suatu penghasilan yang diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari
Indonesia maupun dari luar negeri.
PPh yang dikenakan pada wajib pajak orang pribadi, yang terbagi
atas pegawai serta bukan pegawai maupun pengusaha
PPh yang dibebankan atas penghasilan wajib pajak badan atau
perusahaan, hingga objek yang dikenakan PPh itu sendiri
Objek PPh dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan dirincikan sebagai
berikut:
3. Laba usaha
Wajib Pajak Orang pribadi adalah subjek pajak penghasilan bagi yang
mencakup orang pribadi yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia
maupun di luar Indonesia.
Subjek PPh OP Dalam Negeri ini berlaku bagi yang telah menerima atau
memperoleh penghasilan yang besarnya melebihi Penghasilan Tidak
Kena Pajak (PTKP).
Subjek PPh OP Luar Negeri ini berlaku bagi yang menerima atau
memperoleh penghasilan yang bersumber dari Indonesia maupun melalui
bentuk usaha tetap di Indonesia.
4. Subjek PPh Warisan yang belum terbagi
Apa maksud dari warisan yang belum terbagi ini sebagai subjek pajak?
Masih merujuk pada UU PPh No. 36/2008, yang dimaksud warisan belum
terbagi sebagai subjek pajak PPh di sini agar pengenaan pajak atas
penghasilan yang berasal warisan tersebut tetap dilaksanakan.
Apakah Sobat Klikpajak baru merintis usaha? Ketahui Solusi Pajak bagi ‘Startup’ yang
Lagi Bakar Duit
5. Subjek PPh Badan
Subjek PPh Badan adalah sebagai subjek pajak penghasilan ini terdiri
dari:
BUT ini merupakan bentuk usaha yang dipergunakan oleh subjek pajak
luar negeri, baik orang pribadi maupun badan, yang menjalankan usaha
atau melakukan kegiatan di Indonesia.
Pajak Pertambahan Nilai atau yang dikenal dengan istilah PPN merupakan salah satu jenis pajak pusat. Ini
merupakan jenis pajak yang dikenakan pada suatu kegiatan penyerahan barang atau jasa. Kegiatan
penyerahan barang dan jasa tersebut dilakukan oleh pengusaha kena pajak, yang disebut dengan PKP.
Dalam perhitungan PPN terdiri dari PPN Masukan dan PPN Keluaran. PPN Masukan sendiri adalah PPN
yang dibayar ketika seorang PKP membeli, memperoleh, maupun membuat produk. Sedangkan, PPN
Keluaran merupakan PPN yang akan dipungut ketika seorang PKP menjual produknya.
Penting bagi wajib pajak terlebih lagi yang memiliki usaha ataupun yang menjalankan bisniss. Ini karena
adanya kemungkinan dikenakannya tarif PPN atas kegiatan transaksi yang dilakukan. Oleh karena itu,
konsultan pajak Serpong merupakan pilihan tepat dalam membantu permasalahan pajak yang anda hadapi.
Sementara itu, objek PPN yang bisa dikenai pajak diantranya yaitu:
Penyerahan Barang Kena Pajak atau yang disingkat dengan istilah BKP. Selanjutnya penyerahan
Jasa Kena Pajak atau yang disingkat dengan JKP. Dimana penyerahan BKP dan JKP tersebut
dilakukan di dalam daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha kena pajak (PKP).
Impor Barang Kena Pajak.
Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah
Pabean.
Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari Luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean.
Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud atau Tidak Berwujud dan Ekspor Jasa Kena Pajak oleh
Pengusaha Kena Pajak (PKP).
Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Tarif untuk pembayaran PPN telah di atur oleh Undang-Undang perpajakan sesuai dengan ketentuan yang
ada Di Indonesia. Konsultan pajak Serpong adalah alternatif untuk mengurus administrasi pajak dengan
efisien. Berdasarkan pada peraturan perundang-undangan perpajakan tersebut, tarif PPN bisa digolongkan
menjadi:
Apabila anda yang berada di Serpong memiliki permasalahan pajak, dan membutuhkan bantuan
dari konsultan pajak Serpong, anda dapat menghubungi kami di halaman ini untuk melakukan konsultasi
pajak secara online. Agar pembayaran pajak bisnis anda optimal dan tidak mahal.