Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 1 PENGANGGARAN/EKMA4570

Nama : Muhammad Hamdan Samad


NIM : 041385391

1. Uraikan tujuan dari dilakukannya penyusunan perencanaan bisnis!


2. Perumusan strategi dilakukan dengan melakukan empat langkah utama.
Jelaskan!
3. Jelaskan kegiatan yang harus dilakukan dalam melakukan perencanaan
strategik!
4. Jelaskan 4 jenis pendekatan dalam penyusunan anggaran!

Jawaban.

1. Tujuan dari dilakukannya penyusunan perencanaan bisnis.

Sebagai rencana tindakan (action plan)

Perencanaan bisnis dapat membantu seluruh elemen dalam


perusahaan untuk bekerja dan mengambil tindakan terkait dengan bisnis
perusahaan. Perusahaan mungkin sudah lama berencana untuk memulai
bisnis baru, tetapi proses untuk memulai bisnis baru mungkin tampak seperti
sesuatu yang melelahkan, sulit dan sangat kompleks. Untuk mengatasi
permasalahan semacam itu, lebih muda bagi pihak managemen untuk,
menyampaikan rencananya kepada seluruh elemen dalam perusahaan
melalui rencana bisnis yang matang.

Rencana bisnis akan membantu mengembangkan proses


pengembangan bisnis menjadi bagian-bagian kecil yang lebih jelas. Memecah
proses menjadikan masalah pengembangan bisnis yang besar dapat
dianggap sebagai rangkaian urutan masalah-masalah sederhana.
Pemecahan permasalahan yang kecil berkaitan dengan pemecahan
permasalahan lebih besar. Jadi, menyusun perencanaan bisnis akan sangat
membantu manajemen dalam mengambil keputusan dan atau tindakan bisnis
dengan membagi masalah menjadi permasalahan yang lebih sederhana.

Sebagai road map perusahaan

Pada permulaan usaha, perencanaan bisnis adalah alat yang sangat


berguna untuk memastikan kegiatan usaha berada pada arah yang diinginkan
(perorangan maupun perusahaan ). Dalam kegiatan rutin bisnis, sangat
mungkin bagi seseorang untuk kehilangan arah usaha untuk mencapai tujuan
yang ingin dicapai. Rencana bisnis juga membantu perusahaan untuk tetap
fokus dalam arah yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Perencanaan bisnis juga membantu pihak yang berkepentingan
memahami visi dan misi perusahaan.

Sebagai alat penjualan


Hal yang terpenting untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan
adalah dari kegiatan menjual barang atau jasa. Oleh karena itu, tujuan
penyusunan perencanaan bisnis sebagai alat penjualan menjadi sesuatu
yang penting pula. Perencanaan penjualan yang terlihat menguntungkan dan
dalam jangka waktu lama akan menarik perhatian pihak-pihak yang
direncanakan dapat menjalin kerja sama. Selain itu, perencanaan penjualan
yang baik akan menjadi pertimbangan khusus bagi calon kreditur untuk
memberikan pinjaman.

2. Empat langkah utama perumusan strategis.

Analisis lingkungan internal dan eksternal:

Tahap ini melibatkan analisis lingkungan internal dan eksternal


organisasi untuk memahami kekuatan dan kelemahan organisasi serta
peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal. Analisis internal melibatkan
evaluasi aset, sumber daya, kemampuan, dan keterampilan organisasi.
Sedangkan analisis eksternal mencakup faktor-faktor seperti pasar, pesaing,
peraturan, dan tren industri.

Analisis lingkungan internal dan eksternal bertujuan untuk memahami


kekuatan dan kelemahan organisasi, serta peluang dan ancaman dari
lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi organisasi. Analisis
lingkungan internal meliputi identifikasi dan evaluasi aset, sumber daya,
kemampuan, dan keterampilan organisasi.

Analisis lingkungan eksternal meliputi faktor-faktor seperti pasar,


pesaing, peraturan, dan tren industri yang dapat mempengaruhi kinerja
organisasi. Analisis ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai
metode dan alat analisis seperti analisis SWOT, analisis PESTEL, dan
analisis lima kekuatan Porter.

Penetapan tujuan dan strategi:

Setelah memahami lingkungan internal dan eksternal, langkah


berikutnya adalah menetapkan tujuan jangka panjang dan strategi untuk
mencapainya. Tujuan dan strategi harus didasarkan pada kekuatan
organisasi dan peluang eksternal, serta mempertimbangkan keterbatasan dan
tantangan.

Penetapan tujuan dan strategi melibatkan penetapan tujuan jangka


panjang organisasi dan strategi untuk mencapainya. Tujuan dan strategi
harus didasarkan pada hasil analisis lingkungan internal dan eksternal serta
mempertimbangkan kekuatan organisasi dan peluang eksternal. Tujuan dan
strategi harus juga dapat diukur dan spesifik untuk memudahkan evaluasi dan
pengawasan. Beberapa contoh strategi yang dapat digunakan adalah strategi
diferensiasi, strategi fokus, dan strategi integrasi vertikal.
Implementasi strategi:

Implementasi strategi melibatkan pengalokasian sumber daya dan


pelaksanaan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Tahap ini melibatkan perencanaan dan koordinasi aktivitas
organisasi, serta komunikasi strategi kepada seluruh anggota organisasi.
pengalokasian sumber daya dan pelaksanaan tindakan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Implementasi strategi harus dilakukan dengan terorganisir dan


terstruktur agar dapat mencapai hasil yang optimal. Pengalokasian sumber
daya harus didasarkan pada prioritas dan urgensi serta disesuaikan dengan
sumber daya yang tersedia. Pelaksanaan tindakan harus melibatkan semua
anggota organisasi dan dilakukan dengan terintegrasi.

Evaluasi dan pengawasan:

Tahap terakhir adalah evaluasi dan pengawasan hasil dari implementasi


strategi. Evaluasi dilakukan untuk menilai keberhasilan strategi dan
menentukan apakah perubahan atau perbaikan diperlukan. Pengawasan
dilakukan untuk memantau implementasi strategi dan memastikan bahwa
tujuan tetap dicapai. Langkah-langkah dalam perumusan strategi tersebut
harus dilakukan secara terintegrasi dan saling terkait untuk mencapai hasil
yang optimal.

Evaluasi dilakukan untuk menilai keberhasilan strategi dan menentukan


apakah perubahan atau perbaikan diperlukan. Pengawasan dilakukan untuk
memantau implementasi strategi dan memastikan bahwa tujuan tetap dicapai.
Evaluasi dan pengawasan dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai
metode seperti pengukuran kinerja, analisis tren, dan analisis SWOT.

Dalam perumusan strategi, keberhasilan implementasi strategi sangat


bergantung pada keterlibatan dan dukungan semua anggota organisasi serta
kemampuan organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Oleh karena itu, perumusan strategi harus dilakukan secara terintegrasi dan
melibatkan seluruh anggota organisasi.

3. Kegiatan-kegiatan yang meliputi perencanaan strategik, yaitu :

TRENDWATCHING

Trendwatching adalah kegiatan pengamatan terhadap tren perubahan


kondisi makro dan persaingan industri untuk mengidentifikasi peluang dan
ancaman yang tidak bisa dihindari oleh perusahaan. Hasil identifikasi peluang
dan ancaman digunakan untuk melakukan kegiatan envisioning.
Penalaran logis untuk penetapan usaha adalah sebagai berikut:
berdasarkan analisis terhadap tren perubahan yang terjadi di masyarakat
atau konsumen dan persaingan, perusahaan melakukan identifikasi hasil
analisis untuk menentukan peluang yang akan diambil dan ancaman yang
berpotensi terjadi. Atas dasar identifikasi terhadap tren perubahan lingkungan
makro, industri dan persaingan, maka perusahaan sudah dapat mulai untuk
menentukan visi, misi, tujuan, keyakinan dasar dan nilai dasar perusahaan
Berdasarkan penalaran logis di atas, pengembangan hubungan
tersebut menghasilkan beberapa manfaat sebagai berikut.

1. Perusahaan memiliki kesempatan untuk memperbaiki atau bahkan


mengubah misinya, jika hasil dari kegiatan trendwatching dan analisis SWOT
menunjukan perlu adanya modifikasi. Keadaan semacam itu sangat
diperlukan dalam industri yang berkembang cepat dan kondisi persaingan
sangat ketat. Perusahaan yang memonopoli pasar tidak perlu terlalu fokus
pada keadaan lingkungan makro dan persaingan industri.

2. Perusahaan akan memiliki fleksibilitas lebih tinggi dalam menghadapi


perubahan visi dan misi untuk menyesuaikan diri dengan kondisi makro,
industri dan persaingan, dengan menggunakan dasar penalaran logis di atas,
perusahaan dapat segera mengambil tindakan untuk memanfaatkan peluang
dan mengantisipasi kelemahan yang dimiliki saat ini.

3. Dalam kondisi lingkungan bisnis yang sangat dinamis, keyakinan dasar


perusahaan dapat dengan mudah dan cepat untuk disesuaikan.

Hasil dari kegiatan trendwatching adalah identifikasi tren kondisi


lingkungan makro, persaingan dan industri, dan interpretasi atas hasil analisis
lingkungan makro, industri dan persaingan.

ANALISIS SWOT

Analisis SWOT mengkaji keterkaitan antara kekuatan (strengths),


kelemahan (weaknesses), peluang (opportunity), dan ancaman (threats).
Secara garis besar, analisis SWOT membagi pengkajian menjadi (a) faktor
internal (S dan W) dan (b) faktor eksternal (O dan T) perusahaan. Tujuan dari
pelaksanaan analisis faktor eksternal adalah untuk mempertimbangkan
peluang dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan (dapat jangka pendek
maupun jangka panjang). Sedangkan analisis internal digunakan untuk
mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang saat ini dimiliki oleh
perusahaan untuk dapat mencapai tujuan. Analisis SWOT lazim digunakan
untuk menyusun strategi perusahaan maupun program-program turunan yang
akan dilaksanakan oleh setiap unit.

a. Analisis Faktor Internal


Kondisi internal perusahaan menjadi faktor yang harus
dipertimbangkan dalam penyusunan strategi. Dengan memasukkan faktor
internal sebagai dasar penyusunan strategi diharapkan dapat menghasilkan
set strategi yang terbaik sesuai dengan kemampuan perusahaan. Untuk
dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan sejenis lainnya, penting bagi
perusahaan unutk meningkatkan kemampuan dan kompetensi bagi seluruh
unit dalam perusahaan. Target untuk mencapai peningkatan kepuasan
pelanggan yang terus berubah tanpa disertai dengan peningkatan keahlian
menjadi sulit untuk dilakukan. Analisis kondisi keuangan, daya saing dan
kemampuan teknis operasional akan melengkapi analisis faktor-faktor lain
yang bersifat kualitatif pada bidang-bidang fungsional lainnya.

Analisis internal biasanya dimulai dari pemahaman dari kemampuan


perusahaan dalam mencapai berbagai faktor kuantitafit seperti angka-angka
rasio keuangan, posisi daya saing, banyaknya kapitalisasi pasar,
perkembangan pangsa pasar dan lain sebagainya (disesuaikan dengan
kondisi dan kebijakan perusahaan). Rasio-rasio keuangan yang dianalisis
dengan sempurna (atas beragam penyimpangan) menunjukkan kekuatan dan
kelemahan internal. Atas dasar berbagai kategori pengukuran, termasuk
rasio-rasio keuangan, manager melakukan penilaian kinerja masa lalu. Dalam
pengukuran kinerja, manager biasanya menggunakan perpaduan antara
pengukuran kinerja masa lalu, target saat ini, rata-rata industri dan kinerja
pesaing.

b. Analisis faktor Eksternal

Perpaduan antara analisis SWOT dan balanced scorecard


memberikan gambaran kondisi eksternal dan internal perusahaan yang akan
dikelompokan ke dalam 4 perspektif utama (keuangan, konsumen, proses
serta pembelajaran dan pertumbuhan). Dari sisi perspektif konsumen atau
pelanggan, dapat dianalisis seberapa baik tingkat kepuasan mereka atas
produk yang kita hasilkan dan seberapa baik mereka mengenal dan
mengingat produk yang kita tawarkan. Aspek konsumen dapat dijadikan
masukan atas praktik-praktik yang perlu dilakukan untuk mempertahankan
kesetiaan konsumen untuk terus membeli barang atau jasa yang kita
hasilkan. Perspektif proses dapat memberikan gambaran keunggulan dan
kelemahan kegiatan operasional dalam menciptakan barang dan jasa yang
memiliki nilai-nilai tertentu bagi konsumen.

Perspektif proses dapat digunakan sebagai informasi dalam upaya


meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan biaya, sehingga biaya
operasional dapat diturunkan hingga tingkat yang tidak berdampak pada
penurunan kualitas produk. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan lebih
ditekankan pada sisi kualitas sumber daya manusia. Perspektif pembelajaran
dan pertumbuhan digunakan untuk mengidentifikasi berbagai kompetensi inti
yang saat ini dimiliki setiap individu dalam perusahaan dan kebutuhan
perusahaan sebenarnya dan arah perkembangan kompetensi individu.
Memadukan analisis SWOT dan balanced scorecard memperluas pandangan
pihak managemen dalam melakukan kegiatan analisis dan merumuskan
strategi. Pandangan yang lebih luas dan menyeluruh terhadap berbagai
aspek dalam penentuan strategi akan memberikan pertimbangan lebih baik
kepada manejemen, sehingga strategi yang akan dilakukan lebih terarah.

ENVISIONING

Strategi dapat ditentukan jika managemen puncak benar-benar paham


jenis industri dan bisnis yang dijalani atau yang akan dijalani. Pemahaman
managemen puncak tersebut akan mengarahkan pada visi, misi, keyakinan
dasar, nilai-nilai perusahaan yang akan dijadikan panduan dalam mencapai
visi-misi. Proses dari kegiatan envisioning akan menghasilkan visi, misi,
tujuan, keyakinan dan nilai-nilai dasar. Gambar berikut ini akan menjelaskan
hubungan antara hasil dari proses envisioning.

MISI KEYAKINAN DASAR & NILAI DASAR VISI

Misi dalam hal ini menjelaskan alasan pendirian suatu perusahaan, sedangka
visi adalah gambaran masa depan yang ingin diraih oleh perusahaan.
Keyakinan da merupakan keyakinan terhadap misi dan cara yang ditempuh
untuk mencapai v perusahaan, sedangkan nilai dasar adalah nilai-nilai yang
dipegang oleh seluruh individ dan menjadi panduan bagi individu dalam
memilih alternatif program untuk mencap visi perusahaan. Visi perusahaan
dapat terwujud jika perilaku seluruh elemen dala perusahaan dipacu oleh
keyakinan dasar dan nilai-nilai dasar yang dipegang teguh das telah
terinternalisasi dengan baik.

Proses Envisioning

Proses envisioning dilakukan dengan menggunakan dasar dari analisis


SWOT yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam pelaksanaan proses
envisioing, visi, mis tujuan, keyakinan dasar, dan nilai-nilai perusahaan
dikonfirmasi dan didefinisika kembali. Konfirmasi ulang yang dilakukan dalam
proses ini mengandung makna menegaskan kembali bahwa berdasarkan
hasil analisis SWOT, kelima hal yang disebutkan sebelumnya masih layak
untuk menghadapi perubahan lingkungan bisnis dan persaingan (hasil
trendwatching). Pendifinisian kembali adalah proses untuk menyesuaikan visi,
misi, tujuan, keyakinan dasar dan nilai-nilai perusahaan dengan
menggunakan hasil analisis SWOT agar dapat digunakan untuk memasuki
lingkungan bisnis. Proses konfirmasi dan pendefinisian ulang dilakukan agar
hasil dari analisis SWOT dapat dipergunakan perusahaan untuk
menyesuaikan diri dengan kondisi hasil trendwatching
Visi dan misi dapat diubah berdasarkan kebutuhan perusahaan.
Kondisi bisnis yang relatif stabil, visi dan misi dapat digunakan untuk jangka
waktu yang panjang Sedangkan bagi perusahaan yang bergerak dalam
lingkungan bisnis dan persaingan yang sangat dinamis, visi dan misi hanya
dapat digunakan untuk jangka waktu yang lebih pendek. Hasil trendwatching
dijadikan dasar pengambilan keputusan berubah atau tidaknya visi dan misi
perusahaan. Bagi perusahaan yang berada dalam lingkungan bisnis dan
persaingan yang sangat dinamis, kemampuan dan kejelian managemen
dalam melakukan trendwatching dan kepekaan dalam melakukan envisioning
akan sangat menentukan efektivitas visi dan misi perusahaan. Keselarasan
antara visi, misi dan tren yang terjadi dapat membuat perusahaan tetap
bertahan dan bertumbuh meskipun kondisi lingkungan bisnis dan persaingan
telah bergeser.

PEMILIHAN STRATEGI

Strategi yang terbaik bagi perusahaan diperoleh dari proses pemilihan


strategi yang kondusif. Ketepatan pemilihan strategi menjadi faktor penentu
efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan dalam
kegiatan operasional dalam rangka pencapai visi perusahaan. Dalam
lingkungan bisnis yang sangat dinamis, pemilihan strategi perlu lebih sering
dilakukan. Keputusan perubahan strategi melalui pemilihan strategi tetap
didasarkan atas hasil dari trendwatching. Jika kesimpulan hasil dari kegiatan
trendwatching menyatakan bahwa lingkungan belum berubah secara berarti
atau tidak ada perubahan kondisi lingkungan secara signifikan, maka
managemen tidak perlu terlalu memaksakan diri untuk menggubah strategi
yang sedang dijalankan.

Hasil trendwatching menjadi dasar penyusunan kembali peta kekuatan


dan kelemahan serta persaingan di luar (analisis SWOT) manentukan
kebijakan managemen puncak untuk bertahan pada strategi yang dijalankan
atau memperbaikinya (atau menggantinya). Strategi yang dipilih bukanlah
yang dapat membawa perusahaan menjadi penguasa persaingan, namun
yang paling dapat meningkatkan posisi perusahaan dalam persaingan
dengan ketersediaan sumber daya yang dimiliki (optimalisasi sumber daya).

4. Empat jenis pendekatan dalam penyusunan anggaran

a. Pendekatan Top-down

Perusaha Penganggaran yang dilakukan dengan menggunakan


pendekatan ini dilakukan dan diselesaikan oleh pihak managemen puncak.
Unit-unit organisasi hanya bertuga untuk melaksanakan seluruh rencana,
program dan menyelesaikannya. Bagi yang terdesentralisasi, manajajemen
puncak memberikan pengarahan dan petunj mengenai apa yang diinginkan
oleh perusahaan yang kemudian akan dijabarkan menja sebuah set rencana.
Managemen puncak wajib untuk meninjau dan melakukan tindakan korektif
sebelum sebuah set rencana yang diajukan oleh pimpinan di masing-masing
cabang dilaksanakan.

b. Pendekatan Bottom-up

Penganggaran dengan metode ini didahului dengan pemberian


gambaran sinu dan kondisi yang dihadapi perusahaan kepada seluruh
elemen dalam perusahaan (dapat diwakilkan kepada pimpinan unit). Situasi
dan kondisi yang dihadapi dapat berupa ketersediaan sumber daya,
kemungkinan visi, misi tujuan dan sasaran (jika berubah). Pmpinan puncak
akan memberikan kuasa kepada setiap pimpinan uni untuk menentukan detail
rencana dan kebutuhan sumberdaya yang diperlukan dalam menjalankan
rencana-rencana yang disusunnya. Dalam metode penyusunan anggaran
semacam ini, setiap pimpinan unit akan bekerja sama dengan seluruh
karyawan kunci dalam unitnya untuk membantu menyusun anggaran.
Anggaran yang telah tersusun di setiap unit akan disampaikan kepada
managemen puncak untuk digabungkan dengan hasil dari unit-unit lain.

c. Pendekatan Campuran

Senyatanya, pendekatan yang dilakukan secara murni dengan 2


metode tersebut diatas jarang ditemui. Yang paling sering terjadi di dunia
nyata, adalah perpaduan antara 2 pendekatan tersebut diatas. Pendekatan
semacam ini diinisiasi dengan penyampaian petunjuk perencanaan
perusahaan secara garis besar yang kemudian akan dijabarkan oleh masing-
masing unit. Tiap unit akan menterjemahkan perencanaan dengan
menggunakan kreatifitas setiap unit. Meskipun melibatkan kreatifitas tiap unit,
namun tetap harus berpegang pada aturan perusahaan yang berlaku.

d. Pendekatan Kelompok

Penganggaran dengan metode ini, hanya akan melibatkan sekelompok


tenaga ahli dalam penyusunannya. Penggunaan metode ini dalam sebuah
perusahaan dapat terlihat jelas. Sebuah perusahaan yang menggunakan
metode ini, dapat diketahui dengan cara melihat struktur organisasinya. Jika
dalam struktur organisasi perusahaan terdapat sebuah unit khusus yang
bertugas menyusun anggaran (misal divisi perencanaan) maka bisa
dipastikan bahwa perusahaan menggunakan metode ini dalam penyusunan
anggarannya.

*Referensi :

BMP EKMA4570/PENGANGGARAN Modul 1-4. Universitas Terbuka


David, F. R. (2017). Strategic management: A competitive advantage
approach, concepts and cases. Pearson.

Anda mungkin juga menyukai