Anda di halaman 1dari 5

Kajian Pustaka

Van Peursem (2005) isu-isu yang berkaitan dengan efektivitas auditor layak untuk
menjadi perhatian, audit internal yang efektif adalah fungsi penting dalam memberikan
informasi independen yang diperlukan dalam membantu organisasi untuk meningkatkan
pengendalian, manajemen risiko dan proses tata kelola. Dengan demikian, memahami faktor-
faktor yang menentukan efektivitas IA adalah penting. Efektivitas merupakan unsur pokok
untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan dalam setiap organisasi (Judistira,
2013).

Rockart (1995) dalam Jurnaili (2005) menyatakan bahwa teknologi informasi


merupakan sumber daya keempat setelah sumber daya manusia, sumber daya uang, dan
sumber daya mesin yang digunakan untuk membentuk dan mengoperasikan organisasi.
Terlebih lagi pada era digital seperti saat ini penggunaan teknologi informasi menjadi salah
satu cara efektif agar sebuah organisasi memiliki keunggulan yang dapat mempermudah
mereka dalam mencapai tujuannya.

Meskipun dengan adanya teknologi informasi yang begitu maju, namun tujuan dan
lingkup keseluruhan suatu audit tidak akan berubah meskipun dilakukan dalam lingkungan
sistem informasi yang terkomputerisasi. Akan tetapi, dalam penerapannya mungkin akan
mengharuskan auditor untuk memahami teknik audit dengan menggunakan komputer atau
dikenal dengan istilah Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) atau Computer Assisted
Audit Techniques (CAAT), yang digunakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
dalam proses audit (IAI, 2009).

Pembahasan
Teknologi informasi yang begitu pesat telah memberi pengaruh yang sangat
signifikan terhadap dunia akuntansi. Hal tersebut dapat dilihat dari pemrosesan data yang
mengalami perubahan, dimana sebelumnya menggunakan sistem manual, saat ini berubah
menjadi sistem yang terkomputerisasi. Sistem informasi akuntansi yang berbasis komputer
dirancang untuk mengubah data dalam akuntansi menjadi informasi. Dengan kata lain proses
tersebut merupakan bagian dari rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan dan
diproses menjadi informasi, untuk kemudian didistribusikan kepada para pengguna yang
berkepentingan. Informasi adalah salah satu sumber daya vital untuk keberlangsungan hidup
sebuah organisasi.
Kell (2001) dalam Sasongko (2008) menjelaskan manfaat dari penerapan sistem
teknologi informasi, antara lain:

1. Penerapan sistem teknologi informasi dapat memberikan pengolahan data yang


konsisten dibandingkan dengan sistem manual karena terdapat keanekaragaman
pengolahan transaksi dengan sistem pengendalian yang sama.
2. Pelaporan akuntansi yang menggunakan komputer dapat meningkatkan efektivitas
manajemen perusahaan dalam menganalisis, mensupervisi, dan mereview kegiatan
operasional perusahaan.
Maharsi (2000) menyatakan bahwa hadirnya teknologi informasi mampu
meringankan aktivitas organisasi yang kompleks serta menghasilkan informasi yang lengkap,
relevan, dapat dipercaya & dipahami, tepat waktu, dan teruji dalam rangka perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan.

Adamrah Amran (2001) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa penerapan sistem


informasi dan teknologi dapat mempengaruhi efektivitas operasi suatu organisasi. Oleh
karena itu, audit atas sistem informasi dan teknologi perlu dilakukan oleh seorang auditor
guna menilai efisiensi dan efektivitas dari penerapan sistem tersebut.

Perkembangan teknologi telah berdampak besar pada proses audit. Auditor internal
modern harus mengetahui bagaimana data berawal, bagaimana proses pengolahannya, dan
dimana letak risiko keamanannya. Dengan semakin banyaknya prosedur audit tradisional
yang diganti dengan pemrosesan data elektronik, semua auditor internal membutuhkan paling
tidak beberapa keahlian. Pengamanan data telah menjadi risiko yang besar yang dihadapi
oleh organisasi modern (Sawyer 2005:32).

Melihat besarnya pengaruh teknologi sistem informasi pada dunia akuntansi,


pemerintah pusat dan pemerintah daerah pun telah memutuskan adanya kewajiban
pemanfaatan teknologi yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005
Tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah. Dalam rangka mewujudkan akuntabilitas dan
transparasi dalam instansi pemerintahan, penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi
telah menjadi suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, untuk membantu pengolahan data yang
lebih cepat, efektif dan efesien.

Di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik pemanfaatan teknologi


informasi dalam membantu urusan administrasi pemerintah dapat dilihat dalam Renja
Inspektorat Kabupaten Gresik. Dimana pada poin tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh
Inspektorat Kabupaten Gresik, yaitu meningkatnya efektivitas pengawasan terhadap
pengelolaan keuangan daerah, salah satu indikator keberhasilannya adalah cakupan
kelengkapan kerja perencanaan dan pelaporan Audit berupa Komputer/Laptop dan Sistem
Informasi Pengawasan. Bahkan Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik juga memiliki
anggaran dana untuk biaya perawatan peralatan kantor, yakni komputer, yang digunakan
untuk membantu segala proses audit di pemerintahan. Hal tersebut menunjukkan bahwa
Pemerintah Kabupaten Gresik menyadari betul bahwa penggunaan teknologi telah memberi
pengaruh besar dalam efektivitas proses audit mereka.

Tabel : alokasi per

Target Realisasi
No. Sasaran (Rp.) Rp. %
Meningkatkan Tindak Lanjut
Hasil Audit dan Aduan
1 Masyarakat 2.977.912.500 2.565.000.034 86,13

Meningkatkan Kapabilitas APIP


2 196.080.000 85.657.041 43,68
dalam layanan konsultasi
Meningkatkan Pengendalian Intern
Pemerintah di SKPD melalui
3 pelaksanaan SPIP 798.370.200 666.920.450 83,54
Diharapkan dengan adanya pemanfaatan teknologi di bidang pemerintahan, di
lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik khususnya, dapat meningkatkan efektifitas,
produktivitas dan kualitas pelayanan instansi tersebut. Karena dengan memanfaatkan
teknologi secara efektif, maka akan ada peningkatan kinerja. Hal ini sesuai dengan model
penerimaan teknologi (technology acceptance model/TAM). TAM (Technology Acceptance
Model) yang menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan
kinerja. Kinerja berhubungan dengan pencapaian serangkaian tugas-tugas yang dilaksanakan
oleh karyawan atau pegawai didalam organisasi pemerintahan tersebut (Thai FJ ; 2002 dalam
Vina, 2008).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil evaluasi model penelitian dan pengujian hipotesis yang dilakukan dalam
penelitian ini, maka menghasilkan kesimpulan, bahwa Dengan memahami suatu gejala
kecurangan (Red Flags) auditor di pemda dapat identifikasikan suatu kondisi kecurangan atau
fraud yang dapat memungkinan besar akan terjadi suatu kecurangan yang tidak di inginkan.
Dan juga peningkatan SDM dan teknologi merupakan salah satu faktor penting dalam mewujudkan
efektivitas audit internal di Kabupaten Gresik.

Saran

Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil analisis ini diharapkan bisa menemukan dan membahas faktor-faktor lain yang dapat
meningkatkan efektifitas pengendalian internal pemerintah terhadap pencegahan fraud pada
pemerintah daerah (studi kasus Gresik/ Bangkalan).

Referensi

Amran Adamrah. 2001. “Pentingnya Pemahaman Atas Struktur Pengendalian Intern Dalam
Melaksanakan Audit Sistem Informasi Teknologi”, Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Trisakti. Jakarta.

Dewi Pebriyani. 2012. “Pengaruh Pengawasan Keuangan Daerah dan Pemanfaatan


Teknologi Informasi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah
Daerah”. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Padang.

Dian Safitri. 2011. “Analisis Pengaruh Pengalaman, Keahlian, dan Pemanfaatan Teknologi
Informasi Terhadap Kualitas Hash, Audit Internal”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Irine Chintya. 2010. “Pengaruh Pemanfaataan Teknologi Informasi dan Sistem


Pengendalian Intern Pemerintah Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah di Kota
Solok”. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Padang.

Leardo Arles, Rita Anugrah & Andreas. 2017. “Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi
Efektivitas Audit Internal : Peran Penting Dukungan Manajemen”. Fakultas Ekonomi
Universitas Riau.

Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 Tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah

Rencana Kerja Inspektorat Kabupaten Gresik Tahun 2016

Vina Novita. 2008. “Pengaruh Pengetahuan Teknologi Informasi, Pemanfaatan Teknologi


Informasi, Faktor Kesesuaian Tugas- Teknologi dan Tingkat Kepercayaan Akuntan
Mengenai Teknologi Sistem Informasi yang baru Terhadap Kinerja Akuntan”.
Universitas Riau. Pekanbaru.

Anda mungkin juga menyukai