Anda di halaman 1dari 12

Bab 1_________________________________________________________Fungsi dan Tujuan Manajemen

Fungsi dan Tujuan


Manajemen Keuangan

Modul ini membicarakan tentang keputusan-keputusan keuangan. Meskipun


sebagian besar pembicaraan tentang keputusan-keputusan keuangan tersebut
dilakukan dalam lingkup perusahaan (yaitu organisasi yang bertujuan untuk
memperoleh laba), konsep atau teori yang mendasari keputusan-keputusan
keuangan tersebut dapat diterapkan oleh siapa saja (individu ataupun
pemerintah). Untuk itu marilah kita pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud
dengan keputusan keuangan dan mengapa keputusan tersebut penting bagi kita.

1.1. Keuangan Itu Menarik

Apakah peryataan tersebut terdengar seperti iklan bagi Anda? Kalaupun


terdengar sebagai iklan, perhatikan uraian berikut ini, Individu mungkin
dihadapkan pada masalah bagaimana kelebihan penghasilan mereka akan
disimpan. Tersedia berbagai alternatif yang mungkin dipilih. Karena moreka
dihadapkan pada berbagai pilihan, mereka harus mengambil keputusan,
Keputusan yang mereka ambil merupakan keputusan keuangan. Sebagian
mungkin memilih untuk menyimpannya dalam bentuk deposito rupiah, yang
lain manyimpannya dalam bentuk deposito dolar, sedangkan lainnya lagi
menggunakannya untuk membeli se bidang tanah. Mengapa mereka memilih
jenis penggunaan dana tertentu? Pertimbangannya tentu saja adalah
penggunaan dana tersebut diharapkan akan paling menguntungkan.

Demikian juga kalau seseorang memerlukan suatu aktiva tertentu (mobil,


rumah) yang tidak dapat dibayar secara tunai. Individu tersebut akan mencari
sumber pembiayaan yang dirasa paling menguntungkan (seperti pinjaman
dengan bunga yang paling murah) untuk membiayai kebutuhannya. Contoh
tersebut menunjukkan keputusan-keputusan keuangan yang sering dihadapi
oleh individu.

Bagi perusahaan, masalah yang sama juga dihadapi. Perusahaan memerlukan


berbagai kekayaan (mesin, gedung, kendaraan bermotor, persediaan bahan
baku, dan sebagainya) untuk menjalankan operasinya. Untuk itu perusahaan
perlu mencari sumber dana untuk membiayai kebutuhan untuk operasi tersebut.
Dalam suatu organisasi, pengaturan kegiatan keuangan sering disebut sebagai
manajemen keuangan.

Untuk melaksanakan manajamen keuangan tersebut perlu dipahami teori


keuangan. Teori keuangan menjelaskan mengapa suatu fenomena di bidang
keuangan terjadi, dan mengapa keputusan keuangan tertentu perlu diambil
dalam manghadapi persoalan keuangan tertentu. Dengan kata lain, teori
keuangan mencoba menjelaskan alasan pengambilan keputusan di bidang
keuangan. Struktur pengambilan keputusan yang logis akan menghasilkan

Mata Kuliah Manajemen Keuangan_________________________________________________ 1


Bab 1_________________________________________________________Fungsi dan Tujuan Manajemen

jawaban yang lebih baik terhadap berbagai pertanyaan normatif, (seperti


bagaimana seharusnya kebijakan investasi yang mesti diambil), apabila
pengambil keputusan mempunyai sejumlah teori positif yang mampu
menjelaskan konsekuensi pilihan yang akan diambil (seperti apa dampak yang
akan ditanggung kalau perusahaan merubah keputusan investasinya).
Pemahaman teori keuangan tersebut bukan hanya berguna bagi mereka yang
bertanggung jawab dalam bidang keuangan dalam suatu organisasi, tetapi juga
untuk individu, bagi kita semua dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman teori
keuangan akan memudahkan bagi kita untuk memahami berbagai masalah
keuangan yang mungkin kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Karena itulah
kita mengatakan bahwa keuangan itu menarik. Menarik untuk dipelajari,
Sehingga dirumuskan suatu teori yang disebut teori keuangan, dan juga
menarik untuk dipecahkan atau diselesaikan karena penuh tantangan.

1.2. Fungsi Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan


pengendalian kegiatan keuangan. Mereka yang melaksanakan kagiatan tersebut
sering disebut sebagai manajer keuangan. Meskipun demikian, kegiatan
keuangan tidaklah terbatas dilakukan oleh mereka yang menduduki jabatan
seperti Direktur Keuangan, Manajer Keuangan, Kepala Bagian Keuangan, dan
sebagainya. Direktur Utama, Direktur Pemasaran, Direktur Produksi, dan
sebagainya, mungkin sekali melakukan kegiatan keuangan. Sebagai misal,
keputusan untuk memperluas kapasitas pabrik,menghasilkan produk baru, jelas
akan dibicarakan dan diputuskan oleh berbagai Direktur, tidak terbatas hanya
oleh Direktur Keuangan. Banyak keputusan yang harus diambil oleh manajer
keuangan dan berbagai kegiatan yang harus dijalankan mereka. Meskipun
demikian kegiatan-kagiatan tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua
kegiatan utama, yaitu kegiatan menggunakan dana dan mencari Pendanaan. Dua
kegiatan utama (atau fungsi) disebut sebagai fungsi keuangan.
Secara skematis, kegiatan manajer keuangan bisa digambarkan sebagai berikut:

2 1

Manajer 4b
Keuangan

Aktiva Perusahaan Pasar Keuangan


4 4a

Gambar 1.1. Kegiatan-kegiatan utama manajer keuangan

Mata Kuliah Manajemen Keuangan_________________________________________________ 2


Bab 1_________________________________________________________Fungsi dan Tujuan Manajemen

Manajer keuangan perlu memperoleh dana dari pasar keuangan atau financial
market (lihat panah 1). Pasar keuangan menunjukkan pertemuan antara demand
dan supply akan dana. Untuk pertimbangan praktis, dana tersebut kadang
dipisahkan menjadi dana jangka pendek (pasarnya disebut sebagai pasar uang
atau money market) dan jangka panjang (pasarnya disebut sebagai pasar modal
atau capital market). Pasar keuangan tersebut bisa terjadi di sektor formal (dengan
lembaga-lembaganya seperti, perbankan, asuransi, bursa efek, sewa guna, dan
sebagainya), bisa pula di sektor informal (dengan lembaga-lembaganya seperti,
arisan, rentenir, ijon, kumpulan simpan pinjam, dan sebagainya). Perusahaan-
perusahaan baser akan sering berhubungan dengan lembaga keuangan di sektar
formal, sebaliknya perusahaan kecil dan juga sektor informal, banyak
berhubungan dengan lembaga di sektor informal. Karena kita membicarakan
perusahaan pada umumnya (yaitu organisasi yang bertujuan memperoleh laba),
maka manajer keuangan perlu ke pasar keuangan untuk mendapatkan dana, dan
tidak terbatas ke pasar modal. Untuk memperoleh dana tersebut diterbitkan
aktiva finansial.

Dana yang diperoleh kemudian diinvestasikan pada berbagai akfiva perusahaan,


untuk mendanai kegiatan perusahaan (lihat panah 2). Kalau kegiatan
memperoleh dana berarti perusahaan menerbitkan aktiva finansial (yaitu
selembar kertas yang mempunyai nilai pasar karena mempunyai hak untuk
memperoleh penghasilan, seperti saham dan obligasi maka kegiatan
menanamkan dana mengakibatkan perusahaan memiliki aktiva riil (seperti
tanah, mesin persediaan, merek dagang, patent, dan sebagainya).

Dari kegiatan menanamkan dana (disebut investasi) perusahaan mengharapkan


untuk memperoleh hasil yang lebih basar dari pengorbanannya. Dengan kata
lain, diharapkan diperoleh “laba” (anak panah 3). Laba yang diperoleh perlu
diputuskan untuk dikembalikan ke Pemilik dana (pasar keuangan), yaitu panah
4a, atau diinvestasikan kembali ke perusahaan (anak panah 4b). Kemungkinan
pilihan tidak selalu bebas. Misalnya kalau dana diperoleh dalam bentuk
pinjaman, maka pengembalian pinjaman dan bunganya tidak bisa dihindari.

Dalam skema tersebut terlihat bahwa manajer keuangan harus mengambil


keputusan tentang :
(1) Penggunaan dana (yaitu panah 2, disebut sebagai keputusan investasi)
(2) Memperoleh dana (yaitu panah 1, disebut sebagai keputusan pendanaan)
(3) Pembagian laba (yaitu panah 4a atau 4b, disebut sebagai kebijakan dividen)

Ketiga keputusan tersebut merupakan keputusan-keputusan keuangan yang


harus diambil oleh manajer keuangan.

Kuputusan investasi akan tercermin pada sisi aktiva perusahaan. Dengan


demikian akan mempengaruhi struktur kekayaan perusahaan, yaitu
perbandingan antara aktiva lancar dengan aktiva tetap. Sebaliknya keputusan
pendanaan dan kebijakan dividen akan tercermin pada sisi pasiva perusahaan.
Apabila kita hanya memperhatikan dana yang tetananam dalam jangka waktu
yang lama, maka perbandingan tersebut disebut sebagai struktur modal. Apabila

Mata Kuliah Manajemen Keuangan_________________________________________________ 3


Bab 1_________________________________________________________Fungsi dan Tujuan Manajemen

diperhatikan baik dana jangka pendek jangka pendek maupun jangka panjang,
perbandingannya disebut sebagai struktur finansial. Keputusan pendanaan dan
kebijakan dividen mempengaruhi kedua struktur tersebut.

1.3. Tujuan Manajemen Keuangan

Untuk bisa mengambil keputusan-keputusan keuangan yang benar, manajer


keuangan perlu memerlukan tujuan yang harus dicapai. Keputusan yang benar
adalah keputusan tang akan membantu keputusan tujuan tersebut. Secara
normatif keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan.
Apa yang dimaksud dengan nilai perusahaan? Nilai perusahaan merupakan
harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut
dijual.

Misalkan kita menanamkan dana kita (seluruhnya adalah uang kita semua, tidak
ada dana pinjaman) dengan mendirikan dua toko buku. Jumlah uang yang kita
tanamkan sama besarnya (misalnya Rp500 juta). Dua toko buku tersebut yang
satu berada di lokasi dekat kompleks perguruan tinggi dan permukiman, serta
untuk lalu lintas dan parkirnya mudah. Satunya berlokasi di daerah
perdagangan yang lalu lintasnya cenderung macet dan sangat susah untuk
parkir. Meskipun investasi yang kita lakukan sama besarnya, kalau kedua toko
buku tersebut akan kita jual, kemungkinan sekali harga yang bersedia dibayar
oleh (calon) pembeli tidaklah sama. Apabila harga yang bersedia dibayar oleh
pembeli lebih tinggi untk toko buku yang di daerah sekitar perguruan tinggi,
maka kita mengatakan bahwa nilai perusahaan (toko buku) di daerah perguruan
tinggi terebut lebih tinggi dari perusahaan satunya.

Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin besar kemakmuran yang akan


diterima oleh pamilik perusahaan. Misalkan toko buku di daerah perguruan
tinggi laku terjual dengan harga Rp800 juta, sedangkan di daerah perdagangan
laku dengan harga Rp600 juta. Dengan demikian tentunya kita lebih suka kalau
perusahaan kita mempunyai nilai yang makin tinggi. Kita merasa lebih
beruntung dari investasi kita dalam bentuk toko buku di sekitar perguruan
tinggi. Karena kita makin suka kalau menjadi makin kaya, demikian juga dengan
pemilik perusahaan, maka tujuan peningkatan nilai perusahaan dipergunakan
sebagai tujuan normatif. Bagi perusahaan yang menrbitkan saham di pasar
modal, harga saham yang diperjual-belikan di bursa merupakan indikator nilai
perusahaan.

Memaksimumkan nilai perusahaan (atau harga saham tidak identik dengan


memaksimumkan laba per lembar saham (earnings per share, EPS). Hal ini
disebabkan karena (1) memaksimumkan EPS mungkin memusatkan pada EPS
saat ini, (2) memaksimumkan EPS mengabaikan nilai waktu uang, dan (3) tidak
memperhatikan faktor risiko. Perusahaan mungkin memperoleh EPS yang tinggi
pada saat ini, tetapi apabila pertumbuhannya diharapkan rendah, maka dapat
saja harga sahamnya lebih rendah apabila dibandingkan dengan perusahaan
yang saat ini mempunyai EPS yang lebih kecil. Sedangkan penjelasan alasan ke
(2) dan (3) akan diuraikan rinci pada Bab 3 nanti. Dengan demikian

Mata Kuliah Manajemen Keuangan_________________________________________________ 4


Bab 1_________________________________________________________Fungsi dan Tujuan Manajemen

memaksimumkan nilai perusahaan juga tidak identik dengan memaksimumkan


laba, apabila laba diartikan sebagai laba akuntansi (yang bisa dilihat pada
laporan rugi laba perusahaan). Sebaliknya memaksimumkan nilai perusahaan
akan identik dengan memaksimumkan laba dalam pengertian ekonomi (economic
profit). Hal ini disebabkan karena laba ekonomi diartikan sebagai jumlah
kekayaan bisa dikonsumsikan tanpa membuat pemilik kekayaan tersebut
menjadi lebih miskin.

Jadi kalau pada awal tahun anda memiliki dana senilai Rp10 juta dan pada akhir
tahun meningkat menjadi Rp11,5 juta, tidak berarti kekayaan anda meningkat
sebasar Rp1,5 juta (sehingga bisa berkonsumsi maksimum sebesar Rpl,5 juta),
faktor penyebabnya adalah nilai waktu uang, Anda mungkin merasa bahwa
kekayaan Rp10 juta, pada awal tahun sama dengan Rp11,5 juta pada akhir tahun.
Kalau memang demikian, maka sebenarnya selama satu tahun tersebut kekayaan
anda tidak berubah. Sayangnya konsep keuntungan ekonami ini akan sangat
sulit diterapkan oleh perusahaan dalam bisnis sehari-hari. Sebagai misal,
perhitungan pajak akan didasarkan atas laba akuntansi dan bukan laba ekonomi.
Karena itulah kalau kita mendengar istilah laba dalam lingkup perusahaan, bisa
dipastikan pengertiannya adalah pengertian akuntansi.

1.4. Keuangan Perusahaan (Corporate Finance)

Dengan demikian tujuan pengelolaan keuangan tersebut sebenarnya bisa berlaku


untuk siapa saja, bukan terbatas pada perusahaan. Individupun mungkin akan
menerapkan konsep keuangan tersebut dalam kegiatan pengaturan keuangan
mereka. Seseorang akan melakukan investasi (dalam bentuk apapun) dengan
tujuan utuk membuat dirinya menjadi lebih kaya. Penerapan konsep-konsep
keuangan untuk pengambilan keputusan keuangan untuk level individu disebut
sebagai personal finance. Untuk level negara disebut sebagai public finance. Hanya
saja untuk level perusahaan ada beberapa kekhususan. Kekhususan-kekhususan
tersebut diantaranya adalah:

(1) Perusahaan bisa dimiliki oleh lebih dari satu orang.


(2) Ada peraturan-peraturan yang berlaku untuk perusahaan tetapi tidak untuk
individu.
(3) Penggunaan prinsip-prinsip akuntansi untuk mencatat transaksi keuangan
dalam perusahaan.
Kekhususan pertama menunjukkan arti pentinya tujuan normatif keputusan
keuangan. Apabila perusahaan dimiliki oleh lebih dari satu orang, maka dapat
saja terjadi ketidak-sepakatan antar pemilik perusahaan. Misalnya pemilik yang
satu menginginkan agar perusahaan memusatkan pada produk-produk lama
saja, sedangkan pemilik lainnya menginginkan perusahaan meluncurkan produk
baru. Konflik ini akan teratasi kalau semua pemilik sepakat bahwa alternatif
yang dipilih adalah alternatif yang akan menaikkan kekayaan pemilik
perusahaan yang terbesar.

Kekhususan kedua ditunjukkan antara lain dari peraturan pajak. Bagi


perorangan yang mempunyai hutang dan membayar bunga, pembayaran bunga

Mata Kuliah Manajemen Keuangan_________________________________________________ 5


Bab 1_________________________________________________________Fungsi dan Tujuan Manajemen

tersebut tidaklah dapat dipergunakan sebagai pengurang pajak. Batas


penghasilan bebas pajak telah ditentukan oleh peraturan, besarnya sama (sejauh
jumlah keluarga yang dapat diperhitungkan sama besarnya) baik individu
tersebut mempunyai hutang ataupun tidak. Sebaliknya bagi perusahaan,
pembayaran bunga hutang dapat dipergunakan untuk mengurangi beban pajak.
Dengan kata lain, perusahaan yang menggunakan hutang yang lebih banyak,
dan karenanya membayar bunga yang lebih besar, akan membayar pajak dalam
jumlah yang lebih kecil, apabila dibandingkan dengan perusahaan yang
menggunakan hutang yang lebih kecil.

Kekhususan yang ketiga ini sering menyebabkan mereka yang belajar keuangan
perusahaan berkesimpulan bahwa keuangan perusahaan sarat dengan
akuntansi. Kesimpulan tersebut tentu saja tidak benar masalah-masalah
keuangan pada dasarnya hanya menyangkut tentang kegiatan untuk
menggunakan dan memperoleh dana. Hanya saja keuangan perusahaan
menggunakan informasi keuangan yang disusun menurut prinsip-prinsip
akuntansi, sehingga mereka yang berkecimpung dalam bidang keuangan perlu
memahami prinsip-prinsip tersebut. Perhatikan juga bahwa dalam mempelajari
keuangan perusahaan, kita hanyalah sebagai pemakai laporan keuangan, bukan
penyusun laporan keuangan. Pihak akuntansi-lah yang akan menyediakan
informasi keuangan yang kita perlukan.
Berikut ini diberikan contoh bagaimana penggunaan prinsip-prinsip akuntansi
menyebutkan bahwa dana dari hasil operasi perusahaan (disebut sebagai internal
financing) dikatakan berasal dari dua sumber, yaitu laba yang ditahan dan
penyusutan.

Kalau kita menyusun perhitungan rugi laba menurut prinsip-prinsip akuntansi,


maka dana hasil operasi akan sama dengan laba setelah pajak ditambah dengan
penyusutan. Marilah kita perhatikan contoh berikut ini.

Neraca PT PINEAPPLE pada 31/12/2013 menunjukkan keadaan sebagai berikut

Neraca PT PINEAPPLE, 31/12/2013

Kas Rp 200 Hutang Rp 800


Aktiva lancar lain 600 Modal sendiri 1.600
Aktiva tetap (bruto) 2.000
Akumulasi penyusutan (400) ________
Total Aset Rp2.400 Kewajiban dan Ekuitas Rp2.400

Selama tahun 2014 perusahaan tidak menambah dari luar, tidak menambah aset
lancar, tidak membeli ataupun menjual aset tetap. Sedangkan hasil operasi
selama satu tahun 2014 ditunjukkan pada laporan laba rugi selama 2014 sebagai
berikut:

Laporan Laba Rugi PT PINEAPPLE 1/1/2014 – 31/12/2014

Pendapatan Penjualan Rp5.000

Mata Kuliah Manajemen Keuangan_________________________________________________ 6


Bab 1_________________________________________________________Fungsi dan Tujuan Manajemen

Biaya (termasuk penyusutan sebesar Rp400) 4.000


Laba sebelum pajak 1.000
Pajak Penghasilan 300
Laba setelah pajak Rp 700

Apabila perusahaan tidak membagikan laba pada tahun 2014, maka neraca pada
31/12/2014 akan nampak sebagai berikut:

Neraca PT PINEAPPLE, 31/12/2014

Kas Rp1.300 Hutang Rp 800


Aktiva lancar lain 600 Modal sendiri 2.300
Aktiva tetap (bruto) 2.000
Akumulasi penyusutan (800) ________
Total Aset Rp3.100 Kewajiban dan Ekuitas Rp3.100

Ekuitas bertambah menjadi Rp2.300 karena penambahan laba yang ditahan


sebesar Rp700. Sedangkan akumulasi penyusutan naik menjadi Rp800 karena
bertambah penyusutan pada tahun 2014 sebesar Rp400. Akibatnya kas
bertambah menjadi Rp1.300, atau meningkat Rp1.100. Penambahan kas, yang
menunjukkan penambahan dana yang bisa dipergunakan oleh perusahaan, sama
dengan jumlah laba ditambah dengan penyusutan, yaitu Rp700 + Rp400 =
Rp1.100. Ini merupakan salah satu akibat digunakannya prinsip-prinsip
akuntansi untuk mencatat transaksi keuangan.

Tentu saja dalam praktiknya mungkin sekali dana dari hasil operasi tersebut
telah dipergunakan untuk berbagai keperluan. Mungkin jumlah Aktiva lancar
lain telah meningkat, mungkin jumlah hutang telah dikurangi, dan sebagainya.
Dengan demikian kita perlu melakukan analisis untuk menelusuri dari mana saja
sumber dana yang diperoleh perusahaan, dan digunakan untuk apa saja dana
tersebut. Secara umum sumber dana bisa berasal dari luar perusahaan (disebut
sebagai external financing), baik dalam bentuk modal sendiri maupun dalam
bentuk hutang. Sumber yang lain adalah dari dalam perusahaan (internal
financing) yaitu dalam bentuk laba dithan dan penyusutan.

1.5. Keuangan Perusahaan dan Agency Theory

Bagi perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (lebih-lebih untuk yang


telah terdaftar di pasar modal), sering kali terjadi pemisahan antara pengelola
perusahaan (pihak manajemen, disebut juga sebagai agent) dengan pemilik
perusahaan (atau pemegang saham disebut juga sebagai principal). Di samping
itu, untuk perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas, tanggungjawab
pemilik hanya terbatas pada modal yang disetorkan. Artinya, apabila
perusahaan mengalami kebangkrutan maka modal sendiri (ekuitas) yang telah
disetorkan oleh para pemilik perusahaan mungkin sekali akan hilang, tetapi
kekayaan peribadi pemilik tidak akan diikutsertakan untuk menutup kerugian

Mata Kuliah Manajemen Keuangan_________________________________________________ 7


Bab 1_________________________________________________________Fungsi dan Tujuan Manajemen

tersebut. Dengan demikian memungkinkan munculnya masalah-masalah yang


disebut sebagai masalah keagenan (agency Problems).

Masalah keagenan (agency problems) muncul dalam dua bentuk, yaitu antara
pemilik perusahaan (principals) dengan pihak manajemen (agent), dan antara
pemegang saham dengan pemegang obligasi. Tujuan normatif pengambilan
keputusan keuangan yang menyatakan bahwa keputusan diambil untuk
memaksimumkan kemakmuran pemilik perusahaan, hanya benar apabila
pengambil keputusan keuangan (agent) memang mengambil keputusan dengan
maksud untuk kepentingan para pemilik perusahaan. Pertanyaannya adalah,
“apakah pihak manajemen selalu mengambil keputusan yang terbaik bagi
pemegang saham? “. Mungkin pihak manajemen mengambil keputusan yang
terbaik bagi kepentingan mereka, bukan pemegang saham.

Secara teoritis, mestinya apabila pihak manajemen mengambil keputusan yang


merugikan pemegang saham, pihak manajemen dapat diganti oleh para
pemegang saham dalam Forum Rapat Umum Pemegang Saham. Sayangnya,
tidak semua pemegang saham hadir dalam rapat tersebut, dan banyak juga para
pemegang saham yang tidak terlalu memberikan perhatian (terutama para
pemegang saham kecil-kecil) terhadap susunan manajemen yang ada. Situasi ini
menguntungkan manajemen yang telah ada untuk mempertahankan kedudukan
mereka.

Manajemen mungkin merugikan pemegang saham dengan berbagai keputusan


yang tidak baik, seperti mengambil investasi yang tidak menguntungkan,
menggunakan hutang terlalu banyak atau terlalu sedikit menciptakan
mekanisme yang mempersulit pengambil-alihan perusahaan oleh perusahaan
yang lain (take over), dan sebagainya. Contoh lain yang sering dikemukakan
adalah peristiwa akuisisi (investasi dengan cara membeli perusahaan lain).
Apabila anda sebagai pemegang saham PT A, dan pada saat ini harga saham PT
A berkisar Rp2.000 per lembar. PT A kemudian memutuskan untuk
mengakuisisi PT B, dengan membayar harga tertentu. Apabila setelah akuisisi
tersebut harga saham PT A yang anda miliki justru turun menjadi Rp1.800,
apakah anda merasa diuntungkan ataukah dirugikan dengan akuisisi tersebut?
Jawabnya jelas sekali, dirugikan. Mengapa manajemen PT A bersemangat
melakukan akuisisi tersebut? Mungkin dengan mengelola perusahaan yang lebih
besar (setelah membeli PT B size PT A akan menjadi lebih besar), imbalan yang
diterima para manajer akan lebih besar. Contoh akuisisi yang dilakukan oleh
Eastman Kodak terhadap Sterling Drugs pada Januari 1988 menunjukkan bahwa
pemegang saham Eastman Kodak dirugikan, karena setelah akuisisi harga saham
Eastman Kodak turun sebesar sekitar 15%.
Contoh tersebut bukanlah dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa pihak
manajemen akan selalu berupaya untuk menguntungkan kepentingan mereka
dengan merugikan pihak pemegang saham, tetapi hanya untuk menunjukkan
kemungkinan hal-hal tersebut terjadi. Karena itulah diperlukan berbagai cara
untuk memonitor (yang menimbulkan berbagai biaya) keputusan-keputusan
yang diambil oleh manajemen.

Mata Kuliah Manajemen Keuangan_________________________________________________ 8


Bab 1_________________________________________________________Fungsi dan Tujuan Manajemen

Keputusan keuangan juga dapat diambil untuk kepentingan pemegang saham,


tetapi mengorbankan kepentingan pemegang obligasi. Keputusan menambah
hutang yang sangat besar dapat menimbulkan dampak penurunan harga
obligasi karena obligasi yang diterbitkan perusahaan tersebut sekarang dinilai
sangat berisiko. Dengan demikian maka keputusan tersebut akan
menguntungkan pemegang saham atas pengorbanan para kreditur. Kasus
pembelian perusahaan RJR Nabisco oleh pihak manajemen mengilustrasikan hal
tersebut. Pada bulan Oktober 1988, pihak manajemen RJR Nabisco memutuskan
untuk membeli perusahaan dari Para pemegang saham publik, dan setelah itu
Nabisco tidak lagi terdaftar di bursa. Untuk membiayai Pembelian tersebut pihak
manajemen Nabisco melakukan leverage buyout. Artinya diterbitkan hutang
baru (yang sangat besar) untuk membiayai pembelian saham tersebut. Karena
sebelumnya Nabisco sudah menerbitkan obligasi, maka nilai pasar obligasi
tersebut kemudian jatuh cukup besar, sekitar 20%, sebagai akibat makin
berisikonya Nabisco setelah melakukan leverage buyout (Damodaran, 1997,
P.19). Dengan kata lain, Para pemegang obligasi lama dirugikan sebesar 20% dari
keputusan tersebut.

Masalah keagenan tersebut menunjukkan bahwa tujuan normatif, yaitu


keputusan hendaknya diambil untuk kepentingan pemegang saham, perlu
diberikan catatan. Pertama, perlu diciptakan mekanisme monitoring agar pihak
agent memang melakukannya, dan kedua, pihak kreditur, mungkin akan
meminta persyaratan-persyaratan agar kepentingan mereka terlindungi.

1.6. Perkembangan Manajemen Keuangan

Secara ringkas disiplin keuangan mengalami perkembangan dari disiplin yang


deskriptif menjadi makin analitis dan tooritis. Dari yang lebih menitikberatkan
dari sudut pandang pihak luar, menjadi berorientasi pengambilan keputusan
bagi manajemen. Sumbangan para ekonom sangat besar dalam perumusan teori-
teori keuangan. Berbagai konsep, model dan teori telah dikembangkan dalam
bidang keuangan, yang kemudian mendapat tempat yang sangat penting dalam
keuangan perusahaan (corporate finance).
Pada tahun 1920-an capital budgeting dirumuskan. Model ini menjelaskan
perlunya diperhatilan nilai waktu uang sewaktu melakukan keputusan investasi.
Meskipun diakui bahwa penentuan tingkat bunga yang layak dalam
perhitungan nilai sekarang (present value) tidaklah mudah, konsep capital
budgeting memberikan dasar bagi teori penilaian (valuation).
Pada tahun 1950-an Harry Markowitz merumuskan portfolio theory, yang
kemudian dikembangkan oleh Sharpe, Lintner, Traynor, pada tahun 1960-an
dengan capital asset pricing modelnya. Teori dan model tersebut berguna dalam
merumuskan risiko yang relevan untuk investasi. Teori dan model tersebut akan
kita bicarakan dalam buku ini dengan penekanan terutama pada penerapannya
untuk keuangan perusahaan.

Tahun 1970-an muncul arbitrage pricing theory dan option pricing theory. Teori yang
pertama memberikan alternatif selain capital asset pricing model untuk menaksir
harga aktiva, sedangkan teori yang kedua menjelaskan bagaimana suatu opsi

Mata Kuliah Manajemen Keuangan_________________________________________________ 9


Bab 1_________________________________________________________Fungsi dan Tujuan Manajemen

(pilihan) ditaksir nilainya. Sama seperti teori-teori yang lain, kedua teori tersebut
juga akan dibicarakan terutama dalam penerapannya bagi keuangan perusahaan.

Meskipun demikian, tetap dijumpai berbagai pertanyaan dan pendebatan dalam


bidang teori keuangan. Masalah kebijakan dividen dan struktur modal yang
diungkapkan oleh Modigliani dan Miller pada tahun 1950-an dan 1960-an
merupakan contoh bidang-bidang yang masih menjadi perdebatan. Masalah lain
adalah konsep tentang efisiensi pasar modal, dan bagaimana mengukur risiko
dalam investasi. Bahkan model yang nampaknya telah diterima oleh kalangan
bisnis, seperti capital asset pricing model, berkali-kali dipertanyakan oleh beberapa
kalangan akademis.

Untuk masalah-masalah yang masih mengundang pendebatan, kita akan


menjelaskan argumentasi masing-masing pihak dan dimana posisi kami. Dengan
demikian daam mempelajari manajemen keuangan kita perlu bersikap terbuka
(open mind), tidak begitu saja apriori kalau menghadapi pendapat yang berbeda.
Bagaimanapun juga teori selalu mengalami perkembangan, dan kita perlu
bersikap terbuka terhadap perkembangan tersebut.

1.7. Pendekatan Yang Dipergunakan

Dalam membahas suatu masalah, kami menggunakan pendekatan tooritis


terlebih dulu. Artinya, kami akan menjelaskan terlebih dulu konsep dan teori
yang dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah. Setelah itu baru
dibicarakan penerapannya dalam keuangan perusahaan.

Sedangkan buku ini dibagi menjadi tujuh bagian. Bagian I menjelaskan tentang
pengertian dan konsep-konsep dasar. Bagian ini yang mendasari pembicaraan
pada bagian-bagian berikutnya. Bagian II membicarakan tentang analisis
keuangan dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan. Bagian ini
menunjukkan salah satu kekhususan keuangan perusahaan.

Bagian III menjelaskan tentang keputusan-keputusan yang sering bersifat jangka


pendek. Biasa disebut sebagai masalah modal kerja. Sedangkan Bagian IV
membicarakan keputusan investasi, yaitu penggunaan dana yang bersifat jangka
panjang. Sedangkan Bagian V membicarakan tentang masalah pendanaan jangka
panjang.
Bagian VI membicarakan tentang berbagai instrumen pendanaan, baik yang
jangka menengah maupun panjang. Pembicaraan pada bagian ini Iebih bersifat
deskriptif, sedangkan konsepsinya dibicarakan pada Bagian V. Akhirnya
pembahasan ditutup dengan Bagian VII yang membicarakan topik-topik khusus.

1.8. Ringkasan

Manajemen keuangan membicarakan pengelolaan keuangan, yang pada


dasarnya dapat dilakukan baik oleh individu, perusahaan maupun pemerintah.
Hanya saja dalam buku ini pembicaraan akan banyak diterapkan dalam konteks

Mata Kuliah Manajemen Keuangan_________________________________________________ 10


Bab 1_________________________________________________________Fungsi dan Tujuan Manajemen

perusahaan. Teori keuangan yang diterapkan pada konteks perusahaan dikenal


sebagai keuangan perusahaan (corporate finance). Keputusan-keputusan
keuangan yang diambil oleh “Manajer Keuangan” (yaitu keputusan investasi,
keputusan pendanaan,dan kebijakan dividen) dimaksudkan untuk
meningkatkan kemakmuranpemilik perusahaan. Ini ditunjukkan oleh
meningkatnya nilai perusahaan, atau harga saham (bagi perusahaan yang go
public).

Teori keuangan yang mendasari keuangan perusahaan telah dan


selaluberkembang. Di samping banyak teori yang telah diterima kalangan bisnis
dan akademik, tidak kurang pula berbagai konsep yang masih mengundang
perdebatan. Karena itulah teori keuangan dapat dikatakan sebagai disiplin yang
selalu mengalami perubahan, dan karenanya kita perlu bersikap terbuka (open
mind) dalam mempelajarinya.

Konsep-konsep Penting dalam Bab ini

Manajemen keuangan
Fungsi keuangan
Pasar keuangan
Money market
Capital market
Antiva financial
Aktiva riil
Keputusan investasi
Keputusan pendanaan
Kebijakan dividen
Nilai perusahaan
Economic profit
Laba akuntansi
Keuangan perusahaan
Personal finance
External financing
Internal financing
Agency theory

Mata Kuliah Manajemen Keuangan_________________________________________________ 11


Bab 1_________________________________________________________Fungsi dan Tujuan Manajemen

Pertanyaan dan Soal

1. Dalam organisasi, apakah keputusan-keputusan keuangan hanya dilakukan


oleh para manajer keuangan? Mengapa?
2. Jelaskan apa perbedaan antara pasar modal dan pasar uang! Di antara dua
jenis pasar tersebut mana yang lebih sering dihubungi oleh manajer
keuangan? Mengapa?
3. Kalau dipergunakan Pencatatan menurut prinsip-prinsip akuntansi,
mengapa penyusutan dikatakan sebagai salah satu sumber pendanaan
internal? Apalagi sumber lainnya? Jelaskan dengan contoh!
4. Mana di antara keputusan-keputusan ini yang merupakan keputusan
investasi dan mana yang merupakan keputusan pendanaan?
a. Menerbitkan obligasi.
b. Membeli saham BUMN yang go public.
c. Membuka jaringan distribusi baru.
d. Mengganti mesin lama dengan mesin baru.
e. Menjual piutang yang dimiliki dengan harga lebih rendah dari nilai
bukunya.
5. Apakah meningkatkan laba per lembar saham sama dengan meningkatkan
nilai perusahaan? Mengapa?
6. Apa yang dimaksud dengan nilai perusahaan, dan bagaimana menaksirnya?
7. Apa yang dimaksud dengan agency problems, dan bagaimana dampaknya
bagi pengambilan keputusan keuangan?

Mata Kuliah Manajemen Keuangan_________________________________________________ 12

Anda mungkin juga menyukai