KEPEMIMPINAN
A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
orang lain supaya dapat berbuat sesuatu demi mencapai tujuan tertentu. Secara
istilah kepemimpinan berasal dari kata dasar pemimpin dalam bahasa Inggris,
kepemimpinan dinamakan leadership, asal katanya adalah leader, dari akar kata
to lead yang bermakna bergerak lebih awal, berjalan di awal, mengambil langkah
pikiran atau pendapat. orang lain, dan menggerakkan orang lain melalui
setiap perbuatan yang ditentukan. oleh invidu atau kelompok dalam upaya
tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
1
Bahruddin & Umairson. Kepemimpinan Pendidikan Islam: Antara Teori dan Praktik
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012) hlm. 47.
21
22
golongan atau kelompok dengan cara sedemikian rupa hingga tercapai tujuan
kekuatan dalam memengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan
umum.2 Secara garis besar yang dinamakan kepemimpinan adalah cara untuk
kepemimpinan merupakan suatu bakat yang tidak semua orang dapat memliki
sejak lahir. Sehingga banyak orang yang berpendapat bahwa teori dan ilmu
adalah jenis pemimpin yang tidak ilmiah yang dilakukan berdasarkan bakat
menjadi kekuatan budaya yang diterima sebagai nilai instrumental untuk prilaku
22
23
a. George R. Terry
b. Stoner
anggota kelompok. .
e. Ralph M. Stogdill
23
24
laku mereka.3
sebaliknya.4
3
Nogi, Hessel.2007. Manajemen Publik. Jakarta: PT. Grasindo.
4
Sudaryono, Leadership Teori dan Praktek Kepemimpinan (Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia,
2014) 50-51.
24
25
konstruktif orang lain dan menunjukkan jalan yang benar yang harus dikerjakan
bersama. Oleh sebab itu kepemimpinan dalam rumah tangga sangat dibutuhkan
untuk di terpakan mengatur urusan rumah tangga, karena rumah tangga termasuk
akan terlihat, gaya memimpin tersebut memiliki tiga pola dasar yakni; pertama,
gaya kepemimpinan yang berpola pada pelaksanaan hubungan kerja sama, dan
ketiga, gaya kepemimpinan yang berpola pada kepentingan hasil yang dicapai.5
kepemimpinan ini lebih aktif, dinamis dan terarah. Pemimpin memandang dan
5
Veithzal Rivai & Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (Jakarta:
Rajawali Press, 2012), 36-37.
6
Witarsa, “Pengaruh Kinerja Kepemimpinan Pendidikan Berbasis Nilai Terhadap
Pengembangan Budaya Sekolah di Wilayah Perbatasan Indonesia Malaysia,” Jurnal Penelitian
Pendidikan, Vol. 12, No. 1, April 2011.
25
26
tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik.
anggota kelompok.7
tugas anak buahnya hanya sebagai pelaksana. Pemimpin yang otoriter tidak
Inisiatif dan daya pikir anggota sangat dibatasi, sehingga tidak diberikan
apakah segala perintah yang telah diberikan ditaati atau dijalankan dengan
7
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, 73
8
Veithzal Rivai & Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (Jakarta: Rajawali Press,
2012), 36-37.
26
27
meneliti orang - orang yang dianggap tidak taat kepada pemimpin, kemudian
orang - orang yang berlaku taat dan menyenangkan pribadinya, dijadikan anak
berbeda. Dalam keadan seperti itu apabila ada anggota yang bertindak
pada umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para
anggota terdiri dari orang-orang yang telah dewasa yang telah mengetahui apa
9
Sudaryono, Leadership Teori dan Praktek Kepemimpinan, 228.
27
28
yang menjadi tujuan organisasi.10 Oleh karenanya pemimpin yang laissez faire
C. KEPEMIMPINAN PEREMPUAN
diatur melalui syari‟at, dan sumber. aturannya adalah wahyu. Setiap manusia,
baik laki-laki maupun perempuan, akan dikembalikan kepada Allah setelah dia
Manusia tak ada dua jenis yang hidup di dunia ini, ada laki-laki dan
perempuan. Pada dasarnya semua tanggung jawab manusia adalah sama. Dalam
perempuan oleh Tuhan Yang Maha Esa merupakan takdir dan mempunyai
kedudukan, derajat, hak serta kewajiban yang sama. Djasmoredjo dalam Fitriani
terbatas pada perbedaan biologis. Perempuan identik sebagai sosok yang lembut,
.dominan, lebih kuat, lebih aktif, otonomi serta agresi. Dalam filosofi jawa wanita
10
Ibid,.228.
28
29
memiliki arti wani ditata atau berani diatur. Perkembangan zaman terutama dalam
memenuhi kebutuhan hidup yang layak membuat perempuan turut ambil bagian.
Laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama sehingga tidak menutup
kemungkinan perempuan juga bisa dan berhak memimpin suatu unsur atau bidang
yang di kecimpunginya. Dalam hal ini seperti rumah tangga, istri memiliki
berbagai hak yang harus dipenuhi oleh laki-laki, sebagaimana halnya istri juga
memiliki berbagai kewajiban yang harus dia penuhi untuk si suami. Landasan
pembagian hak-hak dan kewajiban tersebut adalah tradisi dan fitrah, serta prinsip
ditinggal suami kerja diluar daerah sehingga istri tidak serumah dengan suaminya,
11
Reny Yuliant, dan Dedi Dwi Putra,Pulus Diki Takanjanji, “Women Leadership: Telaah
Kapasitas Perempuan Sebagai Pemimpin” MADANI Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan Vol 10
No. 2 (2018).
12
Ali Hasan, Berumah Tangga Dalam Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2003), h. 152
13
Andri Nurwandi, Nawir Yuslem,Sukiati, “KEDUDUKAN DAN PERAN PEREMPUAN
SEBAGAI KEPALA KELUARGA MENURUT HUKUM ISLAM (Studi terhadap Kelompok
Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga-PEKKA di Kabupaten Asahan), AT-TAFAHUM:
Journal of Islamic Law,Vol.2 No. 1 Januari-Juni 2018
29
30
dan istri yang mencari nafkah untuk keluarga dikarenakan sang suami yang tidak
kegiatan di dalam rumah tangga. Sosok yang dekat dengan ranah ini adalah
perempuan dalam hal ini adalah (istri). Hadirnya perempuan di ranah domestik ini
seolah sudah menjadi kodrat alamiahnya. Hal ini dipicu karena proses untuk
dengan sifat alami perempuan yang berkaitan dengan teori nature, yaitu sifat
dasar manusia yang terbentuk karena faktor biologis. Perempuan yang telah
menikah dan punya anak menjadi begitu lekat dengan ranah ini.
Kegiatan yang berlangsung dalam ranah domestik ini bisa berupa apapun,
Sedangkan ranah publik adalah kebalikan dari ranah domestik. Jika ranah
domestik dikaitkan dengan sifat feminin pada perempuan, maka ranah domestik
justru dikaitkan dengan sifat maskulin pada laki-laki. Dari sini diambil sedikit
pekerjaan-pekerjaan yang di ranah publik. Pekerjan itu sangat beragam, bisa apa
30
31
Adapun yang dimaksud dengan peran domestic dan peran public adalah
sebagai berikut:
2. Peran publik yang dimaksud adalah ruang lingkup kegiatan perempuan yang
dan lainnya.14
14
Umaimah Wahid, Ferrari Lancia “Pertukaran Peran Domestik dan Publik Menurut
Perspektif Wacana Sosial Halliday “nal Komunikasi, Vol 11 (1), Juni 2018, 106-118 Mediator: Jurnal
Komunikasi, Vol 11 (1), Juni 2018, 106-118.
31