Anda di halaman 1dari 5

Jl. Ring Road Utara No.

17 Condong Catur, Depok, Sleman, Yogakarta


e-mail: info@stie-sbi.ac.id, http://www.stie.sbi.ac.id

Mata Kuliah : Manajemen Sifat Ujian : TAKE HOME


Dosen Pengampu : Alief Indita A, S.E, Prodi : Manajemen
M.M
Hari & Tanggal : Senin, 23 Januari Kelas : DIGITAL
2023
Waktu Kumpul : 18.00 -19.00 Jenis : UAS

KASUS 1 :
Drs Gunarso Sastrohudoyo, presiden direktur Asuransi Jiwa Bumi Putera,
adalah seorang eksekutif yang berwatak lembut dan telah bekerja dalam
perusahaan itu selama 35 tahun. Setelah menyelesaikan studinya di perguruan
tinggi, Drs Gunarso semula bekerja sebagai aktuaris untuk selanjutnya
meningkat menjadi wakil direktur yang bertanggung jawab dalam pengoperasian
investasi perusahaan sebelum menjadi presiden direktur 10 tahun yang lalu.
Pada waktu Drs Gunarso dipromosikan menjadfi direktur, Asuransi Jiwa Bumi
Putera adalah perusahaan asuransi terbesar di Indonesia. Tetapi , dalam tahun-
tahun berikutnya, meskipun bidang usahanya meningkat, tingkat
pertumbuhannya tidak secepat pesaing utamanya, dan akibatnya perusahaan
Bumi Putera merosot ke urutan ketiga.
Keadaan ini tentu saja mengkhawatirkan Drs Gunarso, dan dewan
komisaris perusahaan. Akhirnya setelah diadakan rapat dewan yang berlangsung
lama, disimpulkan bahwa masalah utama yang dihadapi perusahaan adalah
lemahnya kepemimpinan dalam penjualan polis asuransi biasa dan polis asuransi
kelompok. Meskipun kedua wakil direktur yang bertanggung jawab dalam kedua
bidang asuransi itu dipandang sebagai eksekutif dan pemimpin yang kompeten,
namun dirasakan bahwa para manajer penjualan pada tingkat distrik kurang
memiliki kepemimpinan yang diharapkan.
Sebagai akibat dari kejadian- kejadian itu dan adanya tekanan dari dewan
komisaris terhadap direktur agar mendapatkan kepemimpinan yang lebih baik
dalam hal penjualan. Drs Gunarso, kehilangan kesabaran dan segera memanggil
kedua wakilnya. Pada awal pertemuan itu ia berkata dengan penuh kegusaran :
“ Kita harus mengusahakan adanya pemimpin- pemimpin yang kuat dalam
perusahaan ini . Saya ingin agar kita dapat memperkuat kepemimpinan para
manajer distrik kita atau menggantikan mereka dengan pemimpin –pemimpin
yang kuat. Saya yakin Anda berdua mengetahui cara melakukan hal ini, dan
apabila tidak, kami terpaksa harus mencari wakil direktur lain yang dapat
melakukannya.
Ketika kedua wakil direktur itu meninggalkan pertemuan, salah seorang di
antaranya menoleh kepada rekannya dan berkata, “ Sekarang bagaimana cara
kita untuk membuat orang- orang menjadi pemimpin ? Bagaimana cara
memastikan bahwa seseorang merupakan pemimpin? Anda tahu, tugas ini jelas
sangat sukar . “
Pertanyaan :

1. Apabila Anda adalah salah seorang dari wakil direktur itu, apa jawaban Anda
terhadap pertanyaan yang diajukan rekan Anda ?
2. Bagaimana cara Anda membentuk atau mencari pemimpin- pemimpin yang
kuat ?

KASUS 2

Bapak Andika adalah seorang manajer pemasaran di sebuah perusahaan


rokok. Dalam melakukan pekerjaannya pihak pimpinan pusat menganggap bahwa
hasil kerja dari bapak Andika dianggap lumayan, artinya pekerjaannya tidak
sangat terlalu bagus namun juga tidak terlalu jelek. Dimana bapak Andika telah
bekerja di PT. Rokok Nusantara selama 14 tahun.
Namun ada hal yang tidak diketahui oleh pihak pimpinan pusat adalah
tindakan bapak Andika dalam berbuat curang, yaitu sering menjual hadiah rokok
kepada para pedagang dan beberapa cafe lain yang membutuhkannya. Padahal
yang namanya hadiah tidak boleh dijual, namun harus diberikan sebagai bukti
hubungan baik antara pihak perusahaan dengan para pedagang. Memang hadiah
tersebut tidak semuanya dijual, namun yang dijual kira- kira mencapai 50 % dari
hadiah tersebut sedangkan 50 % lagi adalah diberikan sebagai hadiah.
Selama ini pihak pedagang tidak ada yang complain atau tidak setuju,
karena bagi mereka jenis rokok dari PT. Rokok Nusantara termasuk jenis rokok
yang banyak diminati dan selalu laris. Jadi para pedagang selama ini sudah
mendapat untung besar dari penjualan rokok PT. Rokok Nusantara.
Sebenarnya perbuatan bapak Andika ini tidak disetujui oleh beberapa
karyawan, namun mereka cenderung lebih baik diam, karena bisa saja jika mereka
melapor malah mereka yang dipecat, ini memungkinkan karena manajer
marketing memiliki wewenang besar untuk melakukan itu. Berdasarkan kondisi
ini, bapak Andika sudah mengetahui ada beberapa karyawan yang tidak setuju
atas tindakannya itu. Sehingga untuk menutupi kejahatannya bapak Andika
berencana menerima karyawan baru yang berasal dari lingkungan keluarganya
juga, yaitu Hartono. Hartono dikenal sebagai orang yang memiliki sifat yang sama
dengan bapak Andika, yaitu menyukai korupsi yang sulit untuk dideteksi. Dan
memang salah satu tujuan bapak Andika menerima Hartono adalah untuk
membangun suatu manajemen yang rapi dalam bidang korupsi.
Dalam kasus seperti ini , jika Anda ditempatkan di posisi karyawan dan
Anda mengetahui ini adalah perbuatan yang salah dan Anda tidak setuju atas
perbuatan ini, apa yang akan Anda lakukan ?
Dalam konsep pengawasan ini terjadi karena lemahnya manajemen pihak
perusahaan dalam melakukan pengawasan dan pengendalian. Berikan penjelasan
Anda dan berikan solusinya !
Nama : Aris Winardi
NIM : 022100812

JAWAB:
KASUS 1
Nomor 1 & 2
ada beberapa unsur penting dari makna pemimpin itu sendiri antara lain:
1. Unsur kekuasaan, yakni seorang pemimpin harus mampu mengendalikan dan
menguasai semua struktur dan sistem yang dibangun di dalam kelompok atau
organisasi.
2. Unsur perintah/instruksi, yakni bahwa seorang pemimpin memiliki wewenang
penuh dalam memberi perintah, larangan, dan penugasan kepada para bawahannya.
Instruksi yang diberikan harus tegas dan jelas
3. Unsur tanggung jawab, yakni bahwa pemimpin bertanggung jawab atas berbagai
akibat/resiko atas apa yang ia diputuskan, ia perintahkan, dan ia jalankan bersama
para pengikutnya menyangkut kinerja pribadi maupun organisasi.
4. Unsur pendelegasian, yakni sebagai pemimpin ia memiliki hak penuh dalam
membagi tugas dan mendelegasikan sebagian kewewenangannya kepada orang yang
dipilih dan dipercaya mampu mengemban tanggung jawab sebagi seorang pemimpin.
5. Unsur supervisi, yakni atas pemberian kewenangan dan pendelegasian tugas
tersebut pemimpin berkewajiban memberikan pembinaan, pengarahan, serta
pengembangan organisasi.
6. Unsur strategi, yakni pemimpin harus berperan sebagai seorang konseptor dalam
menentukan strategi organisasi dalam menghadapi persaingan.
7. Unsur budaya, yakni pemimpin harus mampu menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif agar menjadi budaya kerja bagi seluruh anggota organisasi dalam
mencapai tujuan bersama.
8. Unsur kharismatik, yakni pemimpin dalam menjalankan fungsi fungsi
kepemimpinannya harus ditunjang dengan kewibawaan soerang pemimpin. Hal ini
sangat penting karena pemimpin yang tidak memiliki wibawa dan kharisma
dihadapan bawahan akan kehilangan reputasi bahkan harga diri sebagai seorang
pemimpin.
9. Unsur kejujuran, yakni jika pemimpin ingin berhasil harus meletakkan aspek
kejujuran dalam dirinya dan orang-orang dibawahnya sehingga ada kesesuaian
antara apa yang dikatakan, diimani, dan diperintahkan mencerminkan nilai-nilai
kebaikan secara moral, agama, hukum, serta adat istiadat yang berlaku di
lingkungan organisasi. Pemimpin harus berani menyuarakan hati nurani dan
kebenaran.
Berdasarkan unsur-unsur di atas, pemimpin dalam kehidupan organisasi semestinya
bisa memerankan dirinya sebagai seorang motivator, eksekutor, fasilitator, mediator,
katalisator, kreator, stabilisator, dan dinamisator atas berbagai kepentingan orang-orang
yang menjadi tanggung jawabnya. Pemimpin yang kreatif, akan tahu harus berbuat apa
dan dengan cara bagaimana sesuatu itu dilakukan. Pemahaman terhadap ketepatan
dalam memilih metode dan strategi atas berbagi persoalan yang muncul, mencirikan
antara pemimpin kreatif-cerdas dengan pemimpin yang biasa-biasa saja. Pada saat apa
seorang pemimpin menggunakan kekuatan motivasinya untuk meningkatkan semangat
kerja bawahan, pada situasi yang bagaimana harus menggunakan peranannya sebagai
seorang dinamisator, fasilitator, dinamisator bagi orang-orang yang dipimpinnya itulah
pemimpin yang dibutuhkan pada setiap waktu, setiap tempat, dan
setiap jaman.

KASUS 2
Nomor 1;
Apabila saya ditempatkan sebagai karyawan dan tidak setuju dengan perbuatan dari
manajer yang melakukan tindak korupsi, tentunya akan melakukan tahap-tahap
pengawasan secara diam dan terarah untuk disampaikan ke pemimpin pusat. Tahap-
tahap pengawasan yang dilakukan terdiri dari 5 tahap :
1. penetapan standar pelaksanaan (perencanaan),
Kegiatan pengawasan adalah mengukur atau menilai pelaksanaan atau hasil
pekerjaan dari pada pejabat atau pekerja, untuk dapat melakukan pengukuran
harus mempunyai alat pengukur (standar). Standar ini adalah mutlak diperlukan,
yaitu untuk mengukur atau menilai apakah pekerjaan dilakukan sesuai dengan
sasaran-sasaran yang ditentukan (standar)
2. pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata,
 Berapa kali (how often ) pelaksanaan seharusnya diukur (setiap jam, setiap
hari, setiap bulan dan sebagainya).
 Dalam bentuk apa (what form) pengukuran akan dilakukan (laporan tertulis,
inspeksi visual, melalui telepon).
 Siapa (who) yang terlibat pengukuran (manajer, kepala bagian, dan
sebagainya).
3. pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan
penyimpangan-penyimpangan.
Penyimpangan-penyimpangan dianalisa untuk mengetahui mengapa standar
tidak dapat dicapai dan mengidentifikasi penyebab-penyebab terjadinya
penyimpangan.
4. pengambilan tindakan koreksi bila perlu.
Bila hasil analisa menunjukkan perlunya tindakan koreksi, maka harus
dilakukan tindakan berupa:
 Mengubah standar mula-mula (mungkin standar terlalu tinggi atau rendah).
 Mengubah pengukuran kegiatan (inspeksi terlalu sering/kurang, mungkin
mengganti sistem pengukuran).
 Mengubah cara dalam menganalisa dan menginterpretasikan
penyimpangan-penyimpangan.

Nomor 2;
Pengawasan bertujuan menunjukkan atau menemukan kelemahan-kelemahan agar
dapat diperbaiki dan mencegah berulangnya kelemahan-kelemahan dan kesalahan-
kesalahan itu.
Dalam kasus 2, perlu adanya teknik pengawasan ;
Ada 2 teknik pengawasan yaitu secara langsung dan tidak langsung.
Pengawasan langsung Menurut Siagian (2008:115) yang dimaksud pengawasan
langsung ialah apabila pimpinan organisasi melakukan sendiri pengawasan terhadap
kegiatan yang sedang dijalankan oleh para bawahannya. Dalam inspeksi langsung dapat
dengan peninjauan pribadi yaitu mengawasi dengan jalan meninjau secara pribadi
sehingga dapat dilihat sendiri pelaksana pekerjaan. Cara inimengandung kelemahan,
menimbulkan kesan kepada bawahan mereka diamati secara keras dan kuat sekali. b.
Pengawasan tidak langsung Yang dimaksud pengawasan tidak langsung ialah
pengawasan dari jarak jauh. Pengawasan ini dilakukan melalui laporan yang
disampaikan oleh para bawahan (Siagian, 2008:115). Laporan ini bisa berbentuk lisan
atau pun tulisan. Kesimpulan ialaha bahwa pengawasan tidak akan dapat berjalan
dengan baik apabila hanya bergantung kepada laporan saja. Adalah bijaksana apabila
pemimpin organisasi menggabungkan teknik pengawasan langsung dan tidak langsung
dalam melakukan fungsi pengawasan itu.

Anda mungkin juga menyukai