Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEPEMIMPINAN

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kepemimpinan.

Dosen Mata Kuliah Perilaku Kesehatan:

Ence Ihlasuyandi, SKM, M.Kes.

Disusun oleh :

KELOMPOK 9

Fadia Fauziah Azhari P17336119412


Fitria Rimadina P17336119414
Meida Anggraeni P17336119424
R. Giri Putra Persada P17336119435

D-IV PROMOSI KESEHATAN


POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
Jl. Westhoff No. 31 Pasir Kaliki Kec. Cicendo Kota Bandung
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Kepemimpinan ini dengan tepat waktu. Berikut makalah
ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas Ence Ihlasuyandi, SKM, M.Kes pada mata kuliah
Kepemimpian. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Konsep
Kepemimpinan bagi penulis.

Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Rabu, 24 Februari 2021

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kepemimpinan berpengaruh sangat kuat terhadap jalannya organisasi dan


kelangsungan hidupnya. Peran pemimpin dalam suatu perusahaan atau organisasi sangat
diharapkan dalam menciptakan rasa keadilan bagi karyawan, karakteristik pemimpin akan
berpengaruh terhadap iklim kerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Seorang
pemimpin akan berusaha mempengaruhi karyawannya agar dapat melakukan pekerjaan
sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan, di antaranya dengan memberikan pujian,
memberikan hadiah dan penghargaan tertentu, melakukan tindakan korektif, bahkan yang
menggunakan cara memberikan tekanan terhadap karyawannya.
Kepemimpinan merupakan suatu topik bahasan yang klasik, namun tetap sangat
menarik untuk diteliti karena sangat menentukan berlangsungnya suatu organisasi.
Kepemimpinan itu esensinya adalah pertanggungjawaban. Masalah kepemimpinan masih
sangat baik untuk diteliti karena tiada habisnya untuk dibahas di sepanjang peradaban umat
manusia. Terlebih pada zaman sekarang ini yang semakin buruk saja moral dan mentalnya.
Ibaratnya, semakin sulit mencari pemimpin yang baik (good leader).
Salah satu model yang dikembangkan adalah kepemimpinan yang bersifat
“transformasional” dan kepemimpinan yang bersifat “kharismatik”. Seorang pemimpin
bergaya transformasional memotivasi para pengikut dengan membuat mereka lebih sadar
mengenai pentingnya hasil-hasil pekerjaan, mendorong mereka untuk lebih mementingkan
organisasi atau negara daripada kepentingan diri sendiri dan mengaktifkan (menstimulus)
kebutuhan-kebutuhan mereka yang lebih tinggi. Seorang pemimpin yang kharismatis akan
menyuntikkan antusiasme tinggi pada tim, dan sangat enerjik dalam mendorong untuk maju.
Kharismatik ini muncul dari kepribadian seseorang yang melebihi masyarakat sekitarnya,
sehingga masyarakat mempercayai secara mutlak akan kelebihan kepribadian seseorang
tersebut

1
1.2 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari pemimpin


2. Mengetahui bagaimana kriteria seorang pemimpin
3. Mengetahui pengertian kepemimpinan
4. Mengetahui fungsi kepemimpinan
5. Mengetahui apa saja keterampilan yang harus dimiliki oleh pemimpin
6. Mengetahui hubungan antara manajemen, administrasi, dan organisasi
7. Mengetahui bagaimana pola kepemimpinan gubernur Jawa Barat saat ini

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari pemimpin?


2. Bagaimana kriteria seorang pemimpin?
3. Apa pengertian kepemimpinan?
4. Apa fungsi kepemimpinan?
5. Apa saja keterampilan yang harus dimiliki oleh pemimpin?
6. Apa hubungan antara manajemen, administrasi, dan organisasi?
7. Bagaimana kepemimpinan gubernur Jawa Barat saat ini?

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Pemimpin


Menurut Henry Pratt Faiechild dalam Kartini Kartono (1994:33) Pemimpin
dalam pengertian ialah seorang yang dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial
dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang
lain . Dalam pengertian yang terbatas, pemimpin ialah seorang yang membimbing,
memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas persuasifnya dan akseptansi/
penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya. Sedangkan menurut C.N.
Cooley dalam “ The Man Nature and the Social Order’

Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat dari suatu kecenderungan, dan
sebaliknya, semua gerakan sosial, kalau diamat-amati secara cermat, akan
ditemukan didalamnya kecenderungan-kecenderungan yang mempunyai titik pusat.

Berdasarkan beberapa pengertian menurut para ahli diatas, dapat


disimpulkan bahwa pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk
mengarahkan bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi.

2.2 kriteria seorang pemimpin


Menurut Vietzal Rivai dan Boy Raffi Amar dalam buku pemimpin dan
kepemimpinan dalam organisasi mengatakan Seorang pemimpin dalam suatu
organisasi harus memiliki kriteria tertentu layaknya seorang pemimpin yang sejati
kriteria tersebut, yaitu;

a. Pengaruh; seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang–


orang yang mendukungnya yang turut membesarkan nama sang
pimpinan. Pengaruh itu menjadikan sang pemimpin diikuti dan
membuat orang ain tunduk pada apa yang dikatakan sang pemimpin.
b. Kekuasaan/power; seorang pemimpin umumnya diikuti oleh orang
lain karena ia memiliki kekuasaan yang membuat orang lain
menghargai keberadaannya. Tanpa kekuasaan atau kekuatan yang
dimiliki pemimpin tentunya tidak ada orang yang mau menjadi
pendukungnya. Kekuasaan dan kekuatan yang dimiliki seorang
pemimpin ini menjadikan orang lain akan tergantung pada apa yang
dimiliki seorang pemimpin, tanpa itu ia tidak akan bisa berbuat apa-
apa. Hubungan ini menjadikan hubungan yang bersifat simbiosis
mutualisme, dimana kedua belah pihak merasa saling diuntungkan.

3
c. Wewenang; wewenang disini dapat diartikan sebagai hak yang
diberikan kepada pemimpin untuk menetapkan sebuah keputusan
dalam melaksanakan suatu hal/ kebijakan. Wewenang disini juga
dapat dialihkan kepada karyawan oleh pimpinan apabila pemimpin
percaya bahwa karyawan tersebut mampu melaksanakan tugas dan
tanggung jawab dengan baik, sehingga karyawan diberi kepercayaan
untuk melaksanakan tanpa perlu campur tangan dari segi sang
pemimpin.
d. Pengikut ; seorang pemimpin yang memiliki pengaruh, kekuasaan /
power dan wewenang tidak dapat dikatakan sebagai pemimpin
apabila dia tidak memiliki pengikut yang berada di belakangnya yang
memberi dukungan mengikuti apa yang dikatakan pemimpin

2.3 Pengertian Kepemimpinan


Menurut Moejiono (2002) Memandang bahwa leadership tersebut
sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki
kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli
teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung
memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak
langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan
pemimpin.

Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan


mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan
tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus
dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi
atau kelompok.

2.4 Fungsi Kepemimpinan


Menurut Usman Effendi Fungsi kepemimpinan ialah memandu, menuntun,
membimbing, membangun, memberi motivasi kerja, mengarahkan organisasi,
menjalin jaringan komunikasi yang baik, memberikan pengawasan yang efisien, dan
membawa para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan target
dan perencanaan. Agar kelompok berjalan dengan efektif, pemimpin harus
melaksanakan fungsi utama, yaitu;

a. Fungsi yang berhubungan dengan tugas atau pemecahan masalah


yaitu menyangkut pemberian saran penyelesaian, informasi dan
pendapat.
b. Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok atau sosial yaitu segala
sesuatu yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar

4
persetujuan dengan kelompok lain, penengahan perbedaan
kelompok dan sebagainya.

2.5 Keterampilan yang harus dimiliki seorang pemimpin

A. Keterampilan reaksi : Yaitu keterampilan untuk menanggapi, yang


menjadikan pemimpin mudah untuk menerima individu dan kelompok
secara keseluruhan.
1. Mendengarkan aktif
Merupakan keterampilan paling penting bagi
seorang pemimpin kelompok untuk memastikan bahwa
pemimpin memahami para anggota, masalah mereka, dan
komunikasi mereka dalam kelompok Mendengarkan aktif
meliputi mendengarkan terhadap isi, suara, dan bahasa
tubuh dari orang yang sedang berbicara Seorang pemimpin
perlu menyadari apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh
anggota meskipun mereka tidak berbicara Teknik utama
yang digunakan adalah mengamati Bahasa tubuh para
anggota, terutama perubahan ekspresi muka dan tubuh
Refleks Keterampilan untuk mengekspresikan makna dari
komunikasi anggota, yang mengindikasikan bahwa Anda
tidak hanya mendengarkan tapi juga memahaminya Tujuan
dari refleksi adalah untuk membantu anggota kelompok yang
sedang berbicara untuk menjadi lebih menyadari apa yang
dia bicarakan, mengkomunikasikan pada dia bahwa Anda
memahami apa yang dia pikirkan dan rasakan
2. Merangkum
Merangkum adalah keterampilan mengumpulkan
bagian-bagian percakapan yang penting dalam sebuah
kelompok dan menyampaikannya kembali dengan singkat
para anggota sering sibuk mendengarkan dan berbagi
pendapat selama sesi konseling, sehingga mereka sering
tidak mengingat secara detil. Oleh karena itu rangkuman
yang singkat akan sangat membantu para anggota.

B. Keterampilan interaksi : Keterampilan yang berhubungan dengan


fungsi mediasi/menengahi dalam kelompok.
1. Moderating merupakan keterampilan mengatur yang
digunakan oleh pemimpin untuk mengendalikan interaksi

5
dalam kelompok, memastikan bahwa semua opini, persepsi,
pemikiran, dan perasaan tersampaikan juga digunakan untuk
menjaga cara berdiskusi adil untuk semua anggota
membutuhkan suatu objektifitas dari pemimpin sehingga
tidak dilihat sebagai bias oleh para anggota
2. Interpretasi merupakan keterampilan menguhubungkan
materi dan perasaan yang sedang didiskusikan dengan
sebuah kriteria eksternal sebagai kerangka acuan untuk
membantu para anggota memperoleh pemahaman
Keterampilan ini sering digunakan untuk memperkenalkan
dan mengajarkan teori pada anggota kelompok, suatu faktor
yang sangat membantu dalam menyediakan dasar
konseptual bagi apa yang dilakukan seorang pemimpin
dalam kelompok
3. Linking : Merupakan proses menghubungkan orang-orang
secara bersama-sama untuk memunculkan adanya ikatan.
Keterampilan ini sangat bermakna, terutama pada tahap
permulaan dari sebuah kelompok karena pemimpin
menginginkan para anggota untuk merasa saling terhubung
satu sama lain. Keterampilan ini yang membuat pembicaraan
antar anggota kelompok saling terhubung satu sama lain
Keterampilan ini menunjukkan bahwa perhatian seorang
pemimpin dibagi dengan anggota kelompok lain
4. Blocking
a. Blocking berhubungan dengan proteksi pemimpin
menyela aktifitas kelompok untuk menghentikan perilaku
yang kontraproduktif.
b. Pemimpin mengalihkan perhatian atau menghentikan
perilaku-perilaku kelompok yang merugikan para
anggota atau kelompok
c. Intervensi ini dapat dilakukan baik secara verbal maupun
non verbal
d. Penting sekali bagi pemimpin untuk menggunakan
keterampilan ini dengan hangat namun tetap tegas dan
tidak terpengaruh oleh suasana emosional yang ada
dalam kelompok.
4. Supporting merupakan keterampilan untuk memberikan
penguatan, dorongan, dan sandaran bagi anggota kelompok
ketika mereka berusaha berinteraksi dalam kelompok.
Keterampilan ini sangat berguna pada saat para anggota

6
mengungkapkan informasi pribadi yang sulit, atau
memberikan feedback yang diwarnai emosi hindari
menjadikan anggota sebagai pusat perhatian sebagai cara
untuk memberikan dukungan.
C. Keterampilan aksi : merupakan alat bagi pemimpin yang dapat
digunakan untuk memimpin dan meningkatkan proses kelompok
1. Bertanya : Pertanyaan yang efektif adalah:
• Supportif, artinya mendorong kemandiriandan
memberikan kebebsan pada individu untuk berfikir
dan menjawab
• Relefan, artinya berhubungan dengan pengalaman
anggota dan berperan bagi munculnya diskusi yang
produktif
• Teratur, artinya frekuensi dan waktunya tepat serta
dalam kontrol pemimpin
• Ekspansif, artinya memungkinkan anggota
mengekspresikan sikap yang berlawanan dengan
pertanyaan (tertutup)
• Terbuka, mendorong anggota untuk menghasilkan
dan memperluas respon
D. Probing (menyelidiki) merupakan keterampilan untuk membantu
anggota melihat lebih dalam pada dirinya sendiri dan masalahnya.
Para anggota sering merasa tidak perlu melakukan hal itu tanpa
dibantu oleh pemimpin. Probing yang efektif mensyaratkan pemimpin
harus menyadari pada poin-poin sensitif dari kerangka acuan yang
digunakan klien serta batas-batas yang dapat ditanyakan pada klien.
Oleh karena itu pemimpin harus memahami perbedaan-perbedaan
yang ada termasuk perbedaan budaya. Probing bermanfaat untuk
membantu para anggota untuk melakukan introspeksi.
1. Pengaturan suasana
• Pengaturan ini tidak begitu terlihat namun sanga
• berpengaruh terhadap suasana dan sikap kelompok.
• Caranya meliputi pengaturan setting fisik, mood
pemimpin yang diekspresikan pada kelompok,
tindakan pemimpin, atau saran-saran yang diberikan
pada kelompok
2. Confronting : Merupakan keterampilan untuk membuat para
anggota dapat menghadapi bagian dari diri mereka sendiri
yang secara terus terang maupun secara halus berusaha
dihindari. Keterampilan ini harus dilakukan secara tepat dan

7
sensitif, karena berpotensi untuk merugikan kelompok.
Keterampilan ini membantu individu untuk bertanggungjawab
terhadap masalah mereka sendiri serta meningkatkan
kemampuan kelompok dalam menguji realitas. Konfrontasi
harus digunakan setelah dasar-dasar kepercayaan dan
penerimaan diletakkan serta pada saat kelompok sudah
kohesif.
3. Modeling : Merupakan keterampilan untuk menunjukkan
contoh-contoh tindakan berkaitan dengan kualitas,
karakteristik, dan keterampilan yang mungkin perlu dipelajari
oleh para anggota. Modeling sangat membantu dalam
mengajarkan keterampilan interpersonal yang penting bagi
anggota yang akan membuat interaksi dan komunikasi
dalam kelompok menjadi lebih efektif

2.6 Hubungan Manajemen, Administrasi, Dan Organisasi

Para ahli memandang ilmu manajemen dengan pengertian beragam. Mary


Parker Follet, manajemen adalah seni dalam menyelesaikan tugas melalui perantara.
Dalam hal ini, manajemen dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan
oleh seorang manager untuk mengarahkan bawahan atau orang lain dalam
menyelesaikan pekerjaan demi tercapainya sebuah tujuan.

Secara umum, pengertian administrasi merupakan aktivitas atau bentuk


usaha yang memiliki kaitan erat dengan berbagai pengaturan kebijakan dengan
tujuan agar mencapai target organisasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
administrasi memiliki peran yang begitu krusial bagi semua aktivitas perusahaan atau
organisasi.

Istilah organisasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “organon” atau dalam
bahasa Latin “organum” yang berarti alat, bagian, anggota, atau badan. Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) organisasi adalah kesatuan (susunan) yang terdiri atas
bagian-bagian (orang) dalam perkumpulan untuk mencapai tujuan tertentu; kelompok
kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama.

Dari ketiga pengertian administrasi, organisasi, dan manajemen dapat ditarik


kesimpulan bahwa administrasi merupakan proses, organisasi merupakan wadah,
sedangkan manajemen merupakan pelaksanaannya yang satu sama lainnya saling
berhubungan dan saling berkaitan sehingga tujuan dapat tercapai. Administrasi terdiri
dari organisasi dan manajemen, sedangkan inti manajemen adalah kepemimpinan.

8
Administrasi mempunyai arti yang lebih luas daripada manajemen.
Administrasi, sesuai dengan prosesnya ialah menentukan tujuan dan kebijaksanaan,
sedangkan organisasi sebagai wadah untuk mencapai tujuan. Adapun manajemen
merupakan pelaksanaannya yang satu sama lainnya saling berhubungan dan saling
berkaitan sehingga tujuan dapat tercapai. Administrasi terdiri dari organisasi dan
manajemen, sedangkan inti manajemen adalah kepemimpinan, sesuai dengan
tingkat-tingkatnya, maka kemampuan manajemen (managerial skill) meliputi
kemampuan konsepsional, kemampuan melakukan hubungan dengan manusia yang
lain (human skill), dan kemampuan teknis (tecnical skill).

2.7 kepemimpinan Gubernur Jawa Barat

Dari Segi Pengertian Pemimpin Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dinilai baik
dalam penanganan COVID-19. Lembaga Indikator Politik melakukan survei terhadap
sejumlah pemuka opini (opinion leaders) tentang sosok kepemimpinan di masa pandemi
COVID-19. Dalam survei itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK), Gubernur Jawa
Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dinilai baik dalam
penanganan COVID-19.

Hal tersebut disebabkan karena Dalam memimpin dan memajukan Provinsi Jawa
Barat (Jabar), Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan bahwa dirinya selalu berpegang
teguh kepada tiga nilai kepemimpinan.

Pertama, pemimpin harus memberikan rasa aman dan nyaman untuk warganya
dengan cara menjaga lisan dan tindakan. Sama hal ya dengan situasi pandemi gubermur
telah melakukan kebijakan agar warga jawa barat tidak terkena virus covid contohnya pada
saat mudik jajaran pemerintah jawa barat melakukan kebijakan untuk menahan laju mudik
tersebut, dengan melakukan kampanye untuk meminta agar masyarakat tidak pulang
kampung untuk saat ini. Terlebih, nantinya akan ada dua insentif yang akan didapatkan
masyarakat seperti libur mudik yang diganti di bulan lain dan penghasilannya akan dibantu
oleh pemerintah. Itu merupakan contoh hakikat kepemimpinan yang dilakukan oleh gubernur
ridwan kamil.

Kedua, nilai kepemimpinan yang menjadi pegangan Ridwan Kamil adalah


mengakselerasi kemajuan. Kemajuan dalam penanganan laju penyebaran covid-19 agar
tidak terus bertambah gubernur sedang gencar mensosialisasikan 36 cara baru
menanggulangi covid 19 di Jawa barat. Tanpa merinci ke-36 indikator itu, dan itu semuanya
dilakukan berlandaskan ilmiah. Cara tersebut contohnya seperti pembatasan kegiatan
masyarakat, melakukan pembatasan daerah (lock down) PPKM, dan menggencarkan
kampanye 3M & 3T.

9
Ketiga, pemimpin wajib membawa perubahan dengan menciptakan inovasi dan
program-program baru. Agar penanganan penyebarluasan covid tetap menurun dan tidak
bertambah contohnya dengan melakukan kegiatan vaksinisasi virus Covid-19 di jawa barat
Pemprov Jabar sebelumnya sudah menggelar vaksinasi masif untuk nakes pada gelombang
pertama. Vaksknasi tersebut dilaksanakan di Poltekkes Kemenkes Bandung dan dilakukan
serentak di 23 rumah sakit yang tersebar di Jabar dengan sasaran nakes mencapai 3.300
nakes.

Pada tahap I termin I, Jabar mendapat alokasi 97.080 dosis vaksin Covid-19 untuk
tujuh daerah dari pemerintah pusat. Sedangkan pada tahap I termin II, Jabar menerima
sekitar 253 ribu dosis untuk 27 kabupaten/kota

Dari Segi Kriteria Seorang Pemimpin : displin, mampu berkomunikasi dengan


baik,antisipatif, dan solutif Ridwan kamil melalukan kegiatan percepatan dalam menangani
Covid-19 Contohnya, Jabar adalah provinsi pertama yang melakukan tes berbasis metode
PCR (Polymerase Chain Reaction) ketika saat itu semua (uji) PCR dipusatkan di Jakarta.
Gubernur dan jajarannya membeli tes kit dari Korea Selatan,dan dua minggu setelah
melakukan itu, pemerintah pusat mengubah aturan menjadi desentralisasi PCR (di daerah)

Dari segi keterampilan Momentum Covid-19 dinilai Muradi membuat pola komunikasi
antara Gubernur dan Bupati/ Wali Kota membaik dibanding awal-awal RIdwan Kamil
menjabat sebagai gubernur. Kini, Emi—sebutan Ridwan Kamil dinilai mampu memposisikan
diri sebagai wakil pemerintah pusat yang bertugas mengkoordinir kesiapan daerah
menangani pandemi. momentum penanganan Covid-19 menjadi ajang Ridwan Kamil
menantang kemampuan kepemimpinannya dengan melakukan sejumlah tindak lanjut serta
kebijakan yang terstruktur dan sistematis. Sehingga Ridwan Kamil bisa menyeimbangkan
keterampilan reaksi, interaksi dan aksi sebagai seorang pemimpin

10
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Kepemimpinan berpengaruh sangat kuat terhadap jalannya organisasi dan


kelangsungan hidupnya. Seorang pemimpin akan berusaha mempengaruhi karyawannya
agar dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan, di
antaranya dengan memberikan pujian, memberikan hadiah dan penghargaan tertentu,
melakukan tindakan korektif, bahkan yang menggunakan cara memberikan tekanan terhadap
karyawannya. Kepemimpinan merupakan suatu topik bahasan yang klasik, namun tetap
sangat menarik untuk diteliti karena sangat menentukan berlangsungnya suatu organisasi.
Salah satu model yang dikembangkan adalah kepemimpinan yang bersifat “transformasional”
dan kepemimpinan yang bersifat “kharismatik”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
administrasi memiliki peran yang begitu krusial bagi semua aktivitas perusahaan atau
organisasi.

Dari ketiga pengertian administrasi, organisasi, dan manajemen dapat ditarik


kesimpulan bahwa administrasi merupakan proses, organisasi merupakan wadah, sedangkan
manajemen merupakan pelaksanaannya yang satu sama lainnya saling berhubungan dan
saling berkaitan sehingga tujuan dapat tercapai. Administrasi mempunyai arti yang lebih luas
daripada manajemen. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dinilai baik dalam penanganan
COVID-19. Terlebih, nantinya akan ada dua insentif yang akan didapatkan masyarakat
seperti libur mudik yang diganti di bulan lain dan penghasilannya akan dibantu oleh
pemerintah. Itu merupakan contoh hakikat kepemimpinan yang dilakukan oleh gubernur
ridwan kamil. Ridwan kamil melalukan kegiatan percepatan dalam menangani Covid-19
Contohnya, Jabar adalah provinsi pertama yang melakukan tes berbasis metode PCR
(Polymerase Chain Reaction) ketika saat itu semua (uji) PCR dipusatkan di Jakarta.

3.2 Saran
Pada setiap pemimpin wajib memiliki jiwa kepemimpinan yang mengutamakan
kepentingan bersama agar dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan diakhir.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://Atih Ani. Pengertian pemimpin dan kepemimpinan menurut para ahli.

http://eprints.walisongo.ac.id/5944/3/BAB%20II.pdf

https://diananggraeni.wordpress.com/2012/11/03/hubungan-antara-administrasi-manajemen-dan-
organisasi.

https://idcloudhost.com/pengertian-administrasi-pengertian-fungsi-tujuan-dan-cara-kerjanya/

https://www.cermati.com/artikel/manajemen-pengertian-manajemen-fungsi-dan-jenis-keilmuan-yang-
harus-kamu-tahu

https://nscpolteksby.ac.id/detailberita-469-pengertian-dan-hubungan-antara-administrasi-organisasi-
dan-manajemen

12

Anda mungkin juga menyukai