organisasi tersebut dari organisasi lainnya”.

Menurut Mangkunegara (2005:316) menyimpulkan pengertian budaya


kerja sebagai “Separangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan
norma yang dikembangkan dalam perusahaan yang dijadikan pedoman
tingkah laku bagi anggota-anggotamya untuk mengatasi masalah adaptasi
eksternal dan integrasi internal

Berbicara tentang budaya kerja berarti berbicara tentang pedoman yang


berisi tentang aturan-aturan yang terkait bdengan kerja yang kemudian
diimplementasikan di dalam kehidupan nyata dalam pekerjaan sehari-hari
yang menghasilkan produk-produk yang relevan dengan tuntutan
pekerjaannya. Budaya kerja tersebut kemudian secara mekanis dan organis
terdapat didalam diri manusia sehingga terekpresi di dalam kehidupannya.

Sebagai pedoman dalam bersikap dan berperilaku, budaya kerja


merupakan seperangkat pengetahuan yang built in di dalam individu manusia
pekerja yang dengannya manusia bertindak atau berperilaku di dalam dunia
kerja. Budaya kerja tersebut sudah menjadi bagian di dalam kehidupan

1
seseorang sehingga tanpa pengawasan pun seseorang pasti akan
melakukannya sebagaimana pedomannya tersebut.

Indonesia dan Amerika Serikat memang adalah dua negara yang sangat
berbeda.Indonesia menggunakan paham ekonomis campuran dan Amerika
Serikat menggunakan paham ekonomis yang sangat kental dengan idealogi
kapitalisnya

Budaya kerja Amerika memang sangat berbeda dengan budaya kerja yang
diterapkan di Indonesia. Jika budaya kerja Amerika bersifat individualis,
sedangkan budaya kerja di Indonesia cenderung menerapkan sistem gotong
royong atau teamwork.

B. Rumusan Masalah

Masalah dan topik pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai


berikut :
1. Pengertian Budaya Kerja
2. Fungsi dan Tujuan Budaya Kerja
3. Indikator Budaya Kerja
4. Budaya Kerja Di Indonesia
5. Budaya Kerja Di Amerika Serikat
6. Perbedaan Budaya Kerja Di Indonesia dan Amerika Serikat

C. Tujuan
Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Pengertian Budaya Kerja
2. Mengetahui Fungsi dan Tujuan Budaya Kerja
3. Mengetahui Indikator Budaya Kerja
4. Mengetahui Budaya Kerja Di Indonesia
5. Mengetahui Budaya Kerja Di Amerika Serikat
6. Mengetahui Perbedaan Budaya Kerja Di Indonesia dan Amerika Serikat

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Budaya Kerja

Budaya kerja adalah suatu asumsi, nilai dan norma yang dilakukan berulang-
ulang oleh pegawai atau karyawan yang dikembangkan dalam organisasi yang
tercermin dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat dan
tindakan yang terwujud sebagai kerja atau bekerja sebagai kekuatan untuk
meningkatkan efisiensi kerja.

Budaya kerja merupakan pernyataan filosofis, dapat difungsikan sebagai


tuntutan yang mengikat pada karyawan karena dapat diformulasikan secara formal
dalam berbagai peraturan dan ketentuan perusahaan. Budaya kerja, merupakan
sekumpulan pola perilaku yang melekat secara keseluruhan pada diri setiap
individu dalam sebuah organisasi. Membangun budaya berarti juga meningkatkan
dan mempertahankan sisi-sisi positif, serta berupaya membiasakan pola perilaku
tertentu agar tercipta suatu bentuk baru yang lebih baik.

Berikut definisi dan pengertian budaya kerja, antara lain :

 Menurut Mangkunegara (2005), budaya kerja adalah seperangkat asumsi atau


sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma yang dikembangkan dalam organisasi
yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk
mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal.

 Menurut Triguno (2003), budaya kerja adalah suatu falsafah yang didasari
oleh pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan
kekuatan pendorong, membudaya dalam kehidupan suatu kelompok
masyarakat atau organisasi, kemudian tercermin dari sikap menjadi perilaku,
kepercayaan, cita-cita, pendapat dan tindakan yang terwujud sebagai kerja
atau bekerja.

3
 Menurut Nawawi (2003), budaya kerja adalah kebiasaan yang dilakukan
berulang-ulang oleh pegawai dalam suatu organisasi, pelanggaran terhadap
kebiasaan ini memang tidak ada sangsi tegas, namun dari pelaku organisasi
secara moral telah menyepakati bahwa kebiasaan tersebut merupakan
kebiasaan yang harus ditaati dalam rangka pelaksanaan pekerjaan untuk
mencapai tujuan.

 Menurut Ndraha (2004), budaya kerja merupakan sekelompok pikiran dasar


atau program mental yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi
kerja dan kerja sama manusia yang dimiliki oleh suatu golongan masyarakat.

 Menurut Hartanto (2009), budaya kerja adalah perwujudan dari kehidupan


yang dijumpai di tempat kerja. Budaya kerja adalah suatu sistem makna yang
terkait dengan kerja, pekerjaan, interaksi kerja, yang disepakati bersama, dan
digunakan dalam kehidupan kerja sehari-hari.

Dari pengertian tentang budaya kerja dapat disimpulkan bahwa budaya kerja
adalah cara pandang yang menumbuhkan keyakinan atas dasar nilai-nilai yang
diyakini karyawan untuk mewujudkan prestasi kerja terbaik.

2. Fungsi dan Tujuan Budaya Kerja

Menurut Feriyanto dan Triana (2015), tujuan budaya kerja adalah sebagai
berikut:

a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan


yang lain.
b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota
organisasi.
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang telah
lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.

4
d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan
organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk
dilakukan oleh karyawan.
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang
memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.

Menurut Tika (2008), fungsi budaya kerja adalah sebagai berikut:

a. Sebagai batas pembeda terhadap lingkungan. Organisasi maupun


kelompok lain. Batas pembeda ini karena adanya identitas tertentu yang
dimiliki oleh suatu perusahaan atau kelompok yang tidak dimiliki
organisasi atau kelompok lain.

b. Sebagai perekat bagi karyawan dalam suatu perusahaan. Hal ini


merupakan bagian dari komitmen kolektif dari karyawan. Mereka
bangga sebagai seorang karyawan/karyawan suatu perusahaan. Para
karyawan mempunyai rasa memiliki, partisipasi, dan rasa tanggung
jawab atas kemajuan perusahaan-nya.

c. Mempromosikan stabilitas sistem sosial. Hal ini tergambarkan di


mana lingkungan kerja dirasakan positif, mendukung dan konflik serta
perubahan diatur secara efektif.

d. Sebagai mekanisme kontrol dalam memandu dan membentuk


sikap serta perilaku karyawan. Dengan dilebarkannya mekanisme
kontrol, didaftarkannya struktur, diperkenalkan-nya dan diberi
kuasanya karyawan oleh perusahaan, makna bersama yang diberikan
oleh suatu budaya yang kuat memastikan bahwa semua orang diarahkan
ke arah yang sama.

e. Sebagai integrator. Budaya kerja dapat dijadikan sebagai integrator


karena adanya sub budaya baru. Kondisi seperti ini biasanya dialami

5
oleh adanya perusahaan-perusahaan besar di mana setiap unit terdapat
para anggota perusahaan yang terdiri dari sekumpulan individu yang
mempunyai latar belakang budaya yang berbeda.

f. Membentuk perilaku bagi karyawan. Fungsi seperti ini dimaksudkan


agar para karyawan dapat memahami bagaimana mencapai tujuan
perusahaan.

g. Sebagai sarana untuk menyelesaikan masalah-masalah pokok


perusahaan. Masalah utama yang sering dihadapi perusahaan adalah
masalah adaptasi terhadap lingkungan eksternal dan masalah integrasi
internal. Budaya kerja diharapkan dapat berfungsi mengatasi masalah-
masalah tersebut.

h. Sebagai acuan dalam menyusun perencanaan perusahaan. Fungsi


budaya kerja adalah sebagai acuan untuk menyusun perencanaan
pemasaran, segmentasi pasar, penentuan positioning yang akan dikuasai
perusahaan tersebut.

i. Sebagai alat komunikasi. Budaya kerja dapat berfungsi sebagai alat


komunikasi antara atasan dan bawahan atau sebaliknya, serta antara
anggota organisasi. Budaya sebagai alat komunikasi tercermin pada
aspek-aspek komunikasi yang mencakup kata-kata, segala sesuatu
bersifat material dan perilaku. Kata-kata mencerminkan kegiatan dan
politik organisasi.

3. Indikator Budaya Kerja

Menurut Nurhadijah (2017), indikator budaya kerja adalah sebagai berikut:

a. Disiplin, perilaku yang senantiasa berpijak pada peraturan dan norma


yang berlaku di dalam maupun di luar perusahaan. Karyawan yang

6
miliki kedisiplinan tinggi mempunyai karakteristik melaksanakan tata
tertib dengan baik, tugas dan tanggung jawab yang baik, disiplin waktu
dan kehadiran, disiplin dalam berpakaian.
b. Keterbukaan, kesiapan untuk memberi dan menerima informasi yang
benar dari dan kepada sesama mitra kerja untuk kepentingan
perusahaan. Keterbukaan dalam hal ini kemampuan untuk
mengungkapkan pendapat dan perasaan secara jujur dan bersikap
langsung.

c. Saling menghargai, perilaku yang menunjukkan penghargaan terhadap


individu, tugas dan tanggung jawab orang lain sesama mitra kerja.
Indikator dari sikap saling menghargai antara lain: membiarkan orang
lain berbuat sesuatu sesuai haknya, menghormati pendapat orang lain,
serta bersikap hormat kepada setiap karyawan.

d. Kerja sama, kesediaan untuk memberi dan menerima kontribusi dari


dan atau kepada mitra kerja dalam mencapai sasaran dan target
perusahaan. Beberapa indikator untuk mengukur kerja sama antara lain:
tujuan yang jelas, terbuka dan jujur dalam komunikasi, keterampilan
mendengarkan yang baik, partisipasi semua anggota, serta bertanggung
jawab dalam melaksanakan tugas.

4. Budaya Kerja Di Indonesia

Adapun beberapa budaya kerja di Indonesia, antara lain :

a. Gotong Royong demi Mendorong Semangat Tim


Salah satu kebudayaan khas Bangsa Indonesia adalah gotong royong.
Selain membuat pekerjaanmu cepat selesai, gotong royong juga dapat
menimbulkan rasa empati antar rekan kerja yang tentunya akan
memberikan dampak positif kepada mood tim.
b. Saling Menghargai untuk Membangun Kerja Sama yang Baik

7
Seorang profesional yang baik mengapresiasi kinerja bawahannya
apabila pekerjaan yang mereka lakukan memuaskan, dan juga dapat
memberikan kritik membangun yang tentunya dilakukan di tempat dan
waktu yang tepat apabila terdapat hal-hal yang patut dikembangkan
oleh karyawan di dalam pekerjaannya.
c. Musyawarah supaya Langkah Lebih Terarah
Secara harafiah, musyawarah berarti berunding. Bagi para pengambil
keputusan pada perusahaan, alangkah baiknya jika segala sesuatu yang
bersifat strategis dirundingkan terlebih dahulu dan ditimbang manfaat
dan risikonya. Dengan bermusyawarah, pengambil keputusan dapat
menghindari keputusan yang terburu-buru dan kurang tepat.

5. Budaya Kerja Di Amerika Serikat

Adapun beberapa budaya kerja di Amerika Serikat, antara lain :

a. Disiplin dan sangat menghargai waktu

Dimulai dari kebiasaan yang mendasar Amerika adalah negara yang


sangat mengharagi waktu “time is money” dapat dlihat dari cara mereka
berjalan cepat seakan tidak mempedulikan apa yang ada disekitar mereka
saat berjalan.

b. Sangat terstruktur
Orang Amerika bekerja sangat struktural. Pemimpinnya menyukai hal
yang terorganisasi dengan baik dan mempunyai rencana yang baik.
Pemimpin selalu membuat panduan mengenai hal-hal apa saja yang
dilakukan sebelum, saat dan sesudah sebuah pekerjaan/proyek.
c. Team-work Oriented
Pemimpin di Amerika juga sangat team-work oriented. Apabila mereka
memiliki proyek, mereka akan mengumpulkan sebanyak mungkin
informasi dan tim yang mungkin terlibat dalam proyek tersebut.
d. Lebih Senang Kerja Praktik

8
Dapat dilihat ciri khas orang Amerika cenderung practical personal.
Mereka bukan tipe analisis. Mereka tidak banyak menghabiskan waktu
untuk menganalisa sesuatu tetapi cenderung untuk segera
mempraktekkannya.
e. Terbuka terhadap Pendapat dan Straight to the Point
Kepemimpinan Amerika yang demokratis membuat mereka terbiasa
menghargai setiap pendapat bawahannya. Hal ini membuat para
karyawan menjadi sangat ekspresif dan aktif dalam menyampaikan ide
dan opininya dan sebaliknya para pemimpinnya juga sangat terbuka
dengan ide dan opini karyawannya dan lebih mudah menerima
perbedaan. Ketika mereka memiliki sesuatu yang ingin disampaikan atau
rasakan mereka akan menyatakannya secara langsung (straight to the
point). Bagi mereka lebih baik berterus terang diawal sekalipun untuk hal
yang terburuk, agar mereka dapat memikirkan tindakan antisipasinya
atau mencari alternatif rencana lainnya.
f. Menghindari Bekerja Ketika Akhir Pekan
Hari Sabtu dan Minggu (weekend) adalah hari untuk bersantai, baik
dengan keluarga maupun secara kelompok. Jarang sekali orang Amerika
mau bekerja pas weekend. Bagi orang Amerika, quality time bersama
keluarga di saat weekend lebih penting daripada lembur dibayar double
sekalipun.

6. Perbedaan Budaya Kerja Di Indonesia dan Amerika Serikat

Adapun beberapa Perbedaan budaya kerja di Indonesia dan Amerika


Serikat, antara lain :

Indonesia

a. Cenderung tidak menggunakan waktu yang diberikan dengan


sungguh-sungguh walaupun mereka tetap dapat menyelesaikan
tugas tepat waktu.
b. Panik saat mengalami kegagalan.

9
c. Bagi orang Indonesia, menegur orang setiap saat bukanlah hal
yang sering mereka lakukan.

Amerika :

a. Lebih serius menyakut batasan waktu (deadline) dibandingkan


orang Indonesia.
b. Mengikuti perkembangan tugas dengan lebih serius.
c. Memiliki plan B jika plan A tidak dapat dilaksanakan.
d. Suka menegur orang saat berada di lift ataupun saat mengisi
minum.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian pembahasan diatas, dapat dijelaskan bahwa Budaya kerja
adalah suatu asumsi, nilai dan norma yang dilakukan berulang-ulang oleh
pegawai atau karyawan yang dikembangkan dalam organisasi yang tercermin
dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat dan tindakan
yang terwujud sebagai kerja atau bekerja sebagai kekuatan untuk
meningkatkan efisiensi kerja. Dari pengertian tentang budaya kerja dapat
disimpulkan bahwa budaya kerja adalah cara pandang yang menumbuhkan
keyakinan atas dasar nilai-nilai yang diyakini karyawan untuk mewujudkan
prestasi kerja terbaik.

Indonesia dan Amerika Serikat memang adalah dua negara yang sangat
berbeda.Indonesia menggunakan paham ekonomis campuran dan Amerika
Serikat menggunakan paham ekonomis yang sangat kental dengan idealogi
kapitalisnya

Budaya kerja Amerika memang sangat berbeda dengan budaya kerja yang
diterapkan di Indonesia. Jika budaya kerja Amerika bersifat individualis,
sedangkan budaya kerja di Indonesia cenderung menerapkan sistem gotong
royong atau teamwork.

B. SARAN
Agar Indonesia menjadi negara yang lebih baik lagi, maka kita sebgai
warga negara Indonesia harus dapat mempertahankan budaya kerja yang baik
dan positif. Dengan adanaya makalah ini diharapkan para Mahasiswa dan
kalangan terpelajar lainnya dapat lebih mengerti apa itu Perbedaan terkait
budaya kerja di Indonesia dan Amerika Serikat sehingga kita lebih
memahami budaya kerja di negara kita dan mengembangkan budaya kerja
yang lebih profesional sehingga terwujud Negara Ekonomi yang kuat.

11
Daftar Pustaka

 Pengertian budaya kerja, dapat diakses pada link


http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/801/5/128320092_file
5.pdf

 Kajian Pustaka.com,2019, “Pengertian, Fungsi, Aspek dan Jenis


Budaya Kerja”, di akses pada link
https://www.kajianpustaka.com/2019/08/pengertian-fungsi-aspek-dan-
jenis-budaya-kerja.html

 Galena.co.id, di akses pada link https://www.galena.co.id/q/apa-


sajakah-perbedaan-budaya-kerja-di-negara-indonesia-dan-us.amp

 edutainmentglobalworkplace.wordpress.com, di akses pada link


https://edutainmentglobalworkplace.wordpress.com/2015/07/12/budaya
-kerja-orang-amerika/

 parrish.id, 2018, di akses pada link http://parrish.id/budaya-kerja-


indonesia-yang-perlu-dijaga/

12

Anda mungkin juga menyukai