Anda di halaman 1dari 16

PENGANTAR AKUNTANSI II

PENGENDALIAN INTERNAL DAN


AKUNTANSI KAS

Dosen: Ichwan Rahmanu Widjaja, SE., M.Si


Definisi Pengendalian Internal:
Pengendalian internal adalah penyusunan
struktur organisasi dan prosedur-prosedur, serta
penerapan metode-metode untuk menjaga
harta milik perusahaan, meyakinkan bahwa
catatan-catatan akuntansi dapat dipercaya,
efisiensi operasi bisa dijaga, dan kebijakan
manajemen ditaati oleh karyawan.
Pengendalian Internal Dibagai Menjadi Dua:

1. Pengendalian Internal Administrasi:


Pengendalian internal administrasi mempunyai tujuan
meningkatkan efisiensi operasi dan meyakinkan bahwa
kebijakan manajemen diaati karyawan.
2. Pengendalian Internal Akuntansi:
Pengendalian internal akuntansi mempunyai tujuan
agar harta milik perusahaan dapat terjaga dari
kecurangan dan agar catatancatatan akuntansi dapat
dipercaya.
• Pengendalian internal yang baik
mempunyai karakteristik sbb:
1. Karyawan yang kompeten dan penuh integritas.
2. Pemisahan fungsi yang meniadakan kecurangan.
3. Otorisasi transaksi yang memadai.
4. Pencatatan yang memadai.
5. Penanganan kekayaan yang memadai.
6. Pembandingan kekayaan dan catatatannya
secara periodik.
AKUNTANSI KAS
Definisi:
Kas adalah uang kertas, koin dan elemen-elemen lain yang bisa
ditunaikan pada nilai nominal, tanpa batasan setiap waktu.

Elemen Kas:
Uang kertas, uang logam, dan elemen lain yang bisa ditunaikan
setiap saat, seperti cek dari langganan, simpanan dalam bentuk
giro, cek perjalanan (traveller check) dan sejenisnya. Elemen-
elemen lain yang tidak memenuhi syarat bisa ditunaikan pada nilai
nominalnya setiap saat bukan merupakan elemen kas, seperti cek
mundur, deposito, tabanas, benda-benda meterai, Cek Kurang Dana
(NSF Check) dan sebagainya.
Manajemen Kas

Elemen-elemen pengendalian kas yang ideal adalah:


1. Bagian yang menangani fisik kas harus terpisah dari bagian yang melakukan
pencatatan atas kas.
2. Jumlah karyawan yang menangani kas harus terbatas.
3. Bagian yang menerima kas harus terpisah dengan bagian yang mengeluarkan kas.
4. Pencatatan kas harus segera dibuat begitu kas diterima atau dikeluarkan.
5. Seluruh kas yang diterima harus segera disetor ke bank.
6. Pengeluaran kas untuk keperluan rutin dan berjumlah kecil, dibentuk dana kas
kecil dengan sistem imprest
7. Kecuali pengeluaran kas dengan kas besar harus digunakan cek.
8. Otorisasi pengeluaran cek adalah bukan penanda tangan cek
9. Tidak diperkenankan menanda tangani cek dalam keadaan belum diisi.
10. Semua faktur yang telah dibayar harus diberi cap lunas.
11. Cek yang keliru ditulis harus segera dicap tidak berlaku.
KAS KECIL (PETTY CASH)
Dana Kas Kecil adalah dana yang dibentuk untuk
membayar pengeluaran-pengeluaran yang
jumlahnya kecil dan sifatnya rutin.

Pada dasarnya pengelolaan kas kecil dapat


menggunakan dua macam sistem sebagai berikut:
1. Sistem Imprest (Sistem Dana Tetap)
2. Sistem Fluktuasi (Sistem Dana Berubah-Ubah)
Untuk tujuan pengendalian internal yang baik, kas kecil harus
didasarkan pada sistem imprest, artinya sistem dengan saldo
rekening kas kecil berjumlah tetap. Dalam sistem imprest, bagian
kas kecil akan menangani pengeluaran rutin berjumlah kecil
dengan membentuk dana kas kecil.

Catatan akuntansi untuk operasi kas kecil adalah sebagai


berikut:
1. Pada Saat Pembentukan
2. Pada Saat Pengeluaran Kas Kecil
3. Pada Saat Pengisian Kembali Kas Kecil
4. Pencatatan Pada Akhir Tahun (Penyesuaian)
5. Penyesuaian Kembali Pada Awal Tahun Berikutnya.
Pencatatatan Kas Kecil

Transaksi Kas Kecil Sistem Imprest Sistem Fluktuasi


1. Pembentukan Kas Kecil Dr: Kas kecil Dr: Kas kecil
Cr: Kas Cr: Kas
2. Pengeluaran Dana Kas Kecil Tidak ada jurnal Dr: Biaya-biaya
Cr: Kas kecil
3. Pengisian Kembali Kas Kecil Dr: Biaya-biaya Dr: Kas kecil
Cr: Kas Cr: Kas
4. Pencatatan Pada Akhir Tahun    
a. Jika kas kecil tidak diisi kembali Dr: Biaya-biaya Tidak ada jurnal
(penyesuaian) Cr: Kas kecil  
b. Kas kecil diisi kembali walaupun Dr: Biaya-biaya Dr: Kas kecil
belum waktunya Cr: Kas Cr: kas
5. Pencatatan Pada Awal TAhun Dr: Kas kecil Tidak ada jurnal
Berikutnya (penyesuaian kembali: Cr: Biaya-biaya
khusus untuk asumsi (4a)
Kas Lebih atau Kas Kurang (Cash Over dan Cash
Shortage)

➽Kas kecil sistem imprest didesain agar jumlah


seluruh BPKK ditambah kas yang tersisa selalu
menunjukkan jumlah seperti yang ada pada saat
pembentukan
➽Kemungkinan bisa terjadi BPKK + Kas tidak sama
dengan jumlah dana kas kecil.
➽Untuk mempertahankan dana kas kecil sistem
imprest kas kurang harus diisi kembali pada saat
pengisian kembali.
➽Selisih kas lebih atau kurang dibebankan ke laporan
rugi-laba.
Rekonsiliasi Bank:

Karakteristik dan Penggunaan Sebagai Pengendalian


Atas Kas

Perusahaan modern biasanya menggunakan bank


untuk menyimpan dananya.
Formulir-formulir yang digunakan untuk rekening bank:
1. Kartu Tandatangan
2. Kartu Pengambilan/Setoran
3. Cek
4. Catatan Penarikan Cek
LAPORAN BANK (STATEMENT OF ACCOUNT)

Bank biasanyanya menggunakan catatan untuk


setiap transaksi dari rekenig yang ada. Ringkasan
dari transaksi-transaksi tersebut biasanya
disebut rekening Koran (statement of account).
Rekening Koran ini dikirim ke penabung biasanya
sekali sebulan.
REKENING BANK SEBAGAI PENGAWASAN TERHADAP
KAS

Rekening bank merupakan alat utama untuk mengawasi kas


perusahaan. Misalnya jenis-jenis usaha tertentu sering meminta
semua penerimaan kas disimpan dalam rekening bank dan
semua pembayaran kas sering dilakukan melalui bank.
Bila sistem ini digunakan, ada catatan rangkap tentang transaksi
kas-satu dari perusahaan tersebut dan lainnya dari bank.
Rekening koran memungkinkan perusahaan membandingkan
transaksi kas yang dicatat dalam catatan akuntansi dengan
catatan bank. Perbedaan mungkin terjadi sebagai hasil
keterlambatan salah satu pihak dalam melakukan pencatatan.
PERBEDAAN YANG UMUM TERJADI DAN PERLU
REKONSILIASI:

➽Cek beredar (OUTSTANDING CHECK)


➽Deposito dalam perjalanan (DEPOSIT IN TRANSIT)
➽Biaya administrasi bank
➽Cek kurang dana
➽Penagihan langsung oleh bank
➽Pembayaran langsung oleh bank
➽kekeliruan dalam mencatat baik oleh bank atau
oleh perusahaan
CARA MENYUSUN REKONSILIASI BANK

Membandingkan transaksi-trnasaksi yang ada pada laporan bank


dengan catatan perusahaan
➽ membandingkan nomor-nomor cek yang telah masuk bank dan
dicatat perusahaan.
➽membandingkan setoran yang telah diakui oleh perusahaan dan
dicatat deposit oleh laporan bank
➽mencatat transaksi yang dilaporkan bank, tetapi perusahaan belum
mengetahui sebelumnya, seperti biaya administrasi bank, cek kurang
dana, penagihan langsung oleh bank dll.
➽ menyajikan rekonsiliasi bang dengan membetulkan kedua
informasi.
➽ menyusun jurnal penyesuaian.
PENYAJIAN KAS DI DALAM NERACA

• Jika belum dibatasi penggunaanya dimasukkan


dalam rekening kas
•Jika sudah dibatasi penggunaanya misalnya
untuk keperluan khusus, seperti untuk
membayar dividen yang telah diumumkan,
untuk membayar utang yang telah dijanjikan
pembayarannya tidak boleh masuk elemen
aktiva lancar.

Anda mungkin juga menyukai