PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau
rumah tangga yang bahagia dan kekal bedasarkan Ketuhanan Yang Maha
dunia saja namun juga untuk meraih kebahagiaan di akhirat. Kehidupan rumah
perkawinan.2 Perkawinan suatu hal yang sangat sakral bagi manusia yang
menjalainnya dan berlaku untuk semua makhluk-Nya, bahkan suatu cara yang
dipilih oleh Allah SWT untuk berkembang biak dan melestarikan hidup
istri yang sekaligus menjadi seorang ibu memiliki peranan penting untuk
1
Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan , Pasal 1
2
Kompilasi Hukum Islam, Pasal 3
3
H.M.A. Tihami dan Soehari Sahrani, Fiqh Munakahat Kajian Fiqh Nikah Lengkap
(Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 6.
1
2
Hak-hak suami yang harus dilakukan oleh istri yaitu mematuhi suami,
memelihara kehormatan dan harta suami, berhias untuk suami, menjadi patner
suami.5 Sedangkan hak-hak istri yang wajib dilakukan oleh suami yaitu
Suami istri merupakan mitra dan rekan kerja di tengah keluarga. Islam
menggariskan bahwa suami adalah kepala rumah tangga dan istri adalah ibu
Tahun 1974 tentang Perkawinan Pasal 31 ayat 3 Bahwa “Suami adalah kepala
keluarga dan isteri ibu rumah tangga” Keduanya ingin mencapai kebahagiaan
juga didukung dalam Kompilasi Hukum Islam Pasal 79 ayat (1) menyebutkan
bahwa, “Suami adalah kepala keluarga dan isteri ibu rumah tangga.” Hal yang
suami di Indonesia adalah sebagai kepala keluarga yang bisa juga disebut
4
Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Pasal 34
5
Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas. Fiqh Munakahat,
(Jakarta: Amzah, 2014), hlm. 221-230.
6
Ibid, hlm. 174.
3
suami memiliki hak dan kewajiban yang didapatkan menjadi tanggung jawab
tetapi suami maupun istri memiliki tugas mulia untuk memelihara rumah
Di era saat ini, fakta teoritis tersebut tidak lagi berlaku untuk semua
orang, sebab terdapat fakta sosial terkait perempuan sebagai kepala keluarga
yaitu istri yang mencari nafkah dikarenakan sang suami yang sudah tidak
saat ini seiring berkembangnya zaman banyak wanita (istri) bekerja di luar
rumah dan tetap mengurusi rumah tangga sehingga wanita mempuanyai beban
ganda. Berbeda dengan suami yang bekerja di luar rumah hanya terfokus
kepada kehidupan finansial keluarga mereka. Dalam hal ini tidak sesuai
dimaksud kepala keluarga adalah para janda yang ditinggal mati suami karena
para istri yang ditinggal mati suaminya sering tidak berumah tangga lagi dan
Disamping para janda, yang masuk dalam kategori tersebut adalah para
istri yang ditinggal suaminya bekerja di luar daerah. Secara legal, status
mereka masih sah menjadi seorang istri, namun secara ekonomi mereka harus
dikirimkan ke keluarga dan habis untuk mereka pakai sendiri di kota, sehingga
Kepala Rumah Tangga dimana Perempuan mengambil alih peran suami dalam
8
Andri Nurwandi, Nawir Yuslem, Sukiati, “ Kedudukan Perempuan Sebagai Kepala
Keluarga Menurut Hukum Islam ( Studi Terhadap Kelompok Pemberdaya Perempuan Kepala
Keluarga-PEKKA di Kabupaten Asahan),”AT-TAFAHUM:Journal of islamic law, Vol.2 No. 1
Januari-Juni 2018, 70.
5
istri yang bekerja ke luar negeri (TKW), hal tersebut diungkapkan oleh
menjadi pemimpin dalam keluarganya karena dia yang bekerja mencari nafkah
dalam keluarganya dikarenakan sang suami yang sudah tidak mampu untuk
bekerja lagi. Selain itu perempuan yang ditinggal suami kerja diluar kota atau
daerah yang mana mengakibatkan istri harus memenuhi segala urusan rumah
tangganya.
kepemimpinan dan dampak dari perempuan sebagai kepala rumah tangga yang
9
Hasil wawancara dengan narasumber
6
Ngawi)“.
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penelitian
Ngawi.
d. Manfaat Penelitian
1. Manfaat ilmiah. Dapat dijadikan referensi bagi siapa saja yang ingin
tangga serta bisa dijadikan sebagai referensi untuk penelitian yang akan
datang.
7
e. Telaah Pustaka
bahwa sebelumnya telah ada skripsi yang berkaitan dengan masalah aborsi.
merawat dan mendidik anak-anak, role model dalam keluarga, hingga turut
hukum positif terhadap istri yang berperan sebagai kepala keluarga dalam
bersama. Dalam Hukum Islam sesuai dengan teori mubadalah istri boleh
(mufa‟alah) dan kerja sama antar dua pihak (musyarakah) yang berarti saling
mengganti, saling mengubah, atau saling menukar peran satu sama lain.
Sedangkan dalam perspektif gender peran istri sebagai kepala keluarga dalam
dan keharmonisan dalam hubungan antara suami dan istri. Peran istri sebagai
berbangsa.10
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa istri sebagai pencari nafkah utama
istri menjadi kurang taat terhadap suami, terpenuhi dan pekerjaan rumah
dari peran publik istri, sedangkan perbedaan peneilitian ini adalah hanya
Terhadap Peran Istri Sebagai Pencari Nafkah Keluarga (Studi Kasus Desa
dengan relasi gender antara suami dan istri terhadap permasalahan istri
sebagai pencari nafkah keluarga, para suami berpendapat sesuai dengan ahli
fiqih, yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap istri yang mencari
Jenangan sudah sesuai dengan teori nature dan nuture. Yaitu, dari kelompok
buruh dan guru TK, dalam keluarga ini tidak ada kesetaraan gender dalam
11
Robby El Baqy Saifu, “Kedudukan Seorang Istri Sebagai Pencari Nafkah Utama Dalam
Keluarga Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten
Boyolali)”, Skripsi, (Surakarta: IAIN Surakarta, 2016)
10
Kemudian dari kelompok pedagang dalam keluarga ini ada kesetaraan gender
peran istri yang mencari nafkah, sedangkan perbedaan penelitian ini adalah
keluarganya. Dilihat dari segi kepentingan dan masalahnya istri yang bekerja
peran istri yang mencari nafkah, sedangkan perbedaan penelitian ini adalah
12
Munir Misbahul, “Analisis Gender Terhadap Peran Istri Sebagai Pencari Nafkah
Keluarga (Studi Kasus Desa Plalangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo)”, Srkipsi
(Ponorogo: IAIN Ponorogo, 2018 )
13
Faradila Salma Dewi, “Peran Istri Sebagai Pencari Nafkah Utama dalam Perspektif
Maslahah (Studi Kasus di Desa Joresan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo)”, Skripsi
(Ponorogo: IAIN Ponorogo, 2018)
11
f. Metode Penelitian
h. Jenis Pendekatan
fakta dan teori yang terjadi di lokasi penelitian. Penelitian ini berfokus
Kabupaten Ngawi.
i. Pendekatan Penelitian
j. Kehadiran Peneliti
Kabupaten Ngawi.
k. Lokasi Penelitian
tersebut berada dibawah kaki Gunung Lawu yang mana suasananya sangat
Ngawi Tahun 2022 yang mana diterbitkan dalam sebuah Buku yang
Desa Majasem sesuai data tersebut adalah 4338 jiwa ( laki-laki ) dan 4529
rumah tangga.
m. Data
n. Sumber Data
dan atau dapat diperoleh.17 Sumber data dalam penelitian ini ialah :
sebagai kepala rumah tangga yang dalam hal ini baru ditemukan 3
perempuan.
Sehingga metode yang digunakan harus sesuai dengan objek yang akan
p. Observasi
lanjut.20
19
Burhan bungin, Metodologi Penelitian Sosial: Format 2 Kuantitatif dan Kualitatif,
(Surabaya: Airlangga Uneversity Press, 2005), 128.
20
Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial Hukum, (Jakarta: Granit, 2004), 70.
15
q. Wawancara
r. Dokumentasi
dengan metode lain, maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam
R&D), 317.
16
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis dan lisan dari
agar lebih sistematis dan tidak keluar topik dari rumusan masalah.23
antara lain:
banyak data yang sifatnya masih umum dan masih sulit memilah
22
Suharsimi Arikunto, PROSEDUR PENELITIAN Suatu Pendekatan Praktik ( Edisi
Revisi VI ), (Jakarta : PT. Asdi Mahasatya, 2006), 231.
23
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kualitatif dan Penelitian Gabungan, (Jakarta: Kencana,
2014), 400
17
urgen dan memilah data agar layak untuk dipaparkan dalam hasil
penelitian.
yang diperbaharui dari konsep kesahihan dan keandalan. Dalam proses ini
24
Mustajab, Masa Depan Pesantren: Telaah atas Model Kepemimpinan dan Manajemen
Pesantren Salaf, (Yogyakarta: LKIS Yogyakarta), 29
18
y. Tahapan Penelitian
diperlukan.
penelitian.
z. Sistematika Pembahasan
ini. Kemudian tujuan penelitian dan manfaat penelitian yang berisi harapan
pengetahuan dan bisa dijadikan refrensi untuk penelitian yang akan datang.
penelitian sebelumnya, kajian teori dan metode penelitian yang berisi dasar
atau alat untuk menjawab permasalahan yang diangkat peneliti. Yang terakhir
sistematika pembahasan yang berisi rincian setiap bab dalam penelitian ini.
Membahas tentang landasan teori yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
sebagai kepala rumah tangga dan dampak Perempuan sebagai kepala rumah
Kabupaten Ngawi.
perempuan sebagai kepala rumah tangga, bab ini membahas data yang
Pada bab ini aka nada dua sub bab yakni akan memaparkan pola
Pada bab kelima yakni penutup, bab ini merupakan akhir dari skripsi