Disusun oleh:
FAKULTAS EKONOMI
2017
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
Konsep Ekuitas dan Permasalahannya yang disusun sebagai salah satu tugas dari
mata kuliah Teori Akuntansi. Dengan selesainya penyusunan makalah ini, kami
menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Kusmuriyanto, M.Si sebagai dosen pengampu mata kuliah Teori
Akuntansi.
2. Ibu Ratieh Widhiastuti, S.Pd., M.Si, sebagai dosen pengampu mata kuliah Teori
Akuntansi.
3. Kedua orang tua dan segenap keluarga besar kami yang telah memberikan
dukungan, semangat, kasih sayang dan kepercayaan yang begitu besar.
4. Rekan-rekan dari rombel Pendidikan Akuntansi A 2014, dan semua pihak yang
membantu penulisan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................... i
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3. Tujuan................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
2.1. Konsep Ekuitas ................................................................................ 3
2.2. Teori Ekuitas .................................................................................... 3
2.3. Elemen Ekuitas Pemegang Saham ................................................... 12
2.4. Perubahan Modal Setoran ................................................................ 16
2.5. Perubahan Laba Ditahan .................................................................. 16
BAB III PENUTUP
3.1. Simpulan .......................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini, yakni:
1. Bagaimana konsep dari ekuitas?
2. Bagaimana teori-teori yang ada didalam ekuitas?
3. Apa sajakah elemen-elemen ekuitas pemegang saham?
4. Bagaimana perubahan pada modal disetor?
5. Bagaimana perubahan pada laba ditahan?
1.3. Tujuan
Tujuan penyusunan makah ini, antara lain:
1. Untuk mengetahui konsep dari ekuitas.
2. Untuk mengetahui teori-teori yang ada di dalam ekuitas.
3. Untuk mengetahui elemen-elemen ekuitas pemegang saham.
4. Untuk mengetahui perubahan dalam modal disetor
5. Untuk mengetahui perubahan dalam laba ditahan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
akuntansi, tujuan perusahaan, jenis modal, makna rekening dan lain-lain semuanya
dilihat dari sudut pandang pemilik. Dengan demikian tujuan perusahaan adalah
meningkatkan kemakmuran pemilik. Persamaan akuntansi yang digunakan:
4
laba bersih yang dialokasikn kepada modal pemilik dan book value per share
dapat diinterpretasikan sebagai book equity per share menurut pendekatan entitas.
5
Aktiva = Hutang + Modal
Atau
Elemen yang ada pada sisi kanan persamaan sering disebut hutang, tetapi
sesungguhnya adalah ekuitas dengan hak yang berbeda didalam persamaan.
Perbedaan utama antara hutang dan ekuitas pemilik adalah hak kreditur dapat
dinilai secara independen dari penilaian yang lain jika perusahaan dalam keadaan
solvent, sedangkan hak pemegang saham atau pemilik diukur dari penilaian aktiva
yang diinvestasikan ditambah laba yang diinvestasikan kembali. Namun demikian,
hak pemegang saham untuk menerima dividen dan bagian aktiva jika dilikuidasi
adalah hak sebagai pemegang saham bukan hak sebagai pemilik aktiva khusus.
Hal ini tidak sama dengan teori proprietary yang mengatakan bahwa laba
bersih adalah laba bagi pemegang saham. Laba bersih dalam konsep entitas
menggambarkan sisa perubahan posisi ekuitas setelah dikurangi semua klaim,
termasuk bunga hutang jangka panjang dan pajak penghasilan.
Jika konsep teori entitas ini dipegang teguh, maka bunga hutang harus
diperlakukan sebagai distribusi laba entitas dan bukan sebagai biaya. Jadi semua
distribusi dan alokasi kepada pemegang saham (equity holder) harus dianggap
sebagai alokasi laba perusahaan perseroan terbatas. Oleh karena laba bersih
perusahaan tidak dianggap sebagai laba bersih untuk pemilik, maka penghasilan
dan biaya tidak meningkat atau menurun didalam ekuitas pemilik. Penghasilan
adalah produk perusahaan, dan biaya adalah barang atau jasa yang dikonsumsi
untuk memperoleh penghasilan. Jadi biaya dikurngkan dari penghasilan dan
6
selisihnya merupakan laba perusahaan yang akan didistribusikan kepada pemegang
saham dalam bentuk deviden atau diinvestasikan kembali ke perusahaan.
Teori entitas memiliki dua versi yaitu versi traditional dan versi baru.
Perbedaan kedua versi tersebut terletak pada sudut pandang yang digunakan dalma
melihat entitas.
a) Versi Tradisional
Menurut pandangan tradisional, perusahaan beroperasi untuk pemegang
ekuitas (Equility holders), yaitu pihak yang memberi dana bagi perusahaan. Dengan
investasi yang dilakukan pemilik.
b) Versi Baru
Pandangan ini menyatakan bahwa perusahaan beroperasi atas namanya
sendiri dan berkepentingan terhadap kelangsungan hidupnya sendiri. Penyajian
laporan kepada pemegang ekuitas dimaksudkan untuk memenuhi syarat legal dan
menjaga hubungan baik pemegang ekuitas dalam kaitannya dengan kebutuhan dana
yang diperlukan dimasa mendatang.
7
pandangan versi baru, melihat pemegang saham ekuitas sebagai pihak diluar
perusahaan. Oleh karena pemilik dan kreditor merupakan pemegang ekuitas yang
memberi dana, maka persamaan akuntansinya adalah:
Aktiva = Ekuitas
Makna Laba
Dalam pendekatannya ekuitas ini, laporan rugi laba lebih relevan
dibandingkan neraca. Alasannya :
Pemegang ekuitas lebih tertarik pada laba yang merupakan hasil dari investasi
mereka
Perusahaan didirikan dengan maksud mencari laba
Laba merupakan perubahan dalam aktiva bersih perusahaan
Pendapatan adalah aliran masuk aktiva karena transaksi yang dilakukan
perusahaan
Biaya adalah cost aktiva/jasa yang digunakan perusahaan dalam rangka
menghasilkan pendapatan.
Tekanan teori ini adalah pada aktiva karena aktiva dipandang lebih riil
daripada ekuitas.
8
Laba Ditahan
Menurut pandangan tradisional, laba dicatat dan ditampung dalam laba
ditahan. Pandangan versi baru melihat bahwa laba ditahan merupakan ekuitas
perusahaan/investasi milik sendiri.
a) Pandangan Tradisional
1. Bunga pinjaman adalah distribusi laba ditahan atas pemakaian pinjaman
modal bukan biaya bagi kreditor.
2. Deviden merupakan distribusi laba ditahan bagi pemilik saham. Jadi bunga
pinjaman kedudukannya sama dengan deviden.
3. Pajak penghasilan merupakan distribusi laba ditahan.
b) Pandangan Versi Baru
Kreditor dan pemegang saham dianggap sebagai pihak luar. Bunga pinjaman,
deviden dan pajak penghasilan dianggap sebagai biaya perusahaan karena
menurunkan jumlah ekuitas unit usaha tersebut.
Perubahan dalam penilaian aktiva, perubahan dalam laba bersih dan laba
ditahan dan perubahan didalam hak pemegang ekuitas lainnya semua tercermin
didalam residual equity pemegang saham biasa. Walaupun ekuitas kreditur,
pemegang saham preferen, dan pemegang saham biasa harus dikelompokkan secara
terpisah dan semuanya merupakan ekuitas dalm konsep teori ekuitas.
Jadi teori ekuitas residual merupakan pandangan antara teori proprietary dan
teori entitas. Dalam pandangan ini persamaan akuntansinya menjadi:
9
perusahaan tersebut bangkrut, ekuitas pemegang saham biasanya dapat hilang dan
pemegang saham preferen atau pemegang obligasi menjadi pemegang ekuitas
residual. Tujuan pendekatan ekuitas residual adalah memberikan informasi yang
lebih baik kepada pemegang saham biasa dalam rangka pengambilan keputusan
investasi. Dalam perusahaan going concern, nilai sekarang dari modal saham biasa
tergantung dari ekspektasi total penerimaan dikurangi kewajiban kontraktual,
pembayaran kepada pemegang ekuitas khusus.
Konsep ini tepat diterapkan pada perusahaan dalam skala besar dan modern,
dan memiliki kewajiban untuk mempertimbangkan pengaruh dari tindakannya
kepada beberapa kelompok dan masyarakat secara keseluruhan. Dari aspek
10
akuntansi hal ini berarti bertanggungjawab pelaporan keuangan tidak hanya kepada
pemegang saham dan kreditur semata, tetapi lebih luas kepada semua kelompok
lain yang erkepentingan dan masyarakat keseluruhan. Perusahaan berskala besar
tidak beroperasi semata untuk kepentingan pemegang saham saja, tetapi untuk
semua pihak yang berkepentingan. Pegawai lewat serikat buruh menggunakan data
akuntansi untuk mengajukan klaim kenaikan gaji. Konsumen dan badan regulasi
lainnya berkepentingan terhadap pengaruh perubahan harga terhadap keadaan
ekonomi makro. Konsep income yang paling relevan dengan teori enterprise adalah
laporan keuangan nilai tambah (value added statement) yaitu laporan keuangan
yang menunjukkan kontribusi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan didalam menghasilkan nilai tambah perusahaan.
Konsep ini banyak diterapkan pada sektor pemerintahan dan lembaga nirlaba.
Dalam pemerintahan dana yang umumnya digunakan meliputi dana umum (general
fund), dana pendapatan khusus (spesial revenue fund), dana proyek (capital project
fund), dana pelunasan hutang jangka panjang (debt service fund). Setiap dana ini
memiliki restriksi penggunaan yang diatur dalam undang-undang atau peraturan
pemerintah lainnya, masing-masing dana dipertanggungjawabkan sendiri-sendiri
11
sehingga masing-masing mempunyai pembukuan debet kredit sendiri dan memiliki
neraca dan laporan perubahan saldo dana.
Komponen lain-lain terdiri atas pos-pos yang tidak tepat dimasukkan dalam
komponen modal setoran lainnya atau laba ditahan tetapi sering diklasifikasi
sebagai pos ekuitas pemegang saham. Pos-pos ini misalnya adaah untung
12
penahanan belum teralisasi (unrealized holding gains), penyesuaian kapital belum
terealisasi lainnya selisih revaluasi dan hak pemegang saham minoritas.
13
Laba ditahan pada dasarnya adalah terbentuk dari akumulasi laba yang
dipindahkan dari akun Ikhtisar Laba-Rugi (Income Summary). Begitu saldo laba
ditutup ke laba ditahan sebenarnya saldo laba tersebut telah lebur menjadi elemen
modal pemegang saham yang sah. Seperti juga modal setoran, laba ditahan
menunjukkan sejumlah hak atas seluruh jumlah rupiah aset bukan hak atas jenis
aset tertentu. Dengan demikian untuk mengukur seluruh hak pemegang saham atas
aset, laba ditahan harus digabungkan (ditambahkan) dengan modal disetor.
Tabel 2.1.
Perbedaan Modal Disetor dan Laba Ditahan
Perbedaan Laba ditahan Modal Disetor
Segi Administrasi Indikator daya melaba sehingga Dana dasar yang harus
Keuangan laba ditahan harus elalu tetap dipertahankan
dipisahkan dengan modal untuk menunjukkan
setoran, meskipun jumlahnya perlindungan bagi pihak
akhirnya ditotal untuk lain.
membentuk ekuitas pemegang
saham.
Segi Yuridis Dana yang dapat digunakan Dana dasar yang harus
untuk pembagian dividen tetap dipertahankan.
14
Dalam hal saham bernilai nominal, modal yuridis dapat sama dengan
jumlah yang dikenal dengan nama modal saham (capital stock). Modal saham
menunjukkan jumlah rupiah perkalian antara cacah saham beredar dengan nilai
nominal per saham. Modal saham ini juga merupakan batas tanggungjawab
pemegang saham dan batas kerugian pribadi yang harus ditanggung pemegang
saham.
2. Modal Setoran Lainnya
Nominal saham sering dianggap bukan merupakan harga efektif saham
sehingga secara akuntansi penentuan nilai nominal saham sebenarnya tidak
bermakna ekonomik. Dalam hal tertentu, nilai nominal saham lebih merupakan alat
untuk pemerataan distribusi pemilikan daripada untuk menunjukkan nilai saham itu
sendiri. Karena tidak bermakna ekonomik, saham dapat diterbitkan tanpa nilai
nominal. Ada dua alasan penerbitan saham tanpa nilai nominal yaitu (1) untuk
menghindari utang bersyarat dalam ha saham terjual dibawah harga nominal dan
(2) tidak ada hubungan antara nilai nominal dengan harga pasar saham.
15
yang disebut dengan trust-fund theory yang pada prinsipnya menyatakan harus ada
batas jumlah maksimum yang dapat didistribusikan secara yuridis kepada
pemegang saham dalam kondisi perusahaan berjalan normal kecuali dalam hal
perusahaan dilikuidasi. Jumlah maksimum tidak harus sama dengan modal saham.
16
pembagian dividen. Namun demikian, terdapat beberapa hal lain yang dapat
menyebabkan laba ditahan dalam suatu perioda berubah selain karena transaksi
modal tetapi karena transaksi khusus, yaitu:
1) Penyesuaian perioda lalu
2) Koreksi kesalahan dalam laporan keuangan sebelumnya
3) Pengaruh perubahan akuntansi
4) Kuasi-reorganisasi (reorganisasi, tanpa melalui reorganisasi secara hukum
yang dilakukan dengan menilai kembali akun-akun aktiva dan kewajiban pada
nilai wajar dan mengeliminasi saldo defisit)
17
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Ekuitas pemilik pada dasarnya bukan kewajiban, tetapi merupakan klaim
sisa (residual claim) terhadap aktiva. FASB Statement of Financial Accounting
Concept No.6 mendefinisikan ekuitas sebagai hak sisa terhadap suatu entitas
setelah dikurangi hutang. Konsep ekuitas tersebut sangat erat kaitannya dengan
teori-teori dalam ekuitas. Teori ekuitas adalah teori yang menjelaskan sudut
pandang yang digunakan dalam akuntansi berkaitan dengan penyusunan dan
penyajian laporan keuangan.
Beberapa teori yang dikenal dalam teori ekuitas, antara lain teori pemilikan
(proprietary theory), teori entitas/ kesatuan usaha (entity theory), teori ekuitas
residual (residual equity theory), teori badan usaha (enterprise theory), dan teori
dana (Fund Theory). Masing-masing teori tersebut memiliki formula tersendiri
dalam persamaan akuntansinya.
18
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
19