Wheelen & Hunger (2012) juga menuliskan bahwa sebuah perusahaan umumnya
berkembang melaluli empat fase, yaitu sebagai berikut:
Tahap 1: Basic financial planning, yaitu perencanaan perusahaan yang didasarkan pada
perencanaan keuangan. Secara umum disebut sebagai sistem manajemen
berdasarkan budget. Sistem ini merupakan sistem yang paling tradisional, dan sangat
berorientasi pada jangka pendek, yaitu satu tahun.
Model dasar dari manajemen stategis menurut Wheelen dan Hunger (1998 : 8) di
dalam pengembangan manajemen strategiknya memilih empat elemen dasar tahapan proses
sebagaimana yang disebutkan dalam bukunya Manajemen Strategis, yaitu: (1) pengamatan
lingkungan, (2) perumusan strategi (3) implementasi strategi dan (4) pengendalian 4. Interaksi
keempat elemen tersebut sebagaimana yang dijelaskan dalam gambar berikut ini.
gambar 1.1
Gambar di atas dapat dijelaskan bahwa adanya interaksi keempat elemen tersebut,
pada level korporasi, bahwa proses manajemen strategis meliputi aktivitas-aktivitas mulai
dari pengamatan lingkungan sampai evaluasi kinerja. Manajemen mengamati lingkungan di
bagi menjadi dua yaitu internal dan external, dimana lingkungan internal untuk melihat
kekuatan dan kelemahan dan lingkungan eksternal untuk melihat peluang dan ancaman.
Faktor yang paling penting untuk masa depan perusahaan disebut faktor strategis yang
diringkas dengan singkatan SWOT yang berarti Strenghts (kekuatan) Weaknesses
(kelemahan) Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman). Setelah dapat mengidentifikasi
faktor-faktor strategis, dan manajemen mengevaluasi interaksinya serta menentukan misi
perusahaan yang sesuai. Dalam merumuska strategi langkah pertama yang diambil adalah
pernyataan misi, yang berperanan penting dalam menentukan tujuan, strategi dan kebijakan
perusahaan. strategi dan kebijakan Perusahaan dimplementasikan melalui program, anggaran
dan prosedur, dan tahaap akhir adalah evaluasi kinerja dan umpan balik untuk memastikan
tepatnya pengendalian aktivitaas perusahaan.
4. Hunger J.David & Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis, 2003,Yogyakarta, Penerbit ANDI Yogyakarta. Hlm. 9
dalamIsmail budiarto
B. Formulasi Strategi (Strategy Formulation)
Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk pengelolaan
peluang dan ancaman lingkungan yang efektif, dengan mempertimbangkan kekuatan dan
kelemahan perusahaan (SWOT). Ini termasuk mendefinisikan misi perusahaan, menentukan
tujuan yang dapat dicapai, mengembangkan strategi, dan menetapkan pedoman kebijakan.
a. Misi
Misi organisasi adalah alasan atau tujuan mengapa organisasi tersebut berdiri atau
ada. Pernyataan misi organisasi yang disusun dengan baik, mengidentifikasikan
tujuan mendasar dan yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain,
dan mengidentifikasi jangkauan operasi perusahaan dalam produk yang ditawarkan
dan pasar yang dilayani. Misi mengembangkan harapan pada karyawan dan
mengkomunikasikan pandangan umum untuk kelompok pemegang saham utama
dalam lingkungan kerja perusahaan. Misi dapat ditetapkan secara sempit
(menegaskan secara jelas bisnis utama organisasi) ataupun secara luas (membatasi
jangkauan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan produk atau jasa yang
ditawarkan.)
b. Tujuan
Tujuan adalah hasil akhir aktivitas sebuah perencanaan. Tujuan merumuskan apa
yang akan diselesaikan dan kapan akan diselesaikan, dan sebaiknya diukur jika
memungkinkan. Pencapaian tujuan perusahaan merupakan hasil dari penyelesaian
misi.
c. Strategi
Strategi perusahaan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang
bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan
memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan keterbatasan bersaing5.
d. Kebijakan
Kebijakan menyediakan pedoan luas untuk pengambilan keputusan organisasi secara
keseluruhan. Kebijakan juga merupakan pedoman luas yang menghubungkan
perumusan strategi dan implementasi. Kebijakan-kebijakan tersebut diinterpretasi
dan diimplementasi melalui strategi dan tujuan divisi masing-masing. Divisi-divisi
kemudian akan mengembangkan kebijakannya sendiri, yang akan menjadi pedoman
bagi wilayah fungsionalnya untuk diikuti.
C. Impelementasi Strategi (Strategy Impelementation)
Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan
kebijakan terhadap tindakan melalui perkembangan program, anggaran, dan prosedur.
Proses ini mungkin melibatkan perubahan dalam budaya keseluruhan, struktur, dan / atau
sistem manajemen dari seluruh organisasi. Kecuali ketika perubahan drastis di seluruh
perusahaan diperlukan, namun, implementasi strategi biasanya dilakukan oleh manajer
tingkat menengah dan bawah, dengan ditinjau oleh manajemen puncak. Sering kali disebut
sebagai perencanaan operasional, biasnya melibatkan keputusan sehari-hari dalam alokasi
sumber daya:
a. Program
Program adalah pernyataan aktivitas-aktivitas atau langkah-langkah yang
diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali pakai. Program melibatkan
restrukturisasi perusahaan, perubahan budaya internal perusahaan atau awal dari
suatu usaha penelitian baru.
b. Anggaran
Anggaran adalah program yang dinyatakan dalam bentuk satuan uang, setiap
program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya yang dapat digunakan oleh
manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan.
c. Prosedur
Prosedur disebut juga dengan standard operating procedures (SOP) adalah sistem
langkah-langkah atau teknik-teknik yang berurutan yang menggambarkan secara
rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan. Prosedur secara khusus
merinci berbagai aktivitas yang harusdikerjakan untuk menyelesaikan program-
program perusahaan.
DFATAR PUSTAKA
Budiartho, I. (2019, 10 Maret). Strategic Management (Wheelen & Hunger). Blogspot.com.
https://ismailbudiartho.blogspot.com. (diakses tanggal 1 Desember 2021)
Rahamat, L. (2017, 3 April). Strategic Management (Wheelen and Hunger). .wordpress.com.
https://laoderahmatprustaman.wordpress.com. (diakses tanggal 1 Desember 2021)
Wheelen, T.L. dan Hunger, J.D. (2012). Strategic Management and Bussiness Policy:
Toward Global Sustainability (13th Edition). New York: Pearson.