Anda di halaman 1dari 20

KELUARGA DAN MASYARAKAT

MARHAMAH
Disusun Oleh :
Istiqomah Hanifa Nurlaila
Laela Wahyu
M. Syahdilla Putra
PENDAHULUAN

Islam telah menawarkan konsep yang nyata dalam


memberi landasan hidup bermasyarakat untuk
membentuk masyarakat yang marhamah. Dimulai dari
lingkup terkecil yaitu keluarga. Bahkan, dalam proses
pembentukan sebuah keluarga pun telah diatur secara
rinci.
Karena, jika fungsi keluarga telah dijalankan dengan
baik maka akan mempengaruhi sistem dan pranata
masyarakat yang lain.
MEKANISME KELUARGA
SAKINAH MAWADDAH WARRAHMAH
FUNGSI KELUARGA

 Fungsi ekonomis : para anggota mengkonsumsi


barang yang diproduksinya
 Fungsi edukatif : memberi pendidikan
 Fungsi protektif : melindungi dari ancaman fisik,
ekonomis, dan psiko-sosial
 Fungsi religius: memberikan pengalaman keagamaan
 Fungsi afektif : memberikan kasih sayang
 Fungsi rekreatif : pusat rekereasi bagi anggotanya
LANDASAN PERNIKAHAN

Pernikahan adalah cara yang ditentukan Allah SWT


untuk membentuk sebuah keluarga dan melahirkan
generasi baru secara baik dan terhormat.
Hadist riwayat Ahmad menyebutkan bahwa.
“Rasulullah SAW menyuruh kami menikah dan
melarang membujang dengan larangan yang keras.”
TUJUAN DAN HIKMAH PERNIKAHAN

 Mewujudkan ketentraman jiwa dan ketenangan hati


 Mengendalikan nafsu, serta memelihara kesucian dan
ketinggian moral
 Melatih diri dalam bertanggungjawab dan bersabar
 Memelihara kelestarian keturunan yang baik
 Memelihara rasa kemanusiaan dalam tiap jiwa
 Menghindarkan diri dari fitnah
Pemilihan Jodoh

 Mengetahui calon istri/suami dan keluarga.


 Bermusyawarah, kepada diri sendiri dan pihak-pihak
yang berkepentingan,untuk pilihan dan keputusan
 Shalat istikharah,hal ini dilakukan agar mndapat
kemantapan hati dari Allah,sehingga tidak terjadi
kebimbangan dalam menentukan pilihan
 Peminangan, adalah sebagai tahap akhir dari pemiliha
jodoh
HUKUM PERNIKAHAN

 WAJIB, jika seseorang memiliki nafsu yang sulit


dikendalikan serta sanggup dan mampu untuk
menikah
 SUNAH, jika seseorang tersebut masih bisa menahan
nafsunya dan memiliki kesanggupan & kemampuan
untuk menikah
 HARAM, jika seseorang yakin akan menyengsarakan
pasangannya atau memiliki niat buruk dalam menikah
HUKUM PERNIKAHAN

 MUBAH, bagi seseorang yang tidak terdesak oleh


alasan yang menyebabkan untuk menikah atau alasan
yang mengharamkan menikah
 MAKRUH, bagi orang yang lemah syahwat dan tidak
mampu memberi belanja istrinya, walaupun tidak
merugikan istri, karena ia kaya dan tidak memiliki
keinginan syahwat.
Rukun Nikah
a. Rukun Nikah
Rukun pernikahan adalah sesuatu yang harus ada dalam
pelaksanaan pernikahan, mencakup :
 Calon mempelai laki-laki dan perempuan
 Wali dari pihak mempelai perempuan
 Dua orang saksi
 Ijab kabul yang sighat nikah yang di ucapkan oleh wali pihak
perempuan dan dijawab oleh calon mempelai laki-laki. Ijab
artinya penyerahan mempelai wanita oleh wali yang berhak
kepada mempelai laki-laki atau wakilnya. Sedangkan qabul
artinya penerimaaan mempelai wanita oleh mempelai laki
atau wakilnya.
Akad Nikah
Sebuah akad nikah dikatakan sah jika memiliki 5 syarat
berikut:
 Ta’yin Az Zaujain, menyebutkan secara pasti individu
pasangan yang dinikahkan, bukan dengan ungkapan
yang membuat ragu
 Adanya keridhaan dari kedua mempelai
 Adanya wali, berdasarkan sabda Nabi
Shallallahu’alaihi Wasallam:“tidak ada pernikahan
kecuali dengan wali” (HR. Ahmad dan Abu Daud).
 Adanya saksi.
 Tidak terdapat hal yang menghalangi keabsahan
nikah, atau dengan kata lain, kedua mempelai halal
untuk menikah
Akad Nikah
Hal-hal yang menghalangi keabsahan nikah misalnya:
 Keduanya termasuk mahram
 Masih ada hubungan saudara sepersusuan
 Beda agama, kecuali jika mempelai suami Muslim dan mempelai
wanita dari ahlul kitab maka dibolehkan dengan syarat wanita
tersebut afifah (wanita yang menjaga kehormatannya).
 Sang wanita masih dalam masa iddah
Mahar merupakan syarat syahnya suatu pernikahan. Dalam
islam tidak memberikan ketentuan yang pasti, mengenai jumlah
dan bentuk mahar islam tidak menyulitkan akan tetapi
mempermudah. Bentuk-bentuk mahar:
a. Berupa jasa (mengajarkan atau memberikan sesuatu)
b. Materi (benda-benda bermanfaat termasuk peralatan shalat).
YANG HARAM DINIKAHI

SELAMANYA SEMENTARA
1) Nasab 1) Beda agama
2) Pernikahan 2) Masih dalam masa ‘iddah
3) Susuan 3) Sedang ihram
4) Bersuami/beristri 4
5) Telah tiga kali thalaq
Hak dan Kewajiban Suami Istri dalam
Islam
Hak Istri Hak Suami

1. Hak mengenai harta 1. Ketaatan istri kepada


yaitu mahar atau mas suami dalam melaksanakan
kawin dan nafkah. urusan rumah tangga
2. Hak mendapat termasuk di dalamnya
perlakuan baik dari suami memelihara dan mendidik
3. Agar suami menjaga anak, selama suami
dan memelihara istrinya. menjalankan ketentuan-
ketentuan Allah SWT yang
berhubungan dengan
kehidupan suami istri.
Hak dan Kewajiban Suami Istri dalam
Islam
Kewajiban Istri Kewajiban suami
1. Hormat dan patuh pada suami dalam 1. Memelihara, memimpin dan membimbing
keluarga lahir dan batin,
batas-batas yang ditentukan oleh norma
2. Memberi nafkah sesuai kemampuan serta
dan susila.
mengusahakan keperluan keluarga terutama
2. Mengatur dan mengurus rumah tangga sandang, pangan dan papan.
3. Memelihara dan mendidik anak sebagai 3. Membantu tugas-tugas istri terutama dalam
amanah Allah SWT. hal memelihara dan mendidik anak-anak
4. Memelihara dan menjaga kehormatan dengan penuh rasa tanggung jawab.
serta melindungi harta benda keluarga. 4. Memberi kebebasn berfikir dan bertindak
kepda istri sesuai dengan ajaran agama, tidak
5. Menerima dan menghormati pemberian mempersulit apalagi membuat istri menderita
suami serta mencukupkan nafkah yang lahir – batin yang dapat mendorong istri berbuat
diberikannya dengan baik, hemat, cermat salah.
dan bijaksana. 5. Dapat mengatasi kedaan, mencari
penyelesaian secara bijaksana dan tidak
berbuat sewenang-wenang.
DARI KELUARGA MENUJU
MASYARAKAT MUSLIM
KONSEP MASYARAKAT MUSLIM

Masyarakat Islam adalah sekumpulan manusia yang mengaku sebagai


muslim yang mendasarkan penataan dan mekanisme kemasyarakatan
dalam ajaran islam. Tujuannya untuk menciptakan kehidupan yang penuh
kedamaian, keselamatan, dan kesentosaan.

Masyarakat muslim yang dikehendaki Allah SWT :


 Ummatan muslimatan
 Ummatan Washatan
 Khaira Ummatin
 Umat yang Kitaaba bil haqqi
ETIKA MASYARAKAT ISLAM

1) Masyarakat Tauhidillah
2) Masyarakat yang penuh rasa persaudaraan
3) Masyarakat beretika kerja dan berprestasi
4) Masyarakat pembela kaum dhaif
5) Masyarakat dinamis dan kreatif
6) Masyarakat yang berdisiplin & berwawasan ke depan
7) Mengutamakan etika memberi
8) Mengutamakan jiwa pioner dan merantau
9) Mengutamakan pemanfaatan modal dan orientasi produktif
KESIMPULAN

Keluarga merupakan cikal bakal masyarakat yang dibangun


di atas tali pernikahan. Tujuannya adalah meluruskan fitrah
manusia serta mencapai keluarga yang sakinah mawaddah
warrahmah. Keluarga akan bahagia jika fungsi-fungsinya
dijalankan serta setiap anggota keluarga melaksanakan hak dan
kewajibannya.
Masyarakat muslim adalah masarakat yang memiliki norma-
norma ilahiah dengan segala ciri yang telah disebutkan tadi.
Semua norma ini digunakan untuk mengantisipasi problem yang
kita hadapi yaitu kemiskinan, kebodohan, dan kemaksiatan.
Sekian & Terima Kasih
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai