Anda di halaman 1dari 3

Nama:DUMARIA HOTMA ULI SITORUS

Nim: P01031121014

Kelas:1A

1. Dalam Undang - undang Dasar 1945, diatur tentang kebebasan berAgama dan menjalankan
agama dengan baik, menurut saudara apakah anda sudah merasakan kebebasan yang
dimaksud ?
Jawab: Menurut saya kebebasan beragama sudah saya rasakan di negara ini karena Setiap
orang berhak atas kebebasan berpikir, berkeyakinan dan
beragama. Hak ini mencakup kebebasan untuk menganut atau
menerima suatu agama atau kepercayaan atas pilihannya sendiri, dan kebebasan baik secara
individu maupun bersama-sama dengan orang
lain, dan baik di tempat umum atau tertutup, untuk menjalankan
agama atau kepercayaannya dalam kegiatan ibadah, ketaatan,
pengamalan dan pengajaran.
2. Tidak seorang pun boleh dipaksa sehingga mengganggu
kebebasannya untuk menganut atau menerima suatu agama atau
kepercayaannya sesuai dengan pilihannya.
3. Kebebasan untuk menjalankan agama atau kepercayaannya seseorang
hanya dapat dibatasi oleh ketentuan hukum, yang diperlukan untuk
melindungi keamanan, ketertiban, kesehatan atau moral masyarakat
atau hak dan kebebasan mendasar orang lain.

2.Tuliskan isi dari pada Pancasila dan arti nya masing - masing.

Jawab: Sila pertama mencanangkan takwa, toleransi, kerukunan dan kebebasan beragama. Hal ini
sejalan dengan hukum Kristen mengenai taat kepada Tuhan dan dengan ajaran Konsili Vatikan II
tentang kebebasan beragama, (Dignitatis Humanae No. 6).Peran serta umat Kristen di dalam
kehidupan masyarakat bertumpuh pada keyakinan iman dan keyakinan kewarganegaraannya
terhadap kedaulatan Tuhan Yang Mahakuasa. Sebagai orang beriman tiap orang Kristen merasa
bertanggung jawab terhadap pengamalan kewajiban-kewajiban agamanya. Sebagai warga negara ia
sadar bahwa untuk itu negara memberikan kesempatan dan peluang baginya, malah mendorongnya.
Namun, ia sadar pula bahwa di dalam masyarakat terdapat sekian banyak pribadi-pribadi dan
kelompok yang mau mengamalkan tugas-tugas keagamaannya tanpa hambatan Oleh karena itu, tiap
orang Kristen berusaha. Taat dan mengamalkan ajaran agamanya di dalam masyarakat.
Menjunjung tinggi kebebasan beragama semua warga Membina semangat toleransi terhadap
orang/kelompok yang beragama lain. Malah memupuk kerukunan, komunikasi dan kerja sama
dalam suasana kekeluargaan dan persaudaraan dengan semua golongan di dalam masyarakat.

Sila kedua menghendaki agar manusia “diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, yang sama hak dan
kewajiban-kewajiban asasinya, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama dan kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit. Karena itu, dikembangkanlah sikap saling mencintai
sesama manusia, sikap tenggang rasa dan tepo selira, serta sikap tidak semena-mena terhadap
orang lain” (P4 ad Sila II).

Sila ketiga mengamanatkan semua warga agar menempatkan persatuan, kesatuan serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Manusia Indonesia diharapkan “sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan Bangsa
apabila diperlukan”. “Ajakan untuk mengembangkan cinta kepada Tanah Air dan Bangsa” tanpa lalai
“memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial” (P4 ad Sila III). Amanat ini senada dengan hukum ke-4 dan senafas dengan paham masyarakat
negara yang diulas di dalam Konstitusi Pastoral tentang Gereja di dalam dunia dewasa ini. (lihat G.S
No. 73-76).

Sila keempat menempatkan manusia Indonesia sebagai warga negara dalam “kedudukan, hak dan
kewajiban yang sama” (P4 ad Sila IV). Tidak boleh “ada suatu kehendak yang dipaksakan kepada
pihak lain”. Semua dimusyawarahkan dalam semangat kekeluargaan dan persaudaraan. Keputusan
harus dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan dan dilaksanakan dengan penuh perasaan
tanggung jawab. Persamaan hak dan kewajiban antara para warga, semangat persaudaraan dalam
memusyawarahkan kepentingan bersama, moralitas dalam mengambil keputusan merupakan hal-
hal yang diinginkan dalam penataan kehidupan bersama yang benar-benar manusiawi sifatnya.

Sila kelima menyadarkan para warga akan “Hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan
keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia”. Untuk itu P4 menganjurkan kita
mengembangkan “sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
serta menghormati hak-hak orang lain”. Pemerataan dalam turut merencanakan dan melaksanakan
pembangunan demikian pula pemerataan dalam menikmati hasil-hasil pembangunan juga
dicanangkan oleh sila kelima ini. Keadilan di dalam masyarakat sudah sejak dini diusahakan Gereja.
Ajaran-ajaran sosial Gereja yang dikemukakan para Paus belakangan ini dan oleh Vatikan II juga
mendorong seluruh umat untuk lebih mengikhtiarkan keadilan sosial, yang merupakan salah satu
aspek kehidupan masyarakat yang benar-benar manusiawi. Dalam rangka pemerataan keadilan kita
hendaknya mengarahkan pelayanan kita kepada kelompok-kelompok yang sering diperlakukan
secara tidak adil.

3.Apakah arti toleransi bagi saudara selaku mahasiswa jurusan Gizi, berikan pendapat anda.

Jawab:Menurut saya sebagai mahasiswa Toleransi dalam beragama memiliki pengertian yaitu
tindakan saling menghargai antar umat beragama. Tidak peduli apapun agama yang dianut,
antar masyarakat harus saling menghargai satu sama lain. Toleransi beragama merupakan
sikap menyadari bahwa adanya perbedaan adalah suatu realita sosial dalam masyarakat
yang dijadikan sebagai mozaik yang dapat menjadikan hidup ini beragam akan tetapi tetap
dalam kesatuan yang sama. Sebagai individu umat beragama maka yang dapat dilakukan
dalam menghormati dan menghargai keyakinan serta kepercayaan seorang individu lainnya
yang berbeda, dengan mengedepankan asas-asas kemanusiaan bukan pada
keyakinan.Namun saat ini, sikap toleransi antar umat beragama sudah mulai berkurang dan
sulit ditemukan di kalangaan anak muda saat ini. Dapat dilihat dari sering terjadinya kasus
mengenai tidak adanya toleransi di Indonesia. Dengan adanya kasus ini, saya berharap agar
kita sebagai salah satu anak muda generasi penerus bangsa harus dapat mengembangkan
sikap toleransi antar umat beragama.

4.Kita adalah makhluk sosial, kita harus menjalin hubungan dengan orang lain yang bukan seagama
dengan kita, untuk apa, jelaskan.

Jawab: agar kita dapat menumbuhkan rasa kasih dan meningkat kan rasa persaudaraan antarsesqma
sehingga menghindarkan adanya kesalahpahaman dan permusuhan .yang diterapkan dalam
kehidupan sehari hari akan meningkatkan rasa nasionalisme terhadap bangsa dan negara
5. Apa sumbangsi saudara agar terwujud Persatuan dan Kesatuan bangsa Indonesia di negara kita
tercinta ini.

Jawab:yang harus saya lakukan agar perwujudan Persatuan terjaga kita seharusnya Pertama, sikap
toleransi yaitu saling menghormati dan menghargai ditengah keberagaman budaya pada
masyarakat. Kedua, menghormati perbedaan dengan selalu bersikap ramah dan
menghilangkan egoisme masing-masing suku dan golongan. Ketiga, peran pemerintah
diperlukan dalam pengambilan keputusan untuk melestarikan keragaman sosial budaya.
Keempat, kesadaran masyarakat menjadi dasar dalam menjaga keanekaragaman tetap
utuh di lingkungannya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai