Dalam bab ini, peneliti akan menganalisis data yang diperoleh dengan
kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun hal-hal yang akan
menggerakkan orang lain supaya dapat berbuat sesuatu demi mencapai tujuan
organisasi keluarga karena istri focus pada kewajibannya. Namun tidak dengan
Ngawi, peneliti menemukan fenomena bahwa peran pemimpin diambil alih oleh
istri.
1
Bahruddin & Umairson. Kepemimpinan Pendidikan Islam: Antara Teori dan Praktik
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012) hlm. 47.
21
22
2. Kedua, Ibu Tartik juga memiliki kondisi yang serupa dengan Ibu Siti Alfiyah
5. Kelima, Ibu Suparmi yang menjadi pemimpin keluarga karena suaminya tidak
6. Keenam, Ibu Sumirah yang menjadi pemimpin karena suaminya sakit secara
psikis.
oleh informan bahwa apa yang Ibu Alfiyah katakan harus dituruti oleh anggota
keluarganya karena yang bisa mengarahkan dan membina hanya dia 2. Pernyataan
Ibu Alfiyah sesuai dengan pengertian kepemimpinan oleh Wexly dan Yuki yang
mana dia sebagai pemimpin memengaruhi orang lain untuk lebih berusaha
2
Alfiyah, Hasil Wawancara, Ngawi, 20 Januari 2023.
3
Nogi, Hessel. Manajemen Publik. Jakarta: PT. Grasindo, 2007.
23
oleh Veithzal Rivai & Deddy Mulyadi yang mengemukakan bahwa menempatkan
tunggal, sedangkan kedudukan dan tugas anak buahnya hanya sebagai pelaksana.4
Selain Ibu Alfiyah, adapula pola kepemimpinan oleh Ibu Tartik yang
demokratis. Hal itu terlihat ketika Ibu Tartik sebagai pemimpin keluarga
mengarahkan dengan sabar, memberikan contoh yang baik dari perilaku dan sifat
keluarganya5. Pada pola kepemimpinan Ibu Tartik ini sudah sesuai dengan
keluarga dan juga bersifat kepemimpinan lebih aktif, dinamis dan terarah. Ibu
4
Veithzal Rivai & Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, 36-37.
5
Tartik, Hasil Wawancara, Ngawi, 20 Januari 2023.
6
Witarsa. Pengaruh Kinerja Kepemimpinan Pendidikan Berbasis Nilai Terhadap
Pengembangan Budaya Sekolah di Wilayah Perbatasan Indonesia Malaysia.
7
Tartik, Hasil Wawancara, Ngawi, 20 Januari 2023.
24
dan anggota keluarganya dengan tanggung jawab dan kerja sama yang baik pada
anggota keluarga lainnya, terlihat juga suami dan anak yang berpartisipasi aktif
Kemudian Ibu Lutfi, dia memiliki pola kepemimpinan kendali bebas yang
kepemimpinan bebas tidak ada yang di bawah maupun di atas, walau pada
kepemimpinan Ibu Lutfi sesuai dengan Laissez Faire yakni tipe kepemimpinan
kendali bebas, yang mana pemimpin hanya sebagai simbol, proses kepemimpinan
mana dalam pengendali rumah tangga adalah beliau, mulai dari menagemen
rumah hingga perekonomian. Walaupun suami Ibu Suparmi mengalami sakit, Ibu
Suparmi tetap menghargai suami dan tidak sering juga membicarakan urusan
rumah tangga kepada suaminya.11 Dalam kondisi yang mendesak Ibu Suparmi
solusi atas permasalahan tersebut. Hal tersebut sesuai dengan pola kepemimpinan
8
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, 73
9
Lutfi, Hasil Wawancara, Ngawi, 16 Januari 2023.
10
Sudaryono, Leadership Teori dan Praktek Kepemimpinan, 228
11
Suparmi, Hasil Wawancara, Ngawi, 18 Januari 2023.
25
Ibu Suparmi namun juga suaminya, sehingga anggota keluarga ataupun pemimpin
berpartisipasi aktif.12
sesuatu Ibu Sumirah tidak meminta pendapat atau tidak dimintai pendapat, hal
tersebut disebabkan kondisi psikis suami yang tidak memungkinkan dan hal ini
12
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, 73
13
Sudaryono, Leadership Teori dan Praktek Kepemimpinan, 228.
26
dan kewajiban berjalan secara seimbang dan mengarah pada ajaran agama.
Menurut UU No. 1 Tahun 1974 kedudukan kepala rumah tangga atau disebut
tertentu atau tidak jarang pula, perempuan yang menjadi pemimpin dalam rumah
tangga, seperti halnya yang terjadi di Dukuh Krajan Desa Majasem. Sesuai
dengan yang penulis uraikan pada sub bab sebelumnya, mayoritas perempuan
terjadi dalam rumah tangga. Idealnya dalam rumah tangga menurut UU No. 1
Tahun 1974 suami sebagai kepala rumah tangga, namun suami para informan
pada penelitian ini, tidak sepenuhnya berperan (bekerja jauh/sakit) atau tidak
sama sekali berperan dalam rumah tangga (meninggal). Dampak negatif atau hal
mana beban tanggung jawab keluarga lebih banyak dipikul sang istri. Selain
rumah tangga.
Dampak managemen rumah tangga ini juga dirasakan oleh Ibu Siti
menjadi tulang punggung keluarga dengan menjadi petani. Selain itu, Ibu Alfiyah
bersama suaminya, namun karena suami tiada mengharuskan anak sebagai teman
Ibu Tartik juga merasakan hal yang sama dengan Ibu Alfiyah, sebagai
single parent, ia mengatur rumah tangga dengan prioritas mendidik anak, disela-
sela itu ia menjadi tulang punggung sebagai petani, dan tidak melupakan
ini adalah Ibu Tartik dalam menyelesaikan suatu masalah dengan bercerita kepada
saudara, tidak jarang pula anak sebagai teman diskusi untuk menyelesaikan
masalah, karena dituntut dewasa walau menurut Ibu Tartik menjadi dewasa
Dampak beban ganda juga dirasakan oleh Ibu Sulasmi, sebagai pemimpin
rumah tangga dia merasakan pusing dikarenakan banyak yang harus diatur, mulai
dari urusan domestik, mengurus anak dan yang paling berat menurut beliau
adalah masalah perekonomian. Namun dampak positif yang dienyam oleh Ibu
Sulasmi yakni ia menjadi wanita mandiri, dan dapat mengerjakan segala hal
sendiri.16
14
Alfiyah, Hasil Wawancara, Ngawi, 20 Januari 2023.
15
Tartik, Hasil Wawancara, Ngawi, 20 Januari 2023.
16
Sulasmi, Hasil Wawancara, Ngawi, 20 Januari 2023.
28
merasakan kesepian karena dalam mengatur urusan rumah tangga sendiri terasa
berat dan dituntut harus mandiri oleh keadaan, hal yang dirasakan oleh Ibu
Selain ditinggal suami, dampak negatif yang dirasakan oleh istri ketika
suami tidak dapat berperan sesuai perannya atau tidak dapat melakukan perannya.
Sebab kondisi fisik yang tidak memungkinkan untuk bekerja karena sudah tua
atau sedang sakit. Sebagai istri dengan suami yang sakit, Ibu Suparmi merasakan
selain itu juga mengurus suami. Namun dampak positif yang dirasakan oleh Ibu
Suparmi yakni memiliki kesadaran untuk bekerja keras dan bertanggung jawab
hikmah dibalik keadaanya tersebut. Dampak positif yang dirasakan oleh Ibu
Sumirah yaitu membuatnya semakin tegar dan percaya diri akan kemampuannya
17
Suparmi, Hasil Wawancara, Ngawi, 20 Januari 2023.
18
Sumirah, Hasil Wawancara, Ngawi, 20 Januari 2023.
29
Manusia yang hidup di dunia ini ada dua, yaitu laki-laki dan perempuan,
dengan memiliki tanggung jawab yang sama dan juga dengan kedudukan yang
memiliki hak yang sama tidak menutup kemungkinan perempuan dapat menjadi
yang didapatkan oleh penulis. Istri menjadi pemimpin keluarga merupakan hal
wajar. Walaupun dengan keadaan istri yang mengalami beban ganda, karena hak
yang seharusnya diperoleh dari suami tidak istri dapatkan. Sehingga muncul
dampak negatif dan dampak positif pada informan pada penelitian ini.