NPM : 207110162
3. Pendekatan Situasional
Dalam hal ini kita dapat menetapkan kondisi bahwa pemimpin harus menggunakan
tugas, hubungan, dan gaya memotivasi. Hal ini juga menggunakan istilah kontrol situasi
yang diartikan sejauhmana pemimpin dapat mengendalikan dan mempengaruhi hasil usaha-
usaha kelompok. Pengukuran kendali situasi berdasarkan tiga faktor, yaitu:
(2) struktur tugas, yakni sejauhmana mengetahui secara nyata apa yang dilakukan
dan seberapa baik serta apakah tugas-tugas secara rinci diselesaikan (task structure), dan
(3) kekuasaan posisi (position power), yaitu sejauhmana organisasi menyediakan
pemimpin dengan: (a) penghargaan dan hukuman kepada anggota organisasi, dan (b)
wewenang formal yang sesuai untuk melakukan pekerjaan.
4. Pendekatan Krisis
Dalam pendekatan ini dapat kita lihat bahwa seseorag yang memiliki jiwa
kepemimpinan akan mampu mengatasi sebuah masalah atau krisi dan juga ia akan mampu
membuat atau menumukan solusi yang tepat dalam mengaatasi masalah tersebut.
Sumber-sumber kepemimpinan
a. Tradisi/Warisan
Mengenai hal ini awal mula kepemimpinan di wariskan itu terjadi pada masa kerajan
zaman dahulu dimana nantinya dalam suatu wilayah kekuasaan para raja akan mewariskan
tahta nya kepemimpinan nya kepada anak anak nya untuk meneruska kepemimpinan nya
dalam sebuah kerajaan , sampai sekarang hal itu masih berlaku pada beberapa negara dan
juga perushaan yang ada saat ini.
b. Kekuatan Pribadi
Kepemimpinan ini di peroleh dari usaha dan kerja keras diri pribadi/sendiri untuk
mendapatkan kekuasaan tersebut dimana tidak ada nya bantuan dari pihak mana pun.
c. Pengangkatan Atasan
Hal ini serin terjadi di s=hampir setiap perusahaan dimana kita yang awal mulanya nya
menjadi seorang karyawan biasa dapat berubah menjadi seorang pemimpin diakibatkan
karne adanya campur tangan atasan yang membantu, itu karena atasan melihat kemampuan
serta prestasi yang berikan kepada perusahaan sehingga kita bisa naik jabatan dan menjadi
seorang pemimpin bagi orang-orang yang posisinya di bawah kita.
d. Pemilihan
Untuk sumber ini bisa terjadi karna adanya pemilihan/voting yang dilakukan oleh beberapa
orang tertentu dalam cangkupan wilayah/daerah yang sama. Contoh nya saja pemilihan
presiden yang ada di indonesia. Dimana dikatakan bahwa presiden memiliki kekuasaan
sebagai seorang pemimpin karena di pilih oleh rakyat nya.
Gaya-Gaya Kepemimpinan
Semua pemimpin umumnya tidak akan memiliki sikap atau perspektif yang sama.
Kepemimpinan yang baik seharusnya dapat mendorong anggota-anggota perusahaan untuk
mencapai hasil yang maksimal untuk perusahaan.Meskipun hingga saat ini belum terdapat
kesepakatan secara bulat mengenai klasifikasi gaya kepemimpinan, setidaknya ada 6 gaya
kepemimpinan yang diakui keberadaannya.
1.Gaya Transformsional
Dimana pemimpin mampu membawa suatu perubahan yang besar bagi sekelilingnya serta
mempu menciptakan hal yang baru dan membuat banyak gebrakan dan juga kebijakan yang
mengubah banyak hal.
2. Gaya Partisipatif
Gaya pemimpin yang Partisipatif banyak terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat
tradisional terutama masyarakat agraris. Pemimpin dengan gaya Partisipatif cenderung
menganggap dirinya sebagai bapak yang bersifat melindungi dan memperhatikan
kepentingan karyawan.
3. Gaya Direktif
Dimana kepemimpinan ini yang mengajukan tantangan yang menarik bagi para bawahan
dan juga merangsang untuk mencapai tujuan, serta melaksanakan dengan baik.
5. Gaya visioner
Adalah kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu
dilakukan bersama-sama oleh para anggota organisasi dengan cara memberi arahan dan
makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas.