Anda di halaman 1dari 35

PERSEDIAAN

PENILAIAN PERSEDIAAN PENDEKATAN


DASAR BIAYA
Tujuan Pembahasan Teori

Mengidentifikasikan klasifikasi penting dari persediaan

Mengidentifikasi terhadap timbulnya pengakuan di dalam


penilaian persediaan

Menjabarkan makna definisi penilaian persediaan

Menjelaskan mengenai cara perhitungan di dalam


penilaian persediaan
Menjelaskan dan memahami mengenai cara-cara
penjurnalan dan pencatatan di dalam penilaian
persediaan

Mengidentifikasi mengenai pengungkapan penilaian


persediaan terhadap laporan keuangan

Menjelaskan dan memahami mengenai jurnal-jurnal


pada pencatatan penilaian persediaan
Manfaat Pembahasan Teori
Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan
persediaan itu sendiri

Dapat mengetahui bagaimana timbulnya pengakuan


penilaian persediaan di dalam laporan keuangan

Dapat mengetahui jenis-jenis penilaian persediaan yang


diketahui

Dapat memahami terhadap cara-cara penghitungan


penilaian persediaan di dalam laporan keuangan sebuah
perusahaan
Dapat mengetahui seberapa pentingnya penilaian
persediaan terhadap penyusunan laporan keuangan

Dapat mengetahui dan memahami mengenai cara-cara


penjurnalan dan pencatatan penilaian persediaan di
dalam laporan keuangan

Dapat mengetahui dan mengerti bagaimana


pengungkapan penilaian persediaan terhadap laporan
keuangan terjadi

Dapat memahami jurnal-jurnal pada pencatatan


penilaian persediaan
Definisi dan Penjelasan Singkat

Definisi
Menurut PSAK Per 1 April 2002, Persediaan adalah aktiva
 Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
 Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan
 Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk
digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa
Penjelasan Singkat
Persediaan meliputi barang yang dibeli dan disimpan
untuk dijual kembali. Persediaan mencakup barang jadi
yang telah diproduksi atau barang dalam penyelesaian
yang sedang diproduksi perusahaan dan termasuk
bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam
proses produksi.
Gambar Alur (Bagan) Pembahasan

Klasifikasi Perbedaan metode perpetual Barang fisik yang


Persediaan Dengan metode periodik Dimasukkan dalam

Asumsi arus biaya yang Pos pos yang


Digunakan dalam Harus dimasukkan
Memperhitungkan persediaan Sebagai biaya
persediaan

Pengungkapan penilaian
Persediaan di dalam
Laporan keuangan

Jurnal-jurnal koreksi Pengaruh kesalahan


Pada pencatatan Persediaan terhadap
Penilaian persediaan Laporan keuangan
Asal-usul (penyebab) timbulnya teori tersebut

Istilah persediaan pada umumnya diterapkan untuk barang-


barang yang dimiliki oleh perusahaan dagang, baik perusahaan
dagang besar maupun eceran, apabila barang tersebut
diperoleh dalam keadaan yang siap untuk dijual kembali

Istilah bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi


berkaitan dengan persediaan manufaktur.
Investasi dalam persediaan biasanya merupakan aktiva
lancar paling besar dari perusahaan dagang dan
manufaktur

Pada dasarnya, penilaian persediaan memberikan


manfaat ekonomi di masa yang akan datang kepada
perusahaan.
Rincian pembahasan sesuai dengan daftar isinya
Timbulnya Pengakuan
Secara teknis, persediaan diakui dan dicatat saat pembelian
ketika hak legal atas barang berpindah ke pembeli dari
penjual saat perjanjian dokumen sudah jelas dan
ditandatangani, dengan pembelian secara tunai maupun
kredit.

Ketika pembelian secara tunai dengan menggunakan


metode pencatatan perpetual maka jurnalnya sebagai
berikut :
Tgl Persediaan xx

Kas xx
Ketika pembelian secara kredit dengan menggunakan
metode pencatatan perpetual, maka jurnalnya sebagai
berikut :

Tgl Persediaan xx

Hutang xx

Ketika pembelian secara tunai dengan menggunakan


metode pencatatan periodik, maka jurnalnya sebagai
berikut :

Tgl Pembelian xx

Kas xx
Sedangkan apabila pembelian dilakukan secara kredit,
maka jurnlanya sebagai berikut

Tgl Pembelian xx

Hutang xx
Menjabarkan Penjelasan Makna Persediaan

 Pengukuran persediaan
Persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai
realisasi bersih, mana yang lebih rendah

 Biaya persediaan
Biaya persediaan harus meliputi semua biaya pembelian,
biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai
persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap
untuk dijual atau dipakai
 Rumus biaya
Biaya persediaan untuk barang yang lazimnya tidak
dapat diganti dengan barang lain harus diperhitungkan
berdasarkan identifikasi khusus terhadap biayanya
masing-masing. Untuk barang yang lazimnya tidak dapat
diganti dengan barang lain, harus dihitung dengan
menggunakan rumus FIFO, rata-rata tertimbang atau
LIFO
Jenis-Jenis Persediaan

• Bahan baku
merupakan barang-barang yang diperoleh untuk
digunakan dalam proses produksi. Beberapa bahan
baku diperoleh secara langsung dari sumber-sumber
alam. Akan tetapi, bahan baku lebih sering diperoleh
dari perusahaan lain yang merupakan produk akhir
pemasok tersebut.

• Bahan dalam proses (goods in process)


terdiri dari bahan baku yang sebagaian telah
diproses dan perlu dikerjakan lebih lanjut sebelum
dapat dijual.
• Barang jadi
merupakan produk yang telah diproduksi dan menunggu
untuk dijual. Pada saat produk ini diselesaikan, biaya
yang diakumulasikan dalam proses produksi ditransfer
dari Barang dalam Prose ke pwrkiraan persediaan
barang jadi.
• Barang Konsinyasi
Ini adalah metode dimana perusahaan (consignor)
mengirimkan barang dagangnya kepada agen
perusahaan (consignee) dalam menjual barang
konsinyasi.
 Perjanjian Penjualan Khusus
perjanjian penjualan khusus dibagi menjadi ke beberapa
macam, yakni :

1. Penjualan dengan perjanjian beli kembali


Perjanjian ini sering kali disebut sebagai “parking
transaction” karena penjual hanya “memarkir” persediaan
pada neraca perusahaan lain untuk beberapa lama.
2. Penjualan dengan tingkat retur yang tinggi
Memungkinkan persediaan dikembalikan dengan
menerima seluruh atau sebagian uang yang telah
dibayarkan.
3. Penjualan cicilan
Menjelaskan setiap jenis penjualan yang pembayarannya
dicicil secara periodik sepanjang periode waktu tertentu
Cara penghitungan
Macam-macam cara penghitungan persediaan adalah :

• Identifikasi Khusus
Adalah cara mengidentifikasi setiap barang yang dijual dan
setiap barang dalam pos persediaan. Biaya barang-barang
yang telah terjual dimasukkan dalam harga pokok penjualan,
sementara biaya barang-barang khusus yang masih berada di
tangan dimasukkan pada persediaan. Dengan kata lain,
metode identifikasi khusus menandingkan arus biaya dengan
arus fisik barang. Namun, metode ini mempunyai kelemahan,
yaitu memungkinkan sebuah perusahaan memanipulasi laba
bersih.
Biaya Rata-Rata

Metode biaya rata-rata adalah menghitung harga pos-pos


yang terdapat dalam persediaan atas dasar biaya rata-rata
barang yang sama yang tersedia selama satu periode.
Dengan metode periodik, persediaan akhir dan harga pokok
penjualan akan dihitung dengan menggunakan metode rata-
rata tertimbang. Metode biaya rata-rata yang lain adalah
metode rata-rata bergerak yang digunakan dalam persediaan
perpetual. Di dalam metode ini, biaya rata-rata per unit akan
dihitung setiap kali pembelian dilakukan.
First In First Out (FIFO)

Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang barang yang


digunakan sesuai urutan pembeliannya. Dengan kata lain,
metode ini mengasumsikan bahwa barang pertama yang
dibeli adalah barang pertama yang digunakan atau dijual.

Last In First Out (LIFO)

Metode LIFO ini menandingkan biaya dari barang-barang


yang paling akhir dibeli terhadap pendapatan.
Contoh soal
Asumsikan bahwa Call-Mart melakukan transaksi-transaksi berikut selama bulan
pertama operasinya.

Tanggal Pembelian Dijual atau Saldo


dipakai
2 Maret 2000@ $4,00 2000 Unit
15 Maret 6000@ 4,40 8000 Unit
19 Maret 4000 Unit 4000 Unit
30 Maret 2000@ 4,75 6000 Unit

Sehingga dapat dihitung, persediaan akhir sejumlah 6000 unit dan biaya barang yang
tersedia untuk dijual (persediaan awal+ pembelian) sebesar $43.900 [ (2000@ $4,00) +
(6000@ $4,40) + (2000@ $4,75) ]. Hitunglah dengan menggunakan metode identifikasi
khusus, biaya rata-rata, FIFO dan LIFO !
Metode Biaya Rata-Rata

Tanggal Jumlah Unit Biaya per Unit Total Biaya


2 Maret 2.000 $4,00 $ 8.000
15 Maret 6.000 4,40 26.400
30 Maret 2.000 4,75 9.500
Total barang
tersedia 10.000 $43.900

Biaya rata-rata tertimbang per unit $43.900 = $4,39


10.000
Persediaan akhir 6.000 X $4,39 = $26.340
Biaya barang yang tersedia untuk dijual $43.900
(-) Persediaan akhir 26.340
Harga pokok penjualan $17.560
First In First Out (FIFO)

Tanggal Jumlah Unit Biaya per unit Total Biaya


30 Maret 2.000 $4,75 $ 9.500
15 Maret 4.000 4,40 17.600
Persediaan
Akhir 6.000 $ 27.100

Biaya barang yang tersedia untuk dijual $ 43.900


Dikurangi : Persediaan akhir 27.100
Harga pokok penjualan $16.800
Last In First Out (LIFO)

Tanggal Faktur Jumlah Unit Biaya per unit Total Biaya


2 Maret 2.000 $ 4,00 $ 8.000
15 Maret 4.000 4,40 17.600
Persediaan akhir 6.000 $25.600

Barang yang tersedia untuk dijual $43.900


Dikurangi : Persediaan akhir 25.600
Harga pokok penjualan $18.300
Cara pencatatan dan penjurnalan
Dalam pencatatan persediaan dibagi menjadi dua cara yaitu sistem pencatatan
perpetual dan sistem pencatatan periodik. Kasus soal di atas menggunakan
pencatatan periodik. Sedangkan pencatatan perpetualnya ialah :

 Biaya Rata-rata menggunakan perpetual

Tanggal Pembelian Dijual/Digunakan Saldo


2 Maret (2000@ $ 4,00)$ 8.000 (2000@ $ 4,00) $ 8.000

15 Maret (6000@ 4,40) 26.400 (8000@ 4,30) $34.400

19 Maret (4000@ $4,30) (4000@ $4,30) 17.200

17.200
30 Maret (2000@ $4,75) 9500 (6000@$4,45) 26.700
 FIFO dengan menggunakan perpetual

Tanggal Pembelian Dijual/Digunakan Saldo


2 Maret (2000@ $ 4,00)$ 8.000 (2000@ $ 4,00) $ 8.000

15 Maret (6000@ 4,40) 26.400 (2000@ 4,40) }


(6000@ 4,40) } 34.400

19 Maret (2000@ 4,00) (4000@ 4,40) 17.600


(2000@ 4,40)
$ 16.800
30 Maret (2000@ $4,75) 9500 (4000@$4,40)}
(2000@ 4,75)}
$27.100
LIFO dengan menggunakan perpetual

Tanggal Pembelian Dijual/Digunakan Saldo


2 Maret (2000@ $ 4,00)$ 8.000 (2000@ $ 4,00) $ 8.000

15 Maret (6000@ 4,40) 26.400 (2000@ 4,40) }


(6000@ 4,40) }34.400

19 Maret (4000@ $4,40) (2000@ 4,00) }


$17.600 (2000@ 4,40) }
16.800

30 Maret (2000@ $4,75) 9500 (2000@ 4,00) }


(2000@ 4,40) }
(2000@ 4,75) }
$26.300
Penjurnalan pada Metode FIFO di atas adalah sebagai berikut :

Tgl Description Debet Credit

2 Maret Persediaan barang dagang 8000


Utang usaha 8000

2 Maret Piutang Usaha 8000


Penjualan 8000
15 Persediaan barang dagang 26.400
Maret Utang usaha 26.400
19 Harga pokok penjualan 16.800
Maret Persediaan barang dagang 16.800
19 Piutang Usaha 17.600
Maret Penjualan 17.600
30 Persediaan barang dagang 9500
Maret Utang usaha 9.500
2 Persediaan barang dagang 8000
Maret Utang usaha 8000
2 Piutang Usaha 8000
Maret Penjualan 8000
15 Persediaan barang dagang 26.400
Maret Utang usaha 26.400

19 Harga pokok penjualan 17.600


Maret Persediaan barang dagang 17.600

19 Piutang Usaha 16.800


Maret Penjualan 16.800

30 Persediaan barang dagang 9500


Maret Utang usaha 9500
Pengungkapan di laporan keuangan
Pada umumnya persediaan dinilai dan disajikan dalam neraca dengan
harga pokok atau cost

Penentuan harga pokok atau cost persediaan pada akhir periode


akuntansi dengan metode yang dipilih seperti FIFO, LIFO atau rata-rata
tertimbang. Harga pokok persediaan yang muncul dalam neraca sebagai
persediaan barang dagang, sedangkan harga pokok persediaan yang
telah dijual muncul sebagai beban pokok penjualan.

Harga pasar dapat


1. Biaya ganti atau harga pasar dari unsur-unsur dalam persediaan di
bawah harga pokok atau harga perolehan yang dicatat
2. Persediaan tidak laku dijual dengan harga jual yang biasa.
Jurnal-jurnal koreksi pada pencatatan
persediaan
Pada saat menerima kembali barang dagang yang telah dijual, jurnalnya adalah :

Tgl Persediaan barang dagang xx

Harga pokok penjualan xx


Pada saat mencatat persediaan atas pengembalian barang dagang, jurnalnya ialah :

Tgl Persediaan barang dagang xx


Harga pokok penjualan xx
Pada saat memberikan potongan harga untuk barang dagang yang rusak adalah
jurnalnya :

Tgl
Penjualan retur dan
xx
pengurangan harga

Piutang dagang xx
Teori yang dibahas relevan diterapkan
pada
• Di dalam teori persediaan ini, sangat relevan
digunakan untuk perusahaan-perusahaan dan
industri termasuk manufaktur dan dagang.
Karena dalam perusahaan dan industri
manufaktur dan dagang persediaan merupakan
salah satu bagian terpenting dalam aktivanya.
• Dan di dalam teori ini, sangat lebih
mementingkan laba, bukan kepentingan
masyarakat, sehingga masih banyak yang harus
dibenahi kembali teori-teori ini agar dapat
terciptanya kesejahteraan dalam kehidupan
bermasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai