Anda di halaman 1dari 11

PERENCANAAN STRATEGIS PEMASARAN PERUSAHAAN

PADA PT. TELKOM INDONESIA

SEMINAR MANAJEMEN PEMASARAN

IQBAL RIFA’I SYAHPUTRA

1711011074

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019
Pengertian Perencanaan Strategis.

       Robbins dan Coulter (2002) dalam Erni dan kurniawan (2005) mendefinisikan perencanaan
adalah sebagai sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi
untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan system
perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan
organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi. Sedangkan strategis adalah rencana
komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi. Tidak hanya sekedar mencapai akan tetapi
dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan strategis adalah suatu rencana
jangka panjang yang bersifat menyeluruh,  memberikan  rumusan  ke  mana  perusahaan  akan 
diarahkan,  dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka
waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.

Perencanaan Strategic (Strategic Plans) juga merupakan suatu proses pemilihan tujuan-tujuan 
organisasi,  penentuan  strategi,  kebijaksanaan,  program-program strategi yang diperlukan
untuk tujuan-tujuan tersebut.
Ada 2 ( dua ) alasan yang menunjukkan pentingnya Perencanaan Strategis :

 Perencanaan strategic  memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk-bentuk


perencanaan lainnya yang harus di ambil.
 Pemahaman  terhadap  perencanaan  strategic  akan  mempermudah   pemahaman bentuk-
bentuk perencaaan lainnya.

    Dengan adanya perencanaan strategis ini maka konsepsi perusahaan menjadi jelas sehingga
akan memudahkan dalam memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat
mengarahkan sumber-sumber organisasi secara efektif. Sehingga dapat  dikatakan  bahwa 
perencanaan  strategi  dapat  menentukan  keberhasilan organisasi atau perusahaan, hal ini
disebabkan karena:

 Perencanaan strategi merupakan tipe perencanaan yang terpenting.


 Melakukan perencanaan strategi berarti menetapkan misi organisasi secara jelas.
 Perencanaan  strategi  memungkinkan  manajer  mempersiapkan  diri  terhadap
kemungkinan terjadinya perubahan pada lingkungan organisasinya

Sifat - sifat Strategis.

Berdasar bahan-bahan dari literatur, dikaji sifat-sifat perencanaan strategis perusahaan dan
kemungkinannya untuk diterapkan dalam perencanaan publik. Secara singkat, kajian ini
menghasilkan temuan bahwa perencanaan strategis perusahaan mempunyai sifat-sifat:

 Berorientasi lebih menuju ke tindakan, hasil, dan implementasi


 Mempromosikan partisipasi yang lebih luas dan beragam dalam proses perencanaannya
 Lebih menekankan pada pemahaman masyarakat terhadap konteks lingkungannya,
mengidentifikasi peluang dan ancaman terhadap masyarakat melalui kajian lingkungan.
 Mengandung perilaku kompetitif (bersaing) di pihak masyarakat.
 Menekankan kajian kekuatan dan kelemahan masyarakat dalam konteks peluang dan
ancaman

     Dari beberapa sifat-sifat rencana strategis tersebut perencanaan strategis berkaitan dengan
perumusan arah pengembangan organisasi ke masa depan, untuk mencapai sasaran-sasaran
jangka panjang dan jangka pendek.

Tingkatan Strategis.  

Dalam buku Erni dan kurniawan Terdapat beberapa macam tingkatan strategis yaitu:

1. Strategis tingkat perusahaan.

Terdapat dua pendekatan dalam melakukan strategi tingkat perusahaan, yakni sebagai berikut:

a. Strategi portofolio.

Strategi portofolio adalah strategi yang dilakukan perusahaan untuk meminimalkan risiko bisnis
yang dijalankannya dengan melakukan investasi di berbagai sector bisnis. Berikut cara yang
dapat dilakukan pada strategi portofolio :

 Pengambilalihan perusahaan tertentu. Strategi ini dilakukan dengan jalan membeli atau
mengambil alih perusahaan-perusahaan lain dalam satu industry tertentu.
 Diversifikasi yang tidak berhubungan. Strategi ini dilakukan dengan jalan membentuk
suatu bisnis pada sector baru atau mengambil alih perusahaan yang berbeda sector
dengan alasan untuk meraih peluang pada sector lain dalam dunia bisnis.
 Penentuan strategi berdasarkan analisis matriks BCG. Matriks BCG (BCG Matrix) adalah
model analisis yang diperkenalkan oleh boston Consulting Group untuk mengetahui
bagaimana posisi perusahaan dalam sector bisnis yang sedang dijalankannya. Dengan
melihat pangsa pasar dan pertumbuhan pasar.

b. Strategi utama.

Strategi utama adalah strategi yang dapat dipilih oleh perusahaan untuk mempertahankan
kegiatan perusahaan dalam jangka panjang. Terdapat beberapa jenis dalam strategi ini yakni :

 Strategi pertumbuhan.
 Strategi kestabilan
 Strategi penghematan.

2. Strategis tingkat bisnis.

Strategi ini dilakukan dalam rangka mempertahankan kemampuan koompetisi dari perusahaan
dibandingkan para pesaingnya pada bisnis yang sama. 
Ada lima factor pendorong kompetisi dari Michael porter, yaitu:

 Pelanggan
 Persaingan dalam bisnis yang sama
 Potensi pendatang baru
 Pemasok Faktor Input
 Perusahaan subtitusi

Strategi yang dilakukan pada tingkat bisnis ada berbagai macam yaitu:

a.Strategi pemosisian
Strategi ini dengan cara bagaimana perusahaan dapat memperoleh perhatian dari pelanggan atau
memenangkan persaingan dengan 3 jenis strategi umum yaitu strategi keunggulan biaya, strategi
diferensiasi, strategi focus.

b. Strategi Penyesuaian
Strategi ini dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk memilih strategi yang paling sesuai ketika
perusahaan berhadapan dengan berbagai perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis yang
sedang dijalankan. Terdapat empat jenis strategi penyesuaian:

 Strategi defenders. Strategi ini bertujuan untuk mempertahankan perusahaan agar tetap
bertahan dalam bisnis.
 Strategi prospectors. Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengejar pertumbuhan
secara lebih agresif.
 Strategi Reactors. Strategi ini bersifat reaktif dan menunggu peluang yang ada.

3. Strategis tingkat fungsional.

Strategi ditingkat fungsional sering kali dinamakan strategi langsung atau direct strategy.hal ini
disebabkan perusahaan cenderung melakukan persaingan pada jenis bisnis tertentu yang sedang
dijalankan. Terdapat dua factor yang menentukan bagaimana strategi fungsional perlu dilakukan
yaitu:

 Kesamaan pasar, kesamaan pasar ini te rkait dengan keadaan persaingan yang sama
antara kedua perusahaan dalam hal meraih pelanggan melalui jenis produk yang
ditawarkan.
 Kesamaan sumber, kesamaan sumber terkait dengan persaingan setiap perusahaan.

Proses Perencanaan Strategis.

Proses perencanaan strategis atau manajemen strategis merupakan proses pengarahan usaha
perencanaan strategis dan menjamin strategi tersebut dilaksanakan dengan baik sehingga
menjamin kesuksesan organisasi dalam jangka panjang. Secara umum proses perencanaan
strategis memuat unsur-unsur:

1. Formulasi Misi dan Tujuan.

Pertanyaan mendasar dalam formulasi misi dan tujuan adalah “Apa usaha    kita?” dan “Apa
usaha kita yang seharusnya?”.

Misi 

Sebuah  misi  perusahaan  adalah  alasan  keberadaan.  Misi  sering diungkapkan dalam
pernyataan misi, yang menyampaikan rasa tujuan proyek kepada karyawan dan citra perusahaan
kepada pelanggan. Dalam perumusan proses strategi, pernyataan misi merupakan suasana hati
perusahaan kemana harus pergi.

Tujuan

Tujuan  adalah  tujuan  konkret  organisasi  berusaha  untuk mencapainya, misalnya, sebuah
target pertumbuhan pendapatan.

2. Pengkajian lingkungan.

Pengkajian lingkungan melibatkan analisis SWOT-penilaian internal terhadap kekuatan dan


kelemahan perusahaan dan penilaian eksternal terhadap peluang dan ancaman yang di hadapi.

a. Penilaian internal.

Ini melibatkan analisis terhadap kekuatan (keahlian, sumber daya dan pencapaian) dan
kelemahan organisasi, memutuskan bagaimana kekuatan dapat di eksploitasi dan kelemahan
dapat diatasi dan menilai pengaruh tindakan yang di usulkan terhadap profitabilitas. 

Analisis tersebut mencakup:

 Keuangan
 SDM
 Pemasaran
 Operasional
 Manajemen

b. Penilaian eksternal.

Ini melibatkan analisis lingkungan di tempat organisasi beroperasi: perekonomian, persaingan,


kebijakan pemerintah dan trend pasar. Sasarannya adalah mengidentifikasi faktor-faktor kunci
bagi keberhasilan dalam pasar saat ini dan peluang untuk secara menguntungkan memasuki
pasar-pasar baru atau memperkenalkan produk-produk baru.
Sebuah analisis eksternal terhadap peluang dan ancaman harus meliputi:

 Faktor-faktor ekonomi: nilai tukar, suku bunga, laju pertumbuhan.


 Trend pasar: perilaku konsumen
 Perubahan teknologi
 Faktor-faktor input: biaya, ketersediaan energi dan bahan baru.

3. Tujuan Jangka Panjang.

Tujuan jangka panjang mempunyai dua makna:

 Mendorong manajer untuk segera melakukan aktivitas sekarang yang perlu dalam rangka
mencapai target 5 tahun ke depan.
 Membantu manajer untuk menimbang dampak dari tindakan sekarang pada kinerja
perusahaan dalam jangka panjang.

4. Penyusunan Strategi.

Begitu gambaran yang jelas tentang perusahaan dan lingkungannya  yang  ada, selanjutnya
menyusun strategi. 

Langkah konkret menyusun strategi yaitu sebagai berikut:

 Menetapkan jenis bisnis dan harapan perusahaan.


 Menterjemahkan visi dan misi ke dalam suatu tujuan strategis yang terukur.
 Menyusun strategi yang tepat untuk mencapai tujuan dan target.
 Melakukan berbagai keputusan taktis dengan efektif dan efisien atas strategi terpilih.
 Melakukan evaluasi terhadap kinerja, penyesuaian terhadap arah, tujuan, strategi dan
pelaksanaannya sesuai dengan situasi terbaru.

Contoh:
Perusahaan memproduksi sirup jeruk yang melibatkan input sebagai pendukung kegiatan
produksi.

5. Perumusan isu - isu strategis.

Isu-isu  strategis  adalah  isu-isu  yang  berkaitan  dengan  keterkaitan  antara organisasi yang
dikaji dengan lingkungannya (internal maupun eksternal) yang isu - isu tersebut banyak
mempengaruhi organisasi tersebut. Maka semua isu strategis adalah penting, tapi tidak semua isu
penting adalah strategis. 

Contoh:
a. Isu strategis: Bagaimana cara menangani limbah produksi agar lingkungan tetap lestari?

1. Masalah
 Volume limbah yang terlalu besar
 Tidak tersedia lagi tempat pembuangan
 Biaya pembuangan yang meningkat dengan cepat

2. Konsekuensi

 Jika perusahaan gagal dalam menangani akan mengakibatkan pencemaran lingkungan.


 Masyarakat sekitar akan unjuk rasa menuntut masalah ini.
 Jika dampak ini berkelanjutan maka masyarakat mendukung atas penutupan perusahaan,
sehingga perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan ekonomi.

6. Pelaksanaan Strategi.

Perencanaan strategi harus dijalankan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 


Contoh:

 Sasaran kebijakan menangani lingkungan


 Limbah sebelum di buang di netralisirkan terlebih dahulu.
 Limbah di recycle menjadi benda yang bermanfaat dan bernilai jual.
 Dinas Perencanaan dan Pembangunan merekomendasikan tempat pembiangan sampah
yang baru.

7. Evaluasi dan Pengendalian Strategis.

Manajer harus selalu mengevaluasi pelaksanaan rencana strategis. Pengendalian strategis


merupakan pengendalian terhadap pelaksanaan rencana strategis. Setelah  diimplementasikan, 
hasil  dari  strategi  perlu  diukur  dan dievaluasi, dengan perubahan yang dibuat seperti yang
diperlukan untuk tetap pada jalur rencana. Sistem kontrol harus dikembangkan dan dilaksanakan
untuk  memfasilitasi  pemantauan  ini.  Standar  kinerja  yang  ditetapkan, performa yang
sebenarnya diukur, dan tindakan yang tepat diambil untuk memastikan keberhasilan.
A.    Deskripsi Perusahaan

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. merupakan BUMN


yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia. Dengan
statusnya sebagai perusahaan milik negara yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham,
pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia sedangkan
sisanya dikuasai oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia
(“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”) dan public
offering without listing (“POWL“) di Jepang.
Layanan telekomunikasi dan jaringan Telkom sangat luas dan beragam meliputi layanan
dasar telekomunikasi domestik dan internasional, baik menggunakan jaringan kabel, nirkabel
tidak bergerak (Code Division Multiple Access atau “CDMA”) maupun Global System for
Mobile Communication (“GSM”) serta layanan interkoneksi antar operator penyedia jaringan. Di
luar layanan telekomunikasi, Telkom juga berbisnis di bidang Multimedia berupa konten dan
aplikasi, melengkapi portofolio bisnis Perusahaan yang disebut TIMES.
Bisnis telekomunikasi adalah fundamental platform bisnis Perusahaan yang bersifat
legency, sedangkan portofolio bisnis lainnya disebut sebagai bisnis new wave yang mengarahkan
Perusahaan untuk terus berinovasi pada produk berbasis kreatif digital. Hal tersebut
mempertegas komitmen Telkom untuk terus meningkatkan pendapatan di dalam situasi
persaingan bisnis di industri ini yang sangat terbuka.
Adalah obsesi Perusahaan untuk secara berkelanjutan membantu mengembangkan
usaha kecil dan menengah menjadi perusahaan dengan skala besar, dengan tetap mengutamakan
peningkatan kesejahteraan masyarakat luas. Selain itu, Perusahaan juga terus melakukan
diversifikasi usaha baik melalui merger ataupun akuisisi.
Saat ini Perusahaan sedang memperkuat fundamental jaringan broadband di kawasan
Indonesia Timur melalui proyek Palapa Ring sehingga dapat mewujudkan jaringan nasional yang
kuat dengan nama Nusantara Super Highway.

B.     Visi
Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan
Telecommunication, Information, Media dan Edutainment (TIME) di kawasanregional.

C.     Misi
1.      Menyediakan layanan Telecommunication, Information, Media dan Edutainment (TIME) yang
berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
2.      Menjaga model pengelolaan korporasi.

D.    Tujuan
Menciptakan posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legency & meningkatkan bisnis new
wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.

E.     Inisiatif Strategis
1.      Mengoptimalkan layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak / Fixed wireline (”FWL”).
2.      Memperkuat dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel tidak bergerak / fixed
wireless access (”FWA”) dan mengelola portofolio nirkabel.
3.      Melakukan investasi pada jaringan broadband.
4.      Mengintegrasi solusi bagi UKM, Enterprise dan berinvestasi di bisnis wholesale.
5.      Mengembangkan layanan Teknologi Informasi termasuk e-payment.
6.      Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.
7.      Berinvestasi pada peluang bisnis international yang strategis.
8.      Mengintegrasikan Next Generation Network (”NGN”) dan OBCE (Operational support
system, Business support system, Customer support system and Enterprise relations
management).
9.      Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.
10.  Melakukan transformasi budaya perusahaan.

F.      Pengelolaan Tata Kelola Perencanaan Perusahaan


Sistem perencanaan Perusahaan disusun untuk memberikan pedoman pada unit-unit kerja di
TELKOM dalam menyusun perencanaan Perusahaan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar
perencanaan Perusahaan dapat dilakukan secara sistematis, lebih mudah, cepat, teratur,
terintegrasi, sesuai visi dan misi Perusahaan, serta dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan
yang telah direncanakan sebelumnya. Model perencanaan Perusahaan terdiri dari 3 (tiga) tahapan
:
1.      Penyelarasan Harapan Pemangku Kepentingan
Tahapan pertama dalam penyusunan rencana strategis Perusahaan ini dilakukan dengan
mengidentifikasi pemangku kepentingan utama dan menganalisa harapan setiap pemangku
kepentingan. Pemangku kepentingan utama TELKOM terdiri dari pemegang saham, pelanggan,
karyawan, masyarakat, pemerintah dan rekan bisnis. Analisis atas harapan pemangku
kepentingan utama tersebut memberikan informasi yang digunakan dalam proses perencanaan
strategis yang akan menentukan strategi dan sasaran Perusahaan. Harapan tersebut berkaitan
dengan: Pemegang saham: pendapatan, profitabilitas,  pertumbuhan, portofolio bisnis;
Pelanggan: produk, time to market, pengiriman, kualitas, jasa, harga, penggunaan, ketersediaan;
Karyawan: keamanan kerja, remunerasi, keterlibatan, loyalitas; kepedulian terhadap lingkungan;
rekan bisnis: kepatuhan terhadap regulasi dan pajak. Harapan-harapan tersebut memerlukan
penyelarasan agar seimbang dan tidak menimbulkan benturan kepentingan satu dengan yang
lainnya.
2.      Perumusan Strategi Perusahaan
Perumusan strategi Perusahaan dimulai dengan penetapan visi dan misi Perusahaan yang
mengacu pada harapan-harapan pemangku kepentingan, analisa kemampuan internal Perusahaan
dan factor-faktor eksternal. Setelah visi dan misi Perusahaan ditetapkan, langkah berikutnya
adalah pemetaan sasaran strategis sebagaimana dituangkan dalam Corporate Strategy Scenario
(CSS). CSS ini merupakan hierarki perencanaan tertinggi yang digunakan sebagai acuan utama
dalam menyusun perencanaan Perusahaan. CSS disusun berdasarkan masukan/usulan dari
Direktorat dengan arahan Direksi dan Dewan Komisaris. CSS diharapkan memenuhi persyaratan
dan kondisi tertentu antara lain kuantitatif, dapat diukur, realistis, dapat dipahami, menantang,
hirarkis dan dapat diperoleh. Dalam penentuan CSS ini digunakan beberapa rujukan antara lain:
a.       Analisa strength, weakness, opportunity dan threat ( Analisa SWOT ) untuk mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan internal Perusahaan, peluang bisnis serta tantangan persaingan;
b.      Portofolio bisnis (portofolio perusahaan,portofolio produk, Boston Window);
c.       Pangsa pasar/cakupan, kekuatan merk/modal.

Mekanisme penyusunan CSS dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:


a.       Penyusunan rancangan strategi yang dipersiapkan oleh Direksi;
b.      Penelahan intensif oleh Dewan Komisaris dan Komite Perencanaan dan Pengelolaan Resiko
(KPPR);
c.       Pembahasan antara KPPR dengan tim teknis manajemen yang diwakili oleh Unit Strategic
Investment and Corporate Planning (SICP);
d.      Pembahasan antara Direksi dan Dewan Komisaris;
e.       Penyusunan rancangan akhir CSS oleh SICP dan KPPR;
f.       Persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris.

3.        Pengembangan Perencanaan Bisnis


CSS dijabarkan dalam bentuk perencanaan bisnis untuk jangka panjang maupun jangka pendek.
Perencanaan jangka panjang memuat sasaran dan rencana kerja Perusahaan lima tahun
mendatang yang selanjutnya digunakan dalam penyusunan sasaran dan rencana kerja Perusahaan
tahunan. Perencanaan jangka pendek memuat sasaran dan rencana kerja Perusahaan tahunan
yang selanjutnya  digunakan untuk penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP). 

Analisis Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia  


Ø  Mengoptimalkan layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak / Fixed wireline (”FWL”).
Dengan kemajuan teknologi komunikasi secara global, PT.Telkom dapat mengikuti kemajuan
teknologi terebut dengan memberikan layanan FWL guna memberikan pelayan terbaik bagi
konsumennya. Semakin meningkatnya kebutuhan komunikasi di era globalsasi maka perusahaan
telekomunikasi sejenis akan bersaing dengan meningkatkan layanan yang terbaru. Adanya FWL,
akan memudahkan konsumen dalam berkomunikasi dan memperluas pangsa pasar yang ada.
Ø  Memperkuat dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel tidak bergerak / fixed
wireless access (”FWA”) dan mengelola portofolio nirkabel.
Dengan meningkatnya kebutuhan komunikasi secara global yang mengedepankan kepraktisan,
tepat sekali bagi PT.Telkom untuk memperkuat dan megembangkan bisnis FWA dan mengelola
portofolio nirkabel. Dengan mengembangkan bisnis tersebut maka konsumen yang sudah
menjadi pelanggan akan merasa puas memakai layanan PT.Telkom dan mudah untuk menarik
konsumen baru dengan berbagai layanan yang semakin baik.
Ø  Melakukan investasi pada jaringan broadband.
Saat ini Perusahaan sedang memperkuat fundamental jaringan broadband di kawasan Indonesia
Timur melalui proyek Palapa Ring, itulah salah satu cara investasi perusahaan untuk memperluas
jaringan diseluruh Indonesia, karena PT.Telkom memiliki tujuan untuk mewujudkan jaringan
nasional yang kuat dengan nama Nusantara Super Highway.
Ø  Mengintegrasi solusi bagi UKM, Enterprise dan berinvestasi di bisnis wholesale.
Dengan menggandeng perusahaan kecil maka PT.Telkom dapat memperluas jaringan
komunikasi karena perusahaan tidak perlu membangun dari awal semuanya. Dengan cara
merger, akuisisi akan lebih efektif dan efisien demi mencapai tujuan perusahaan apabila
dibandingkan dengan memperluas usaha sendiri dari awal.
Ø  Mengembangkan layanan Teknologi Informasi termasuk e-payment.
Dengan layanan elektronik, konsumen perusahaaan dapat secara praktis melakukan transaksi
yang berhubungan dengan pelayanan perusahaan. Contohnya membayar tagihan telepon akan
sangat memudahkan apabila dapat dilakukan dengan cara transfer dibandingkan cara lama
dengan cara mengantri diteller. Dengan cara transaksi elektonik, konsumen akan merasakan
kepuasan tersendiri karena bisa mengakses semua layanan dan menggunakan cara pembayaran
elektronik.
Ø  Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.
Konsentrasi perusahan sekarang bukan hanya dalam hal komunikasi saja, banyak sekali layanan
baru yang selalu ditawarkan dari perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Contohnya
informasi yang berupa iklan-iklan dalam layanan yang berisikan informasi terbaru dunia global,
pengguna juga dapat mengakses segala macam jenis aplikasi yang berhubungan dengan
pendidikan seperti e-book.
Ø  Berinvestasi pada peluang bisnis international yang strategis.
Komunikasi bersifat global, maka perusahaan sangat dituntut untuk berhubungan secara global
pula. Untuk menyediakan layanan yang dapat diakses secara global, bukan hanya untuk daerah
tertentu saja. Itulah gunannya komunikasi, untuk itu perusahaan melakukan investasi
internasional dan bekerja sama dengan perusahaan asing demi menyediakan layanan komunikasi
global.
Ø  Mengintegrasikan Next Generation Network (”NGN”) dan OBCE (Operational support system,
Business support system, Customer support system and Enterprise relations management).
Pertumbuhan teknologi sangatnya cepat, untuk itu perusahaan harus peka terhadap perubahan
didalam komunikasi, perusahaan juga harus mampu melihat peluang komunikasi dimasa depan. 
Selain itu, perusahaan harus mampu menyediakan layanan yang lebih baik bagi konsumen untuk
mendukung sistem poperasi perusahaan.
Ø  Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.
Dengan cara mengevaluasi produk-produk bisnis perusahaan sehingga perusahaan dapat
memfokuskan pada satu jenis usaha tetapi tetap memiliki diversifikasi usaha.
Ø  Melakukan transformasi budaya perusahaan.
Budaya disetiap perusahaan pasti berbeda, untuk itu sangatlah penting untuk mentrasformasikan
budaya yang ada disebuah perusahaan. Karena perusahaan tidaklah berdiri sendiri, perusahaan
juga melakukan merger dan akuisisi dengan perusahaan lain dan budaya di setiap perusahaan
yang diajak bekerja sama haruslah memiliki budaya yang sama sesuai budaya perusahaan, untuk
itu diperlukan transformasi budaya

Anda mungkin juga menyukai