Perusahaan properti Suara Rakyat merupakan salah satu perusahaan
besar di kota Surabaya. Dengan manajemen yang memiliki komitmen tinggi di bidang properti, serta ditunjang karyawan yang memiliki kualifikasi di atas rata- rata menjadikan perusahaan properti Suara Rakyat menjadi perusahaan yang benar-benar diakui kehandalannya oleh masyarakat luas. Selain itu di bawah kendali manajer penjualan Ir. Budi Noviansyah, MBA., Ph.D yang terkenal tegas dan tidak memiliki toleransi terhadap ketidakberesan, perusahaan properti Suara Rakyat terkenal memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi diantara perusahaan properti lain yang ada di Surabaya. Setelah menjabat 4 tahun, maka Pak Budi digantikan oleh Astrid Yanuarti, MBA., M.Sc. sebagai manajer penjualan yang baru. Sebagai manajer penjualan, Ibu Astrid memiliki gaya yang lebih humanis dibanding pendahulunya. Kalau pendahulunya terkesan diktaktor dalam menjalankan kebijakan, Ibu Astrid tidaklah demikian. Beliau mencoba melibatkan tenaga penjualan untuk ikut berpartisipasi dalam setiap pengambilan keputusan. Dia ingin, semua keputusan melibatkan tenaga penjualan dan sedapat mungkin dapat diterima oleh semua pihak. Bahkan dalam wawancara yang dilakukan oleh majalah lokal terbitan Surabaya, Ibu Astrid mengakui kalau dia bisa saja tidak menjalankan kebijakan yang sebenarnya dia akui benar, apabila tidak disetujui oleh manajemen dan tenaga penjualan. Selain itu, tidak seperti pendahulunya yang cenderung strict dan tidak memiliki toleransi, Ibu Astrid lebih toleran dan mau memahami berbagai masalah yang menimpa bawahannya. Bagi Ibu Astrid, yang penting adalah komitmen mereka dan bukan kepatuhan. Menurut Ibu Astrid, apabila seseorang komit, maka tidak masalah ada pimpinan apa tidak, mereka akan bekerja dengan baik. Namun jika mereka dikendalikan oleh kepatuhan, maka mereka menuruti pimpinan karena takut dan terpaksa. Dan diakui atau tidak, di era Pak Budi, manajemen dan tenaga penjualan cenderung takut dan bukannya segan. Sepintas, suasana kerja yang coba dibangun oleh Ibu Astrid sangat positif. Tenaga penjualan, yang selalu dibuat deg-deg an karena takut berbuat salah dan dianggap tidak bekerja keras dalam memenuhi target penjualan di era kepempinan Pak Budi, menjadi rileks dan tidak tertekan. Namun di balik semua itu, ada semacam bom waktu yang meledak setiap saat, dimana tenaga penjualan tidaklah sedisiplin jaman Pak Budi berkuasa. Selain itu, tenaga penjualan semakin sering menuntut dan bertindak semaunya sendiri, efeknya pendapatan dan laba perusahaan mulai menurun. Mereka benar- benar memanfaatkan gaya kepemimpinan Ibu Astrid yang sangat toleran. Banyak tenaga penjualan yang tidak mentaati jam kerja, bahkan banyak diantara mereka yang mencari proyek di luar. Akibatnya citra kedisiplinan perusahaan properti Suara Rakyat yang sangat terkenal di era Pak Budi menjadi luntur, imbasnya, pelayanan ke pelanggan pun semakin berkurang. Hal ini memicu protes di kalangan pelanggan terhadap kinerja perusahaan properti Suara Rakyat.
Pertanyaan untuk diskusi :
1. Apa analisis saudara terhadap fenomena tersebut? 2. Menurut Anda, gaya kepemimpinan Bapak Budi atau Ibu Astrid yang lebih baik untuk diterapkan di perusahaan properti Suara Rakyat? 3. Apabila Anda ditunjuk sebagai manajer penjualan perusahaan properti Suara Rakyat, gaya kepemimpinan seperti apa yang anda adopsi, dan kebijakan apa yang anda laksanakan? 4. Apabila anda berada dalam posisi Ibu Astrid, setelah melihat dampak negatif dari gaya kepemimpinan Anda, apa yang Anda lakukan?