0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
102 tayangan1 halaman
Teks tersebut merangkum pemikiran siswa mengenai teladan IJ Kasimo dalam berpolitik tanpa pamrih dan kesederhanaan serta menganjurkan implementasi teladan tersebut dalam kehidupan. Teks juga menyinggung ajaran Gereja Katolik tentang hubungan antara Gereja dan negara yang seharusnya bekerja sama untuk kesejahteraan umum.
Deskripsi Asli:
Tugas Agama
Judul Asli
10 Ferdian S A Tantangan dan Peluang umat Katolik dalam membangun Bangsa dan Negara yang dikehendaki Tuhan
Teks tersebut merangkum pemikiran siswa mengenai teladan IJ Kasimo dalam berpolitik tanpa pamrih dan kesederhanaan serta menganjurkan implementasi teladan tersebut dalam kehidupan. Teks juga menyinggung ajaran Gereja Katolik tentang hubungan antara Gereja dan negara yang seharusnya bekerja sama untuk kesejahteraan umum.
Teks tersebut merangkum pemikiran siswa mengenai teladan IJ Kasimo dalam berpolitik tanpa pamrih dan kesederhanaan serta menganjurkan implementasi teladan tersebut dalam kehidupan. Teks juga menyinggung ajaran Gereja Katolik tentang hubungan antara Gereja dan negara yang seharusnya bekerja sama untuk kesejahteraan umum.
1. Pesan dari kisah IJ Kasimo Pesan yang dapat saya ambil adalah Menjadi katholik tidak menghalangi kita untuk mencintai Indonesia bahkan memperjuangkannya. Melainkan, katholik dapat dijadikan landasan maupun motivasi dalam mencintai Indonesia. Keduanya bukan merupakan hal yang berlawanan, tetapi dapat saling memberi impact yang baik untuk keduanya. 2. Kesan saya terhadap kisah IJ Kasimo Saya merasa bangga terhadap Bapak IJ Kasimo, beliau merupakan salah satu tokoh politisi katholik yang dapat dijadikan teladan. Baik dalam sikapnya yang berpolitik tanpa pamrih dan kesederhanaannya. 3. Teladan IJ Kasimo pada masa sekarang Seperti Bapak IJ Kasimo yang berpolitik tanpa pamrih, artinya bertujuan untuk rakyat bukan untuk dirinya sendiri ataupun golongannya. Kita dapat mengimplementasikan dalam kehidupan kita untuk membantu tanpa pamrih. Dan ketika kita diberi tanggung jawab melaksankan dengan sungguh-sungguh serta mementingkan kepentingan bersama. Bukan kepentingan pribadi maupun kepentingan kelompok Dalam teks tersebut juga dikatakan mengena kesedehanaan beliau. Kita juga bisa meneladani poin ini. Dengan hidup sederhana, tidak foya-foya demi kesenangan dunia. 4. Ajaran Gereja Situasi Etika Politik di Indonesia masih carut marut. Gereja Katolik perlu memperjuangkan agar politik tidak hanya dipahami secara pragmatis sebagai sarana untuk mencari kekuasaan dan kekayaan, melainkan sebagai suatu jerih payah untuk membuat transformasi situasi masyarakat yang kacau menjadi masyarakat yang tertata dan mampu menciptakankesejahteraan umum. Relasi Gereja dan Negara untuk kepentingan terwujudnya kesejahteraan umum dinyatakan oleh Konsili sebagai berikut: “Negara dan Gereja bersifat otonom tidak saling tergantung di bidang masingmasing. Akan tetapi keduanya, kendati atas dasar yang berbeda, melayani panggilan pribadi dan sosial orang-orang yang sama. Pelaksanaan itu akan lebih efektif jika Negara dan Gereja menjalin kerja sama yang sehat, dengan mengindahkan situasi setempat dan sesama. Sebab, manusia tidak terkungkungdalam tata duniawi saja, melainkan juga mengabdi kepada panggilannya untuk kehidupankekal. Gereja, yang bertumpu pada cinta kasih Sang Penebus, menyumbangkan bantuannya, supaya di dalam kawasan bangsa sendiri dan antara bangsa-bangsa makin meluaslah keadilan dan cinta kasih. Dengan mewartakan kebenaran Injil, dan dengan menyinari semua bidang manusiawi melalui ajaran-Nya dan melalui kesaksian umat kristen, Gereja juga menghormati dan mengembangkan kebebasan serta tanggung jawab politik para warganegara.” (KV II, GS art. 76)