Alfionita S
41206220120001
Bogor
2020
TUGAS PERTEMUAN KE 6 PAJAK PENGHASILAN
1. Jelaskan pengertian subyek dan obyek pajak penghasilan? Dan berikan contoh
sebagai subyek pajak dan obyek pajak?
Jawab :
Contoh :
- Orang Pribadi (Dalam Negeri dan Luar Negeri)
- Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang
berhak
- Badan usaha
- Bentuk Usaha Tetap (BUT).
Contoh :
- Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang
diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium,
komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun atau imbalan dalam bentuk
lainnya kecuali ditentukan lain dalam Undang-undang Pajak Penghasilan.
- Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan dan penghargaan.
- Laba usaha.
- Keuntungan yang diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan lainnya
karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu atau anggota.
- Keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran,
pemecahan atau pengambilalihan usaha.
- Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai
biaya.
- Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan
pengembalian utang.
- Dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari
perusahaan asuransi kepada pemegang polis dan pembagian sisa hasil
usaha koperasi.
- Royalti.
- Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta.
- Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala.
- Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah
tertentu yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
- Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing.
- Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva.
- Premi asuransi.
- Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang
terdiri dari WP yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas.
- Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum
dikenakan pajak.
- Penghasilan dari usaha berbasis syariah.
- Surplus Bank Indonesia.
- Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya di bursa efek.
- Penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah dan atau bangunan.
2. Apa perbedaannya subyek pajak Dalam Negeri (DN) dan subyek pajak Luar
Negeri (LN) baik orang pribadi maupun badan serta berikan contoh?
Jawab :
Perbedaan yang mendasar dan penting di antara kedua subyek pajak dalam
negeri dan luar negeri terletak pada pemenuhan kewajiban pajaknya, di
antara lain :
Jawab :
4. Dalam menyelesaikan kewajiban pajak dikenal pajak final dan pajak tidak
final, jelaskan?
Jawab :
Pajak final atau PPh final merupakan pajak yang dikenakan secara langsung
saat WP memperoleh atau menerima penghasilan. Pajak tersebut
dikenakan dengan tarif dan dasar pengenaan tertentu atas penghasilan
yang diterima selama tahun berjalan.
Pajak Tidak Final atau PPh tidak final merupakan pajak yang dikenakan
atas suatu penghasilan dan diperhitungkan kembali dengan penghasilan
lainnya untuk dikenakan tarif umum dalam pelaporan SPT Tahunan.
Jawab :
Objek pajak bagi BUT meliputi penghasilan oleh BUT sendiri dan penghasilan
kantor pusat atas kegiatan bisnis yang serupa dengan kegiatan BUT. Objek
pajak penghasilan kantor pusat atas kegiatan bisnis yang serupa dengan
kegiatan BUT.
Rumus :
Obyek pajak BUT = (Penghasilan BUT + Penghasilan kantor pusat atas
kegiatan bisnis yang serupa dengan BUT)
Objek Pajak BUT = 9.250.000.000,00 + 4.500.000.000,00
Objek Pajak BUT = 13.750.000.000,00
6. PT. MENARA SUAR memiliki total penghasilan 900 milyar dan beban yang
dapat dikurangkan sebesar 550 milyar. Beban tersebut dikeluarkan untuk
memperoleh semua penghasilan yang diterimanya. Dari penghasilan tersebut
100 milyar merupakan penghasilan final. Perusahaan tidak dapat
mengindentifikasi secara spesifik beban yang terkait dengan penghasilan
final tersebut. Berapakah penghasilan kena pajak perusahaan?
Jawab :
Jadi, penghasilan kena pajak PT. MENARA SUAR adalah 311,11 Milyar
7. PT. Melati perusahaan yang didirikan di tahun 2011. Pada awal operasinya
menghadapi pasang surut usaha. Berikut laba dan rugi fiskal semenjak
pertama kali berdiri.
Tahun 2011 Rugi Rp 2.500.000.000,00
2012 Rugi Rp 750.000.000,00
2013 Laba Rp 300.000.000,00
2014 Rugi Rp 150.000.000,00
2015 Laba Rp 550.000.000,00
2016 Laba Rp 1.250.000,000,00
Jika perusahaan memperoleh laba senilai Rp 2.750.000.000,00 di tahun 2017,
berapakah Penghasilan Kena Pajak PT. Melati tahun 2017?
Jawab :
Jadi, penghasilan kena pajak PT. Melati pada tahun 2017 adalah
Rp1.850.000.000,00