Anda di halaman 1dari 5

Manajemen Strategik adalah sekumpulan keputusan manajerial dan aksipengambilan

keputusan jangka panjang didalam perusahaan.Hal ini termasuk analisis lingkungan


(lingkungan eksternal dan internal), formulasi strategi,implementasi strategi, evaluasi dan
kontrol (Wheelen and Hunger,2012:53).

Wheelen & Hunger (2012) juga menuliskan bahwa sebuah perusahaan umumnya
berkembang melaluli empat fase, yaitu sebagai berikut:

Tahap 1: Basic financial planning, yaitu perencanaan perusahaan yang didasarkan pada
perencanaan keuangan. Secara umum disebut sebagai sistem manajemen
berdasarkan budget. Sistem ini merupakan sistem yang paling tradisional, dan sangat
berorientasi pada jangka pendek, yaitu satu tahun.

Tahap 2: Forecast-based planning, yaitu pengembangan dari sistem di atas, karena


digunakan untuk perencanaan jangka panjang, akibat kelemahan sistem budget yang terbatas
pada jangka pendek. Di sini mulai diperhitungkan kondisi eksternal dengan porsi lebih besar.
Basisnya adalah proyeksi perusahaan di masa mendatang.

Tahap 3: Strategic Planning, yaitu pengembangan dari forecast-based planning, dengan


mempertimbangkan kondisi pasar dan persaingan. Di sini perusahaan sudah
mempertimbangkan bagaimana caranya (strateginya) untuk dapat memenangkan pasar.
Proses formulasi strategi dilakukan pada jajaran manajemen, sementara implementasi dan
pelaksanaan dilakukan oleh jajaran pelaksana. Prosesnya dilakukan secara top-down.

Tahap 4: Strategic Management, yang merupakan pengembangan dari strategic planning. Di


sini masukan dari level bawah juga dipertimbangkan. Prosesnya tidak hanya berkonsentrasi
pada formulasi strategi, namun juga diperhatikan secara seksama proses implementasinya.
Karena berdasarkan pengalaman dengan menggunakan strategic planning, perusahaan sering
kali tidak mencapai tujuannya karena ternyata strategi yang diformulasikan tersebut tidak
diimplementasikan secara efektif.

Model Manajemen Strategi

Model dasar dari manajemen stategis menurut Wheelen dan Hunger (1998 : 8) di
dalam pengembangan manajemen strategiknya memilih empat elemen dasar tahapan proses
sebagaimana yang disebutkan dalam bukunya Manajemen Strategis, yaitu: (1) pengamatan
lingkungan, (2) perumusan strategi (3) implementasi strategi dan (4) pengendalian 4. Interaksi
keempat elemen tersebut sebagaimana yang dijelaskan dalam gambar berikut ini.

Basic Elements of the Strategic Management Model

gambar 1.1

Gambar di atas dapat dijelaskan bahwa adanya interaksi keempat elemen tersebut,
pada level korporasi, bahwa proses manajemen strategis meliputi aktivitas-aktivitas mulai
dari pengamatan lingkungan sampai evaluasi kinerja. Manajemen mengamati lingkungan di
bagi menjadi dua yaitu internal dan external, dimana lingkungan internal untuk melihat
kekuatan dan kelemahan dan lingkungan eksternal untuk melihat peluang dan ancaman.
Faktor yang paling penting untuk masa depan perusahaan disebut faktor strategis yang
diringkas dengan singkatan SWOT yang berarti Strenghts (kekuatan) Weaknesses
(kelemahan) Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman). Setelah dapat mengidentifikasi
faktor-faktor strategis, dan manajemen mengevaluasi interaksinya serta menentukan misi
perusahaan yang sesuai. Dalam merumuska strategi langkah pertama yang diambil adalah
pernyataan misi, yang berperanan penting dalam menentukan tujuan, strategi dan kebijakan
perusahaan. strategi dan kebijakan Perusahaan dimplementasikan melalui program, anggaran
dan prosedur, dan tahaap akhir adalah evaluasi kinerja dan umpan balik untuk memastikan
tepatnya pengendalian aktivitaas perusahaan.

Proses pengembangan model manajemen strategik Wheelen dan Hunger secara


berkelanjutan dan detail terangkum dalam gambar 1.2. berikut ini:

Gambar 1.2: Model Manajemen Strategis

4. Hunger J.David & Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis, 2003,Yogyakarta, Penerbit ANDI Yogyakarta. Hlm. 9
dalamIsmail budiarto

Tahapan- tahapan model manajemen strategis Wheelen dan Hunger (2008)

A. Pengamatan Lingkungan (Environmental Scanning)


Environmental Scanning (pengamatan lingkungan) adalah merupakan suatu proses
pemantauan/ memonitor, evaluasi, dan penyebaran/ mencari informasi dari lingkungan
eksternal maupun internal bagi orang-orang penting dalam perusahaan.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor strategis elemen-elemen
eksternal dan internal yang akan menentukan masa depan perusahaan. Penyusunan
strategi, khususnyanya perencanan strategi atau perencanaan jangka panjang yang
biasanya berkaitan dengan visi, misi, dan kebijakan suatu intansi / perusahaan. Cara
paling sederhana untuk melakukan pengamatan lingkungan adalah melalui analisis
SWOT. SWOT adalah akronim yang digunakan untuk
menggambarkan Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) internal dari suatu
instansi, serta Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) yang merupakan faktor
strategis untuk perusahaan tertentu.
  Lingkungan eksternal terdiri dari variable (Opportunities dan Threat) yang berada di
luar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian jangka pendek dari
manajemen puncak. Lingkungan eksternal terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan kerja
dan lingkungan sosial. Variabel-variabel ini membentuk konteks di mana perusahaan
berada.

Gambar 1.3 : Environmental Variables

Kegiatan ini diatas pemindaian lingkungan terhadap lingkungan eksternal peusahaan


yang dikelompokkan oleh Wheelen dan Hunger sebagai societal environment dan task
environment.
a.     Societal environment
Societal environment yaitu lingkungan eksternal perusahaan yang tidak dapat
memberi pengaruh terhadap impelementasi sterategi perusahaan dalam jangka
pendek, tetapi akan mempengaruhi keberhasilan impelementasi sterategi
perusahaan dalam jangka panjang. Di dalamnya mencakup analisis terhadap
variable-variabel ekonomi, teknologi, politik dan hokum serta sosialnya.
b.    Task Environment
Task environment adalah sebagau elemen atau kelompok lingkungan eksternal
perusahaan yang dipengaruhi secara langsung oleh tindakan perusahaan dan oleh
karenanya akan memengaruhi perusahaan. Termasuk kedalam task environment
anatara lain: para pemasok, para pelanggan, para pesaing, komunikasi local,
kelompok kepentingan khusus, assosiali perdagangan dan pemerintah.

B. Formulasi Strategi (Strategy Formulation)
Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk pengelolaan
peluang dan ancaman lingkungan yang efektif, dengan mempertimbangkan kekuatan dan
kelemahan perusahaan (SWOT). Ini termasuk mendefinisikan misi perusahaan, menentukan
tujuan yang dapat dicapai, mengembangkan strategi, dan menetapkan pedoman kebijakan.
a. Misi
Misi organisasi adalah alasan atau tujuan mengapa organisasi tersebut   berdiri atau
ada. Pernyataan misi organisasi yang disusun dengan baik, mengidentifikasikan
tujuan mendasar dan yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain,
dan mengidentifikasi jangkauan operasi perusahaan dalam produk yang ditawarkan
dan pasar yang dilayani. Misi mengembangkan harapan pada karyawan dan
mengkomunikasikan   pandangan umum untuk kelompok pemegang saham utama
dalam   lingkungan kerja perusahaan.  Misi dapat ditetapkan secara sempit
(menegaskan secara jelas bisnis utama organisasi) ataupun secara luas (membatasi
jangkauan aktivitas    perusahaan yang berhubungan dengan produk atau jasa yang
ditawarkan.)
b. Tujuan
Tujuan adalah hasil akhir aktivitas sebuah perencanaan. Tujuan merumuskan apa
yang akan diselesaikan dan kapan akan diselesaikan, dan sebaiknya diukur jika
memungkinkan. Pencapaian tujuan perusahaan merupakan hasil dari penyelesaian
misi.
c. Strategi
 Strategi perusahaan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang
bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan
memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan keterbatasan bersaing5.
d. Kebijakan
Kebijakan menyediakan pedoan luas untuk pengambilan keputusan organisasi secara
keseluruhan. Kebijakan juga merupakan pedoman luas yang menghubungkan
perumusan strategi dan implementasi. Kebijakan-kebijakan tersebut diinterpretasi
dan diimplementasi melalui strategi dan  tujuan divisi masing-masing. Divisi-divisi
kemudian akan mengembangkan kebijakannya sendiri, yang akan menjadi pedoman
bagi wilayah fungsionalnya untuk diikuti.

C.           Impelementasi Strategi (Strategy Impelementation)
Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan
kebijakan terhadap tindakan melalui perkembangan program, anggaran, dan prosedur.
Proses ini mungkin melibatkan perubahan dalam budaya keseluruhan, struktur, dan / atau
sistem manajemen dari seluruh organisasi. Kecuali ketika perubahan drastis di seluruh
perusahaan diperlukan, namun, implementasi strategi biasanya dilakukan oleh manajer
tingkat menengah dan bawah, dengan ditinjau oleh manajemen puncak. Sering kali disebut
sebagai perencanaan operasional, biasnya melibatkan keputusan sehari-hari dalam alokasi
sumber daya:
a. Program
Program adalah pernyataan aktivitas-aktivitas atau langkah-langkah  yang
diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali pakai. Program melibatkan
restrukturisasi perusahaan, perubahan budaya internal  perusahaan atau awal dari
suatu usaha penelitian baru.
b. Anggaran
Anggaran adalah program yang dinyatakan dalam bentuk satuan uang, setiap
program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya yang dapat digunakan oleh
manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan. 
c.  Prosedur
Prosedur disebut juga dengan standard operating procedures (SOP) adalah sistem
langkah-langkah atau teknik-teknik yang berurutan yang menggambarkan secara
rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaan   diselesaikan. Prosedur secara khusus
merinci berbagai aktivitas yang harusdikerjakan untuk menyelesaikan program-
program perusahaan.

D. Evaluasi dan Kontrol (Evaluation And Control)


Evaluasi dan kontrol adalah merupakan proses yang melaluinya dalam aktivitas-
aktivitas perusahaan, hasil kinerja dimonitor dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan
kinerja yang diinginkan. Para manajer di semua level menggunakan informasi hasil kinerja
untuk melakukan tindakan perbaikan dan memecahkan masalah. Evaluasi merupakan elemen
utama yang terakhir dalam manajemen strategi, ini dapat menunjukkan secara tepat
kelemahan-kelemahan dalam implementasi strategi sebelumnya dan mendorong proses
keseluruhan untuk dimulai kembali.

DFATAR PUSTAKA
Budiartho, I. (2019, 10 Maret). Strategic Management (Wheelen & Hunger). Blogspot.com.
https://ismailbudiartho.blogspot.com. (diakses tanggal 1 Desember 2021)
Rahamat, L. (2017, 3 April). Strategic Management (Wheelen and Hunger). .wordpress.com.
https://laoderahmatprustaman.wordpress.com. (diakses tanggal 1 Desember 2021)
Wheelen, T.L. dan Hunger, J.D. (2012). Strategic Management and Bussiness Policy:
Toward Global Sustainability (13th Edition). New York: Pearson.

Anda mungkin juga menyukai