Anda di halaman 1dari 14

OUTLINE

Statistik Induktif

Metode dan Distribusi Sampling Pengertian Korelasi Berganda

Teori Pendugaan Statistik Analisis Regresi berganda, Koefisien


regresi
Pengujian Hipotesa Sampel Besar
Koefisien determinasi, korelasi
berganda, dan parsial
Pengujian Hipotesa Sampel Kecil

Kesalahan Baku Pendugaan berganda


Analisis Regresi dan Korelasi Linier

Analisis Regresi dan Korelasi Berganda Pengujian Hipotesis

Statistik Nonparametrik

Copyright by Isbandriyati
Jens Martensson
Mutmainah 2021 2
UJI GLOBAL/SIMULTAN
UJI F

Copyright by Isbandriyati
Jens Martensson
Mutmainah 2021 3
PENGUJIAN F

Uji global disebut juga uji signifikansi serentak atau uji F. Uji ini digunakan untuk:
- melihat kemampuan menyeluruh variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat;
- mengetahui apakah semua variabel bebas memiliki koefisien regresi sama dengan nol.

1. Menyusun hipotesis
Kemampuan yang ingin diuji adalah kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Apabila
variabel bebas tidak dapat memengaruhi variabel terikat, dapat dianggap bahwa koefisien regresinya sama
dengan nol (berapapun nilai variabel bebas, tidak akan berpengaruh terhadap variabel terikat.)
Pada persamaan Ŷ = 15,086 – 1,015X1 – 0,41X2, variabel X mampu memengaruhi variabel Y apabila nilai b1 dan
b2 tidak sama dengan nol.

Hipotesis:
H0 : b1 = b2 = 0
H1 : b1 ≠ b2 ≠ 0

Copyright by Isbandriyati
Jens Martensson
Mutmainah 2021 4
2. Menentukan daerah keputusan
Daerah keputusan diketahui dengan menggunakan tabel F. Untuk mencari nilai F, perlu diketahui derajat
bebas pembilang dan penyebut serta taraf nyata. Diketahui ada tiga variabel yaitu Y, X1, dan X2, jadi k = 3,
sedangkan jumlah n = 10. Jadi derajat bebas pembilang k – 1 = 3 – 1 = 2, sedangkan derajat bebas penyebut
n – k = 10 – 3 = 7, dengan taraf nyata 5%. Nilai F-tabel dengan derajat pembilang 2, penyebut 7 dan taraf
nyata 5% adalah 4,74

Derajat bebas pembilang


1 2 3 4 5 … 120 
1 161 200 216 225 230 … 253 254
2 18,5 19,0 19,2 19,2 19,3 … 19,5 19,5
3 10,1 9,55 9,28 9,12 9,01 … 8,55 8,53
4 7,71 6,94 6,59 6,39 6,26 … 5,66 5,63
5 6,61 5,79 5,41 5,19 5,05 … 4,40 4,37
6 5,99 5,14 4,76 4,53 4,39 … 3,70 3,67
7 5,59 4,74 4,35 4,12 3,97 … 3,27 3,23
… … … … … … … … …
 3,84 3,00 2,60 2,37 2,21 … 1,22 1,00

Copyright by Isbandriyati
Jens Martensson
Mutmainah 2021 5
3. Menentukan nilai F-hitung
Nilai F-hitung diperoleh melalui rumus:
R2 /(k − 1)
F=
(1− R2 ) /(n − 3)

Dari soal diketahui bahwa R2 = 0,933 dan n= 10, sehingga nilai F-hitung adalah:

0,933 /(3 − 1)
F= = 0,4665 / 0,0096 = 48,73881
(1− 0,933) /(10 − 3)

Copyright by Isbandriyati
Jens Martensson
Mutmainah 2021 6
4 . Menentukan daerah keputusan

F-Hitung= 48,74

F-Tabel=4,74

Copyright by Isbandriyati
Jens Martensson
Mutmainah 2021 7
5. Memutuskan Hipotesis/Kesimpulan
Nilai F hitung > F table berada di daerah terima H1. Ini menunjukkan bahwa terhadap cukup
bukti untuk menolak H0 dan menerima H1. Kesimpulan dari diterima H1 adalah nilai koefisien
regresi tidak sama dengan nol, dengan demikian variable bebas dapat menerangkan variable
terikat, atau dengan kata lain variable bebas, yaitu X1 dan X2 secara bersama-sama
berpengaruh nyata terhadap variable terikatnya (Y), yaitu permintaan minyak goreng

Copyright by Isbandriyati
Jens Martensson
Mutmainah 2021 8
UJI PARSIAL
UJI t

Copyright by Isbandriyati
Jens Martensson
Mutmainah 2021 9
Uji Signifikansi Parsial

Merumuskan Hipotesa
Hipotesa yang ingin diuji apakah variable bebas secara parsial berpengaruh
Langkah 1 nyata terhadap variable terikatnya. Hipotesa tersebut dapat dirumuskan sebagai
berikut:
H o : B1 = 0 H0 : B2 = 0
H 1 : B1 ≠ 0 H2 : B2 ≠ 0

Copyright by Isbandriyati
Jens Martensson
Mutmainah 2021 10
Menentukan daerah kritis
Langkah 2 Daerah kritis ditentukan oleh nilai t-table dengan derajt bebas n-k, dan taraf
nyata α. Untuk kasus ini derajat bebasnya adalah n-k=10-3=7, taraf nyata 5%.
Dengan uji dua arah , maka nilai t-tabel 2,36.

Taraf Nyata
0,25 0,10 0,05 0,025 0,01 0,005
1 1,00 3,08 6,31 12,71 31,82 63,06
2 0,82 1,89 2,92 4,30 6,98 9,92

Derajat Bebas
3 0,76 1,64 2,35 3,18 4,54 5,84
4 0,74 1,53 2,13 2,78 3,75 4,60
5 0,73 1,48 2,02 2,57 3,36 4,03
6 0,72 1,44 1,94 2,45 3,14 3,71
7 0,71 1,41 1,89 2,36 3,00 3,50

α 0,67 1,28 1,64 1,96 2,33 2,58

Copyright by Isbandriyati
Jens Martensson
Mutmainah 2021 11
Menentukan Nilai t-hitung
b−B
t-hitung =
Langkah 3 Sb

Nilai t hitung untuk b1

b−B −1,015 −0
t-hitung = = = −1,750
Sb 0,58

Nilai t hitung untuk b2


b−B −0,410 −0
t-hitung = = = −2,637
Sb 0,1558

Copyright by Isbandriyati
Jens Martensson
Mutmainah 2021 12
Langkah 4 Menentukan daerah keputusan
Daerah keputusan untuk menerima H0 atau menolak H0 dengan derajat bebas
7 dan taraf nyata 5% untuk uji dua rah adalah sebagai berikut:

-2,637 -2,36 -1,750 2,36

Copyright by Isbandriyati
Jens Martensson
Mutmainah 2021 13
Langkah 5 Menentukan Keputusan
Nilai t-hitung untuk koefisien regresi b1 sebesar -1,750 dan berada di daerah
terima H0. ini menunjukkan bahwa koefisien regresi tidak berbeda dengan
nol atau variable X1 tidak berpengaruh nyata terhadap Y.
Nilai t-hitung untuk koefisien regresi b2 sebesar -2,637 dan berada di daerah
tolak H0. Ini menunjukkan bahwa koefisien regresi berbeda dengan nol, atau
variable X2 berpengaruh nyata terhadap Y.

Copyright by Isbandriyati
Jens Martensson
Mutmainah 2021 14

Anda mungkin juga menyukai