Anda di halaman 1dari 16

Bab 1

Konsep dan Definisi


Kepemimpinan
Oleh Fathus Sodiq (2211001)

1.1 Pendahuluan
Pentingnya kepemimpinan dalam dunia pendidikan diantaranya untuk
membimbing suatu kelompok sehingga tercapailah tujuan bersama dari
kelompok tersebut. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah
satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk mewujudkan visi, misi
dan tujuan melalui program sekolah yang dilaksanakan secara terncana
dan bertahap. Kepemimpinannya memberikan peran yang besar
terhadap kemajuan ataupun kemunduran sekolah yang dipimpinnya.
Dalam melaksanakan tugas kepemimpinan, seorang kepala sekolah
menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan kebijakan,
karakteristik, guru, sarana dan prasarana, budaya dan komite.

Kepemimpinan seorang pemimpin sangat mempengaruhi terhadap arah


dan gerak dari lembaga pendidikan Islam secara totalitas. Tanpa adanya
pengaruh dari seorang pemimpin, tidak akan berarti apa-apa. Pemimpin
pendidikan Islam yang memiliki kemampuan mempengaruhi seluruh
elemen yang ada di lembaganya akan lebih mudah mengarahkan
mereka ke arah tujuan yang ingin dicapai.
1.2 Konsep Kepemimpinan
1.2.1 Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan secara harfian berasal dari kata pimpin. Kata pimpin
mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur,
menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi.
Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun
spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin,
sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap
orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-
pemimpinannya.

Secara klasikal, kepemimpinan dalam bahasa Inggris disebut sebagai


leadership yang berarti being a leader power of leading: the
qualities of leader.1 Namun secara terminology, ada beberapa
kepemimpinan menurut para ahli yang dipandang dari berbagai
perspektif tergantung dari sudut pandang mana para ahli
memandang hakikat kepemimpinan.

Menurut E. Mulyasa, Kepemimpinan diartikan sebagai kegiatan


untuk mempengaruhi orang-orang terhadap tercapainya tujuan
organisasi.2 Kepemimpinan biasanya diartikan sebagai kekuatan
untuk menggerakkan orang dan mempengaruhi orang.
Kepemimpinan hanyalah sebuah alat, sarana atau proses untuk
1
Hamby, A.S, Oxford Edvanced Dictionary of English, London, Oxford
University Press, 1990 Hal. 481.
2
Bahrudin dan Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan Islam; antara Teori dan Praktik,
Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2012, Hal. 434.
Bab 1 Konsep dan Definisi Kepemimpinan 3

membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu secara suka rela.


Berkaitan dengan kesediaan orang lain mengikuti keinginan
pemimpin, di sini dikemukakan ada beberapa kekuatan yang mesti
dimiliki pemimpin itu agar orang yang digerakkan ytersebut
mengikuti keinginannya, yaitu berupa ancaman, penghargaan,
otoritas, dan bujukan.3

Pengertian lain menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses


menghargai oramg lain untuk memahami dan menyepakati tentang
apa yang perlu untuk dilakukan dan bagaimana hal tersebut dapat
dilaksanakan secara efektif, dan proses menfasilitasi usaha individua
tau kelompok (kolektif) untuk memenuhi tujuan-tujuan utama.

kepemimpinan di terjemahkan kedalam istilah sifat- sifat, perilaku


pribadi, pengaruh terhadap orang lain, pola- pola, interaksi,
hubungan kerja sama antarperan, kedudukan dari satu jabatan
administratif, dan persuasif, dan persepsi dari lain- lain tentang
legitimasi pengaruh.4 Kepemimpinan adalah kegiatan untuk
memengaruhi perilaku orang lain, atau seni memengaruhi perilaku
manusia baik perorangan maupun kelompok.5

3
Nurkholis, Manajemen Berbasis Sekolah; Teori, model, dan Aplikasi, Jakarta :
Grasindo, 2003, Hal. 153.
4
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala sekolah, teori dan permasalahannya. Jakarta:
Raja Grafindo Persada. 2005 Hal 17
5
Mifta Thoha, Kepemimpinan dalam managemen. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
2010 Hal. 9.
4

Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting


dalam suatu organisai karena sebagian besar keberhasilan dan
kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh kepemimpinan dalam
organisasi tersebut.

A. Dale Timple (2000: 58) mengartikan Kepemimpinan adalah


proses pengaruh sosial di dalam mana manajer mencari
keikutsertaan sukarela dari bawahan dalam usaha mencapai tujuan
organisasi. Dengan kepemimpinan yang dilakukan seorang
pemimpin juga menggambarkan arah dan tujuan yang akan dicapai
dari sebuah organisasi. Sehingga dapat dikatakan kepemimpinan
sangat berpengaruh bagi nama besar organisasi.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan kepemimpinan merupakan


cara seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahan dengan
karakteristik tententu sehingga dapat mencapai tujuan yang
diinginkan. Faktor keberhasilan seorang pemimpin salah satunya

1.3 Tujuan dan Fungsi Kepemimpinan


Tujuan dan Fungsi seorang pemimpin, akan sangat menentukan
kemana dan akan menjadi apa organisasi yang dipimpinnya. Sehingga
dengan kehadiran seorang pemimpin akan membuat organisasi menjadi
lebih besar.6 Secara operasional, fungsi kepemimpinan dapat dibedakan

6
Ibid, Hal 53.
Bab 1 Konsep dan Definisi Kepemimpinan 5

dalam lima pokok kepemimpinan. Hal ini sebagaimana yang


dikemukakan oleh Imam Wahyudi7 yaitu sebagai berikut :

1. Fungsi Intruksional
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah pemimpin sebagai
komunikasi pihak yang menentukan apa, bagaimana,
bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan
dapat dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang
efektif memerlukan kemampuan untuk menggerakkan dan
motivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah.
2. Fungsi Konsultasi
Fungsi itu dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa
umpan balik (feed Back) untuk memperbaiki dan
menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah
ditetapkan dan dilaksanakan.
3. Fungsi Partisipatif
Dalam menjalankan fungsi ini pemempin berusaha
mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam
keikutsertaan mengambil keputusan maupun
melaksanakannya.
4. Fungsi Delegasi
Fungsi ini diaksanakan dengan memberi pelmpahan
wewenang membuat/menetapkan keputusan, baik melalui
persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan.
7
Ibid, Hal 16.
6

Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan orang-


orang penerima delgasi itu harus diyakini merupakan
pembantu pemimpin yang dimiliki kesaaan prinsip,
persepsi, dan aspirasi.
5. Fungsi Pengendalian
Fungsi pengendalian bermaksud kepemimpinan yang
sukses atau efektif mampu mengatur aktifitas anggotanya
secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga
memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara
dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyediaan pusat
sumber belajar melalui pengembangan pusat belajar.
Sesungguhnya figur pemimpin ideal yang menjadi contoh
atau teladan yang baik bagi manusia, dan baik bagi alam.

Menurut Ngilma Purwanto mengatakan bahwa seorang pemimpin


memiliki berbagai fungsi yang harus dilaksanakan diantaranya yaitu:

1) Pemimpin sebagai pelaksana.


2) Pemimpin sebagai perencana
3) Pemempin sebagai seorang ahli.
4) Mewakili kelompok dalam tindakan keluar
5) Mengawasi hubungan antara anggota kelompok
6) Bertindak sebagai pemberi ganjaran dan hukuman
7) Bersikap sebagai wasit dan penengah
8) Pemimpin sebagai lambang dari pada kelompok
Bab 1 Konsep dan Definisi Kepemimpinan 7

9) Pemimpin sebagai pemegang tanggungjawab para anggota


kelompok.
Dari hal tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi
kepemimpinan sangat koherensif mulai dari perencanaan,
pelaksanaan sampai pertanggung-jawaban.

1.4. Teori Munculnya seorang Pemimpin


1.4.1. Teori Kepemimpinan menurut Para Ahli

1. Meojiono

Yang dimaksud dengan kepemimpinan adalah pengaruh satu


arah, dikarenakan seseorang pemimpin kemungkinan besar
memiliki kualitas tertentu yang membuatnya berbeda dengan
pengikutnya. Disebutkan juga dalam teori sukarela atau
complince induction theorist, yang cenderung melihat
kepemimpinan sebagai pemaksa atau pemberi desakan
pengaruh secara tidak langsung dan sarana pembentuk suatu
kelompok yang sesuai dengan keinginan pemimpinnya.

2. Wahjosumidjo

Teori kepemimpinan yang disebut Wahjosumidjo


merupakan suatu yag melekat pada diri seseorang. Dalam
8

hal ini pemimpin berupa sifat tertentu. Termasuk


kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan. Teori
situasional sebagai rangkaian kegiatan pemimpin yang tidak
bisa dipisahkan, termasuk dengan kedudukan dan gaya atau
perilaku pemimpin. Kepemimpinan sebagai proses antaa
hubungan atau interaksi pemimpin, pengikut dan situasi.

3. Fiedler

Fiedler menyebutkan teori kepemimpinan sebagai pola dari


suatu hubungan antara individu, dengan menggunakan
wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok. Selain
kelompok itu adapula pengaruhnya terhadap kelompok agar
bekerja sama dala mencapau tujuan.

4. Sodang P. Siagan

Teori kepemimpinan menurut Sodang P. Siagan adalah


kemampuan seseorang ketika menjabat sebagai pemimpin
organisasi tertentu. Saat menjabat sebagai seseorang
pemimpin juga memberi pengaruh terhadap orang lain.
Khususnya dalam hal ini adalah bawahan. Karena dilakukan
sebagai kemampuan dalam bertindak dan berfikir sesuai
dengan arahan agar tujuan tercapai.

5. Kartini Kartono
Bab 1 Konsep dan Definisi Kepemimpinan 9

Teori ini dikutip oleh bahrudin dan Umiarso mengemukakan


bahwa ditinjau dari sejarah perkembangannya, terdapat tiga
teori kepemimpinan, yaitu :

A. Teori Genetis (keturunan)

Teori ini mengatakan bahwa ”leader are born and not made”
(pemimpin itu dikahirkan [bakat] bukanya dibuat). Para ahli
penganut aliran teori inii mengenengahkan pendapatnya
bahwa seseorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia
telah dilahirkan dengan bakal kepemimpinan.8 Konsep ini
merupakan konsep kepemimpinan yang paling tua dan paling
lama dianut oleh orang-orang. Kendatipun demikian, masih
banyak pandangan terutama dalam kehidupan masyarakat
agaris feodal yang menganggap bahwa seseorang menjadi
pemimpin atau setidaknya memiliki potenai sejak lahir berupa
kemampuan memimpin.

B. Teori Sosial

Inti aliran sosial ini bahwa adalah ”Leader are made and not
born”(kepemimpinan itu dibuat untuk dididik, bukan kodrat).9
Jadi teori ini merupakan kebalikan dari teori genetika. Para

8
Bahrudin dan Umarso, Kepemimpinan Pendidikan Islam; Antara Teori dan
Praktik, Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2012 Hal.51.
9
Ibid Hal 52.
10

penganut teori ini mengenengahkan pendapat yang


menyatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin
apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup.

C. Teori Ekologis

Teori ini muncul terhadap reaksi kedua diatas. Inti dari teori
ini menekankan bahwa seseorang hanya akan berhasil
menjadi pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bakat
kepemimpinan. Bakat tersebut kemudian dikembangkan
melalui pendidikan dan pengalaman yang memungkinkan
untuk dikembangkan lebih lanjut. Teori ini menghubungkan
segi positif dari kedua teori diatas, sehingga dapat dikatakan
teori yang paling mendekati kebenaran. Namun demikian,
peneliatian yang jauh lebih mendalam masih diperlukan untuk
dapat mengatakan secara pasti apa saja faktor yang
menyebabka timbulnya sosok pemimpin yang baik.10 Untuk
mendapatkan pemimpin yang ideal maka ketika konsep itu
harus dipadukan karena masing-masing saling melengkapi.

1.5 Faktor-Faktor Kepengikutan


Faktor-faktor yang mempengaruhi pemimpin meliputi:

1) Berkepribadian (personality) pengalaman masa lalu dan


harapan pemimpin

10
Ibid hal. 53
Bab 1 Konsep dan Definisi Kepemimpinan 11

2) Harapan dan perilaku atasan


3) Karakteristik harapan dan perilaku bawahan, dan
4) Harapan dan perilaku rekan.

Faktor-faktor ini mempengaruhi kinerja pemimpin dan bawahan secara


timbal balik.

1.6. Pemimpin Formal dan Pemimpin non Formal


1.6.1 Pemimpin Formal
Pemimpin formal adalah orang yang menjadi pimpinan karena
legalitas-nya, contohnya karena ia telah terpilih secara sah melalui
pemilu, kongres, atau muktamar, atau pun namanya. Yang
bersangkutan telah memenuhi semua peraturan yang ada. Ada juga
yang mengatakan bahwa pemimpin formal secara resmi diberi
wewenang/kekuasaan untuk mengambil keputusan-keputusan tertentu,
dan dia mempertangungjawabkan kekuasaan/wewenangnya tersebut
pada atasannya. Pemimpin formal pada umumnya berada pada lembaga
formal juga, dan keputusan pengangkatannya sebagai pemimpin
berdasarkan surat keputusan yang formal. Seorang pemimpin formal
bisa saja hanyalah seorang kepala yang memiliki wewenang sah
berdasarkan ketentuan formal untuk mengelola anggtanya, atau jika
dalam organisasi memiki wewenang untuk membenahi perintah pada
bawahannya.
12

Seorang kepala juga disebut seorang pemimpin apabila dia diterima


secara ikhlas oleh para anggotanya dan dia mampu mempengaruhi para
anggota sehingga mereka dengan pengertian, kesadaran dan senang hati
bersedia mengikuti dan menaati pemimpin tersebut. Sedangkan
pemimpin formal biasanya dinilai oleh bawahannya/masyarakat
berdaskan hasil yang dicapainya (prestasi).

Berdasarkan macam kegiatannya pemimpin formal lebih baik


memimpin pada kegiatan ekspresif dan kegiatan yang bertujuan untuk
pemenuhan kebutuhan normatif dan sosial, seperti: keagamaan,
kesetiakawanan sosial, dan lain-lain. Sedangkan kegiatan intrumental
adalah kegiatan yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan dan
alokasi sumberdaya, seperti: pertanian, industri, dan lain-lain. Contoh
pemimpin formal adalah bupati, kepala desa, kepala RT dan RW.

Dari pengertian tersebut diatas maka pemimpin formal adalah


pemimpin yang diberi wewenang dan kekuasaan yang sesuai dengan
prestasi yang dimilikinya.

Peran Pemimpin Formal


Bab 1 Konsep dan Definisi Kepemimpinan 13

Setiap pemimpin memiliki tugas,wewenang dan kewajiban yang


mesti dijalankan untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam
metode kepemimpinannya.Tugas, wewenang dan kewajiban ini
juga dibedakan jika mengacu pada jenis pemimpin yang hadir di
dalam masyarakat; yaitu pemimpin formal dan pemimpin informal.
Maka tugas, wewenang dan kewajiban pemimpin dapat dibedakan
dengan mengacu pada pelaksanaan hal-hal tersebut.
14

1) Pemimpin formal memiliki tugas untuk menyelenggarakan


urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan, dan juga
bertugas untuk memimpin rapat dan musyawarah dalam kerangka
mekanisme koordinasi dengan pemerintah lebih tinggi.
2) Pemimpin formal juga bertanggungjawab untuk mengelola
administrasi dan mengurus masalah di kalangan masyarakat yang
terkait dengan kebijakan administratif birokrasi. Wewenang yang
dimiliki oleh pemimpin formal misalnya adalah menyelenggarakan
pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama
BPD.
3) Pemimpin formal juga bertugas mengkoordinasikan
pembangunan desa secara partisipasif. Ia juga merupakan wakil
desanya di dalam dan di luar pengadilan serta berhak untuk
menunjuk kuasa hukum yang akan mewakilinya sesuai dengan
peraturan perundang undangan.
4) Pemimpin formal juga berkewajiban untuk memegang teguh dan
mengamalkan Pancasila, melaksanakan UndangUndang Dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
5) Pemimpin formal berkewajiban untuk segenap upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melaksanakan hidup
yang demokratis.
Bab 1 Konsep dan Definisi Kepemimpinan 15

6) Pemimpin formal juga dituntut untuk melaksanakan prinsip tata


pemerintahan

1.6.2. Pemimpin Non Formal

Pemimpin non formal tidak menjadi pemimpin karena faktor legalitas,


tapi terutama karena faktor legitimitas. Artinya walaupun tak ada
kongres atau muktamar yang menetapkan demikian, tapi rakyat dan
umat dengan spontan menerima dan memperlakukan yang
bersangkutan sebagai pemimpin mereka. Pemimpin informal itu
ditetapkan oleh umat bukan dengan surat suara, tapi dengan kata hati.
(suara batin). Ikatan antar mereka tidak diatur secara resmi, tapi lahir
secara spontan karena ada rasa hormat dan cinta yang tidak dipaksa-
paksa. Pemempin informal tidak diangkat secara resmi berdasarkan
keputusan tertentu. Dia memperoleh kekuasaan/wewenang karena
pengaruhnya terhadap kelompok. Apabila pemimpin formal dapat
memperoleh pengaruhnya melalui prestasi, maka pemimpin informal
memperoleh pengaruh berdasarkan ikatan-ikatan psikologis. Tidak ada
ukuran obyektiftentang bagaimana seorang pemimpin informal
dijadikan pemimpin. Dasarnya hanya oleh karena dia pernah benar
dalam hal tertentu, maka besar kemungkinan dia akan benar pula dal
hal tersebut pada kesempatan lain. Disamping penentuan keberhasilan
pada masa lalu, pemilih pemimpin informal juga ditentukan oleh
perasaan simpati dan anipati seseorang atau kelompok terhadapnya.
16

Daftar Pustaka
A.S Hamby. 1990. Oxford Edvanced Dictionary of English,
London, Oxford University Press
Bahrudin dan Umiarso. 2012. Kepemimpinan Pendidikan Islam;
antara Teori dan Praktik, Yogyakarta: Ar Ruzz Media
Nurkholis. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah; Teori, model, dan
Aplikasi, Jakarta : Grasindo
Wahjosumidjo. 2005. Kepemimpinan Kepala sekolah, teori dan
permasalahannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Thoha, Mifta. 2010. Kepemimpinan dalam managemen. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai