Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian Pajak Penghasilan

Penghasilan yang telah diperoleh oleh setiap wajib pajak yang memilikiNPWP (Nomor Pokok
Wajib Pajak) wajib dikenakan pajak yaitu pajakpenghasilan. Pajak penghasilan adalah pajak
yang dikenakan pada subjekpajak atas penghasilan yang diperolehnya pada tahun pajak, dapat
puladikenakan pajak untuk penghasilan dalam bagian tahun pajak, dapat puladikenakan pajak
untuk penghasilan dalam bagian tahun pajak bila kewajibanpajak subjektifnya dimulai atau
berakhir tahun pajak.

2. Subyek Pajak Penghasilan adalah :

a. Orang Pribadi;

b. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan;

c. Badan (PT, CV, BUMN/BUMD, Firma, Koperasi, dll);

d. Bentuk Usaha Tetap (BUT);

e. Kantor Perwakilan;

f. Gedung Kantor;

g. Pabrik;

h. Bengkel;

i. Gudang;

j. Ruang untuk promosi penjualan;

k. Pertambangan dan penggalian sumber alam;

l. Proyek konstruksi, instalasi, atau proyek perakitan;

m. Dll.

3. Tidak Termasuk Subjek Pajak

1. Badan perwakilan negara asing;

2. Pejabat perwakilan diplomatik, dan konsulat atau pejabat-pejabat lain darinegara asing dan
orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yangbekerja pada dan bertempat tinggal
bersama-sama mereka, dengansyarat:

● Bukan warga Negara Indonesia; dan

● Di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan lain di luar jabatan atau
pekerjaannya tersebut; serta

● Negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik;

3. Organisasi-organisasi Internasional yang ditetapkan dengan KeputusanMenteri Keuangan


dengan syarat :

● Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut;


● Tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari
Indonesia selain pemberian pinjaman kepada

4. Objek Pajak Penghasilan

Adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yangditerima atau diperoleh
Wajib Pajak (WP), baik yang berasal dari Indonesiamaupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai
untuk konsumsi atau untukmenambah kekayaan Wajib pajak yang bersangkutan dengan nama
dandalam bentuk apapun termasuk:

1. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yangditerima atau
diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium,komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun
atau imbalan dalam bentuklainnya kecuali ditentukan lain dalam Undang-undang Pajak
Penghasilan;

2. hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan dan penghargaan;

3. laba usaha;

4. keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk:

- keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan,dan badan lainnya


sebagai pengganti saham atau penyertaan modal;

- keuntungan yang diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan lainnyakarena


pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu atau anggota ;

- keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran,pemecahan atau


pengambilalihan usaha;

- keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan atausumbangan, kecuali


yang diberikan kepada keluarga sedarah dalam garisketurunan lurus satu derajat, dan
badan keagamaan atau badanpendidikan atau badan sosial atau pengusaha kecil termasuk
koperasiyang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada hubungandengan
usaha, pekerjaan, kepemilikan atau penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan;

5. penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagaibiaya;

6. bunga termasuk premium, diskonto dan imbalan karena jaminanpengembalian utang;

7. dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dariperusahaan asuransi
kepada pemegang polis dan pembagian sisa hasilusaha koperasi ;

8. royalti;

9. sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta;

10. penerimaan atau perolehan pembayaran berkala;

11. keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlahtertentu yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;

12. keuntungan karena selisih kurs mata uang asing;

13. selisih lebih karena penilaian kembali aktiva;

14. premi asuransi;


15. iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yangterdiri dari WP yang
menjalankan usaha atau pekerjaan bebas;

16. tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belumdikenakan pajak.

17. penghasilan dari usaha berbasis syariah.

18. Surplus Bank Indonesia

19. Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam UU yang mnegaturmengenai KUP.

5. Tidak Termasuk Objek Pajak Penghasilan

1. Bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh Badan AmilZakat atau Lembaga
Amil Zakat yang dibentuk atau disahkan olehPemerintah dan yang diterima oleh yang berhak
serta harta hibahan yangditerima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu
derajat, danoleh badan keagamaan atau badan pendidikan atau badan sosial ataupengusaha
kecil termasuk Koperasi yang ditetapkan Menteri Keuangan;sepanjang tidak ada hubungan
usaha, pekerjaan, kepemilikan, ataupenguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan.

2. Warisan

3. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh Badan sebagai penggantisaham atau
penyertaan modal

4. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa dalambentuk natura atau
kenikmatan dari wajib pajak atau pemerintah

5. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungandengan asuransi


kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa

6. Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh Perseroan Terbatas(PT), Koperasi,
Yayasan atau sejenisnya, BUMN/BUMD, yang merupakanwajib pajak dalam negeri dari
penyertaan modal pada badan usaha yangdidirikan dan berkedudukan di Indonesia,dengan
syarat ;

- Dividen tersebut berasal dari cadangan laba yang ditahan

- Dalam hal penerima dividen adalah Perseroan Terbatas, BUMN, danBUMD, kepemilikan
saham pada badan yang memberikan dividenpaling rendah 25% dari jumlah modal yang
disetor dan harus memilikiusaha aktif di luar kepemilikan saham tersebut.

7. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telahdisahkan Menteri
Keuangan baik dibayar oleh pemberi kerja maupunpegawai.

8. Penghasilan dana pensiun tersebut dari modal yang ditanamkan dalambidang-bidang


tertentu, yaitu ;

- Deposito, sertifikat deposito, tabungan pada bank di Indonesia

- Obligasi yang diperdagangkan di Pasar Modal Indonesia

- Saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

9. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer,persekutuan,
perkumpulan, firma, dan kongsi yang modalnya tidak terbagiatas saham-saham.
10. Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan reksa dana selama 5tahun pertama
sejak pendirian perusahaan atau sejak pemberian ijin usaha.

11. Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura, berupabagian laba
dari pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha diIndonesia, sepanjang perusahaan
pasangan usaha tersebut ;

- Merupakan perusahaan kecil atau menengah (penjualan bersihsetahun tidak melebihi Rp


5 juta) atau yang menjalankan usaha dalamsektor usaha yang ditetapkan Menteri
Keuangan

- Sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia

7. Tarif Pajak

Tarif Pajak merupakan angka atau presentase yang digunakan


untukmenghitung jumlah pajak yang terhutang .Cara pemungutan pajak
atausistem penetapan tarif pajak terdiri atas empat cara, yaitu
seperti berikut :

a. Tarif pajak proporsional (sebanding), adalah tarif pajak denganmenggunakan persentase yang
tetap untuk setiap dasar pengenaan pajak.

b. Tarif pajak degresif (menurun), adalah tarif pajak dengan


menggunakanpersentase yang menurun untuk setiap dasar
pengenaan pajak.
c. Tarif pajak konstan (tetap), adalah tarif pajak yang tetap untuk setiap dasarpengenaan pajak
atau besarnya pajak yang dibayarkan jumlahnya tetap.

d. Tarif pajak progresif (menaik), adalah tarif pajak dengan


prosentase yangsemakin meningkat untuk setiap dasar pengenaan
pajak.

8. Tarif Pajak Penghasilan

Berdasar Pasal 17 ayat 1 UU Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008,


besarnya tarif pajak penghasilan yang di terapkan bagi penghasilan WP Dalam Negeri dan WPLuar
Negeri yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan usaha di Indonesiamelalui suatu bentu
usaha tetap di Indonesia adalah sebagai berikut :

a. Untuk WP OP :

b. Untuk WP Badan DN :

● Dikenakan tarif tunggalsebesar 28 % untuk tahun pajak 2009, sedangkanmulai tahun pajak
2010 diturunkan menjadi 25 %

● Bagi WP badan yang peredaran brutonya dalam 1 (satu) tahun sampaidengan 50 miliar
mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif tersebut diatas, yang
dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak daribagian peredaran bruto sampai dengan 4,8
miliar (Pasal 31E Undang-Undang PPh).

Anda mungkin juga menyukai