Anda di halaman 1dari 2

PT Asahimas Chemical merupakan salah satu industri yang berintegrasi besar di bidang produksi

NaOH dan produksi vinyl klorida.


Proses produksi NaOH:
1. Mula-mula natrium klorida atau garam mentah akan dilarutkan di air dan dimurnikan di dalam alat
filtrasi.
2. Larutan garam murni yang terkonsentrasi ini kemudian di panaskan untuk melakukan proses
elektrolisis dengan menggunakan ion exchange. Ada 3 macam sel yang digunakan untuk alat ion
exchange (penjelasan dibawah)
3. Setelah melewati proses elektrolisis, NaCl akan terurai menjadi 3 produk yaitu gas klorin, gas
hidrogen, dan natrium hidroksida 32% yang akan ditampung ditabung penampungan.
4. Sedangan gas hidrogen hasil pembuangan sendiri dapat dimanfaatkan kembali menjadi senyawa lain
seperti asam hidroklotik dan amonia, menjadi bahan bakar untuk menghasilkan panas dan listrik,
atau dapat digunakan untuk hidrogenasi senyawa organik.
5. Lalu, NaOH 32% tadi kemudian akan diumpankan kedalam triple effect evaporator untuk
menguapkan air yang terkandung dan meningkatkan konsentrasi NaOH hingga 48%
6. Hasil evaporator kemudian dimasukkan kedalam tabung penyimpanan. NaOH 48% ini bisa langsung
digunakan atau dapat juga dikeringkan dengan cara diumpankan kedalam flake unit untuk
membentuk serpihan NaOH dengan konsentrasi hingga 98%.
Soda kaustik atau natrium hidroksida sendiri merupakan bahan pendukung yang penting dalam
pembuatan sabun, rayon, tekstil, serat dan kertas, bumbu masakan, pengeboran minyak, alumina, dan
banyak lagi.

Macam-macam ancangan sel elektrolisis di dunia terdapat 3 jenis:


SEL MEMBRAN
Yang pertama yaitu dengan menggunakan sel membran seperti video produksi di PT asahimas
chemical, sel membran ini menjadi rancangan yang sering digunakan dalam industri karena energi yang
dibutuhkan tidak terlalu banyak, tidak berbahaya, dan dapat menghasilkan NaOH murni tanpa pengotor, di
dalam rancangan sel elektrolisis ini menggunakan membran non permeable seperti polytetrafluoroethylen
yang hanya mengizinkan ion natrium saja yang dapat melewatinya, sedangkan klorin tidak akan dapat
melewatinya. Biasannya rancangan ini menggunakan anoda berupa titanium dan katoda berupa nikel.
Proses penguraiannya mula-mula NaCl jenuh masuk kedalam sistem kemudian akan terjadi reaksi
oksidasi dimana ion Cl- menjadi gas Cl2 yang akan keluar dari sistem, sedangkan ion Na+ akan melewati
membran dan menuju sisi katoda yang telah dilalui air, di katoda ini terjadi reaksi reduksi dimana air akan
terjadi penambahan elektron membentuk gas H2 dan ion OH-, gas hidrogen ini akan keluar dari sistem
sedangkan ion OH- akan bergabung dengan ion Na+ membentuk NaOH dengan konsentrasi 32% atau 33%.
SEL DIAPHRAGM
Rancangan yang kedua yaitu dengan menggunakan sel diafragma permeable/berpori, sel ini kurang
diminati oleh industri karena walaupun energi yang digunakan sedikit namun hasil akhir NaOH dalam
proses ini masih mengandung pengotor NaCl yang tidak bereaksi akibat ada beberapa NaCl yang dapat
melewati sel difragma permeable, sel diafragma sendiri biasanya menggunakan serat asbes.
Proses penguraiannya hampir sama dengan sel membran, yaitu mula-mula NaCl jenuh masuk
kedalam sistem kemudian akan terjadi reaksi oksidasi, lalu gas Cl2 dikeluarkan dan dan ion Na+ akan
melewati diafragma, namun yang membedakan disini, masih terdapat ion Cl- yang juga dapat melewati sel
diafragma dan mengotori NaOH yang akan terbentuk di sisi katoda. Jadi hasil akhir produk pada rancangan
ini adalah NaOH dengan kontaminan NaCl+air.
SEL MERKURI
Dan rancangan yang ketiga yaitu dengan menggunakan sel merkuri, namun rancangan ini sudah
tidak diperbolehkan lagi untuk digunakan kembali karena selain membutuhkan energi yang banyak, merkuri
juga merupakan bahan kimia yang beracun dan sangat berbahaya.
Proses yang terjadi dalam sel merkuri ini ada 2 tahap, mula-mula NaCl jenuh masuk kedalam sel
primer yang terdapat lempengan anoda dan merkuri cair sebagai katoda yang dialiri listrik dan terus
mengalir dalam pipa. Pada anoda akan terjadi reaksi oksidasi yang sama dimana ion Cl- diubah menjadi gas
Cl2 dan menyisakan ion Na+ yang akan menuju katoda merkuri, kemudian ion Na+ ini akan diubah menjadi
logam natrium dengan penambahan elektron, logam natrium tersebut lalu bereaksi dengan merkuri
membentuk sodium amalgram dan dialirkan menuju sel sekunder. Pada sel sekunder akan terjadi reaksi
antara sodium amalgram dengan air. Sodium amalgram akan diuraikan dengan grafit menjadi ion Na+ dan
merkuri, sedangkan air akan diuraikan menjadi gas H2 dan ion OH-. Di dalam sel sekunder ini akan terjadi
reaksi yang membentuk 3 produk, yaitu ion Na+ akan bereaksi dengan ion OH- membentuk NaOH dengan
kemurnian tinggi, gas H2 yang akan meninggalkan sistem sebagai hasil pembuangan, dan merkuri murni
cair yang akan di umpankan kembali menuju sel primer.

Anda mungkin juga menyukai