Anda di halaman 1dari 10

TAHAP BENDING PLAT DI PT NUGRAHA

POTONG TEKUK PLAT

Disusun Oleh :

Ferdian Surya Ardana (22503244027)

Fadhil Amru Ismawan (22503244028)

Fadly Muhammad Bagaskara (22503244029)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2023

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi industri saat ini, proses produksi membutuhkan bahan yang
memiliki kualitas sesuai keinginan perusahaan dan ketentuan cukup standar dalam
pembentukannya. Bahan yang sudah siap produksi di perusahaan tentu bisa dipercaya sehingga
penggunaan hasil produksinya tidak bermasalah ketika diedarkan dalam masyarakat.
Bahan-bahan yang dihasilkan dan didistribusikan ke industri seperti halnya dalam
kebutuhan bahan jenis lembaran logam yaitu Sheetmetal. Dalam hal ini, terutama pada kegiatan
fabrikasi membutuhkan bahan sheetmetal dengan mengunakan misalnya mesin potong dan
tekuk plat untuk selanjutnya di proses produksi dan di tahap finishing. Hal tersebut
membutuhkan salah satunya proses bending plat untuk menekuk bahan lembaran.
Semakin bertambah kebutuhan produksi, berbagai macam aplikasi yang digunakan
terhadap bahan olahan mesin, produk berbahan dasar Sheetmetal mulai banyak diminati apalagi
proses pembuatannya mudah. PT Nugraha PTP merupakan perusahaan yang bergerak dalam
fabrikasi sheetmetal salah satu nya dalam produksi proses penekukan bahan. PT Nugraha PTP
berdiri sejak tahun 2020 silam terletak di Jalan Somodoran RT 01/ RW 01, Purwomartani, Kec.
Kalasan, Kab. Sleman. Penekukan bahan yang dihasilkan seperti tabung, kanopi alumunium,
blower fans, loyang, dan hasil produk berbahan plat lainnya. Pemrosesan bending PT Nugraha
PTP memperhatikan perhitungan dan kesesuaian tiap komponen untuk diserahkan pada
konsumen yang memesan.
PT Nugraha PTP memiliki target yang perlu dipenuhi yaitu bagaimana memperhitungkan
ukuran tertentu dan menyesuaikan ukuran tiap bagian hasil produksi dengan keinginan
konsumen dapat dibentuk dengan sesuai.
Dari target-target tersebut perlu dipertimbangkan alat-alat pembentukan yang ada,
perkiraan kecocokan hasil produksi, ukuran, radius, dan ketebalan bahan, serta sudut yang ingin
dibuat.
B. Rumusan Masalah
Rumusan yang menjadi pokok bahasan pencatatan dari pencarian informasi terhadap
salah satu proses pembentukan bahan sebagai berikut :

2
1. Pendekatan metode apa yang digunakan dalam melakukan proses bending plat?
2. Bagaimana kontruksi dies yang diterapkan dalam melakukan bending plat?
3. Mengapa faktor bend allowance, ketentuan radius tekukan, dan ketebalan bahan menjadi
perhatian dalam tercapainya hasil proses bending plat yang diinginkan?
4. Bagaimana mengatasi kegagalan-kegagalan yang ada misalnya springback?
C. Tujuan Observasi
Tujuan pengamatan melalui survey di tempat pabrik PT Nugrha PTP dalam menggali
informasi seputar proses bending plat sebagai berikut :
1. Mempelajari penerapan metode-metode tertentu dalam pengerjaan penekukan lembaran
logam besi dan stainless steel.
2. Memahami penggunaan ciri-ciri bagian-bagian alat yang diterapkan untuk ketercapain
proses bending plat.
3. Menjadikan gambaran secara umum terhadap faktor-faktor yang ada dalam menentukan
tidak berhasilnya suatu bahan yang berkulitas.
4. Mengetahui target PT Nugraha PTP yang ingin dikembangkan untuk peningkatan
keunnggulan terutama dalam hal produksi sheetmetal.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Proses Bending Plat
Proses bending adalah deformasi plastis logam melalui poros bahan (batang, kawat, pipa,
pelat) tanpa perubahan luas permukaan, digaris netral tegangan nol, di luar garis netral terjadi
tegangan tarik dan di dalam garis netral terjadi tekanan.
B. Metode Proses Bending Plat
Metode proses bending plat ada 8 yaitu sebagai berikut :
1 Angle Bending 5 Roll Forming
Proses menekuk bagian plat tertentu Proses bending membentuk kontur-kontur
sampai hasil sesuai keinginan. Contoh dengan cold working saat membentuk
hasilnya berbentuk seperti L,V, dan U logam.Logam dibengkokkan bertahap dan
dan Potongan plat (benda kerja las melewatkan melalui serangkaian roll.
karbit).
2 Proses Brake Bending 6 Seaming
Hasil tekukan sempurna dan sama Teknik membentuk sambungan lembaran
dengan bentuk die. Menggunakan logam dengan rol-rol kecil berurutan.
cetakan die, umumnya die berbentuk U, Contoh hasil pengerjaan seaming seperti
W, bentuk tertentu kaleng, drum, ember, dsb
3 Draw Bending 7 Straightening
Dengan press dan roll penekan, proses Prosesnya berlawanan dengan bending itu
mencetak plat dengan ditekan roll yang sendiri untuk melipat dan meluruskan
berputar lalu dorong ke cetakan. logam..
4 Roll Bending 8 Flanging
Proses bending secara terus menerus Prosesnya hampir sama dengan seaming
hingga membentuk silinder atau bentuk tetapi untuk melipat dan membentuk
lingkaran dari plat logam dan nanti permukaan lebih besar. Contoh hasil
disisipkan ke roll yang berputar. pekerjaan flanging yaitu cover cpu pada
komputer, seng berpengait, dll
C. Kontruksi Alat Tekuk Bentuk V (V Bending)

4
Tekukan punch dan dies ada 2 jenis yaitu sebagai berikut :
Bending in air Bottoming

Gambar 1 Tekukan Mengambang

Gambar 2 Tahapan Pembentukan


Untuk bentukan V, penekanan tidak Penekanan sampai dasar dies, radiusnya sama tekukan
sampai dasar bentukan V pada dies. dengan punch. Tahapan terbagi 3 (Rocking, Pulling,
Radiusnya lebih besar tekukan dari pada Bottoming). Tahapan pulling termasuk dalam bending in air.
punch karena dimensi lebar die tak
boleh kurang 8 x tebal plat.
1. Ukuran V-Die
Pada gambar sebelah kiri, 0,8<T<6,
A<90⁰, W=4T, dan sebelah kanan T <0,86,
A>90⁰, W/L≥1. Umumnya W > L dan
W/L < 1, dan pada penekukan pendek yaitu
W/L > 1. Setelah pembentukan dan
Gambar 3 Dimensi Alur V
mengurangi jepitan dies, dies nya dibuat pin anti
slip berpegas mendorong produk terangkat dan mudah diambil (pelepasan benda kerja).
2. Radius Bending Die V

5
Radius tepi besar untuk plat tebal,
Rata-rata radius (r1) = ½ T. Pada tahap
rocking, kedua sisi menumpu naik dan
cenderung berputar terhadap alur V
sehingga perlu dibentuk radius sesuai

Gambar 4 Radius Bending ketebalan plat yang ditekuk.


Dies dalam proses bending plat sebagai landasan
pada mesin tekuk hidrolik dan punch penekan
bergerak naik dan turun. Gerakan punch ini dapat
dikontrol langkahnya dengan sistem hidrolik.

Gambar 5 Tipe Punch, Dies, & Bentuk Profil


D. Springback

Gambar 6 Bagian Keterangan pada Hasil Tekukan


Spring back merupakan gaya balik yang ditimbulkan akibat pengaruh elastisitas bahan
pelat yang mengalami proses pembentukan. Besarnya gaya balik ini ditentukan oleh harga
Modulus Elastisitas bahan. Apabila diinginkan untuk pembentukan bending dengan sudut 90°,
besarnya sudut tekan pada sepatu pembengkok harus diperkecil dari 90°. Jari-jari lengkungan
sebelum beban dihilangkan Ro lebih kecil dibandingkjan jari-jari setelah beban dihilangkan Rf.
Kemampuan bengkok adalah sama sebelum dan sesudah pembengkokan maka:

Gambar 7 Perhitungan Rumus Springback & Rasionya


6
BAB III
PEMBAHASAN
A. Metode proses bending plat yang digunakan
Dalam pengerjaan proses bending plat ada dua alat yang digunakan PT Nugraha PTP yaitu
mesin bending hidrolik dan roll bending manual. Paling sering digunakan adalah alat mesin
bending karena banyak konsumen memesan produk tekuk bersudut seperti contohnya kanopi.
Pada mesin bending dilengkapi dengan Eston Pengontrol Servo yang terdapat nilai X dan Y.
Pada nilai Y dipakai dalam mengatur besar penurunan punch untuk menentukan besaran sudut
tekukan (bend angle). Sedangkan untuk mengatur posisi dies atau mengganti bentuk dies yang
diinginkan, posisikan punch dengan ulir pemutar kemudian sesuaikan rantai pada mesin
bending untuk memutar satu paket bentuk dies dan mengganti bentuk dies yang dinginkan.
Sebelum dilakukan penekukan, plat harus dipotong sesuai ukuran yang dibutuhkan dengan
mesin Shearing Potong Plat. Ada yang sama dengan mesin Bending Hidrolik, mesin Shearing
Potong Plat juga memiliki Eston Pengontrol Servo. Bedanya Eston Pengontrol Servo pada
mesin ini yaitu hanya terdapat pengaturan nilai X (disini depan dan belakang). Nilai X
digunakan sebagai penentu untuk ukuran plat yang akan dipotong. Dalam pekerjaaan lembaran
logam, bending yaitu sebagai peregangan logam terhadap sumbu lurus. Logam bagian dalam
bidang netral ditekan, dan bagian luar
bidang netral diregangkan. Deformasi
logam terjadi secara plastis sehingga
tekukan menjadi permanen meskipun
tegangan yang menyebabkannya
Gambar 8 Penekukan Logam
dihilangkan. Pada hasil bending, bending
menghasilkan sedikit atau tidak ada
perubahan pada ketebalan lembaran logam.
1. Angle Bending
Cara penekukan bahan plat yaitu dengan adanya hasil tekukan sesuai keinginan karena
lewat cara ini plat bisa dibentuk L, V, dan U.
a. Tekukan Mengambang (Bending in air)
Sudut tekukan yang dibentuk tidak terlalu tajam karena plat tidak ditekuk punch
hingga dasar dies.

7
b. Bottoming
Pada metode ini hasil tekukan plat termasuk sudutnya telah sesuai dengan
bengkongan dies, karena plat ditekuk sampai dasar dies. Namun untuk bisa penurunan
penekanan punch terhadap bahan mengenai pasti posisi yang benar-benar tepat ke arah
ujung tekukan dies perlu dilakukan perlahan-perlahan dalam mengatur X dan Y pada
Eston Pengontrol Servo. Selain angle bending, proses menekan plat dari atas dan di atas
dies sampai hasil tekukan sama dengan bentuk die yaitu proses brake bending. Di PT
Nugraha PTP, die pada mesin bending plat berbentuk V dan W.
2. Roll Bending
Roll Bending menjadi proses bending plat yang mengacu pada pembentukan bahan
menjadi lengkungan, silinder, lingkaran. PT Nugraha PTP dalam melakukan proses ini
menggunakan mesin roll plat manual sehingga untuk membentuk lengkungan yang tepat
perlu dipukul ujung-ujung bahannya. Dalam memperoleh hasil plat yang dapat
melengkung dengan cara memutar ulir pengatur pada mesin roll plat manual.
B. Kontruksi punch dan dies pada mesin bending
Mesin Bending Plat di PT Nugraha PTP berasal
dari buatan China dengan bentuk dies yang dipakai
adalah V dan W. Dies pada posisi bagian bawah tetap,
bagian dies berbentuk empat bidang tegak meliputi
tiga dies berbentuk W dan satu dies berbentuk V.
Pada dua dies yang berbentuk W, die yang ada di
Gambar 9 Punch & Dies PT Nugraha tengah menjadi kebutuhan plat yang lebih tebal
PTP
dibandingkan plat-plat lainnya yang akan ditekuk.
Selain itu, dies lainnya yang berbentuk W memiliki die yang bisa membuat tekukan pada plat
yang menghasilkan sudut sangat lancip. Kemudian alat pisau mesin bending atau punch
terdapat dua bagian yaitu bentuk panjang dan bentuk pendek sehingga bahan-bahan plat
menggunakan punch yang berbeda berdasarkan panjang tidaknya bahan. Dari dua bahan punch
tersebut, masing-masing memiliki beberapa segmen untuk lingkup ukuran plat-plat yang lebih
luas lagi. Mesin tekuk ini digunakan PT Nugraha PTP untuk bahan besi dengan ketebalan 6
mm, dan stainless steel dengan ketebalan 4 mm.
C. Faktor-faktor penekukan plat

8
Hal-hal yang mempengaruhi yang perlu diperhatikan untuk tercapai tidaknya hasil proses
bending plat berkualitas
seperti memperhatikan
ukuran-ukaran yang ada
pada plat dan menentukan
radius yang dibutuhkan saat
menekuk plat. Dalam
penekukan plat, diperlukan
Gambar 10 Bend Allowance & Bend Deduction
untuk memperhatikan garis seimbang
dalam ketebalan plat atau sumbu netral. Pentingnya menentukan panjang sumbu netral yang
juga panjang ini disebut bend allowance. Bend allowance termasuk faktor keberhasilan
penekukan plat sesuai yang diinginkan. Bend allowance ditentukan sebelum ditentukan dengan
memperhitungkan peregangan yang terjadi agar panjang bagian akhir akan cocok dengan
dimensi yang ditentukan. Jumlah peregangan yang terjadi (jika ada) pada penekukan plat
mempengaruhi nilai panjang yang dihasilkan sehingga penting memperkirakannya. Peregangan
ini dipengaruhi nilai radius, dan ketebalan dari plat benda kerja. Jika jari-jari (radius) tekukan
lebih kecil daripada ketebalan benda kerja, logam cenderung meregang saat ditekuk. Ketebelan
benda kerja juga menetukan die apa yang akan digunakan supaya tidak terjadi kesalahan yang
merugikan dalam proses bending plat untuk menghindari patahnya benda kerja. Selain itu hal-
hal yang perlu diperhatikan sebelum proses bending, memperhitungkan panjang yang telah
mencakup radius tekukan yang dibutuhkan atau melakukan marking dalam supaya setelah plat
ditekuk, hasil ukuran luar dan dalam plat sesuai, tidak kelebihan atau kekurangan. Untuk
masalah sringbad, PT Nugraha sangat jarang mengalaminya melihat dua jenis plat yang ditekuk
yaitu besi dan stainless stell yang tidak mudah mengalami springback.

9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Metode di PT Nugraha PTP yang terpakai yaitu angle bending, proses brake bending, roll
bending.
2. Walaupun tidak semua mesin ada, namun mesin yang dimiliki PT Nugraha bisa dibilang
unggul terutama mesin bending hidroliknya yang bisa dikatakan lengkap memiliki banyak
die dengan bentuk yang berbeda-beda sehingga banyak penyesuaian plat-plat tertentu
yang akan ditekuk.
3. PT Nugraha PTP juga baik dalam menentukan bend allowance dan menghindari
springback
4. Dalam memberi hasil dari proses bending, PT Nugrha PTP ingin membuat masyarakat
puas misalnya hasil produksi sesuai pesanan.
B. Daftar Pustaka
Sulistyo, Aris. 2014. Proses Bending Plat. Blogger.com. 18 Mei 2014.
Teknologi Manufaktur. (April. 2019). TeknikMesinManufaktur.blogspot.com. Diakses
tanggal 06 Maret. 2023, dari
https://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/2019/04/bending.html/Tanpa Penulis
Ambiyar, dkk.(2008). Fabrikasi Logam. Padang: UNP PRESS
Suyuti, M Arsyad, Rusdi Nur, M Iswar. (2019). Perancangan Alat Proses Tekuk.
Yogyakarta: Penerbit Deepublish

10

Anda mungkin juga menyukai